DISUSUN OLEH:
1. ROSEDAH RIANTARA BIANTI (1130222020)
2. JOKO WIRATMO (1130222029)
3. NURWATHONIYAH (1130222036)
4. FAHMY DHIO WARDHANA (1130222038)
5. DODIK EKO L (1130222030)
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NADHLATUL ULAMA SURABAYA
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya yang tidak terhingga kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan
penyusunan makalah. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi
salah satu tugas Aswaja pada Jurusan Keperawatan Fakultas Keperawatan dan
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari banyak pihak maka
makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan seperti sekarang ini. Peneliti menyadari
bahwa makalah ini masih perlu untuk disempurnakan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Harapan kami, semoga
makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu khususnya ilmu
keperawatan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................................ 3
BAB 2 ............................................................................................................................. 5
A. Shalat ......................................................................................................................... 5
BAB 3 ............................................................................................................................. 44
PENUTUP ...................................................................................................................... 44
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 44
B. Saran ......................................................................................................................... 46
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
shalat sebagai ibadah wajib terdapat dalam nash (Al-Qur’an dan Hadits).
Selain itu, Al-Qur’an juga menyebutkan bahwa shalat ialah kewajiban yang
adalah ibadah yang tak bisa ditinggalkan. Dalam mengerjakan shalat lima
waktu, kaum muslimin sepakat bahwa shalat lima waktu harus dikerjakan
bersama-sama yang paling sedikitnya dilakukan dengan dua orang atau lebih
shalat dhuha secara berjamaah hal ini merupakan suatu bentuk upaya untuk
perubahan perilaku mereka, dan juga dapat menjadi pendorong agar mereka
1
melaksanakan shalat itu tanpa ada paksaan dari siapapun, dan terdorong oleh
kata hati kita sendiri dan disertai dengan rasa ikhlas, maka dengan shalat,
kita juga akan dihindarkan dari pikiran ataupun perbuatan yang tidak baik.
yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, akan menjaga diri
kesempurnaan shalat dan juga akan membuat hati dan fikiran seseorang
menjadi aman. Dalam meraih setiap keinginan dan cita-cita dalam hidup
oleh manusia sebelum islam. Islam mengajarkan antara lain agar manusia
beriman kepada Allah SWT, kepada malaikat, kepada kitab, kepada rosul,
kepada hari akhirat, kepada qodo dan qodar. Islam juga mengajarkan lima
Saumu (puasa), menurut bahasa Arab adalah “menahan dari segala sesuatu”,
Sedangkan menurut istilah, puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang
terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat. Puasa wajib atau
puasa fardhu terdiri dari puasa fardhu ain atau puasa wajib yang harus
2
dilaksanakan untuk memenuhi panggilan Allah ta’ala yang disebut puasa
ramadhan. Sedangkan puasa wajib yang terdiri dalam suatu hal sebagai hak
Allah SWT atau disebut puasa kafarat. Selanjutnya puasa wajib untuk
memenuhi panggilan pribadi atas dirinya sendiri dan disebut puasa nadzar.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
bilal shalat jumat dan tarawih, shalat qabliyah dan ba’diyah jumat)
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
3
pengetahuan dan acuan dalam memahami ilmu pengetahuan yang
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
selesai dari empat raka’at disebut tarwihah; karena dengan duduk itu,
5
penghubung yang memberikan makna berurutan, dan adanya jeda
waktu.
ِ َان َر ْكعَت
َان ِ صالَة الَّ ْي ِل َوالنَّ َه
ِ ار َر ْكعَت َ
“Shalat malam dan siang dua raka’at-dua raka’at“. [HR Ibn Abi
b. Bilangan
6
1) Sebelas rakaat (8 + 3 Witir), riwayat Malik dan Said bin
Manshur
riwayat Muslim
5) Dua puluh tiga rakaat (20 + 3), riwayat Malik, Ibnu Nashr dan
7) Tiga puluh sembilan rakaat (36 +3), Madzhab Maliki, atau (38 +
1)
8) Empat puluh satu rakaat (38 +3), riwayat Ibnu Nashr dari
2/167
10) Tiga puluh empat rakaat tanpa witir (di Basrah, Iraq)
11) Dua puluh empat rakaat tanpa witir (dari Said Ibnu Jubair)
7
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melakukan dan
8
3) Pengakuan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang 8
salaf.
9
4) Menggabungkan riwayat-riwayat tersebut adalah mungkin,
b. Pengertian
tanpa qunut, shalat shubuh dianggap tidak afdhal. Namun, ada juga
doa qunut pada pelaksanaa shalat shubuh dan mengganggap hal itu
Bahkan ada juga yang beranggapan bahwa doa qunut itu untuk
membedakan mana yang dari golongan ahli sunnah wal jamaah dan
10
menerima dalil tentang qunut shalat shubuh, namun sebagian lainnya
tetap memandang bahwa hadits tentang qunut shalat shubuh itu ada
3. Bedug
untuk memberi tahu awal masuk waktu shalat fardhu. Bedug dan
menandai waktu masuknya shalat. Sedangkan pada hari jumat, bedug dan
shalat jumat. Seperti yang kita ketahui, banyak masjid-masjid yang tidak
ternyata juga sering digunakan oleh kaum Yahudi dan Nasrani meskipun
beranggapan bahwa hal tersebut bukanlah sunnah nabi, dan nabi pun
tidak pernah mengajarkan hal semacam itu. Jadi mereka lebih memilih
nusantara yang telah diajarkan oleh para Walisongo dan para ulama
11
zaman dulu. Bedug yang masih kuat sejarahnya dalam lingkup islam
Konon, bedug merupakan alat instrumen yang berasal dari India dan
Cina, kemudian masuk ke tanah Jawa dan disambut dengan baik oleh raja
Jumat dengan seruan azan dua kali. Praktek ini mengacu pada inisiatif
khalifah ketiga, Sayyidina Utsman ibn Affan, tanpa ada sanggahan dari
Memang pada masa Rasulullah, Abu Bakar dan Umar, adzan Jumat
memiliki selain satu muadzin di dalam semua shalat, baik pada hari
12
Jumat maupun lainnya, yang bertugas adzan dan iqamah. Ia berkata:
Bilal dahulu adzan apabila Rasulullah duduk di atas mimbar pada hari
Jumat dan iqamah apabila beliau turun. Dan (dia juga melakukan seperti
itu) untuk Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu Anhu sehingga (zaman)
hari Jumat awalnya dahulu ialah apabila imam telah duduk di atas
mimbar pada masa Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar RA. Namun ketika
pada masa Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar dan Umar adalah adzan
yang tidak mendengarkan adzan, maka dibutuhkan satu lagi adzan untuk
Mengacu pada riwayat kedua tersebut bahwa yang dimaksud adzan yang
13
ketiga adalah adzan yang dilantunkan sebelum khatib naik ke mimbar.
dan duduk, sebelum khatib berkhutbah dan adzan kedua adalah ikamah.
dari Ibrahim, dari Laits dari 'Atha', bahwa Rasulullah SAW jika
14
Dari Syu'aib bin Zuraidj at-Tha'ifi ia berkata ''Kami menghadiri
shalat jum'at pada suatu tempat bersama Rasulullah SAW. Maka Beliau
atau dia menyatukan tangan yang satu dengan yang lain". (Ihya' 'Ulum
II, hal 59). Jadi, seorang khatib disunnahkan memegang tongkat saat
15
6. Bilal Shalat Jumat dan Tarawih
sholat Jumat untuk naik mimbar atau muraqqi. Peran bilal tersebut
Rasulullah SAW pada saat haji wada. Saat itu, dikutip dari Syaikh
ketiadaan acuan baku mengenai hal itu. Berikut bacaan bilal sholat
16
14) Setelah khatib naik mimbar, bilal membaca lafaz Ma'asyiral
berikut:
ي للا
َ ض َ ر ِو،ِ َوز ْم َرة َ ْالمؤْ ِمنِينَ َر ِح َمكم للا، ََم َعا ِش َر ْالم ْس ِل ِمين
ِ ي َع ْن أَ ِبى ه َري َْرة َ َر
turhamuun.
17
15) Setelah khatib mengucapkan salam kepada jamaah dan duduk,
ِ اَللّٰه َّم َق ِّ ِو ا ِلس َْال َم ِمنَ الم ْس ِل ِمينَ َوالم ْس ِل َما. سيِِّ ِدنَا م َح َّمد
ت َ لى آ ِل
ٰ م َح َّمد َو َع
iqamah
18
memiliki banyak keutamaan. Sebelum tarawih, ada seorang bilal
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Itu
Bacaan bilal:
rahimakumullah.
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
َ اَللَّه َّم
َ ص ِِّل َعلَى
س ِِّي ِدنَا م َح َّمد
19
Bacaan latin: Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad.
Muhammad.
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
َ اَللَّه َّم
َ ص ِِّل َعلَى
سيِِّ ِدنَا م َح َّمد
Muhammad.
Jawaban jamaah:
20
Artinya: Ya Allah limpahkanlah keselamatan kepadanya.
Bacaan bilal:
radhiyallahu 'anhu.
Bakar Shiddiq.
Jawaban jamaah:
ي للا َع ْنه
َ ض
ِ َر
Bacaan bilal:
َ اَللَّه َّم
َ ص ِِّل َعلَى
س ِِّي ِدنَا م َح َّمد
Muhammad.
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
21
فَض ًْال ِمنَ للاِ تَعَالَى َونِ ْع َم ْة
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
َ اَللَّه َّم
َ ص ِِّل َعلَى
سيِِّ ِدنَا م َح َّمد
Muhammad.
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
bin Khatab.
Jawaban jamaah:
ي للا َع ْنه
َ ض
ِ َر
22
Bacaan latin: Radhiyallahu 'anhu.
Bacaan bilal:
َ اَللَّه َّم
َ ص ِِّل َعلَى
س ِِّي ِدنَا م َح َّمد
Muhammad.
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
َ اَللَّه َّم
َ ص ِِّل َعلَى
س ِِّي ِدنَا م َح َّمد
23
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada nabi kita
Muhammad.
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
ي للا َع ْنه
َ ض
ِ ان َر َ اَ ْل َخ ِل ْيفَة الثَّا ِلثَة
ْ َّسيِِّدنَا عثْ َمان بْن َعف
radhiyallahu 'anhu.
bin Affan.
Jawaban jamaah:
ي للا َع ْنه
َ ض
ِ َر
Bacaan bilal:
َ اَللَّه َّم
َ ص ِِّل َعلَى
سيِِّ ِدنَا م َح َّمد
Muhammad.
Jawaban jamaah:
24
Bacaan latin: Allahumma shalli wasallim 'alaihi.
Bacaan bilal:
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
َ اَللَّه َّم
َ ص ِِّل َعلَى
س ِِّي ِدنَا م َح َّمد
Muhammad.
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
ي للا َع ْنه
َ ض َ ي
ِ طالِبْ َر ْ س ِيِّدنَا َع ِل ْي ِب ْن اَ ِب َّ اَ ْل َخ ِل ْيفَة
َ الرا ِب َعة
25
Bacaan latin: Al-khalifatur-rab'atu sayyidina Ali bin Abi Thaib
radhiyallahu 'anhu.
Jawaban jamaah:
ي للا َع ْنه
َ ض
ِ َر
Bacaan bilal:
َ اَللَّه َّم
َ ص ِِّل َعلَى
سيِِّ ِدنَا م َح َّمد
Muhammad.
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
pahala kepadamu.
Jawaban jamaah:
26
َاربَّ ْالعَالَ ِميْن
َ َا َ ِميْنَ ي
Bacaan bilal:
َ اَللَّه َّم
َ ص ِِّل َعلَى
س ِِّي ِدنَا م َح َّمد
Muhammad.
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
rahimakumullah.
berjamaah.
Jawaban jamaah:
27
Bacaan bilal:
َ اَللَّه َّم
َ ص ِِّل َعلَى
س ِِّي ِدنَا م َح َّمد
Muhammad.
Jawaban jamaah:
Bacaan bilal:
rahimakumullah.
berjamaah.
Jawaban jamaah:
28
7. Shalat Qabliyah dan Ba’diyah Jumat
Salah satunya adalah shalat sunah qabliyah (sebelum) dan sesudah atau
sejumlah ulama. Para ulama sepakat bahwa shalat sunat yang di lakukan
setelah shalat Jumat adalah sunah dan termasuk rawatib ba'diyah Jumat.
29
Hal ini menurut pendapat Imam Malik, sebagian Hanabilah dalam
ِ َر ْك َعت
َان
Artinya: Semua shalat fardhu itu pasti diikuti oleh shalat sunah qabliyah
dua rakaat. (HR Ibnu Hibban yang telah dianggap shahih dari
Hadits ini secara umum menerangkan adanya shalat sunah qabliyah tanpa
سلَّ َم
َ صلَّى للا َعلَ ْي ِه َو
َ ِي َو َرس ْول للا َ َي للا َع ْنه قَا َل َجا َء سلَ ْيكٌ الغ
ُّ طفَا ِن ِ َو َع ْن أ َ ِبي ه َري َْرة َ َر
َ ض
30
َان ِ صالَة ٌ َوأَقَلُّ َها َر ْكعَت
ِ َان قَ ْبلَ َها َو َر ْكعَت َ س ُّن قَ ْبلَ َها َو َب ْعدَهَا
َ ت.ع فِ ْي سنَّ ِة الج ْمعَ ِة بَ ْعدَهَا َوقَ ْبلَ َها
ٌ فَ ْر
Jumat. Paling sedikit dua rakaat sebelum dan sesudah shalat Jumat.
Hadits dari Saib Bin Yazid: Pada awalnya, adzan Jumat dilakukan pada
saat imam berada di atas mimbar yaitu pada masa Nabi SAW, Abu Bakar
dan Umar. Tetapi setelah zaman Utsman dan manusia semakin banyak,
Muslim).
Lantas kapan Nabi SAW dan jamaah itu melaksanakan shalat sunat
qabliyah Jumat? Dari dua pendapat dan dalilnya di atas jelas bahwa
31
pertama berlandaskan dalil yang sudah sharih (argumen tegas dan jelas).
telah disepakati).
B. Puasa Wajib
kata hisab, sehingga ketika orang menyebut kata hisab rukyat maka
seketika akan terbersit yaitu ilmu falak. Kata rukyat sendiri secara bahasa
berasal dari bahasa Arab yaitu artinya melihat dan lebih spesifik lagi
kemudian diartikan dalam dua hal yaitu rukyah bi lain (mata) dan rukyah
bil ‘ilm (ilmu). Ruyat yang dimaksud dalam kategori ini yaitu rukyah
32
mata dan dilakukan disetiap awal bulan hijriyah, terutama di dua bulan
puasa dan hari raya. Kegiatan ini Dalam istilah astronomi dikenal dengan
observasi.
Matahari terbenam menjelang awal bulan hijriyah baik itu dengan mata
dikatakan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk melihat Hilal di langit
hampir keseluruh bidang kajian dalam ilmu falak maka rukyah lebih
kalender maupun gerhana. Rukyat yang dimaksud dalam kajian luas ini
33
sebagai bentuk koreksi akhir dari hisabnya.
perkiraan, bahkan diarti lain masih didalam KBBI kata hisab diartikan
sebagai peduli. Kata hisab sendiri aselinya berasal dari Bahasa Arab
ialah ahli hitung yang menunjukkan subyek atau orang. Kata hisab jika
menurut istilah, yakni sebagai suatu disiplin ilmu yang dapat diartikan
34
kiblat dari daerah/lokasi kita berada
salah satu benda langit tersebut satu sama lain karena didalamnya
2. Puasa Rajab
35
keutamaannya adalah hadits yang maudhu’ (palsu) dan dusta.”(Majmu’
bahwa mereka melarang berpuasa pada seluruh hari bulan Rajab karena
ini pernah dicontohkan oleh ’Umar bin Khottob. Ketika bulan Rajab,
beliau katakan,
Muharram, maka ini adalah perintah untuk berpuasa pada empat bulan
Imam Asy Syafi’i mengatakan, ”Aku tidak suka jika ada orang
36
Beliau berdalil dengan hadits ’Aisyah yaitu ’Aisyah tidak pernah
Hawliyah, 235-236)
haram, namun tidak ada keistimewaan bulan Rajab dari bulan haram
lainnya. Yang tercela sekali adalah jika puasanya sebulan penuh di bulan
bulan Rajab lebih istimewa dari bulan lainnya. Juga tidak ada
37
pengkhususan berpuasa pada hari tertentu atau tanggal tertentu di bulan
) وابن النجار عن ابن عباس، صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين (أبو الشيخ
dosa dua tahun.” Diriwayatkan oleh Abusy Syaikh dan Ibnu An Najjar
bahwa hadits ini dho’if (lemah). Jika hadits di atas adalah dho’if (lemah),
hadits dho’if (lemah) yang bukanlah hadits shahih dan bukan pula hadits
hasan. Akan tetapi, Imam Ahmad bin Hambal dan ulama lainnya
jika diketahui ada dalil syar’i yang mendukungnya. Jika haditsnya bukan
38
disebutkan dalam hadits tersebut benar. Akan tetapi, para ulama katakan
bahwa tidak boleh menyatakan wajib atau sunnah pada suatu amalan
maka dia telah menyelisihi ijma’ (kata sepakat para ulama).” (Al Majmu’
Al Fatawa, 1: 250-251)
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat untuk berpuasa
َّللاِّ اوَلا ْال ِّج اهادُ فِّى ُ قاالُوا ايا ار.َّام ْال اع ْش ِّر
َّ سو ال َّللاِّ ِّم ْن اه ِّذ ِّه األاي َِّّام اي ْع ِّنى أاي ا َّ اما ِّم ْن أاي ٍَّام ْال اع ام ُل ال
َّ صا ِّل ُح ِّفي اها أ ا احبُّ ِّإلاى
َّللاِّ ِّإَلَّ ار ُج ٌل خ اار اج ِّبنا ْف ِّس ِّه او اما ِّل ِّه فالا ْم اي ْر ِّج ْع ِّم ْن ذالِّكا ِّب ا
ٍش ْىء َّللاِّ اقا ال اوَلا ْال ِّج اهاد ُ فِّى ا
َّ س ِّبي ِّل َّ س ِّبي ِّل
ا
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal
sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan
Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?”
Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya
namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud no. 2438, At
Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu
39
Qudamah rahimahullah berkata, “Sepuluh hari awal Dzulhijjah
hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga
hari setiap bulannya, …” (HR. Abu Daud no. 2437. Syaikh Al Albani
Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan
yang besar daripada puasa awal Dzulhijjah lainnya. Dari Abu Qotadah,
40
“Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun
bagi ahli waris tidak sampai wajib, hanya disunnahkan .Juga hadits Ibnu
، ش ْه ٍر
ص ْو ُم ا ْ َّللاِّ إِّ َّن أ ُ ِّمى امات
او اعلا ْي اها ا، ات ُ اجا اء ار ُج ٌل ِّإلاى النَّ ِّب ِّى – صلى هللا عليه وسلم – فاقاا ال ايا ار
َّ سو ال
َّللاِّ أ ا اح ُّق أ ا ْن يُ ْق ا
» ضى ِّ أافاأ ا ْق
َّ ُضي ِّه اع ْن اها قاا ال « نا اع ْم – قاا ال – فادا ْين
meninggal dunia, dan dia memiliki utang puasa selama sebulan [dalam
riwayat lain dikatakan: puasa tersebut adalah puasa nadzar], apakah aku
sallam bersabda, “Iya. Utang pada Allah lebih pantas engkau tunaikan”.
41
ilmu ushul fiqh, takhsis (pengkhususan) itu ada jika terdapat saling
pertentangan antara dalil yang ada. Namun dalam kasus ini, tidak ada
hadits yang berdiri sendiri (tidak berkaitan dengan hadits ‘Aisyah, -pen),
Pertama: Jika seseorang tertimpa sakit yang tidak kunjung sembuh, maka
ia tidak ada kewajiban puasa dan tidak ada qodho’ puasa. Yang ia
42
kewajiban qodho’ puasa dan juga tidak ada kewajiban mengeluarkan
seseorang tidak puasa karena alasan sakit dan safar, lalu ia tidak
Ketiga: Adapun jika seseorang itu sakit dan penyakitnya bisa diharapkan
dibayar qodho’ puasanya selama beberapa hari oleh ahli warisnya. Jika
fidyah (memberi makan kepada orang miskin) bagi setiap hari yang
ditinggalkan.
karena udzur (seperti haidh, safar atau sakit yang bisa diharapkan
43
BAB 3
PENUTUP
A. Simpulan
sunnah muakkadah. Disebut tarawih, karena setiap selesai dari empat rakaat,
para jama’ah duduk untuk istirahat. Tarawih adalah bentuk jama’ dari
mereka merasa tanpa qunut, shalat shubuh dianggap tidak afdhal. Namun, ada
juga sebagian dari umat islam yang tidak sependapat mengenai adanya doa
qunut pada pelaksanaa shalat shubuh dan mengganggap hal itu adalah
perbuatan bid'ah.
untuk memberi tahu awal masuk waktu shalat fardhu. Bedug dan kentongan
biasanya dipukul sebanyak dua kali sebelum adzan untuk menandai waktu
masuknya shalat. Sedangkan pada hari jumat, bedug dan kentongan di pukul
kurang lebih 30 menit sebagai penanda masuknya shalat jumat. Istilah bilal
mungkin bukan lagi perkara yang asing bagi kalangan masyarakat muslim di
azan sebelum sholat lima waktu, termasuk juga dalam pelaksanaan sholat
jumat.
44
Tarawih merupakan salat sunah sesudah isya dan sebelum subuh pada
bacaan untuk memulai salat secara berjamaah. Saat memasuki hari Jumat, ada
sunah qabliyah (sebelum) dan sesudah atau ba’diyah Jumat. Ternyata, shalat
bahwa shalat sunat yang di lakukan setelah shalat Jumat adalah sunah dan
Rukyat dalam kajian ilmu falak merupakan sebuah gandengan dari kata
hisab, sehingga ketika orang menyebut kata hisab rukyat maka seketika akan
terbersit yaitu ilmu falak. Kata rukyat sendiri secara bahasa berasal dari
bahasa Arab yaitu artinya melihat dan lebih spesifik lagi yaitu melihat
dengan mata kepala. Hisab merupakan sebuah terminologi dasar dalam kajian
ilmu falak. Hisab sendiri merupakan landasan dasar dalam mempelajari ilmu
perkiraan, bahkan diarti lain masih didalam KBBI kata hisab diartikan
sebagai peduli.
Tidak ada yang istimewa dengan puasa di bulan Rajab kecuali jika
tidak ada keistimewaan bulan Rajab dari bulan haram lainnya. Yang tercela
sekali adalah jika puasanya sebulan penuh di bulan Rajab sama halnya
dengan bulan Ramadhan atau menganggap puasa bulan Rajab lebih istimewa
dari bulan lainnya. Juga tidak ada pengkhususan berpuasa pada hari tertentu
45
atau tanggal tertentu di bulan Rajab sebagaimana yang diyakini sebagian
orang.
B. Saran
kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon saran kepada seluruh pembaca
46
DAFTAR PUSTAKA
Ismail “Metode Penentuan Awal Waktu Shalat dalam Perspektif Ilmu Falak”
Rizki Putra, 2009, hal; 1 2 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensido,
https://islam.nu.or.id/jumat/anjuran-memegang-tongkat-saat-khutbah-uMavz
https://www.abusyuja.com/2020/08/hukum-kentongan-dan-beduk-dalam-
islam.html
https://jatim.nu.or.id/opini/bedug--dari-tambur-perang-hingga-polemik-dua-
ulama-S3dVO
https://jatim.nu.or.id/keislaman/berikut-dalil-mengumandangkan-dua-adzan-saat-
shalat-jumat-Sv7qu,
Sumber https://rumaysho.com/352-adakah-anjuran-puasa-di-bulan-rajab.html
Sumber https://rumaysho.com/3686-hukum-puasa-tarwiyah.html
47