FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2023
KATA PENGANTAR
Ucapan puja-puji dan syukur hanya semata milik Allah SWT. Hanya
Kepadanya lah kami memuji dan bersyukur, meminta ampunan dan pertolongan.
Kepadanya juga lah kita meminta perlindungan dari kejelekan diri dari syaitan yang
senantiasa membisikkan kebatilan kepada hati kita.
Dengan rohmat serta pertolongan-Nya, puji syukur, akhirnya makalah
tentang “Amaliyah Dan Tradisi Seputar Sholat Dan Dalilnya” ini bisa terselesaikan
dengan lancar. Kami menyadari sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan yang
ada pada makalah ini.
Kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca
untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah selanjutnya. Kami
berharap hal itu semua dapat dijadikan cambuk buat kami supaya lebih
mengutamakan kualitas makalah ini di masa yang selanjutnya
Penyusun
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
C. Tujuan ..................................................................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
A. Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Pelafalan Niat Dalam Shalat ............................ 5
B. Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Membaca Basmalah Dalam Surat Al-Fatihah .. 7
D. Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Qunut Dalam Shalat Shubuh .......................... 11
PENUTUP ........................................................................................................................ 15
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ahlussunnah wal Jama'ah ialah golongan yang mengikuti perilaku Nabi
Muhammad SAW dan perilaku para sahabat Nabi SAW pada zaman
pemerintahan. Sahabat Nabi empat yang populer disebut Khulafaur Rasyidin.
Sementara istilah ahlussunnah wal jama'ah menurut Syekh Hasyim Asy'ari
dalam kitab Zidayat Ta'liqat, ahlussunnah adalah kelompok ahli tafsir, ahli
hadis dan ahli fiqih. Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan
sunnah Nabi SAW dan sunnah Khulafaur Rasyidin sesudahnya. Mereka adalah
kelompok yang selamat (al-Firqah an-Najiyah). Mereka mengatakan, bahwa
kelompok tersebut sekarang ini terhimpun dalam mazhab yang empat, yaitu
mazhab Hanafi, Syafii, Maliki dan Hambali. Dengan demikian ahlussunnah
wal jama'ah adalah komunitas orang-orang yang selalu berpedoman kepada
sunnah Nabi Muhammad SAW dan jalan para sahabat, baik dilihat dari aspek
akidah, agama, amal-amal lahiriah, atau akhlak hati.
Dalam makalah berikut ini penulis akan menguraikan terkait dengan
praktik-praktik amaliah ahlussunnah wal jama'ah dalam kehidupan seputar
sholat dan dalilnya . Dalam makalah berikut ini penulis akan menguraikan
terkait amaliah ahlussunnah wal jama'ah dalam kehidupan sehari-hari seputar
sholat dan dalilnya. Dengan harapan melalui mata perkuliahan Aswaja II
mahasiswa dapat mengetahui beberapa amaliyah dan tradisi seputar sholat dan
dailnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Pelafalan Niat Dalam Shalat
?
2. Bagaimana Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Membaca Basmalah Dalam
Surat Al-Fatihah?
3
3. Bagaimana Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Pembacaan Sholawat
Dengan Tasywid (Sayyidina) ?
4. Bagaimana Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Qunut Dalam Shalat Shubuh
?
5. Bagaimana Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Tarawih 20 Rakaat ?
C. Tujuan
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
makalah ini diantaranya :
1. Untuk Mengetahui Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Pelafalan Niat
Dalam Shalat.
2. Untuk Mengetahui Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Membaca Basmalah
Dalam Surat Al-Fatihah.
3. Untuk Mengetahui Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Pembacaan Sholawat
Dengan Tasywid (Sayyidina).
4. Untuk Mengetahui Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Qunut Dalam Shalat
Shubuh.
5. Untuk Mengetahui Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Tarawih 20 Rakaat.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Niat dalam shalat merupakan rukun yang pertama, bahkan yang paling
utama. Sebelum masuk ke rukun-rukun yang lain, seorang mushalli (orang
yang melaksanakan shalat) terlebih dahulu haruslah berniat melakukan shalat.
Dalam kitab-kitab fikih terdapat tiga komponen penting dalam niat. Yaitu, al-
qashdu, ‘bermaksud mengerjakan shalat’, at-ta’arrudh, ‘menyatakan status
kefarduan atau kesunnahan shalat tersebut’, dan at-ta’yin, ‘menentukan shalat
yang dikerjakannya, seperti zuhur, asar, atau yang lain’.
Niat adalah poros dan barometer utama segala aktivitas, termasuk shalat.
Mulai dari ihwal keabsahan, hingga urusan kualitas shalat yang dilakukan. Hal
ini merujuk pada penggalan hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
yang sangat masyhur, innamal a‘mâlu binniyyât (amal perbuatan itu hanya
tergantung pada niatnya).
5
hukumnya sunnah. Karena sangat membantu terhadap kekhusyukan seseorang.
Dalilnya menggunakan qiyas atau analogi hukum terhadap kesunnahan
melafalkan niat haji dan umrah. Dengan titik temu bahwa keduanya (haji dan
shalat) sama-sama rukun Islam.
Hukum ini berdasarkan âtsâr as-shahâbah Sayidina Umar dalam kitab Syarh
Ma'ânî al-Âtsâr (juz 2, hal. 146) karya Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad at-
Thahawi (321 H) berikut:
قل عمرة في حجة:عن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أنه أتآه آت من ربه فقال له
Artinya, “Dari Rasulullah SAW, bahwa nabi pernah didatangi oleh utusan
Tuhannya (malaikat Jibril), lalu menyampaikan kepada nabi, ‘Ucapkanlah
umarah dalam haji’.” karena keduanya sama-sama rukun Islam. Demikianlah
pendapat Syafi’i sentris (syafi‘iyul madzhab).”
صليت خلف رسول هللا صلى هللا عليه وسلم وأبي بكر وعمر فلم أسمع إال أهلل أكبر
Hadist ini menjadi dalil kuat bagi segolongan ulama yang memandang lafal
niat shalat sebagai amal bid’ah. Terbukti, setiap kali Anas bin Malik
bermakmum, tak pernah mendengar mereka melafalkannya. Ibnul Qayyim al-
Jauziyah sendiri sangat anti terhadap pendapat yang mengatakan sunnah.
Namun, menurut sebagian ahli hadits, riwayat Anas bin Malik di atas adalah
hadits yang bermasalah (al-mu’allal atau al-qadh).
6
jam’u wattaufiq baina al-adillah al-muta’aridhah), mereka mengatakan,
sebagaimana yang ditulis habib Ahmad bin Muhammad bin Umar Asy-
Syâthiriy di kitab dan halaman yang sama:
Menyikapi silang pendapat di atas, ada beberapa ulama yang menilai kasus
di atas secara lebih realistis, semisal imam Hasan bin Ammar bin Ali al-Hanafi
(1069 H). Dalam kitabnya Marâqil Falah Syarh Matni Nuril Îdhâh (juz 1, hal.
84), ia menjelaskan:
فمن قال من مشايخنا إن التلفظ بالنية سنة لم يرد به سنة رسول هللا صلى هللا عليه وسلم بل سنة
بعض المشايخ إلختالف الزمان وكثرة الشواغل على القلوب فيما بعد زمان التابعين
7
Para fuqaha berbeda pendapat dalam hal hukum membaca basmalah bagi
imam, makmum dan orang yang shalat sendirian. Perbedaan ini muncul dari
masalah apakah basmalah merupakan bagian dari Al-Fatihah ataukah bukan.
Perbedaan ini dikategorikan Ibnu Rusyd dalam dua sebab: apakah basmalah
harus dibaca secara keras (jahr) dalam shalat, dan apakah basmalah merupakan
bagian dari Surat al-Fatihah?.
Yang masyhur dalam madzhab Malikiyah, basmalah bukan bagian dari Al-
Fatihah. Sehingga basmalah tidak dibaca dalam shalat wajib yang sirr (Zhuhur
dan Ashar) dan jaher (Maghrib, Isya dan Shubuh), baik bagi imam, makmum
maupun munfarid (orang yang shalat sendirian).
Pendapat yang paling kuat dalam madzhab Syafi’i, wajib bagi imam dan
makmum serta munfarid untuk membaca basmalah dalam setiap raka’at
sebelum membaca Al-Fatihah, baik shalat tersebut wajib ataukah sunnah,
begitu pula berlaku dalam shalat sirr (Zhuhur dan Ashar) dan
shalat jaher (Maghrib, Isya dan Shubuh).
Pendapat yang paling kuat dalam madzhab Hambali, tidak wajib membaca
basmalah saat membaca Al-Fatihah, begitu pula surat lainnya di setiap raka’at.
Juga pendapat terkuat dalam madhzab Imam Ahmad, disunnahkan membaca
basmalah secara lirih pada dua raka’at pertama dari setiap shalat. Begitu pula
basmalah dibaca pada awal surat setelah surat Al-Fatihah, namun lirih. (Al-
Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 8: 86-88)
8
) َب ْالعَالَمِ ين ْ ب
ِ (ال َح ْمدُ ِ ه
ِ ّلِل َر ِ َير َو ْالق َِرا َءة يَ ْست َ ْفتِ ُح ال ه-صلى هللا عليه وسلم- َّللا
ِ ِصالَة َ بِالت ه ْكب ُ َكانَ َر
ِ سو ُل ه
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membuka shalatnya dengan
takbir lalu membaca alhamdulillahi robbil ‘alamin.” (HR. Muslim no. 498).
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di ketika menjelaskan hadits di atas
dalam ‘Umdah Al-Ahkam, beliau berkata, “Ini adalah dalil bahwa bacaan
basmalah tidaklah dijahrkan (dikeraskan).” (Syarh ‘Umdah Al-Ahkam karya
Syaikh As-Sa’di, hlm. 161).
9
Nabi Muhammad SAW disebutkan. Sebab, hal tersebut termasuk amalan yang
utama sebagai salah satu bentuk pengagungan dan penghormatan kepada Nabi
Pendapat ini didasarkan pada salah satu hadits Nabi Muhammad SAW:
Dengan landasan hadits di atas, ada tiga pendapat berkenaan dengan sebutan
sayyidina bagi baginda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallama.
10
tetapi untuk diluar shalat masih diperkenankan. AP Karena sebutan sayyid
termasuk sebutan bagi orang dimuliakan seperti untuk para raja yakni tuanku
atau yang mulia dan gelar lainnya yang memang berlaku di tengah masyarakat
Dan Nabi justru lebih berhak dipanggil dengan menggunakan sayyidina,
sehingga dalam hal ini tidak menyalahi syari'ah.
Selain itu qunut juga diartikan dengan doa. Imam Nawawi mengatakan,
Qunut memiliki banyak arti dalam bahasa Arab, di antaranya adalah doa, baik
doa untuk kebaikan ataupun doa untuk keburukan.
اعلم أن القنوت في صالة الصبح سنة للحديث الصحيح فيه عن أنس رضي هللا عنه أن رسول هللا صلى
رواه الحاكم أبو عبد هللا في كتاب األربعين.هللا عليه وسلم لم يزل يقنت في الصبح حتى فارقا الدنيا
وقال حديث صحيح
Artinya: Qunut shalat subuh disunahkan berdasarkan hadits shahih dari Anas
11
bahwa Rasulullah SAW selalu qunut sampai beliau meninggal. Hadits riwayat
Hakim Abu Abdullah dalam kitab Arba’in. Ia mengatakan, itu hadits
shahih. (Lihat: Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkar, Beirut,
Darul Fikri, 1994, halaman: 59).
12
E. . Dalil dan Penerapan Serta Tradisi Tarawih 20 Rakaat
Taräwih berasal dari bahasa Arab yang artinya: menyenangkan. Oleh karena
di dalam shalat taräwih diadakan masa untuk beristirahat sejenak, di antara
empat-empat raka'at atau dua-dua raka'at, maka dinamai shalat tarawih.
Abdullah bin Hijazi Al-Syarqawi menjelaskan bahwa maksud taräwih adalah:
Taräwih adalah bentuk jamak dari tarwihah artinya sekali istirahat, arti asalnya
adalah nama untuk duduk. Nama tersebut diberikan untuk shalat berjama'ah di
malam-malam ramadan. Karena mereka mula- mulanya berkumpul untuk
shalat, beristirahat di antara dua kali salam.
13
Dasar berikutnya adalah: "Para sahabat melakukan ibadah ramadlan
(tarawih) di masa pemerintahan Umar bin Khattab ra. sebanyak dua puluh (20)
rakaat" (HR. al-Baihaqi).
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Niat dalam shalat merupakan rukun yang pertama, bahkan yang paling
utama. Sebelum masuk ke rukun-rukun yang lain, seorang mushalli (orang
yang melaksanakan shalat) terlebih dahulu haruslah berniat melakukan shalat.
15
Nabi Muhammad SAW disebutkan. Sebab, hal tersebut termasuk amalan yang
utama sebagai salah satu bentuk pengagungan dan penghormatan kepada Nabi
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.laduni.id/post/read/53531/takbiratul-ihram-dan-masalah-niat
https://www.suaramerdeka.com/jawa-tengah/pr-04110985/melafalkan-
niat-dalam-shalat-haruskah
https://islam.nu.or.id/shalat/ihwal-perdebatan-hukum-melafalkan-niat-
shalat-Kiukt
https://cariustadz.id/artikel/detail/kapan-seharusnya-niat-
shalat#:~:text=Ada%20sebagian%20orang%20yang%20mengatakan,takb%C
3%AErah%20al%2Dihr%C3%A2m
https://islam.nu.or.id/syariah/memahami-beda-pendapat-bacaan-basmalah-
surat-al-fatihah-dalam-shalat-
nNoeL#:~:text=Ulama%20yang%20menyebutkan%20bahwa%20basmalah,m
embacanya%20tidak%20wajib%20dalam%20shalat
https://jabar.nu.or.id/ubudiyah/dalil-tentang-keutamaan-mengucapkan-
sayyidina-Tw4Km
https://pwmu.co/240747/05/13/hukum-mengucapkan-sayyidina-untuk-
rasulullah/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-
malang/corporate-law/makalah-kelompok-7-amalan-aswaja-an-
nahdliyah/51226663
Dalil Qunut Subuh dan Ketentuan Bacaannya | NU Online Jatim
Qunut Shubuh dalam Pandangan Empat Madz-hab - Rumaysho.Com
17