Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MACAM-MACAM SHALAT SUNNAH DAN HIKMAHNYA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Peribadatan Islam

Dosen Pengampu :
Dr. M. Sulthon, M.A

Disusun Oleh :
Choirur Rozikin 050101220001
M. Hisyam Haromain 05010122013
Mochamad Fikri Haikal 05010122014

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan sang maha luhur atas segala limpahan rahmat,
Taufik, dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Berguna memenuhi tugas kelompok 4
untuk mata kuliah Hukum Peribadatan Islam dengan judul: "Macam-macam Sholat
Sunnah dan hikmahnya"

Dalam makalah ini penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen pengampu mata kuliah Hukum Peribadatan Islam yang telah memberikan
tugas terhadap penulis. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada anggota
kelompok 4 yang mau membantu dalam pembuatan makalah ini.

Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 28 September 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
A. Pengeretian Shalat Sunnah............................................................................. 3
B. Pembagian Shalat Sunnah.............................................................................. 3
C. Macam-Macam Shalat Sunnah Dan Hikmahnya........................................... 4

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 14


A. Kesimpulan.................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Shalat sunah ialah shalat yang di anjurkan kepada orang muslim untuk
mengerjakannya sebagai tambahan bagi shalat fardhu, tetapi tidak diharuskan.
Shalat dhuha merupakan salah satu di antara shalat-shalat sunah yang sangat di
anjurkan oleh Rasulullah SAW. Akan tetapi, shalat dhuha masih jarang diterapkan
di sekolah karena salah satu problema PAI di sekolah-sekolah adalah pelaksanaan
pendidikan agama cenderung lebih banyak digarap dari sisi-sisi pengajaran atau
didaktik-metodiknya. Guru-guru PAI sering kali hanya di ajak membicarakan
persoalan proses belajar mengajar, sehingga tenggelam dalam persoalan teknis-
mekanis semata. Sementara itu persoalan yang lebih mendasar yaitu yang
berhubungan dengan aspek pedagogisnya, kurang banyak di sentuh. Padahal, fungsi
utama pendidikan agama di sekolah adalah memberikan landasan yang mampu
menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan yang
mendukung pembentukan pribadi beragama yang kuat.
Shalat dhuha adalah waktu shalat pada saat mulai naiknya matahari sekitar
pukul 07.00 WIB sampai waktu menjelang shalat dhuhur. Shalat ini bisa dilakukan
paling sedikit dua rakaat, boleh juga empat atau delapan rakaat. Shalat dhuha
memiliki makna keistimewaan, banyak rahasia yang tersimpan dalam pelaksanaan
shalat dhuha. 2 Shalat dhuha juga bisa dilaksanakan dengan berjam`ah, karena
shalat berjama`ah memiliki kedudukan derajat yang lebih baik daripada shalat
sendiri.
Shalat sunah tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu: pertama: shalat-
shalat sunah yang tidak disunatkan berjamaah, seperti shalat sunah Rawatib, shalat
sunah witir (kecuali pada bulan Ramadhan), shalat sunah Dhuha, shalat sunah
tahiyyat al-masjid, shalat istikharah, sunah Hajat, sunah Taubah, sunah Tahajjud.
Dan kedua: shalat sunah yang disunatkan berjamaah, seperti shalat sunah Id al-fitri,
shalat sunah,Id al-Adha, shalat sunah Kusuf (gerhana matahari), shalat sunah
Khusuf (gerhana bulan), shalat sunah Istisqa‟, dan shalat sunah Tarawih.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dengan latar belakang yang terurai di atas, maka kami rumuskan
masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian sholat sunnah?


2. Sebutkan macam-macam sholat sunnah?
3. Apa saja hikmah dari sholat sunnah?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengertian sholat sunnah
2. Untuk mengetahui macam-macam sholat sunnah
3. Untuk mengetahui hikmah dari sholat sunnah

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Shalat Sunnah
Shalat sunnah sengaja disyariatkan ialah untuk menambal kekurangan yang
mungkin terdapat pada shalat-shalat fardhu, Bahkan, kelak di akhirat, shalat sunnah
juga difungsikan sebagai shalat fardhu yang pernah ditinggalkan di dunia. 1 juga
karena shalat itu mengandung keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah
lain. Dari Abu Umamah diceritakan bahwa Rasulullah Muhammad Saw bersabda:
“Allah tidak memperhatikan suatu amal perbuatan hamba yang lebih utama dari
pada dua rakaat shalat sunnah yang dikerjakanya, Sesungguhnya rahmat selalu
ditaburkan di atas kepala hamba itu selama ia dalam sholat”. (HR. Ahmad dan
disahkan oleh Suyuthi).2 Imam Malik juga berkata dalam kitab muwaththa’ : “Aku
menerima berita bahwa Nabi saw bersabda: “Tetaplah engkau sekalian beristiqomah
dan tidak dapat engkau sekalian menghitung kebaikan istiqomah itu, Ketauhilah
bahwa sebaik-baik amal perbuatan itu ialah shalat dan tidak dapat menjaga
wudhunya, kecuali orang yang benar-benar beriman”.3
B. Pembagian Shalat Sunnah
Shalat Sunnah terbagi menjadi shalat Sunnah mutlak dan shalat sunnah
muqayyad. Shalat Sunnah mutlak tergantung pada niat shalat. An-Nawawi
menjelaskan, "Apabila seseorang mengerjakan salat sunnah dan belum meniatkan
jumlah rakaat tertentu, ia diperbolehkan salam sesudah menyelesaikan satu rakaat.
dia juga diperkenankan untuk menambainya 2, 3, 100, 1000 rakaat, atau berapapun
yang ia mau. apabila ia telah mengerjakan shalat beberapa rakaat kemudian lupa
jumlah rakaatnya, lalu ia salam, maka shalatnya sah. Hal ini adalah sesuatu yang
tidak diperselisihkan dan telah disepakati oleh paranya mazhab kami".
Shalat Sunnah Muqayyad terbagi menjadi: pertama, Shalat sunnah yang
menyertai shalat fardhu dan dinamakan salat Sunnah Rawatib. ini mencangkup salat

1
A. Zainuddin Djazuli, Fiqih Ibadah, (Kediri: Lembaga Ta’lif Wannasyr Ponpes Al-Falah), h.123.
2
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Jakarta: PT. Al-Ma’arif, tt), h.7
3
Ibid, h.8

3
sunnah sebelum subuh, shalat Sunnah dzuhur, shalat Sunnah Ashar, shalat Sunnah
Maghrib, dan shalat Sunnah Isya kedua berbagai Shalat Sunnah lain.4
C. Macam-macam Shalat Sunnah
Shalat sunnah jika ditinjau dari dua segi pelaksanaanya ada dua yaitu:
1. Shalat Sunnah Berjamaah(Ghoiru Munfarid) Contohnya:
a. Shalat Idul Fitri
b. Shalat Idul Adha
c. Shalat gerhana matahari
d. Shalat gerhana bulan
e. Shalat Istisqo' (minta hujan)
2. Shalat Sunnah Munfarid
a. Shalat Rawatib
b. Shalat Dhuha
c. Shalat Tahiyyatul Masjid
d. Shalat Tahajud
e. Shalat Hajad
f. Shalat Istikharah
g. Shalat Tasbih
h. Shalat Taubat
1) Shalat Sunnah Berjamaah(Ghoiru Munfarid)
Inilah salat-salat sunnah yang sangat dianjurkan melebihi salat sunnah yang
lain karena berdiri sendiri dan dituntut untuk dilakukan secara berjamaah.5
a. Shalat dua hari raya (‘idain)
Shalat dua hari raya adalah Sunnah mu'akkadah dan termasuk syiar-syar
agama. di dalam hal itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. pertama,
takbir 3 kali secara teratur. Ucapkanlah, allahu akbar. allahu akbar. allahu
akbar. segala puji bagi Allah Maha Suci Allah (yang menguasai) waktu pagi
dan petang. Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa. tiada sekutu bagi-Nya.
semua mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya walaupun orang-orang kafir
tidak menyukai.

4
Syaikh Sulaiman bin Ahmad bin Yahya Al-Faifi. Ringkasan fiqih sunnah (Cikumpa: senja media utama,
2017) h.147
5
Syaikh Dr. Mustafa Dieb al Bigha. Fikih sunnah imam syafii. (Cikumpa: fathan media prima, 2017) h.55

4
Memulai takbir pada malam 'id al-fithr hingga menjelang shalat 'id.
sementara pada 'id al-adhha, memulai takbir setelah salat subuh hari 'Arafah
hingga akhir siang hari ketiga belas, berdasarkan pendapat yang paling kuat.
Bertakbirlah setiap selesai salat fardhu, dan ada yang berpendapat juga,
setelah shalat-shalat sunnah.
Disunahkan mandi dan berhias ketika keluar. Disunahkan pula membawa
anak-anak dan orang lanjut usia ke tempat shalat, melewati suatu jalan ketika
pergi dan jalan lain ketika Pulang, salat di Tanah Lapang jika tidak turun
hujan kecuali di Mekah dan Bait Al-Maqdis. waktu salat 'id adalah di antara
terbit matahari hingga tengah hari.
Waktu penyembelihan hewan kurban adalah di antara naiknya matahari
sekedar waktu shalat dua rakaat dan dua khutbah hingga akhir hari ketiga
belas disunahkan menyegerakan shalat Sunnah 'id al-adhha untuk
menyegerakan penyembelihan hewan kurban, dan mengakhirkan shalat
Sunnah 'id al-fithr untuk memberikan kesempatan Pembagian zakat fitrah.
Hendaklah melantunkan takbir ketika keluar rumah.
Apabila imam shalat telah tiba. Maka hendaknya ia tidak duduk, tidak
mengerjakan shalat sunnah, dan menghentikan orang-orang yang sedang
mengerjakan shalat sunnah. seorang penyeru menyeru, Ash-Shalatu Jami'ah
(Marilah salat berjamaah). Imam salat dua rakaat pada rakaat pertama
bertakbir tujuh kali selain Takbiratul al-ihram dan rukuk. di sela-sela setiap
takbir membaca, subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu
akbar setelah membaca takbirotul al-ihram, dan mengakhirkan bacaan
isti'adzah hingga setelah takbir kedelapan lalu membaca surat qaf dan
iqtarobat as-sa'ah. takbir tambahan pada rakaat kedua adalah lima kali.
selanjutnya, Ia menyampaikan dua khutbah setelah shalat dengan diselingi
duduk diantara keduanya.
Barang siapa yang tertinggal Shalat 'id, hendaklah ia mengqadha'-nya.
jika shalat telah selesai, bersegerelah menyembelih hewan kurban.
Rasulullah SAW, telah berkurban dengan seekor domba, beliau
mengucapkan:

5
Bismillah dan Allahu akbar ini dariku dan dari orang yang tidak dapat
berkurban dari umatku.

3
Rasulullah SAW, bersabda, "Barang siapa yang melihat Hilal bulan
Dzulhijjah dan hendak berkurban, maka janganlah ia mengambil sedikitpun
dari bulu dan kuku hewan kurbannya.6
Sesungguhnya pelaksanaan shalat Idul Fitri setelah usainya kaum
muslimin dari mengerjakan kewajiban puasa adalah faktor terbesar penyebab
tumbuhnya ikatan bathin di antara umat Islam. Karena pada saat itu, orang-
orang yang diberi Allah kelebihan harta telah memberikan sebagian hartanya
untuk sifakir sehingga terbebas dari rasa lapar dan himpitan kebutuhan
hidunya. Maka hilanglah pada hari itu kesedihan hatinya kemudian dengan
tanpa beban mengulurkan tangannya berjabat tangan dengan saudaranya
sesama muslim seakan-akan mereka berasala dari satu rumah dan satu orang
tua.
Pada hari yang penuh berkah ini, mereka memperoleh balasan dari
ibadah puasa dan kemuliaan dengan membebaskan sifakir dari cengkeraman
kemiskinan, kesulitan, dan kesempitan. anda tahu bagaimana kehinaan
dalam kefakiran dan kemiskinan. Semoga Allah Yang Maha kaya
melindungi kita semua dari keburukan yang datang dari itu semua.
Hikmah lainnya dari shalat id adalah untuk memperlihatkan kekuatan
umat Islam kepada musuh-musuhnya dan kepada pemerintahan dan
penguasa yang zalim. Untuk itu, dianjurkan kepada kaum muslimin untuk
datang dan pulang dari mesjid dengan menelusuri jalan yang berbeda untuk
menciptakan persepsi dikalangan musuh-musuh islam akan kebesaran
jumlah kaum muslimin dan supaya terlihat suatu kesatuan yang kokoh
sebagaimana dikatakan dalam firman Allah dalam surah al-Hujaraat ayat 10.
َ‫اِنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ اِ ْخ َوةٌ فَاَصْ لِحُوْ ا بَ ْينَ اَخَ َو ْي ُك ْم َواتَّقُوا هّٰللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُموْ ن‬
Artinya: “Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”7.

6
Irwan Kurniawan. Mutiara Ihya' Ulumuddin. (Bandung: PT mizan pustaka, 2008) h.75-77
7
Syaikh Ali Ahmad Al-jarjawi, Hikmatut at-tasyri'k (Darul fikr, 1418 H-1997 M), h.91-92

6
b. Shalat khusuf gerhana bulan dan matahari
Shalat khusuf bisa disebut juga dengan shalat gerhana matahari.
Sedangkan, shalat sunnah khusuf kerap disebut sebagai shalat sunnah
khusuf. Gerhana merupakan fenomena astronomi yang terjadi saat sebuah
benda di angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain.
Umumnya yang pernah terjadi di Bumi adalah gerhana bulan dan gerhana
matahari. Dalam ajaran agama Islam, fenomena ini merupakan salah satu
tanda akan kebesaran Allah SWT. Saat gerhana terjadi, umat Islam pun
dianjurkan untuk melaksanakan shalat khusuf baik itu gerhana matahari
ataupun gerhana bulan. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis
sebagai berikut. "Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab
mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda
kebesaran Allah ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan
gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian,"(HR Bukhari-Muslim).
Rasulullah SAW pun juga menganjurkan umatnya untuk menunaikan shalat
khusuf. Karenanya, ada baiknya muslim dan muslimah mengetahui bacaan
niat shalat khusuf, tata cara hingga doanya.
Rasulullah Saw. bersabda, "Matahari dan bulan adalah dua di antara
tanda-tanda (kekuasaan) Allah. Keduanya tidak men jadi gerhana akibat
kematian seseorang, dan tidak pula karena lahirnya. Jika kamu melihat hal
itu, maka bergegaslah meng ingat Allah dan menegakkan shalat. Jika terjadi
gerhana matahari dan bulan, maka berserulah: "Ash-Shalah jâmiah” (Marilah
shalat berjamaah). Imam memimpin shalat orang banyak di masjid sebanyak
dua rakaat dengan dua rukuk pada setiap rakaat. Rukuk pada rakaat pertama
lebih panjang dari pada rukuk pada rakaat kedua. Keraskanlah bacaannya.
Disun nahkan untuk memanjangkan shalat hingga gerhana berakhir8.
Hikmah shalat gerhana: Ini adalah memohon kepada Allah SWT untuk
melindungi orang yang beribadah dari apa yang ditakutinya. Kami katakan
di sini: Gerhana bulan dan gerhana matahari adalah dua dari tanda-tanda
kekuasaan Allah yang dengannya Allah menakuti hamba-hamba-Nya. Dalam

8
Al Ghazali. mutiara Ihya Ulumuddin. (muatsah Al kutub at tsaqafiyah,1990)h.77

7
hal ini, Sunnah bagi seseorang untuk melakukan shalat yang diketahui ini
untuk menunjukkan penyerahan dan kerendahan hatinya kepada Keberadaan

3
yang Diperlukan yang mengendalikan masalah ini. Dan bahwa jika gerak
matahari dan bulan dihentikan, maka masing-masing tandanya, dan gerak
siklusnya terganggu, atau sesuatu yang lain yang bertentangan dengan apa
yang biasa kita ketahui tentang keteraturan orbitnya. bahkan, itu akan
dihasilkan dari bahaya dan bahaya itu. Atau menyuruh orang untuk binasa.
Atau paling tidak di mana perbedaan sistem kehidupan. Baik tumbuhan dan
hewan kehilangan kekuatannya yang dihasilkan oleh efek dari dua planet ini,
sebagaimana ditentukan oleh ahli biologi dan peneliti dalam sifat-sifat
benda. Dan Tuhan mampu membalikkan tatanan alam semesta ini dan bahwa
jika Dia ingin membawa kita pergi dan membawa ciptaan baru selain kita,
Dia akan melakukannya dalam waktu kurang dari sekejap mata. Jadi, jika
seseorang berdoa ketika gerhana terjadi, dia memohon kepada Tuhan Yang
Maha Esa untuk melindunginya.
Apa yang dibenci dan membayar untuk setiap kerusakan dan
menunjukkan kepadanya penyerahan dan penghinaannya. Dan menyatakan
kepastiannya bahwa Allah maha kuasa atas apa yang diinginkannya.
Diriwayatkan atas Ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu, bahwa dia berkata: Selama
masa Rasulullah SAW, matahari mengalami gerhana, jadi Nabi bersabda:
"Matahari dan bulan adalah dua tanda kekuasaan Allah SWT. Dan dalam
riwayat Abi Mas'ud Al-Ansari: “Jika kamu melihatnya, bangunlah dan
shalat. Kepada kekuatan ilahi yang mengatur alam semesta untuk
menciptakan yang paling kreatif9.

c. Shalat Istisqa’
Makna asli kata istisqa’ adalah meminta siraman air, adapun disini
diartikan dengan meminta air kepada Allah SWT di muslim kemarau dan
saat hujan tidak turun dengan salah satu cara di bawah ini:
imam mengerjakan shalat sunah dua rakaat dengan makmum shalat. Pada
rakaat pertama membaca surat al-Fatihah dan surat al-A'la, sedang pada
rakaat kedua memmbaca surat al-Fatihah da surat al-Ghasyiyah dengan cara
mengeraskannya. Kemudian melanjutkannya dengan berkhotbah dan ia juga

9
Ibid,h. 97-98

8
boleh berkhotbah sebelum melaksanakan shalat istisqa tersebut. Seudah
imam selesai berkhotbah, seluruh peserta shalat mengubah posisi
selendangnya; selendang yang disebelah kanan diubah ke sebelah kiri,
sedang selendang yang di sebelah kiri diubah ke sebelah kanan. Kemudian
menghadap ke kiblat dan berdoa kepada Allah dengan sangat sungguh-
sungguh sabil mengangkat kedua tangan. Ibnu Abbas menuturkan, "Nabi
keluar dengan hati yang merendah, pakaian yang lusuh, jiwa yang khusuk,
penampilan yang memelas, dan sikap yang mengiba. Beliau kemudian
mengerjakan shalat dua rakaat seperti shalat hari raya, dan beliau tidak
berkhotbah seperti khotbahmu ini." Hadits ini dri wayatkan oleh al-Khamsah
dan di shahihkan oleh At-Tirmidzi, Abu Awanah, dan Ibnu Hibban.kepan
saja ia mau asal tidak di waktu yang makruh mengerjakan.
Imam berdoa di khotbah jum'at dan makmum mengamininya. Berdoa di luar
hari jum'at dan tanpa didahului oleh shalat di masjid atau di tempat lain.
Pada waktu berdoa meminta hujan disunahkan membalik punggung tangan.
Imam Muslim telah meriwayatkan dari Anas, "Nabi meminta hujan sambil
memberi isyarat ke langit dengan punggung telapak tangannya."Pada saat
melihat hujan, orang yang melihatnya disunahkan membaca:
‫اللهم صيبا نافعا‬

"Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat."

Sambil membuka sebagian tubuhnya supaya ia terkena air hujan.10

Di antara malapetaka dan malapetaka itu adalah kemandulan yang


disebabkan oleh terputusnya hujan, yang merupakan kehidupan setiap jiwa
yang ada. Dan dengan itu bumi mengeluarkan makanan untuk kita dari
berbagai macam jenis yang berbeda-beda, ini berbeda dengan banyak
manfaat lain dalam banyak kepentingan dan kebutuhan hidup kita. Dan jika
seseorang ditimpa musibah dan menemukan seseorang yang dapat
menyelamatkannya darinya, maka tidak diragukan lagi bahwa
penyerahannya Dia dan mempermalukannya di hadapannya akan menjadi
tujuan akhir. Jika dia meminta upah, dia akan
10
Syaikh Sulaiman bin Ahmad bin Yahya Al-Faifi. Ringkasan fiqih sunnah (Cikumpa: senja media utama,
2017) h.

9
memberikan apa yang dia miliki. Bagaimana Dia akan dipermalukan oleh
Tuhan Yang Maha Esa dalam hal ini, meskipun Dia tidak menginginkan
imbalan apa pun darinya.

Untuk itu para pembuat undang-undang yang bijaksana menjadikan


shalat istisqa sebagai permohonan ampunan dan pertolongan dengan
menurunkan hujan yang menjadi nyawa jiwa, sehingga orang biasanya pergi
ke tempat yang luas di luar negeri dan berdoa sendirian, berdoa kepadanya
untuk menyediakan mereka dengan air. Dianjurkan untuk membawa anak-
anak, orang tua, dan binatang, sehingga ini akan lebih jelas dalam
penyerahan dan mempercepat belas kasihan

Sayyidina Ali karromah wajhah: Maksudmu, ya Rasulullah, sabdanya:


Dan awan putih menghujani wajahnya Dimasukkannya anak yatim adalah
maksum bagi para janda, sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Ya." Dalam beberapa riwayat, orang Badui itu berdiri dan
bernyanyi dan berkata:

Kami datang kepadamu dan perawan itu mengetuk pintunya, dan ibu
anak laki-laki itu teralihkan perhatiannya dari anak itu sampai dia berkata:

Dan kami tidak punya apa-apa selain kamu, pelarian kami Dan orang-
orang hanya lari ke utusan Nabi, saw menangis sampai janggut terhormatnya
basah. Kemudian dia naik ke mimbar, memuji dan memuji Tuhan, dan
mengangkat tangannya ke langit dan berkata: “Ya Tuhan, beri kami hujan
yang melimpah, manis, baik, bermanfaat, tidak berbahaya, mendesak, tetapi
tidak mengungsi. Dan orang-orang di negeri itu datang berteriak:
Tenggelam, tenggelam, ya Rasulullah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam tertawa sampai gerahamnya terlihat dan berkata: "Ya Tuhan, di
sekitar kita atau melawan kita." Maka datanglah awan sehingga menatap
Madinah seperti karangan bunga. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Allah mengubah Abu Thalib11.

11
Ibid, h. 96-97

10
2) Shalat Sunnah Munfarid
1. Shalat Rawatib
Salat Rawatib merupakan salah satu sholat yang dicontohkan oleh
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Salat rawatib dilakukan sebelum
atau sesudah melakukan salat fardhu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:
"Barangsiapa melakukan salat dua belas rakaat dalam sehari semalam
niscaya dibangunkan sebuah rumah baginya di surga." (HR. Muslim)
2. Shalat Dhuha
Salat dhuha merupakan sholat sunnah yang dikerjakan di pagi hari. Salat
sunah ini dapat dilakukan sejak matahari mulai naik hingga mendekati pukul
12.00. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda tentang keutamaan
shalat dhuha yang luar biasa.shalat dhuha merupakan shalat sunah yang
diyakini dapat memudahkan rezeki bagi siapa saja yang mengerjakanya.
Kebanyakan umat muslim melaksanakan shalat duha karena memiliki hajat
untuk dilancarkan oleh Allah Swt.
3. Shalat Tahiyyatul Masjid
Salat tahiyyatul masjid merupakan salat sunah yang dilaksanakan saat
seseorang masuk ke dalam masjid. Salat tahiyatul masjid dilaksanakan 2
rakaat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia salat
dua rakaat sebelum dia duduk." (HR. Al Bukhari no. 537 & Muslim no.
174).
Shalat tahiyatul masjid merupakan kesunnahan bagi orang-orang yang
memasuki masjid, namun tidak dianjurkan bagi yang sudah duduk sebelum
melaksanakannya. Berikut bebearap keutamaan shalat tahiyatul masjid bagi
yang melaksanakannya:
a. Bentuk Pemuliaan pada Masjid
b. Menutupi kekurangan-kekurangan shalat wajib
c. Menghapus Dosa dan Ditinggikan Derajat
d. Cermin Ketakwaan dan Tawakkal
e. Bentuk rasa syukur

11
f. Meraih Wali Allah yang Terdepan
4. Shalat Tahajud
Salah satu salat sunah yang dikenal memiliki manfaat yang luar biasa
yaitu sholat tahajud. Salat sunah ini dilaksanakan pada malam hari dengan
didahului tidur terlebih dulu. Waktu terbaik untuk mengerjakan salat tahajud
yaitu pada sepertiga malam terakhir. Anda dapat mengerjakan salat tahajud
dengan paling sedikit 2 rakaat.
Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman dalam (QS.Al Israa':79)
"Dan pada sebagian malam hari bertahajud lah kamu sebagai suatu
ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke
tempat yang terpuji." (QS.Al Israa':79)
Salat tahajud memiliki banyak keutamaan, seperti akan mendapat
kemuliaan dan kewibawaan, menenangkan hati, menolak penyakit hingga
mendapat kebaikan dunia akhirat.
Salah satu salat sunah yang dikenal memiliki manfaat yang luar biasa
yaitu sholat tahajud. Salat sunah ini dilaksanakan pada malam hari dengan
didahului tidur terlebih dulu.Waktu terbaik untuk mengerjakan salat tahajud
yaitu pada sepertiga malam terakhir. Anda dapat mengerjakan salat tahajud
dengan paling sedikit 2 rakaat. Salat tahajud memiliki banyak keutamaan,
seperti akan mendapat kemuliaan dan kewibawaan, menenangkan hati,
menolak penyakit hingga mendapat kebaikan dunia akhirat.
5. Shalat Hajat
Setiap manusia pasti memiliki suatu keinginan. Sebagai seorang
muslim/muslimah, tentu hanya pada Allah subhanahu wa ta'ala kita
meminta.
Apabila memiliki suatu keinginan, Anda dapat melakukan sholat hajat.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan
salat dua rakaat (salat hajat) dengan sempurna maka Allah memberi apa saja
yang ia minta, baik segera maupun lambat." (HR. Ahmad)

12
6. Shalat Istikharah
Bimbang dan galau kerap menghampiri banyak orang. Sebagai seorang
muslim atau muslimah, tentu saja jalan yang dapat ditempuh untuk
mendapatkan petunjuk yaitu dengan beribadah kepada Allah subhanahu wa
ta'ala. Anda dapat melakukan salat istiqoroh untuk meminta petunjuk dan
jalan keluar pada Allah subhanahu wa ta'ala.
"Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai semua, padahal ia amat buruk bagimu,
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah:216)
7. Shalat Tasbih
Salat tasbih merupakan salat Sunnah yang di dalamnya pelaku salat akan
membaca kalimat tasbih (kalimat "Subhanallah wal hamdu lillahi walaa
ilaaha illallahu wallahu akbar") sebanyak 300 kali (4 raka'at masing-masing
75 kali tasbih). Salat ini diajarkan Rasulullah SAW kepada pamannya,
Abbas bin Abdul Muthallib.
Jika umat muslim menjalankan salat tasbih maka Allah mengampuni
dosa-dosanya baik dosa yang awal dan yang akhir, dosa yang lama dan yang
baru, dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja, dosa yang kecil dan
yang besar, dosa yang rahasia dan terang-terangan, serta 10 macam dosa
lainnya.
8. Shalat Taubat
Setiap manusia pasti tak luput dari dosa. Salah satu cara memohon
ampunan pada Allah subhanahu wa ta'ala yaitu dengan salat taubat. Di
riwayat kan oleh Abu Dawud, Ahmad dan Tirmidzi, Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila ada orang yang melakukan suatu perbuatan dosa, kemudian dia
berwudhu dengan sempurna, lalu dia mendirikan salat dua rakaat, dan
selanjutnya dia beristighfar memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti
mengampuninya12."

12
Ibid, h.149-159

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Diantara banyak macam-macam shalat sunnah yang pernahdilakukan oleh


Rasulullah saw. Ada shalat-shalat sunnah yang tergolong pada yang dianjurkan dan
yang tidak dianjurkan, ada pula yang dilakukansecara berjamaah ataupun tidak
berjamaah atau munfarid. Namun tetap dilaksanakan Rasulullah saw. Sebagai tauladan
bagi umat islam di seluruhdunia. Dari semua shalat sunnah pada intinya adalah shalat
sunnah itudilakukan untuk menambah atau menutupi kekurangan-kekurangan
ibadahwajib.

14
DAFTAR PUSTAKA

Syaikh Yahya Al-Faifi bin Ahmad bin Sulaiman (2017). Ringkasan fiqih sunnah
Cikumpa: senja media utama,

Syaikh Dr. Dieb al Bigha Mustafa (2017). Fikih sunnah imam syafii. Cikumpa: fathan
media prima,

Kurniawan Irwan (2008). Mutiara Ihya' Ulumuddin. PT mizan pustaka, Bandung

Syaikh Al-jarjawi Ali Ahmad (1418 H/1997 M), Hikmatut at-tasyri'k Darul fikr,

Al Ghazali.(1990) mutiara Ihya Ulumuddin, muatsah Al kutub at tsaqafiyah

15

Anda mungkin juga menyukai