Anda di halaman 1dari 17

KATA SERAPAN BAHASA ARAB DALAM BAHASA INDONESIA PADA ANGGARAN

DASAR PELAJAR ISLAM INDONESIA (AD PII)

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH

AZHAR ANNAS NASUTION

140704032

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018
A. Judul : Kata Serapan Bahasa Arab Dalam Bahasa Indonesia Pada Anggaran

Dasar Pelajar Islam Indonesia (AD PII)

B. Bidang Ilmu: Semantik

C. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai kelebihan berbahasa yang berfungsi


menuyampaikan ide, gagasan, pemikiran kepada yang lain. Bahasa merupakan salah satu alat yang
sangat penting dalam menentukan dan menjadikan identitas satu komunitas atau bangsa
(ritonga,2009: 1). Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia, tidak hanya digunakabn
dalam kehidupannya sehari-hari, tetapi diperlukan untuk menjalankan segala aktivitas hidup
seperti penelitian penyuluhan, penyampaian buah fikiran berbagai bidang ilmu seperti sains,
Hukum, Kedokteran, Politik, dan Pendidikan yang memerlukan peran bahasa. (Wijana dan
Rahmadi,2008:3).

Manusia yang mendiami bumi ini sanat plural dan berkelompo-kelompok. Setiap
kelompok menggunakan bahasanya sendiri sebagai cirri dalam kelompoknya. Ketika seseorang
menggunakan bahsanya, maka orang yang mendengarkan bahasa tersebut dapat mengetahui
bahwa dia berasal dari kelompok atau etnis tertentu. Seperti bahasa Inggris, Arab, Prancis dan
bahasa-bahasa yang lainnya. Bahasa adalah suatu sistem yang sisematis, maksudnya adalah bahwa
bahasa tersdiri dari subsistem, yaitu fonologi, Morgologi, Sintaksis, dan semantik (Chaer,1994 :4).

Setiap bahasa yang digunakan oleh kelompok / etnis tertentu, memiliki kosa kata yang
beragam, dan bersifat arbitrer. Artinya, hubungan antar lambang dan yang dilambangkan tidak
bersifat tetap, tetapi bisa berubah dan tidak bias dijelaskan mengapa lambang tersebut mengandung
makna tertentu. Misalnya konsep ‘sebuah alat gerak, yang bergerak apabila dikayuh’. Dalam
bahasa Indonesia disebut (Sepeda). Sedangkan dalam bahasa arab disebut (‫ )الدرجة‬/ad-
darajatu/,(Chaer dan Agustina, 1996:16). Contoh yang lain, ‘hewan yang hidup dalam air,
memiliki sirip, menghirup udara dengan insang ‘. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan (Ikan)
sengkan dalam bahasa Arab disebut (‫ )السماك‬/ as-samaku /. Hampir semua kata memiliki padanan
kata antara satu bahasa dengan bahasa yang lain.
Al-Baqari ( 1984 : 21 ) dalam bukunnya yang berjudul "‫نحن نفرق بين "اللعربية‬ ‫اللغة والمجتمع‬
‫ اعم العربية الن اللغة نفع عل‬,"‫و "اللغة‬

Bahasa merupakan suatu hal yang arbitrer, maka tidak menutup kemungkinan adanya
antara dua bahasa atau lebih. Persamaan ini dapat terjadi dengan adanya penyerapan terhadap satu
bahasa aakan bahasa lain, atau terjadi karena kebetulan belaka. Hal ini disebabkan oleh adanya
interaksi bahasa antara etnis, proses penyerapan itu, dapat menghasilkan lafal, makna, atau
perubahan makna.

Al-jauzani dalam usman (1977) pada jurnal “Studi Islamika” dengan judul Aspek-aspek
fundamental dalam bahasa Arab menyebutkan, aspek-aspek fundamental itu antara lain : Aspek
Semantik.

Sebagian ahli bahasa mengatakan bahwa ilmu ini adalah untuk mempelajari arti kata-kata seperti
yang berlaku dalam kamus-kamus.

Semantik merupakan salah satu objek kajian dalam bidang ilmu Linguistik. Dalam Kamus
Linguistik, disebutkan semantika adalah bagian dari struktur bahasa yang berhubungan dengan
makna dari ungkapan dan juga dengan struktur makna suatu wicara, (Kridalaksana, 1993 :174).
Semantik adalah cabang linguistik yang meneliti tentang arti atau makna, dan membagi jenis
makna semantik menjadi dua, yaitu : makna leksikal dana makna gramatikal, (Verhaar, 2001 : 385
). Makna Leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apapun,
(Chaer, 1994 : 289). Verhaar (2001 :9) menambahkan bahwa satu kamus merupakan contoh yang
tepat dari semantik leksikal. Makna Gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya
proses gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi (Chaer, 1994 : 290). Dengan pengertian
bahwa setiap kata mempunyai makna asli menurut kamus dan makna gramatikal sesuai dengan
konteks kalimat.

Bahasa mengalami perkembangan terus menerus sesuai dengan pola fikir dan pengguna
bahasa itu sendiri. Hal ini dapat ditandai dnegna adanya perubahan kebahasaan berupa
penambahan, pengurungan, dan penggantian. Perubahan itu kadang-kadang dalam perubahan
makna dan bentuk. Perubahan bentuk bahasa merangkum : perubahan bunyi, morfem, dan kalimat.
Manakala perubahan makna merangkum baik makna leksikal atau makna gramatikal, (Samsuri,
1994 : 63-64).
Perubahan semantik yang umum adalah berupa perubahan pada makna butir-butir leksikal
yang munkin berubah total, meluas atau juga menyempit, (Chaer dan Agustina, 1995 :186). Hal
inilah yang terjadi dengan kosa kata dalam bahasa Indonesia, yaitu ada beberapa kosa kata dalam
bahasa Indonesia yang menggunakan kosa kata bahasa Arab yang kerap sekali digunakan oleh
masyarakat.

D. Rumusan Masalah
Masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Kosa kata apa saja yang diserap dari bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia di Anggaran
Dasar PII?
2. Apa sajakah makna kata serapan dari bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia di Anggaran
Dasar PII?

E. Tujuan Penelitian

Kajian ini mempunyai beberapa tujuan. Tujuannya adalah :

1. Untuk mengetahui kosa kata apa saja dan berapa jumlah kata serapan dari bahasa Arab ke
dalam bahasa Indonesia di Anggaran Dasar PII.
2. Untuk mengetahui makna kata serapan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia di
Anggaran Dasar PII.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat kajian ini adalah :

1. Secara Teoritis
Mengembangkan ilmu Semantik melalui penelitian kata serapan bahasa Arab yang terdapat
dalam Anggaran dasar Pelajar Islam Indonesia (AD PII)
2. Secara Praktis
a. Memberi kontribusi bagi Departemen Bahasa Arab mengenai kata serapan dari
bahasa Arab kedalam Bahasa Indonesia, dan memperkaya bahan ajar tentang ilmu
semantik terutama tentang kata serapan dari bahasa Arab kedalam bahasa
Indonsesia.
b. Memberikan kontribusi kepada pembaca dalam menambah khazanah ilmiah dan
peminat bahasa Arab untuk mentahui kosa kata Bahasa Arab kedalam bahasa
Indonesia dalam Anggaran Dasar Pelajar Islam Indonesia (AD PII)

G. Tinjauan Pustaka

1. Kajian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Sastra Arab Departemen Sastra Arab Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara mengenai kata serapan dari bahasa Arab kedalam bahasa
Indonesia sesuai dengan referensi yang ditemukan , ada beberapa judul penelitian diantaranya yang
ditulis oleh Mursalin (2005) dengan judul “Analisis Perubahan Makna Kata Serapan Dari Bahasa
Arab Kedalam Bahasa Indonesia Oleh Sudarno (Tindjauan Semantik). Penelitian yang
dilakukannya yaitu penelitian dengan pembahasan yang terfokus kepada masalah ada tidaknya
perubahan makna yang terjadi ketika ada beberapa kata-kata bahasa Indonesia yang diserap dari
bahasa Arab. Penelitian tersebut mendapati adanya 61 kata serapan dari bahasa Arab kedalam
bahasa Indonesia dengan objek penelitian oleh sudarno yang ditinjau dari sudut semantik.

Suryadi (2006) dengan judul “Analisis Kata-kata Serapan Bahasa Arab Dalam Majalah
Mangle (Majalah Berbahasa Sunda)”. Penelitian yang dilakukan oleh Suryadi (2006) adalah
penelitian yang erat kaitannya dengan bahasa suku yaitu bahasa suku sunda. Dia meneliti ada
tidaknya kosa kata serapan dari bahsa Arab kedalam bahasa Sunda ke dalam sebuah majalah yang
menggunakan bahasa Sunda yaitu majalah Mangle. Penelitian tersebtu mendapati sebanyak 25
kosa kata serapan bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia, namun dilihat dari aspek fonologi yaitu
bagaimana pelepasan bunyi kata serapan tersebut.

Juriah (2007) “Analisis Perubahan Kata Serapan Dari Bahasa Arab Kedalam Bahasa
Aceh Dalam Hidayat Rantogan Hidayat Teukuk Di Meukek”. Penelitian yang dilakukan dalam
Juairiah (2007) yaitu penelitian yan g berfokus pada penelitian perubahan kata serapan dari bahasa
Arab kedalam Bahasa Aceh dengan menggunakan objek penelitian sebuah karya sastra berupa
hikayat Rantongan Hikayat Teuku Di Meukek. Penelitian tersebut mendapati adanya 114 kosa kata
serapatn dari bahasa Arab kedalam bahasa Aceh.
Dari ketiga penelitian di atas yaitu, Penelitian suryadi (2006) dan Juairiah (2007) hampir
sama dalam pokok permasalahan, tetapi berbeda dari segi objek penelitian, walaupun sam-sama
meneliti kata serapan dari bahasa Arab kedalam salah satu bahasa suku yang ada di Indonesia ,
yaitu sunda dan Aceh . Sedangkan penelitian serapannya yang mengambil pokok permasalahan
bahasa Indonesia secara luas.

Judul yang peneliti angkat untuk proposal penelitian adalah mengenai ”Kata Serapan
Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia pada Anggaran Dasar Pelajar Islam Indonesia (AD PII):
Suatu Kajian Semantik”.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang ada
dalam perjalanan dan siklus kehidupan manusia. Sehingga bahsasa tidak bisa kita lepaskan dalam
kehidupan dan perjalanan kehidupan manusia dalam berinteraksi antar sesama manusia. Keraf
(1997) mendefenisikan pertian bahasa yaitu bahasa adalah alat komunikasi bahasa anggota
masyarakat yang berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Secara garis besar, elemen bahasa terdiri dari 2 macam yaitu : elemen bentuk dan elemen
makna. Elemen Bentuk adalah elemen fisik tuturan,dari tataran terendah sampai tertinggi
diwujudkan dengan bunyi suku kata, morfem, kata, klausa,kalimat, paragraf, dan wacana. Bunyi
merupakan satuan terkecil dari bahasa sedangkan wacana merupakan satuan bahasa terbesar.
Dalam mempelajari bahasa, dikenal empat komponen besar yaitu bidang fonologi yang
mempelajari tentang komponen bunyi, morfologi tentang komponen kata, Sintaksis tentang
komponen kallimat dan semantik tentang komponen makna kalilmat, (Wijana, 2008:9 ).

Berdasarkan beberapa rujukan diatas,didapati beberapa defenisi tentang semantik.


Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang meneliti tentang arti atau makna, (verhaar, 2001 :
328). Semantik berasal dari bahasa yunani yaitu semantikos yaitu berkaitan dengan arti kata. Ilmu
Semantik adalah ilmu yang berkenaan dengan arti kata, ilmu yang mempelajari makna kata-kata
umum. Maka, dari beberapa derfenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa semantik adalah cabang
ilmu semantik yang menelaah tentang makna atau arti kata setelah dirangkai menjadi kalimat.
Kajian ini berkaitan erat dengan makna. Makna merupakan persoalan yang paling inti
dalam semantik. Makna adalah segi yang menim bulkan reaksi dalam fikiran pendengar atau
pembaca karena rancangan aspek bentuk (keraf, 1987 : 25). Makna adalah hakikat yang
dimaksudkan , (Cahyono, 2002 : 199). Menurut Verhaar (2001 : 124),persoalan makna merupakan
tataran besar dalam tataran linguistik. Oleh karena itu, beliau membagi makna dalam dua jenis ,
Yaitu : Makna Leksikal dan Makna Gramatikal. Dalam Bahasa Arab disebut dengan
, (Khulli, 1982 : 153) dan makna gramatikal disebut dengan (Khulli, 1982 :
111).

Menurut pateda (2001 : 199), makna leksikal adalah makna yang ketika kata itu berdiri
sendiri, dalam bentuk leksem atau bentuk imbuhan yang maknanya kurang lebih tetap. Seperti
yang dibaca dalam kamus bahasa tertentu. Makna yang bersifat leksikal merupakan sebagian
besardari pungutan satu bahasa kebahasa yang lain. Sedangkan kata serapan adalah mengambil
alih kata-kata dari bahasa lain, (Cahyono, 2002 :107).

Proses perkembangan bahasa secara terus-menerus melalui perubahan kata-kata baru


dengan cara menyerap dari bahasa-bahasa lain merupakan perubahan yang paling banyak terjadi.
Cahyono (2002 :358) mengatakan bahwa perubahan bahasa tidak terjadi dalam waktu yang singkat
akan tetapi perubahan itu terjadi dalam kurun waktu yang lama sehingga pengaruh perubahan itu
amat mencolok.

2. Landasan Teori

Pateda (2001 : 158) mengatakan bahwa perubahan dapat berwujud penambahan dan
pengurungan. Menurut Chaer (1996 : 313) ada tiga bentuk perubahan makna, yaitu :

1. Penambahan adalah makna lemuas atau penamabahan makna disebabkan oleh adanya
kebutuhan konsep baru, namun tidak selamanya harus dijawab dengan penciptaan kata baru, tetapi
yang justru lebih sering ditempuh oleh pemakai bahasa adalah dengan memperluaskomponen
makna kata-kata yang sudah ada. Seperti contoh pada kata ‘akar’ bermakna ‘bagian tumbuhan
yang berfungsi untuk memperkokoh tumbuhan bersangkutan’. Akan tetapi dengan
berkembangnya ilmu matematika, kata ini mengalalmi penambahan makna lain yaitu, yakni ‘
penguraian pangkat ;atau masih banyak makna sekunder lainnya yan gpada hakikatnya juga
merupakan perluasan konsep makna primer atas dasar berbagai persamaan.

2.Pengurangan adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang pada mulanya memiliki makna
yang cukup luas, kemudian berbah terbatas.
3. Penggantian makna adalah berubahnya sama sekali makna sebuah kata dari makna asalnya,
walaupun kemungkinan ditemukan unsur keterkaitan antara makna asal dengan makna
baru.

Sedangkan Tarigan (1985 : 85) mengatakan bahwa perubahan makna ada 6 yaitu
penambahan atau perluasan (generalisasi), Pengurangan atau pengkhususan (spesialisasi),
peninggian (ameliorasi), penurunan (peyorasi), pertukaran (sinestesia), persamaan (asosiasi).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendapat dan teori chaer dan ditambah dengan teori
tarigan sebagai landasan dan acuan dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian, bahwa pendapat
chaer lebih sederhana dalam mengemukakan teorinya juga defenisi dan contoh-contoh, sehingga
dalam mengemukakan teorinya juga defenisi dan contoh-contoh, sehingga mudah difahami. Teori
Chaer peneliti gunakan untuk menganalisis makna serapan yang mengalami perubahan makna,
beruapa penambahan makna, pengurangan makna dan pergantian makna, sedangkan teori tarigan,
peneliti gunakan untuk menganalisis kata serpaan yang tidak mengalami perubahan makna dalam
Anggaran Dasar Pelajar Islam Indonesia.

Dalam penelitian ini juga, peneliti tidak bias memisahkan dengan kat serapan.
Karena pembahasan dalam penelitian ini mengenai kata serapan. Cahyono (2002 : 197)
mengatakan bahwa kata serapan adalah mengambil alih kata-kata dari bahasa lain.

H. Metode Penelitian.

Penelitian ilmiah adalah rangkaian gagasan yang merupakan hasil pemikiranm yang
didasarkan fakta, peristiwa, dan gejala yang disampaikan secara akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan, (Dalman, 2012 : 5). Metode Adalah cara alamiah untuk mendapat data
dengan kegunaan dan tujuan tertentu, (Tanjung, 2005 : 5). KBBI (2005 :741) mendefenisikan
metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guan menapai tujuan yang ditentukan. Adapun penelitian ini menggunakan metode
penelitian kepustakaan (Library Reasearch). Penelitian kepustakaan (Library Reasearch) adalah
telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada
penelaahan kritis mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan, (Tanjung, 2005 : 2).
Dalam penelitian ini yaitu dengan mengambil data dari Anggaran Dasar Pelajar Islam Indonesia.
Metode yang peneliti lakukan adalah metode deskriptif yaitu menjelaskan dan memaparkan
tentang apa-apa yang diteliti, (Dalman, 2012 : 4).

1. Sumber Data

Data adalah fakta empiric yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian, (Dalman, 2012 : 3 ). Dalam KBBI
(2005 : 239) data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian. Dalam
penelitian perubahan makna dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, Peneliti mengambil data
dari Anggaran Dasar Pelajar Islam Indonesia (AD PII). Untuk melihat makna kosa kata tersebut
peneliti menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Al-Munawwir dan Kamus Ma’luf.

Untuk memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan latin, peneliti menggunakan Sistem
Transliterasi Arab Latin berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 1543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

2. Teknik Analisa data

1. mengumpulkan referensi dan buku-buku yang berkaitan dengan objek yang diteliti

2. membaca dan memahami referensi

3. mengumpulkan data, kemudidan dipelajari dan akhirnya dianalisis

4. menyusun hasil penelitian secara sistematis yang akan disajikan dalam bentuk skripsi

3. Konsep-Konsep

3.1. Bentuk-Bentuk Perubahan Makna

Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa menurut Chaer (1996) perubahan makna
terdiri dari tiga macam, yaitu penmabahan makna, pengurangan makna, dan penggantian mna.
3.1.1. Penambahan Makna

Makna sebuah kata seringkali mengalami pernambahan sehubungan dengan berkembnya


bidang aktivitas manusia. Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah (Al-
Khulli, 1982 : 90).

Menurut Chaer (2008 : 111) Makna meluas atau penambahan makna disebabkan
oleh adanya kebutuhan konsep baru, namun tidak selamanya harus dijawab dengan
penciptaan kata baru, tetapi justru lebih sering ditempuh oleh pemakai bahasa adalah
dengan memperluas komponen makna kata-kata yang sudah ada. Seperti contoh pada kata
‘akar’ bermakna ‘bagian tumbuhan yang berfungsi untuk memperkokoh tumbuhan
bersangkutan ‘. Akan tetapi dengna berkembangya ilmu matematika, kata ini mengalami
penambahan makna lain yaitu, yakni ‘penguraian pangkat ‘atau masih banyak makna
sekunder lainnya yang pada hakikatnya juga merupakan perluasan konsep makna primer
atas dasar berbagai persamaan.

Contoh kata serapan yang terdapat dalam Anggaran Dasar Pelajar Islam Indonesia dari
bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia yang mengalami penambahan makna dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

Pasal 1

(AD PII, BAB I PASAL 1)

Bahasa Arab Bahasa Indonesia Penambahan Makna


Arti B. Arab Arti B. Indonesia
‫فصل‬ Pasal ‫الحاجز بين الشيئين‬ (1) Bagian dari
bab, artikel ;
(2) Hal, perkara,
pokok
pembicaraan ;
(3) Sebab,
Lantaran
3.1.1.2. Pengurangan Makna

Menurut Chaer ( 1996 : 88 ), Pengurangan makna adalah gejala yang terjadi pada kata
yang mulanya memiliki makna yang cukup luas, kemudian berubah terbatas. Contoh pada
saat sekarang, kata Kitab hanya ditujukan kepada buku-buku suci atau keagamaan,
sedangkan bahas Indonesia yang diserap dari bahasa belanda yaitu buku menunjuk konsep
yang lebih umum.

Contoh kata serapan yang terdapat dalam Anggaran Dasar Pelajar Islam Indonesia dari
bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia yang mengalami pengurangan makna dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

Tujuan Organisasi ini adalah kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai
dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan Ummat Manusia.

(AD PII, BAB III Pasal 3)

Bahasa Arab Bahasa Indonesia Pengurangan Makna


Arti B. Arab Arti B. Indonesia
‫أ َّمة‬ Ummat ّ ‫ ال‬.١ (1) Para Penganut (
\ ‫ الجماعة‬.٢ ‫طريقة‬
‫ الحين‬.٣ ‫الجيل‬ Pemeluk) Suatu
agama ; penganut nabi
(2) Makhluk manusia

3.1.1.3. Penggantian Makna

Menurut Chaer ( 1996 : 143 ) adalah berubahnya sama sekali makna sebuah kata dari
makna asalnya, walaupun kemungkinan ditemukan unsur keterkaitan antara makna asal
dengan makna yang baru.
Contoh kata serapan yang terdapat dalam Anggaran a Pelajar Islam Indonesia dari Bahasa
Arab kedalam bahasa Indonesia yang mengalami makna menyempit dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:

Yakin akan kebenaran Islam untuk menciptakan Masyarakat yang sejahtera, Adil,
Makmur, dan damai dalam limpahan maghfirah dan mardhatillah.

(AD PII, Muqaddimah paragraf ke 5)

Bahasa Arab Bahasa Indonesia Pergantian Makna


Arti B. Arab Arti B. Indonesia
‫مشاركلة‬ Masyarakat ‫وقعت ينهما‬ (1) Sejumlah manusia
dalam mengenai
kenegeraan dsb.
Secara terbatas;
seperti dalam
kalimat:
“Persoalan
kenaikan BBM
akan dibahas
dalam rapat
majelis
persmusyawaratan
rakyat minggu
depan”,
(2) Pertemuan
(kumpulan) orang
banyak,’rapat’,
‘sidang’ seperti
dalam kalimat:
“Berhimpunlah
semuanya dalam
majelis yang besar
ini”;
(3) Bangunan tempat
bersidang seperti
dalam kalimat : “
Gedung majelis
tiggi dan majelis
rendah.

3.1.1.4. Persamaan Makna / Makna Tetap

Persamaan makna / makna tetap dalam istilah semantik disebut dengan makna Asosiasi
adalah perubahan makna yang terjadi akibat adanya persamaan sifat ( Tarigan : 1985 ).

Contoh kata serapan yang terdapat dalam Anggaran a Pelajar Islam Indonesia dari Bahasa
Arab kedalam bahasa Indonesia yang mengalami Persamaan makna dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Setelah pembubaran organisasi, segala harta kekayaanya diwakafkan kepada lembaga


sosial Islam.

(AD PII, BAB XIII Pasal 22 ayat 3)

Bahasa Arab Bahasa Indonesia Persamaan Makna


Arti B. Arab Arti B. Indonesia
‫و قف‬ Wakaf ‫دام قا ئم ًما وسكن‬ (1) Benda
bergerak atau
tidak bergerak
utuk
kepentingan
umum sebagai
pemberian
yang ikhlas;
(2) Badan yang
dibentuk yang
berkaitan
dengan
Agama Islam.

I. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama enam bulan dengan jadwal sebagai berikut :
No. Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan xxxx
2 Pengumpulan Data xxxx
3 Pengolahan Data xxxx xxxx
4 Perumusan Awal xxxx xxxx
5 Penyusunan Laporan Akhir xxxx xxxx
DAFTAR PUSTAKA

Al-Khulli, Muhammad Ali. 1982. A Dictionary of Theoritical Linguistic (English-

Arabic,Beirut,Lib).

Chaer, Abdul dan Leonie A. 1994. Sosiolinguistik : Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka

Cipta

Chaer, Abdul dan Leonie A. 1995. Sosiolinguistik : Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka

Cipta

Chaer, Abdul. 1996. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta, Cet II,

Edisi Revisi.

Cahyono, Bambang yudi. 2002. Kristal-Kristal Ilmu Bahasa, Jakarta : Rineka Cipta.

Keraf, Gorys. 1997. Komposisi. Jakarta : Ikrar Mandiri Abadi.

Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta : Rineka Cipta, Cet, I.

Verhar, J.W.M. 1989. Pengantar Linguistik, Yogyakarta : UGM Press.


OUT LINE

KATA PENGANTAR

ABSTRAKS

DAFTAR ISI

BAB I. PENDHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Manfaat Penelitian
1.5.Metode Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Terdahulu

2.2. Landasan Teori

BAB III. PEMABHASAN DAN HASIL

3.1. Pembahasan

3.2. Hasil Penelitian

BAB IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai