Proposal PTK ini disusun untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah
Disusun Oleh :
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT., karena atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas proposal PTK dengan judul
“PENERAPAN METODE AUDIOLINGUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN
MUFRODAT SISWA KELAS VII MTs. DARUNNAJAH JAKARTA”. Tugas ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah “Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)”.
Penyusun
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BERLAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 3
C. TUJUAN PENELITIAN 3
D. MANFAAT PENELITIAN 3
E. HIPOTESIS TINDAKAN 4
F. RUANG LINGKUP PENELITIAN 4
G. DEFINISI OPERASIONAL 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Berlakang
Pendidikan dapat dipahami dari sudut pandang yang berbeda. Untuk memaknai
pendidikan di Indonesia, dimaknai sesuai degan BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 1
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan :”Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pebelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”.
1
Kosakata merupakan salah satu unsur bahasa yang harus dimiliki oleh pembelajar
bahasa asing termasuk bahasa Arab. Perbendaharaan kosakata bahasa Arab yang
memadai dapat menunjang seseorang dalam berkomunikasi dan menulis dengan bahasa
tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa berbicara dan menulis yang
merupakan kemahiran berbahasa harus didukung oleh pengetahuan dan penguasaan
kosakata yang kaya, produktif dan aktual. Tetapi pada Kenyataan yang ada dilapangan,
penguasaan kosakata bahasa Arab siswa masih sangat rendah karena belum mencapai
target yang diinginkan secara maksimal dan memadai. Hal ini disebabkan oleh kesulitan
siswa dalam mempelajari sesuatu yang baru dan asing, selain itu metode yang digunakan
dalam proses pembelajaran masih terpaku pada buku-buku pelajaran dalam suasana
formal disekolah, yang membuat siswa merasa bosan.
2
Melalui uraian masalah tersebut, maka penulis menginginkan untuk mengadakan
penelitian mengenai “Penerapan Metode Audiolingual Untuk Meningkatkan
Pembelajaran Kosakata Di MTSN 03 Kota Bekasi”
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas, maka
permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan metode Audiolingual terhadap siswa kelas VII untuk
meningkatkan pembelajaran siswa kelas VII MTs. Darunnajah Jakarta.
2. Untuk mengetahui dan mengkaji hasil peningkatan pembelajaran kosakata bahasa
Arab siswa kelas VII MTs. Darunnajah Jakarta.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi peneliti dan pihak-pihak lain yang
terkait. Adapun manfaat dari penelitian ini, sebagai berikut :
a. Bagi Lembaga
Penerapan metode Audiolingual ini diharapkan dapat dijadikan motivasi untuk
menerapkan model atau metode yang lebih bervariasi bagi pengajar.
b. Bagi Pengembangan
Ilmu pengetahuan diharapkan penelitian ini dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan varian metode pengajaran bahasa Arab.
c. Bagi Peneliti
3
Dengan menerapkan metode Audiolingual ini sebagai subjek penelitian, maka
diharapkan dapat menjadikan pengalaman yang berharga bagi peneliti untuk dapat
diterapkan di dunia pendidikan.
d. Bagi Siswa
Memberikan warna dan suasana baru dalam belajar di kelas sehingga siswa merasa
senang dan tidak mudah bosan. Siswa juga termotivasi untuk menggali kreatifitas dan
wawasannya sendiri.
e. Bagi Guru
Hasil penetilian ini diharapkan bisa menjadi salah satu pertimbangan guru mata
pelajaran bahasa Arab dalam menentukan model dan metode pembelajaran yang
bervariasi dalam proses belajar mengajar yang efektif.
f. Bagi Masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan sebagai bentuk pengabdian
kepada masyarakat, khususnya guru MTs, untuk mencoba menerapkan pembelajaran
kosakata dengan metode Audiolingual yang bisa diterapkan pada pembelajaran
bahasa asing.
E. Hipotesis Tindakan
Ruang lingkup dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
4
G. Definisi Operasional
Variabel agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
2. Mufradat
Mufradah (buntuk tunggal dari mufradat ) adalah lafal atau kata yang terdiri dari
dua huruf atau lebih yang menunjukkan makna ism, fi’il atau adat (Mansyur, 1993:18).
Kata menurut mazhab tradisional adalah suatu unit bahasa yang mempunyai sutau
maksud/arti; satu rangkaiuan huruf yang dibatasi oleh dua ruang. Sementara menurut
mazhab struktural, kata adalah suatu wujud minimal yang bebas. Kata adalah sebuah unit
terkecil dari sutau bahasa dan bersifat independen (Chaer,2003:163).
Istilah mufradat dalam bahasa Araba tau kosakata dalam bahasa Indonesia adalah
istilah yang bermakna sama dengan istilah vocabulary dalam bahasa Inggris. Hornby AS(
1974;959) menguraikan; 1. Kosakata adalah daftar kata-kata di suatu buku dengan
definisi-definisi atau terjemahan-terjemahan; 2. Kosakata adalah jumlah total dari kata-
kata, yang (dengan aturan-aturan yang mnegombinasikannya) membentuk suatu bahasa.
Menurut definisi-definisi ini, kosakata berarti kumpulan kata-kata.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
1
H. Douglas Brown. Principles of Language Learning and Teaching, terj. Noor Cholis dan Yusi Avianto,( Jakarta: Kedutaan
Besar Amerika Serikat, 2008), hal. 8
6
memperoleh bahasa ibu (iktisab al-lughah/ language acquisition).(Larsen-
Freeman,2000:43)2
2
Aziz Fachrurrozi dan Erta Mahyudin, Pembelajaran Bahasa Asing, (Jakarta: Bania Publishing2010), hal. 74
3
Ibid, hal. 9
4
Aziz fachrurrozi dan Erta Mahyuddin, Pembelajaran Bahasa Asing (Jakarta: Bania Publishing2010) hal.
7
negatif .perinsip ini kata nababan (1993: 3) disebut “penghindaran kesalahan” (eror
prevention/ tajannub al-khata’)5
5
Acep hermawan, metodologi pembelajaran bahasa Arab, ( Bandung :PT REMAJA RODA KARYA,2011),
hal.188-189
6
Ibid, hal.190
8
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan bahasanya secara bertahap sesuai
dengan rangsangan yang di berikan oleh guru dalam drill.
d. Para pelajar akan mendapat pengalaman berbaha secara langsung dalam drill-drill yang
di adakan dalam kelas, sehingga dapat memberikan modal awal bagi para siswa untuk
mencoba, berkomunikasi dengan bahasa tujuan di luar kelas.
Aspek kelemahannya antara lain :
a. Para pelajar cenderung meniru secara serentak/ individual seperti “membeo”, dan
sering tidak mengetahui makna yang diucapkannya. Respon ini terlalu mekanistis.
b. Para pelajar tidak diberi latihan dalam makna-makna selain dari kalimat yang dilatih
berdasarkan konteks. Sebagai akibatnya mereka hanya menguasai satu makna atau arti
dari sebuah kalimat, dan komunikasi hanya akan lancar apabila kalimat-kalimat yang
digunakan di ambil dari kalimat-kalimat yang sudah dilatih di dalam kelas.
c. Sebetulnya para pelajar tidak berperan aktif, tapi hanya memberikan respon dari
rangsangan yang diberikan oleh guru. Jadi, gurulah yang menentukan semua latihan
dan materi pelajran di kelas. Dengan kata lain penguasaan dalam kelas “dikuasai
sepenuhnya oleh guru”
d. Metode ini berpendirian bahwa jika pada tahap-tahap awal pelajar tidak/ belum
mengerti makna dari kalimat-kalimat yang ditirunya, tidak dianggap sebagai hal yang
meresahkan, selanjutnya dengan menyimak dengan baik apa yang dikatakan oleh guru,
memberi respon dengan benar dan menunaikan semua tugas tanpa kesalahan, pelajar
sudah dianggap belajar bahasa tujuan dengan benar. Anggapan ini membuat siswa
melakukan suatu aktifitas yang “mubazir”, karena meniru tanpa makna tidak akan
mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa dalam konteks yang wajar (di
luar kelas), kecuali siswa berada dalam kondisi dan situasi yang sama ketika seperti
latihan di kelas. Oleh karena itu diperlukan bimbingan yang intensif dalam mencapai
kemampuan komunikasi ini.7
C. KOSAKATA (MUFRADAT)
1. Pengertian Kosakata (Mufradat)
Pada prinsipnya tujuan pembelajaran bahasa adalah agar para siswa terampil
berbahasa, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu penentu
kualitas keterampilan berbahasa siswa tersebut, bahkan yang paling menentukan, adalah
7
Ibid,hal.191
9
kuantitas dan kualitas kosakata yang dimiliki dan dikuasainya. Semakin kaya seorang siswa
dengan kosakata, semakin besar pula kemungkinan dia terampil berbahasa.
Mufradat merupakan salah satu unsur bahasa yang sangat penting, karena berfungsi
sebagai pembentuk ungkapan, kalimat, dan wacana. Sedemikian pentingnya kosakata,
sehingga ada yang berpendapat bahwa pembelajaran bahasa asing harus dimulai dengan
mengenalkan dan membelajarkan mufradat itu sendiri, baik dengan cara dihafal atau dengan
cara yang lain. Namun demikian, pembelajran mufradat tidaklah identik dengan belajar
bahasa itu sendiri, karena mufradat tidak akan bermakna dan memberi pengertian kepada
pendengar atau pembacanya jika tidak dirangkai atau dibingkai dalam sebuah kalimat yang
benar dan kontekstual menurut gramatika dan sistem semantic yang baku.8
Mufradah (buntuk tunggal dari mufradat ) adalah lafal atau kata yang terdiri dari dua
huruf atau lebih yang menunjukkan makna ism, fi’il atau adat (Mansyur, 1993:18)9. Kata
menurut mazhab tradisional adalah suatu unit bahasa yang mempunyai sutau maksud/arti;
satu rangkaiuan huruf yang dibatasi oleh dua ruang. Sementara menurut mazhab struktural,
kata adalah suatu wujud minimal yang bebas. Kata adalah sebuah unit terkecil dari sutau
bahasa dan bersifat independen (Chaer,2003:163)10.
8
Muhbib Abdul Wahab, Epistemologi & Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Jakarta : LP UIN Jakarta,
2008), hal.149
9
Moh. Mansyur dan Kustiwan, Dalil al-Katib wa al- Mutarjim, ( Jakarta: PT. Moyo Segoro Agung, 2002), hal.
18
10
Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoritik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), hal.163
10
Sedangkan menurut Kridalaksana, kosakata memiliki beberapa pengertian yaitu: 1)
komponen bahasa yang menurut semua informasi tentang makna dan pemakaian kata, 2)
kekayaan kata yang dimiliki pembicara atau penulis suatu bahasa, dan 3) daftar kata yang
disusun seperti kamus tetapi dengan penjelasan singkat dan praktis.11
11
Aziz Fachrurrozi dan Erta Mahyudin, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Pustaka Cendekia
Utama,2011), hal. 29
12
Muhbib Abdul Wahab, Epistemologi & Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Jakarta : LP UIN Jakarta,
2008), hal.151
13
Rusydi Ahmad Thu’aimah, Ta’lim al-Arabiyyah li Ghair al- Nathiqina biha:Manahijuhu wa Asalibuhu,
(Rabath: Isisco, 1989), hal.22-24.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di MTSN 03 Kota Bekasi kelas VII
yang beralamat di Jl. Mustika Jaya, Kota Bekasi.
2. Waktu Penelitian
Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan pada semester gasal
tahun ajaran 2017-2018, yaitu pada bulan September – Oktober 2017. Penentuan waktu
pelaksanaan mengacu pada kalendek akademik MTSN 03 Kota Bekasi karena PTK
memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses pembelajaran yang efektif di kelas.
3. Subjek Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, yang akan menjadi subjek penelitian
adalah siswa kelas VII MTSN 03 Kota Bekasi dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang, yaitu
15 siswa dan 15 siswi.
12
komponen-komponen pembelajaran yang terdiri dari bahan ajar, media, alat dan cara
evaluasi, dan strategi pembelajaran yang relevan; 3) simulasi dan diskusi kegiatan
pembelajaran, 4) pelaksanaan pembelajaran yang secara bersamaan dilakukan
observasi kelas untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi komponen-komponen
pembelajaran yang dikembangkan, 5) setiap akhir kegiatan pembelajaran dilakukan
diskusi dan refleksi mengenai tindakan yang telah dilakukan, 6) mewawancarai
sejumlah siswa dan pengumpulan informasi dengan menggunakan angket, serta 7)
melakukan tes kemampuan pemecahan masalah.
Siklus 2
Peneliti mengkaji lebih lanjut komponen pembelajaran yang telah disusun sesuai
dengan hasil evaluasi dan refleksi dari siklus pertama dan selanjutnya merevisi
komponen-komponen pembelajaran sesuai dengan keperluan. Kegiatan implementasi
pembelajaran akan dilakukan bersama-sama, secara bergantian tim peneliti
direncanakan bertindak sebagai guru dalam kegiatan pembelajaran. Secara rinci pada
kegiatan ini akan dilakukan: 1) peninjauan ulang komponen-komponen pembelajaran,
2) revisi komponen-komponen pembelajaran, 3) simulasi dan diskusi kegiatan
pembelajaran, 4) pelaksanaan pembelajaran yang secara bersamaan dilakukan
observasi kelas untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi komponen-komponen
pembelajaran yang dikembangkan, 5) setiap akhir kegiatan pembelajaran dilakukan
diskusi dan refleksi mengenai tindakan yang telah dilakukan, 6) mewawancarai
sejumlah siswa dan pengumpulan informasi dengan menggunakan angket, 7)
melakukan tes kemampuan pemecahan masalah, serta 8) menganalisis sejauh mana
kegiatan yang dilakukan telah menjawab permasalahan.
C. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka prosedur penelitian
ini sesuai dengan prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam suatu proses
bersiklus. Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah desain Model kemmis &
McTaggert. Konsep pokok penelitian tindakan ini yaitu Perencanaan (planning),Tindakan
13
(Acting) Pengamatan (observing), dan Refleksi (reflecting) agar dapat melaksanakan
prosedur peneliatan dengan baik14.
Desain penelitian ini meliputi:
a. Perencanaan Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 4 September sampai 9 Oktober 2017 yang
akan dilaksanakan dengan enam kali pertemuan tepatnya tiap-tiap hari , sebab hari Senin
adalah hari mengajar untuk mata pelajaran bahasa Arab di Kelas VII MTSN 03 Kota Bekasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Tahap awal :
a) Salam pembukaan
2. Tahap inti :
Perkenalan antara peneliti dengan siswa :
a) Peneliti memperkenalkan diri dengan siswa yang ada di kelas, yang
dimulai dari peneliti dan dilanjutkan dengan siswa
b) Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penulis di
Kelas VII MTSN 03 Kota Bekasi.
3. Tahap akhir :
a) Peneliti menutup pertemuan.
14
Saur M. Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas untuk pengembangan profesi pendidik dan keilmuan,
(PT.Gelora Aksara Pratama, 2014), hal.157
14
1. Tahap awal :
a) Mengucapkan salam
b) Membaca absensi kehadiran siswa
2. Tahap inti :
a) Penulis memulai pelajaran dengan memperdengarkan kalimat
berbahasa Arab yang baik dan benar.
b) Penulis memberikan materi kosakata langsung kedalam kalimat
sederhana dengan menggunakan bahasa Arab tanpa menggunakan
bahasa Indonesia .
3. Tahap akhir :
a) Penulis memberikan motivasi dalam pembelajaran bahasa Arab
menggunakan mahfudzat Arab.
b) Salam penutup
1. Tahap awal :
a) Mengucapkan salam
b) Membaca absensi kehadiran siswa
2. Tahap inti :
a) Penulis memulai pelajaran dengan memperdengarkan kalimat
berbahasa Arab yang baik dan benar.
b) Penulis memberikan materi kosakata langsung kedalam kalimat
sederhana dengan menggunakan bahasa Arab tanpa menggunakan
bahasa Indonesia .
3. Tahap akhir :
a) Peneliti memberikan motivasi dalam pembelajaran bahasa Arab
menggunakan mahfudzat Arab.
b) Salam penutup
1. Tahap awal :
a) Mengucapkan salam
15
b) Membaca absensi kehadiran siswa
2. Tahap inti :
a) Peneliti memulai pelajaran dengan membahas materi sebelumnya,
lalu menunjuk perwakilan siswa untuk menyebutkan ulang kalimat
yang telah diajarkan.
b) Peneliti menerangkan materi pembelajaran bahasa Arab dengan
menggunakan bahasa Arab tanpa menggunakan bahasa Indonesia.
Lalu diakhir pembelajaran guru menuliskan kosakata baru yang
telah diajarkan.
c) Siswa diberikan latihan dengan membuat kalimat sederhana dari
kosakata yang telah diajarkan.
3. Tahap akhir :
a) Peneliti memberikan motivasi dalam pembelajaran bahasa Arab
menggunakan mahfudzat Arab.
b) Salam penutup
1. Tahap awal :
a) Mengucapkan salam
b) Membaca absensi kehadiran siswa
2. Tahap inti :
a) Peneliti memulai pelajaran dengan membahas materi sebelumnya,
lalu menunjuk perwakilan siswa untuk menyebutkan ulang kalimat
yang telah diajarkan.
b) Peneliti menerangkan materi pembelajaran bahasa Arab dengan
menggunakan bahasa Arab tanpa menggunakan bahasa Indonesia. Lalu
diakhir pembelajaran guru menuliskan kosakata baru yang telah
diajarkan.
c) Siswa diberikan latihan dengan membuat kalimat sederhana dari
kosakata yang telah diajarkan.
3. Tahap akhir :
a) Peneliti memberikan motivasi dalam pembelajaran bahasa Arab
menggunakan mahfudzat Arab.
16
b) Salam penutup
1. Tahap awal :
a) Mengucapkan salam
b) Membaca absensi kehadiran siswa
2. Tahap inti :
a) Peneliti menanyakan tentang materi yang telah diajarkan.
b) Guru menyimpulkan semua materi yang telah diajarkan peneliti
c) Siswa memberikan kritik dan saran kepada peneliti tentang
pembelajaran yang berlangsung selama masa penelitian di kelas.
3. Tahap akhir :
a) Peneliti memberikan motivasi dalam pembelajaran bahasa Arab
menggunakan kisah-kisah islami menggunakan bahasa Arab.
a) Peneliti mengucapkan salam perpisahan dan permohonan maaf bila
ada ketidaknyamanan yang terjadi antara beberapa pihak.
b) Salam penutup
c. Pengamatan (observasi)
Dalam kegiatan observasi sebagai sasaran pengamatan peneliti ada beberapa hal yang
diobservasi, diantaranya:
1. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Sikap siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan pada saat pembelajaran
3. Kemampuan siswa dalam mengulang dan mengucapkan kosakata yang diberikan guru.
4. Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada
topik yang sedang dibahas
d. Refleksi
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil
15
pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan. Pada tahap ini kegiatan difokuskan pada
upaya untuk menganalisis, mensintesis, memaknai, menjelaskan dan menyimpulkan.16 Oleh
karena kegiatan penelitian dilakukan secara mandiri maka kegiatan analisis dan refleksi
15
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas,( Jakarta: Dirjen PMPTK, 2005), hal. 78
16
Nur Ali Wahidmurni, Penelitian Tindakan Kelas :Pendidikan Agama Dan Umum Dari Teori Menuju Praktek Disertai
Contoh Hasil Penelitian, (Malang: UM Press. 2008), hal. 51
17
menjadi tanggung jawab peneliti. Namun demikian, dalam pelaksanaan kegiatan analisis dan
refleksi ini peneliti akan mendiskusikannya dengan siswa yang diambil secara acak atas
pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan hasil pengamatan dan perasaan
mereka.
Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Menganalisis hasil pekerjaan siswa
2) Menganalisis hasil wawancara siswa
3) Menganalisis lembar observasi siswa
Berdasarkan hasil analisis tersebut peneliti melakukan refleksi yang akan digunakan
sebagai bahan pertimbangan apakah kriteria yang ditetapkan tercapai atau belum. Jika telah
berhasil maka siklus boleh berhenti, tetapi jika belum maka peneliti harus mengulang siklus
lagi dan seterusnya sampai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
1) Observasi
Observasi merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data penelitian. Observasi
diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak
pada obek penelitian. 17
Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan
pedoman observasi kegiatan pembelajaran, catatan lapangan, dan foto, dengan tujuan
memperoleh data tentang proses pembelajaran bahasa Arab dengan metode Audiolingual.
Instrument observasi, catatan lapangan, dan foto digunakan untuk membandingkan dan
mencocokan dengan data wawancara.
2) Wawancara
Wawancara adalah alat untuk mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan
pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan juga. 18 Wawancara dilakukan oleh peneliti
dengan menggunakan instrument pedoman wawancara yang berisi kerangka/garis besar
pokok pertanyaan untuk memperoleh data utama. Data wawancara sebagai pembanding dan
penguat dari data observasi dan kuesioner. Petunjuk wawacara hanyalah berisi tentang
17
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rineka Ciptaka. 2000), hal. 158
18
Ibid, hal. 165
18
petunjuk secara garis besar tentang isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang
direncanakan dapat tercapai seluruhnya.
Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi/data tentang
pembelajaran Bahasa Arab dengan metode Audiolingual. Selain itu, wawancara juga
digunakan untuk membandingkan dan mencocokkan kata-kata, prilaku, tindakan subyek
penelitian dengan pembelajaran yang sebenarnya.
3) Studi Dokumentasi
Metode studi dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan
tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau
hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.19 Berupa
dokumen resmi MTSN 03 Kota Bekasi untuk mengetahui:
a) MTSN 03 Kota Bekasi.
b) Foto atau gambar proses pembelajaran.
c) Struktur Organisasi MTSN 03 Kota Bekasi.
Analisis data
Prosedur analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
sumber, yaitu wawancara, pengalaman yang telah dituliskan dalam catatan lapangan,
dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya.20 Menurut Milles dan
Hubberman bahwa data dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif, meliputi tiga
unsur yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan merupakan
intisari dari analisis yang memberikan pernyataan tentang dampak dari penelitian tindakan
kelas.21
19
Ibid, hal. 181
20
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 190
21
FX Sudarsono, Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2001), hal. 26.
19
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab, Muhbib. 2008. Epistemologi & Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.
Ali Wahidmurni, nur. 2008. Penelitian Tindakan Kelas :Pendidikan Agama Dan Umum Dari
Fachrurrozi, aziz dan Erta Mahyudin.2010. Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta: Bania
Publishing
Fahrurrozi, aziz dan Erta Mahyudin. 2011. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:
Pustaka Cendekia Utama
Hermawan, acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung :PT REMAJA
RODA KARYA
20
J. Moleong, lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mansyur, moh dan Kustiwan. 2002. Dalil al-Katib wa al- Mutarjim. Jakarta: PT. Moyo
Segoro Agung
Nasional.
21