Anda di halaman 1dari 10

BAHASA DAN USIA

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Sosiolinguistik
Dosen Pengampu : Randi Safii, M.Hum

Disusun Oleh Kelompok V :


Nesa Oktavia Toligaga E01421033
Wafiq Azizah E01421029
Firta E01421003
Siti Aysyiah Detu E01421035
Rahmat W. Due E01421037

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTLO
TAHUN 2023 M/1444

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Bahasa dan Usia” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Dosen
bidang studi Sosiolinguistik. Selain itu juga, untuk menambah pengetahuan
mengenai kaitan antara bahasa dan usia.
Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Randi Safii,
M.Hum selaku Dosen bidang studi Sosiolinguistik yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah wawasan yang lebih luas sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Baik
dari bentuk penyusunan maupun teorinya. Untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bisa membangun kemampuan kami menyusun makalah yang lebih
baik lagi kedepannya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.

Gorontalo, 09 Maret 2023

Kelompok V

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGNTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................................. 2
PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A. Hubungan Bahasa Dan Usia................................................................. 2
B. Perubahan Bahasa................................................................................. 4
C. Bahasa Standar Dan Non Standar.........................................................
BAB III.............................................................................................................
PENUTUP........................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami secara terperinci
tentang bahasa dan usia terkhusus pada . Serta menambah wawasan para
pembaca serta menjadi referesi bagi banyak orang.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hubungan Bahasa Dan Usia
Salah satu kelebihan manusia adalah akal budi yang melekat pada setiap
insan yang dapat digunakan dan diberdayakan dengan bantuan bahasa. Dalam
konteks ini, bahasa berfungsi sebagai media untuk berpikir dan bernalar. Jika
kita memperhatikan seseorang yang sedang berbicara,maka kita akan
mendengar kalimat, kata, pembicaraan, atau bunyi yang diujarkan atau
dilafalkan secara lisan. Jadi secara mendasar kata atau kalimat yang diujarkan
oleh seorang pembicara adalah susunan bunyi-bunyi yang teratur, yang dalam
hal ini adalah bunyi bahasa. Maka dapat digambarkan bahwa bahasa
merupakan kumpulan dan untaian bunyi-bunyi yang tersusun secara teratur
sehingga menimbulkan makna, diujarkan secara lisan, dan digunakan untuk
mengungkapkan pikiran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahasa
adalah kumpulan bunyi-bunyi yang bermakna yang diujarkan dengan tujuan
mengungkapkan pikiran.1
Menurut Soetjiningsih (2012 : 168) bahasa mencakup setiap sarana
komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dengan perasaan untuk
menyampaikan makna kepada orang lain. Sedangkan menurut Jahja (2011 : 53)
bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi baik itu lisan, tertulis, atau isyarat
yang berdasarkan pada suatu sistem dari simbol-simbol. Bahasa terdiri dari
kata-kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan-aturan untuk
menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya
Menurut KBBI bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi yang
arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (KBBI offline 1.5). Dan dari pendapat
beberapa ahli secara garis besar dapat di definisikan bahasa sebagai sistem
bunyi yang memiliki makna, lambang bunyi, dan dituturkan dari sistem
arbiterari manusia dalam situasi yang wajar yang digunankan sebagai alat
komunikasi.2 Fungsi bahasa 1) komunikatif, 2) ideologis dan 3) kultural.
Bahasa memiliki beberapa ciri-ciri yaitu 1) Bahasa pada hakikatnya adalah
bunyi ujar (lisan) yang berwujud lambang, 2) Bahasa memiliki sistem, 3)
Bahasa itu bermakna, 4) Bahasa memiliki fungsi. Bahasa bersifat indah,
manusiawi, produktif, dinamis, variatif, konvensional, dan arbitrer3.
Usia adalah suatu fakta biologis yang karakteristiknya berimplikasi pada
berbagai kegiatan kehidupan, organisasi sosial dan beragam peraturan, seperti
1
Setiawati, Lis. Modul 01 hakikat bahasa.
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/MKWU410802-M1.pdf
2
Yendra. (2018). Mengenal ilmu bahasa (linguistik). Yogyakarta: deepublish.
3
IBID

v
aturan umur sekolah, izin mengemudi, dll. Termasuk tuturan juga merupakan
salah satu dari karakteristik yang dapat mengungkapkan umur dan
membedakan satu kelompok umur dengan kelompok umur lain karena suara
dan linguistiknya.4 Seperti suara laki-laki akan semakin memberat seiring
bertambahnya usia.
Perhatian utama usia dalam sosiolinguistik adalah variasi bahasa atau
perubahan bahasa. Usia dapat juga sebagai perangkat metodologi yang dapat
digunakan untuk mengukur perbedaan sosiolinguistik di tiap kelompok usia,
seperti dialek atau aksen yang dapat berubah di masyarakat. 5 Usia
dikelompokkan dalam beberapa kelompok yaitu kelompok usia anak-anak,
remaja, dewasa, dan lansia.
Menurut Sumarsono (2007:137), anak mulai belajar berbicara
pada usia kurang lebih 18 bulan, sehingga seorang anak bisa dikatakan dapat
menguasai tatabahasa ketika berusia kurang lebih 3 setengah tahun. Tutur
bahasa pada anak juga dibedakan menjadi dua, yakni tutur anak pada masa
awal perkembangan (balita) dan masa awal masuk sekolah. Pada masa
inilah anak-anak mengalami perkembangan bahasa dengan mempunyai ciri
penyusutan (reduksi). Kata atau bahasa yang diucapkan oleh anak-anak
biasanya cenderung lebih simpel dan singkat meskipun sedikit “belepotan”.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, tutur bahasa pun ikut
berubah. Perubahan itu terjadi seiring bertambahnya usia seseorang. Pada saat
seseorang itu beranjak usia remaja, maka bahasa yang semula
berbentuk pengucapan yang sederhana akan berubah ke bahasa yang lebih
unik dan bervariasi. Seperti pendapat Chambers (2003: 194), bahwa masa
remaja adalah masa berinovasi dalam perubahan secara linguistik. Contohnya
seperti bahasa gaul dan alay diindonesia yang berkembang dan dipakai
dikalangan remaja. Contoh bahasa gaul yang sering digunakan gue, elu, bokap,
nyokap, kata yuk jadi kuy, santuy, kuper, caper, dll. Contoh bahasa alay seperti
kata semangat jadi cemungut atau sayang jadi cayang. Selanjutnya pada usia
dewasa, bahasa juga mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Labov dalam Pateda (1990) mengatakan, makin tinggi umur seseorang, maka
makin banyak kata yang dikuasainya, begitu juga pemahamanya dalam struktur
bahasanya. Pada masa ini orang akan beralih dari bahasa gaul atau alay ke
dalam bahasa baku dan belajar bahasa yang semakin kompleks. Hal itu dapat
dilihat pada anak kecil yang masih menggunakan per kata untuk
mengungkapkan keinginannya pada masa-masa awal kehidupannya. Setelah
itu, mereka akan belajar menggunakan kalimat lengkap dalam mengutarakan
keinginan sejalan dengan perkembangan usianya. Dan ketika beranjak dewasa
mereka akan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan
4
Harimansayh, ganjar. Pilihan Bahasa Remaja dalam Perspektif Umur dan Lintas Generasi. Badan
bahasa kemdikbud. 22 januari 2022
5
Budiono, satwiko. Hubungan bahasa, kelas sosial, dan usia dalam masyarakat. Sekelumit pikiran
tak menentu. 09 maret 2023.

vi
memperhatikan norma-norma yang lebih luas. Misalnya, mengungkapkan isi
hatinya tanpa menyinggung SARA di media sosial. Jadi, terdapat hubungan
antara penggunaan bahasa dan usia. Pada masa tua, pendekatan bahasa sering
dikaitkan dengan perspektif klinik. Hal tersebut disebabkan pendengaran yang
semakin berkurang dan lain sebagainya. Tentu saja, kemampuan berbahasanya
juga tidak akan sama dengan masa dewasa. Terlebih lagi, pada masa tua ada
perpindahan kegiatan sebagai individu dan kelompok usia. Penjelasan diatas
sejalan dengan pendapat Chaer dan Agustina (2004), yang berdasarkan usia,
dapat dilihat perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh anak-anak, para
remaja, orang dewasa, dan orang yang tergolong lansia (lanjut usia).

B. Perubahan bahasa
. Bahasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari bagi setiap orang untuk
berbicara dan mendengarkan orang lain. Bahasa membuat seseorang mampu
untuk mendeskripsikan kejadian-kejadian di masa lalu dan merencanakan masa
depan. Bahasa juga dapat mewariskan informasi dari satu generasi ke generasi
Selain itu, bahasa adalah kunci utama bagi manusia. Adanya bahasa orang bisa
berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan sumber daya bagi
kehidupan bermasyarakat. Adapun bahasa dapat digunakan untuk saling
memahami, saling menghargai, menghormati atau saling mengerti erat
hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki dari
berbagai daerah. Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain
berbahasa atau berbicara apabila kita mendengarkan dengan baik apa yang
dikatakan.

Tahap Perkembangan Bahasa Anak Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia No 137 tahun 2014. Menetapkan standar
tingkat pencapaian perkembangan anak, disusun berdasarkan kelompok usia
anak. Tahap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun sebagai berikut:

A. Menerima bahasa,
1. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan
2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks
3. Memahami aturan dalam suatu permainan
4. Senang dan menghargai bacaan.

B. Mengungkapkan bahasa,
1. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks
2. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama
3. Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal
simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung

vii
4. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-
predikatketerangan)
5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekpresikan ide pada orang lain
6. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan
7. Menunjukkkan pemahaman konsep-konsep dalam buku cerita.

viii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran

ix
DAFTAR PUSTAKA
Setiawati, Lis. Modul 01 hakikat bahasa. Diakses pada tanggal 10 maret 2023.
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/MKWU410802-M1.pdf.
Yendra. (2018). Mengenal ilmu bahasa (linguistik). Yogyakarta: deepublish.
Diakses pada tanggal 09 maret 2023.
Harimansyah, ganjar. Pilihan Bahasa Remaja dalam Perspektif Umur dan Lintas
Generasi. Badan bahasa kemdikbud. 22 januari 2022. Diakses pada tanggal 09
maret 2023.

Budiono, satwiko. Hubungan bahasa, kelas sosial, dan usia dalam masyarakat.
Sekelumit pikiran tak menentu. 09 maret 2023.
Haryono, Akhmad. "Perubahan dan Perkembangan Bahasa: Tinjauan Historis dan
Sosiolinguistik." Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas
Udayana, vol. 18, 1 Sep. 2011.

Anda mungkin juga menyukai