Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

AQIDAH AKHLAK Suryadi, SE. Sy., ME

“AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN”

Disusun Oleh: Kelompok 12

JUAN SYUHADA GINTING 12220510490


NUR AZMIL KARIM 12220511501

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT tuhan semesta alam yang
telah memberikan nikmat dan rahmat-Nya sehingga makalah sederhana ini dapat
kami kumpulkan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas


mata kuliah “Aqidah Akhlak”. Adapun yang kami bahas dalam makalah
sederhana ini mengenai “Akhlak Terhadap Lingkungan”. Dalam penulisan
makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya
ilmu pengetahuan kami menganai hal yang berkenaan dengan penulisan
makalah ini. Oleh karna itu sudah sepatutnya kami berterimah kasih kepada
dosen pengampu kami yaitu bapak Suryadi, SE., Sy, ME. yang telah
memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam


makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin
makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karna itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar lebih maju di masa yang
akan datang.

Harapan kami, makalah ini dapat menjadi referensi bagi kami dalam
mengarungi masa depan. Kami juga berharap makalah ini dapat berguna
bagiorang lain yang membacanya.

Pekanbaru, 1 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
Latar Belakang .................................................................................................................. 1
Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
Pengertian Tentang Akhlak Dan Lingkungan .................................................................... 2
Mentafakuri Alam ............................................................................................................. 2
Mentadaburi Alam ............................................................................................................ 3
Mengelola Alam Dengan Bijak ......................................................................................... 4
BAB III PENUTUPAN ................................................................................................... 5
Kesimpulan ....................................................................................................................... 5
Saran ................................................................................................................................. 5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi norma dan sopan santun. Dalam
kehidupan sehari-hari, seseorang yang memiliki akhlak yang baik akan lebih mudah diterima
oleh masyarakat. Tak heran jika banyak orang tua yang mengajari anaknya untuk berakhlak
baik sejak kecil.

Secara istilah Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa akhlak adalah suatu sifat baik
yang biasanya akan memiliki akhlak yang baik juga dan sebaliknya jika seseorang yang
memiliki sifat tidak baik cenderung memiliki akhlak yang tercela.

Lingkungan alamiah (natural enviroment) adalah suatu keadaan atau kondisi alam
yang terdiri atas benda-benda (makhluk) hidup benda-benda tak hidup yang berada di
bumi atau bagian dari bumi secara alami dan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Adapun lingkungan hidup sebagaimana Undang-Undang RI No.4 Tahun 1982 adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termuasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun Rumusan Masalah pada makalah kami ini sebagai berikut :

1. Apa yang di maksud dengan Akhlak Dan Lingkungan?


2. Bagaimana cara Mentafakuri Alam Semesta?
3. Bagaimana cara Mentadaburi Alam Semesta?
4. Bagaimana cara Mengelola Alam Dengan Bijak

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan pada makalah kami sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian Akhlak Dan Lingkungan


2. Untuk memahami cara – cara Mentafakuri Lingkungan
3. Untuk memahami cara – cara Mentadaburi Lingkungan
4. Untuk memahami cara – cara Mengelola Alam Dengan Bijak
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AKHLAK DAN LINGKUNGAN

Dalam Islam, akhlak mengacu pada perilaku, sikap, dan moralitas seseorang. Akhlak
mencakup aspek etika, moralitas, dan tata krama yang diatur oleh ajaran agama Islam.
Akhlak adalah bagian penting dari ajaran Islam yang melibatkan hubungan antara manusia
dengan Allah dan hubungan antara manusia dengan sesama manusia.

Sebelum membahas lebih jauh tentang akhlak, alangkah lebih baik untuk mengetahui
pengertian akhlak terlebih dahulu. Secara singkat, akhlak adalah tingkah laku yang dilakukan
berulang kali. Terdapat 2 macam akhlak yaitu akhlakul mahmudah dan akhlakul mazmumah.

Akhlak tercela atau akhlakul mazmumah yaitu golongan akhlak atau tindakan buruk yang
harus dihindari oleh setiap manusia. Akhlak mazmumah ini harus dijauhi karena dapat
mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain.Beberapa contoh akhlakul
mazmumah yaitu sifat sombong, iri, dengki, tamak, hasad, takabur, ghibah, dan lain
sebagainya. Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita menjauhi akhlakul mazmumah.
Hal ini karena akhlak ini sangat dibenci oleh Allah SWT.

Akhlakul mahmudah memiliki manfaat untuk kehidupan sehari-hari, di antaranya


sebagai berikut. Dicintai oleh Rasulullah SAWKeutamaan memiliki akhlak yang terpuji
(akhlakul mahmudah) yaitu dicintai oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadist yang
diriwayatkan oleh Tirmizi, disebutkan bahwa seorang muslim yang memiliki sifat terpuji
akan dekat dengan Rasulullah SAW

Lingkungan menurut Islam mencakup semua usaha kegiatan manusia dalam sudut
ruang dan waktu. Lingkungan ruang, mencakup bumi, air, hewan dan tumbuh-tumbuhan
serta semua yang ada di atas dan di dalam perut bumi, yang semuanya diciptakan Allah untuk
kepentingan umat manusia untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Sebagai khalifah,
manusia diberi tangung jawab pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan umat manusia,
karena alam semesta memang diciptakan Tuhan untuk manusia. Kekhalifahan menuntut
adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam.
Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap
makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Dalam rangka tanggung jawab sebagai khalifah
Allah tersebut manusia mempunyai kewajiban untuk memelihara kelestarian alam

2.2 MENTAFAKURI ALAM SEMESTA

tafakkur berkaitan dengan ayat-ayat kauniyah, yaitu merenungi dengan melihat,


menganalisa, meyakini secara pasti tanda-tanda ke-Maha Kuasaan Allah dalam menciptakan,
mengatur dan membinasakan alam semesta beserta seisinya, juga manfaat-manfaatnya,
berdasarkan akal pikiran dan perasaan atau hati yang suci dan lurus, sehingga menghasilkan
sebuah keyakinan yang mendalam bahwa hanya Allah Swt. saja dzat satu-satunya yang
menciptakan semua itu sehingga Dia-lah satu-satunya ilah yang berhak untuk disembah,
ditakuti dan ditaati. Maka dari cara ini munculah istilah “Dalil Aqli”.
Tafakkur terbagi kedalam dua macam, yaitu sbb:
1. Tafakkur mutlaq ialah memikirkan tentang ciptaan Allah tanpa ada pembatas. Hal ini
dikarenakan perintah Allah dalam Al-Qur'an dengan menggunakan fi'il (kata kerja) yang
lazim (Fi’il yg tidak sampai kepada Maf’ul (obyek) kecuali perantara Huruf Jar atau
perantara Huruf ta’diyah lainnya), sehingga dalam permasalahan disini bisa dikatakan tafakur
yang tidak membutuhkan maf'ul.

2. Tafakkur muqoyyad ialah memikirkan sesuatu yang ada di alam semesta ini, tetapi
pemikiran tersebut diberi batasan-batasan oleh Allah sesuai dengan firmanNya, dan Al-qur'an
menyebutkannya dengan menggunakan fi'il (kata kerja) yang muta'adi (Fi’il yg sampai
kepada Maf’ul tanpa perantara Huruf Jar atau Huruf ta’diyah lainnya). Dalam hal ini obyek
sangat berperan sekali dalam menentukan sesuatu yang akan dijadikan sebuah tafakur oleh
seorang hamba

Syekh Sa’id Bin Wahf al-Qahthan menjelaskan di dalam kitab “Syarhu Aqidatil
Wasathiyyah” bahwa yang harus kita lakukan berkaitan dengan dalil-dalil/ayat-ayat yang
memaparkan tentang Dzat atau Sifat Allah swt ialah mengimani dan menetapkannya tanpa
takwil, takyif (bertanya ttg caranya), ta’thil (menolak sebagian atau seluruhnya), dan tamtsil
(menyetarakan dengan dzat atau sifat makhluk).

Maka bertafakur tentang makhluk cintaan Allah itu merupakan perbuatan yang
diperintahkan oleh agama dan ditujukan bagi mereka yang memilki pengetahuan tentang
makhluk tsb, termasuk fenomena alam semesta.

2.3 MENTADABURI ALAM SEMESTA

Dalam Islam, tadabbur alam adalah konsep yang memiliki kedudukan yang penting.
Konsep tadabbur alam adalah konsep yang mencerminkan keyakinan bahwa alam semesta
adalah karya Allah yang penuh keindahan, kecerdikan, dan kekuasaan-Nya. Dalam setiap
unsur alam, terdapat pelajaran dan hikmah yang dapat kita petik sebagai manusia yang
berakal.

Tadabbur alam adalah sebuah konsep dalam tradisi keilmuan Islam yang mengacu
pada refleksi, meditasi, dan pengamatan mendalam terhadap alam semesta. Secara harfiah,
tadabbur alam berarti "mengkaji dengan penuh pemahaman alam."

Dalam Islam, alam semesta dianggap sebagai tanda-tanda kebesaran Allah SWT, yang
mengandung pelajaran dan hikmah yang dapat dipelajari oleh manusia. Tadabbur alam
mengajak umat Muslim untuk memeriksa, memikirkan, dan memahami fenomena alam
sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Konsep tadabbur alam melibatkan pengamatan yang hati-hati terhadap ciptaan Allah,
termasuk tumbuhan, hewan, langit, dan benda-benda lainnya. Tujuannya adalah untuk
merenungkan keajaiban, keteraturan, dan keharmonisan yang ada di dalam alam semesta,
serta menarik pelajaran moral dan spiritual dari observasi tersebut.

Melalui tadabbur alam, umat Muslim diharapkan dapat mengembangkan rasa syukur,
kerendahan hati, kekaguman, dan kecintaan yang lebih dalam terhadap penciptaan Allah.
Dalam banyak kasus, tadabbur alam juga menginspirasi penelitian ilmiah dan pemahaman
tentang aspek-aspek alam semesta yang belum terungkap.
Secara keseluruhan, tadabbur alam merupakan suatu praktik dalam Islam yang
mengajak umat Muslim untuk merenungkan dan memahami tanda-tanda kebesaran Allah
yang terlihat dalam alam semesta, dengan tujuan untuk mendapatkan wawasan dan
kebijaksanaan yang lebih dalam serta menguatkan hubungan antara manusia dengan Sang
Pencipta.

2.4 MENGELOLA ALAM DENGAN BIJAK

Alam pada dasarny memiliki sifat yang sangat banyak beragam yang seimbang.
Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena
sumber daya alam bersifat terbatas. Akan tetapi sumber daya alam sekarang mengalami
beberapa penurutan yang cepat habis jika digunakan secara berlebihan. Oleh karena itu SDA
harus dimanfaatkan secara bijaksana.

Oleh karena pemanfaatan lingkungan oleh manusia dalam kehidupannya berpengaruh


terhadap kondisi lingkungan, maka dalam pengelolaan lingkungan hidup perlu dilakukan
berbagai upaya pengembangan yang berwawasan lingkungan dengan meningkatkan dampak
positif dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan

Dalam mengelola lingkungan bukan hal yang mudah, oleh karena itu harus ada aturan
yang menjadi patokan sehingga lingkungan hidup dapat dikelola secara baik, karena
penaklukan manusia terhadap alam tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan justru akan
menimbulkan malapetaka bagi kelangsungan hidup manusia. Pengelolaan lingkungan selain
berdasarkan aturan yang diatur oleh undang-undang maupun peraturan daerah, dapat juga
dilakukan secara sukarela baik oleh individu maupun kelompok masyarakat yang peduli
terhadap pelestarian lingkungan.

berikut beberapa cara dan upaya agar sumber daya alam di kelola dengan baik dan bijak:

1. Menggunakan sumber daya alam sesuai kebutuhan saja.

2. Tidak membuat atau mengubah lahan hutan menjadi perumahan.

3. Menerapkan sistem tebang pilih tanaman.

4. Melakukan reboisasi pada lahan yang gundul.

5. Meperbaiki atau mereklamasi lahan bekas tambang.

Jika cara pemanfaatannya tidak bijaksana dan berlebihan, tentu saja ketersediaannya akan
menipis dengan waktu yang relatif cepat. Jika kondisinya seperti itu, bukan tidak mungkin
berbagai komponen pendukung manusia dalam kehidupan sehari-hari akan habis.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Dia (Allah) menundukkan untuk kamu; semua yang ada di langit dan di bumi
semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya (QS Al-Jatsiyah [45]: 13). Ini berarti bahwa
alam raya telah ditundukkan Allah untuk manusia. Manusia dapat
memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
2. Cara Memelihara Lingkungan :
Dimulai ddengan diri sendiri dengan memberikan contoh kepada masyarakat
Bagaimana cara Menjaga Kebersihan, Selalu melibatkan tokoh Masyarakat
dalam pengarahan menjaga kebersihan, Sertakan para pemuda untuk aktif dalam
Menjaga kebersihan
3. Cara cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1. Tidak mencemari Air dengan membuang Sampah Disungai
2. Mengurangi penggunaan Kendaraan Bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam Tumbuhan pada lahan Kosong

3.2 SARAN

Marilah dengan bijak kita menyikapi musibah yang di berikan oleh Allah
SWT. Dan juga berharap agar di jauhkan dari musibah dan bencana dengan cara
memanfaatkan SDA harus tetap memperhatikan kebersihan dan kesehatan
lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

https://www.smkassalaambandung.sch.id/berita/lingkungan-hidup-dalam-perspektif-islam
https://www.liputan6.com/hot/read/5323970/tadabbur-alam-adalah-merenungi-ciptaan-allah-
ini-contoh-dan-manfaatnya?page=2
https://www.kompasiana.com/merykartikasari1567/6384ba8d4addee49d6725642/mengelola-
sumber-daya-alam-agar-lebih-baik-dan-bijak

Anda mungkin juga menyukai