Disusun Oleh :
Sikus Wanda (352210655)
Muhammad Hasan (352210701)
Gusti Renaldi Afandi (352210721)
Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Pelita Bangsa
2023
AKHLAK KEPADA LINGKUNGAN
1
Sikus Wanda
Pendidikan Agama Islam Universitas Pelita Bangsa
sikuswanda99@gmail.com
ABSTRAK
Pada dasarnya, akhlak yang di ajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan
bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut
adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia
terhadap alam lingkungan, Kekhalifahan mengandung arti pengayom,
pemeliharaan dan pembimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan
penciptanya. Dalam pandangan akhlak islam, seseorang tidak
dibenarkan mengambil buah sebelum matang atau memetik bunga
sebelum mekar. Karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada
makhluk untuk mencapai tujuan penciptaanya. Ini berarti manusia
dituntut untuk mampu menghormati proses – proses yang sedang
berjalan. dan terhadap semua proses yang sedang terjadi, sehingga ia
tidak melakukan pengrusakan atau bahkan dengan kata lain, setiap
perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri
manusia sendiri.
I
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………..
1.3 Tujuan ……………………………………………………..
1.4 Manfaat ………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………..
2.1 Pengertian Akhlak
2.2 Akhlak Lingkungan Hidup
2.3 Dalil tentang Lingkungan Hidup
2.4 Hakekat Lingkungan Hidu
BAB III KESIMPULAN ……………………………………..
3.1 Penutup
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam juga bertujuan untuk mengetahui:
1. Pengertian Akhlak
2. Akhlak Lingkungan Hidup
3. Dalil tentang Lingkungan Hidup
4. Hakekat Lingkungan Hidup
A. Manfaat
PEMBAHASAN
1
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 11
2
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al Quran, (Jakarta: Amzah, 2007), hlm. 3
berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan
penciptaannya.
Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang
sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang
demikian mengantarkan manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak
melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain, "Setiap perusakan terhadap
lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri."
Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola
bumi dan mengelola alam semesta ini. Manusia diturunkan ke bumi untuk
membawa rahmat dan cinta kasih kepada alam seisinya. Oleh karena itu,
manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam sekitarnya, yakni
melestarikannya dengan baik.3 Ada kewajiban manusia untuk berakhlak kepada
alam sekitarnya. Ini didasarkan kepada hal-hal sebagi berikut :
1. bahwa manusia hidup dan mati berada di alam, yaitu bumi;
2. bahwa alam merupakan salah satu hal pokok yang dibicarakan oleh al
quran;
3. bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga
pelestarian alam yang bersifat umum dan yang khusus;
4. bahwa Allah memerintahkan kepadaa manusia untuk mengambil
manfaat yang sebesar-besarnya dari alam, agar kehidupannya menjadi
makmur;
5. manusia berkewajiban mewujudkan mewujudkan kemakmuran dan
kebahagiaan di muka bumi.4
Manusia wajib bertanggung jawab terhadap kelestarian alam atau
kerusakannya, karena sangat memengaruhi kehidupan manusia. Alam yang
3
Asmaran A. S.,Pengantar studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), hlm. 182
4
M. Yatimin, op. cit, hlm. 231
masih lestari pasti dapat memberi hidup dan kemakmuran bagi manusia di
bumi. Tetapi apabila alam sudah rusak maka kehidupan manusia menjadi sulit,
rezeki sempit dan dapat membawa kepada kesengsaraan. Pelestarian alam ini
wajib dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat, bangsa dan negara. 5
2.3 Dalil tentang Lingkungan Hidup
Akhlak manusia terhadap lingkungan, terutama alam, bukan hanya semata-
mata untuk kepentingan lingkungan atau alam itu sendiri, tetapi jauh dari itu
untuk memelihara, melestarikan dan memakmurkan lingkungan atau alam ini.
Dengan memenuhi kebutuhannya sehingga kemakmuran, kesejahteraan, dan
keharmonisan hidup dapat terjaga.6
Berakhlak dengan lingkungan sekitarnya dapat dilakukan manusia dengan
cara melestarikan alam sekitarnya sebagai berikut :
1. melarang penebangan pohon-pohon secara liar
3. melakukan reboisasi
4. mengendalikan erosi
5
Asmaran, op. cit, hlm. 183
6
M. Yatimin, op. cit, hlm. 232
10. memberikan sanksi-sanksi tertentu bagi pelanggar-pelanggarnya.7
7
Syahminan Zaini, Isi Pokok Ajaran Al Qur’an, (Jakarta: Kalam Mulia, 1996), hlm. 224
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu
dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
(QS Al Baqarah[2] : 29)
“Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan
dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian
kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat
kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang
ditentukan”. (QS. Al Baqarah[2] : 36)
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu”.(QS. Al Baqarah[2] : 168)8
8
M. Yatimin, op. cit. hlm. 232-233