Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan............................................................................................
D. Manfaat..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
A. Pengertian Ahlak Terhadap Lingkungan........................................
B. Urgensi Berahlak Terhadap
Lingkungan........................................
C. Bentuk Ahlak Yang Baik Terhadap
Lingkungan.............................
D. Keprihatinan Islam Terhadap
Lingkungan.....................................
E. Cara Menyikapi Bencana
Alam......................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak mempunyai kedudukan yang tinggi dan istimewa
dalam islam. Rasulullah saw. Menempatkan
penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai misi pokok
ajaran Islam. Akhlak merupakan perangai atau perilaku
yang diwujudkan dengan tuntutan dan dorongan dari hati.
Meskipun akhlak sudah dimiliki setiap manusia dari lahir,
akan tetapi akhlak juga harus dibentuk. Akhlak yang baik
merupakan fondasi yang kokoh bagi terciptanya
hubungan baik antara manusia dengan sesamanya maupun
lingkungannya. Sehingga orang-orang yang mampu
mewujudkan hubungan baik tersebut adalah orang-orang
yang ruhnya bersih, yang konsisten menunaikan segala
perintah, dan menjauhi segala larangan Allah Swt.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan dikaji
pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari akhlak terhadap lingkungan ?
2. Apa urgensi berakhlak terhadap lingkungan?
3. Bagaimana bentuk akhlak yang baik terhadap
lingkungan?
4. Bagaimana keprihatinan islam terhadap masalah
lingkungan?
5. Bagaimana cara menyikapi bencana alam?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan
yang hendak dicapai pada makalah ini yaitu untuk:
1. Menjelaskan pengertian akhlak terhadap lingkungan,
2. Menjelaskan urgensi berakhlak terhadap lingkungan,
3. Menjelaskan bentuk akhlak yang baik terhadap
lingkungan,
4. Menjelaskan keprihatinan islam terhadap masalah
lingkungan, dan
5. Menjelaskan cara menyikapi bencana alam.
D. Manfaat
Dari Syaddad bin Aus berkata, “Ada dua hal yang aku hapal dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau berkata,
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku ihsan kepada segala
sesuatu, baik itu binatang, tumbuhan, dan benda-benda tak
bernyawa lainnya, semuanya diciptakan oleh Allah SWT dan
menjadi milik-Nya, serta semua memiliki ketergantungan
kepada- Nya. Keyakinan ini mengantarkan sang Muslim untuk
menyadari bahwa semuanya adalah “umat” Tuhan yang harus
diperlakukan secara wajar dan baik. Karena itu dalam Al-Quran
surat Al-An’am (6): 38 ditegaskan bahwa binatang melata dan
burung-burung pun adalah umat seperti manusia juga, sehingga
semuanya seperti ditulis Al-Qurthubi (W. 671 H) di dalam
tafsirnya—“Tidak boleh diperlakukan secara aniaya.” Tuhan ini
mengundang seluruh manusia untuk tidak hanya memikirkan
kepentingan diri sendiri, kelompok, atau bangsa, dan jenisnya
saja, melainkan juga harus berpikir dan bersikap demi
kemaslahatan semua pihak. Ia tidak boleh bersikap sebagai
penakluk alam atau berlaku sewenang-wenang terhadapnya.
Memang, istilah penaklukan alam tidak dikenal dalam ajaran
Islam. Istilah itu muncul dari pandangan mitos Yunani. Yang
menundukkan alam menurut Al-Quran adalah Allah. Manusia
tidak sedikit pun mempunyai kemampuan kecuali berkat
kemampuan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
واذا تولى سعى في األرض لُيْفِس َد ِفيَها َو ُيْهِلَك اْلَح ْر ث والنسل و ُهللا اَل ُيِح ُّب اْلَفَس اَد
Agar lingkungan hidup yang kita diami tetap asri dan lestari,
maka kaum muslimin sangat dianjurkan untuk menanam pohon,
dengan adanya pohon, apalagi pohon yang besar, manusia akan
memperoleh keuntungan seperti penghijauan, air hujan bisa
menyerap lebih banyak ke dalam tanah sebagai cadangan air,
udara tidak terlalu panas, buah yang dihasilkan serta kayu yang
bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Anjuran
menanam pohon ini terdapat dalam hadits Nabi Saw:
e) Memelihara Tanaman
a) Pemananasan Global
َظَهَر اْلَفَس اُد ِفي اْلَبِّر َو اْلَبْح ِر ِبَم ا َك َسَبْت َأْيِد ي الَّناِس ِلُيِذ يَقُهْم َبْع َض
َو اَّتُقْو ا ِفْتَنًة اَل ُتِص يَبَن اَّلِذ يَن َظَلُم ْو ا ِم ْنُك ْم َخاَّص ًة َو اْع َلُم وا َأَّن َهَّللا َش ِد يُد اْلِع َقاِب
Bahwa seberat apapun ujian yang berupa musibah alam raya ini,
kita yakin Allah pasti sudah proprosional dalam mengujinya dan
tidak akan melebihi dari kesanggupan dalam menjalaninya bagi
orang yang tertimpa.
A. Kesimpulan
B. Saran