Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ AKHLAK TERHADAP ALAM SEKITARNYA ”

Disusun Oleh :

1. Yuliana ( NIM. 21521049 )

2. Yosie Zahra Fadilla ( NIM. 21521048 )

Dosen Pembimbing : NGADRI, M.Ag

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................

1.3 Tujuan.............................................................................................

1.4 Manfaat...........................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Alam..................................................................................

2.2 Pengertian Akhlak...........................................................................

2.3 Akhlak Terhadap Alam...................................................................

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
https://binus.ac.id/character-building/2020/05/alam-dalam-pandangan-islam/

http://atthamimy.blogspot.com/2012/07/makalah-akhlak-kepada-alam.html

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan tugas makalah yang berjudul “Akhlak Terhadap

Alam Sekitarnya ”. sampai dengan selesai.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami usahakan dan didukung

bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat mempercepat penyusunannya. Untuk

itu kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar penulis dapat memperbaiki makalah ini agar lebih baik lagi kedepannya.

Curup, 30 September 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara masalah pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang

tujuan pendidikan, karena banyak sekali dijumpai pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak. Seperti

pendapat Muhammad Al-Abrashy yang dikutip oleh Abuddin Nata dalam

buku yang berjudul “Akhlak Tasawuf “ bahwa pendidikan budi pekerti dan

akhlak adalah jiwa dan tujuan pendidikan Islam

Abuddin Nata dalam bukunya Akhlak Tasawwuf, mengatakan:

Pembentukan akhlak diartikan sebagai usaha sungguh-sungguh dalam rangka

membentuk anak dengan menggunakan sarana pendidikan dan pembinaan

yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan

konsisten. Pembentukan akhlak ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa

akhlak adalah hasil usaha pembinaan, bukan terjadi dengan sendirinya.

Akhlak islam meliputi akhlak terhadap hubungan manusia terhadap

penciptanya, akhlak terhadap manusia, dan akhlak terhadap lingkungan

sekitar. Karena saat ini masih banyak nya manusia yang masih semena-mena

terhadap lingkungan hingga lupa tugas nya sebagai khalifah bumi dan

membuat kerusakan di muka bumi.


1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu akhlak?

2. Mengapa akhlak mempengaruhi alam sekitarnya?

3. Apakah pengaruh akhlak terhadap alam sekitar?

4. Akhlak apa yang dimaksud sehingga bisa mempengaruhi alam

sekitar?

1.3 Tujuan

1. Agar para pembaca mengetahui bagaimana akhlak yang baik untuk

alam sekitarnya

2. Menyadari pentingnya akhlak

3. Mencoba Memperbaiki akhlak

1.4 Manfaat

Pembaca lebih memahami apa itu akhlak, pentingnya sebuah akhlak,

pentingnya menjaga alam, menjadi lebih menyadari kewajiban sebagai

manusia yang senantiasa bersyukur dengan nikmat yang telah Allah SWT

berikan tanpa merusak satupun ciptaan nya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Alam

Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia

di dunia ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam sekitar adalah sesuatu

yang penting dalam kehidupan manusia, karena alam sekitar merupakan tempat di

mana makhluk hidup tinggal dan merupakan sumber kehidupan makhluk

hidup. Alam sekitar tersebut termasuk kawasan- kawasan tumbuhan hijau, udara,

dan air seperti sungai dan laut.

2.2 Pengertian Akhlak

Menurut bahasa (etimologi) perkataan akhlak ialah bentuk jamak

dari khuluq (khuluqun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau

tabiat. Akhlak disamakan dengan kesusilaan, sopan santun. Khuluq merupakan

gambaran sifat batin manusia, gambaran bentuk lahiriah manusia, seperti raut

wajah, gerak anggota badan dan seluruh tubuh. Dalam bahasa Yunani

kata khuluq ini disampaikan dengan kata ethicos atau ethos artinya adab

kebiasaan, perasaan batin kecenderungan hati untuk melakukan

perbuatan. Ethicos kemudian berubah menjadi etika.


2.3 Akhlak Terhadap Alam Sekitar

Alam ialah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi beserta isinya,

selain Allah. Allah melalui al quran mewajibkan kepada manusia untuk mengenal

alam semesta beserta isinya.

Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola

bumi dan mengelola alam semesta ini. Manusia diturunkan ke bumi untuk

membawa rahmat dan cinta kasih kepada alam seisinya. Oleh karena itu, manusia

mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam sekitarnya, yakni melestarikannya

dengan baik. Ada kewajiban manusia untuk berakhlak kepada alam sekitarnya. Ini

didasarkan kepada hal-hal sebagi berikut :

1.      bahwa manusia hidup dan mati berada di alam, yaitu bumi;

2.      bahwa alam merupakan salah satu hal pokok yang dibicarakan oleh al quran;

3.      bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga pelestarian alam

yang bersifat umum dan yang khusus;

4.      bahwa Allah memerintahkan kepadaa manusia untuk mengambil manfaat yang

sebesar-besarnya dari alam, agar kehidupannya menjadi makmur;

5.      manusia berkewajiban mewujudkan mewujudkan kemakmuran dan kebahagiaan

di muka bumi.

Manusia wajib bertanggung jawab terhadap kelestarian alam atau

kerusaakannya, karena sangat memengaruhi kehidupan manusia. Alam yang

masih lestari pasti dapat memberi hidup dan kemakmuran bagi manusia di bumi.

Tetapi apabila alam sudah rusak maka kehidupan manusia menjadi sulit, rezeki
sempit dan dapat membawa kepada kesengsaraan. Pelestarian alam ini waajib

dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat, bangsa dan negara.

Manusia hidup bergantung pada alam sekitar. Mula-mula mereka hidup

secara berpindah-pindah (nomaden) mencari tempat-tempat yang menyediakan

hidup dan makan. Mereka lalu berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain

setelah bahan makanan habis dan tidak didapat. Namun seiring dengan kemajuan

kehidupan manusia, bukan berarti ketergantungan dan kebutuhannya terhadap

alam semakin berkurang. Mereka tetap membutuhkan alam sekitarnya bagi

kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya. Untuk itu, manusia harus menjaga

keharmonisan hubungannya dengan alam dan makhluk di sekitarnya, yaitu dengan

cara berakhlak yang baik kepadanya. Dalam ajaran Islam, akhlak kepada alam

seisinya dikaitkan dengan tugas manusia sebagi khalifah di muka bumi.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku

hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa

Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih

dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:


"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al

Baqarah[2] : 30).

Akhlak manusia terhadap alam bukan hanya semata-mata untuk

kepentingan alam, tetapi jauh dari itu untuk memelihara, melestarikan dan

memakmurkan alam ini. Dengan memenuhi kebutuhannya sehingga kemakmuran,

kesejahteraan, dan keharmonisan hidup dapat terjaga.9

Berakhlak dengan alam sekitarnya dapat dilakukan manusia dengan cara

melestarikan alam sekitarnya sebagai berikut :

1.      melarang penebangan pohon-pohon secara liar;

2.      melarang perburuan binatang secara liar;

3.      melakukan reboisasi;

4.      membuat cagar alam dan suaka margasatwa;

5.      mengendalikan erosi;

6.      menetapkan tata guna lahan yang lebih sesuai;

7.      memberikan pengertian yang baik tentang lingkungan kepada seluruh lapisan

masyarakat;

8.      memberikan sanksi-sanksi tertentu bagi pelanggar-pelanggarnya.10

Manusia di bumi sebagai khalifah, mempunyai tugas dan kewajiban

terhadap alam sekitarnya, yakni melestarikan dan memeliharanya dengan baik.


Allah berfirman :

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari

(keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana

Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di

(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat

kerusakan.(QS. Al Qashash[28] :77)

Adapun akhlak manusia terhadap alam yang wajib dilaksanakan adalah

sebagai berikut.

1.      Memerhatikan dan merenungkan penciptaan alam. Allah berfirman :

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam

dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali

Imran[3] : 190)

2.      Memanfaatkan alam beserta isinya, karena Allah ciptakan alam dan isinya ini

untuk manusia. Allah berfirman :

Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai

atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan

hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu

mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.(QS. Al

Baqarah[2] : 22)
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia

berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha

Mengetahui segala sesuatu.(QS Al Baqarah[2] : 29)

Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari

keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi

musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan

kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan". (QS. Al Baqarah[2] : 36)

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di

bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena

sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(QS. Al Baqarah[2] :

168)11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

https://binus.ac.id/character-building/2020/05/alam-dalam-pandangan-islam/

http://atthamimy.blogspot.com/2012/07/makalah-akhlak-kepada-alam.html

Anda mungkin juga menyukai