Dosen Pengampu:DRS.H.M.SALEH.MA
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah kepada kita semua, shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
rasulullah SAW. Yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami
LINGKUNGAN”.
mempelajari makalah ini, para mahasiswa akan mampu mengamalkan isi dari makalah
ini.
Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat untuk kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................... i
Kata Pengantar......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 13
3.2 Saran............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 14
iii
BAB I PENDAHULUAN
biotik (tumbuhan, hewan, dan manusia dengan komponen abiotik (tanah, matahari,
suhu, air, kelembaban udara).Masalah lingkungan adalah segala hal yang berkaitan
maknanya dengan menjamin kelangsungan hidup manusia dan segala yang ada di
lingkungan karena lingkungan adalah karunia Allah yang diberikan kepada manusia
jelas dinyatakan bahwa segala bentuk kerusakan yang ada pada bumi ini adalah
akibat dari ulah manusia dalam berinteraksi dengan alam.Untuk menangani masalah
1
A.Sonny Keraf,”Etika Lingkungan Hidup”(Jakarta:Grafika Mardi Yuana,2010)hal.2
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II PEMBAHASAN
Dalam bahasa arab fiqh lingkungan dikenal dengan istilah fiqhul bi`ah, yang
terdiri dari dua kata, yaitu kata fiqh dan al-bi`ah. Masing-masing mempunyai arti
bahasa, “paham” dan “lingkungan”. Sedangkan secara istilah, fiqh adalah ilmu
pengetahuan tentang hukum syara’ yang bersifat praktis yang diambil dari dalil-dalil
kesatuan ruang dengan semua benda ,daya,keadaan termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi alam dan kelangsungan hidup makhluk hidup lain. Gabungan dua
kata ini, secara istilah mempunyai pengertian; “Hukum yang mengatur prilaku manusia
serta tanggung jawab manusia yang berguna untuk mengatur kehidupan bersama
sehingga kemaslahatan dapat terwujud yang berorientasi pada misi konservasi dan
restorasi lingkungan”.2
Fiqih Bi’ah (lingkungan) adalah kerangka berfikir konstruktif umat Islam dalam
liar,karena melindungi seluruh ekosistem hutan yang ada di dalamnya adalah bagian
makhluk Tuhan yang bernilai ibadah.Secara tegas didalam al-Quran melarang segala
2
Muniri,”Fiqh Al-Bi’Ah;Sinergi Nalar Fiqhdan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan” Jurnal
Syariah dan Hukum Islam Vol. 2, No. 1, Maret 2017,hal.39
3
bentuk kerusakan di muka bumi termasuk lingkungan, baik sedikit maupun banyak.
lingkungan.3
tindakan tercela yang dilarang keras oleh agama.Melanggar serta mengingkari eksistensi
Adapun pilar dari fiqh lingkungan itu sendiri adalah apa yang terdapat di dalam
ajaran Islam.Manusia sebagai Khalifah dibumi diberi amanah oleh Allah SWT untuk
yang lebih praktis dengan memberikan Patoka-patokan hukum hukum dan regulasi yang
keberadaannya.Oleh karna itu lingkungan saling terkait baik lingkungan fisik berupa
3
Ajahari,” Islam Dan Lingkungan Hidup”(Yogyakarta: ASWAJA PRESSINDO)hal,10
4
Objek dari fiqih lingkungan adalah manusia yang diberi kewajiban untuk menjadi
khalifah di bumi.Selain itu manusia juga disebut bagian dari lingkungan sosial dalam
pola interaksi antara sesame.Objek kajian tentang lingkungan dalam fiqh al-biʻah harus
berikut4:
paradigma yang bersifat teologis ini merupakan gabungan dari dari pengetahuan
geologi, dan geoteknik), udara dan cuaca,serta udara.Didalam agama yaitu al-
Qur'an dan hadits pengetahuan saintik dibahas secara terbatas.Untuk itu fiqh al-biʻah
dibangun di atas dasar pengetahuan yang cukup dan tepat tentang aspek-aspek
lingkungan agar kita dapat menentukan hukum dalam lingkungannya dalam hal
pengelolaan manusia.
Pengetahuan kedua yaitu agama yang bergantung pada wujud dan fenomena
alam dalam penuturan teks-teks al-Qur'an dan hadits,yang merupakan slah satu dari
bukti bahwa alam merupakan tanda adanya Tuhan.Fiqih harus saling berjalan
4
Mariatul Istiani, “Fiqh Bi’ah Dalam Perspektif Al-Quran”(Yogyakarta: Jurnal Mahasiswa FIAI-UII, at-
Thullab, Vol.1, Nomor 1, Februari-Agustus, 2019 ISSN: 2685-8924. e-ISSN:2685-8681),hal.32
5
fosil.Serta semua sumber daya yang bisa dimanfaatkan dan mempengaruhi hidup
Konservasi lingkungan yang telah rusak merupakan bagian yang sangat penting
dalam subtansi fiq lingkungan.Fiqh Lingkungan memiliki andil besar dalam konsep
ihya’ al mamat yaitu hidupkan tanah yang telah mati atau disebut juga konsevasi
alam itu sendiri.Pelestarian alam merupakan cabang ilmu ekologi yang bersifat
permasalahan lingkungan tidak hanya terbatas pada hal tersebut,akan tetapi lebih
luas lagi seperti penangan pencemaran udara. Jika lingkungan terancam dan umat
mengatur kategori hukum formala dalam setiap tindakan,dengan skala skala benar-
buruk.
Dalam Al-Quran telah menjelaskan kepada umat manusia agar menjaga bumi
lainnya.Manusia harus selalu menjaga dan melestarikan bumi serta lingkungan, karena
5
Fachrudin M Mangsujaya,”Konservasi alam dalam Islam”(Jakarta:Yayasan Obor Indonesia,2005)hal.51
6
hal tersebut merupakan amanah dari Allah SWT kepada kita sebagai khalifah di
bumi.Dengan kata lain di dalam islam telah diatur segala hal yang berkaitan dengan
manusia dan alam.Karan itu agar krisis lingkungan tidak terus berlanjut upaya
disekitarnya. Maka fiqh lingkungan hidup menjadi sangat penting dalam rangka
melalui ajaran religi yang sesuai dengan hukum-hukum syara’. Fiqh lingkungan
dirumuskan dengan tujuan menghasilkan rumusan tentang konsep Islam tentang fikih
lingkungan dan konservasi alam yang memiliki validitas tinggi, yang bersumber dari
Al-Qur’an dan Hadits, yang keduanya merupakan sumber pokok ajaran Islam, dan kitab
salaf, yang merupakan hasil pemikiran para ulama klasik berdasarkan pemahaman yang
7
manusia sebagai khalifah.Walaupun alam diciptakan untuk manusia tapi tidak
dijauhan dari rahmatnya.Seperti yang telah di jelaskan dalam ayat berikut ini;
َض بَ ْع َد إِصْ ٰلَ ِحهَا َوٱ ْدعُوهُ خَ وْ فًا َوطَ َمعًا ۚ إِ َّن َرحْ َمتَ ٱهَّلل ِ قَ ِريبٌ ِّمنَ ْٱل ُمحْ ِسنِين ۟
ِ َْواَل تُ ْف ِسدُوا فِى ٱأْل َر
memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Yusuf Qardhawi dalam Ri’ayah al-Bi’ah fiy
Syari’ah al-Islam, bahwa memelihara lingkungan sama halnya dengan menjaga lima
yatimmu al-wajib illa bihi fawuha wajibun (Sesuatu yang membawa kepada kewajiban,
Keberimanan seseorang tidak hanya diukur dari banyaknya ritual di tempat ibadah.
Tapi, juga menjaga dan memelihara lingkungan merupakan hal yang sangat
fundamental dalam kesempurnaan iman seseorang sesuai sabda Nabi SAW bahwa
8
Merusak lingkungan sama halnya dengan ingkar (kafir) terhadap kebesaran
Allah
ٰ َ ْ َو َما خَ لَ ْقنَا ال َّس َما َء َواأْل َر
ِ َّض َو َما بَ ْينَهُ َما بَا ِطاًل ۚ َذلِكَ ظَ ُّن الَّ ِذينَ َكفَرُوا ۚ فَ َو ْي ٌل لِلَّ ِذينَ َكفَرُوا ِمنَ الن
ار
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa
hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-
orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka” (QS. Shad/38: 27).
Ayat ini menerangkan kepada kita bahwa memahami alam secara sia-sia
terhadap alam. Dan, kata kafir tidak hanya ditujukan kepada orang-orang yang tidak
percaya kepada Allah, tetapi juga ingkar terhadap seluruh nikmat yang diberikanNya
Menurut Islam sebagaimana tercantum dalam Al-Quran, alam bukan hanya benda
yang tidak berarti apa-apa selain dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Alam dalam pandangan Islam adalah tanda (ayat) “keberadaan” Allah. Alam
َ ات ل ِْلمُوقِن
ِين ِ َْوفِي اأْل َر
ٌ ض آ َي
8
Mariatul Istiani, “Fiqh Bi’ah Dalam Perspektif Al-Quran”(Yogyakarta: Jurnal Mahasiswa FIAI-UII, at-
Thullab, Vol.1, Nomor 1, Februari-Agustus, 2019 ISSN: 2685-8924. e-ISSN:2685-8681),hal.33
9
Pengkajian Fiqih Lingkungan berdasarkan pada pemahaman bagaimana manusia
mampu menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang ada sebagai peruwujudan
manusia dalam mengolah alam semesta.Hal itu sesuai dengan tugas dan kewajiban
manusia sebagai khalifah dibumi yaitu untuk menegakkan agama dan mengatur urusan
dunia.9 Ada beberapa hal yang terkait oleh fiqih lingkungan dimana manusia sebagai
Dalam fiqih lingkungan setiap jiwa dan raga makhluk hidup adalah hal yang
mulia. Oleh sebab itu perlu adanya penjagaan dan perlindungan pada makhluk hidup
tatanan interaksi manusia baik dengan Alloh SWT ataupun dengan sesama manusia, dan
juga hubungan manusia dengan alam.Menyelaraskan antara tujuan dunia dan akhirat
adalah bagaimana manusia dengan alam. Menyelaraskan antara tujuan dunia dan akhirat
9
Ahsin Sakho Muhammad,”Fiqh Lingkungan”(Jakarta: Conservation International Indonesia,2006)hal.18
10
Fiqih lingkungan mengatur tatanan kebutuhan manusia dalam hal memproduksi
atau mengkonsumsi sesuatu harus sesuai dengan kadar kemampuan manusia untuk
mencukupi kebutuhan tersebut. Hal ini didasarkan pada larangan manusia untuk
Tugas manusia untuk mengolah dan melestarikan alam tidak luput dari peran
serta manusia dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Jika ekosistem terjaga maka
juga harus menjaga setiap makhluk hidup didunia, sebab makhluk hidup selain manusia
Dari kesekian penjelasan tentang prisip dasar fiqih lingkungan semua berkaitan
dengan tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi.Sebab manusia yang mempunyai
akal fikiran yang dapat digunakan untuk mengolah dan mengelola alam
diperuntukkan untuk manusia. Sebagai khalifah di muka bumi manusia di tuntut atas
pengelolaan alam semesta beberapa hal yang harus diperhatikan manusia dalam
11
1. Menjaga Siklus Hidrogen (Air)
maka kerusakan lingkungan termasuk akan dapat dihilangkan, paling tidak dapat
bī’ah) juga akan mencegah orang untuk membuang sampah sembarangan.Selain karena
sadar akan dampak negatifnya, juga karena dalam ajaran Islam, setiap orang akan
ini.10
10
Ajahari,” Islam Dan Lingkungan Hidup”(Yogyakrta: ASWAJA PRESSINDO)hal,12
12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
di bumi harus melakuakan pemanfaatan dengan cara yang benar dan menghindari
3.2 Saran
lingkungan kita. Karena lingkungan merupakan bagian dari kehidupan setiap umat
13
DAFTAR PUSTAKA
14