Lingkungan Hidup
Disusun Oleh :
Fira Khairun Niswah
Hafifah Anggraini
M. Naufal Lubis
Naurah Kailah
Putri Afifah
MAN 1 MEDAN
XII IPA 4
2023/2024
DAFTAR ISI
ii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
lingkungan hidup tanpa menghiraukan apa dampak nantinya bagi mereka dan
generasi yang akan datang, mereka hanya berpikir saat itu juga dan tidak
mempertimbangkan apa yang akan terjadi dari hasil perbuatan mereka.
Islam mempunyai konsep yang sangat jelas tentang pentingnya konservasi,
penyelamatan, dan pelestarian lingkungan. Konsep Islam tentang lingkungan ini
ternyata sebagian telah diadopsi dan menjadi prinsip ekologi yang dikembangkan
oleh para ilmuwan lingkungan. Prinsip-prinsip ekologi tersebut telah dituangkan
dalam bentuk beberapa kesepakatan dunia yang berkaitan dengan lingkungan.
Akan tetapi, konsep Islam yang sangat jelas tersebut belum dimanfaatkan secara
nyata dan optimal.
Melestarikan lingkungan merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi. Pelestarian lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah
atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari
balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk
menyelamatkan lingkungan di sekitar kita, sesuai dengan kapasitasnya masing-
masing. Sekecil apapun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi
terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Dibutuhkan suatu penyadaran dan pemahaman kepada manusia agar
manusia bisa memahami bahwa mereka sebenarnya diberikan suatu amanat
untuk menjaga lingkungan dengan sebaik-baiknya. Selain itu mereka juga harus
disadarkan bahwa mereka nantinya akan dimintai pertanggung jawaban atas
perbuatan mereka di akhirat kelak dengan perbuatan mereka yang telah dilakukan
di dunia. Oleh karena itu peneliti sangat tertarik melakukan penelitian ini untuk
menganalisis terkait ayat-ayat dan hadis terkait menjaga lingkungan hidup dan
menganalisis lingkungan hidup disekitar peneliti.
5
1. Bagaimana pandangan Al-Quran dan hadist terkait menjaga lingkugan
hidup?
2. Bagaimana kondisi lingkungan hidup tempat tinggal peneliti?
6
lingkungan. Ini dapat menjadi panduan bagi masyarakat yang beragam agama
dalam upaya bersama menjaga planet ini.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lingkungan
2.1.1 Pengertian Lingkungan
Lingkungan berasal dari kata lingkung yaitu sekeliling, sekitar.
Lingkungan adalah kawasan wilayah dan segala sesuatu yang terdapat di
dalamnya. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar suatu organisme,
meliputi lingkungan mati (abiotik), yaitu lingkungan di luar suatu organisme
yang terdiri atas benda atau faktor alam yang tidak hidup, seperti bahan kimia,
suhu, cahaya, gravitasi, atmosfer, dan lainnya. Lingkungan hidup biotik (biotik),
yaitu lingkungan di luar organisme yang terdiri atas organisme hidup, seperti
tumbuhan, hewan, dan manusia.
Secara umum yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala benda,
kondisi atau keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita
tempatidan mempengaruhi hal-hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
Lingkungan yang baik bagi keberlanjutan hidup manusia adalah lingkungan
sehat dan bebas dari penyakit yang disebut sanistasi lingkungan hanya akan dapat
dicapai dengan kebersihan dan melestarikan lingkungan yang sempurna.
Permasalahan lingkungan termasuk salah satu issu aktual dari lima issu aktual
kontemporer modern. Kelima issu aktual modern itu adalah issu globalisasi,
demokratisasi, hak asasi manusia (HAM), kesetaraan gender dan lingkungan.
8
dihadapan Allah Swt, yaitu sebagai hamba-Nya hal ini sebagai firman Allah Swt
di dalam surat al-An’am ayat 38:
9
lingkungan tertentu makin tinggi pula derajat mutu lingkungan tersebut
begitupun sebaliknya. Lingkungan dengan seluruh makhluk hidup erat
hubungannya, artinya lingkungan sangat tergantung atas sesama makhluk hidup
lainnya. Bahkan secara sentral manusia sebagai pemegang peranan dalam sistem
ekologi pun sangat tergantung kepada keberadaan lingkungannya. Begitupula
lingkungan itu akan tetap memiliki mutu yang baik tidak lepas pula dari tangan
manusia terdapat dalam firman Allah sebagai berikut:
10
Ilmu dan agama pada hakekatnya sejalan yaitu menginginkan kebaikan
bagi seluruh populasi dalam ekosistem, menampakkan segi kemanfaatan bagi
seluruh individu dalam seluruh tata lingkungan itu tidak terkecuali lingkungan
biotik dan abiotik. Sebab pada setiap unsur lingkungan ada kebutuhan integral
yang dibutuhkan. Terpenuhnya masing-masing kebutuhan lingkungan
memberikan arah kelestarian lingkungan. Dengan adanya lingkungan yang
lestari atau sesuai dengan kodratnya, maka makna lingkungan akan semakin
berasa bermanfaat dan bermakna bagi manusia sebagai makhluk biotik atau
bagian dari lingkungan.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
yaitu orang yang memberikan “Respon” atau tanggapan terhadap apa yang
diminta atau ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada penelitian kualitatif
posisis narasumber sangat penting, bukan sekedar memberi respon, melainkan
juga sebagai pemilik informasi. Oleh karena itu, ia disebut informan (orang yang
memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subyek
yang diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut melakukan berhasil
tidaknya penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.
13
analisis dapat digunakan untuk membangun teori atau merumuskan temuan-
temuan kualitatif yang relevan dalam konteks penelitian.
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
15
begitu juga kepada setiap orang yang perbuatannya kotor dan menjijikkan. Hal-
hal yang lahirnya baik, tetapi tidak mendatangkan maslahat, Allah tidak akan
meridainya karena Dia tidak memandang cantiknya rupa dan menariknya kata-
kata, tetapi Allah memandang kepada ikhlasnya hati dan maslahatnya sesuatu
perbuatan.
Ayat 205 dalam Surah Al-Baqarah menggambarkan perilaku sekelompok
orang yang, setelah berpura-pura baik di depan orang lain, saat berpaling dari
mereka, justru berusaha membuat kerusakan di muka bumi. Mereka merusak
tanaman, binatang ternak, dan menciptakan kekacauan di mana pun mereka
berkuasa. Tindakan semacam ini sangat tidak disenangi oleh Allah, yang lebih
menilai niat dan tujuan di balik perbuatan daripada penampilan luar dan kata-
kata semata. Allah tidak merestui perbuatan yang seolah-olah baik tetapi tidak
memberikan manfaat yang sebenarnya. Pesan dari ayat ini adalah bahwa
ketulusan hati dan kebaikan yang nyata dalam perbuatanlah yang dihargai oleh
Allah, bukan perilaku semu yang dipenuhi dengan kerusakan dan kesewenang-
wenangan.
Terjemahnya:
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS Al-Araf ayat 56).
Tafsir QS. Al A’raaf (7) : 56. Oleh Kementrian Agama RI dalam ayat ini
Allah melarang manusia agar tidak membuat kerusakan di muka bumi. Larangan
membuat kerusakan ini mencakup semua bidang, seperti merusak pergaulan,
16
jasmani dan rohani orang lain, kehidupan dan sumber-sumber penghidupan
(pertanian, perdagangan, dan lain-lain), merusak lingkungan dan lain sebagainya.
Bumi ini sudah diciptakan Allah dengan segala kelengkapannya, seperti gunung,
lembah, sungai, lautan, daratan, hutan dan lain-lain, yang semuanya ditujukan
untuk keperluan manusia, agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya untuk kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, manusia dilarang membuat
kerusakan di muka bumi.
Selain itu, Allah juga menurunkan agama dan mengutus para rasul untuk
memberi petunjuk agar manusia dapat hidup dalam kebahagiaan, keamanan dan
kedamaian. Sebagai penutup kenabian, Allah mengutus Rasulullah SAW yang
membawa ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Bila manusia
mengikuti ajaran Islam dengan benar, maka seluruhnya akan menjadi baik,
manusia menjadi baik, bangsa menjadi baik, dan negara menjadi baik pula.
Sesudah Allah melarang manusia membuat kerusakan, maka di akhir ayat ini
diungkap lagi tentang etika berdoa. Ketika berdoa untuk urusan duniawi atau
ukhrawi, selain dengan sepenuh hati, khusuk dan suara yang lembut, hendaknya
disertai pula dengan perasaan takut dan penuh harapan. Cara berdoa semacam ini
akan mempertebal keyakinan dan akan menjauhkan diri dari keputusasaan,
karena langsung memohon kepada Allah yang Mahakuasa dan Mahakaya.
Rahmat Allah akan tercurah kepada orang yang berbuat baik, dan berdoa
merupakan perbuatan baik. Oleh karenanya, rahmat Allah tentu dekat dan akan
tercurah kepadanya. Anjuran untuk berbuat baik banyak diungkap dalam
Alquran, seperti berbuat baik terhadap tetangga, kepada sesama manusia, kepada
kawan, kepada lingkungan dan lainnya. Karena itu, bila seseorang akan
menyembelih binatang, hendaknya ia melakukan dengan cara yang baik, yaitu
dengan pisau yang tajam agar tidak menyebabkan penderitaan bagi binatang itu.
Tafsir tafsir diatas mendeskrpsikan begitu pentingnya menjaga lingkungan
hidup. Menurut Hatim Ghazali sebagaimana yang dikutip oleh Mukhlisin bahwa
manusia yang melakukan kerusakan di muka bumi secara otomatis telah
17
mencoreng atribut manusia sebagai khalifah. Karena pengrusakan terhadap alam
merupakan bentuk pengingkaran terhadap ajaran agama.14 Oleh sebab itu salah
satu bentuk pengabdian ibadah kita kepada Allah seperti ibadah shalat, zakat dan
ibadah mahdah lainya begitupun menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah
yang perlu di implentasikan dalam kehidupan keseharian manusia. Karena ibadah
mahdah masih membutuhkan ibadah gairu mahdah.
Artinya: Hadits dari Anas RA dia berkata: Rusulullah Saw bersabda: Seseorang
muslim tidaklah menanam sebatang pohon atau menabur benih ke tanah, lalu
datang burung atau manusia atau binatang memakan sebagian dari padanya,
melainkan apa yang dimakan itu merupakan sedekahnya”. (HR Bukhari Muslim)
Hadis Nabi Saw. tentang perintah menanam pohon (reboisasi) adalah
mengajarkan kepada umatnya untuk menanam tumbuhan baik berupa pohon,
biji-bijian atau tanaman pangan. Nabi Saw juga melarang menebang pohon tanpa
mengikuti prosedur yang benar, karena akan mengancam kesinambungan
makhluk hidup di bumi. Dengan melakukan penghijauan (reboisasi) akan
18
mempercantik wajah dunia dan sekaligus membawa manfaat bagi manusia dan
alam. Seperti pohon yang bisa menjadi tempat berteduh, dan akarnya bisa
mencegah erosi.
Dari keterangan hadis di atas, sangat jelas bahwa Islam adalah agama yang
mengajarkan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Semua larangan tersebut
untuk mencegah terjadinya wabah penyakit yang disebabkan karena tidak
menjaga kebersihan. Oleh karena itu, manusia tidak hanya berkewajiban untuk
mengelola lingkungan, tetapi sekaligus juga menjaga dan memakmurkannya.
Adapun cara untuk memakmurkannya bisa dimulai dari lingkungan yang terkecil
yaitu dari lingkungan keluarga.
Dari pesan-pesan spiritual Nabi Saw di atas, menyadarkan kepada umatnya
untuk selalu meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Jika umat manusia
di bumi ini mampu mengamalkan dan mempraktekkan konsep yang diajarkan
oleh Nabi Saw tersebut di atas, tentu tidak akan pernah mendengar ancaman
global warming, illegal loging, banjir, longsor, tsunami, polusi udara, dan lain-
lain. Manusia memiliki posisi yang sangat penting, karena manusia sebagai garda
depan dalam melindungi keseimbangan ekosistem dan melestarikan lingkungan.
Dengan demikian, dalam mengelola lingkungan hakikatnya manusia berperan
sebagai mandataris Allah atau sebagai kepanjangan tangan Tuhan.
19
melestarikan lingkungan taman dan upaya yang dapat diambil untuk memastikan
keberlanjutan kebersihan dan keindahan lingkungan tersebut.
a. Kondisi lingkungan di sekitar taman
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan yang disebutkan,
tampaknya kondisi lingkungan di sekitar area ini memiliki pandangan yang
beragam. Informan S dan informan N sepakat bahwa masih terdapat masalah
sampah yang berserakan di beberapa bagian taman, yang secara keseluruhan
mengindikasikan bahwa lingkungan di sini masih kurang bersih. Komentar ini
menyoroti masalah pentingnya menjaga kebersihan dan membuang sampah
dengan benar untuk menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan.
Kemungkinan ada upaya yang perlu dilakukan untuk lebih memperbaiki keadaan
ini dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan. Di sisi lain, informan P dan A memiliki pandangan yang
berbeda, menyatakan bahwa menurutnya lingkungan di sekitar taman ini sudah
bersih dan taman ini sudah diatur dengan baik. Pendapat ini mungkin
mencerminkan perspektif yang lebih positif terhadap upaya penataan taman dan
kebersihan lingkungan yang telah dijalankan. Namun, penting untuk dicatat
bahwa pandangan individu bisa bervariasi, dan peningkatan lingkungan dan
kebersihan mungkin masih bisa dikejar untuk memenuhi harapan semua pihak.
Dengan demikian, tanggapan informan ini menggarisbawahi pentingnya
berkomunikasi dan berkolaborasi untuk mencapai kesepakatan tentang cara
memperbaiki dan merawat lingkungan di sekitar area ini.
Petugas kebersihan mengatakan bahwa kondisi lingkungan di sekitar taman
ini tampaknya cukup baik, dan ini dapat disebabkan oleh sistem pembagian kerja
yang efektif di antara petugas kebersihan taman. Dengan adanya pembagian
tugas yang baik, setiap petugas dapat fokus pada wilayah tertentu dalam taman
ini, memastikan bahwa setiap sudut taman terawat dengan baik. Hal ini tidak
hanya mencakup penyapuan dan pemungutan sampah, tetapi juga pemeliharaan
tanaman dan fasilitas taman. Dengan demikian, kebersihan dan keindahan taman
20
ini dapat dijaga dengan baik, menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
pengunjung.
Selain itu, pembagian kerja yang efektif ini juga mungkin berkontribusi
pada efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Misalnya, penggunaan alat dan
bahan pembersihan dapat dioptimalkan sesuai dengan tugas masing-masing
petugas. Selain itu, dengan pembagian yang jelas, setiap petugas dapat
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam wilayah taman
yang mereka tangani. Dengan demikian, pembagian tugas yang baik dalam
menjaga taman ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih dan terawat,
tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan yang lebih luas.
Selain masalah kebersihan, kondisi lingkungan di sekitar area ini juga dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya, seperti kerusakan ekosistem alami,
polusi udara, dan pengelolaan sumber daya alam. Kondisi lingkungan yang buruk
dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan masyarakat, kualitas hidup, serta
keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian yang serius
dari pemerintah dan masyarakat setempat dalam menjaga dan memperbaiki
kondisi lingkungan ini. Dengan lebih banyak kesadaran dan tindakan bersama,
potensi perbaikan lingkungan di sekitar taman ini dapat menjadi kenyataan.
21
lebih optimis, merasa bahwa mereka yang berolahraga di taman bisa menjaga
kebersihan karena adanya pengawas yang memantau keadaan tempat tersebut.
Pandangan ini mencerminkan kompleksitas peran masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan saat berolahraga di taman. Adanya variasi dalam
sikap dan perilaku masyarakat menyoroti pentingnya pendekatan yang baik
untuk meningkatkan kepedulian lingkungan. Mungkin diperlukan lebih banyak
upaya dalam bentuk pengawasan atau sosialisasi untuk memastikan bahwa
semua pengguna taman berperan aktif dalam menjaga kebersihan. Selain itu,
kerja sama antara pihak pengelola taman dan masyarakat dapat menjadi kunci
dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan begitu, peran
masyarakat dalam menjaga kebersihan taman saat berolahraga dapat menjadi
lebih efektif dan konsisten, memastikan kelestarian lingkungan yang
berkelanjutan.
Selain itu tanggapan dari seorang informan petugas kebersihan yang
berpengalaman memberikan pandangan kritis mengenai peran masyarakat yang
berolahraga di daerah taman dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Menurutnya, masyarakat yang berolahraga sering kali tidak mematuhi aturan dan
tata tertib yang berlaku di taman. Mereka cenderung merusak tanaman yang ada
di taman, yang merupakan aset berharga dari lingkungan tersebut. Selain itu,
perilaku seperti menjemur pakaian di sembarang tempat dan membuang sampah
sembarangan menjadi masalah serius yang merusak estetika taman dan
lingkungan secara keseluruhan. Tanggapan ini mencerminkan tantangan yang
dihadapi dalam menjaga kebersihan lingkungan di taman yang digunakan untuk
berolahraga. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan yang lebih tegas dan sistem
pengawasan yang lebih ketat mungkin diperlukan untuk mengatasi perilaku yang
merusak. Mungkin melalui program-program edukasi dan sosialisasi yang
efektif, masyarakat dapat lebih memahami konsekuensi dari perilaku mereka
terhadap lingkungan dan bagaimana mereka dapat berperan dalam menjaga
kebersihan taman dengan baik. Dengan kerja sama yang kuat antara pengelola
22
taman, petugas kebersihan, dan masyarakat yang berolahraga, ada harapan untuk
menciptakan lingkungan yang lebih bersih, indah, dan berkelanjutan.
23
masalah lingkungan, yang pada gilirannya dapat membawa perubahan positif
yang lebih besar dalam pelestarian alam dan keberlanjutan di masa depan.
Jawaban petugas kebersihan sebagai informan kelima memberikan
pandangan yang berfokus pada kolaborasi dan harapan positif. Dalam menjaga
lingkungan, kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk masyarakat yang belum
aktif dalam menjaga kebersihan, sangat penting. Harapannya adalah agar mereka
dapat bekerjasama untuk menjaga lingkungan agar tetap nyaman. Ini
mencerminkan pentingnya membangun kesadaran dan semangat gotong royong
dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan demikian, upaya menjaga
lingkungan akan menjadi tanggung jawab bersama, dan bukan hanya tugas dari
satu pihak, seperti petugas kebersihan. Harapan positif ini juga dapat menjadi
pemicu motivasi bagi mereka yang belum aktif dalam menjaga lingkungan.
24
tidak patuh untuk mengubah perilaku mereka. Penerapan denda dapat menjadi
cara yang efektif untuk memberikan sanksi kepada pelanggar aturan, yang pada
gilirannya dapat mendorong mereka untuk mematuhi peraturan dan tidak
membuang sampah sembarangan. Namun, penting untuk memastikan bahwa
sistem denda ini adil dan tidak memberatkan bagi masyarakat yang mungkin
tidak memiliki pengetahuan atau sumber daya yang cukup untuk mematuhi
peraturan, sehingga upaya sosialisasi dan edukasi juga tetap perlu dilakukan
secara paralel. Dengan tiga pendekatan yang berbeda ini, bisa ditemukan solusi
yang lebih baik dalam menjaga lingkungan dengan melibatkan edukasi,
partisipasi aktif, dan sanksi yang sesuai.
Petugas kebersihan menekankan langkah-langkah yang dianggap tepat
untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar taman melibatkan kerjasama dari
seluruh pengunjung taman. Petugas kebersihan menekankan pentingnya untuk
tidak membuang sampah sembarangan karena mereka tidak selalu bisa
memantau taman sepanjang waktu. Oleh karena itu, hal ini menjadi tanggung
jawab bersama untuk menjaga taman tetap bersih dan rapi. Pengunjung harus
selalu membawa sampah mereka sendiri dan membuangnya pada tempat sampah
yang disediakan. Dengan demikian, kita semua dapat bersama-sama menjaga
keindahan taman ini, menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan ramah
bagi semua pengunjung.
25
melakukan upaya pengawasan yang lebih ketat dan penerapan sanksi yang tegas
terhadap pelanggaran seperti membuang sampah sembarangan. Pemerintah dan
lembaga terkait perlu bekerja sama untuk menciptakan aturan yang efektif dan
menjalankan penegakan hukum yang konsisten dalam kasus-kasus pelanggaran.
Selain itu, penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam proses pemeliharaan
taman, seperti mengadakan program kebersihan sukarela atau mengedukasi
anak-anak dan remaja tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dengan solusi-
solusi ini, kita dapat mewujudkan taman yang bersih dan asri, serta merawat
lingkungan alam kita demi keberlanjutan masa depan.
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam hal menjaga lingkungan hidup, pandangan ayat dan hadis
memberikan pedoman moral yang sangat kuat untuk umat manusia. Ayat-ayat
dan hadis yang menekankan pentingnya menjaga alam dan ekosistem sebagai
tugas khalifah Allah memberikan landasan yang sangat berharga dalam menjaga
kebersihan dan kelestarian lingkungan. Situasi lingkungan di sekitar taman
mencerminkan tantangan dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan
kita. Harapan para informan dan penulis adalah agar nilai-nilai agama dan moral
ini diterapkan secara nyata dalam tindakan masyarakat, dan bahwa upaya-upaya,
seperti edukasi, pengawasan, dan kolaborasi, dapat membawa perubahan positif
dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, sesuai dengan ajaran
agama dan pesan moral yang diyakini oleh umat manusia.
5.2 Saran
Saran untuk makalah ini adalah untuk terus menggali lebih dalam tentang
nilai-nilai agama dan moral dalam menjaga lingkungan hidup, serta untuk
memberikan lebih banyak contoh konkret dari upaya-upaya yang berhasil dalam
menjaga kebersihan taman atau lingkungan sekitar. Disarankan juga untuk
mengeksplorasi lebih lanjut keterkaitan antara agama, nilai-nilai moral, dan
tindakan nyata dalam melestarikan lingkungan. Bagi pembaca makalah,
disarankan untuk mendekati pembahasan dengan pikiran terbuka dan bersedia
untuk mengadopsi nilai-nilai dan tindakan yang berkelanjutan dalam menjaga
kebersihan lingkungan, sejalan dengan pesan moral yang ditekankan dalam
makalah ini. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama berperan aktif dalam
melindungi dan merawat lingkungan hidup demi keberlanjutan masa depan.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
29