Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENJAGA CIPTAAN ALLAH


Dosen pengampu : Ance Marintan D. Sitohang, M. Div. , M. Th

Disusun oleh : kelompok 10

Veby Kristin Sipayung - 231301147


Laura Stephania br. Bukit - 230902005
Juan Yesaya Michael Steven L. Tobing - 230304102
Naomi R. Simorangkir - 230306044
Dimas Hutabarat - 230805078
Natael Kyrielesion Sihotang - 230301191

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Medan
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan Syukur , kami panjatkan kepada Tuhan Yesus , atas berkat dan
anugerahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penullisan makalah dengan judul “penjaga
ciptaan Allah”. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pendidikan agama Kristen protestan .

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Ance Marintan D.Sihotang
S.P.,M.Div.,M.Th selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan . kami
menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari sempurna,karena pengetahuan yang kami miliki
masik sangat terbatas .namun , kami telah berusaha dan bekerja keras supaya makalah ini
bermanfaat dab bagi pembaca sekalian .dan kiranya kita menjadi orang Kristen yang taat kepada
Alahh dan Firman Tuhan.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan , khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.

Medan , 21 november 2023

Penyusun
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………...….………………………….. ii


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………..…………....…………………………………..…. 1
1.2 Rumusan Masalah …….…………………..………….…………………………...…. 1
1.3 Tujuan ………………………….………….………………………………………… 2
BAB II KLIPPING BERITA ONLINE
2.1 Klipping Berita Online …..…………………………………………………………... 3
2.2 Rangkuman ………………………….………………………………………………. 3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Persoalan Lingkungan, Penyebab dan Dampaknya ………..………...……...………. 5
3.2 Berbagai Pradigma tentang Etika Lingkungan Hidup ……...………………..……… 6
3.2.1 Antroposentrisme ……...………………..…..……...………………..…….. 6
3.2.2 Biosentrisme ……...………………..…..……...………………..…………. 6
3.2.3 Ekosentrisme ……...……….………..…..……...………………..………… 7
3.3 Berteologi dalam Konteks Krisis Ekologi ………………………………….…..…… 7
3.4 Keberlangsungan Hidup Semesta Ciptaan: Allah-Manusia-Ciptaan Lain ……........... 8
3.4.1 Allah dan Semesta Ciptaan ………………………………………………... 8
3.4.2 Manusia dan Ciptaan Lainnya……………………………………………... 9
3.5 Tanggung jawab umat Kristen sebagai penjaga ciptaan Allah ………….…………… 9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………….11
4.2 Saran ……………………………………………………………………………….. 12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………. 13
iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi canggih yang diterapkan dalam dunia bisnis tidak semuanya bersahabat
dengan lingkungan alam. Sejak tahun 1960-an, kita sudah sangat sering mendengar teriakan
tentang menipisnya sumber alam, pengotoran udara,dan tanah, pemanasan bumi, musim yang
berubah tanpa aturan lagi , hutan-hutan menjadi gundul , efek rumah kaca dan lain lain .
Semuanya itu membuat kita untuk menemukan suatu relasi yang benar.

Dalam perspektif hubungan yang saling tidak mematikan antara dunia bisnis, manusia
dan alam lingkungan . Dewan gereja-gereja se-DUNIA , yang pada bulan Februari 1992
menyelenggarakan siding raya yang ke-8 di Canberra-australia, menyerukan agar upaya kita
tidak berorientasi lagi kepada manusia (man oriented) tetapi kepada kehidupan (lifeoriented).
Manusia diserukan supaya sadar bahwa dia bukanlah tujuan penciptaaan. Upaya-upaya untuk
mengeksploitasi bumi bagi kepentingannya sendiri harus diganti oleh sikap dasar bahwa manusia
pada hakikatnya tidak mempunyai arti apa-apa bila dilepaskan dari makhluk lainnya dalam suatu
lingkaran ekologis yang tidak putus-putusnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja persoalan lingkungan , penyebab dan dampaknya ?


2. Apa saja pradigma etika tentang lingkungan hidup ?
3. Apa yang dimaksud berteologi dalam konteks krisi ekologi ?
4. Bagaimana hubungan keberlangsungan kehidupan pencipta dengan ciptaannya, yaitu
Allah, manusia dan ciptaan lainnya ?
5. Apa saja tanggung jawab umat Kristen sebagai penjaga ciptaan Allah ?
1

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja persoalan lingkungan, penyebab dan dampak nya.

2. Untuk mengetahui apa saja paradigma etika tentang lingkungan hidup.

3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan berteologi dalam koteks krisis ekologi.
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan keberlangsungan pencipta dengan kehidupan
ciptaan nya, yaitu Allah, manusia, dan ciptaan lainnya.
5. Untuk mengetahui apa saha tanggung jawab umat Kristen sebagai penjaga ciptaan Allah.
2

BAB II

KLIPPING BERITA ONLINE

2.1 Klipping Berita Online

1. https://news.republika.co.id/berita/s0lgoy409/garagara-aktivitas-foto-prewedding-pakai-
flare-gunung-bromo-kebakaran-dan-ditutup-total
2. https://palopopos.fajar.co.id/2023/09/10/marak-aktivitas-tambang-galian-c-merusak-
lingkungan-amri-kalbu-penyebab-kerusakan-lingkungan-adalah-ulah-manusia-itu-sendiri/
3. https://www.liputan6.com/regional/read/5348339/rusak-cagar-alam-berbekal-surat-sakti-
kades-warga-luwu-timur-terancam-5-tahun-penjara?
utm_source=Mobile&utm_medium=&utm_campaign=Share_Top
4. https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/04/130000223/deforestasi-indonesia-salah-
satu-negara-pembabat-hutan-terbanyak
5. https://www.liputan6.com/amp/4855498/rusaknya-hutan-sumbar-akibat-ulah-
manusia#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=17007923832856&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com
6. https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/6142/tersangka-kasus-penebangan-ilegal-di-
taman-nasional-baluran-segera-disidangkan
7. https://inet.detik.com/science/d-6991444/suram-tingkat-karbon-dioksida-capai-rekor-
tahun-ini
8. https://koran.tempo.co/read/opini/462499/opini-hutan-rusak-dan-krisis-kesehatan-di-
papua-oleh-wiko-saputra-dan-rahmah-hida-nurrizka

2.2 Rangkuman

Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan hidup mencakup berbagai aspek, seperti sumber
daya alam, flora dan fauna, udara, air, tanah, iklim, dan lain-lain. Lingkungan hidup merupakan
anugerah Allah yang harus dijaga dan dilestarikan oleh manusia. Adapun perusakan lingkungan
oleh manusia meliputi pencemaran udara, air, dan tanah, kerusakan hutan akibat penebangan liar,

perburuan, pemanasan global akibat emisi rumah kaca dan lain-lain. Oleh karena perusakan alam
yang ditimbulkan oleh manusia itu, sehingga memunculkan berbagai paradigma tentang Etika
Lingkungan Hidup, yaitu paradigma antroposentrisme yang menjadikan manusia sebagai pusat
segala sesuatu, biosentrisme yang menjadikan kehidupan sebagai pusat segala sesuatu,
ekosentrisme yang menjadikan pusat segala sesuatu adalah ekosistem Dan paradigma terakhir
adalah Teologi dalam konteks Ekologi yang menjelaskan bahwa adanya hubungan Allah sebagai
pusat segala sesuatu termasuk alam semesta kita. Sebagai umat kristen yang merupakan ciptaan
Allah yang paling mulia, kita diberi tanggung jawab untuk menjaga lingkungan agar terjaga
kelestariannya.
4

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Persoalan Lingkungan, Penyebab dan Dampaknya

Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan hidup mencakup berbagai aspek, seperti sumber
daya alam, flora dan fauna, udara, air, tanah, iklim, dan lain-lain. Lingkungan hidup merupakan
anugerah Allah yang harus dijaga dan dilestarikan oleh manusia.

Namun, saat ini lingkungan hidup mengalami berbagai persoalan yang mengancam
keberadaannya. Beberapa persoalan lingkungan yang sering terjadi di Indonesia antara lain
adalah:

1. Pencemaran udara, air, dan tanah akibat aktivitas industri, kendaraan bermotor,
pembakaran sampah, dan penggunaan pestisida.
2. Kerusakan hutan akibat penebangan liar, perambahan, kebakaran, dan konversi lahan.
3. Kehilangan keanekaragaman hayati akibat perburuan, perdagangan, dan kepunahan
spesies.
4. Perubahan iklim akibat peningkatan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan
global, pencairan es, kenaikan permukaan laut, dan bencana alam.
5. Sampah plastik yang menumpuk di darat dan laut yang menyebabkan pencemaran,
gangguan ekosistem, dan kesehatan manusia.

Persoalan lingkungan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, baik alami maupun
buatan manusia. Faktor alami adalah faktor yang berasal dari alam itu sendiri, seperti letusan
gunung berapi, gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Faktor buatan manusia adalah faktor yang
berasal dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan, seperti
eksploitasi sumber daya alam, konsumsi berlebihan, pembangunan yang tidak berwawasan
lingkungan, dan kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan.

Persoalan lingkungan tersebut menimbulkan dampak yang merugikan bagi kehidupan


manusia dan makhluk ciptaan Allah lainnya. Dampak tersebut antara lain adalah:

1. Menurunnya kualitas kesehatan manusia akibat terpapar polutan, penyakit, dan kelaparan.

2. Menurunnya ketersediaan dan kualitas sumber daya alam, seperti air, tanah, energi, dan
pangan.

3. Menurunnya produktivitas dan pendapatan sektor pertanian, perikanan, kehutanan, dan


pariwisata akibat kerusakan lingkungan.
4. Meningkatnya konflik sosial dan politik akibat persaingan dan ketimpangan dalam
mengakses sumber daya alam.
5. Meningkatnya kerentanan dan resiko bencana alam yang mengancam keselamatan dan
kesejahteraan manusia.

3.2 Berbagai Paradigma tentang Etika Lingkungan Hidup

Etika lingkungan hidup adalah cabang ilmu filsafat yang membahas tentang nilai-nilai,
norma-norma, dan prinsip-prinsip moral yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan
lingkungan hidup. Etika lingkungan hidup bertujuan untuk memberikan pedoman bagi manusia
dalam bertindak dan bersikap terhadap lingkungan hidup, baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat.

Etika lingkungan hidup memiliki berbagai paradigma atau pandangan yang berbeda-beda
tentang bagaimana manusia harus berhubungan dengan lingkungan hidup. Beberapa paradigma
etika lingkungan hidup yang umum dikenal antara lain adalah:

3.2.1 Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah paradigma etika lingkungan hidup yang menempatkan
manusia sebagai pusat dan ukuran segala sesuatu. Paradigma ini menganggap bahwa
manusia adalah makhluk yang paling penting dan berharga di antara semua makhluk
ciptaan Allah, dan bahwa lingkungan hidup hanya berfungsi sebagai sumber daya dan
sarana untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Paradigma ini cenderung
bersifat egois, eksploitatif, dan dominan terhadap lingkungan hidup.

3.2.2. Biosentrisme

Biosentrisme adalah paradigma etika lingkungan hidup yang menempatkan

kehidupan sebagai pusat dan ukuran segala sesuatu. Paradigma ini menganggap bahwa
semua makhluk hidup, termasuk manusia, memiliki nilai intrinsik atau nilai yang melekat
pada dirinya sendiri, dan bahwa lingkungan hidup harus dihormati dan dilindungi sebagai
tempat tinggal bersama bagi semua makhluk hidup. Paradigma ini cenderung bersifat
egaliter, konservatif, dan harmonis terhadap lingkungan hidup.

3.2.3 Ekosentrisme

Ekosentrisme adalah paradigma etika lingkungan hidup yang menempatkan


ekosistem atau sistem lingkungan hidup sebagai pusat dan ukuran segala sesuatu.
Paradigma ini menganggap bahwa lingkungan hidup adalah suatu kesatuan yang
kompleks, dinamis, dan saling tergantung antara unsur-unsur biotik dan abiotiknya, dan
bahwa manusia adalah bagian dari lingkungan hidup, bukan pemilik atau penguasa atas
lingkungan hidup. Paradigma ini cenderung bersifat holistik, ekologis, dan adaptif
terhadap lingkungan hidup.

3.3 Berteologi dalam Konteks Ekologi

Teologi adalah ilmu yang membahas tentang Allah, sifat-sifat-Nya, perbuatan-perbuatan-


Nya, dan hubungan-Nya dengan manusia dan alam semesta. Teologi bersumber dari wahyu Allah
yang terdapat dalam Kitab Suci dan tradisi gereja, serta pengalaman iman manusia. Teologi
bertujuan untuk memahami, menjelaskan, dan menerapkan kebenaran Allah dalam kehidupan
manusia.
Ekologi adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungan hidupnya, serta dampak dari hubungan tersebut terhadap struktur dan fungsi
ekosistem. Ekologi bersumber dari pengamatan, penelitian, dan eksperimen yang dilakukan oleh
para ilmuwan, serta pengetahuan lokal masyarakat. Ekologi bertujuan untuk memahami,
menjelaskan, dan menerapkan keseimbangan alam dalam kehidupan manusia.Berteologi dalam
konteks ekologi adalah suatu usaha untuk mengintegrasikan teologi dan ekologi dalam
memandang dan menangani persoalan lingkungan hidup. Berteologi dalam konteks ekologi
berarti:

1. Mengakui bahwa Allah adalah Pencipta, Pemelihara, dan Pemilik segala sesuatu yang ada
di alam semesta, termasuk manusia dan lingkungan hidup.

2. Mengakui bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang diberi kemampuan dan tanggung
jawab untuk mengelola dan menjaga lingkungan hidup sebagai amanah Allah.
3. Mengakui bahwa lingkungan hidup adalah ciptaan Allah yang memiliki nilai dan tujuan
sendiri, serta berhak untuk dihormati dan dilindungi oleh manusia.
4. Mengakui bahwa Allah menyatakan diri-Nya dan rencana-Nya melalui lingkungan hidup,
sehingga manusia dapat mengenal dan menyembah Allah melalui lingkungan hidup.
5. Mengakui bahwa Allah menghendaki keselamatan dan pemulihan bagi manusia dan
lingkungan

3.4 Keberlangsungan Kehidupan Ciptaan Allah-Manusia-Ciptaan Lain

Keberlangsungan kehidupan ciptaan Allah-manusia-ciptaan lain adalah suatu kondisi di


mana semua ciptaan Allah, termasuk manusia dan lingkungan hidup, dapat hidup dan
berkembang secara harmonis, seimbang, dan berkelanjutan. Keberlangsungan kehidupan ciptaan
Allah-manusia-ciptaan lain merupakan tujuan dan harapan Allah bagi alam semesta yang telah
diciptakan-Nya dengan penuh kasih dan hikmat.

Untuk mencapai keberlangsungan kehidupan ciptaan Allah-manusia-ciptaan lain,


manusia harus memahami dan menjalankan hubungan yang benar dan baik dengan Allah, dengan
sesama manusia, dan dengan lingkungan hidup. Hubungan tersebut antara lain adalah:
3.4.1 Allah dan Semesta Ciptaan

Hubungan antara Allah dan semesta ciptaan adalah hubungan penciptaan,


pemeliharaan, dan pemilik .Allah adalah Pencipta yang menciptakan semesta ciptaan
dengan firman dan kuasa-Nya. Allah adalah Pemelihara yang memelihara semesta
ciptaan dengan kasih dan kehendak-Nya. Allah adalah Pemilik yang memiliki semesta
ciptaan dengan hak dan otoritas-Nya. Seperti tertulis di alkitab Mazmur 24:1” Mazmur
Daud. TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di
dalamnya.” Manusia harus mengakui dan menghormati hubungan antara Allah dan
semesta ciptaan dengan cara:

1. Bersyukur kepada Allah atas segala ciptaan-Nya yang indah dan bermanfaat.
2. Menyembah dan memuliakan Allah sebagai Pencipta, Pemelihara, dan Pemilik
semesta

ciptaan.

3. Menyadari dan menghargai kebesaran, kekuasaan, dan kebijaksanaan Allah yang


terwujud dalam semesta ciptaan.
4. Mendengarkan dan menaati firman dan kehendak Allah yang diwahyukan melalui
semesta ciptaan.

3.4.2 Manusia dengan Ciptaan Lainnya

Hubungan antara manusia dengan ciptaan lainnya adalah hubungan khalifah,


tanggung jawab, dan kerjasama. Manusia adalah khalifah atau wakil Allah yang diberi
kewenangan dan kebebasan untuk mengelola dan menjaga ciptaan lainnya. Manusia
adalah tanggung jawab atau amanah Allah yang harus mempertanggungjawabkan segala
perbuatan dan sikapnya terhadap ciptaan lainnya. Manusia adalah kerjasama atau mitra
Allah yang harus bekerja sama dengan ciptaan lainnya untuk mencapai kesejahteraan
bersama. Manusia harus mengakui dan menjalankan hubungan antara manusia dengan
ciptaan lainnya dengan cara:
1. Menghormati dan melindungi hak-hak dan kepentingan ciptaan lainnya sebagai
ciptaan Allah yang berharga dan bermartabat.
2. Menggunakan dan memanfaatkan ciptaan lainnya secara bijak, adil, dan
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan manusia.
3. Menjaga dan memulihkan kesehatan, keseimbangan, dan keindahan ciptaan lainnya
sebagai tanda kasih dan syukur kepada Allah.
4. Belajar dan meniru sifat-sifat dan fungsi-fungsi ciptaan lainnya sebagai sumber
inspirasi dan inovasi bagi manusia.

3.5 Tanggung Jawab Umat Kristen sebagai Penjaga Ciptaan Allah

Umat Kristen adalah komunitas orang-orang yang percaya dan mengikut Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Umat Kristen memiliki panggilan dan misi untuk
menjadi saksi dan pelayan Allah di dunia ini. Umat Kristen juga memiliki tanggung jawab
sebagai penjaga ciptaan Allah ini tertulis di alkitab Kejadian 1:28 – Allah memberkati mereka,
lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi
dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
segala binatang yang

merayap di bumi."12 Ayat ini menunjukan bahwa manusia diberikan tanggung jawab untuk
mengelola dan memelihara bumi sebagai ciptaan Allah.

Beberapa contoh tanggung jawab umat Kristen sebagai penjaga ciptaan Allah antara lain adalah:

1. Membangun kesadaran dan kepedulian terhadap persoalan lingkungan hidup yang


dihadapi oleh manusia dan ciptaan lainnya, serta dampaknya terhadap kehidupan iman
dan pelayanan umat Kristen.
2. Membangun komitmen dan konsistensi untuk menjalankan gaya hidup yang ramah
lingkungan, seperti mengurangi konsumsi, memilih produk yang ramah lingkungan,
menghemat energi, mengurangi sampah, dan lain-lain.
3. Membangun keterlibatan dan partisipasi dalam berbagai gerakan dan aksi yang bertujuan
untuk menjaga dan memulihkan lingkungan hidup, seperti gerakan tanam pohon, gerakan
bersih-bersih, gerakan anti plastik, dan lain-lain.
4. Membangun kerjasama dan solidaritas dengan berbagai pihak yang peduli dan berjuang
untuk lingkungan hidup, seperti pemerintah, LSM, media, akademisi, tokoh agama, dan
masyarakat.
5. Membangun kesaksian dan pengaruh sebagai umat Kristen yang mencintai dan menjaga
ciptaan Allah, serta menjadi teladan dan inspirasi bagi orang-orang di sekitar mereka.

10

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada dasarnya Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan Allah adalah pencipta Alam semesta,
tempat dimana kita dapat melakukan segala sesuatu yang dengan kehendaknya kita diberikan
kepercayaan untuk menjaga kelestarian bumi dan menjaga apa yang telah dipercayakan Tuhan
kepada kita manusia

Penjagaan ciptaan Tuhan merupakan bentuk rasa syukur kita atas segala yang
diciptakannya , Tuhan menciptakannya semua yang ada dibumi ini sangat indah dan berguna
dalam kehidupan kita, kita bisa menikmati keindahan dan memanfaatkannya sesuai kebutuhan
kita

Manusia berkewajiban mengolah dan menjaga potensi alam untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Mengolah potensi alam yang diberikan Allah kepada manusia Untuk itu apabila
manusia menyia-nyiakan potensi alam artinya tidak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia berarti mengabaikan fungsi manusia terhadap alamnya.

Dalam memenuhi tanggung jawab manusia terhadap alam, hendaknya selalu diusahakan
agar keselamatan manusia tidak terganggu. Tidak memanfaatkan potensi alam secara berlebih-
lebihan, agar generasi mendatang masih dapat menikmatinya, karena potensi alam terbatas.
Apabila berlebihan, tamak dan rakus dalam memanfaatkan potensi alam akan berakibat
kerusakan pada manusia itu sendiri.

Kelestarian alam harus dijaga. Manusia dalam menjalani hidup sangat bergantung pada
keadaan alam. Jika alam sekitar baik, manusia akan nyaman dalam menjalani hidup, sedangkan
jika rusak akan merasa terancam. Alam semesta juga telah memenuhi segala kebutuhan hidup
manusia. Semua yang dibutuhkan manusia, bahkan juga makhluk-makhluk Tuhan lainnya, telah
tersedia di alam ini. Dengan demikian, menjaga kelestarian alam memang sangat penting

11

4.2 Saran

Sebaiknya kita sebagai manusia merawat dan melestarikan bumi ini,alam semesta yang
sudah Tuhan percayakan kepada kita. Mulai dari hal kecil,dari hal kecil lama-lama beranjak ke
hal-hal yang besar.Mulai dari buang sampah pada tempatnya,mengurangi penggunaan plastik
sehingga pencemaran dapat perlahan-lahan berkurang. Membantu membersihkan sampah yang
ada di pantai atau gunung pada saat kita berada di sana.Terlebih ,harusnya kita sadar bahwa alam
semesta ini adalah tempat dimana kita tinggal dan menikmati hidup, oleh karena itu kita tidak
mau alam ini rusak,sehingga tidak lagi menjadi tempat yang indah. Sekaligus kita menjalankan
amanat Tuhan bahwa kita harus memelihara alam semesta yang Tuhan telah percayakan kita
untuk tinggal didalamnya.

Sangat memprihatinkan melihat bagaimana perilaku manusia yang terus merusak alam
demi keuntungan sesaat dan kepentingan pribadi. Semakin lama, kita semakin sulit menemukan
alam yang masih segar. Apa yang terjadi hari-hari ini agaknya sulit membuat Tuhan bersukacita
atas ciptaan-ciptaan-Nya. Manusia terus saja merusak kelestarian lingkungan. Membuang
sampah sembarangan, sungai-sungai tercemar

Sama agar anak cucu kita masih bisa menyaksikan keindahan alam itu dan dengan
sendirinya merasakan bentuk cinta kasih Tuhan lewat anugerah-Nya atas alam yang indah.
Bersyukurlah jika hari ini masih bisa melihat alam yang indah, meski tidak lagi mudah. Akan
tetapi, apakah anak cucu kita kelak masih bisa menyaksikannya? Tuhan menitipkan milik-Nya
kepada kita untuk dikelola, dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan. Jika kita mau melakukannya,
di sanalah Allah akan bersukacita melihat seluruh ciptaan-Nya di muka bumi ini dapat saling
bekerja sama dalam menghormati hasil karya-Nya yang agung. Jika Anda melihat sekeliling
Anda hari ini dan masih mendapati sesuatu yang indah, bersyukurlah untuk itu.

12

DAFTAR PUSTAKA

Arifianto, Y. A., & Suseno, A. (2021). Filsafat Politik Dan Praktisnya Dalam Persepektif Iman
Kristen. Jurnal Antusias, 6(2), 76-91.

Manafe, F. S. (2017). Sikap Kristen Dalam Arena Politik. Missio Ecclesiae, 6(1), 1-16.
Simamora, A. B. (2018). Politik menurut alkitab dan implikasinya bagi peran gereja dalam
pusaran politik di Indonesia. Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama, 2(1).

Unknow. (2017, Juny 28). faklinbrayen.blogspot. Retrieved from


faklinbrayen.blogspot.com:https://faklinbrayen.blogspot.com/2017/06/politik-menurut-ajaran-
alkitab.html

Lampiran Link

https://www.gotquestions.org/Indonesia/politik-kristen.html

https://www.dbs.com/newsroom/Menuju_Pemilu_2024_Bagaimana_Kondisi_Politik_Indonesia

https://jogja.tribunnews.com/2023/06/23/tokoh-katolik-dan-kristen-diy-dukung-pemilu-
bermartabat-hindari-politik-identitas-pemecah-rakyat

https://politik.rmol.id/read/2023/08/22/585901/bertemu-pendeta-gilbert-cak-imin-bahas-peran-
agama-dalam-politik

https://www.voaindonesia.com/a/paus-fransiskus-jangan-eksploitasi-agama-untuk-politik/
6246092.html

https://www.liputan6.com/showbiz/read/5325933/gibran-rakabuming-raka-temui-pendeta-bahas-
isu-gereja-disegel-di-solo-segelnya-langsung-kami-copot

https://inet.detik.com/science/d-6991444/suram-tingkat-karbon-dioksida-capai-rekor-tahun-ini

https://koran.tempo.co/read/opini/462499/opini-hutan-rusak-dan-krisis-kesehatan-di-papua-oleh-
wiko-saputra-dan-rahmah-hida-nurrizka

13

Anda mungkin juga menyukai