TEOLOGI LINGKUNGAN
(diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Lingkungan Hidup)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman awal
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
A. Pengertian Teologi Lingkungan .................................................................... 6
B. Aspek Yang Menjadi Pembahasan Teologi Lingkungan .............................. 6
C. Konsep Islam Terhadap Pengelolaan Lingkungan ........................................ 8
D. Hubungan Manusia Dengan Lingkungan ...................................................... 9
E. Pemanfaatan Sumber Alam ......................................................................... 10
F. Pencemaran Lingkungan yang Telah terjadi ............................................... 13
G. Peranan Manusia terhadap Pelestarian Lingkungan .................................... 16
BAB III ................................................................................................................. 18
PENUTUP ............................................................................................................ 18
A. Kesimpulan .................................................................................................. 18
B. Saran ............................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Teologi dimaknai sebagai nilai atau ajaran agama (Islam) yang berkaitan
dengan eksistensi atau keberadaan Tuhan. Sedangkan Lingkungan dalam istilah
Bahasa sering disebut "lingkungan hidup", diberi to if (pengertian) sebagai suatu
keadaan atau kondisi alam yang terdiri atas benda-benda (makhluk) hidup dan
benda-benda tak hidup yang berada di bumi atau bagian dari bumi secara alami dan
saling berhubungan antara satu dengan lainnya.
6
kepada manusia, ia dapat mengolah bahan mentah yang telah tersedia di bumi, baik
dipermukaan bumi, diperut bumi, maupun didalam lautan dan didasarnya.
Kesejahteraan hidup besar ketergantungannnya pada pandainya manusia mengolah
alam lingkungan sesuai dengan tujuan Allah menciptakan itu semua.
Nilai spiritual dari asas tersebut tidak terlihat." Setiap tindakan atau perilaku
manusia yang berhubungan dengan orang lain atau makhluk lain atau lingkungan
hidupnya harus dilandasi keyakinan tentang kecsuan dan kekuasaan Allah yang
mutlak. Hal ini menyitatkan bahwa pengesan Tuhan merupakan satu-satunya
sumber nilai dalam etika. Bagi seorang muslim, tauhid seharusnya musuk keseluruh
aspek kehidupan dan perilakunya. Dengan kata lain, tauhid merupakan sumber
7
etika pribadi dan kelompok, etika sosial, ekonomi dan politik, termasuk etika dalam
mengembangkan sains dan teknologi.
Lingkungan alam ini juga oleh Islam kemudian dikontrol oleh dua konsep
(instrumen) yakni halal dan haram. Halal bermakna segala sesuatu yang baik,
menguntungkan, menentramkan hati, atau berakibat baik bagi seseorang,
masyarakat maupun Ingkungan Sebaliknya sesuatu yang jelek, membahayakan atau
merusak seseorang, masyarakat dan lingkungan adalah haram. Sehingga jika
konsep tauhid, khalifah, amanah, halal, dan haram ini kemudian digabungkan
dengan konsep keadilan. keseimbangan, keselarasan, dan kemaslahatan maka
terbangunlah suatu kerangka yang lengkap dan komprehensif tentang etika
lingkungan dalam perspektif Islam.
8
D. Hubungan Manusia Dengan Lingkungan
9
E. Pemanfaatan Sumber Alam
1. Tanah
Perkembangan tanah untuk pertanian sejak cara yang paling sederhana hingga
penggunaan mekanisasi pertanian yang modern, berkat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi pertanian Islam memberikan motivasi yang sangat
kuat agar manusia memanfaatkan tanah, selain sebagai tempat berdiam juga
untuk memetik hasil. Di dalam Al-Qur'an terdapat 200 lebih ayat Al-Qur'an yang
menerangkan masalah botani (ilmu tumbuh-tumbuhan) yang menunjukkan
pentingnya sektor tersebut. Botani sebagai ilmu yang berdiri sendiri berguna
dalam kehidupan manusia, karena dengan pengetahuan tersebut, manusia dapat
mengambil manfaat dari berbagai jenis tumbuhan. Kehadiran tumbuh-tumbuhan
ini mempunyai latar belakang teologi (ketuhanan). Kehadiran tumbuh-tumbuhan
itu sendiri merupakan bukti (ayat) adanya Allah.
َ َط ًما ف
َظ ْلت ُ ْم تَفَ َّك ُهون َ َلَ ْو ن. َ َءأَنت ُ ْم ت َ ْز َرعُونَهُٓۥ أ َ ْم نَحْ نُ ٱل َّٰ َّز ِرعُون. َأَفَ َر َء ْيت ُم َّما تَحْ ُرثُون
َ َّٰ شا ٓ ُء لَ َجعَ ْل َّٰنَهُ ُح
ِ َّࣖ ا ْل َجنَّ ِة َوا ْل َم ْغف َِر ِة ِب ِاذْن ِۚه َو ُي َب ِينُ َّٰا َّٰيتِه لِلن
َاس لَ َعلَّ ُه ْم َيتَذَ َّك ُر ْون
10
Artinya: “Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka
beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada
perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu
nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum
mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik
daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke
neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya.
(Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil
pelajaran.”
َت اِنَّ ف ِْي َّٰذ ِلكَ َ َّٰليَةً ِلقَ ْوم يَّتَفَ َّك ُر ْون
ِ ۗ اب َو ِم ْن ك ُِل الث َّ َم َّٰر
َ َال ْعن
َ ْ الز ْيت ُْونَ َوالنَّخِ ْي َل َو َ يُ ْۢ ْن ِبتُ لَكُ ْم ِب ِه ال َّز ْر
َّ ع َو
Artinya: “Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan untuk kamu tanam-
tanaman, zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sungguh,
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi
orang yang berpikir.”
2. Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia, sejak penggunaan yang paling
kecil seperti minum, masak, mencuci, mandi, dan sebagainya sampai
pemanfaatan air untuk pertanian, pembangunan waduk untuk pengairan dan
pembangkit listrik.
Air laut yang asin dimanfaatkan oleh manusia untuk jalur transportasi antar
pulau dan benua. Selain itu, air laut dapat pula dibuat garam, tempat mencari
ikan dan di dalamnya terkandung kekayaan baik yang sudah ditemukan manusia
maupun yang masih terpendam sebagai harta karun.
3. Hutan
Hutan berperan sebagai pelindung banjir. longsor, dan penyimpanan
persediaan air di pegunungan. Kayu-kayu besar dan daun-daunnya yang rimbun
serta akar-akamya yang menjalar bersama semnak-semak di sekitarnya
11
menampung air hujan yang selalu turun di pegunungan. Air ini meresap ke dalam
tanah dan sela- sela rimba, kemudian muncul mata air yang tetap bening melalui
kali dan terhimpun disungai. Sungai yang bermuara di laut menguap dan menjadi
hujan kembali dan begitu seterusnya terjadi sirkulasi yang tidak putus-putus.
Demikianlah Allah menciptakan sirkulasi air yang berkaitan dengan fungsi
hutan dengan keseimbangan yang menakjubkan.
Artinya:
Akan tetapi, betapa buruknya dampak dari penebangan hutan yang semena-
mena tanpa adanya upaya untuk melestarikannya atau meremajakannya kembali.
Tanah longsor, air terus menerus keruh dan banjir besar sering tidak terkendali."
Sesungguhnya kekayaan hutan sangat besar hingga dapat diperoleh bermacam-
macam hasil untuk keperluan kehidupan manusia, seperti rotan untuk alat-alat
rumah tangga, kayu untuk bahan pembuat rumah, kursi, meja, bahan baku kertas,
dan sebagainya.
َ تَب ِْص َرةً َو ِذك َْر َّٰى ِلك ُِل. ِى َوأ َ ْۢنبَتْنَا فِيهَا ِمن ك ُِل َز ْوج بَ ِهيج َّٰ
عبْد ُّمنِيب َ َوٱ ْْل َ ْرضَ َم َد ْدنَهَا َوأ َ ْلقَ ْينَا فِيهَا َر َّٰ َوس.
َ س َّٰقَت لَّهَا َّٰ
ط ْلع نَّ ِضيد َّ س َما ٓءِ َما ٓ ًء ُّم َّٰبَ َركًا فَأ َ ْۢنبَتْنَا بِ ِهۦ َجنَّت َوح
ِ َب ٱ ْلح
ِ َوٱلنَّ ْخ َل بَا. َصي ِد َّ َونَ َّز ْلنَا مِ نَ ٱل.
Artinya: “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-
gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman
yang indah dipandang mata, Untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi
tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah). Dan Kami turunkan dari
langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-
pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, Dan pohon kurma yang tinggi-
tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun.” (QS. Al-Qaf: 7-10)
12
4. Pertambangan
ِ علَى ٱ ْل َع ْر ِش ۚ يَ ْعلَ ُم َما يَ ِل ُج فِى ٱ ْْل َ ْر
ُ ض َو َما يَ ْخ ُر
ج َ ست َ َو َّٰى ِ ت َوٱ ْْل َ ْرضَ فِى
ْ ست َّ ِة أَيَّام ث ُ َّم ٱ ِ س َّٰ َم َّٰ َو َ َه َُو ٱلَّذِى َخل
َّ ق ٱل
ج فِيهَا ۖ َوه َُو َم َعكُ ْم أ َ ْينَ َما كُنت ُ ْم ۚ َوٱ َّّللُ ِب َما ت َ ْع َملُونَ َب ِصير ُ س َما ٓءِ َو َما َي ْع ُرَّ نز ُل مِ نَ ٱل ِ مِ ْنهَا َو َما َي
Artinya: “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa:
Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke
dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit
dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu
berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Hadid: 4)
Dalam ajaran Islam, Allah telah memberikan lampu merah bahwa kerusakan
lingkungan, tidak lain adalah karena ulah manusia. Hal ini seperti yang tertera
dalam Al-Qur'an Surah Ar-Ruum Ayat 41:
Firman Allah Swt dalam surah Ar-Ruum ayat 41 menekankan agar manusia
berlaku ramah terhadap lingkungan (environment friendly) dan tidak berbuat
kerusakan di muka bumi ini. Seperti yang dijelaskan dalam surah diatas
kerusakan dan pencemaran lingkungan terutama dischabkan perbuatan dan
13
tingkah laku manusia yang tidak memperhatikan alam dan kelestariannnya."
Pencemaran lingkungan itu dapat berupa:
1. Pencemaran Tanah
2. Pencemaran Udara
Polusi udara berasal dari berbagai sumber, dengan hasil pembakaran bahan
bakar fosil merupakan sumber utama. Contoh sederhana adalah pembakaran
mesin diesel yang dapat menghasilkan partikulat (PM), nitrogen oksida, dan
precursor ozon yang semuanya merupakan polutan berbahaya. Sedangkan fine
PM (2.5 µm) dan ultrafine (0,1 m) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
dan dapat dengan mudah terdeposit dalam unit terkecil saluran napas (alveoli)
bahkan dapat masuk ke sirkulasi darah sistemik. Klasifikasi berdasar ukuran ini
juga terkait dengan akibat buruk partikel tersebut terhadap kesehatan sehingga
14
WHO dan juga US Environmental Protection Agency menetapkan standar PM
dan polutan lain untuk digunakan sebagai dasar referensi.
Efek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait
dosis/kadarnya di udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentanan
host (individu) yang bersangkutan (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada
anak, individu pengidap penyakit jantung-pembuluh darah dan pernapasan, serta
penderita diabetes melitus Pajanan polutan udara dapat mengenai bagian tubuh
manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke saluran pernapasan saja.
3. Pencemaran Air
4. Pencemaran Suara
15
kenyamanan hahkan dapat mengakibatkan rusaknya organ pendengaran. Dalam
kata lain. pencemaran suara adalah kondisi kebisingan yang intensitasnya telah
melebihi 8O Desibel. Bila seseorang terlampau sering berada dalam lingkungan
tersebut dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia.
Dibawah ini adalah jenis-jenis kebisingan sebagai sumber pencemaran suara, antara
lain:
• Kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit.
misalnya, mesin gergajii
• Kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara anus lalu lintas atau pesawat
Terbang.
• Kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau suara ledakan
• Kebisingan impulsif berulang, misalnya suam mesin tempa
16
dikatakan bukanlah warisan dari nenek moyang kita, melainkan pinjaman dari
anak cucu kita yang berasal dari Yang Maha Kuasa. Selaku peminjam kita harus
pandai dan adil. tidak ceroboh, supaya barang pinjaman itu dapat kita
kembalikan sebagaimana aslinya, atau mungkin lebih baik lagi.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teologi lingkungan adalah konsep berpikir dan bertindak tentang lingkungan hidup
yang mengintegrasikan aspek fisik (alam termasuk hewan dan tumbuhan), manusia
dan Tuhan.
2. Kesalahan pemahaman atau cara pandang manusia terhadap pengelolaan dan
pemanfaatan alam menimbulkan aktivitas produksi dan perilaku konsumtif manusia
yang berlebihan dan akibatkanya menimbulkan kerusakan lingkungan. Diperparah
lagi dengan paham-paham materialisme, kapitalisme, pragmatisme yang tindakan
dan pola pemikiran mereka tidak memperhatikan alam dan bahkan dengan
kendaraan sains dan teknologi telah ikut mempercepat dan memperburuk kerusakan
lingkungan.kendaraan sains dan teknologi telah ikut mempercepat dan
memperburuk kerusakan lingkungan.
3. Konsep yang berkaitan dengan penyelamatan dan konservasi lingkungan (alam)
menyatu tak terpisahkan dengan konsep keesaan Tuhan (tauhid), syariah dan akhlak,
4. Lingkungan hidup selalu mempunyai hubungan antara manusia dengan alam dan
benda-benda sekitarnya, Ruang lingkup lingkungan hidup itu amatlah luas, meliputi
lingkungan alam hayati, lingkungan buatan dan lingkungan hidup sosial yang
mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan makhluk
lainnya.
5. Lingkungan hidup berupa sumber alam merupakan kekayaan yang disediakan untuk
manusia, hendaknya manusia memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya Namun
manusia tentunya tidak menginginkan kehidupannya terancam, pemanfaatan alam
sebesar-besarnya bagi kehidupan dan kesejahteraannya, harudah disertai upaya
menjaga keseimbangan ekologi dan mempertahankan kelestariannya.
6. Kerusakan dan pencemaran adalah suatu keadaaan di mana kondisi suatu habitat
(tempat dimana makhluk hidup itu berada) tidak murni lagi, karena adanya pengaruh
yang terjadi terhadap habitat ini.
7. Manusia mempunyai pengaruh besar terhadap pelestarian lingkungan, dengan
bersikap menjadi pelaku aktif dalam mengolah lingkungan dan melestarikannya.
tidak berbuat kerusakan terhadap lingkungan dan selalu membiasakan diri bersikap
ramah terhadap lingkungan merupakan solusi paling tepat untuk mengatasi
kerusakan pada lingkungan.
18
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas dkk, Konsep Al-Qur'an tentang Lingkungan Hidup, Pekan Baru: Suska Press,
2008.
20