Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH

PENCEMARAN DALAM LINGKUNGAN HIDUP

Dibuat Oleh:
Kiral Arisuma Pratama/XI-TEDK 2/07
Moch. Erlang Maulana Ibrahim/XI-TEDK 2/13
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
Penulis dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah ini. Penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini dan berbagai sumber yang telah Penulis pakai sebagai data dan
fakta pada karya tulis ilmiah ini.
Dalam hal ini Penulis pun mengalami adanya kendala dalam pengerjaan tugas
ini. Oleh karena itu, Penulis menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu
loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis ilmiah di masa yang akan datang. Semoga
karya tulis ilmiah berikutnya dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini Penulis mengharapkan banyak manfaat
yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ilmiah
tentang “LINGKUNGAN HIDUP DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN” guna
untuk melengkapi nilai pelajaran Bahasa Indonesia dan juga dapat memahami situs
jejaring yang ada di dunia maya. Terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................... 1
B. Batasan Masalah....................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................... 2
D. Metode Penelitian..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
A. Lingkungan Hidup dan Perubahannya................................................................................... 3
B. Faktor penyebab perubahan lingkungan hidup..................................................................... 4
C. Pencemaran Lingkungan Hidup............................................................................................... 5
BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan............................................................................................................................ 11
B. Saran........................................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 12
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai


kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Pada dasarnya lingkungan hidup dikenal
sebagai tempat dimana semua makhluk hidup tinggal dan melakukan kehidupannya
sehari-hari.
Di saat sekarang ini masyarakat sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan
hidup tempat mereka tinggal. Hal ini telihat dari semakin sedikitnya masyarakat yang
peduli terhadap kelestarian lingkungan. Banyak masyarakat yang merusak lingkungan
atau mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan lingkungan.
Selain itu, kegiatan manusia dalam melakukan
pekerjaannya juga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Banyak
polutan yang menyebabkan lingkungan menjadi tercemar dan kotor. Hal ini juga terjadi
di lungkangan sekitar tempat tinggal penulis.
Berdasarkan kondisi dan keadaan di lingkungan tersebut, penulis menyusun
karya tulis ini agar dapat memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan sekitar
penulis yang sudah banyak tercemar akibat kegiatan masyarakat sekitar.

B. Batasan Masalah

Didalam pembuatan karya tulis ini penulis akan membahas mengenai defenisi
lingkungan hidup dan jenis-jenis zat yang mengakibatkan
pencemaran lingkungan. Penulis akan membahas mengenai beberapa masalah, yaitu
:
1. Lingkungan hidup dan perubahannya
2. Faktor penyebab perubahan lingkungan hidup
3. Pencemaran lingkungan hidup dan zat pencemarnya.
C. Tujuan Penulisan

Berdasarka latar belakang yang menjadi alasan penulis membuat karya ilmiah
ini, penulis membuat karya ilmiah ini dengan tujuan untuk :
1. Memberi tahukan kepada pembaca mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi di
lingkungan sekitar tempat tinggal penulis.
2. Dapat mengajak pembaca untuk mengurangi kebiasaan membuang sampah
sembarangan dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
3. Untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

D. Metode Penelitian

Dalam membuat karya ilmiah ini, penulis mengunakan metode studi pustaka.
Penulis mempelajari beberapa buku referensi yang sesuai dengan permasalahan yang
penulis bahas dalam karya ilmiah ini.
Penulis juga mengunakan metode penelitian, yakni penulis meninjau lokasi
tempat pencemaran yang ada di lingkungan penulis.
BAB II PEMBAHASAN

A. Lingkungan Hidup dan Perubahannya.

Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai


kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup,
manusia mempunyai peran yang sangat penting, karena pengelolaan lingkungan hidup
pada akhirnya ditujukan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini.
Istilah lingkungan hidup pertama kali dimunculkan oleh Ernst Haeckel pada
tahun 1886, yang menunjuk kepada keseluruhan organism atau pola hebungan antar
organism dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang dari ilmu Biologi yang
mempelajari mengenai lingkungan hidup (Ekosistem) atau planet bumi ini secara
keseluruhan. Lingkungan hidup mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai
tempat kediaman dan sebagai sumber kehidupan.
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan
utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan. Peranan ekosistem diantaranya :
1. Pemurnian udara dan air
2. Pengurangan kekeringan dan banjir
3. Pembentukan dan pemeliharaan kesuburan tanah
4. Detoksifikasi (penetralan racun) dan dekomposisi (penguraian sampah)
5. Penyerbukan tanaman perkebunan dan vegetasi alami
6. Penyebaran benih
7. Siklus dan pergerakan nutrien
8. Pengendalian mayoritas hama agrikultur potensial secara luas
9. Pemeliharaan biodiversitas
10. Perlindungan pantai dari erosi oleh ombak
11. Perlindungan dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya
12. Stabilitas iklim parsial
13. Pengendalian cuaca yang ekstrim dan dampaknya

Pembangunan yang dilakukan saat ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan


manusia. Pembangunan diutamakan untuk “pertumbuhan ekonomi” yang tidak ramah
lingkungan. Semuanya itu menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
Pengaruh terhadap lingkungan sebagai akibat pengurasan dan pemborosan sumber daya
alam serta pencemaran lingkungan di antaranya adalah :
1. Peningkatan pencemaran limbah B3 (bahan buangan barbahaya beracun)
2. Peningkatan hujan asam
3. Penipisan gas O3 (lapisan ozon) di atmosfir yang merupakan pelindung bumi dari
berbagai sinar kosmis yang membahayakan kesehatan.
4. Peningkatan gas-gas rumah kaca seperti CO2, CH4, CPC, dan N2O
5. Pemanasan global
6. Punahnya hutan tropis dengan laju kepunahan 100.000 km2/tahun
7. Degradasi keanekaragaman hayati bumi
8. Penyusutan tanah subur dan peningkatan tanah kritis
9. Krisis air bersih

Dengan kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan
baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan hidup
generasi saat ini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan
hidup generasi yang akan datang. Saat ini, telah dikembangkan berbagai macam cara
untuk melestarikan lingkungan hidup. Seperti pengolahan sampah dan pemakaian
sumber energi alternatif.

B. Faktor penyebab perubahan lingkungan hidup.

1. Perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia.


a. Pencemaran lingkungan
b. Penebangan hutan
c. Pembangunan
d. Penggunaan pestisida
2. Perubahan lingkungan akibat faktor alam
a. Banjir
b. Gempa bumi
c. Gunung meletus

C. Pencemaran Lingkungan Hidup

1. Pencemaran

Dalam UU no. 4/1992 diperbarui dengan UU no. 23/997 tentang pengelolaan


lingkungan hidup didefenisikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan dan/atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya. Dengan demikian bahan yang diintroduksi ke lingkungan adalah
pencemar atau polutan.

2. Jenis – Jenis Pencemaran.


a. Pencemaran Udara

Udara di alam tidak pernah benar-benar bebas pencemar sama sekali karena
berbagai kegiatan alami seperti kegiatan vulkanik, pembusukan sampah, dan
pembakaran hutan menghasilkan gas SO2, H2S, dan CO sebagai produk sampingnya. Di
samping itu partikel bisa tersebar melalui angin dan kegiatan vulkanik. Kegiatan lain
yang dapat meningkatkkan pencemar di udara adalah kegiatan manusia. Sumber
pencemar udara primer adalah CO, Nox, Hidrokarbon (HC), Sox, dan partikel. Sumber
utama pencemar udara berasal dari transportasi yang menyumbang hampir 60% CO dan
15% HC.
Polutan pencemaran udara yaitu :
1) Karbon Dioksida (CO2).
Karbon dioksida dihasilkan dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi
atau batubara), pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, dan pembusukan.
2) Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO).
Berasal dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara),
misalnya gas buangan kendaraan.
3) Karbon Monoksida (CO).
Berasal dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan
gas buangan kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna.
Selain itu, CO juga bisa berasal dari pembakaran sampah dan industri.
4) Kloro fluoro karbon (CFC).
Berasal dari pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang
menggunakan penyemprot aerosol.
5) Dioksin.
Dioksin terdiri dari 210 senyawa yang termasuk golongan polychlorinated
dibenzo-p-dioksin (PCDD) dan polychlorinated dibenzofuran (PCDF).
Dioksin bersifat karsinogenik (bahan yang diduga penyebab kanker) kuat dan
menyebabkan perubahan system hormon, pertumbuhan abnormal,
mengganggu janin, menurunkan kapasitas reproduksi, dan penghambatan
system kekebalan tubuh.
Sumber dioksin adalah pembakaran bahan bakar biomassa, limbah pertanian,
dan sampah. Pembentukan dioksin terjadi saat pembakaran bahan yang
mengandung khlor seperti limbah tumbuhan, banyak jenis kertas, dan
berbagai jenis plastic, juga bensin bertimbal yang mengandung khlor.
Penyebaran dioksin dapat melalui udara lalu mengendap di permukaan tanah,
bangunan, air, daun, dan lain-lain.
6) Nitrogen Oksida(NO).
Sumber NO terbanyak dilepaskan dari hasil kegiatan bakteri dalam bentuk
NO namun tidak menyebabkan masalah karena tersebar secara merata.
Sumber lain yang bermasalah yaitu yang berasal dari kegiatan manusia
seperti pembakaran arang, minyak gas alam dan bensin/transportasi karena
dapat menumpuk di suatu lokasi tertentu dalam jumlah yang cukup besar.
gas NO dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, seperti munculnya
bintik pada daun, nekrosis, sampai menghambat kecepatan pada fotosintesis.
Selain itu, NO dapat menyebabkan paralisis system saraf pada hewan.
7) Hidrokarbon (HC) dan Oksidan Fotokimia.
Hidrokarbon dihasilkan dari kegiatan manusia dengan sumber utama
transportasi (sekitar 50%), pembakaran gas, minyak, arang an kayu, proses
industri, pembuangan sampah, kebakaran hutan dan sebagainya. Bahaya
polutan HC berasal dari hasil reaksi fotokimia yang melibatkan sinar
matahari dan siklus fotolitik NO. dampak HC dan oksida fotokimia terhadap
tumbuhan beragam seperti nekrosis, daun muda rusak, menghambat
pertumbuhan, dan bagian-bagian bunga mati. Sedangkan dampak terhadap
manusia meliputi iritasi mukosa dan mata, gangguan sistem pernapasan
serta hilangnya koordinasi tubuh.
8) Timbal (Pb).
Gas Pb dihasilkan dari pembakaran zat aditif bensin. Sumber lain partikel
Pb adalah pabrik alkil Pb dan Pb oksida dan pembakaran arang.
9) Sulfur Oksida (SO).
Berasal dari aktifitas vulkanik an aktifitas manusia seperti pembakaran
arang, minyak, dan gas. Sumber lainnya yaitu proses industri seperti
pemurnian petroleum, industry H2SO4, dan peleburan baja. dampak sulfur
terhadap tanaman menyebabkan warna daun memucat, kering, dan mati
sedangkan dampak kronis menyebabkan daun kuning karena pembentukan
klorofil terhalang. Pengaruh terhadap manusia menyebabkan iritasi pada
sistem respirasi dan merupakan polutan yang berbahaya untuk orang tua dan
penderita kronis system pernapasan dan kardiovaskuler.
10) Partikel.
Polutan jenis ini berada di udara dalam jumlah cukup tinggi terutama di
kota. Sumbernya berasal dari kegiatan vulksnik sedangkan sumber utama
dari kegiatan manusia berasal dari pembakaran diikuti industri seperti
peleburan baja. Partikel mengganggu proses fotosintesis karena kerak yang
terbentuk dari campuran partikel dan uap air di daun yang tidak tercuci
dengan air hujan.
11) Pengaruh rumah kaca.
Rumah kaca dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global, yaitu
naiknya suhu bumi akibat meningkatnya gas rumah kaca dan menyebabkan
kandungan energi meningkat mendorong terjadinya perubahan iklim antara
lain frekuensi dan intensitas badai dan peristiwa ekstrim lainnya.
b. Pencemaran Air
Sumber pencemaran air meliputi sebagai berikut :
1) Padatan
Polutan dalam bentuk padatan terbagi ke dalam padatan terendapkan
(sedimen), tersuspensi, dan koloid,terlarut, lemak, dan minyak. Sedimen
adalah padatan yang langsung mengendap jika air didiamkan beberapa saat
karena ukurannya relatif besar. sedimen merupakan padatan yang umum
ditemukan dalam air permukaan akibat erosi. Padatan menyebabkan air
sungai menjadi keruh, tidak terlarut, dan tidak dapat mengendap langsung
kecuali ada gangguan kesetimbangan menyebabkan terjadinya
penggumpalan dan pengendapan.
2) Limbah Pertanian.
Kegiatan pengolahan tanah (menyebabkan sedimentasi), pemupukan, dan
pemberantasan hama merupakan kegiatan yang menjadi sumber terlepasnya
limbah pertanian ke perairan karena biasanya tidak semua pupuk dan
pestisida yang terpakai. Pupuk yang kaya unsure hara akan menyebabkan
terjadinya eutrofikasi dan kerusakan ekosistem. Beberapa polutan yang
biasa dipakai pada pertanian :
a) Obat insektisida, bisa mematikan biota air.
b) Pupuk, menyebabkan eutrofikasi, yakni suatu kondisi
yang mengakibatkan kurangnya oksigen dan
mendorong terjadinya kehidupan organism anaerob.
3) Limbah Rumah Tangga.
a) Bahan organik, menyebabkan biota air mati.
b) Bahan anorganik, menyebabkan banjir.
c) Bahan biologis, menyebabkan timbulnya penyakit.
4) Limbah Industri.
Limbah industri meliputi bahan organik dan bahan anorganik.

5) Mikroorganisme
Mikroorganisme di dalam air berasal dari udara, tanah, sampah, lumpur,
tanaman/hewan hidup dan mati, serta bahan organik lainnya. Lama tidaknya
mikroorganisme di dalam air tergantung kecocokan kondisi air dengan
syarat hidupnya. Air bisa menjadi media bagi penyebaran penyakit patogen
yang berbahaya. Jumlah dan jenis mikroorganisme tergantung pada sumbeer
air, komponen nutrient dalam air, bahan toksik, organism air, dan factor
fisik.
6) Logam Berat.
Logam berat yang sering menjadi polutan di perairan adalah Hg, Pb, As, Cd,
Cr, dan Ni. Merkuri secara alami banyak ditemukan dalam bentuk tergabung
dengan bahan lain dan tersebar di karang, tanah, udara, dan air serta
organism melalui proses fisik, kimia, dan biologi yang kompleks.
7) Penangkapan Ikan dengan Menggunakan racun.
Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan beracun (seperti potassium),
selain dapat mencemari air, juga bisa membunuh anakan ikan atau bibit ikan
yang masih kecil, dan organism lainnya yang berada di lingkungan air
tersebut.

c. Pencemaran Tanah.
Jenis polutan tanah yaitu :
1) Senyawa Xenobiotik Organik.
Senyawa ini ditemukan dalam tanah dan beberapa diketahui bersifat
karsinogenik (penyebab kanker), teragenik, dan atau mutagenic(penyebab
mutasi). Senyawa ini masuk kedalam lingkungan alami secara langsung dari
penggunaan pestisida atau kebocoran karena kecelakaan atau secara tidak
langsung melalui pembuangan limbah yang tidak tepat menghasilkan polusi
dalam bentuk emisi gas, kontaminasi air larian, atau cairan yang dihasilkan
dari pengomposan.

2) Nitrat dan Fosfat.


Nitrat dan fosfat dibuang ke perairan dalam bentuk limbah rumah tangga,
limbah industri, air larian dari kota dan desa, dan limbah pertanian. Dampak
yang mungkin terjadi akibat adanya nitrogen dalam tanah adalah kondisi
terlewat subur, pencemaran pada sumber air minum yang berpotensi
menyebabkan kanker.
3) Sulfur dan Nitrogen Oksida.
4) Logam.
Biotransfer logam toksik dari tanah yang terkontaminasi terhadap tumbuhan
yang akhirnya dikonsumsi manusia dan hewan domestik lainnya. Logam
bisa berada dalam bentuk bagian dari mineral tanah, senyawa yang
terndapkan, diserap dalam pertukaran organik dan anorganik pada
permukaan, organic terlarut dalam larutan tanah, dan dalam tubuh biota.
5) Pencemar lainnya.
Sumber pencemar tanah lainnya adalah feses, menyebabkan penyakit cacing
meningkat. Pencemar tanah yang lainnya adalah timbale (Pb) dari bensin
sehingga transportasi menjadi sumber pencemar terpenting.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan


di sekitar tempat tinggal kita sudah banyak tercemar oleh kegiatan masyarakat
seharihari.
Lingkungan hidup adalah tempat tinggal semua makhluk hidup, baik manusia,
hewan, ataupun tumbuhan. Saat ini terjadi perubahan lingkungan yang disebabkan oleh:
1. Aktivitas manusia
2. perubahan kondisi alam.

Di lingkungan tempat tinggal penulis dan juga lingkungan sekolah penulis


banyak terjadi pencemaran lingkungan. Kebanyakan akibat pembuangan sampah secara
sembarangan oleh masyarakat. Pencemaran yang terjadi yaitu pencemaran tanah,
pencemaran air, dan pencemaran udara.
Adapun bahan – bahan yang banyak mencemari lingkungan di antaranya :
1. Sampah dari kegiatan rumah tangga.
2. Limbah Industri yang tidak di olah sebelum dibuang.
3. Limbah pertanian akibat pemakaian yang tidak sesuai aturan.

B. Saran

Setelah mengetahui kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal penulis,


hendaknya pembaca yang juga tinggal di lingkungan yang sama dengan penulis tergerak
hatinya untuk melestarikan lingkungan dan tidak membuang sampah secara
sembarangan. Karena lingkungan ini adalah lingkungan kita yang penting untuk dijaga
kelestariannya untuk meningkatkan kualitas hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber: https://pdfcoffee.com/karya-ilmiah-lingkungan-hidup-dan-pencemaran-
lingkungan-pdf-free.html ,24-02-2023, 14.05

Sumber: https://www.slideshare.net/septianraha/karya-ilmiah-dampak-pencemaran-
lingkungan-43169994 ,24-02-2023, 14.05

PENUTUP

Demikian karya tulis ilmiah ini kami buat. Kami mengucapkan terima kasih pada pihak
yang sudah membantu proses penyusunan c.

Kami juga berterima kasih pada para pihak yang berkenan membaca.karya tulis ilmiah
kami. Semoga karya tulis ilmiah tentang demam berdarah ini bermanfaat bagi semua

Kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk kemajuan
kita kedepannya.

Atas segala waktu dan perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai