Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TUJUAN MENJAGA LINGKUNGAN


HIDUP

DI TULIS OLEH KELOMPOK ;

 ANIS MAULANA A.
 NUR FADILAH
 MUSHAROFAH
 M. SOLEH
 SUPAMI
 FITRIA

MA BUSATUNUL ULUM SEJATI


TAHUN PELAJARAN 2014-2015
=======================================
=
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kondisi dan Masalah Lingkungan Hidup di
Indonesia” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas Mata Pelajaran Al_Qur an
Hadist Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara
mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk Mahasiswa pada umumnya.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Guru mata Pelajaran Geografi atas bimbingan
dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang telah membantu
dan tidak dapat disebutkan satu per satu. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang
akan datang lebih baik lagi.

Guru pengajar
........................

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……..……………………………………………………..................................i
Daftar isi……………………………………………………………….....................................ii

BAB I.
PENDAHULUAN………………………………………………………...............................................4
1.1 Latar Belakang………………….………………………………….................................4
1.2 Perumusan Masalah…………………….……………………………...............................4
1.3 Tujuan…………………...…………………………………………..................................4
1.4 Metodelogi penulisan……...…………………...…………………….................................4
1.5 Sistematika Penulisan…………………………..…………………….................................4

BAB II. LANDASAN TEORI…………………………………………………...................................5


2.1 Identifikasi kualitas lingkungan hidup………………..……………................................5
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan………….........……………............................5

BAB III. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP………....……………..................................6

BAB IV. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP……………...............7

BAB V. PENYEBAB&DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP.....................................8


BAB VI. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP...........................9
6.1 Usaha mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup………………...............................9
6.2 Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup……………..................... 9
6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan……………………………..........................9
6.4 Pengelolaan daur ulang sumber daya alam…………………………………....................10
6.5 Pelestarian flora dan fauna……………….....………………………................................10

BAB VII TUJUAN MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP ................................................11


7.1 tujuan menjaga lingkungan hidup......................................................................................11
7.2 pembahasan........................................................................................................................11

BAB VII. PENUTUP….....………………………………………………….…..................................13


7.1 Kesimpulan………………………………………………………..................................13
7.2 Saran...…………………………………………………………….................................13

DAFTAR PUSTAKA……....…………….………………………………....................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam
yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia
adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai
kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia.
Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan
memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi
pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akanterwujud apabila manusia dan
lingkungannya dalam kondisi yang baik.

Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup
seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar
komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora
darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok
kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah
sebagai berikut:
a) Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
b) Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?
c) Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah
yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut,

1.4 pemanfaatan penelitian


a) Siswa dapat mengetahuilingkungan sekitar yang kemudian dijadikan karya tulis.
b) Siswa dapat memperhatikan lingkungan
c) Dapat melestarikan lingkungan agar selalu bersih.
d) Dapat memelihara lingkungan dengan baik.

1.5 Metodelogi Penulisan


Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu dari
buku-buku mengenai lingkungan hidup dan data dari internet. Sehingga apabila dalam
penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber atau penulis
lain harap dimaklumi dan merupakan unsur ketidaksengajaan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup


Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata
sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan
lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang
bukan berupa organisme. Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang
ideal ialah membntuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap
pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur
yaitu sebagai berikut:

1.) Pembangunan berwawasan lingkungan


Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang
berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran
pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan
dapat menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat
bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik.

2.) Kualitas Lingkungan hidup


Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan
mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya
kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan
hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar
dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi.
Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat
pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung.
Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu
lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan


Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu
pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata
oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi,
ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang
bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam
keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu
peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan
karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan manusia
yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian,
pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya
urbanisasi.

5
BAB III
ANALISA LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10
persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari jumlah binatang
yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari spesies amphibi dan
binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519
merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya dapat
ditemui didaerah tersebut. Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia
mengalami kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource
Institute (1997), hingga saat ini hutan asli Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan
hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8
juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000
terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius.
Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan [Badan Planologi
Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada
tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang
didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa dan mengalami
kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir dan longsor.

6
BAB IV
MASALAH-MASALAH PADA
LINGKUNGAN HIDUP

Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan
hutan yaitu sebagai berikut:
1.) Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat,
pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia
senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga
seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.

2.) Pencemaran Tanah


Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan
pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering
dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat
di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik
karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara
sempurna.

3.) Pencemaran Hutan


Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan
baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu
contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan
tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutan.

7
BAB V
PENYEBAB & DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat
yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan
ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan
lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya.
Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa
dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang
terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan
dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian
masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-
obatan.

Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam
penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem
lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui
dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak
bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh
lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan
lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan
penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang
hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan
pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.

8
BAB VI
UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH
LINGKUNGAN HIDUP

6.1. Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup


Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

1) Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber


daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2) Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya
alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
3) Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4) Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan
dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5) Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6) Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang
sudah ada sebelumnya.
7) Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan
global.

6.2. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan


Berkelanjutan
Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan
konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai
dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam
merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak
sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan
pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan
perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan
berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat
menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan
keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan
lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber
daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa
menghambat kemajuan.

6.3. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan


Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau
upaya sebagai berikut:

1) Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu
hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.

9
2) Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air
tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3) Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir
air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4) Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
5) Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap
pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
6) Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
7) Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat
pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8) Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9) Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha
pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
10) Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju
erosi.
11) Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.

12) Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu dikurangi
karena dianggap kurang efisien.
13) Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.

6.4. Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam


Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan
pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang
menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan
tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk
mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan
limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2) Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
3) Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.

6.5. Pelestarian Flora dan Fauna


Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan
tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai berikut:
1) Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi
alam hayati.
2) Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang
tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
3) Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat
rekreasi.
4) Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat
perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya
meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

10
BAB VII
SEGALA TUJUAN MENJAGA LINGKUNGAN
HIDUP

7.1 SASARAN MENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP


1) Bentuk rasa shukur kepada tuhan yang maha Esa
2) Untuk memulihkan kembali lingkungan yang rusak. Misalnya, hutan gundul, abrasi
pantai.
3) Memperbanyak sumber daya alam guna memenuhi kebutuhan mahluk hidup masa
kini dan masa yang akan datang
4) Tercapainya keselarasan dan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan hidupnya.
5) Terwujudnya manusia yang baik sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki dan tindak
melindungi.
6) Terjaminya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
7) Terkendaliya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

7.1 PEMBAHASAN
Melestarikan lingkungan dengan perbaikan dan pencegahan lingkungan yaitu :
1. Reboesasi (Penghijauan)
Usaha penghijauan daerah atau lahan kritis dan pengendalian bahaya banjir saling berkaitan.
Denhgan adanya hutan yang ditumbunhi pepohonan berarti air hujan yang turun di daerah
hulu akan bertahan didalam tanah oleh akar-akar pohon.
Reboesasi adalah penghutanan kembali lahan-lahan kritis seperti gunung gundul dan
sejenisnya. Selain bertujuan untuk mencegah terjadinya erosi, reboesasi juga meningkatkan
kesuburan tanah.

2. Sengkedan (terrasering)
Bentuk terrasering adalah berundak0undak seperti teras rumah. Setiap teras/undak dikelilingi
oleh pematang sebagai penahan air.
Sistem terrasering ini sangat bermanfaat untuk mencegah erosi. Air yang mengalir dari
bagian atas tidak langsung meluncur, melainkan terhambat dulu melewati petakan-petakan
teras yang ada dibawahnya. Dengan demikian air yang mengalir ke bagian bawah terlebih
dahulu ditahan oleh teras sebelumnya.

3. Pengendalian Daerah Pengendalian Daerah Aliran Sungai (DAS)


Masalah erosi sebenarnya masalah aksi air terhadap tanah, berarti tanah mengadakan reaksi.
Untuk mendapat tanah yang resisten, maka diperlukan usaha untuk memperkecil aksi dan
menambahnya daya reaksi tanah.

11
Hal ini dapat dikurangi dengan adanya vegetasi (tumbuhan). Jadi vegetasi merupakan bentuk
media yang baik untuk mendapatkan air yang tidak merusak tanah.
Secara ideal vegetasi yang baik yaitu berupa hutan alam atau hutan buatan. Vegetasi juga
berfungsi untuk mengurangi masa air.
Titik tolak pemakuan daerah aliran sungai yaitu adanya vegetasi khusus dengan jumlah
tertentu untuk tujuan pengaturan tata air dan pengawetan tanah. Vegetasi khusus disebut juga
hutan lindung. Hutan lindung terbagi dalam 2 kelas, yaitu :
1) Hutan Lindung mutlak fungsinya untuk melindungi berbagai bencana.
2) Hutan Lindung fungsi terbatas.

4. Pengolahan Air Limbah.


Air buangan yang mengandung cemaran dapat dikurangi atau dihilangkan dengan beberapa
proses yaitu koagulasi dan flokulasi. Pertama, unsur kimia menggumpal dimasukan kedalam
air buangan dan diaduk agak bereaksi secara seragam. Kedua, reaksi-reaksi kimia dan kimia
fisik serta perubahan-perubahan yang terjadi akan mengarah kepada koagulasi dan
pembentukan partikel-pertikel flokulasi. Ketiga, pengadukan yang perlahan-lahan
menyebabkan penyatuan partikel-partikel menjadi gumpalan mengendap.
Kemudian penyaringan bertujuan untuk menghilangkan padatan yang tersuspensi dalam air.
Yang paling sering digunakan yaitu senyawa klorin, sehingga dinamakan proses klorinasi.
Sasaran utama yaitu untuk menghancurkan bakteri melalui gaya germisidal dari klorin.
Korosi yang parah ditandai dengan menurunnya kandungan oksigen yang larut.

5. Penertiban Pembuangan Sampah


Pengumpulan sampah dilakukan secara terpisah, menurut macam sampah.
Untuk penampungan sampah perlu diperhatikan beberapa asfek , diantaranya harus memiliki
lokasi yang sesuai untuk dijadikan tempat pembuangan sampah.
Pembakaran sampah bisa juga dilakukan bagi daerah pinggiran kota yang jauh dari keramaian
penduduk.
a. Pembagian sampah menurut macamnya dapat dibedakan atras :
1) Sampah yang mudah membusuk dan mudah terurai dilingkungan.
2) Sampah yang tidak mudah terurai atau bahkan tidak membusuk di lingkungan.
b. Pembagian sampah menurut sumbernya dap[at dibedakan atas :
1) Sampah Rumah Tangga
2) Sampah Industri
3) Sampah pertanian
4) Sampah pertambangan

12
PENUTUP

6.8 Kesimpulan
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti
pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan
yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak
flora dan fauna yang punah.

6.9 Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya
harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap
lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
http://forum.cekinfo.com/showthread.php?t=1680

14

Anda mungkin juga menyukai