Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah Subhanahuwata’ala yang telah memberikan kasih dan
sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul ”Sistem Endokrin” untuk memenuhi tugas mata kuliah Patofisiologi.
Penulis berterimakasih kepada dosen pembimbing bapak Seno Aulia
Ardiansyah, M.Si., Apt yang telah membimbing, menasehati, serta memotivasi
dalam menyelesaikan makalah ini. Adapun dukungan, bantuan serta motivasi
yang telah diberikan dari pihak lainnya, dengan kerendahan hati perkenankanlah
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Aang Hanafiah Ws sebagai ketua sekolah tinggi, dan
seluruh staff serta karyawan Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia.
2. Kedua orang tua dan saudaraku tercinta yang telah membantu dalam segi
materi dan senantiasa memotivasi hingga penulis dapat menyelesaikan
kuliah ini.
3. Serta teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis merasa bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan namun penulis
berharap semoga dari makalah ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi
diri sendiri, tetapi juga kepada semua pihak yang memerlukannya.
Penulis
DAFTAR ISI
hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks
adrenal adalah Hidrokortison, Aldosteron dan Kor-tikosteron.
Semuanya bertalian erat dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi
ginjal dan kondisi otot.
Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks yaitu Mengatur
keseimbangan air, elektrolit dan garam-, Mengatur/mempengaruhi
metabolisme lemak, hidrat arang dan protein, dan Mempengaruhi
aktifitas jaringan limfoid. Fungsi kelenjar suprarenalis bagian
medula terdiri dari Vaso konstriksi pembuluh darah perifer dan
Relaksasi bronkus.
Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. sedangkan
Kelainan-kelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan
tumor suprarenal bagian korteks dengan ge-jala-gejala pada wanita
biasa, terjadinya gangguan pertum-buhan seks sekunder.
2.2.5 Kelenjar Pankreas
Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lum-balis I dan
II terdiri dari sel-sel alpa dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon
glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon
yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah
protein yang dapat turut dicer-nakan oleh enzim-enzim pencernaan
protein. Fungsi hormon insulin adalah mengendalikan kadar glukosa dan
bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh
untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak.
Pulau Langerhans, Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar
di seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas.Dalam
tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau
ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya separuh dari
sel ini mensekresi insulin, yang lainnya menghasilkan polipeptida dari
pankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas.
Fungsi kepulauan Langerhans adalah Sebagai unit sekresi dalam
pengeluaran homeostatik nutrisi, rnenghambat sek-resi insulin, glikogen
dan polipeptida pankreas serta meng-nambat sekresi glikogen. Pulau
Langerhans ini mengeluarkan Sel alfa yang mensekresi hormon Glukagon
untuk meningkatkan kadar gula darah, Sel beta yang mensekresi hormon
Insulin yang fungsinya untuk menurunkan kadar gula darah, Sel delta
mensekresi hormon Somatostatin yang fungsinya menghambat pelepasan
insulin dan glucagon, dan Sel f yang menghasilkan polipeptida pankreatik
dan fungsinya untuk mengatur fungsi eksokrin pancreas.
2.2.6 Kelenjar Pineal
Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel ber-bentuk
kecil merah seperti sebuah Gemara. Terletak dekat korpus. Fungsinya
belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns
dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin. Hormon yang dihasilkan
adalah hormon melatonin yang fungsinya untuk mengatasi jet lag atau
perbedaan waktu antara negara bagi yg bepergian. Melatonin ini paling
banyak di produksi pada malam hari, dan paling rendah pada jam 12 siang.
2.2.7 Kelenjar Timus
Kelenjar ini terletak di dalarn mediastinum di belakang os sternum,
kelenjar timus ini hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun.
Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea,
warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir
sangat kecil dan -beratnya kira-kira 10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya
bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi.
Kelenjar timus ini merupakan penghasil hormon peptida yaitu timosin dan
timopietin yang berfungsi dalam perkembangan normal lymfosit dan
respon imun tubuh. Hormon yang dihasilkan kelenjar timus ber-fungsi
untuk mengaktifkan pertumbuhan badan dan mengurangi aktifitas kelenjar
kelamin.
2.2.8 Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin ini terdiri dari kelenjar Testika yang terdapat
pada pria. Letaknya di skrotum dan menghasilkan hormon testosteron.
Fungsi hormon testosterone adalah menentukan sifat kejan-tanan,
misalnya adanya jenggot, kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel
mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-
laki. Dan kelenjar ovarika yang terdapat pada wanita dan terletak pada
ovarium di samping kiri dan kanan uterus. Kelenjar ini menghasilkan
hormon progesteron dan estrogen, hor-mon ini dapat mempengaruhi
pekerjaan uterus serta mem-berikan sifat kewanitaan, misalnya pinggul
yang besar, bahu sempit dan lain-lain.
1) Thionamide
Thionamide adalah kelompok obat-obatan yang
digunakan untuk menekan produksi hormon tiroksin
dan triiodotironin. Contoh obat-obatan thionamide
adalah carbimazole dan propylthiouracil. Obat ini perlu
dikonsumsi sekitar 1-2 bulan agar bisa dilihat
perubahan pada kondisi hipertiroidisme.
2)
3) Radioterapi Radioiodine adalah sejenis prosedur
radioterapi untuk mengobati hipertiroidisme. Hormon
yang dihasilkan kelenjar tiroid akan berkurang ketika
iodine radioaktif (dalam tingkat rendah dan tidak
berbahaya) menyusutkan kelenjar tiroid. Pengobatan
radioiodine dapat konsumsi dalam bentuk obat cair atau
kapsul.
4) Beta-blocker diberikan setelah produksi hormon
kelenjar tiroid bisa dikendalikan oleh thionamide. Efek
samping yang paling umum akibat obat ini adalah mual,
kaki dan tangan menggigil, insomnia, dan selalu merasa
lelah.
5)
6) Operasi tiroid Operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau
tiroidektomi disebut parsial jika hanya sebagian yang
diangkat dan total jika seluruhnya jaringan kelenjar
diangkat. Berikut ini adalah beberapa alasan perlu
dilakukannya prosedur operasi pengangkatan kelenjar
tiroid, yaitu:
7)
8) Jika hipertiroidisme muncul kembali setelah
sebelumnya menjalani penanganan dengan thionamide.
9) Terjadi pembengkakan yang cukup parah pada kelenjar
tiroid.
10) Tidak bisa dilakukan pengobatan radioiodine karena
sedang hamil atau menyusui, serta tidak bisa dan/atau
tidak mau melewati prosedur pengobatan dengan
thionamide.
11) Pasien menderita gejala mata yang parah akibat
penyakit Graves.
12) Untuk menghilangkan kemungkinan kambuh atau
muncul kembali, disarankan untuk mengangkat seluruh
kelenjar tiroid yang ada. Mereka yang menjalani operasi
tiroidektomi total diharuskan mengonsumsi obat-obatan
seumur hidup untuk mengatasi hilangnya fungsi
kelenjar tiroid di dalam tubuh.
13) Komplikasi Akibat Hipertiroidisme
14)
15) Jika Anda menderita hipertiroidisme dan tidak
ditangani, Anda berisiko mengalami komplikasi.
Berikut ini beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:
16)
17) Oftalmopati Graves. Gangguan mata ini disebabkan
oleh penyakit Graves. Gejala yang bisa muncul adalah
mata kering atau mengeluarkan air mata berlebihan,
penglihatan kabur dan sensitivitas berlebihan terhadap
cahaya.
18) Keguguran dan eklampsia. Wanita hamil dengan
riwayat penyakit Graves atau yang menderita
hipertiroidisme lebih berisiko mengalami komplikasi
seperti keguguran, eklampsia (kejang-kejang pada masa
kehamilan), kelahiran prematur, dan bayi dengan berat
badan rendah.
19) Hipotiroidisme. Dampak dari pengobatan terhadap
hipertiroidisme adalah kelenjar tiroid menghasilkan
terlalu sedikit hormon tiroksin dan triiodotironin.
Sebagai akibatnya, terjadilah hipotiroidisme. Beberapa
gejala hipotiroidisme adalah kelelahan berlebihan,
konstipasi dan peningkatan berat badan.
20) Badai tiroid. Ini adalah kondisi munculnya gejala yang
parah dan tiba-tiba akibat sistem metabolisme yang
berjalan terlalu cepat. Ini bisa terjadi ketika
hipertiroidisme tidak ditangani atau tidak terdiagnosis.
Selain itu, badai tiroid bisa terjadi karena beberapa hal,
misalnya infeksi, kehamilan, tidak mengonsumsi obat
sesuai anjuran dokter, dan kerusakan kelenjar tiroid
akibat cedera pada leher. Ini adalah kondisi darurat,
maka jika Anda mencurigai ada orang di sekitar Anda
yang mengalaminya, segera bawa ke rumah sakit
terdekat. Beberapa gejalanya adalah nyeri dada, diare,
demam, menggigil, berhalusinasi dan sakit kuning.
21) Gangguan jantung. Komplikasi yang serius dari
hipertiroidisme berkaitan dengan gangguan jantung,
seperti detak jantung cepat, kelainan ritme jantung, dan
gagal jantung kongestif.
22) Osteoporosis atau tulang rapuh. Kekuatan tulang
bergantung kepada jumlah kalsium dan mineral lain di
dalamnya. Tubuh akan kesulitan memasukkan kalsium
ke dalam tulang ketika terganggu dengan banyaknya
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.