M DENGAN POST
LAPAROTOMI PERITONITIS DI RUANG ICU RSUD BANYUMAS
ANIS KHOIRIYAH
I4B018049
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. M
Usia : 74 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Pensiunan
Suku/bangsa : Jawa
Agama : Islam
Diagnosa : Peritonitis ec perforasi ileus dan gaster
No RM : 883485
Alamat : Tipar, RT 01/08, Rawalo
3 2 1
: perempuan : pasien
: meninggal
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai pensiunan
6. Riwayat Geografi
Pasien tinggal di rumah dengan halaman belakang yang langsung
terhubung dengan persawahan
7. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan alergi terhadap dingin
8. Kebiasaan Sosial
Pasien sehari-hari berkumpul dengan keluarga satu rumah, teman
pasien sudah meninggal
9. Kebiasaan Merokok
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok
B. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: composmentis E4 V5 M6
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5 ◦C RR : 21x/menit SpO2: 98%
Nadi : 90x/menit TD : 160/60 mmHg
1. Kepala dan leher
Kepala : bersih, normosefal
Mata : ukuran pupil 3mm/3mm, reflek cahaya langsung +/+
Hidung : terpasang drain NGT nomor 16, drainase kehijauan, terpasang
binasal kanul 3 lpm
Mulut : lidah putih dan kotor, gigi banyak yang tanggal
Telinga : bersih, tidak ada cairan keluar
Leher : tidak ada peningkatan vena jugularis, tidak ada benjolan
2. Dada
Paru
Inspeksi : gerakan dada simetris, tidak ada jejas
Palpasi : tidak ada krepitasi
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak nampak
Palpasi : iktus cordis teraba di ICS 5 LMCS,
Perkusi : pekak, kardiomegali (-)
Auskultasi : S1,S2 bunyi tunggal
3. Abdomen: bising usus 4x/menit, distensi, drain kanan minimal, luka post
operasi laparotomi midline 25 cm
4. Ekstremitas: akral hangat, tidak sianosis
Kekuatan otot
5 5
5 5
5. Genitalia: terpasang kateter urin nomor 16, urin tampung 1100 cc/6 jam
6. Sistem integumen: kulit lembab, sianosis (-)
7. Sistem persyarafan: pasien composmentis, kelemahan ekstremitas (-)
8. Aktivitas dan latihan: ADL dibantu penuh
9. Nutrisi dan cairan: nutrisi masuk per intravena
10. Pola eliminasi: urin 1100 cc/6 jam
11. Kenyamanan: pasien memiliki luka post laparotomi 25 cm
P: nyeri bertambah ketika pasien bergerak memiringkan badan
Q: nyeri dirasakan seperti tertekan, kembung
R: nyeri dirasakan di area perut atas
S: skala 5
T: nyeri dirasakan 5 menit
2. Pemeriksaan diagnostik
RO (27/6/2019)
Thoraks AP: pulmo dan cor dalam batas normal
Abdomen : peritonitis dengan perforasi intestinal, distensi ringan usus
halus, tampak udara bebas
EKG (15/7/2019)
Interpretasi
Irama: sinus takikardi
Frekuensi: 118x/menit
Left axis deviation
Anterior and inferior infraction
V. PROGRAM TERAPI
Nama Obat Dosis Efek Terapi
Ringer laktat 20 cc/jam RL mengandung kalium dan kalsium yang dapat terionisasi
di dalam plasma. RL meningkatkan buffer dengan
mengatasi asidosis metabolik.
NaCl 20 cc/jam Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang
dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat
osmotik yang tinggi berfungsi mengganti cairan dan
elektrolit tubuh yang hilang.
Meropenem 3x1000 mg Imipenem merupakan antibiotik beta-laktam golongan
korbapenem yang bekerja dengan cara menghambat sintesis
dinding sel bakteri gram negatif-basil dengan mengikat dan
menonaktifkan transpeptidase
Metronidazol 3x500 mg Metronidazole adalah obat antimikroba yang digunakan
untuk mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan
oleh mikroorganisme protozoa dan bakteri anaerob
Tramadol 3x100 mg Obat tramadol adalah obat digunakan untuk membantu
mengurangi rasa sakit yang sedang hingga cukup parah.
Obat tramadol adalah obat yang mirip dengan analgesik
narkotika
Fartison 2x100 mg gangguan endokrin, rematik, penyakitkolagen, gangguan
pada kulit, alergi akut atau kronis, gangguan saluran
gastrointestinal
Furamin 2x100 mg Furamin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi
defisiensi vitamin B seperti penyakit beri-beri
(pembengkakan pada betis) dan neuritis (peradangan saraf
pada mata)
Lansoprazol 1x30 mg Lanzoprazole adalah kelompok obat proton pump inhibitor.
Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan pada sistem
pencernaan akibat produksi asam lambung yang berlebihan
Ranitidin 2x50 mg Ranitidin adalah obat yang dapat digunakan untuk
menangani gejala atau penyakit yang berkaitan dengan
produksi asam berlebih di dalam lambung
Risiko infeksi Tujuan: setelah dilakukan Perawatan daerah (area) 1. Mengobservasi adanya
berhubungan asuhan keperawatan selama 3 sayatan tanda-tanda infeksi
dengan prosedur kali kunjungan diharapkan 1. Periksa daerah sayatan yang muncul
invasif pasien mengalami perbaikan terhadap kemerahan, 2. Mengetahui proses
(laparotomi) dengan indikator: bengkak, atau tanda-tanda penyembuhan luka
ditandai dengan 1. Penyembuhan luka: primer dehiscence atau eviserasi sesuai fasenya di
luka post Indikator A T 2. Monitor proses daerah sayatan
operasi Drainase purulen 5 5 penyembuhan di daerah 3. Menjaga kebersihan
laparotomi Drainase serosa 4 5 sayatan daerah sayatan
midline 25 cm, Eritema di kulit 4 5 3. Bersihkan daerah sayatan 4. Menggunakan teknil
drainase serosa sekitarnya dengan pembersihan yang usapan sirkuler untuk
(-), drainase Peningkatan suhu 4 4 tepat mencegah kontaminasi
purulen (-), kulit 4. Bersihkan dari area yang area bersih
jahitan rapi, Keterangan: bersih ke area yang 5. Mengetahui adanya
kemerahan (-), 1: sangat besar kurang bersih infeksi sebagai hal
terdapat drain di 2: besar 5. Monitor sayatan untuk yang penting dalam
kanan dan kiri 3: sedang tanda dan gejala infeksi penyembuhan luka
abdomen 4: terbatas 6. Gunakan kapas steril 6. Menggunakan teknik
5: tidak ada untuk pembersihan jahitan aseptik dalam
benang lukayang efisien, perawatan
luka dalam dan sempit, 7. Menjaga balutan tetap
atau luka berkantong pada tempatnya dan
7. Berikan plester untuk meminimalkan
menutup kontaminasi luka
dengan dunia luar
IX. IMPLEMENTASI
No Hari/tgl Jam Dx Implementasi Respon Paraf
1 Selasa, 16 Juli 08.00 1 1. Melakukan pengkajian nyeri Subyektif
2019 komprehensif yang meliputi 1. Pasien mengatakan perut terasa
lokasi, karakteristik, kembung dan kencang
onset/durasi, frekuensi, kualitas, Objektif
intensitas atau beratnya nyeri 1. P: kembung bertambah ketika
dan faktor pencetus dingin
2. Menggali pengetahuan dan Q: perut terasa seprerti tertekan
kepercayaan pasien mengenai R: kembung dirasakan di perut
nyeri bagian atas
3. Menentukan akibat dari S: skala 6
pengalaman nyeri terhadap T: kembung dirasakan hilang
kualitas hidup pasien (tidur, timbul
nafsu makan dan aktivitas) 2. Pasien menganggap kembung
4. Menggunakan strategi karena belum buang angin
komunikasi terapeutik untuk 3. Pasien tampak cemas karena
mengetahui pengalaman nyeri takut bekas operasi tidak sembuh
5. Mengendalikan faktor 4. Pasien mendengarkan dengan
lingkungan yang mempengaruhi penuh erhatian keika diberikan
respon pasien terhadap informasi oleh perawat
ketidaknyamanan 5. Pasien dapat mempraktikkan
6. Memberikan informasi relaksasi nafas dalam
mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa lama
nyeri yang akan dirasakan
7. Mengajarkan prinsip-prinsip
managemen nyeri seperti nafas
dalam
8. Memberikan tramadol untuk
menurunkan nyeri
2 1. Mempertimbangkan budaya Subyektif
jawa yang dianut pasien -
2. Mempertimbangkan usia lansia Objektif
pasien (waktu mandi) 1. Pasien mandi sekali sehari di
3. Menyediakan lingkungan yang ICU
terapetik dengan memastikan 2. Pasien mandi saat pagi hari
privasi menggunakan tirai 3. Saat pasien dibantu mandi,
4. kamar dan tirai ditutup
X. EVALUASI
Diagnosa
No Waktu Evaluasi
Keperawatan
1 Selasa, 16 Juli 1 Subyektif
2019 1. Pasien mengatakan perut terasa nyeri dan kembung
Objektif
1. P: nyeri bertambah ketika bergerk
Q: nyeri seperti ditusuktusuk
R: nyeri dirasakan di daerah sayatan
S: skala 6
T: nyeri dirasakan hilang timbul
Assesment
Indikator: Tingkat nyeri
Indikator A T H
Nyeri yang dilaporkan 3 4 3
Panjangnya episode nyeri 3 4 3
Fokus menyempit 3 4 3
Keterangan:
1: berat
2: cukup berat
3: sedang
4: ringan
5: tidak ada
*Diagnosa nyeri akut belum teratasi
Planning
Intervensi dilanjutkan
Kolaborasi pemberian analgesic
Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu
mengurangi nyeri
2 Subyektif
-
Objektif
1. Pasien mandi sekali sehari di ICU
2. Pasien mandi saat pagi hari
3. Saat pasien dibantu mandi, kamar dan tirai ditutup
Assesment
1. Indikator: Perawatan diri: mandi
Indikator A T H
Mencuci wajah 3 4 3
Mencuci badan bagian atas 3 4 3
Mencuci badan bagian bawah 3 4 3
Mengeringkan badan 3 4 3
Keterangan:
1: sangat terganggu
2: banyak terganggu
3: cukup terganggu
4: sedikit terganggu
5: tidak terganggu
*Diagnosa defisit perawatan diri mandi belum teratasi
Planning
Intervensi dilanjutkan
Sediakan lingkungan yang terapetik dengan memastikan privasi
Letakkan handuk, sabun, deodorant, alat bercukur, dan assesoris
lain yang diperlukan di sisi tempat tidur
Fasilitasi pasien untuk mandi
Monitor integritas kulit
3 Subyektif
-
Objektif
1. Daerah sayatan: kemerahan (-), bengkak, dehiscence atau eviserasi
2. Daerah sayatan: inflamasi (-), drainase serosa (-)
3. Daerah sayatan: suhu hangat, nyeri (+), drainase purulen (+)
4. Petugas menyiapkan instrumen perawatan luka (bak steril, kom NaCl,
pinset sirurgis 1, pinset anatomis 2, gunting). Daerah sayatan
dibersihkan dengan NaCl
5. Jahitan luka dibersihkan menggunakan kassa steril
6. Daerah sayatan dibersihkan pada bagian jahitan terlebih dahulu
kemudian ke arah sekitar luka
7. Setelah luka ditutup kassa steril, balutan ditutup menggunakan plester
Assessment
Indikator: Penyembuhan luka: primer
Indikator A T H
Drainase purulen 5 5 5
Drainase serosa 4 5 4
Eritema di kulit sekitarnya 4 5 4
Peningkatan suhu kulit 4 4 4
Keterangan:
1: sangat besar
2: besar
3: sedang
4: terbatas
5: tidak ada
*Diagnosa risiko infeksi belum teratasi
Planning
Intervensi dilanjutkan
Periksa daerah sayatan terhadap kemerahan, bengkak, atau tanda-
tanda dehiscence atau eviserasi
Monitor proses penyembuhan di daerah sayatan
Planning
Intervensi dilanjutkan
Kolaborasi pemberian analgesic
Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu
mengurangi nyeri
2 Subyektif
-
Objektif
1. Pasien mandi sekali sehari di ICU
2. Pasien mandi saat pagi hari
3. Saat pasien dibantu mandi, kamar dan tirai ditutup
Assesment
1. Indikator: Perawatan diri: mandi
Indikator A T H
Mencuci wajah 3 4 3
Mencuci badan bagian atas 3 4 3
Mencuci badan bagian bawah 3 4 3
Mengeringkan badan 3 4 3
Keterangan:
1: sangat terganggu
2: banyak terganggu
3: cukup terganggu
4: sedikit terganggu
5: tidak terganggu
*Diagnosa defisit perawatan diri mandi belum teratasi
Planning
Intervensi dilanjutkan
Sediakan lingkungan yang terapetik dengan memastikan privasi
Letakkan handuk, sabun, deodorant, alat bercukur, dan assesoris
lain yang diperlukan di sisi tempat tidur
Fasilitasi pasien untuk mandi
Monitor integritas kulit
3 Subyektif
-
Objektif
1. Balutan luka dan drain: drainase serosa (-), drainase purulen (-)
2. Balutan rapat
Assessment
Indikator: Penyembuhan luka: primer
Indikator A T H
Drainase purulen 5 5 5
Drainase serosa 4 5 4
Eritema di kulit sekitarnya 4 5 4
Peningkatan suhu kulit 4 4 4
Keterangan:
1: sangat besar
2: besar
3: sedang
4: terbatas
5: tidak ada
*Diagnosa risiko infeksi belum teratasi
Planning
Intervensi dilanjutkan
Memonitor sayatan untuk tanda dan gejala infeksi: suhu
meningkat, nyeri, drainase purulen
Membersihkan daerah sayatan dengan NaCl 0,9%
Menggunakan kassa steril untuk pembersihan jahitan benang
luka
Membersihkan dari area sayatan secara sirkuler dari tengah luka
ke sekitar luka
Memberikan plester untuk menutup balutan luka
3 Kamis, 18 Juli 1 Subyektif
2019 1. Pasien mengatakan perut sudah tidak nyeri
Objektif
1. Pasien tampak tidak cemas setelah perut sudah nyaman
Assesment
Indikator: Tingkat nyeri
Indikator A T H
Nyeri yang dilaporkan 3 4 4
Panjangnya episode nyeri 3 4 4
Fokus menyempit 3 4 4
Keterangan:
1: berat
2: cukup berat
3: sedang
4: ringan
5: tidak ada
*Diagnosa nyeri akut teratasi
Planning
Intervensi dihentikan
2 Subyektif
-
Objektif
1. Pasien mandi sekali sehari di ICU
2. Pasien mandi saat pagi hari
3. Saat pasien dibantu mandi, kamar dan tirai ditutup
Assesment
Indikator: Perawatan diri: mandi
Indikator A T H
Mencuci wajah 3 4 3
Mencuci badan bagian atas 3 4 3
Mencuci badan bagian bawah 3 4 3
Mengeringkan badan 3 4 3
Keterangan:
1: sangat terganggu
2: banyak terganggu
3: cukup terganggu
4: sedikit terganggu
5: tidak terganggu
*Diagnosa defisit perawatan diri mandi belum teratasi
Planning
Intervensi dilanjutkan
Sediakan lingkungan yang terapetik dengan memastikan privasi
Letakkan handuk, sabun, deodorant, alat bercukur, dan assesoris
lain yang diperlukan di sisi tempat tidur
Fasilitasi pasien untuk mandi
Monitor integritas kulit
3 Subyektif
-
Objektif
1. Daerah sayatan: kemerahan (-), bengkak, dehiscence atau eviserasi
2. Daerah sayatan: inflamasi (-), drainase serosa (-)
3. Daerah sayatan: suhu hangat, nyeri (+), drainase purulen (+)
4. Petugas menyiapkan instrumen perawatan luka (bak steril, kom NaCl,
pinset sirurgis 1, pinset anatomis 2, gunting). Daerah sayatan
dibersihkan dengan NaCl
5. Jahitan luka dibersihkan menggunakan kassa steril
6. Daerah sayatan dibersihkan pada bagian jahitan terlebih dahulu
kemudian ke arah sekitar luka
7. Setelah luka ditutup kassa steril, balutan ditutup menggunakan plester
Assessment
Indikator: Penyembuhan luka: primer
Indikator A T H
Drainase purulen 5 5 5
Drainase serosa 4 5 4
Eritema di kulit sekitarnya 4 5 4
Peningkatan suhu kulit 4 4 4
Keterangan:
1: sangat besar
2: besar
3: sedang
4: terbatas
5: tidak ada
*Diagnosa risiko infeksi belum teratasi
Planning
Intervensi dilanjutkan
Memonitor sayatan untuk tanda dan gejala infeksi: suhu
meningkat, nyeri, drainase purulen
Membersihkan daerah sayatan dengan NaCl 0,9%
Menggunakan kassa steril untuk pembersihan jahitan benang
luka
Membersihkan dari area sayatan secara sirkuler dari tengah luka
ke sekitar luka
Memberikan plester untuk menutup balutan luka