SKRIPSI
Diajukan dalam Seminar akhir skripsi yang akan digunakan dalam penyusunan
KHG.C 16053
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
SIDANG HASIL
Menyetujui,
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
KHG.C 16053
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
diri mahasiswa”.
Pada proses penyusunan proposal ini tidak lepas dari berbagai hambatan.
Namun karena do’a, bantuan serta bimbingan dari semua pihak, sehingga penulis
mampu menyelesaikan proposal ini. Dengan penuh rasa hormat penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
khususnya kepada :
1. Dr. (HC) H. Amas Setiana, selaku Ketua Pembina Yayasan Dharma Husada
Insani Garut.
Husada Garut.
iv
6. Ibu Purbayanty Budhianii, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku pembimbing
7. Seluruh staff dosen dan karyawan STIKes Karsa Husada Garut yang telah
8. Kedua orang tua serta keluarga yang selalu memberikan do’a serta dukungan
Garut.
10. Semua pihak yang terlibat membantu penulis dalam penyusunan proposal ini.
Semoga Allah SWT memberkahi dan membalas semua kebaikan yang telah
diberikan. Dalam penulisan proposal ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu ide, gagasan,
Akhir kata penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat dan memberikan
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
2.1.1 Pengertian.........................................................................................8
iv
2.2 Konsep Dasar Konsep Diri
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN
v
DAFTAR BAGAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
utamanya bagi wanita. Memiliki penampilan yang sempurna tak hanya dalam hal
berpakaian, namun juga pada fisik, terutama wajah dan tubuh. Umumnya wanita
Wanita cenderung ingin tampil menarik dan mempesona di hadapan orang lain
dan menarik dapat dilihat pula dari pertumbuhan layanan jasa perawatan diri.
Ragam produk perawatan diri dan layanan kecantikan tak hanya dinikmati oleh
kalangan dewasa dan pekerja, para pelajar dan mahasiswa juga termasuk dari
penggunaan produk perawatan kulit secara global dan nasional. Kaum pria mulai
1
2
melihat kegiatan merawat kulit bukan hal yang aneh, melaikan merupakan hal
tenaga kesehatan identik dengan kerapihan dan kebersihan apalagi kita sebagai
perawat di sisi lain untuk mendapatkan kinerja yang baik, penampilan pun sangat
penting. Hal ini dikarenakan perawat merupakan penyedia layanan yang sering
dari beragam senhyawa kimia, beberapa terbuat dari sumber-sumber alami yang
kebanyakan dari bahan sintetis. Perihal atau tata cara menggunakan kosmetik di
sebut dengan tata rias atau make up (Windayani dan Ade Novi, 2014).
diaplikasikan pada bagian epidermis kulit tubuh. Kosmetik sudah di kenal oleh
manusia semenjak zaman dahulu berdasarkan naluri ilmiah yang senantiasa ingin
memiliki penampilan yang menarik. Tidak dapat di sangkal lagi bahwa produk
pelayanan jasa di bidang perawatan kesehatan kulit, rambut, kuku, yang di tangani
oleh dokter spesialis. Salah satu skincare perawatan tersebut dilakukan karena
mereka ingin mengikuti trend dan ingin mempunyai penampilan yang menarik.
Perhatian terhadap diri merupakan minat yang besar pada usia remaja, hal ini
3
dewasa, biasanya berada di sekitaran 18-25 tahun. Pada masa ini biasanya
memiliki kecenderungan untuk memikirkan diri sendiri, hal ini di jelaskan oleh
(Santrock, 2012 Dalam Fitriandari, 2018) bahwa dewasa awal memiliki lima ciri
dan salah satunya adalah self focused (terfokus pada diri sendiri) yaitu individu
seseorang yang ingin merasa cantik dan menarik, salah satunya dengan
dengan bertambahnya usia dan berkembangnya fisik yang dialami manusia dalam
menjalankan kehidupan, manusia akan melalui masa yang disebut masa remaja
perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain, yang meliputi emosi,
yang dialami pada masa remaja akan menimbulkan berbagai efek psikologis.
timbulnya konsep diri yang negatif (Hurlock, 2004 Dalam Fitriandari 2018).
perubahan dalam hubungan induvidu dengan manusia lain, yang meliputi emosi,
yang di alami pada masa remaja akan menimbulkan berbagai efek psikologis.
timbulnya konsep diri yang negatif (Harlock, 2004 Dalam Fitriandari 2018).
Konsep diri adalah semua ide, fikiran, kepercayaan dan pendirian yang
berhubungan dengan orang lain, termasuk persepsi individu akan sifat dan
berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya (Bech, Wiliam
terbukti bahwa tedapat hubungan signifikan antara body image dan gaya hidup
surakarta dengan signifikan 0.000 (p<0,05) dan f hitung = 15,033 > T table =
1,991. Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup konsumtif dengan
harga diri remaja perempuan penggunaan kosmetik skincare kota surakarta (Welly
Dwiga Fitriandari, 2018). Produk skincare tak hanya di minati kaum wanita saja
untuk melakukan atau membeli serangkaian produk skincare kaum pria pun sama
diri, 3 orang menggunakan skincare untuk merawat kulit wajah mereka, dan 2
Cahyani, 2011) yang berjudul upaya aktivitas merias diri untuk meningkatkan
harga diri pada pasien harga diri rendah pada 3 orang sample di dapatkan bahwa
kosmetik skincare dan tidak percaya diri terhadap penampilan yang tidak
sekitar.
penelitian ini adalah Gambaran penggunaan kosmetik skincare terhadap harga diri
1. Bagi Mahasiswa
Hasil lieteratur review ini dapat menjadi masukan dan kesadaran diri
menjaga nama baik kampus dan taat dalam mengikuti peraturan kampus.
2. Bagi Peneliti
Hasil lieteratur review ini dapat menambah ilmu dan wawasan tentang
pengetahuan yang luas sehingga menjaga dan menaati peraturan agar tidak
tata tertib kampus STIKes Karsa Husada Garut terkait peraturan dengan
2. Peneliti Selanjutnya
2.1.1 Pengertian
Skincare dapat mencangkup nutrisi bagi kulit hingga menghindari dampak negatif
dari paparan matahari yang berlebih (Nur Hidayah Perwitasari 2011). Skincare
yang ditaruh di kulit dan rambut. Dalam memilih kosmetik yang baik dalam hal
harus memiliki keamanan yang cukup yaitu tidak menggunakan bahan terlarang
produksi yang baik dan hanya menggunakan bahan dengan spesifikasi yang sesuai
7
8
2. Aplikasikan foundation
3. Menggunakan conceler
4. Alis
5. Riasan mata
6. Menggunakan blus on
7. Lipstik
skincare yaitu:
1. Gaya Hidup
2. Lingkungan
3. Ekonomi
9
4. Teman
5. Usia
6. Kepercayaan
7. Iklan
2.2.1 Pengertian
Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh fisikal,
mental, intelektual, social dan spiritual (Rawlin, 1993 Dalam Deden And Rusdy
2005). Konsep diri sebagai keseluruhan ide, fikiran, kepercayaan dan keyakinan
dalam berhubungan dengan orang lain. Termasuk disini adalah persepsi individu
terhadap sifat dan kemampuanya, interaksi ddngan orang lain dan lingkungan,
nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginanya(
hambaran tentang diri dan gabungan kompleks dari prasaan, sikap, dan persepsi
baik yang di sadari maupun yang tidak di sadari. Konsep diri juga merupakan
representasi psikis imdividu, pusat dari “aku” yang di kelilingi dengan semua
persepsi dan pengalaman yang terorganisir (Potter And Perry, 2005 dalam Deden
Dan Rusdy).
4. Struktur kepribadian
8. Tentang diri (Potter And Perry, 2005 dalam Deden And Rusdy, 2013)
4. Penurunan produktifitas
Haga diri adalah perasaan tentang nilai, harga atau manfaat dari diri sendiri
yang berasal dari kepercayaan positif atau negatf seorang individu tentang
kemampuannya dan menjadi berharga (Portinast al, 1999 dalam Deden & Rusdy,
2013).
Menurut (Stuart dan Laraia, 2005 dalam Deden & Rusdi, 2013) harga diri
adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang ingn di capai dengan menganalisa
seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri (Deden And Rusdy. 2013).
terhadap masyarakat (Gunarsah, 2012). Manfaat harga diri yang tinggi akan
membantu dan berguna bagi remaja untuk membentuk sikap yang optimis,rasa
12
percaya diri dan mampu melakukan hubungan sosial yasocials dalam masyarakat
(Sriati, 2013).
Dampak harga diri rendah menyebabkan remaja merasa tidak aman dan
Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan harga diri yang rendah atau
harga diri yang tinggi. Jika individu selalu sukses maka cenderung harga diri
tinggi. Jika inividu selalu gagal maka cenderung harga diri rendah (Keliat, 1999
4. Penurunan produktivitas
Harga diri di peroleh dari diri sendiri dan orang lain. Aspek utama adalah
dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain harga diri akan rendah jika
kehilangan cinta dan seseorang kehilangan penghargaan dari orang lain (Stuart
meningkatkan harga dirinya. Menurut Braid, dkk seperti dikutip Keliat (1999)
keluarga dan sistem pendukung sosisal dapat membantu meningkatkan harga diri
tanggung jawab.
2.3.4 Etiologi
Penyebab terjadinya harga diri rendah adalah pada masa kecil sering di
salahkan, jarang di beri pujian atas keberhasilnnya . saat individu mencpai masa
pergaulan. Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan
1. Faktor Predisposisi
jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak
realistis.
2. Faktor Pesipitasi
interpersonal dalam tahap perkembangan dari bayi sampai lanjut usia seperti
good me, bad me, not me, anak sering dipersalahkan, ditekan sehingga perasaan
amannya tidak terpenuhi dan merasa di tolak oleh lingkungan dan apabila koping
yang dignakan tidak efektif akan menimbulkan harga diri rendah. Menurut Caplan
METODOLOGI PENELITIAN
Strategi Pencarian
menggunakan situs Google Schoolar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian
literature review adalah “penggunaan kosmetik dan harga diri”. Waktu pencarian
keperawatan
Issue of interest Penggunaan kosmetik Penggunaan kosmtik
15
16
meningkat dengan
menggunakan skincare
Study Deskriptif kuantitatif -
Time 2010-2020 -
duplikasi judul serta tidak tersedia dalam bentuk full-text pdf (n=109), sehingga
tersisa 9 artikel.
Pada tahap kedua dilihat kelayakan sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi yang telah ditetapkan, maka jurnal akhir yang akan di review adalah
sebanyak 4 artikel.
17
2020.
18
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil pencarian pada database Google Scholar didapatkan sebanyak 9 artikel. Sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi yang telah ditetapkan, maka jurnal akhir yang di review adalah sebanyak 4 artikel.
Tabel 4.1
Metode (Desain,
No. Peliti Tahun Judul Hasil Kesimpulan
Sampel, Analisis)
1. Firda Narotama 2016 Hubugan antara body Desain: Berdasarsakan hasil uji Bedasarkan hsil penelitian dan
Sahri image dengan self Kuantitatif asumsi varuabel body image pembahasan yang telah
esteem pada wanita Sample: dengan self esteem diuraikan, dapat di ambil
dewasa awal pengguna 105 orang memenuhi asumsi normal kesimpulan bahwa:
skincare Analisis: dan linier, sehingga analisis 1. Ada hubungan positif yang
Menggunakan yang telah dilakukan dengan sangat signifikan antara
teknik korelasi menggunakan teknik body image dengan self
product moment korelasi product moment esteem pada wanita dewasa
Pearson diperoleh hasil nilai awal pengguna skincare,
koefesien korelasi (r) yang artinya semakin tinggi,
sebesar 0,234 dengan p sebaliknya semakin
value = 0,008 < 0,01 yang negative body image maka
berarti ada hubungan positif self esteem akan semaki
yang sangat signifikan rendah.
antara body image dengan 2. Sumbangan efektif body
self esteem pada wanita image sebesar 5,5%
dewasa awal pengguna terhadap self esteem. Masih
skincare. ada 94,5% fakto-rfaktor lain
yang mempengaruhi self
19
esteem.
3. Body image pada penelitian
ini tergolong sedang,
sedangkan self esteem
tergolong dalam kategori
tinggi.
2. Mila Noviana, 2015 Hubungan Pengetahuan Metode : Hasil analisis menunjukan Berdasarkan hasil analisis:
Yasmi Teni Rias Wajah Sehari-hari Kuantitatif bahwa pengetahuan tata rias 1. Pengetahuan rias wajah
Susiati Dengan Menggunakan Sample: wajah sehari- hari termasuk siswa kelas XII jurusan tata
kosmetik tata rias 30 responden kategori cukup dengan kecantikan sekolah negri 3
wajah di Smk Negri 3 Analisis: frekuensi relative 50,82%. kalten sebagian besar
Klaten korelasi spirman’s Penggunaan kosmetik pada termasuk kategori cikup
wajah termasuk kategori 2. Penggunaan kosmetik pada
tinggi dan frekuensi relative wajah siswa kelas XII
36,07% hasil analisis jurusan tata kecantikan
korelasi product moment sebagian besar masuk
menunjuikan adanya kategori tinggi.
hubungan antara 3. Ada hubungan antara
pengetahuan kosmetik pada pengetahuan rias wajah
wajah di pengaruhi oleh sehari-hari dengan
pengetahuan tata rias wajah pnggunaan kosmetik pada
artinya semakin baik wajah siswa kelas XII
penggunaan tata rias wajah jurusan tata kecantikan
sehari-hari yang dimilki sekolah menegah kejuruan
siswa maka semakin baik negri
pula penggunaan kosmetik 3 klaten
pada wajah sesuai dengan
umur.
3. Khumaira 2018 Hubungan antara harga Metode : Hasil analisis korelasi antara Kesimpulan dari hasil
diri citra tubuh, dan Kuantitatif variable harga diri dengan penelitian imi adalah terdapat
dukunga teman sebaya variabel perilaku konsumtif hubungan antara harga diri,
terhadap perilaku Sampel : diperoleh nilai r sebesar citra tubuh dan dukungan
konsumtif pada 173 orang -0,327 p = 0,000 (p < 0,01) teman sebaya terdapat prilaku
mahasiswa konsumen hal tersebut menunjukan ada konsumtif. Dapat diartikan
klinik kecantikan Analisis : hubungan negatif yang bahwa harga diri, citra tubuh
Regresi signifikan antara harga diri dan dukungan teman sebaya
dengan perilaku konsumtif. dapat djadikan sebagai sebagai
Semakin tinggi harga diri predictor untuk memprediksi
20
4. Aisiyah 2018 Citra tubuh dan Metode : Berdasarkan hasil penelitian Temuan peneliti ini
Ginandra, Hally kepercayaan diri pada Kuantitatif menunjukan koefesien menunjukan korelasi yag
Walengan mahasiswi pengguna deskriptif korelasi antara citra tubuh signifikan antara citra tubuh
kosmetik wardah dan kepercayaan diri dan dan kepercayaan diri pada
Sampel : memiliki r = 0,377 dengan mahasiswi pengguna kosmetik
70 orang nilai sigifikan 0,0001 (p < wardah. Kepercayaan diri.
0,05%).
Analisis : Berdasarkan hasil mean
Korelasi empiric kepercayaan diri
pada mahasiswi memiliki
nilai 95,53% yang kategori
tinggi citra tubuh sebesar
78,72%
kategori tinggi.
21
4.2 Pembahasan
Wanita merupakan mahluk yang mencintai keindahan. Banyak hal yang dilakukan wanita
agar terlihat indah, dengan mempercantik diri. Hal ini dilakukan untuk menunjang
penampilannya.
Penampilan pada wanita sering dihubungkan dengan nilai estetika diri yaitu cantik.
Munculnya kebutuhan seseorang untuk memiliki penampilan cantik dan menarik dapat dilihat
Menurut penelitian khumaira (2018) terkait dengan hubungan antara harga diri, citra tubuh
dan dukungan teman sebaya terhadap prilaku konsumtif pada mahasiswa konsumen klinik
perawatan kecantikan bahwa bertujuan untuk menguji hubungan antara harga diri, citra tubuh
dan dukungan teman sebaya dengan prilaku konsumtif pada mahasiswa konsumen perawatan
kecantikan, menguji hubungan harga diri dengan prilaku konsumtif pada mahasiswa konsumen
perawatan kecantikan, menguji hubungan antara citra tubuh dengan prilaku konsumtif pada
mahasiswa kosnumen perawatan kecantikan dan menguji hubungan antara dukungan teman
Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil uji regresi yang dihasilkan R= 0,95, F sebesar
625,617 dengan (p)=0,000(p<0,01) hasil penelitian ini bahwa ada hubungan prilaku konsumtif
Penelitian firda Narotama Sahri tahun (2016) terkait dengan hubungan antara body image
dengan self-esteem pada wanita dewasa awal pengguna skincare, yang bertujuan mengetahui
hubungan antara body image dengan self-esteem pada dewasa awal pengguna skincare, untuk
mngetahui peran body image terhadap self-esteem pada wanita dewsaa awal yang menggunakan
skincare dan untuk mengetahui tingkat body image dan tingkat self-esteem pada wanita dewsa
22
awal yang menggunakan skincare. Penelitian ini dilakukan pada mahaiswi berusia 18-22 tahun
yang menggunakan produk skincare dengan nilai koefesien korelasi sebersar 0,34 dengan value
0,008<0,01 yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara body image dengan
self-esteem pada wanita dewasa awal pengguna skincare. Keekfektifan body image sebesar 5,5%
terhadap self-estem.
Hal tesebut terjadi karena dengan menggunakan kosmetik skincare dapat ,menigkatkan
kepercayaan diri mahasiswa, sehingga mereka memiliki harga diri yang positif/baik.
Penelitian Aisiyah dkk, tahun (2018) Yang berjudul citra tubuh dan kepercayaan diri pada
mahasiswa pengguna kosmetik wardah bertujuan untuk menguji hubungan citra tubuh dengan
kepercayaan diri pada mahasisiwi pengguna kosmetik wardah. hasil penelitian ini menunjukan
bahwa koefesien korelasi antara citra tubuh dan kepercyaan diri memiliki nilai r 0,377 dengan
signifikansi sebesar 0,001 yang menunjukan bahwa responden dalam penelitian ini
mempersepsikan diri yang terkait dengan citra tubuh dengan cara mengevaluasi penampilan
secara positif, berorientasi pada penampilan dengan baik, puas terhadap bagian tubuhnya,
Dunia kecantikan saat ini sedang berkembang. Hal ini terlihat dari banyak munculnya
berbagai macam pusat-pusat perawatan kecantikan dan industirya kosmetik saat ini. Sebagian
wanita menggunakan berbagai macam kosmetik, mulai dari kosmetik perawatan tubuh dari ujung
rambut sampai ujung kaki untuk tampil cantik seperti apa yang mereka harapkan. Perawatan
wajah bertujuan untuk mendapatkan kulit yang sehat, dan segar (Sari, 2017).
Untuk memperoleh kepuasan diri, sering kali wanita menggunakan berbagai cara untuk
memberikan suatu tampilan yang menarik pada seseorang guna menambah rasa pecaya diri.
Salah satumya menggunakan kosmetik skincare khususnya pada kaum wanita. Hal ini didukung
oleh penelitian yang dilakukan Welly Dwiga dkk. ( 2013) yang dilakukan pada 80 responden
dengan enggunakan teknik sampling purposive incidental sampling didapatkan bahawa terdapat
hubungan yang positif antara gaya hidup konsumtif dengan harga diri remaja perempuan
pengguna skincare di kota surakarta dengan nilai signiikansi 0,000(p< 0,05 dimana ada
kecenderungan semakin tinggi gaya hidup konsumtif maka akan semakin tinggi pula harga diri
Kosmetik adalah zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan penampilan atau
aroma tubuh manusia. Kosmetik umumnya merupakan campuran dari beragam senyawa kimia,
beberapa terbuat dari sumber-sumber alami yang kebanyakan dari bahan sintetis. Perihal atau
tata cara menggunakan kosmetik di sebut dengan tata rias atau make up (Windayani dan Ade
Novi, 2014).
Skincare atau perawatan kulit yang umumnya di pakai oleh kaum wanita diantarannya
meliputi serangkaian aktivitas yang mendukung kesehatan kulit, meningkatkan penampilan dan
meringankan kondisi kulit. Skincare dapat mencangkup nutrisi bagi kulit hingga menghindari
dampak negatif dari paparan matahari yang berlebih (Nur Hidayah Perwitasari 2011).
Kepuasan diri dari penggunaan kosmetik skincare ini dapat memicu kepercayaan diri yang
mampu meningkatkan harga diri seseorang tersebut. Hal ini didukung oleh penelitian Ulfiyatun
dan Rohmatun (2017) yang dilakukan pada 96 responden dengan teknik sampling saturated
sampling didapatkan bahwa terdapat hubungan positif yang sanat signifikan antara kepercayaan
diri mahasiswa fakultas psikologi yang melakukan perawatan wajah di klinik kecantikan dengan
Harga diri merupakan kebutuhan dasar setiap manusia (Grenbreng, 2010) keyakinan
mengenai pentingnya peningkatan harga diri pada individu khususnya pada anak-anak dan
remaja) akan sangat bermanfaat untuk individu itu sendiri maupun untuk masyarakat.
Menurut Stuart dan Laraia (2005), harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang
ingin di capai dengan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri salah satunya
dengan menggunakan kosmetik skincare. sebagai kepuasan terhadap diri sendiri dan
individu terhadap tubuhnya tergantung pada perasaan yang dimiliki individu serta harapan-
harapan mengenai tubuhnya. Secord and jourad (Grogan, 2011) berpendapat bahwa kepuasan
seseorang terhadap tubuh nya sangat berhubungan dengan harga diri, dengan kata lain orang
yang memiliki harga diri tinggi juga akan cenderung memiliki harga diri tinggi.
Sesuai dengan penelitian oleh penelitian Khumaira (2018) bahwa Semakin tinggi harga
diri yang dimiliki mahasiswa semakin rendah perilaku konsumtif sebaliknya semakin rendah
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
harga diri yang adaptif/ positif,, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri
mereka.
5.2 Saran
wawasan bagi peneliti selanjutnya terkait dengan gambaran harga diri mahasiswa
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Dalami, Ermawati, dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Psikososial. TIM:
Jakarta.
Fitriandari, dkk. 2011. Hubungan Antara Body Image Dan Gaya Hidup Konsumtif Dengan
Harga Diri Remaja Perempuan Pengguna Skincare Di Kota Surakarta. Diakses melalui
digilif.uns.ac.id.
Fitriyaninur, dkk. 2013. Hubungan Antara Konformitas Dengan Prilaku Konsumtif Pada
Pangaribuan, Lina. 2017. Effect Samping Kosmetik Dan Penangannya Agi Kaum
Tranggono, Retno Iswari, fatma latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Gramedia: Jakarta.
Windayani, Novia Restu, Ade Novi Ni. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Pada Riasa Wajah
http://jornal.unnes.ac.id.
Wulandari, Risky Desti, Donan Alananto. 2018. Pengaruh Citra Merk Dan Kualitas Produk
Terhadap Kepitusan Pembelian Pada Produk Kosmetik. Jural Riset ,Managemt Dan
Dermawan, Deden dan Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan
Lukman Yusuf 2012. Harga diri pada Remaja Menengah Putri di SMA Negri 15 Kota
Semarang. Jurnal Studiess, Volume 1, Nomor, (1) Tahun 2012, Halaman 225-2230