PENELITIANKORELASI
Oleh:
VERA ROMAULI M. NAINGGOLAN
NIM: 01.2.21.00796
PENELITIANKORELASI
Oleh:
VERA ROMAULI M. NAINGGOLAN
NIM: 01.2.21.00796
i
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Lembar Pengesahan
Oleh:
Pembimbing Ketua
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua STIKES RS Baptis Kediri
ii
HALAMAN PENETAPAN PENGUJI PROPOSAL SKRIPSI
Telah Diuji
Pada Tanggal, 29 Juli 2020
PENGUJI
Ketua : Dyah Ayu Kartika Wulan S., S.Kep., Ns., M.Kep (.......................)
Mengetahui,
Ketua STIKES RS Baptis Kediri
iii
DAFTAR ISI
HalamanJudul........................................................................................................i
LembarPersetujuan...............................................................................................ii
LembarPenetapan Penguji...................................................................................iii
Daftar Isi..............................................................................................................iv
DaftarTabel........................................................................................................viii
Daftar Gambar.....................................................................................................ix
DaftarLampiran.....................................................................................................x
BAB1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 LatarBelakang............................................................................................
1.2 IdentifikasiMasalah....................................................................................
1.3 RumusanMasalah.......................................................................................
1.4 TujuanPenelitian........................................................................................
1.5 ManfaatPenelitian......................................................................................
1.5.1 ManfaatTeoritis.......................................................................................
1.5.2 ManfaatPraktis........................................................................................
iv
2.1.3 Patofisiologi Gagal Ginjal Kronik.............................................................
v
2.4.7 Manfaat Dukungan Keluarga...........................................................
4.2Kerangka Kerja...........................................................................................
4.3.1 Populasi...................................................................................................
4.3.2 Sempel....................................................................................................
4.3.3 Sampilng.................................................................................................
4.7.2 Anonimity.........................................................................................
vi
4.7.3 Confidentiality........................................................................................
4.7.4Keterbatasan........................................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................................
Lampiran.................................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL
Penyakit......................................................................................................16
Bandar Lampung........................................................................................63
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
LAMBANG
% : Persentase
( : Kurung buka
) : Kurung tutup
- : Sampai
: Berhubungan
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Berpengaruh
. : Titik
, : Koma
“ : Tanda Petik
/ : Per
SINGKATAN
RS : Rumah Sakit
HD : Hemodialisa
xi
GGK : Gagal Ginjal Kronik
DM Diabetes Melitus
TBC Tuberkulosis
BB : Berat Badan
KG : Kilo Gram
ISTILAH
kepentingan penelitian
xii
xiii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
sehingga klien gagal ginjal kronis akan mengalami kelebihan volumen cairan
(Fidayanti, Anis dkk, 2018) . Pasien GGK yang memiliki fungsi ginjal tersisa
satu terapi pengganti ginjal untuk memperpanjang harapan hidup. Pasien GGK
jika pasien penyakit ginjal kronik mengkonsumsi terlalu banyak cairan, maka
Cairan yang diminum penderita gagal ginjal harus diawasi dengan seksama karena
rasa haus bukan lagi petunjuk yang dapat dipakai untuk mengetahui hidrasi tubuh.
gejala dan mengembalikan rasa nyaman dalam menjalani sisa hidupnya. Pasien
gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis perlu proses penerimaan penyakit
1
2
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peniliti pada tanggal
28 Febuari 2023 di Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung didapatkan data dari
rekam medis pasien yang menjalani terapi hemodialisis dari bulan November
2022 sampai dengan bulan Januari 2023 sebanyak 376 pasein, setiap pasien
cairan dalam katagori patuh sebanyak 20% dan tidak patuh sebanyak 80%. Hasil
bahwa angka kejadian GGK di seluruh dunia mencapai 10% dari pupulasi,
yaitu sebesar 82%. Jumlah penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisa di
penyakit gagal ginjal kronik menurut Riskesda 2013 sebesar 0,35%(Kemenkes RI,
2017). Data pasien baru dan pasien aktif yang menjalani hemodialisa di Indonesia
dari tahun 2007 – 2014 jumlah pasien terus meningkat dari tahun ke tahun tetapi
3
pasien yang kemudian masih aktif pada akhir tahunnya tidak bertambah
sejalannya pertambahnya pasien baru. Jumlah pasien terbanyak pada tahun 2012
sebanyak 19.612 pasien. Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medis
Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung pada tahun 2022, kunjungan pasien yang
melakukan hemodialisa mencapai 1453 pasien dengan rata-rata 121 pasien cuci
darah setiap bulannya, tiap pasien melakukan tindakan hemodialisis 2 kali dalam
seminggu, didapat data banyak pasien yang mengalami kenaikan berat badan lebih
kronis satu dari beberapa penyakit yang tidak menular, dimana proses perjalanan
fungsinya dan tidak dapat kembali ke kondisi semula (Siregar, 2022). Penderita
CKD stadium akhir sangat membutuhkan tindakan agar dapat membantu kerja
Terapi pengganti ginjal (dialysisi) pada pasien penyakit ginjal kronis harus
tubuh pasien CKD akan terganggu sehingga intervensi yang dapat dilakukan
asupan cairan, maka akan mengakibatkan penumpukan cairan pada tubuh. Untuk
mencapai hasil dialisis yang baik, penderita dialisis perlu mengontrol diet mereka
faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan asupan cairan adalah usia, jenis
cairan pada pasien gagal ginjal sebesar 0,35%pada tahun 2013. Berdasarkan data
rekam medis Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung pada tahun 2022,
rata-rata 121 pasien cuci darah setiap bulannya. didapat data banyak pasien yang
Chronic Kidney Disease (CKD) saat ini telah menjadi suatu masalah
kesehatan dunia. Penderita CKD tahap akhir memerlukan terapi untuk dapat
salah satu terapinya adalah hemodialisis. Pada pasien CKD, keseimbangan cairan
dalam tubuh akan terganggu, sehingga intervensi yang dapat dilakukan adalah
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peniliti pada tanggal
sebanyak 20% dan tidak patuh sebanyak 80%. Hasil observasi di ruangan
kepatuhan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronis yang dilakukan
Indonesia.
2. Bagi Peneliti
hemodialisa
Penelitian ini agar dapat menjadikan masukan dan referensi bagi penelitian
selanjutnya dengan tema yang sama dan masalah yang sama namun
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan istilah yang digunakan oleh tenaga
berlangsung ≥ 3 bulan dan bersifat progesif. Kerusakan yang terjadi bisa berupa
gangguan bentuk dari ginjal ataukan gangguan fungsi ginja yang ditandai dengan
penurunan laju penyaringan ginjal (LFG) dengan nilai <60 ml/menit yang
Penyakit gagal ginjal kronis yang terjadi karena penurunan kemampuan ginjal
dari beberapa penyakit yang tidak menular, dimana proses perjalanan penyakitnya
membutuhkan waktu yang lama sehingga terjadi penurunan fungsinya dan tidak
dapat kembali ke kondisi semula. Kerusakan ginjal terjadi pada nefron termasuk
pada glomerulus dan tubulus ginjal, nefron yang mengalami kerusakan tidak dapat
Gagal ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang
umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis
yang ditandai dengan menurunnya fungsi ginjal yang bersifat irreversible, dan
memerlukan terapi pengganti ginjal yaitu berupa dialisis atau transplantasi ginjal.
8
9
lebih dari tiga bulan, serta terjadi penurunanLFG kurang dari 60 mL/menit/1,73m²
hipertensi terkait obesitas dan diabetes melitus pada populasi yang bergizi baik
dan menetap. Oleh karena penyakit kardiovaskuler dan diabetes melitus sering
sedangkan obstruksi dan infeksi sebesar 12.85% dan hipertensi 46% sedangkan
penyebab lainnya 13,65% dan dapat juga dikelompokkan menjadi nefritis lupus,
nefropati urat, intoksikasi obat, penyakit ginjal bawaan, tumor ginjal, dan
penyebab yang tidak diketahui. Etiologi gagal ginjal kronik dapat disebabkan oleh
hipertensi yang tidak dapat dikontrol, obstruksi traktus urinarius, lesi herediter
c. Nefrolitiasis.
b. Dyslipidemia.
d. Pre eklamsi.
e. Obat-obatan.
(tumor, nefrolitiasis)
11
nefron yang masih tersisa (surviving nephrons) sebagai upaya kompensasi, yang
diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth factors. Hal ini
ginjal (renal reverse) dimana basal Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) masih normal
atau malah meningkat dan dengan perlahan akan terjadi penurunan fungsi nefron
yang progresif ditandai adanya peningkatan kadar urea dan kreatinin serum.
Sampai pada LFG sebesar 60%, masih belum ada keluhan atau asimptomatik
tetapi sudah terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum. Pada LFG
sebesar 30% mulai timbul keluhan seperti nokturia, lemah, mual, nafsu makan
kurang dan penurunan berat badan dan setelah terjadi penurunan LFG dibawah
30% terjadi gejala dan tanda uremia yang nyata seperti anemia, peningkatan
tekanan darah, gangguan metabolisme fosfor dan kalsium, pruritus, mual, muntah
dan juga mudah terjadi infeksi pada saluran perkemihan, pencernaan dan
hipovolemia, hipervolemia, natrium dan kalium (Brunner & Suddarth, 2014). LFG
di bawah 15% akan terjadi gejala dan komplikasi yang lebih serius, dan pasien
dialisis atau transplantasi ginjal, pada keadaan ini pasien dikatakan sampai pada
massa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktur dan fungsi nefron yang masih
tersisa sebagai upaya kompensasi yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti
sitokin dan growth factors, hal ini mengakibatktan terjadinya hiperventilasi dan
diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus. Proses
sklerosis nefron yang masih tersisa, yang pada akhirnya proses ini diikuti dengan
penurunan fungsi nefron yang progresif, walaupun penyakit dasarnya sudah tidak
aktif lagi. Penurunan fungsi nefron menyebabkan protein ikut diekskresikan dalam
sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah
Menurut Siregar (2020) penyakit gagal ginjal kronis tidak menunjukan gejala
atau tanda – tanda terjadinya penurunan fungsi secara spesifik, tetapi gejala yang
muncul mulai terjadi pada saat fungsi nefron mulai menurun secara berkelanjutan,
tubuh lainnya.
13
dapat berakibat buruk dan dapat menyebabkan kematian. Tanda gejala umum
1. Darah ditemukan dalam urie, sehingga urine berwarna gelap seperti teh
(hemaruria)
1. Buang air kecil di malam hari dan terjadi jumlah urine yang menurun
Gejala yang terjadi pada pasien sesuai tingkat kerusakan ginjal, keadaan ini
2. Gangguan kulit: Kulit terlihat pucat, mudah lecet, rapuh, kering dan bersisik,
timbul bintik – bintik hitam dan gatal akibat ureum atau kalsium yang
tertimbun dikulit. Kulit berwarna putih seperti berlilin terjadi akibat pigmen
kulit dipenuhi urea dan anemia. Terjadinya perubahan warna rambut dan
terjadinya pruritis.
sekunder yang timbul dapat berupa mual, muntah, penurunan nafsu makan,
menjadi kering.
petechiae dan ekimosis. Pasien penurunan fungsi ginjal juga dapat terinfesi
6. Gangguan neurologi: Kadar ureum yang tinggi dapat menembus saraf otak
pleura, sesak nafas, friction rub , krakles, sputum kental, peradangan lapisan
pleura.
16
2.1.5 Komplikasi
Masalah yang disebabkan oleh timbunan sisa hasil metabolisme yang tidak
dapat dikeluarkan tubuh dan produksi hormon yang tidak mencukupi dapat
mengakibatkan:
b. Hipertensi terjadi akibat penimbunan natrium dan air di dalam tubuh. Kondisi
dalam darah.
17
1. Zat besi
kadar zat besi. Pemberian tambahan zat besi membantu meningkatkan kadar
2. Eritropoitin
darah secara rutin untuk mngetahui kadar hemoglobin sehingga dokter dapat
3. Anti hipertensi
Hipertensi salah satu penyebab yang sering dialami oleh pasien PGK.
rekomendasi dokter.
Tambahan vitamin B12 dan asam folat biasa disarankan bagi psien PGK
untuk menangani kekurangan vitamin B12 dan asam folat yang merupakan
satu penyebab anemia. Pemberian tambahan vitamin B12 dan asam folat
5. CaCo3
dokter.
6. Asam keto
Asam keto merupakan bentuk sederhana dari protein yang bebas nitrogen,
sehingga dapat lebih mudah diserap oleh tubuh untuk mencukupi kebutuhan
protein tanpa memperburuk kondisi ginjal. Konsumsi asam keto secara teratur
1. Tindakan konservatif
a. Pembatasan protein
edema perifer, edema paru, hipertensi dan gagal jantung kongestif (Lewis
et al., 2007).
1) Pengaturan cairan
data asupan dan pengeluaran cairan yang dicatat dengan tepat adalah
hiperuresemia.
a) Hipertensi
ultrafiltrasi.
b) Hiperkalemia
c) Anemia
d) Asidosis
Pengobatan penyakit ginjal kronik stadium akhir adalah dengan dialisis dan
dalam keadaan klinis yang optimal sampai tersedia donor ginjal. Dialisis
laki-laki, sedangkan pada wanita 4 ml/ 100 ml dan LFG kurang dari 4
ml/menit (Smeltzer, S. & Bare B, 2014). Penyakit ginjal tahap akhir harus
atau dialisis yang terdiri dialisis peritoneal dan hemodialisa (Smeltzer, S. &
Bare B, 2014).
2.2 Hemodialisa
buangan. Hemodialisa digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagal ginjal atau
22
2017).
pendek atau pnjang. Terapi hemodialisa jangka pendek sering dilakukan untuk
cairan tanpa diikuti dengan penurunan fungsi ginjal. Terapi jangka pendek ini
dilakukan dalam jangka waktu beberapa hari hingga beberapa minggu. Terapi
Hemodialisis digunakan bagi klien dengan gagal ginjal akut atau gagal ginjal
yang sudah tidak dapat diperbaiki serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
yang bersifat toksik atau racun dari dalam darah dan mengeluarkan air yang
osmosis, dan ultrafiltrasi. Toksin dan zat limbah di dalam darah dikeluarkan
melalui proses difusi dengan cara bergerak dari darah yang memiliki konsentrasi
tinggi, ke cairan dialisat dengan konsentrasi yang lebih rendah. Cairan dialisat
tersusun dari semua elektrolit yang penting dengan konsentrasi ekstrasel yang
molekul dalam cairan dan melalui membran semi permeabel sesuai dengan
menyeimbangkan komposisi cairan di dalam sel dengan diluar sel. Proses dialisis
berlangsung dengan cara memindahkan beberapa zat terlarut yang berada didalam
darah seperti bikarbonat. Laju filtrasi terjadi di pengaruhi oleh konsentrasi zat
pemeriksaan keadaan fisik pasien agar proses dialisis dapat berjalan sesuai dengan
uremi, walaupun sulit dibuktikan disfungsi sel ataupun organ tertentu merupakan
penyebab terjadinya akumulasi zat terlarut pada kasus uremia (Siregar, 2022)
1. Hipotensi
yang akan dibuang dan penggunaan ultrafiltrasi terpisah serta dialisat natrium
2. Emboli udara
Masalah pada sirkuit dialisis dapat menyebabkan emboli udara. Emboli udara
merupakan komplikasi yang jarang, tetapi dapat saja terjadi jika udara
3. Nyeri dada
Nyeri dada selama dialisis dapat disebabkan oleh efek vasodilator asetat atau
4. Pruritis
Pruritis dapat terjadi selama terapi dialisis ketika produk akhir metabolisme
(O’callabhan, 2007).
dialisis dan karena perpindahan cairan serebral yang terjadi atas kebingungan,
besar jika terdapat gejala uremia yang berat (Brunner & Suddarth, 2002).
Kram otot dan nyeri terjadi ketika cairan dan elektrolit dengan cepat
7. Hipoksemia
akibat perubahan vasomotor yang diinduksi oleh zat yang dikativasi oelh
8. Hipokalemia
dan pruritis dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal pasien. Hipotensi
dapat terjadi selama proses hemodialisa, dimana saat cairan dikeluarkan dari
dalam tubuh. Terjadinya hipotensi juga dapat disebabkan oelh pemakaian dialisat
otonomik dan kelebihan cairan yang terlalu banyak. Komplikasi emboli udara saat
HD terjadi saat udara memasuki sistem vaskuler pasien. Nyeri dada dapat timbul
pada saat tekanan PCO2 menurun diikuti dengan pengeluaran darah dalam
komplikasi semakin berat terjadi bila diikuti dengan kondisi gejala urimia yang
berat. Gangguan kulit seperti pruritis terjadi ketika produk akhir metabolisme
Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh, yang berarti disiplin dan taat.
melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya atau
mengikuti diet, dan atau melaksanakan gaya hidup sesuai dengan rekomendasi
menurut perintah, taat kepada aturan/ perintah. Kepatuhan klien adalah sejauh
mana perilaku klien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional
kesehatan(Nursihhah, 2021)
Adanya faktor yang yang dimiliki oleh pasien gagal ginjal terminal yang
menikah, status bekerja, lama menjalani hemodialisis, dukungan keluarga dan self
bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme.
lain.
menjadi dasar atau motivasi perilaku. Faktor predisposisi dalam arti umum
juga dapat dimaksud sebagai prefelensi pribadi yang dibawa seseorang atau
individu atau kelompok untuk melakukan suatu tindakan. Selain itu status
sosial ekonomi, umur, dan jenis kelamin juga merupakan faktor predisposisi.
dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan suatu perilaku. Faktor –
petugas).
adalah manfaat sosial dan manfaat fisik serta ganjaran nyata atau tidak nyata
yang pernah diterima oleh pihak lain. Sumber dari faktor penguat dapat
penguat bias positif dan negative tergantung pada sikap dan perilaku orang
Ginjal Kronik
1. Cairan tubuh
IWL (Insensibel Water Loss :500 cc) + total produksi urin (24 jam)
(Isroin, 2016).
Pada pasien gagal ginjal kronik asupan cairan harus disesuaikan dengan
hanya 1 liter, mereka boleh minum 1,5 liter (2 gelas) dalam 24 jam.
a. Konsep kepatuhan
cairan berupa urin dan insisble water loss ( IWL) yaitu air tinja,
keringat dan jumlah pernapasan yang bisa dihitung dari berat badan
waktu sekitar 4 sampai 5 jam, hal ini berarti tubuh harus menanggung
air untuk setiap 8 gr garam. Untuk itu asupan natrium juga perlu
jantung dan paru-paru menjadi lebih berat, yang berakibat pada respon
fisik pasien cepat lelah dan sesak, aktivitas fisik juga mengalami
2018)
cairan. Bagaimanapun variasi yang tidak jelas alasan pasien, asupan cairan
berupa kegiatan perilaku seperti minum, timbul dari proses motivasi dan
penyebab utama dari sensasi haus osmometrik pasien yang di HD. Seorang
pasien anuri akan mengkonsumsi satu liter air untuk setiap 8 gr garam
yaitu ambivalensi antara minum dan tidak minum. Ketegangan ini juga
melihat minuman lain, akan memulai proses haus atau sensasi somatik,
melawan dorongan untuk minum pada diri pasien yang restriksi cairannya
intermiten pasien berada antara berat badan tinggi sebelum mulai sesi
Menurut Thomas dalam Isroni (2016) ada beberapa petunjuk bagi pasien
bersosialisasi
o) Cek berat badan tiap hari sebelum makan pagi, akan membantu untuk
5. Monitoring Keseimbangan
yang masuk meliputi jenis dan jumlah makanan yang mengandung air/
cairan, cairan yang keluar berasal dari jumlah urin, muntahan dan diare.
IDWG normal antara 2,5 – 3,5% dan tidak melebihi 5% dari berat badan
pasien. Tingkat kepatuhan yang rendah terjadi pada pasien dengan umur
yang masih muda dibandingkan dengan umur tua. Usia produktif memiliki
semangat yang tinggi untuk sembuh karena harapan hidup yang tinggi dan
35
(Siregar, 2022).
Sodium adalah salah satu dari tiga elektrolit yang mengontrol bagian
cairan masuk dan keluar dari sel. Sodium juga penting untuk pengatur
300 – 600cc atau 2 gelas air sesuai kebutuhan air/24 jam cairan, tidak
7. Kontrol Cairan
yaitu dengan cara menjumlahkan urine yang keluar selama 24 jam + 500
ml/hari. Dehidarasi dapat terjadi bila berat badan dibawah nilai berat
cairan seperti edema dan peningkatan frekuensi nafas. Tanda dan gejala ini
37
badan interdialisis.
merupakan hal yang spesifik yang perlu dipantau, karena dipengarusi oleh
penyakinya. Penderita sakit ginjal tidak bisa mengonsumsi buah dan sayur
sesukanya, dengan jumlah yang sama seperti orang sehat. Harus dipahami
bahwa ada sayur dan buah yang yang berpotensi memperparah kondisi
kesehatan penderita. Oleh kerena itu, penderita gagal ginjal harus bena-
saja. Penderita gagal ginjal juga harus membatasi buah dengan kandungan
tinggi air untunk mencegak odem, seperti: semangka, melon, papaya, pir,
jeruk, bengkoang. Namun yang juga harus di ingat jika kondisi penderita
ginjal sudah tidak bisa lagi berkemih, maka sebaiknya hentikan konsumsi
dalam tubuh dan untuk menjaga agar penderita dapat beraktivitas seperti
orang normal.
3) Sebagai sumber lemak tidak jenuh dengan kebutuhan sekitar 25% dari
responden dalam skala Guttman adalah jawaban dari responden dapat dibuat skor
tertinggi “satu” dan skor terendah “nol”, untuk alternafif jawaban dalam
ya= 1 dan tidak = 0, sedangkan kategori untuk setiap pernyataan negatif, yaitu
meliputi(Rahmati, 2022):
diselidiki
persetujuan.
dalam lingkungan sosial yang suportif umumnya memiliki kondisi yang lebih baik
sekelompok dua orang atau lebih yang disatukan oleh persatuan dan ikatan
emosional tidak hanya berdasarkan keturunan atau hukum, tetapi mungkin atau
mungkin tidak dengan cara ini mereka menganggap diri mereka sebagai keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang tinggal satu atap dan memiliki rasa
adopsi yang memiliki keterikatan aturan dan emosional, serta memiliki peran
Struktur dan fungsi sangat erat kaitannya, dan ada interaksi yang
berkelanjutan antara satu sama lain. Strukturnya didasarkan pada model organisasi
1. Fungsi afektif
Fungsi afektif yaitu dimana dalam suatu rumah tangga saling mengasuh
keluarga itu dapat dilihat bahwa terwujudnya fungsi emosional yang berhasil
pada setiap anggota keluarga mempertahankan suasana yang positif. Ini dapat
Oleh karena itu, dalam keluarga yang berhasil menjalankan fungsi emosional,
semua anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri yang positif serta
Ada beberapa komponen yang perlu untuk dipenuhi oleh keluarga dalam
terwujud.
3) Ketika suami dan istri sepakat untuk memulai hidup baru, mereka mulai
positif agar anak dapat mencontoh perilaku positif kedua orang tua
43
2. Fungsi sosialisasi
dimana individu belajar bersosialisasi, misalnya seorang anak yang baru lahir
3. Fungsi reproduksi
keturunan sumber daya manusia. Oleh sebab itu dengan adanya hubungan
pernikahan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani
4. Fungsi ekonomi
Dalam hal ini fungsi ekonomi pada keluarga yaitu untuk memenuhi segala
kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Seperti saat ini, yang terjadi adalah
karena hal pendapatan yang sedikit atau tidak sesuai dengan kebutuhan sehari
hari antara suami dengan istri. Isi yang akan dipelajari tentang fungsi
bersama di dalam dan di luar rumah serta kegiatan keluarga, dan jumlah
yang diselesaikan.
dalam lingkungan sosial yang suportif umumnya memiliki kondisi yang lebih baik
keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu membuat
penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tenteram. Dukungan ini
sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung akan
keluarga yang diterima salah satu anggota keluarga dari anggota keluarga yang
di pandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau
diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi
anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap
46
dapat berupa dukungan sosial keluarga internal, seperti dukungan dari suami/istri
atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal
sosial adalah strategi penting yang haru ada dalam masa stress bagi keluarga
dukungan keluarga ini berupa membantu berorientasi tugas sering kali diberikan
oleh keluarga besar, teman, dan tetangga. Bantuan dari keluarga besar juga
dilakukan dalam bentuk bantuan langsung, termasuk bantuan financial yang terus-
melakukan tugas rumah tangga, dan bantuan praktis selama masa krisis
(Friedman, 2013)
untuk percaya bahwa ia dipuji, dihormati, dan dicintai, dan bahwa orang lain
dan diberikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang
2013)
performa orang lain yang berbanding positif antara individu dengan orang
2014) :
1. Faktor Internal
a. Tahap perkembangan
kesehatan berbeda-beda.
c. Faktor emosional
adanya gejala penyakit pada dirinya dan tidak mau menjalani pengobatan
d. Spiritual
2. Faktor eksternal
a. Praktik di keluarga
b. Faktor sosial
penyakit.
pribadi.
50
verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-
orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungannya atau yang berupa
menggunakan skala likert (1-4), skor yang bisa dicapai adalah 24-96(Friedman &
petanyaan positif untuk mengukur skala positif, dan bentuk pertanyaan negatif
sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1,2,3,4, dan 5 atau -2, -1, 0, 1, 2.
Bentuk jawaban skala Likert antara lain: sangat setuju, setuju, ragu – ragu,
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Selain itu jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan saka Likert bisa juga mempuyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif, yang dapat berupa kata – kata antara lain: Sangat pentig (SP),
penting (P), ragu – ragu (R), tidak penting (TP), sangat tidak penting (STP)
(Taufiq, 2022)
No Indikator
1 Dukungan Emosiaonal
2 Dukngan Instrumental
3 Dukungan Penilaian/Penghargaan
4 Dukungan Informasional
48
49
3.2 Hipotesis
rumusan masalah penelitian dan didasarkan pada fakta – fakta empiris yang
1. Ha:
2. Ho:
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan penulis untuk penelitian ini adalah
untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan
variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.
dukungan keluarga dengan kepatuhan asupan cairan pasien gagal ginjal kronik
Lampung
50
51
Populasi
Seluruh pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis
di Rumah Sakit Imanuel Way Halim Bandar Lampung
Purposive
S
Sampling
Sampel
Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisisdengan memenuhi kriteria inklusi
Penyajian Data
Kesimpulan
4.3.1 Populasi
52
diukur (Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Imanuel Way
Halim Bandar Lampung pada bulan November sampai dengan bulan Januari
2023 yaitu ada 372 pasien dengan rata – rata per bulan 124 pasien.
4.3.2 Sampel
proses menyeleksi bagian dari populasi yang dapat mewakili populasi yang
penelitian ini. Sampel penelitian ini adalah sebagian dari pada populasi yaitu
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dengan kriteria inklusi
Bandar Lampung
N
n=
1+ N ( e)2
124
n=
1+124 ( 0,1 )2
124
n=
2,24
n = 55,35
Keterangan:
N = ukuran populasi
4.3.3 Sampling
Sampel diambil dengan cara memilih dari populasi pasien gagal ginjal
BUUUUUU)
pada bulan November sampai dengan bulan Januari 2023 yaitu ada 372
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis yang terdiri dari 124 pasien
sampling.
RESPONDEN TO????????
DIJELASKAN……..
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
akibat, karena adanya variabel bebas. variabel terikat dalam penelitian ini
adalah kepatuhan.
55
(Taufiq, 2022)
2 Dependen Kepatuhan merupakan tingkat 1. Batasan Konsumsi Kuesioner yang Ordinal Skor penilaian menggunakan
Kepatuhan perilaku pasien yang patuh Cairan berisi 10x Skala guttman
terhadap instruksi yang 2. Batasan Konsumsi pertanyaan Pernyataan positif
dianjurkan baik dalam makanan Kepatuhan 1) Ya = 1
3. Kontrol cairan pembatasan cairan. 2) Tidak = 0
pembatasan cairan, diet
Semua pernyataan Pernyataan negatif:
maupun pengobatan lainnya (Ironi, 2016;Siregar, 2020) adalah pernyataan 1) Ya = 0
(Nursihhah, 2021) positif. 2) Tidak = 1
(Taufiq, 2022)
56
1) Bantuk Instrumen
pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit
responden hanya memberikan tanda centang () pada kolom yang telah
pernyataan positif.
2) Uji Instrumen
Bandar Lampung
STIKES RS. Baptis Kediri dan mendapat ijin dari Direktur RS Imanuel Bandar
pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis dan memenuhi kriteria inklusi
kepada reponden bila setuju atau bersedia diteliti maka akan diberikan informed
distribusi frekuensi setelah itu dilakukan input data dalam aplikasi komputer
4.6.2.1 AnalisisDeskriptif
Data yang diperoleh dilakukan sesuai dengan data hasil kuesioner sebanyak
hemodialisis, kenaikan berat badan rata - rata serta kepatuhan. Data yang telah
diperoleh dikumpulkan kemudian diberi skor. Skor 0 untuk ya dan skor 1 untuk
tidak.
pengelompokan data umum dan data khusus, hasilnya akan dianalisis dengan
untuk pengujian hipotesis. Uji statistik yang digunakan adalah uji validitas dan
Ginjal Kronik di Rumah Sakit Imanuel Way Halim Bandar lampung dengan
sehingga tidak terdapat paksaan buat berpartisipasi dalam penelitian. Oleh sebab
(privacy) informasi yang bersifat pribadi. Peneliti juga tidak boleh menampilkan
kuesioner atau alat ukur. Peneliti juga bisa memakai kode (nama samara ataupun
menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang
mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika responden bersedia
nama responden pada lembar pengumpulan dan untuk menjaga kerahasiaan tapi
4.7.3 Confidentiality(Kerahasiaan)
apabila melanggar akan terkena sanksi seperti tidak dapat menyalin rekam
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. (2017). Situasi Penyakit Gagal Ginjal. Jakarta: Pusdatin Kemenkes
RI.
Misgiyanto & Susilawati, (2014). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Kecemasan Penderita Kanker Serviks Paliatif. Jurnal Keperawatah,
Volume 5 (1).
62
Lampiran 1
63
INFORMED CONSENT
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa STIKES RS Baptis
Kediri Program Studi keperawatan Program Alih Jenjang :
Nama : Vera Romauli Mahulae Nainggolan
NIM : 01.2.21.00796
Saya adalah mahasiswa STIKES Rumah Sakit Baptis Kediri Prodi
keperawatan Program Alih Jenjang (2022/2023) yang akan mengadakan
penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di Rumah Sakit Imanuel Bandar
Lampung”. Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudaridalam penelitian ini sangat
bermanfaat untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan
Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis. Partisipasi yang dapat Bapak/
Ibu/ Saudara/Saudariberikan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
pengisian kuesioner. Adapun pengisian kuesioner diharapkan sesuai dengan
tanggapan Bapak/Ibu/Saudara/Saudaritanpa dipengaruhi oleh orang lain.
Pengisian kuesioner akan dilakukan durasi ±20 menit. Keseluruhan proses
penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Imanuel
Bandar Lampung.
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi
Bapak/Ibu/Saudara/Saudarisebagai responden, kerahasiaan akan dijaga dan hanya
digunakan sebagai data dalam penelitian. Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
adalah secara sukarela, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Apabila dalam
penelitian ini responden tidak nyaman dengan kegiatan yang telah dilakukan
maka responden dapat mengundurkan diri dari partisipasi sebagai responden dan
bila ada pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi 0813-1600-1627 atau dapat
bertemu secara lansung dengan peneliti. Apabila
Bapak/Ibu/Saudara/Saudariberkenan menjadi responden silahkan menandatangani
pada lembar yang telah disediakan. Atas perhatian dan partisipasinya saya
mengucapkan terimakasih.
INFORMED CONSENT
(Lembar Persetujuan Menjadi Responden)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Inisial :…………………………………………………………
Umur :…………………………………………………………
Nomor RM :…………………………………………………………
Bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh :
Nama :Vera Romauli Mahulae Nainggolan
Judul Penelitian :Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di
Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung
Prosedur penelitian ini tidak akan memberikan dampak, resiko dan
ketidaknyamanan apapun pada saya. Saya telah di berikan penjelasan mengenai
hal tersebut dan diberikan kebebasan untuk bertanya mengenai hal-hal yang
belum di mengerti, maka saya memahami tujuan penelitian ini bermanfaat bagi
saya. Saya memahami bahwa penelitian ini akan menjamin hak asasi saya sebagai
responden dan saya berhak berhenti dalam keikutsertaan saya dalam penelitian ini.
Dengan mendata tangani lembar persetujuan penelitian ini maka saya
setuju/tidak setuju*) untuk ikut sebagai responden dalam penelitian ini.
Bandar Lampung,……….....2023
Yang memberi penjelasan Yang mendapat penjelasan
Peneliti, Subjek
Saksi,
(……………………………………..)
KUESIONER
A. Data Demografi
Nama Inisial :
Umur :
Petunjuk:
C. Kuesioner KepatuhanCairan
Petunjuk:
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya mengkonsumsi asupan cairan sesuai yang dianjurkan
2. Saya tidak mengkonsumsi air dengan porsi besar
3. Saya mengkonsumsi asupan cairan tidak lebih dari 2 gelas
dalam sehari
4. Saya menggunakan porsi/gelas kecil saat minum, agar saya
dapat memperkirakan jumlah cairan yang saya minum
dalam ukuran ml
5. Saya menggunakan porsi/gelas kecil saat minum, agar saya
dapat memperkirakan jumlah cairan yang saya minum
dalam ukuran ml
6 Saya selalu mengontrol atau memperhatikan jumlah urin
dalam sehari
7 Saya mengobservasi warna urin setiap hari (Kuning,
bening, keruh)
8 Saya mengkonsumsi asupan air sebanyak jumlah air kencing
(urin) dalam sehari ditambah dengan ± 500cc (23 gelas
sedang)
9 Setelah cuci darah /hemodialisa, berat badan saya turun 2-5
kg dari berat badan sebelumnya
10 Selain asupan cairan yang dianjurkan, saya mengkonsumsi
makanan kesukaan dengan dibatasi dan dipantau oleh tenaga
kesehatan
11 Kadang-kadang saya mengkonsumsi makanan yang asin
atau pedas dengan dibatasi ˂ 2,4 gram/hari dengan asupan
cairan ±500-600 ml
12 Saya mengikuti anjuran untuk membatasi buah-buahan
dengan kandungan tinggi air (semangka, melon, papaya, pir,
jeruk, bengkoang)
13 Saya tidak mengkonsumsi makanan kalengan (ikan kaleng,
buah kaleng, cornet, jamur kaleng, jus kalengan)
14 Saya memperhatikan makanan yang dimakan sehari-hari
sesuai diet ginjal yang ditentukan oleh petugas rumah sakit
68