Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERSARAFAN: (TUMOR OTAK)

Oleh:

KELOMPOK 5 ( SIANG )

1. Raudia Tianotak NPM : 1420118089


2. Paradila tualepe NPM : 1420118009
3. Puspita sari NPM : 1420118285
4. Siti sarkia fataruba NPM :1420118091
5. Safia Marasabessy NPM : 1420118125
6. Sarina Dewi A lussy NPM : 1420118133

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MALUKU HUSADA
KAIRATU
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM.:


PERSARAFAN(TUMOR OTAK)

MAKALAH

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5 ( SIANG )

1. Raudia Tianotak NPM : 1420118089


2. Paradila tualepe NPM : 1420118009
3. Puspita sari NPM : 1420118285
4. Siti sarkia fataruba NPM :1420118091
5. Safia Marasabessy NPM : 1420118125
6. Sarina Dewi A lussy NPM : 1420118133

Makalah ini telah Disetujui


Tanggal, Oktober 2020

Mengetahui,
Dosen Mata Kuliah KMB I

Ns. La Rakhmat Wabula, S.Kep., M.Kep


NIDN. 1203029002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat serta karunia-Nya, sehingga Kami

kelompok 5 dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Persarafan: (TUMOR OTAK)” satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku Husada.

Kami kelompok 5 menyadari bahwa penulis makalah ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak, oleh sebab itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Hamdan Tunny S.Kep.,M.Kes selaku pembina yayasan STIKes Maluku Husada

2. Rasma Tunny S.Sos selaku ketua yayasan STKes Maluku Husada, yang telah

menyediakan fasilitas-fasilitas kepada penulis selama menempuh pendidikan di STIKes

Maluku Husada

3. Lukman La Basy, S.Farm., M.Sc., Apt, Selaku Ketua Stikes Maluku Husada sekaligus

Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan kepada peneliti dalam penyusunan

proposal penelitian ini

4. Ira Sandi Tunny, S.Si., M.Kes, selaku Ketua Program Studi beserta seluruh staf

pengajar/Dosen Ilmu Keperawatan STIKes Maluku Husada

5. Ns. La Rakhmat Wabula, S.Kep., M.Kep, selaku Dosen Mata Kuliah yang telah

memberikan bimbingan kepada Kami kelompok 5 dalam penyusunan Tugas makala ini.

6. Teman-teman sejawat seangkatan dan seperjuangan yang telah memberikan bantuan dan

motivasi.

Ambon, 13 oktober 2020


DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………...........
LEMBARAN PERSETUJUAN……………….…………….............
KATA PENGANTAR……….………………………………...........
DAFTAR ISI…………………………………………………….......
BAB I PENDAHULUAN…………………………………….........
1.1 Latar Belakang…………………………………............
1.2 Rumusan Masalah……………………………...............
1.3 Tujuan Penulisan………………………………............
1.3.1 Tujuan Umum……………………………...........
1.3.2 Tujuan Khusus…………………………..............
1.4 Manfaat Penulisan……………………………..............
1.4.1 Manfaat Teoritis…………………………...........
1.4.2 Manfaat Praktis..………………………..............
BAB II TINJAUAN TEORI…..………………………………........
2.1 Konsep Teori Penyakit....................................................
2.1.1 Definisi…………………………..........................
2.1.2 Etiologi…………………………..........................
2.1.3 Manifestasi Klinis………………..........................
2.1.4 Patofisiologi (WOC)……………..........................
2.1.5 Pemeriksaan Diagnostik…...……..........................
1. Laboratorium…………………………………
2. Radiologi……………………………………..
2.1.6 Penatalaksanaan…...……………..........................
1. Medis………………………………………….
2. Keperawatan………………………………….
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Sistem (…….): (Nama Penyakit)
……………….....................................................
2.2.1 Pengkajian…………………………..........................
1. Keluhan utama………………………………….
2. Riwayat penyakit sekarang……………………..
3. Riwayat penyakit dahulu………..........................
4. Pemeriksaan per system (Range Of System)……
a. B1 (Breathing)………………………………..
b. B2 (Blood)……………………………………
c. B3 (Brain)……………………………………
d. B4 (Bladder)…………………………………
e. B5 (Bowel)…………………………………..
f. B6 (Bone)…………………………………….
5. Pemeriksaan Diagnostik………………………..
a. Laboratorium
b. Radiologi
2.2.2 Diagnosa Keperawatan……………..........................
2.2.3 Intervensi Keperawatan…………………………….
BAB III LITERATURE REVIEW……………………………………...
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..
LAMPIRAN…………………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tumor otak adalah pertumbuhan sel-sel di dalam atau di sekitaran otak secara
tidak wajar dan tidak terkendali.tumor otak merupakan sala satu bagian dari tumor
pada system saraf, di samping tumor spinal dan tumor saraf perifel.berdasatrkan
golonganya tumor di bedakan menjadi dua, yaitu tumor jinak dan tumor tumor ganas
( SETIATI,2010)

Prevelensi nasional penyakit tumor atau kanker adalah 0,4 % dan prevelensi
penyakit tumor secara umum di Indonesia yaitu sebesar 3,6 %.ada kecenderungan
prevelensi meningkat dengan bertambahnya umur dan lebih sering di jumpai pada
wanita.tumor ganas merupakan penyebab kematian ketujuh pada semua umur dengan
proporsi 5,7% ( badan penelitian dan pengebangan kesehatan Depkes,tahun 2010 )
Insidensi tumor otak primer di dunia adalah 10,82 per 100.000 penduduk pertahun
dengan insidensi terendah adalah tumor pineal tumor primer otak maligna yg paling
paling sering yaitu glioma, glioma adalah tumor ganas tersering sedangkan untuk
tumor jinak tersering adalah meningioma ( 97,3 % ). ( porter et.al.2010 )

Tumor otak terjadi karna adanya prolitpelasi atau pertumbuhan sel apnormal
secara sangat cepat pada daerah central nervous system(CNS).sel ini akan terus
berkembang mendesak jaringan otak yang sehat disekitarnya, mengakibatkan terjadi
gangguan neurologis(gangguan vokal akibat tumor dan peningkatan tekanan
intrakranial).hal ini ditandai dengan nyeri kepala,nausea,munta dan papil
edema.penyebab dari tumor belum diketahui.namun ada bukti kuat yang menunjukan
bahwa beberapa agen bertanggung jawab untuk beberapa tipe tumor tumor
tertentu.agent tersebut meliputi faktor herediter ,kongenital,firus toksin dan
defisiensi immonologi.ada juga yang mengatakan bahwa tumor otak dapat terjadi
akibat sekunder dari troma cerebral dan penyakit peredangan.(fagan
dubin,2010,larson 2010,adams dan maurice 2010)

Untuk penatalaksanaan tumor otak,yang perlu diperhatikan adalah usia general


health,ukuran tumor,lokasi tumor dan jenis tumor.metode yang dapat digunakan
antara lain : pembedahan,radioterapy,dan chemotherapy.seorang perawat berperan
untuk membuat asuhan keperawatan yang tepat bagi klien dengan tumor otak serta
menginplementasikan nya secara lansung mulai dari pengkajian,diagnosa hingga
intervensi yang harus di berikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Apa definisi tumor ?


2. Apa manifestasi klinis dari tumor otak
3. Bagaimana etiologi dari tumor otak
4. Bagaimana patofisiologis
5. Apasaja pemeriksaan diagnostik yang dapat di lakukan pada penderita tumor
otak
6. Bagaimana penatalaksanaan dari tumor otak

A.TUJUAN PENULISAN
 Tujuan umum
Adapun yg menjadi tujuan dalam pemnuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui defenisi dari tumor otak itu
 Tujuan khusus
a. Mengetahui dan memahami definisi dari tumor otak
b. Mengetahui dan memahami etiologi/ faktor pencetus tumor otak
c. Mengetahui dan memahami patofisiologis tumor otak
d. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan klien dengan tumor otak
B. Manfaat penulisan
 Manfaat teoritis
Hasil makalah ini di harapkan dapat meningkatkan pemahaman atau
pengetahuan mahasiswa tentang tumor otak
 Manfaat praktis
1. Bagi klien dan keluarga
Untuk menambah wawasan atau informasi mengenai tumor otak sehingga
dapat menumbuhkan kesadaran diri dan keluarga sehingga dapat
meningkatkan kesehatannya serta mampu melakukan perawatan yg tepat
bagi keluarga
2. Bagi insitusi rumah sakit
Sebagai data SPO ( standar operasional prosedur) dalam melakukan
Asuhan keperawatan bagi pasien tumor otak dan dapat meningkatkan
Mutu pelayanan di rumah sakit baik dalam pemberian asuhan keperawatan
Pada pasien tumor otak
3. Bagi insiusi pendidikan
Dapat di gunakan sebagai referensi insitusi pendidikan untuk
meningkatkan mutu pendidikan di masa yg akan datang

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep teori penyakit


2.1.1 Definisi Tumor Otak
Tumor otak merupakan penyakit dimana sel-sel otak tumbuh atau berkembang secara
tidak normal,gejala tumor otak tergantung pada beberapa factor antara lain ,usia,riwayat
kesehtan,ukuran,lokasi,dan liasnya sel.gejala-gejala umum yg muncul yaitu sakit kepala,mati
rasa,mual muntah,dan kejang ( HPV and Cancer,2016 ).
Tumor otak intracranial di klasifikasikan menjadi tumor otak benigna dan maligna.
Tumor otak benigna umumnya ekrta-aksial.yaitu tumbuh dari meningen,saraf kranialis,atau
struktur lain dan menyebabkan kompresi ekstrinsik pada subtansi otak.meskipun dinyatakan
benigna secara histologis,tumor ini dapat mengancam nyawa karena efek yg
ditimbulkan.tumor maligna sendiri umumnya terjadi intra-aksial yaitu berasal dari parenkim
otak.tumor maligna dibagi menjadi tumor malogna primer yg umumnya berasal dari sel glia
dan tumor otak sekunder yg merupakan metastasis dari tumor maligna di bagian tubuh lain.
( Ginsberg,2011)
Tumor tertentu lebih sering terjadi pada kelompok tertentu pada masa bayi dan anak anak,
tumor fosa superior jauh lebih sering dari pada lesi suprantentorial ( fosa media atau anterior)
yang lebih sering di jumpai pada orang dewasa. Tumor otak pada anak kemungkinan besar
adalah astrositoma ganas dari sebelum tingkat I atau II . pada individu setengah umur atau
tua, tumor otak yang paling sering adakah gliopblastoma mutiforme, yaitu jenis glioma yang
paling ganas, ditandai oleh kecepatan pertumbuhan tumor yang cepat.

2.1.2 ETIOLOGI
Penyebab tumor hingga saat ini belum di ketahui penyebabnya secara pasti walaupun
telah banyak penyelidikan yang dilakukan Adapun faktor faktor yang perlu di tinjau,
yaitu:
1. Herediter
Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang di temukan kecuali pada
menigioma, astroctytoma dan neorofibroma dapat di jumpai pada anggota anggota
sekeluarga. Skelerosis tuberose atau penyakit sturge – weber yang dapat di anggap
sebagai manifestasi pertumbuhan baru memperlihatkan faktor familiar yang jelas.
Selain jenis jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti bukti yang kuat
2. Sisa sisa sel embrional
Bangunan bangunan embrional berkembang menjadi bangunan bangunan yang
mempunyai marfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Adakalanya
bangunan embrional yang vtertinggal dalam tubuh menjadi ganas dan merusak
bangunan di sekitarnya perkembangan abnormal itu terjadi pada kraniofaringioma,
teratoma intrakranial dan kordoma.
3. Radiasi
Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami
perubahan degenerasi namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya suatu
glioma. Menigioma pernah di laporkan terjadi setelah timbulnya suatu radiasi
4. Virus
Banyak penilitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar yang di
lakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi virus dalam proses terjadinya
neoplasma tetapi hingga saat ini belum di temukan hubungan antara infeksi virus
dengan sistem saraf pusat.
5. Substansi substansi karsionegonik
Penyelidikan tentang substansi karsonogen sudah lama dan luas di lakukan. Kini
telah di akui bahwa ada substansi yang kasenogenik seperti methylcholanhrone,
nitroso-ethyl-urea
6. Trauma kepala

2.1.3 Manifestasi klinis


Tumor otak merupakan penyakit yang sukar terdiagnosa secara dini, karena pada
awalnya menunjukan berbagai gejala yang menyesatkan dan meragukan tapi
umumnya berjalan progresif. ( JAPARDI, 2010 )
Gejala klinik tumor otak terbagi atas gejala umum dan khusus antara lain:
1. Gejala serebral umum
Dapat berupa perubahan mental yang ringan ( psikomotor atshenia ) yang
dapat di rasakan koleh keluarga besar penderita berupa mudah tersinggung,
emosi, labil, pelupa, perlambatan aktifitas mental dan sosial, depresi.
2. Nyeri kepala
Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala
tumor otak adalah nyeri kepala sifat nyeri kepala berfariasi dari ringan sampai
berat dan berdenyut umumnya bertambah berat pada malam hari dan padasat
bangun tidur di pagi hari serta pada keadaan di mana terjadi peninggian
tekanan tinggi intra kranial. Adanya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia
perlu di curigai tumor otak
3. Muntah
4. Papiledema
Papiledema di sebabkan oleh statis vena yang menimbulkan pembengkakan
dan pembesaran diskus optikus.
5. Kejang
6. Gejala tekanan tinggi intra kranial
7. Gejala spesifik tumor otak yang berhubungan dengan lokasi
a. Lobus frontal
1. Menimbulkan gejala perubahan kepribadian
2. Penurunan daya ingat
3. Penurunan daya penciuman
4. Penurunan penglihatan dan radang syaraf mata
b. Lobus pariental
1. Penurunan kemampuan bicara
2. Tidak bias menulis
3. Tidak mampu mengenali seseorang
4. Bila terdekat area motorik dapat timbul kejang fokal dan pada girus
angularis menimbulkan gejala sindrom gersmman
c. Lobus temporal
1. Akan menimbulkan gejala hemianopsi, bangkitan psikomotor, yang di
dahului dengan halusinasi
2. Bila letak tumor lebih dalam menimbulkan gejala afasia dan
hemiparese
3. Tumor yang terletak sekitar basal ganglia dapat di temukan gejala
choreoathetosis, parkinsonims
d. Lobus oksipital
1. Menimbulkan kejang yang dahului dengan gangguan penglihatan
2. Gangguan penglihatan yang permulaan bersifat quadranopia
berkembang menjadi hemionopsia, objekangnosia.
e. Tumor pada lobus temporal
1. Penurunan kemampuan bicara
2. Kejang-kejang
3. Kadang tanpa gejala sama sekali
f. Tumor pada fosa posterior
1. Gangguan berjalan
2. Nyeri kepala
3. Muntah
g. Tumor pada cerebello pontin angie
1. Gangguan pendengaran
h. Tumor pada batang otak
1. Perubahan perilaku dan emosional ( lebih sensitifi,mudah tersinggung)
2. Sulit bicara dan menelan
3. Mengantuk
4. Sakit kepala,terutama pada pagi hari
5. Kehilangan pendengaran
i. Tumor pada selaput otak
1. Sakit kepala
2. Mengantuk perkepanjangan
3. Tidak mampu mengontrol buang air kecil/ besar
j. Tumor pada kelenjar pituitary
1. Berhenti menstruasi (amenorrhea)
2. Memproduksi air susu
3. Impotensi
k. Tumor pada hipotalamus
1. Kerdil
2. Gangguan seksual pada anak
3. Gangguan cairan dan elektrolit
4. Berhenti menstuarasi / amenorrhea
l. Tumor pada ventrikel
1. Leher kaku
2. Kepala miring
3. Nyeri kepala mendadak
4. Penglihatan kabur
5. Penurunan kesadaran
2.1.4 Patofisiologis (WOC)

Herediter,radiasi,virus,
substansi,karsinogenik, trauma kepala
Masa dalam tengkorak

Tumor otak

Perubahan Volume otak


sirkulasi CSS

Tidak terkompensasi
  denan pemindahan CSS
Invasi vaskularisasi aneorisma dan pereanan
arteri dan vena

Adanya anuan TIK


hipoksemia system saraf

Hemiasi
Pereseran
O2 batan otak
a. N, 1 =persepsi
sensori Pereseran
penghidup diencephalon
dan irus Meduila
Vasodilatasi dan b. N. II.II.VI =
medialis oblonata
permeabilitas penyempitan
lapanagan lobus tem
pandang a. Mempengar
Aliran darah perifer uhi sistem
penglihatan Menekan pemaasan
otak
kabur oersepsi batan otak b. Klinis = mual
sensori visual muntah
c. N. V. VII =
kerusakan
Hipoksia Perpindahan
bemispehere
cerebral cairan dari
kiri kelemahan
veskuler ke
otot wajah
intersitas
afasia

2.1.5 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Untuk menetapkan diagnosis tumor otak ,di perlukan pemeriksaan penunjang,seperti di


bawah ini
1. Pemeriksaan neurologis yg meliputi tes
penglihatan,pendengaran,keseimbangan,kekuataan dan reflex.adanya gangguan pada
sala satu kerja tubuh tersebut dapat mencerminkan area otak tempat tumor berada
2. Pemeriksaan magnetic resonance image ( MRI)

Pemeriksaan ini di lakukan Untuk melokalisasikan letak tumor dengan pasti .

3. Pemeriksaan computerized tomography ( CT )

Pemeriksaan ini di lakukan untuk memastikan letak tumor atau melihat anggota tubuh
lain yg dicurigai menjadi tenpat utama kanker berada ( pada tumor otak sekunder)

4. Pemeriksaaan positron emission tomography ( pet scan )

Pemeriksaan ini untuk mencari induk kanker apabila tumor otak


di curigai sebagai anak sebar.
2.1.6 PENATALAKSANAAN

1. PENATALAKSANAAN MEDIS
Factor-faktor prognestik sebagai pertimbangkan penetalaksanaan :
 Usia
 General health
 Ukuran tumor
 Lokasi tumor
 Jenis tumor

Langka pertama pada pengobatan tumor otak ialah pemberian kortikostreoid yg bertujuan untuk
memberantas edema otak. Pengaruh kortikosteroid terutama dapat di lihat pada keadaan-keadaan
seperti nyeri kepala yg hebat,deficit motoric,afasia dan kesadaran yg menurun.

Untuk tumor otak metode utama yg digunakan dalam penatalaksanaannya,yaitu

1) Pembedahan
Tumor jinak sering kali dapat ditangani dengan eksisi komplety dan pembedahan merupakan
tindakan yg berpotensi kuratif,untuk tumor primer maligna,atau sekunder biasanya sulit di
sembuhkan,pembedahan tumor biasanya harus melalui diagnose yg histologis terlebih
dahulu.
2) Terapi medikantosa
a) Antikonvulsan untuk epilepsy
b) Kortikonsteroid(dekstrametason) untuk peningkatan tekanan intracranial.streoid juga
dapat memperbaiki deficit neurologis fokal sementara dengan mengobati edema otak.
c) Kemoterapi diinikasikan pada beberapa kasus glioma,sebagai anjuran pembedahan dan
radioterapi dengan pengawasan unit spesialistik neuro onkologi.
3) Terapi radiasi ( radioterapi )
Radioterapi konvesial menghantarkan radiasi menggunakan akselerator linier. Dosis
standar untuk tumor otak primer kurang lebih 6.000 gy yg di berikan lima kali
seminggu selama 6 minggu. Untuk klien dengan tumor metastisis, dosis standar
radiasi kurang lebih 3.000 gy. Dosis pasti akan bergantung pada karakteristik tumor,
volume jaringan yg harus di radiasi biasanya di berikan dalam periode yg lebih
pendek untuk melindungi jaringan normal di sekitarnya

2.2.1 konsep asuhan keperawatan pada system persarafan ( tumor otak)


2.1 pengkajian
I. Keluhan utama : biasaanya pasien mengeluh sakit kepala , yg durasinya seakin
meningkat.
II. Riwayat penyakit saat ini
Klien yg mengeluh nyeri kepala saat 5 bulan yg lalu, klien muntah-muntah
ketika mengalami sakit kepala,dan trauma. Pasien berjalan tidak seimbang
sejak satu bulan terakhir,napsu makan menurun,penurunan berat badan sat
bulan terakhir ,penglihatan pasien mulai kabur sejak 1 bulan terakhir.
III. Riwayat penyakit dahulu
.adanya riwayat kejang
IV. Pemeriksaan per system ( RANGE OF SYSTEM)
a.B1 ( breath)
a) RR 12X/menit
b) Napas tersengal-sengal
c) Suara napas ronchi
b.B2 (blood)
a) N 100/menit
b) TD 140/100 mmHg
c) S 37,8 c
d) CRT 4 detik
e) Conjugtiva anemis
f) Akral hangat dan pucat..
c.B3 ( Brain)
a) Kesadaran menurun dengan GCS 445
b) Kejang ordinasi/keseimbangan
c) Penglihatan kabur
d.B4 (bladder)
a. warna urine kuning pekat,bau: biasa
e..B5 ( bowel)
a. Bibir tampak pucat
b. Gerakan peristaltic naik turun
c. Kulit abdomen pucat
d. Mual dan muntah proyektif
f.B6 ( bone )
a. Terdapat papilledema dan edema pada leher bagian kanan
b. Adanya kelemahan otot

V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan radiologi

a. Pemeriksaan magnetic resonance image ( MRI)


Pemeriksaan ini di lakukan Untuk melokalisasikan letak tumor dengan pas

b. Pemeriksaan computerized tomography ( CT )

Pemeriksaan ini di lakukan untuk memastikan letak tumor atau melihat anggota tubuh
lain yg dicurigai menjadi tenpat utama kanker berada ( pada tumor otak sekunder)

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a) Nyeri berhubungan dengan proses pertumbuhan sel sel kanker


b) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yg berhubungan dengan mual muntah

VII. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional


N keperawata keperawatan
O n
Nyeri Setelah di lakukan tindakan 1.kaji karakteristik 1.untuk
1 berhubunga keperawatan selama 1x24 jam nyeri,lokasi,frekuen mengetahui
n dengan nyeri yg di rasakan pasien si tingkat
proses berkurang dilihat kriteria berikut : nyeri
pertumbuha 1.nyeri yg di rasakan oleh pasien sebagai
n sel sel berkurang. evaluasi
kanker untyuk
. intervensi
selanjutnya

2.teknik
2.ajarkan pasien relaksasi
relaksasi tarik nafas dapat
dalam mengatasi
nyeri

3.analgetik
3.kolaborasi dengan efektif untuk
dokter untuk mengatasi
pemberian nyeri
analgetik

2 Perubahan Setelah di lakukan tindakan 1.hidangkan 1.makanan


nutrisi keperawatan selama 1x24 jam di makanan dalam yg hangat
kurang dari harapkan kebutuhan nutrisi dapat porsi kecil tapi menambah
kebutuhan terpenuhi dengan hasil kriteria : sering dan hangat. nafsu makan
tubuh 1.nutrisi pasien terpenuhi
berhubunga 2.mual muntah berkurang Jenis
n dengan makanan yg
mual 2.kaji kebiasaan di sukai oleh
muntah makan pasien pasien akan
membantu
meningkatka
n nafsu
makan

3.untuk
3.timbang berat mengetahui
badan bila kehilangan
memungkinkan berat badan

Untuk
4.kolaborasi dengan mencegah
dokter untuk kekurangan
pemberian vitamin karena
penurunan
absorsi
vitamin larut
dalam
lemak.

BAB III
TABEL LITERATURE REVIEW

NO JUDUL SAMPEL VARIABEL METODE ANALISA HASIL


ARTIKEL PENELITIAN
TAHUN
1 Identifikasi Identifikasi Metode gray Setelah melalui Proses
tumor otak tumor otak level co- tahapan identifikasi
dengan jaringan dengan occurrence perancangan,ma (pengenalan ) di
syaraf tiruan jaringan matrix ka system lakukan untuk
berbasis data syaraf tiruan ( GLCM ) identifikasi menguji tingkat
MRI / tahun berbasis data tumor otak ini keberhasilan
2010 MRI memerlukan jaringan syaraf
pengujian yg tiruan yg sudah
bertujuan untuk di
mengamati dan rangcang.presen
menganalisis tasi keberhasilan
permormance identifikasi
dari struktur menggunakan
jaringan syaraf persamaan.tingk
tiruan yg at keberhasilan
dihasilkan serta yg semakin
hasil identifikasi besar
yg dicapai. menunjukan
bahwa struktur
jaringan syaraf
tiruan yg
dirancang
memiliki
performansi yg
tinggi
2 Klasifikasi pola Klasifikasi Peneliti Tahap ini Proses pelatihan
image pada pola image menggunakan mengolah citra jaringan syarat
pasien tumor pada pasien metode otak setelah tiruan ini
otak berbasis tumor otak threshold otsu mengkonversi mempunyai 2
jaringan syaraf berbasis citra otak ke lapisan input,10
tiruan ( studi jaringan dalam tubuh lapisan
kasus syaraf tiruan berkonstension tersembunyi
penanganan ( studi kasus JPEG.setelah pertama,5
kuratif pasien penanganan proses grayscale lapisan
tumor otak ) / kuratif pasien yaitu mengubah tersembunyi
tahun 2012 tumor otak ) citra otak ke kedua dan 1
dalam aras lapisan output.
keabuan ( untuk
mempermudah
proses
pengolahan citra
selanjutnya ).
Dilanjutkan
dengan
penghilangan
noise ( filtering )
dan proses
segmentasi.
Identifikasi Identifikasi Peneliti perhitungan ciri Peneliti ini di
tumor otak tumor otak menggunakan statistic tersebut lakukan
3 menggunakan menggunaka metode GLCM dianalisis sehingga
jaringan syaraf n jaringan ( GRAY menggunakan memperoleh
tiruan syaraf tiruan LEVEL CO- jaringan syaraf empat ciri
progpagasi balik progpagasi OCCURRENC tiruan.sebelum karakteristik
pada citra CT- balik pada E MATRIX ) melakukan yaitu
SCAN otak / citra CT- pengujian,terlebi kontras,korelasi,
tahun 2011 SCAN otak h dahulu di energy dan
lakukan proses homogenitas
pembelajaran untuk 4 arah.
atau pelatihan jst Nilai tersebut
propagasi balik digunakan untuk
menggunakan identifikasi
data masukan tumor otak
Identifikasi menggunakan
tumor otak JST propafasi
menggunakan balik.identifikasi
jaringan syaraf menggunakan
tiruan jst propagasi
progpagasi balik balik
pada citra CT- menunjukan
SCAN otak bawa nilai MSE
untuk data
pelatihan
sebesar
0,000253 dan
MSE untuk data
pengujian
sebesar
0,0106898
dengan akuransi
JST propagasi
balik untuk
identifikasi
sebesar 70 %

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Tumor otak adalah: suatu lesi yg bersifat jinak (benigna)ataupun ganas
(maligna)membentuk massa dalam ruangan tengkorak kepala (intra cranial ) atau di sumsum
tulang belakang ( medulla spinallis ).neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat
berupa tumor primer maupun metastase.apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu
sendiri disebut tumor otak primer dan bila berasal dariorgan –organ lain (metastase) seperti
kanker paru,kanker payudara,prostate,ginjal,dan lain-lain di sebut tumor.
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis progresif yg di sebabkan oleh dua
factor yaitu gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan intracranial ( TIK ). Gejala
klinis pada tumor otak di kenal dengan istilah trias klosis tumor atak,yaitu nyeri kepala,mual
dan muntah,papil edema.
Untuk penanganan tumor otak dapat di lakukan pembedahan,radioteraphy,kemoteraphy
atau dapat pula dengan cara manipulasi hormonal,biasanya dengan obat golongan tamoxifen
untuk tumor yg sudah bermestastase.

B. SARAN

untuk penelitian selanjutnya,peneliti menyarakan beberapa hal yaitu :


 Dapat di kembangkan lagi pengambilan data dan pengolahannya hingga menjadi
data yg lebih baik sehingga penelitian ini dapat di gunakan sebagai acuan dan sala
satu pedoman untuk melakukan penelitian selnjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
HPV and Cancer, (2016) defenisi tumor otak. Bandung: alpa beta
Japardi, manifestasi klinis tumor otak , jurnal kedokteran trisakti 2010;22(3):110-115

Anda mungkin juga menyukai