Disusun Oleh :
BERLIANA AJENG NURAINI
SN221024
atau nyaman baik secara mental, fisik maupun sosial. Kenyamanan menurut
(Keliat, Windarwati, Pawirowiyono, & Subu, 2015) dapat dibagi menjadi tiga
yaitu:
fisik.
nyeri merupakan suatu hal yang kompleks serta banyak mediator kimia yang
terlibat dan cenderung bersifat sinergis. Nyeri dapat dihasilkan dari aktifitas
langsung ujung saraf bebas, atau juga dapat menjadi lebih sensitive, membuat
lebih rentan terhadap aktifitas nosiseptif dan menyebabkan nyeri lebih cepat
a. Peripheral nerve
b. C-fiber
c. A-beta fiber
d. A-delta fiber
f. Descending pathway
g. Dorsal horn
h. Spinal cord
i. Ascending pathway
j. Brain
(Bahrudin, 2017)
3. Fisiologi Nyeri
sekuens kejadian fisiologis pada sistem saraf. Kejadian ini meliputi tranduksi,
a. Transduksi
spinalis dan seluruh jaringan tubuh, seperti kulit, sendi, tulang dan
termal. Stimuli mekanis dapat berupa tekanan yang intens pada area
dengan kontraksi otot yang kuat, atau tekanan ektensif akibat peregangan
otot berlebihan.
b. Transmisi
atau tanda nyeri. Serabut besar ketika terstimulasi, menutup gerbang atau
c. Persepsi
fisik nyeri. Inpuls dibawa oleh serbit delta-A yang cepat mengarah ke
Faktor Presipitasi
(Agen cedera, agen cedera biologis, agen cedera kimiawi, agen pencedera,
dilatasi serviks, eksblusi fetal)
5. Etiologi
gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah serta yang terakhir
(PPNI, 2016).
yaitu:
c. Usia
d. Jenis kelamin
Hal ini bukan karena pria jarang merasakan nyeri, tetapi mereka
e. Arti nyeri
kecemasan).
f. Anestesi
negatif.
7. Batasan Karakteristik
a. Mengkomunikasikan descriptor nyeri (misalnya rasa tidak aman
b. Menyeringai
d. Pucat
e. Menarik diri
f. Depresi
g. Keletihan
j. Anoreksia
l. Wajah topeng
m. Perilaku melindungi
n. Iritabilitas
q. Gelisah
posisi tubuh)
berlebihan
8. Rencana Keperawatan
Keperawatan Hasil
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
pencahayaan, kebisingan)
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
nyeri
secara mandiri
Anjurkan menggunakan
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
mengganggu tidur
nonfarmakologi lainnya
DAFTAR PUSTAKA
XIII(1), 7-13
Black and Hawks. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Husada. Surakarta.
Keliat, B. A., Dwi Windarwati, H., Pawirowiyono, A., & Subu, A. (2015). Nanda
2017 Edisi 10. (T. H. Herdman & S. Kamitsuru, Eds.) (edisi 10).
Jakarta: EGC.
Kyle, T & Carman, S. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 2. Jakarta :
& Wilkins
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia