Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Injeksi Intravena Melalui Selang Infus


Pada Tn. S Di Ruang Teratai 2 RSUD Kab. Karanganyar

Disusun Oleh :
BERLIANA AJENG NURAINI
SN221024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN
Analisis Sintesis Tindakan Injeksi Intravena Melalui Selang Infus
Pada Tn. S Di Ruang Teratai 2 RSUD Kab. Karanganyar

Hari : Selasa Tanggal : 10-11-2022 jam : 08.30


A. Keluhan Utama:
Neri perut
B. Diagnosis Medis
Kolik abdomen sups ileus obstruktif
C. Diagnosis Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
D. Data Yang Mendukung Diagnosis Keperawatan
DS :
P: nyeri bertambah saat digunakan untuk bergerak
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di perut, ulu hati
S: skala nyeri 6
T: nyeri terasa terus-menerus
DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien gelisah
- Sulit tidur
E. Dasar pemikiran
1. Definisi
Nyeri adalah kondisi yang dapat menggangu kenyamanan
seseorang, nyeri merupakan suatu hal yang kompleks serta banyak
mediator kimia yang terlibat dan cenderung bersifat sinergis. Nyeri
dapat dihasilkan dari aktifitas langsung ujung saraf bebas, atau juga
dapat menjadi lebih sensitive, membuat lebih rentan terhadap aktifitas
nosiseptif dan menyebabkan nyeri lebih cepat (black dan hawks,
2014).

2. Batasan karakteristik
a. Mengkomunikasikan descriptor nyeri (misalnya rasa tidak aman
nyaman, mual, kram otot)
b. Menyeringai
c. Rentang perhatian terbatas
d. Pucat
e. Menarik diri
f. Depresi
g. Keletihan
h. Takut kembali cidera
i. Perubahan kemampuan untuk meneruskan aktivitas sebelumnya
j. Anoreksia
k. Perubahan pola tidur
l. Wajah topeng
m. Perilaku melindungi
n. Iritabilitas
o. Perilaku protektif yang dapat diamati
p. Penurunan interaksi dengan orang lain
q. Gelisah
r. Respon yang dimediasi oleh saraf simpatis (suhu, dingin,
perubahan posisi tubuh)
s. Perubahan berat badan

3. Faktor yang mempengaruhi


Faktor yang mempengaruhi nyeri menurut Black dan Hawks,
(2014) yaitu:
a. Persepsi nyeri, atau interprestasi nyeri, merupakan komponen

penting dalam pengalaman nyeri. Oleh karena itu kita menerima

dan menginterprestasikan nyeri berdasarkan pengalaman individual

kita masing-masing, nyeri juga dirasakan berbeda pada setiap

individu. Persepsi nyeri tidak hanya bergantung dari derajat

kerusakan fisik. Baik stimulus fisik maupun faktor psikososial

dapat mempengaruhi kita akan nyeri.

b. Faktor sosio budaya

Ras, budaya dan etnik merupakan faktor penting dalam respon

individu terhadap nyeri. Faktor-fdaktor ini mempengaruhi seluruh

respon sensori, termasuk respon terhadap nyeri.

c. Usia
Usia dapat mengubah persepsi dan pengalaman nyeri. Individu

dewasa mungkin tidak melaporkan adanya nyeri karena takut

bahwa hal tersebut mengindikasikan diagnosis yang buruk. Nyeri

juga dapat berarti kelemahan, kegagalan, atau kehilangan kontrol

bagi orang dewasa.

d. Jenis kelamin

Jenis kelamin menjadi faktor yang signifikan dalam proses nyeri,

pria lebih jarang melaporkan nyeri dibandingkan dengan wanita.

Hal ini bukan karena pria jarang merasakan nyeri, tetapi mereka

jarang sekali memperlihatkan itu.

e. Arti nyeri

Arti nyeri bagi seseorang mempengaruhi respon mereka terhadap

nyeri. Jika penyebab nyeri diketahui, individu mungkin dapat

mengintrepetasikan arti nyeri dan bereaksi lebih baik terkait

dengan pengalaman tersebut. Jika penyebabnya tidak diketahui

maka akan mempengaruhi psikologis (ketakukutan dan

kecemasan).

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


a. Definisi
Menurut Jacob (2014), injeksi intra vena lewat saluran infus/ bolus
adalah tindakan memberikan satu dosis obat terukur langsung kedalam
sirkulasi sistemik.
b. Tujuan
1) Dapat digunakan untuk keadaan kegawat daruratan pada pasien
kritis yang tidak stabil
2) Mendapatkan efek obat dengan segera dan maksimal
c. Lima prinsip benar pemberian obat
1) Benar pasien
2) Benar obat
3) Benar dosis
4) Benar waktu
5) Benar cara/rute pemberian
d. Prosedur
- Fase Interaksi
1) Melihat program terapi pasien
2) Mengecek urutan prosedur
3) Mempersiapkan alat
- Fase Orientasi
1) Mencucui tangan
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4) Melakukan validasi (5 benar obat)
5) Menanyakan kesediaan pasien
6) Mempertahankan privasi
- Fase Kerja
1) Mengatur posisi klien agar nyaman sesuai dengan daerah
penyuntikan
2) Menempatkan alat dekat klien
3) Pemasangan perlak pengalas
4) Memakai sarung tangan
5) Melakukan desinfeksi pada area yang akan diinjeksi
6) Menusukkan spuit dengan sudut 30 derajat dengan lubang
jarum menghadap keatas
7) Menutup aliran infus/ menggklem selang infus
8) Melakukan aspirasi dan menyuntikkan obat
9) Melakukan desinfeksi pada area yang telah diinjeksi
10) Membuka aliran infus dan mengatur tetesan infus
11) Melepas sarung tangan
12) Merapikan alat dan klien
- Fase Terminasi
1) Mengevaluasi respon pasien
2) Membereskan alat dan mencuci tangan
3) Melakukan dokumentasi
- Penampilan Selama Tindakan
1) Ketenangan
2) Ketelitian
3) Menjaga keamanan pasien dan perawat
G. Analisa Tindakan
Pemberian injeksi IV melalui jalur selang infus merupakan tindakan
memasukkan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena
dengan melalui saluran infus untuk mempercepat absorbs obat.
H. Bahaya Dilakukan Tindakan
a. Bahaya yang ditimbulkan apabila pemberian obat tidak sesuai dengan
5 benar prinsip pemberian obat maka akan berakibat fatal, misalnya
pemberian obat antibiotik pada pasien yang alergi dengan antibiotik
tertentu maka akan menyebabkan penyakit steven jhonson syndrome.
b. Pencegahan yang dilakukan yaitu dengan memperhatikan 5 benar
prinsip pemberian obat.
I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan
Tidak ada
J. Hasil Yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan
S : pasien mengatakan masih merasa nyeri
P : nyeri bertambah saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri perut, ulu hati
S : skala nyeri 4
T : terus-menerus
O : pasien tampak meringis, pasien gelisah, dan sulit tidur
A : nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
P : intervensi dilanjutkan
- identifikasi skala nyeri
- berikan Teknik non farmakologis
- kolaborasi pemberian analgetik
K. Evaluasi Diri
a. Kelebihan
Dapat melakukan tindakan secara mandiri
b. Kekurangan

L. Daftar Pustaka
Jacob, A., Rekha, R., & Tarachnand, J, S. 2014. Buku Ajar Clinical
Nursing Procedures, Edisi Kedua, Jilid Satu. Jakarta : Binarupa
Aksara
Keliat, B. A., Dwi Windarwati, H., Pawirowiyono, A., & Subu, A. (2015).
Nanda International Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2015-2017 Edisi 10. (T. H. Herdman & S. Kamitsuru, Eds.) (edisi 10).
Jakarta: EGC.
Kyle, T & Carman, S. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 2.
Jakarta : EGC. Copyright © 2013 Wolters Kluwer Health, Lippincott
Williams & Wilkins
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai