Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

P DENGAN
ASAM URAT DI DESA SIDOARJO, SRUWENG

Disusun oleh:
Moh Nurkhamim
A32020257
Reguler B15

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMDIYAH GOMBONG


TAHUN AJARAN 2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa “Asuhan Keperawatan Gerontik pada
Ny. P Dengan Asam Urat Di Desa Sidoarjo, Sruweng”.

Disahkan pada tanggal 6 Februari 2021


Disusun oleh:

Moh Nurkhamim

A32020257

Reguler B15

Pembimbing Akademik Perceptor

( Rina Saraswati, M.Kep) (Pana Agus Subarjo, S.Kep.Ns)


BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Nyeri adalah perasaan distress, kesakitan, ketidaknyamanan yang ditimbulkan
dari stimulasi ujung saraf tertentu. Tujuan utama nyeri untuk perlindungan, nyeri
berperan sebagai suatu sinyal peringatan dari tubuh terhadap jaringan yang sedang
mengalami kerusakan dan meminta individu untuk meredakan atau menghilangkan
nyeri dari sumbernya (Rosdahl & Kowalski, 2017).
Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan
berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau potensial, atau digambarkan sebagai
kerusakan (International Association for the study of pain); awitan yang tiba-tiba atau
lambat dengan intensitas ringan hingga berat, dengan berakhirnya dapat diantisipasi
atau diprediksi dengan durai kurang dari 3 bulan (NANDA, 2018).
Nyeri akut adalah pengalaman sensori atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat (SDKI, 2017).
Kesimpulan nyeri adalah perasaan yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan
dari ujung saraf tertentu dapat mendadak atau lambat dan berintesitas ringan hingga
berat.
Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) suatu zat yang
bernama purin. Zat purin adalah zat alami yang merupakan salah satu kelompok
struktur kimia pembentuk DNA dan RNA. Ada dua sumber utama purin yaitu purin
yang diproduksi sendiri oleh tubuh dan purin yang didapatkan dari asupan makanan
seperti tanaman atau hewan. Asam urat sebenarnya memiliki fungsi dalam tubuh yaitu
sebagai antioksidan dan bermanfaat dalam regenerasi sel. Metabolisme tubuh secara
alami menghasilkan asam urat. Asam urat menjadi masalah ketika kadar di dalam
tubuh melewati batas normal (Noviyanti, 2015).

B. Batasan Karakteristik
1. Gejala dan tanda mayor
a. Subjektif
1) Mengeluh nyeri
b. Objektif
1) Tampak meringis kesakitan
2) Bersikap protektif (mis.waspada posisi menghindari nyeri
3) Gelisah
4) Frekuensi nadi meningkat
5) Sulit tidur
2. Gejala dan tanda minor
a. Objektif
1) Tekanan darah meningkat
2) Pola nafas berubah
3) Nafsu makan berubah
4) Proses berfikir terganggu
5) Menarik diri
6) Berfokus pada diri sendiri
7) Diaphoresis

3. Tanda dan gejala


a. Bengkak, merah dan kaku di bagian tertentu.
b. Terasa nyeri hebat pada sendi yang terkena penyakit dan terasa panas saat
bagian yang bengkak disentuh. Rasa nyeri ini terjadi karena kristal-kristal
purin yang bergesekan saat sendi bergerak.
c. Serangannya dapat terjadi sewaktu-waktu akibat mengkonsumsi makanan yang
kaya purin. Terkadang serangannya terjadi secara berulang-ulang. Jika hanya
pegal linu pada otot dan sendi tanpa nyeri hebat maka dapat dipastikan bukan
radang sendi.
d. Gejala asam urat menyebabkan bagian yang terserang berubah bentuk. Gejala
ini dapat terjadi di tempurung lutut, punggung lengan, tendon belakang,
pergelangan kaki, dan daun telinga. Gejala ini lebih banyak dialami oleh para
pria yang berusia lebih dari 30 tahun sekitar 90% dan pada wanita umumnya
terjadi saat mengalami masa menopause 10% (Rifiani dkk., 2016).

C. Faktor yang berhubungan


1. Agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi iskemia, neoplasma)
2. Agen pencedera kimia (mis. terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis. abses, amputasi, terbakar terpotong,)

D. Patofiologi
Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan
berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah
produksi akhir metabolisme purin. Penyebab asam urat ada 3 yaitu yang pertama
sering minum alkohol, karena alhol dapat meningkatkan kadar laktat didalam darah.
Yang ke dua yaitu makanan seperti kepiting, sea food, kacang-kacangan, emping,
melinjo. Yang ke 3 yaitu penyakit dan obat-obatan, ini akan menghambat sekresi asam
urat pada ginjal. Dari semua penyebab di atas kemudian akan menyebabkan sekresi
asam urat menurun sedangkan produksi asam urat didalam tubuh terus meningkat.
Sehingga terjadilah gangguan metabolisme purin didalam tubuh yang semakin lama
akan menyebabkan gout.
Gout akan melepaskan kristal monosodium urat (crystall shedding). Krital ini
merupakan penimbunan asam urat yang semakin lama terjadi pengendapan Kristal
asam urat didalam tubuh. Kemudian akan merangsang respon fagositosisdari leukosit,
leukosit ini yang akan memakan kristal asam urat sehingga akan menimbulkan
peradangan.
Setelah terjadi peradangan kemudian akan terjadi pelepasan mediator kimia
dari sel mast yaitu bradikinin, histamine, prostaglandin, kemudian rangsang akan
dibawa ke hipotalamus dan menstimulus nosiseptor kemudian terjadilah nyeri
sehinggan muncul diagnose keperawatan nyeri. Nyeri akut jika nyeri kurang dari 3
bulan dan nyeri kronis jika lebih dari 3 bulan.
Selain menyebabkan nyeri juga akan menyebabkan penekanan pada jaringan
dan daerah sendi sehingga akan muncul diagnosa keperawatan gangguan perfusi
jaringan. Penumpukan kristal asam urat ini biasanya terjadi pada daerah persendian
biasanya akan muncul tanda bengkak dan kemerahan. Hal ini semakin lama akan
menggaggu aktivitas pasien sehingga akan muncul diagnosa keperawatan hambatan
mobilitas fisik. Penumpukan krital pada sendi yang semakin lama juga akan
menyebabkan perubahan bentuk pada sendi dan bisa juga pada tulang. Hal ini akan
menyebabkan munculnya diagnosa keperawatan gangguan konsep diri.

.
E. Komplikasi
Terdapat beberapa komplikasi pada penyakit gout arthritis ini yaitu:
a. Deformitas pada persendian yang terserang
b. Urolitiasis akibat deposit Kristal urat pada saluran kemih
c. Nephrophaty akibat deposit Kristal urat dalam intertisial ginjal
d. Hipertensi ringan
e. Proteinuria
f. Hyperlipidemia
g. Gangguan parenkim ginjal dan batu ginjal (Aspiani, 2014).

F. Fokus Pengkajian
1. Riwayat Penyakit sekarang:
2. Riwayat Penyakit dahulu
3. Riwayat penyakit keluarga
4. Pola makan dan minum
5. Pola aman dan nyaman
6. Pola gerak dan keseimbangan tubuh
7. Pola tidur/istirahat
8. Pola bekerja
9. Pemeriksaan fisik: kekuatan otot dan rentang gerak sendi
10. Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan lab, rontgen,

G. Fokus Intervensi Keperawatan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien dapat
melakukan kontrol nyeri (L.08063) dengan kriteria hasil:
1. Melaporkan nyeri terkontrol
2. Kemampuan mengenali onset nyeri
3. Kemampuan mengenali penyebab nyeri
4. Kemampuan menggunakan teknik nonfarmakologis
5. Dukungan orang terdekat
Intervensi Keperawatan:
Manajemen nyeri (I.08238)
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Rasional: mengidenfikasi lebih detail nyeri yang dialami pasien
2. Identifikasi skala nyeri
Rasional : mengetahui tingkat nyeri yang dialami pasien
3. Identifikasi respons nonverbal
Rasional: mengetahui respon pasien terhadap nyeri
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Rasional: untuk meminimalkan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Rasional: mengetahui pengalaman nyeri sebelumnya
6. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Rasional: mengetahui keefektifan terapi komplementer
7. Berikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
Rasional: membantu mengurangi nyeri selain menggunakan terapi farmaklogis
8. Kontrol lingkungan yang dapat memperberat nyeri
Rasional: memberikan lingkungan yang nyaman
9. Fasilitasi tidur dan istirahat
Rasional: untuk meberikan waktu istirah yang lebih kepada pasien
10. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Rasional: Agar analgetik dapat efek yang baik dan mengurangi efek samping
11. Ajarkan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
Rasional: agar pasien dapat melakukan tehnik nonfarmaologi sendiri
12. Kolaborasi pemberian analgetik
Rasional: bekerja sama dengan petugas kesehatan lain.
LAMPIRAN KEPERAWATAN GERONTIK

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
I. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien

Nama Lengkap Ny. P Suku Bangsa Jawa/Indonesia


Tempat/ tgl lahir Kebumen, 05-06-1945 Pendidikan terakhir SD
Jenis Kelamin Perempuan Sruweng
Status Perkawinan Cerai mati Alamat Kebumen
Agama Islam ………………………

2. Keluarga yang bisa dihubungi


Nama : Tn.B
Alamat : Sruweng, Kebumen
No. Telp :
Hubungan dengan klien : Anak Kandung
3. Riwayat pekerjaan dan status klien
Pekerjaan saat ini : Swasta
Sumber pendapatan : Buruh
4. Aktivitas Rekreasi
Hobi :-
Bepergian/ wisata :-
Keanggotaan organisasi : -

B. Pola Kebiasaan Sehari-hari


1. Nutrisi
Frekuensi makan : 3x sehari
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan : Nasi + sayur+ lauk
Alergi terhadap makanan : -
Pantangan makan : makanan yang mengandung asam urat
2. Eliminasi
Frekuensi BAK : 5-6 kali sehari
Kebiasaan BAK pada malam hari : kadang-kadang
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada keluhan
Frekuensi BAB : 1x sehari
Konsistensi : lembek
Keluhan yang berhubungan dengan BAB : tidak ada keluhan

3. Personal Higene
a. Mandi
Frekeunsi mandi : 2x sehari
Pemakaian sabun (ya/ tidak) : Ya
b. Oral Higiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2x sehari
Penggunaan pasta gigi (ya/ tidak) : Ya
c. Cuci rambut
Frekuensi : Seminggu sekali
Penggunaan shampoo (ya/ tidak) : Ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : seminggu sekali memotong kuku
Kebiasaan mencuci tangan : kadang-kadang
4. Istirahat dan tidur
Lama tidur malam : 6 jam
Tidur siang : susah tidur
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : tidak ada keluhan
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga : jalan-jalan
Nonton TV : tidak punya TV
Berkebun/ memasak : memasak
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok (ya/ tidak) : tidak
Minuman keras (ya/ tidak) : tidak
Ketergantungan terhadap obat (ya/ tidak) : tidak
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari

Jenis Kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan


1. Menyapu rumah ½ jam
2. Bersih-bersih rumah ½ jam
3. Memasak ½ jam
4.
5.
6.
7. .

C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir: Nyeri lutut, bengkak, kemerahan,
kesemutan
b. Gejala yang dirasakan : Nyeri lutut, bengkak, kemerahan, kesemutan
c. Faktor pencetus : jika berjalan nyeri
d. Timbulnya keluhan : bertahap
e. Waktu timbulnya keluhan : sudah 1-2 tahun
f. Upaya mengatasi : Berobat Ke RS/Puskesmas
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
b. Riwayat alergi : tidak ada
c. Riwayat kecelakaan : tidak ada
d. Riwayat dirawat di rumah sakit : tidak pernah
e. Riwayat pemakaian obat : tidak ada

3. Pengkajian/ Pemeriksaan fisik


a. Keadaan Umum : Cukup
b. TTV
TD: 186/89mmHg, Nadi:75 x/m, RR: 20 x/m, Suhu: 36,5 oC
c. BB: 50kg, TB: 150cm
d. Kepala : bentuk mesocepal, rambut beruban
e. Mata : mata sebelah kanan agak rebeng
f. Telinga :tidak ada penumpukan serumen berlebih
g. Mulut, gigi dan bibir :bersih
h. Dada:
Paru-paru \: I : simestris
P: kanan kiri teraba sama
P: sonor
A: vesikuler
Jantung: I: tidak ada jejas
P: tidak ada nyeri tekan
P: pekak
A: S1,S2 reguler
i. Abdomen
I: tidak terlihat distensi
A: bising usus 10x/m
P: tidak ada nyeri tekan
P:Tympani
j. Kulit : turgor kulit elastis, lembab
k. Ekstremitas atas : tidak ada keluhan
l. Ekstremitas bawah : nyeri di bagian lutut, bengka, kemerahan

D. Hasil Pengkajian Khusus (Format Terlampir)


1. Pengkajian Nutrisi : Nutrisi Baik
2. Pengkajian Depresi : Normal
3. Pengkajian Risiko Jatuh : Risiko Jatuh Rendah
4. Pengkajian Keseimbangan : klien memiliki risiko jatuh sedang dan perlu
menggunakan alat bantu jalan seperti tongkat, kruk, dan walker.
5. Pengkajian Status Mental : aspek kognitif dari fungsi mental baik
6. Pengkajian Tingkat Kemandirian : Tinggi
Lingkungan Tempat Tinggal

1. Jenis lantai rumah :  tanah,  tegel,  porselin lainnya. Sebutkan ! ……..


2. Kondisi lantai :  licin,  lembab,  kering  lainnya. Sebutkan! …………
3. Tangga rumah :  Tidak ada  Ada :  aman (ada pegangan),  tidak aman
4. Penerangan :  cukup,  kurang
5. Tempat tidur :  aman (pagar pembatas, tidak terlalu tinggi),  tidak aman
6. Alat dapur :  berserakan,  tertata rapi
7. WC :  Tidak ada  Ada :  aman (posisi duduk, ada pegangan),  tidak aman
(lantai licin, tidak ada pegangan)
8. Kebersihan lingkungan :  bersih (tidak ada barang membahayakan),  tidak
bersih dan tidak aman (pecahan kaca, gelas, paku, dan lain-lain)
II. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1 Ds: Nyeri akut Agen cedera
Ny.P mengatakan nyeri lutut, bengkak. (D.0077) fisiologis
kemerahan, kesemutan
P : pasien mengatakan nyeri bertambah ketika
pagi hari
Q: nyeri seperti di tusuk-tusuk
R nyeri didaerah lutut
S: skala nyeri 4
T: nyeri hilang timbul
Do:
Pasien tampak meringis kesakitan,
2 Ds: pasien mengatakan kurang tahu tentang Defisit Kurang
penyakitnya dan pengobatannya pengetahuan terpapar
Do: pasien bertanya-tanya tentang (D.0111) informasi
penyakitnya
Prioritas Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
Ko
Kod
de
Diagnosa e NIC/
No NO NOC/SLKI Rasional
Keperawatan NIC/ SIKI
C/S
SIKI
LKI
1 Nyeri akut L.0 Setelah dilakukan tindakan I.082 Manajemen Nyeri
berhubunga 806 keperawatan selama 2x24 jam 38 1. Monitor secara 1. Mengetahui tingkat nyeri
n dengan 6 diharapkan tingkat nyeri komphrehensif tentang nyeri pasien
agen cedera pasien berkurang dengan 2. Observasi keadaan umum 2. Mengetahui
biologis kriteria hasil: pasien (tingkat nyeri dan perkembangan keadaan
kriteria Awa tujua TTV) umum pasien
l n 3. Posisikan senyaman 3. Posisi yang nyaman
Pasien 2 4 mungkin dapat mengurangi nyeri
tampak 4. Ajarkan tehnik nafas dalam 4. Tehnik mengurangi nyeri
tenang 5. Kolaborasi dengan dokter non farmakologi
Pasien 2 4
untuk pemberian analgetik 5. Bekerjasama dengan tim
melaporka
kesehatan lain agar
n nyeri
masalah cepat teratasi
berkurang
Mengontr 2 4
ol nyeri
2 Defisit L.1 Setelah dilakukan tindakan I.123 Edukasi kesehatan
pengertahua 211 keperawatan selama 1x30 83 1. Identifikasi kesiapan dan 1. mengetahui kemampuan
n menit diharapkan tingkat kemampuan menerima kesiapan pasien dalam
berhubunga 1 tingkat pengetahuan dengan informasi menerima informasi
n dengan kriteria hasil: 2. Sediakan materi dan media 2. memudahkan pasien
kurang kriteria awal tujuan pendidikan kesehatan memahami informasi
terpapar Perilaku 2 4 3. Jadwalkan pendidikan 3. memudahkan untuk
informasi sesuai kesehatan sesuai bertemu dengan pasien
anjuran kesepakatan
Kemampu 2 4
4. Berikan kemampuan untuk 4.Membuka kesempatan
an
bertanya bertanya yang belum
menjelask
5. Jelaskan faktor risiko yang dipahami pasien
an
dapat mempengaruhi 5. mengetahui faktor risiko
kesehatan yang mempengaruhi
kesehatan
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa Ttd dan
Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Formatif
Kep Nama
Minggu, 31 1 1. Memonitor secara S: pasien mengatakan nyeri berkurang
Januari 2021, komphrehensif tentang nyeri P : pasien mengatakan nyeri bertambah
ketika pagi hari
j. 09.00
Q: nyeri seperti di tusuk-tusuk
R nyeri didaerah lutut
S: skala nyeri 2
T: nyeri hilang timbul
O: Pasien tampak lebih tenang
S: -
1 2. Mengobservasi keadaan O: Ku cukup, S: 36,6 C, N: 98x/m,
umum pasien TD: 160/80mmHg
3. Memposisikan senyaman S: pasien merasa nyaman duduk
1
mungkin O: tampak duduk
1 4. Ajarkan tehnik nafas dalam S: tampak lebih tenang
O: pasien dapat melakukan tehnik nafas
dalam
5. Identifikasi kesiapan dan S: pasien siap menerima informasi
Senin, 01 2 kemampuan menerima
Februari 2021 O:-
informasi
J.10.00 2 6. Menyediakan materi dan S: -
media pendidikan kesehatan O: materi pendidikan kesehatan tentang
7. Menjadwalkan pendidikan terapi daun kemangi
2
kesehatan sesuai kesepakatan
S: pasien bertanya yang belum paham
2 8. Memberikan kemampuan
untuk bertanya O: -
9. Menjelaskan faktor risiko S: pasien mengetahui faktor risiko yang
2
yang dapat mempengaruhi dapat mempengaruhi kesehatan
kesehatan
O:-

V. EVALUASI KEPERAWATAN
Ttd dan
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Kep Evaluasi Sumatif
Nama
Minggu, 31 S: pasien mengatakan nyeri berkurang
Januari 2021 P : pasien mengatakan nyeri bertambah ketika pagi hari
Q: nyeri seperti di tusuk-tusuk
j.11.00
R nyeri didaerah lutut
S: skala nyeri 2
T: nyeri hilang timbul
O: Pasien tampak lebih tenang, Ku cukup, S: 36,6 C, N:
98x/m, TD: 160/80mmHg
A: Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor nyeri

Senin, 01 Defisit S: pasien siap menerima informasi, pasien bertanya yang


Februari 2021 Pengetahuan belum paham, pasien mengetahui faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
J. 12.00
O: pasien tampak lebih tenang. materi pendidikan kesehatan
tentang terapi daun kemangi

A: Masalah keperawatan defisit pengetahuan teratasi


P: Hentikan intervensi
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kasus diatas Ny.P berumur 76 tahun menderita asam urat dengan keluhan
bengkak di kedua lutut dan mengeluh nyeri. Sehingga munculah diagnosa keperawatan
nyeri kronis berhubungan dengan gangguan fungsi metabolik. Kemudian intervensi yang
dilakukan yaitu dengan memberikan ditraksi relaksasi nafas dalam. Hal ini didapatkan
hasil evaluasi keperawatan bahwa pasien mengatakan nyerinya berkurang. Hal ini juga
sesuai dengan jurnal penelitian yang dilakukan Rahmawati (2017) bahwa tehnik distraksi
relaksai nafas dalam mengurangi nyeri pada pasien asam urat.
DAFTAR PUSTAKA
NANDA. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11 editor T
Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.
PPNI.(2017).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1, Cetakan III.Jakarta: DPP PPNI.
PPNI.(2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1, Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI.(2019).Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1, Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.
Lampiran 2

No :FRM-SKP/037
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Tanggal : 26 April 2013

Revisi : 00
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Halaman : 1 dari 1

Form Pengkajian Nutrisi

Form Full The Mini Nutritional


Assessment
(Formulir Pengkajian Nutrisi Mini)
No Pertanyaan Keterangan Skor
Nilai
Screening
0: mengalami penurunan asupan makanan yang 2
Apakah anda mengalami penurunan parah
asupan makanan selama tiga bulan 1: mengalami penurunan asupan makanan
1. terakhir dikarenakan hilangnya selera sedang
makan, masalah pencernaan, 2:tidak mengalami penurunan asupan makanan
kesulitan mengunyah atau menelan?
0: kehilangan berat badan lebih dari 3 kg 3
1: Tidak tahu
Apakah anda kehilangan berat badan 2: kehilangan berat badan antara 1 sampai
2.
selama 3 bulan terakhir? 3 kg
3: tidak kehilangan berat badan
0: hanya di tempat tidur atau kursi roda 1: 2
Bagaimana mobilisasi atau dapat turun dari tempat tidur namum
3.
pergerakan anda? tidak dapat jalan-jalan
2: dapat pergi keluar/jalan-jalan
Apakah anda mengalami stres 2
0: ya
4. psikologis atau penyakit akut selama
2: tidak
3 bulan terakhir?
0: demensia atau depresi berat 1: 2
Apakah anda memiliki masalah demensia ringan
5.
neuropsikologi? 2: tidak mengalami masalah
neuropsikologi
0: BMI kurang dari 19 2
Bagaimana hasil BMI (Body Mass
1: BMI antara 19-21
6. Indeks) anda? (berat badan
2: BMI antara 21-23
(kg)/tinggi badan(m2))
3: BMI lebih dari 23
≥12: normal/tidak berisiko, tidak 13
membutuhkan pengkajian lebih
Nilai Skrining
lanjut
(total nilai maksimal 14)
≤ 11: mungkin malnutrisi, membutuhkan
pengkajian lebih lanjut
No Pertanyaan Keterangan Skor
Nilai
Pengkajian
Apakah anda hidup secara mandiri? 1
0: tidak
7. (tidak di rumah perawatan,
1: ya
panti atau rumah sakit)
Apakah anda diberi obat lebih dari 3 0: ya 1
8.
jenis obat per hari? 1: tidak
Apakah anda memiliki luka 0: ya 1
9 tekan/ulserasi kulit? 1: tidak
Berapa kali anda makan dalam 0: 1 kali dalam sehari 2
10. sehari? 1: 2 kali dalam sehari
2: 3 kali dalam sehari
Pilih salah satu jenis asupan protein 2
yang biasa anda konsumsi?
a. Setidaknya salah satu produk dari 0: jika tidak ada atau hanya 1 jawaban
11. susu (susu, keju, yoghurt per hari) diatas
b. Dua porsi atau lebih kacang- 0.5: jika terdapat 2 jawaban ya 1:
kacangan/telur perminggu jika semua jawaban ya
c. Daging, ikan atau unggas setiap
hari
Apakah anda mengkonsumsi sayur 0: tidak 0
12. atau buah 2 porsi atau lebih setiap 1: ya
hari?
Seberapa banyak asupan cairan yang 0 : kurang dari 3 gelas 1
Guigoz,Y.;J ensen, G.; Thomas, D.; Vellas, B.;et al. 2006. The mini nutritional
assessment (MNA®) review of the literature-what does it tell us? The
Journal of nutrition, Health & Aging ,Vol. 10, Pg 466.
Lampiran 3

No :FRM-SKP/037
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Tanggal : 26 April 2013

Revisi : 00
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Halaman : 1 dari 1

Form Pengkajian Depresi

Geriatric Depression Scale 15-Item (GDS-


15) Skala Depresi Geriatri

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin:

Petunjuk Penilaian:
1. Untuk setiap pertanyaan, lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai dengan kondisi anda (1
atau 0).
2. Jumlahkan seluruh pertanyaan yang mendapat point 1.

Nilai Respon
No Keadaan yang Dialami Selama Seminggu
Ya Tidak
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? 0 1
2 Apakah anda telah banyak meninggalkan kegiatan dan hobi 1
0
anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? 1 0
4 Apakah anda sering merasa bosan? 1 0
5 Apakah andamasih memiliki semangat hidup? 0 1
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi 0
1
pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup 0 1
anda?
8 Apakah anda sering merrasa tidak berdaya? 1 0
9 Apakah anda lebih suka tinggal di rumah, daripada pergi 1
0
keluar untuk mengerjakan sesuatu yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan 0
1
daya ingat anda dibandingkan orang lain?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang 0
1
menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga? 1 0
13 Apakah anda merasa penuh semangat? 0 1
14 Apakah anda merasa keadaan anda tidak ada harapan? 1 0
15 Apakah anda merasa bahwa orang lain lebih baik 0
1
keadaannya daripada anda?
Skor 2

Interpretasi
1. Normal :0–4
2. Depresi ringan :5–8
3. Depresi sedang : 9 – 11
4. Depresi berat : 12 – 15
No :FRM-SKP/037
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Tanggal : 26 April 2013

Revisi : 00
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Halaman : 1 dari 1

Lampiran 4

Form Pengkajian Risiko Jatuh

Morse Fall Scale (MFS)

Nama Lansia : Usia :

Alamat : Tanggal:

No Pengkajian Skala Nilai


Riwayat jatuh; apakah lansia pernah jatuh dalam 3 bulan Tidak 0 0
1.
terakhir? Ya 25
Diagnosa sekunder; apakah lansia memiliki lebih dari satu Tidak 0
2.
penyakit? Ya 15 15
Alat bantu jalan:
a. Bedrest/dibantu perawat 0 0
3. b. Kruk/ tongkat/ walker 15
c. Berpegangan pada benda-benda di sekitar (kursi, lemari, 30
meja)
Tidak 0 0
4. Terapi Intravena; apakah saat ini lansia terpasang infus?
Ya 20
Gaya berjalan/cara berpindah
a. Normal/bedrest/immobile (tidak dapat bergerak sendiri 0
5.
b. Lemah (tidak bertenaga) 10
c. Gangguan/tidak normal (pincang, diseret) 20 20
Status Mental
6. a. Lansia menyadarai kondisi diri sendiri 0 0
A. b. Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15
B. Total Skor 35

Tingkatan Risiko Jatuh


Tingkatan risiko Nilai MFS Tindakan
Tidak berisiko 0 – 24 Perawatan dasar
Risiko rendah 25 – 50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar
Risiko tinggi ≥ 51 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh risiko tinggi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN No :FRM-SKP/037

Tanggal : 26 April 2013


MUHAMMADIYAH GOMBONG Revisi : 00

Halaman : 1 dari 1

Lampiran 4

Form Pengkajian Keseimbangan

BBT (BERG BALANCE TEST)


Nama Lansia :
Jenis Kelamin :
Tanggal Lahir/Usia :
Alamat :
Tanggal Pengkajian :

Berilah tanda centang (V) pada kolom yang sesuai !


1. Duduk ke berdiri 2. Berdiri tanpa bantuan
Instruksi: tolong berdiri, cobalah untuk tidak Instruksi: berdirilah selama dua menit tanpa
menggunakan tangan sebagai sokongan berpegangan
Skor : Skor:
( ) 4 mampu berdiri tanpa menggunakan tangan ( ) 4 mampu berdiri selama dua menit
( ) 3 mampu untuk berdiri namun menggunakan ( ) 3 mampu berdiri selama dua menit
bantuan tangan dengan pengawasan
( ) 2 mampu berdiri menggunakan tangan ( ) 2 mampu berdiri selama 30 detik tanpa
setelah beberapa kali mencoba bantuan ( ) 1 membutuhkan beberapa kali
( ) 1 membutuhkan bantuan minimal untuk berdiri untuk mencoba
( ) 0 membutuhkan bantuan sedang atau maksimal berdiri selama 30 detik tanpa bantuan
untuk berdiri ( ) 0 tidak mampu berdiri selama 30 detik tanpa
bantuan
3. Duduk tanpa sandaran punggung tetapi kaki 4. Berdiri ke duduk
sebagai tumpuan di lantai Instruksi: silahkan duduk
Instruksi: duduklah sambil melipat tangan Anda
selama dua menit
Skor Skor
( ) 4 mampu duduk dengan aman selama dua ( ) 4 duduk dengan aman dengan pengguanaan
menit ( ) 3 mampu duduk selama dua menit di bawah minimal tangan
pengawasan ( ) 3 duduk menggunakan bantuan tangan
( ) 2 mampu duduk selama 30 detik ( ) 2 menggunakan bantuan bagian belakan kaki
( ) 1 mampu duduk selama 10 detik untuk turun
( ) 0 tidak mampu duduk tanpa bantuan selama ( ) 1 duduk mandiri tapi tidak mampu mengontrol
10 detik pada saat dari berdiri ke duduk
( ) 0 membutuhkan bantuan untuk duduk
5. Berpindah 6. Berdiri tanpa bantuan dengan mata tertutup
Instruksi: buatlah kursi bersebelahan. Minta klien Instruksi: tutup mata Anda dan berdiri selama 10 detik
untuk berpindah ke kursi yang memiliki penyagga
tangan kemudian ke arah kursi yang tidak memiliki
penyangga tangan
Skor Skor
( ) 4 mampu berpindah dengan sedikit ( ) 4 mampu berdiri selama 10 detik dengan
penggunaan tangan aman ( ) 3 mampu berdiri selama 10 detik dengan
( ) 3 mampu berpindah dengan bantuan tangan pengawasan
( ) 2 mampu berpindah dengan isyarat verbal ( ) 2 mampu berdiri selama 3 detik
atau pengawasan ( ) 1 tidak mampu menahan mata agar tetap
( ) 1 membutuhkan seseorang untuk membantu tertutup tetapi tetap berdiri dengan aman
( ) 0 membutuhkan dua orang untuk membantu ( ) 0 membutuhkan bantuan agar tidak jatuh
atau mengawasi
7. Berdiri tanpa bantuan dengan dua kaki rapat 8. Meraih ke depan dengan mengulurkan tangan
Instruksi: rapatkan kaki Anda dan berdirilah ketika berdiri
tanpa berpegangan Instruksi: letakkan tangan 90 derajat. Regangkan jari
Anda dan raihlah semampu Anda (penguji meletakkan
penggaris untuk mengukur jarak antara jari dengan
tubuh)
Skor Skor
( ) 4 mampu merapatkan kaki dan berdiri satu ( ) 4 mencapai 25 cm (10 inchi)
menit ( ) 3 mampu merapatkan kaki dan berdiri satu ( ) 3 mencapai 12 cm (5 inchi)
menit ( ) 2 mencapai 5 cm (2 inchi)
dengan pengawasan ( ) 1 dapat meraih tapi memerlukan pengawasan
( ) 2 mampu merapatkan kaki tetapi tidak dapat ( ) 0 kehilangan keseimbangan ketika mencoba
bertahan selama 30 detik /
( ) 1 membutuhkan bantuan untuk mencapai posisi memerlukan bantuan
yang diperintahkan tetapi mampu berdiri selama
15 detik
( ) 0 membutuhkan bantuan untuk mencapai posisi
dan tidak dapat bertahan selama 15 detik
9. Mengambil objek dari lantai dari posisi berdiri 10. Melihat ke belakang melewati bahu kanan dan kiri
Instruksi: Ambilah sepatu/sandal di depan kaki Anda ketika berdiri
Instruksi: tengoklah ke belakang melewati bahu kiri.
Lakukan kembali ke arah kanan
Skor Skor
( ) 4 mampu mengambil dengan mudah dan aman ( ( ) 4 melihat ke belakang dari kedua sisi
) 3 mampu mengambil tetapi membutuhkan ( ) 3 melihat ke belakang hanya dari satu sisi
pengawasan ( ) 2 hanya mampu melihat ke samping tetapi dapat
( ) 2 tidak mampu mengambil tetapi meraih 2-5 cm menjaga keseimbangan
dari benda dan dapat menjaga keseimbangan ( ) 1 membutuhkan pengawasan ketika menengok (
( ) 1 tidak mampu mengambil dan memerlukan ) 0 membutuhkan bantuan untuk mencegah
pengawasan ketika mencoba ketidakseimbangan atau terjatuh
( ) 0 tidak dapat mencoba/membutuhkan bantuan untuk
mencegah hilangnya keseimbangan atau terjatuh
11. Berputar 360 derajat 12. Menempatkan kaki secara bergantian pada sebuah
Instruksi: berputarlah satu lingkaran penuh, pijakan ketika beridiri tanpa bantuan
kemudian ulangi lagi dengan arah yang berlawanan Instruksi: tempatkan secara bergantian setiap kaki
pada sebuah pijakan. Lanjutkan sampai setiap kaki
menyentuh pijakan selama 4 kali.
Skor Skor
( ) 4 mampu berputar 360 derajat dengan aman ( ) 4 mampu berdiri mandiri dan melakukan 8 pijakan
selama 4 detik atau kurang dalam 20 detik
( ) 3 mampu berputar 360 derajat hanya dari satu sisi ( ) 3 mampu berdiri mandiri dan melakukan 8
selama empat detik atau kurang kali pijakan > 20 detik
( ) 2 mampu berputar 360 derajat, tetapi dengan ( ) 2 mampu melakukan 4 pijakan tanpa bantuan
gerakan yang lambat ( ) 1 mampu melakukan >2 pijakan dengan
( ) 1 membutuhkan pengawasan atau isyarat verbal ( bantuan minimal
) 0 membutuhkan bantuan untuk berputar ( ) 0 membutuhkan bantuan untuk mencegah jatuh/tidak
mampu melakukan
Rentang nilai BBT : 0 – 20 : klien memiliki risiko jatuh tinggi dan perlu menggunakan alat bantu jalan berupa
kursi roda.
21 – 40: klien memiliki risiko jatuh sedang dan perlu menggunakan alat bantu jalan
seperti tongkat, kruk, dan walker.
TOTAL SKOR : 35 Pemeriksa: Moh.Nurkhamim
No :FRM-SKP/037
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Tanggal : 26 April 2013

Revisi : 00
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Halaman : 1 dari 1

Lampiran 5

Form Pengkajian Status Mental

MMSE (mini mental status


exam)

NILAI NILAI
NO ASPEK KOGNITIF KRITERIA
MAKS KLIEN
Menyebutkan dengan benar:
 Tahun
 Musim
1. ORIENTASI 5 5
 Tanggal
 Hari
 Bulan
Dimana kita sekarang ?
 Negara Indonesia
 Provinsi….
2. ORIENTASI 5 5  Kota…..
 Panti werda…..
 Wisma….
Sebutkan 3 objek (oleh pemeriksa ) 1 detik untuk
mengatakan masing –masing objek, kemudian
tanyakan kepada klien ketiga objek tadi (untuk
3. REGISTRASI 3 3 disebutkan )
 Objek………
 Objek………
 Objek………
Minta klien untuk memulai dari angka 100
kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali
PERHATIAN  93
4. DAN 5 4  86
KALKULASI  79
 72
 65
Minta klien untuk mengulangi ke 3 objek pada
5. MENGINGAT 3 3 nomer 2 (registrasi) tadi, bila benar 1 poin untuk
masing – masing objek.
6. BAHASA 9 8 Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan
namannya pada klien (misal jam tangan atau
pensil)
Minta kepada klien untuk mengulang kata berikut
“ tak ada jika ,dan , atau,tetapi” bila benar, nilai 1
poin.
Pernyataan benar 2 buah : tidak ada tetapi.

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut ini


yang terdiri dari 3 langkah: “ ambil kertas di
tangan anda ,lipat 2 dan taruh di lantai “.
 Ambil kertas
 Lipat dua
 Taruh di lantai

Perintahkan pada klien untuk hal berikut ( bila


aktivitas sesuai perintah nilai 1 poin)
 Tutup mata anda.

Perintah pada klien untuk menulis satu kalimat dan


menyalin gambar
 Tulis satu kalimat
 Menyalin gambar.

Copying: Minta klien untuk mengcopy gambar


dibawah. Nilai 1 point jika seluruh 10 sisi ada dan
2 pentagon saling berpotongan membentuk sebuah
gambar 4 sisi

TOTAL NILAI 30 28

Interpretasi hasil
>23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
<17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

Sruweng, 30 Januari 2021


Pemeriksa

(Moh.Nurkhamim)
No :FRM-SKP/037
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Tanggal : 26 April 2013

Revisi : 00
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Halaman : 1 dari 1

Lampiran 6

Form Pengkajian Tingkat Kemandirian

FORMAT BARTHEL INDEX

No. Aktivitas Kemampuan Skor Skor


Mandiri 10 10
1. Makan Perlu bantuan orang lain 5
Tergantung bantuan orang lain 0
Mandiri 5 10
2. Mandi
Tergantung bantuan orang lain 0
Membersihkan diri Mandiri 5 5
3. (lap muka, sisir rambut, sikat Perlu bantuan orang lain 0
gigi)
Mandiri 10 10
4. Berpakaian Sebagian dibantu 5
Tergantung orang lain 0
Kontinen diatur 10 10
5. Mengontrol BAB Kadang-kadang inkontinen 5
Inkontinen/ kateter 0
Mandiri 10 10
6. Mengontrol BAK Kadang-kadang inkontinen 5
Inkontinen/kateter 0
Penggunaan toilet (pergi ke/dari Mandiri 10 10
7. WC, melepaskan/ mengenakan Perlu bantuan orang lain 5
celana, menyeka, menyiram Tergantung orang lain 0
Mandiri 15 15
Dibantu satu orang 10
8. Transfer (tidur-duduk)
Dibantu dua orang 5
Tidak mampu 0
Mandiri 15 15
9. Mobilisasi (Berjalan)
Dibantu satu orang 10
Dibantu dua orang 5
Tergantung orang lain 0
Mandiri 10 10
10. Naik turun tangga Perlu bantuan 5
Tidak mampu 0

Mahoney FI, Barthel D. “Functional evaluation: the Barthel Index.” Maryland State
Medical Jorunal 1965;14:56-61.
Lampiran 7
Form Pre Planning Kegiatan Keperawatan Gerontik

PRE PLANNING ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Pertemuan ke :I
Tanggal : 1 Februari 2021
Topik : asam urat dan daun kemangi sebagai terapi asam urat
A. LATAR BELAKANG
Ny. P adalah lansia berumur 76 tahun. Ia tinggal bersama anaknya, Ny,P menderita
asam urat sudah sekitar 1-2 tahunan sampai sekarang. Ia mempunyai keluhan kedua
lututnya bengkak, kemerahan, kadang kesemutan dan juga nyeri saat berjalan. Ny. P
menginginkan informasi tentang kesehatan dan juga pengobatannya. Maka dari itu perlu
dilakukankannya pendidikan kesehatan kepada Ny.P.

B. TUJUAN UMUM : Memberikan pendidikan kesehatan tentang asam


urat dan daun kemangi sebagai terapi asam urat
C. TUJUAN KHUSUS : Pasien dapat mengetahui penyakit asam urat dan
pasien juga mampu memahami terapi asam urat serta
dapat hidup lebih sehat
D. HARI/ TANGGAL : 1 Februari 2021
E. WAKTU : 11.00
F. TEMPAT : Rumah pasien
G. METODE : edukasi dan Tanya jawab
H. SETTING TEMPAT :

Ket:
: pasien : pemberi informasi

I. MEDIA : lembar balik


J. MATERI : (terlampir)
A. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Pembukaan
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
d. Meminta persetujuan
2. Pelaksanaan
a. Menjelaskan tentang daun kemangi sebagai terapi asam urat
b. Mengajarkan cara pengolahan daun kemangi
3. Penutup
a. Memberikan kesempatan bertanya
b. Memberikan harapan
c. Salam
B. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur : pasien siap, seting tempat sesuai, waktu sesuai
2. Evaluasi Proses : proses berjalan lancar sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil : pasien memahami tentang materi yang diberikan
Cara membuat air rebusan daun kemangi, Berikut caranya:

1. Siapkan satu genggam daun kemangi.

2. Siapkan satu gelas air putih.

3. Siapkan panci dan taruh di atas kompor.

4. Masukan daun kemangi dan air putih satu gelas ke dalam panci

5. Rebus daun kemangi sampai airnya mendidih dan berubah agak kehijauan.

6. Jika sudah, tuangkan kembali ke dalam gelas serta dinginkan sebentar.


7. Sehabis itu air rebusan daun kemangi sudah siap untuk diminum

Anda mungkin juga menyukai