DI SUSUN OLEH:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui:
(.........................................) ( .................................................)
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
a. Laporan Pendahuluan Pre Planning
b. SAP
c. Leaflet........................................................................
d. Dokomentasi Kegiatan.................................................................
e. Jurnal Kesehatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat ilmu yang telah
diberikan kepada manusia supaya dapat mengenali dunia dengan ilmu pengetahuan untuk
kemaslahatan ummat manusia serta memberikan nikmat sehat dan sempat sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan Asuhan Keperawatan Keluarga yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Keluarga Ny. H Tahap Perkembangan keluarga Remaja Pelepasan dengan
masalah keperawatan utama manajemen kesehatan keluarga tidak efektif” ini tepat pada
waktunya. Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini disusun guna memberikan gambaran
tentang proses asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan pada keluarga Ny. H sebagai
keluarga dengan tahap perkembangan keluarga baru mulai dari pengkajian, perumusan
diagnosa keperawatan, penyusunan intervensi, laporan implementasi, hingga evaluasi.
Penulis
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, memepertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosiaonal, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall
dan Logan : 1988). Keluarga juga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan
dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang
berinteraksi dan merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan masyarakat.
Keluarga dapat menempatkan peran yang sesuai antara individu dan masyarakat.
Terbentuknya keluarga yang sehat akan tercipta komunitas sehat. Masalah yang dialami
anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena keluarga
merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagi usaha ksehatan masyarakat.
Dalam hal ini ada dampak positif dan keuntungan yang didapatkan oleh perawat yaitu
dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Membangun
keluarga yang sehat dibutuhkan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
keluarga.
Banyak perubahan dalam komposisi keluarga. Ada yang berkurang, namun juga
ada yang bertambah. Berkurang pada contoh anak lulus SMA yang pergi kuliah atau
bekerja di kota lain, sehingga mereka meninggalkan rumah orangtua.Ada perubahan
corak interaksi, baik yang bersifat mengecil maupun membesar, menyempit maupun
meluas. Semua harus berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan ini.
Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai pada saat
anak pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah
anak dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk
tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri. Keluarga mempersipakan
anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantuk anak
terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).
Tugas Perkembangan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal. Tugas
perkembangan keluarga menurut Setiadi, 2008 hal. 16 pada tahap ini adalah memperluas
keluarga inti menjadi keluarga besar.Mempertahankan keintiman pasangan. Sedangkan
menurut undang-undang No.13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan sosial lanjut usia,
seseorang disebut lansia bila telah memasuki atau mencapai usia 60 tahun lebih.
Permasalahan Kesehatan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
.Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu ditingkatkan. Masalah
dalam hal transisi peran bagi suami istri. Masalah perawatan orang tua lanjut usia.
Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan situasi fisik (kolestrol
tinggi, obesitas/kegemukan, tekanan darah tinggi). Masalah gaya hidup perlu
mendapatkan perhatian antara lain, kebiasaan minum alkohol, merokok, makan dan lain-
lain. Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan atau
megelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada keluarga
khususnya yang ada kaitannya dengan masalah manajemen kesehatan keluarga tidak
efektif. Penulis akan mengelola keluarga binaaan pada keluarga Ny. H dengan masalah
keperawatan yang terjadi pada keluarga tersebut. Penulis mengambil keluarga Ny. H
sebagai keluarga binaan karena dilatar belakangi oleh masuknya kriteria umur keluarga
Ny. H yang termasuk usia produktif masa dewasa dan perlu dilakukan proses
keperawatan lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut;
Bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap pelepasan /dewasa
awal ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memenuhi salah satu tugas stase keperawatan keluarga, laporan asuhan
keperawatan ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran terkait pemberian
proses asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap pelepasan /dewasa awal.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami konsep keperawatan keluarga.
b. Mahasiswa mampu memahami konsep keperawatan keluarga pada tahap
pelepasan /dewasa awal.
c. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga.
d. Mahasiswa mampu mengidentifikasi asalah keperawatan keluarga sesuai
dengan tahap pelepasan /dewasa awal.
A. Pengertian
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif dengan kode diagnosa sesuai buku
SDKI (D.0115) adalah pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak
memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga (SDKI, 2016).
B. Penyebab
d. Kesulitan ekonomi.
e. Banyak tuntunan.
1. Subjektif;
2. Objektif;
2. Objektif
1. PPOK.
2. Sklerosis multiple.
3. Arthritis rheumatoid.
4. Nyeri Kronis.
5. Penyalahgunaan zat.
F. Pengkajian Fokus
1. Data Demografi
a. Jenis Kelamin
Laki-laki yang mengalami penurunan pendapatan cenderung berisiko depresi
lebih tinggi dibandingkan perempuan karena laki-laki merupakan kepala
keluarga yang mempunyai peran besar dalam keluarga (Lee dan Smith, 2009).
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan lansia dapat mempengaruhi pendapatan uang pensiunan
dan mekanisme koping yang dilakukan (Hayati, 2014).
c. Anggota Keluarga
Kaji berapa jumlah anggota keluarga inti dan berapa orang yang sekiranya
masih dalam masa pembiayaan klien.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik secara komprehensif (head to toe/per sistem) wajib dilakukan
meski tidak ada keluhan berarti yang dirasakan lansia guna mengantisipasi penyakit
degeneratif.
1. PENGKAJIAN
Dilakukan pada hari Rabu, tanggal 15 Oktober 2020, Pukul 15.15 WIB
A. Data Umum :
1. Nama Kepala Keluarga( KK ) : Tn. M
2. Alamat : Desa Candiwuan Kec. Kebumen
3. Pekerjaan kepala keluarga : Buruh
4. Pendidikan kepala keluarga : SMK
6.
H M
I I I
Bagan 1 : Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Hubungan keluarga
: Klien : Garis keturunan
: Perempuan : Tinggal dalam
Kesimpulan : Keluarga Ny. H mempunyai riwayat dan keluarga Tn. M tidak ada
riwayat penyakit keturunan.
6. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Ny. H adalah keluarga inti (nuclear family). Ny. H tinggal bersama
dengan 3 orang anaknya.
a. Jenis Tipe keluarga
Tipe Keluarga Tn. M adalah keluarga inti (nuclear family). Ny. H tinggal
bersama dengan isteri dan 3 orang anaknya.
b. Masalah Yang terjadi Pada tipe keluarga
1) Perlunya Manajemen kesehatan
Keluarga Ny. H memerlukan manajemen kesehatan yang baik
dikarenakan salah satu anggota keluarga yaitu Ny. H memiliki
masalah kesehatan yaitu cholesterol yang tinggi dan Ny. H
mengatakan kebiasaan dirumah Tn M tidak merokok.
2) Hubungan Komunikasi, dan Pola Asuh
Ny. H mengatakan hubungan keluarga baik akan tetapi hubungan
komunikasi aga terganggu karena anak dan suami sibuk dengan
pekerjaan diluar kota .
8. Agama
Keluarga Ny. H menganut agama Islam, mereka rajin menjalankan ibadah sholat 5
waktu. Menurut Ny. H sejak kecil sudah ditanamkan prinsip dan pokok-pokok
ajaran agama Islam. Ny. H selalu berusaha berdo’a agar diberikan rizki yang cukup
dan barokah. Pasien Ny. H juga berdo’a agar Tn. M (suaminya) selalu diberi
kesehatan agar tetap bekerja menafkahi keluarga, untuk anaknya agar sehat dapat
membanggakan kedua orang tua.
Agama yang berhubungan dengan kesehatan yang ada
Keluarga NY .H meyakini dan menyerahkan masalah kesehatan semua kepada
allah SWT, dan menyerahkan masalah penyembuhannya kepada Allah.
Hubungan pernikahan
Keluarga Ny. H untuk anaknya belum ada yang menikah, baru mempunyai anak
pertama Laki – laki yaitu An.B, hubungan pernikahan Tn.M dan Ny.H harmonis
tidak ada masalah.
Hubungan dengan anak
Menyiapkan pola komunikasi yang lebih baik di keluarganya
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Ny. H mengatakan dalam keluarga kehidupan cukup, dan keluarga merasa
bersyukur atas semua yang telah dimiliki saat ini. Keluarga Ny. H saling
menyayangi, menghormati dan menjaga, selalu menghibur satu sama lain ketika
ada yang sedang sedih / sakit. Ny. H mengatakan sangat menghargai suaminya,
karena suami yang telah bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Ny. H mengatakan keluarga berkumpul setiap bulan, suaminya
pulang dari merantau di Jakarta tapi selama pandemi suaminya belum pulang.
Ny.H mengatakan merindukan anak pertama dan suaminya yang merantau dan
selama ini NY. H tinggal dengan kedua anaknya , mertua yang tinggal disebelah
rumah.
Kesiapan Peningkatan Proses keluarga (D.0123): Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif (D.00115)
Tentang keluarga beradaptasi dengan perubahan
Ds:
Ds:
1. Keluarga Ny. H mengatakan
sering mengikuti perkumpulan rutin seperti arisan RT 1. Ny.H mengatakan cholesterolnya tinggi sudah 1 tahun
dan RW, pengajian, yang lalu.
Keluarga Ny. H mengatakan senang bisa aktif 2. Ny.H juga mengatakan jarang memeriksakan kesehatannya
dikegiatan tersebut. 3. Ny.H mengatakan kurang mengetahui tentang makanan
2. Keluarga Ny.H mengatakan jika di rumah sering yang sehat ,komplikasi yang ditimbulkan dan makanan
merasa kesepian karena suami dan anaknya merantau . yang harus di hindari dan di konsumsi untuk mejaga
3. Ny. H mengasuh sendiri 2 anaknya sedangkan suami choleterolnya stabil .
dan anak sulungnya merantau. 4. Ny. H mengatakan pasien tidak rutin minum pil KB
4. NY. H mengatakan kawatir karena anaknya merantau di Do:
tempat yang jauh
Ny.A bertanya-tanya informasi terkait KB dan diet cholesterol
Do:
1 2 3 4 5 - Informasikan
harapan
sharing L.09086 Dukungan keluarga dengan kriteria hasil : I. 12472 Promosi Perilaku
Cukup menuru sedan Cukup meningkat Upaya Kesehatan
at Observasi :
- Identifikasi perilaku
Anggota keluarga mendukung yang sakit upaya kesehatan
1 2 3 4 5 yang dapat
Menanyakan kodisi klien ditingkatkan
1 2 3 4 5 Terapeutik :
Bekerjasama dalam menentukan perawtan dan - Berikan lingkungan
1 2 3 4 5 kesehatan
1 2 3 4 5 dapat dimanfaatkan
Edukasi :
L.12106
Status kopng dengan kriteria hasil : - Anjurkan bila sakit
Cukup menuru sedan Cukup meningkat
ditolong tenaga
menurun n g meningk
kesehatan
at
- Anjurkan unuk
Kemampuan memenuhi peran sesuai usia
mencuci tangan
1 2 3 4 5
dengn sabun dan
Perilaku koping adapdtif
air bersih
1 2 3 4 5
- Anjurkan
Verbalisasi kemampuan mengatasi masalah memakai masker
1 2 3 4 5 - Anjurkan untuk
menjaga jarak
Partisipasi sosial - Anjurkan untuk
mengindari
Verbaisasi kelemahan dir kerumunan
1 2 3 4 5 - Anjurkan untuk
Tanggung jawab diri berolahraga fisik
1 2 3 4 5 setiap hari
Orientasi realitas -
1 2 3 4 5
CATATAN IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA 1
TTD
Diagnosa Tgl dan
Implementasi Evaluasi Formatif dan
ke……. waktu
Nama
1,2 24 Oktober Memperkenalkan diri Rs:
2020 Keluarga Ny. H mengatakan menerima
Membina Hubungan saling percaya dan percaya atas kedatangan
14.00 WIB dengan keluarga binaan mahasiswa.
Menjelaskanmaksud dan tujuan Rs :
kedatangan
Keluarga Ny. H mengatakan bersedia
Melakukan pengkajian keluarga meliputi
14.15 data umum, riwayat keluarga, tahap dilakukan pengkajian.
perkembangan keluarga, pengkajian Ro:
lingkungan, dan struktur keluarga, fungsi Keluarga Ny. H tampak kooperatif
keluarga,stres dan koping keluarga,
strategi koping yang digunakan, strategi
adaptasi, harapan keluarga sesuai dengan
kontrak waktu
TTD
Diagnosa Tgl dan
Implementasi Evaluasi Formatif dan
ke……. waktu
Nama
1,2 26 Oktober Menjelaskan maksud dan tujuan Rs:
2020 kedatangan Keluarga Ny. H mengatakan paham
setelah dijelaskan maksud
14.00 WIB kedatangan mahasiswa.
Ro:
Keluarga Ny. H menerima mahasiswa
dengan baik.
TTD
Diagnosa Tgl dan
Implementasi Evaluasi Formatif dan
ke……. waktu
Nama
28 Oktober Menjelaskan maksud dan tujuan Rs:
2020 kedatangan Keluarga Ny. H mengatakan paham
setelah dijelaskan maksud
15 .00 WIB kedatangan mahasiswa.
Ro:
Keluarga Ny. H menerima mahasiswa
dengan baik.
24 Oktober S:
2020
1. Ny. H mengatakan senang dan banyak informasi
16.40 WIB yang akan didapat setelah dilakukan penyuluhan
kesehatan.
2. Ny. H mengatakan belum paham mengenai
makanan yang aman dan pencegahan naiknya
kadar cholesterol.
3. Ny. H senang bisa menceritkan tentang kondisinya
yang ditinggal merantau
O:
Pemeriksaan TTV:
1. Lanjutkan intervensi
Melakukan rencana keperawatan berdasarkan
pengkajian yang sudah dilakukan.
2. Penyuluhan tentang KB
3. Penyuluhan makanan sehat rendah cholesterol
VI. EVALUASI KEPERAWATAN HARI KE-2
28 Oktober S:
2020
4. Ny. H mengatakan senang dan banyak informasi
16.40 WIB yang didapat setelah dilakukan penyuluhan
kesehatan.
5. Ny. H mengatakan jadi paham mengenai makanan
yang aman dan pencegahan naiknya kadar
cholesterol.
6. Ny. H mengatakan akan lebih rutin mengikuti
kegiatan di masyarakat
7. Ny. H mengatakan akan lebih rutin berbagi kabar
dengan anak dan suaminya
O:
Pemeriksaan TTV:
4. Lanjutkan intervensi
Melakukan rencana keperawatan berdasarkan
pengkajian yang sudah dilakukan.
S : Ny. H mengatakan merasa senang ketika dilakukan
pengkajian.
- lanjutkan intervensi
24 Oktober S:
2020
8. Ny. H mengatakan senang dan banyak informasi
16.40 WIB yang didapat setelah dilakukan penyuluhan
kesehatan.
9. Ny. H mengatakan jadi paham mengenai makanan
yang aman dan pencegahan naiknya kadar
cholesterol.
10. Ny. H mengatakan sudah mengikuti kegiatan di
masyarakat seperti arisan dan yasinan
11. Ny. H mengatakan sudah berkurang rasa cemas
dan kawatir tentanganak dan suaminya dengan
sering berkomunikasi.
O:
Pemeriksaan TTV:
5. Lanjutkan intervensi
Melakukan rencana keperawatan berdasarkan
pengkajian yang sudah dilakukan.
S : Ny. H mengatakan merasa senang ketika
dilakukan pengkajian.
- lanjutkan intervensi
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
I. Latar Belakang
A. Diagnose :
B. Tujuan Umum
C. Tujuan khusus
B. Strategi pelaksaan
Member salam
Perkenalan
Menjelaskan tujuan
kunjungan
Mengucapkan terimakasih
dan meminta maaf
Mengucapkan salam
1. Wawancara
a. Panduan wawancara
b. Baltpoint
2. Observasi
b. Baltpoint
D. Waktu dan tempat : Rumah kleuarga Ny. H
2. Setting tempat
A B
Keterangan
A : Perawat
B : Keluarga Ny. H
E. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
2. Kriteria proses
3. Kriteria Hasil
l. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu unit terpenting dalam setiap kehidupan, sehat fisik,
psikologis, jasmani maupun rohani. Selain msalah keluarga ada juga masalah yang lainnya
seperti masalah sosial dan pergaulan. Pada masa remaja adalah masa yang sangat di
pengaruhi pengaruhi oleh pergaulan maupun pola asuh yang di berikan oleh orang tua.
Pola asuh adalah faktor yang sangat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
pada anak remaja oleh karena itu penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan
untuk mengelola keluarga bonaan untuk mengetahi masalah masalah yang ada dalam
keluarga. Disini penulis akan mengelola keluarga binaan dengan masalah perilaku cenderung
beresiko pada remaja. Penulis mengambil keluarga tersebut di latarbelakangi karena Ny. H
yang membutuhkan informasi mengenai KB yang sedang dilakukan Ny. H sekarang yaitu
kontrasepi Pil dan Ny. H membutuhkan motivasi dan informasi sekitar diet yang aman untuk
menjaga choeterol darahnya turun dan normal.Ny H juga membutuhkan seseorang yang mau
mendengarkan dan sharing mengenasi anak dan suaminya yang merantau.
B. Tujuan umum
C. Tujuan Khusus
A. Metode : wawancara
Strategi pelaksanaan
Mengucapkan salam
B. Media dan Alat
1. Wawancara
a. Panduan wawancara
b. Bolpoint
c. Format pengkajian
2. Setting tempat :
A B
Keterangan :
A: Perawat
B: keluarga Ny. H
D. Kriteria evaluasi
3. Kriteria struktur
4. Kriteria proses
b. Keluarga kooperatif
5. Kriteria hasil
l. Latar Belakang
B. Tujuan khusus
Strategi pelaksanaan
- Menjelaskan tujuan
kunjungan
Materi :
1. Pengertian KB
2. Makanan sehat
untuk menurunkan
cholesterol
3. Pengertian pola
hidup sehat
4. Dampak dampak
dari tidak menjaga
hidup sehat
1. Pengertian KB
dan makanan
sehat
2. Pengertian pola
hidup sehat
3. Dampak dari
tidak menjaga
kesehatan
- Memberikan pujian
atas jawaban yang
benar
- Mengucapkan
terimakasih dan
mengucapkan salam
2. Leaflet
2. Setingg tempat :
A B
Keterangan :
A : Penyuluh
B : Keluarga Ny. H
D. Kriteria evaluasi
1. Kriteria struktur
2. Kriteria proses
b. Keluarga kooperatif
3. Kriteria hasil
PPNI. (2018). Standar luaran Keperawatan Indonesia, Edisi 1 Cetakan ke-2. Jakarta:
DPP PPNI.
Stanley, M, Beare, P.G. (2012). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
DISUSUN OLEH:
1. Latar Belakang
Kolesterol berasal dari bahasa Yunani chole-(empedu) dan stereo (padat), dan
akhiran-ol kimia untuk alkohol. Poulletier François de la Salle kolesterol diidentifikasi
terlebih dahulu dalam bentuk padat di batu empedu, pada tahun 1769. Kolesterol
merupakan senyawa lemak yang kompleks. Mayoritas kolesterol dalam tubuh, yaitu
kira-kira 80% dihasilkan dari dalam tubuh (di hati). Sisanya (20%) diperoleh dari
makanan. Banyak orang menganggap semua kolesterol jahat, padahal kegunaannya
juga banyak, di antaranya membuat hormon seks, membentuk dinding sel dan lain-
lain.
Kolesterol yang amat sangat kurang juga dapat menyebabkan penyakit kanker
karena adanya obat penurunan kolesterol berlebihan tanpa diimbangi dengan
mengatur pola makan yang sehat. Sebenarnya yang lebih penting bukan obatnya
untuk apakah fungsi obat namun perbanyaklah cara dan gaya hidup sehat itu sendiri.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah melakukan diskusi selama 20 menit tentang managemen diet kolesterol
yang baik .
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan keluarga dapat:
1. Menjelaskan diet yang tepat terhadap penyakit kolesterol.
2. Memilih jenis diet yang tepat terhadap penyakit kolesterol.
3. Menjelaskan bahaya diet yang tidak tepat
3. TOPIK
a. Jenis diet yang tepat untuk kolesterol
4. METODE
a. Ceramah tanya jawab/ Diskusi
b. Games
5. MEDIA
a. Booklet
b. Food Model atau pake gambar bahan makanan
6. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal : RABU , 28 OKTOBER 2020
Waktu : 15.00
Tempat : Rumah Ny. H
7. SUSUNAN ACARA
Waktu Uraian Kegiatan penyuluh Uraian Kegiatan Peserta
5 menit Pembukaan :
a) Mengucapkan salam a) Menjawab salam
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan maksud dan tujuan
10 menit Pelaksanaan :
a) Penyampaian materi a) Penyampaian
8. EVALUASI
Peserta diberikan pertanyaan mengenai jenis makan diet kolesterol
Penyuluh memberian gambar-gambar makanan, peserta diminta memilih dan
memutuskan makanan seperti apa yang baik bagi penderita kolesterol
MATERI PENYULUHAN
A. DEFINISI KOLESTEROL
Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang
sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa
hormon.
Banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat hanya akan membuat tubuh
semakin mudah terserang penyakit dan mengalami banyak keluhan gangguan
kesehatan. Makanan yang umumnya kita konsumsi sehari-hari pastinya mengandung
lemak, namun lemak tak selamanya buruk bagi tubuh asalkan kadar lemak yang kita
peroleh dari berbagai sumber makanan tak melebihi batas normal. Banyak
mengonsumsi makanan yang tinggi lemak atau lemak jenuh akan membawa dampak
buruk bagi kesehatan tubuh yang salah satunya adalah kolesterol.
Berikut ini ada tabel dari jenis makanan yang memiliki kadar kolesterol dari
tiap mg/10 gr :
Tabel diatas adalah tabel jumlah kolesterol pada makanan yang boleh dikonsumsi dan
tidak boleh dikonsumsi oleh penderita kolesterol.
2. Kurang aktivitas fisik
Terlalu banyak diam atau jarang bergerak hanya akan membuat tubuh semakin
lemah dan fungsi kerja organ tubuh tidak optimal. Lakukanlah olahraga fisik minimal
2-3 kali dalam seminggu selama 30 menit per session. Olahraga yang teratur dan
sesuai dengan kemampuan dapat membantu dalam menurunkan kadar kolesterol jahat
dan meningkatkan kolesterol baik.
3. Merokok
Rokok yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan tubuh yang
juga mempengaruhi sistem kardiovaskular dalam berbagai cara, termasuk
menurunkan kadar oksigen dan memicu kerusakan pada jantung. Dalam sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Dr. Adam Gepner dari sebuah University of
Wisconsin School of Medicine and Public Health di Madison, Amerika Serikat,
mengungkapkan bahwa rokok dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah dan
membunuh kolesterol baik.
4. Umur dan jenis kelamin
Umur dan jenis kelamin juga mempengaruhi seseorang untuk terserang
kolesterol. Kolesterol dulu menghinggapi seseorang ketika usia tua, namun kini usia
muda pun rentan dengan kolesterol yang secara perlahan mulai meningkat. Umumnya
kolesterol hinggap pada pria ketika memasuki usia 40 tahun keatas dan pada wanita
umumnya ketika memasuki masa menopause.
5. Berat badan berlebih
Jika seseorang kelebihan berat badan identik dengan tubuh yang menyimpan
banyak lemak dan kalori. Seseorang yang kelebihan berat badan pastinya rentan
terhadap suatu penyakit, bahkan penyakit kolesterol pun siap mengintai. Semakin
banyak lemak dan kolesterol yang terkandung dalam darah, semakin buruk keadaan
dan tingkat kesehatan akan mengalami gangguan. Untuk itu disarankan melakukan
diet sehat, mengurangi asupan makanan yang mengandung lemak jenuh.
DISUSUN OLEH:
Penyaji :
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran mengetahui
tentang KB.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:
a. Menjelaskan kembali pengertian KB dengan tepat
b. Menyebutkan 3 dari 5 jenis KB dengan tepat
c. Menyebutkan 3 dari 5 keuntungan dan kerugian KB dengan tepat
d. Menyebutkan 3 dari 5 efek samping KB dengan tepat
B. SASARAN
Ny. H
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. MEDIA
1. Alat peraga
2. Leaflat
3. Flip chart
G.PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Moderator :
2. Penyaji : Siti Subekti
3. Notulen : Wiwin Hartini
4. Observer : Rendra (CI dari puskesmas Kebumen 1)
H. SETTING TEMPAT
P
a a N
Keterangan:
P : penyaji M
: moderator N :
notulen O :
observer a :
audience
I. RENCANA EVALUASI
1. Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah slide.
b. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang dipakai
yaitu laptop, alat peraga,flip chart dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam bentuk
makalah dan akan disajikan dalam bentuk flip chartuntuk mempermudah
penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni pasangan suami istri.
2. Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 100 dari seluruh undangan
b. 60% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan
peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.
3. Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
100% dari peserta dapat menjelaskan pengertian KB dengan benar
100% dari peserta dapat menyebutkan jenis KB dengan benar
100% dari peserta dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian KB dengan
benar
100 % dari peserta dapat menjelaskan efek samping KB dengan tepat
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya menggunakan serta
memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi klien.
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untukmendapatkan
objek – objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan mendapatkan
kehamilan yang diinginkan, mengatur interval kehamilan, menentukanjumlah anak
dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri. (Hanafi. 2003).Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan, alat yangdigunakan untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jarak
kelahiran.( Hanifa. 2003 dan Manuaba. 2008).
2. Jenis-jenis KB
a. Kontrasepsi PIL
Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang digunakan
wanita,berbentuk tablet. Pada dasarnya kontrasepsi pil terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu pilkombinasi, pil yang mengandung progesteron dan pil yang
mengandung estrogen.Kontrasepsi Pil adalah salah satu kontrasepsi yang paling
banyak digunakan kontrasepsi pil mengandung hormon ekstrogen dan
progesterone serta dapatmenghambat ovulasi.Kontrasepsi pil ini harus diminum
setiap hari secara teratur.Uji klinis terhadap pil memperlihatkan angka
kegagalan pada tahun pertama 2,7 5di Indonesia. (Pendit, 2006)
Jenis – jenis pil kombinasi ada 3 macam yaitu :
- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon
- estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon.
- Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon
- Estrogen/progesterone dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpahormon.
- Trifasi : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormone
estrogen/progesterone dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpahormon (Saifuddin. 2003).
Efektivitas
Pada pemakaian yang seksama, pil kombinasi 99 % efektif mencegah
kehamilan.Namun, pada pemakaian yang kurang seksama, efektivitasnya
masih mencapai 93 %.(Everett. 2007).
Keuntungan
Keuntungan menggunakan kontrasepsi pil adalah dapat diandalkan
jikapemakaiannya teratur, meredakan dismenorea, mengurangi resiko
anemia mengurangi resiko penyakit payudara, dan melindungi terhadap
kankerendometrium dan ovarium.
Kerugian
Kerugian menggunakan kontrasepsi pil adalah harus diminum secara
teratur, cermat, dan konsisten, tidak ada perlindungan terhadap penyakit
menular, peningkatan resiko hipertensi dan tidak cocok digunakan ibu yang
merokokpada usia 35 atahun. (Everett, 2007).
Indikasi
Indikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi, telah memiliki
anak, Ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi esklusif, ibu yang siklus
haid tidak teratur, riwayat kehamilan ektopik. (Sifuddin. 2003).
Kontra indikasi
Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang sedang hamil,
perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat dengan komplikasi,
depresiberat dan obesitas.(Everett, 2007).
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja pil adalah dengan cara menekan gonadotropin releasing
hormon. Pengaruhnya pada hifofisis terutama adalah penurunan sekresi
luitenezing hormon (LH), dan sedikit folikel stimulating hormon.Dengan
tidakadanya puncak LH, maka ovulasi tidak terjadi. Disamping itu,
ovariummenjadi tidak aktif, dan pemasakan folikel terhenti beserta lendir
sevik mengalami perubahan, menjadi lebih kental, gambaran daun pakis
menghilang sehingga penetrasi sperma menurun.
Efek Samping
Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan berat
badan,perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea. (Hanifa.
2003).
Cara pemakaian
Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus haid,
dapat juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya hari minggu,
agar mudah diingat lalu diminum terus – menerus pada pil yang berjumlah
28 tablet.(Hanifa. 1999).
b. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi Suntik adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon
progesterone dan ekstrogen, kontrasepsi ada ada 2 macam yaitu suntil yang
sebulan sekali (syclopen) dan suntik 3 bulan sekali (depo propera), akan tetapi
ibu lebih suka menggunakan suntik yang sebulan karena suntik sebulan dapat
menyebabkan perdarahan bulanan teratur dan jarang menyebabkan spoting.
(Pendit. 2006).
Efektifitas
Efektivitas kontrasepsi suntik adalah antara 99 % dan 100 % dalam
mencegahkehamilan.Dan tinggat kegagalannya sangat kecil. Keefektifannya
0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian.
(Everett.2007).
Kerugian
Kerugian kontrasepsi suntik adalah perdarahan tidak teratur, perdarahan
bercak, mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, efektivitasnya berkurang
bila digunakan bersamaan dengan obat epilepsi dan kemungkinan terjadi
tumor hati.(Saifuddin. 2003).
Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sederhana setiap 8
sampai 12 mingggu, tingkat keefektivitasannya tinggi, tidak menggagu
pengeluaran pengeluaran asi. (Manuaba. 2008).
Indikasi
Indikasi kontrasepsi suntik adalah usia reproduksi, telah mempunyai anak,
ibuyang menyusui, ibu post partum, perokok, , nyeri haid yang hebat dan
ibu yang sering lupa menggunakan kontrasepsi pil. (Saifuddi. 2003).
Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi adalah ibu yang dicuriagai hamil, perdarahan
yangbelum jelas penyebabnya, menderita kanker payudara dan ibu yang
menderita diabetes militus disertai komplikasi.
Efek samping
Efek samping kontrasepsi suntik adalah sakit kepala, kembung, depresi,
berat badan meningkat, perubahan mood, perdarahan tidak teratur dan
amenore.
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi suntik adalah menghalangi pengeluaran FSH
dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum, mengentalkan lendir serviks
sehingga sulit ditembus spermatozoa, perubahan peristaltik tuba fallopi
sehingga konsepsi dihambat mengubah suasana endometrium sehingga
tidaksempurna untuk implantasi hasil konsepsi
Jenis – jenis suntik
Jenis kontrasepsi suntik ada 3 macam yaitu depopropera yang berisi
progesterone asetat dan diberikan dalam suntikan 150 mg setiap 12
minggu.Noristerat berisi noresteron dan diberikan dalam suntikan 200 mg
setiap 8minggu.syclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu.
(Everett. 2007).
Cara pemakaian
Cara pemakaian kontrasepsi suntik adalah melaui suntikan, dapat dilakukan
segera setelah post partum, setelah post abortus :Depopropera harus
diberikan dalam 5 haripertama haid, tidak dibutuhkankontrasepsi tambahan
dan selajutnya diberikan setiap 12 minggu. Noristerat harus diberikan pada
masa mestruasi, tidak dibutuhkan kontrasepsitambahan setelah itu diberikan
setiap 8 minggu.Cyclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu
(Everett. 2007).
c. Kontrasepsi Susuk
Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam bawah kulit, yang
memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan merupakan kontrasepsi jangka
panjang 5 tahun serta efek perdarahan lebih ringan tidak menaikan tekanan
darah. Sangat efektif bagi ibu yang tidak boleh menggunakan obat yang
mengandung estrogen.(Hanifa. 1999).
Mekanisme kerja
Mekanisme kerja implant adalah dapat menekan ovulasi, membuat getah
serviks menjadi kental, membuat endometrium tidak siap menerima
kehamilan. Dengan konsep kerjanya adalah progesteron dapat mengahalangi
pengeluaranLH sehingga tidak terjadi ovulasi dan menyebabkan situasi
endometrium tidaksiap menjadi tempat nidasi.
Jenis – jenis
Jenis – jenis kontrasepsi susuk adalah : Norplan dari 6 batang silastik
lembutberongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang di
isi dengan36 mg levonolgestrel dengan lama kerjanya 5 tahun. Implanon
terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg 3-keto desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun. Jedenadan indoplan Terdiri dari 2 batang yang di isi
dengan 75 mg levonolgesterdengan lama kerjanya 3 tahun. (Saifuddin.
2003)
Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun, control
medisringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit tidak terlalu
tingggi, biaya ringan. (Manuaba 2008).
Kerugian
Kerugian kontrasepsi implant adalah terjadi perdarahan bercak,
meningkatnyajumlah darah haid, berat badan bertambah, menimbulkan
acne, dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk memasang dan
membukanya.
Indikasi
Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita yang
inginkontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca keguguran
Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil, perdarahan
yang tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati yang berat,
obesitas dan depresi. (Everett. 2007).
Efek samping
Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri , gatal atau infeksi pada
tempatpemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot, perubahan berat
badan, jerawat, nyeri tekan pada payudara, rambut rontok. ( Everett. 2007).
Waktu pemasangan
Waktu pemasangan yang baik dalam pemasangan implan adalah : Setiap
saatselama siklus haid hari ke – 2 sampai hari ke- 7 tidak diperlukan
metodekontrasepsi tambahan. Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja
diyakini tidak terjadi kehamilan, bila insersi setelah hari ke – 7 siklus haid,
klien janganmelakukan hubungan seksual atau menggunakan kontrasepsi
lainnya untuk 7 hari saja. Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan
pasca persalinan insersi dapat dilakukan setiap saat, bila menysui penuh,
klien tidak perlu memakai metode kontrasepsi lain. Waktu yang paling
untuk pemasangan implant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa pra
ovulasi dari siklushaid, sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan.
(Hanifa. 2003).
Cara pemasangan
Cara pemasangan implant adalah :
- Mempersiapkan pasien yaitu dengan menganjurkan pasien
membersihkanlengan yang akan dipasang.yaitu lengan yang jarang
digunakan.
d. Kontrasepsi IUD
IUD adalah suatu benda kecil dari plastic lentur, kebanyakan mempunyai lilitan
tembaga yang dimasukkan kedalam rahim. IUD adalah alat kontrasepsi yang
dimasukkan kedalam rahim yang megandungtembaga.Kontrasepsi ini sangat
efektif digunakan bagi ibu yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi yang
mengandung hormonal dan merupakan kontrasepsi jangka panjang 8 -10
tahun.Tetapi efek dari IUD dapat menyebabkan perdarahan yanglama dan
kehamilan ektopik. Angka kegagalan pada tahun petama 2,2%. (Pendit.2006).
Jenis – jenis IUD
Menurut Speroff 2003, jenis IUD ada beberapa macam yaitu : Lippe lopp
yang terbuat dari plastic, berbentuk huruf S. TCU – 380A adalah alat yang
berbentuk T, yang dililit tembaga pada lengan horizontal dan lilitan tembaga
memiliki inti perak pada batang. Sof – T adalah IUD tembaga yang
berbentukmirip rongga uterus. Multiload 375, kawat tembaga yang dililit
pada batangnya dan berbentuk 2/3 lingkaran elips. Nova T mempunyai inti
perak pada kawat tembaganya pada batang dan sebuah lengkung besar pada
ujung bawah.Levonogestrel adalah alat yang berbentuk T mempunyai arah
merekat padalengan vertical.
Keuntungan
Menurut Saifuddin. 2003 dan V Taree. 2007 keuntungan
pemakaiankontrasepsi IUD adalah : Dapat segera aktif setelah pemasangan.
Metode jangkapanjang, tidak mempengaruhi produksi asi. Tidak
mengurangi laktasi. Kesuburan cepat kembali setelah IUD dilepas.Dapat di
pasang segera setelah melahirkan. Meningkatkan kenyamanan hubungan
suami istri karena rasa aman terhadap resiko kehamilan. Menurut PKMI.
2007 keuntungan IUD ada beberapa hal, yaitu : Sangat efektif 0,6 - 0,8
kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama pemakaian. IUD dapat
segera aktif setelah pemasangan.Metode jangka panjang (8 – 10 tahun
pemakaian). Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Tidak ada efek
samping hormonal. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume asi. Dapat
digunakan hingga menopause. Tidak ada interaksi dengan obat – obatan.
Efek Samping
Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang disebabkan
oleh benda asing yang masuk kedalam tubuh dan tidak diharapkan. Efek
samping IUD menurut Saifuddin. 2003 antara lain : Haid lebih banyak dan
lama. Saat haid terasa sakit. Perdarahan spoting. Terjadinya pedarahan yang
banyak. Kehamilan insitu
Indikasi
Menurut Glasier. 2005 yang merupakan indikasi pemakaian kontrasepsi
IUD adalah : Wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang.
Multigravida. Wanita yang mengalami kesulitan menggunakan kontrasepsi
lain.
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja IUD adalah mencegah terjadinya pembuahan dengan
penghambatan bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma
yang mencapai tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. Mekanisme kerja
IUD adalah menghambat bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah
sperma yang mencapai tuba fallopi, menonaktifkan sperma, menebalkan
lendir serviks sehingga menghalangi pergerakan sperma (Mansjoer 2007).
Mekanisme kerja IUD adalah dapat menimbulkan reaksi radang pada
endometrium dengan mengeluarkan leokosit yang dapat menghancurkan
blastokista atau sperma.IUD yang mengandung tembaga juga dapat
menghambat khasiat anhidrase karbon dan fosfase alkali, memblok
bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma yang mencapai
tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. IUD dapat menimbulkan infeksi
benda asing sehingga akan terjadi migrasi leokosit, makrofag dan
menimbulkan perubahan susunan cairan endometrium yang akan
menimbulkan gangguan terhadap spermatozoa sehingga gerakannya
menjadi lambat dan akan mati dengan sendirinya. (Manuaba. 2008). IUD
bentuk insert, contohnya lippes loop, menimbulkan reaksi benda
asingdengan terjadinya migrasi leokosit, limfosit dan makrofag. Pemadatan
lapisanendometrium menyebabkan gangguan nidasi hasil konsepsi sehingga
kehamilan tidak terjadi (Manuaba. 2008).
Kerugian
Kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Menstruasi yang lebih
banyak dan lebih lama. Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak
steril. Ekspulsi (IUD yang keluar atau terlepas dari rongga rahim).
Sedangkan kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Haid menjadi
lebih lama dan banyak. Perdarahan spoting (bercak – bercak). Kadang –
kadang nyeri haid yang hebat, perlu tenaga terlatih untuk memasangkan dan
membuka IUD.
Kontra Indikasi
Menurut Saifuddin. 2003 dan Burns. 2000 yang merupakankontra indikasi
pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang sedang hamil. Wanita
yang sedang menderita infeksi alat genitalia. Perdarahan vagina yang tidak
diketahui. Wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi IUD. Wanita
yang menderita PMS. Wanita yang pernah menderita infeksi rahim. Wanita
yangpernah mengalami pedarahan yang hebat.
Waktu Pemasangan
Waktu pemasangan IUD yang baik menurut Manuaba 2008 antara lain :
Bersamaan dengan menstruasi, Segera setelah menstruasi, Pada masa akhir
masa nifas, Bersamaan dengan seksio secaria, Hari kedua dan ketiga pasca
persalinan,Segera setelah post abortus.
Waktu Pencabutan
Waktu pencabutan IUD yang baik menurut (Manuaba 2008) antara lain :
Ingin hamil lagi, Terjadi infeksi, Terjadi perdarahan, Terjadi kehamilan
insitu.
Jadwal Pemeriksaan Ulang
Setelah dilakukan pemasangan IUD maka ibu harus melakukan jadwal
pemeriksaan ulang menurut Manuaba 1998.hlm 458 antara lain :
- Dua minggu setelah pemasangan
- Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
- Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
- Setiap enam bulan sekali sampai satu tahun
- Jika ada keluhan
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan karena pemasangan kontrasepsi IUD menurut
Manuaba 2008 yaitu :
- Perforasi, sering terjadi saat pemasangan dengan disertai ras sakit
sehingga perlu dibuka segera dan dilakukan observasi terhadap infeksi
atau perdarahan infeksi dapat menimbulkan kehamilan ektopik karena
pernah memakai IUD
- Abortus infeksi. Pemasangan IUD tanpa diketahui telah terjadi
kehamilan dapat menimbulkan perdarahn yang banyak karena terjadi
peningkatan aliran darah menuju uterus dan mudah terjadi infeksi
sampai abortus serta sepsis.
e. Kontrasepsi Mantap
Kontap adalah kontrasepsi permanen yang digunakan untuk mencegah
kehamilan. Kontap ada 2 macam yaitu tubektomi yang digunkan pada wanita
dan vasektomi yang digunakan pada pria. Keunggulan kontap adalah merupakan
kontrasepsi yang hanya dilakukan atau dipasang sekali, relatif aman. Angka
kegagalan kontap pada pria 0,1%-0,5 5 dalam tahun pertama sedangkan
kegagalan pada kontap wanita kurang dari 1% perseratus setelah satu tahun
pemasangan. Kontap adalah alat kontrasepsi mantap yang paling efektif
digunakan, aman danmempunyai nilai demografi yang tinggi. Kontap ada 2
macam yaitu tobektomi yang dilakukan pada wanita dan vasektomi yang
dilakukan pada pria.
Tubektomi
Tubektomi adalah satu – satunya kontrasepsi yang permanent.metode ini
melibatkan pembedahan abdominal dan perawatan di rumah sakit yang
melibatkan waktu yang cukup lama.
- Efektivitas
Tubektomi ini mempunyai efektivitas nya 99,4 % - 99,8 % per 100
wanitapertahun. Dengan angka kegagalan 1 – 5 per 100 kasus
- Keuntungan
Keuntungan tobektomi adalah efektivitas tinggi, permanen, dapat
segeraefektif setelah pemasangan.
- Kerugian
Kerugian tobektomi adalah melibatkan prosedur pembedahan dan
anastesi, tidak mudah kembali kesuburan.
- Indikasi
Indikasi tubektomi adalah wanita usia subur, sudah mempunyai anak,
wanita yang tidak menginginkan anak lagi.
- Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak setujuan terhadap operasi dari salah satu
pasangan, penyakit psikiatik, keadaan sakit yang dapat meningkatkan
resiko saat operasi.
- Efek samping
Efek samping tubektomi dalah jika ada kegagalan metode maka ada
resikotinggi kehamilan ektopik, meras berduka dan kehilangan.(Everett.
2007).
Vasektomi
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanent yang popular untuk
banyakpasangan.Vasektomi adalah pemotongan vas deferen, yang
merupakan saluranyang mengangkut sperma dari epididimis di dalam testis
ke vesikula seminalis.
- Efektivitas
Vasektomi adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif.Angka
kegagalanlangsungnya adalah 1 dalam 1000, angka kegagalan lanjutnya
adalah antara 1dalam 3000.
- Keuntungan
Keuntungan adalah metode permanent, efektivitas permanen,
menghilangkankecemasan akan terjadinya kehamilan yang tidak
direncanakan, proseduraman dan sederhana
- Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak mampuan fisik yang serius, masalah
urologi,tidak didukung oleh pasangan.
- Efek samping
Efek samping adalah infeksi, hematoma, granulose sperma.
3. Kondom
Kondom adalah suatu selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis
( kondom pria) atau vagina ( kondom Wanita) pada saat senggama. Kondom
pertama kali dipakai untuk menghindari terjadinya penularan penyakit kelamin
terbuat dari karet tipis ( Lateks).
Cara kerja:
- Barier penis sewaktu melakukan coitus
- Mencegah pengumpulan sperma pada vagina
Efektifitas
- Gagal karena kondom yang bocor atau kurangnya kedisiplinan pemakai.
- Kondom hanya digunakan untuk sekali pakai
- Pakailah kondom manakala penis sudah ereksi penuh
- Sarungkan dan tinggalkan sebagain kecil dari ujung kondom untuk
menampung sperma
- Kondom yang mempunyai kantong kecil diujungnya,jepit ujung kondom
sehingga yakin tidak ada udara
- Gunakan lubrikan ketika vagina kering untuk mencegah pergesekan atau
sobeknya kondom
- Keluarkan penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan tahan
sisi kondom untuk mencegah tertumpahnya sperma ke dalam atau dekat
vagina
- Simpan kondom ditempat yang kering dan sejuk
- Jangan memakai Vaselin sebagai pelumas karena dapat merusak karet
- Periksa kondom setelah senggama untuk melihat adanya kerusakan ataukah
masih utuh atau tidak
Keuntungan
- Memberi perlindungan terhadap PMS
- Tidak menggangu kesehatan klien
- Murah dan dibeli secara umum
- Tidak perlu pemeriksaan medis
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Metode kontrasepsi sementara
Kerugian
- Angka kegagalan cukup tinggi ( 3-15 kehamilan per 100 wanita pertahun)
- Perlu dipakai pada setiap saat hubungan seksual
- Mungkin mengurangi kenikmatan hubungan seksual
- Memerlukan penyediaan setiap kali hubungan seksual
Indikasi
- Seseorang yang memerlukan kontrasepsi sementara
- Pasangan yang ingin menjarangkan anak
- Pasangan yang mengkhawatirkan efek samping metode lain
- Klien yang pernah atau sedang menderita PMS termasuk AIDS
- Wanita hamil dengan atau punya resiko menderita PMS selama hamil
Efek Samping
- Pernah dilaporkan kondom yang tertinggal di vagina
- Infeksi ringan
- Reaksi alergi terhadap kondom karet
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba IBG. 2008.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC
Abdul Bari Saifuddin, dkk. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepasi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Everett, S., 2007. Buku saku kontrasepsi & kesehatan seksual reproduktif.
Jakarta :EGC
Arif, Mansjoer, dkk., ( 2007 ), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus,
FKUI, Jakarta.
Burn. A. pemberdayaan wanita dalam bidang kesehatan. editor edisi Indonesia. Tanuan
achmad. Yogyakarta: yayasan esentria medica
LAPORAN DOKUMENTASI HASIL PENYULUHAN KB DI RUANG
KEMUNING BRSU TABANAN TANGGAL 21 NOVEMBER 2014
A. Peserta
- Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan mengenai KB sebanyak 7 orang
dengan tingkat kehadiran 100%.
- Dari 7 orang peserta yang hadir, sebanyak 7 orang peserta belum paham
mengenai jenis-jenis kb dan fungsinya, diantaranya 2 orang peserta belum
menggunakan alat kontrasepsi KB.
- Suasana selama penyuluhan sangat kondusif namun dikarenakan tempat
penyuluhan yang panas, perhatian peserta menjadi terganggu.
B. Proses Penyuluhan
- Dari 7 orang peserta yang mengikuti penyuluhan, sebanyak 5 orang aktif
mendengarkan, bertanya, dan berinteraksi mengenai materi penyuluhan dengan
persentase 72% (lebih dari target yang ditetapkan yaitu 60%).
- Selama proses penyuluhan berlangsung, tidak terdapat peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan.
- Dari 7 orang peserta yang mengikuti penyuluhan, sebanyak 5 orang peserta dapat
menjelaskan pengertian, jenis, keuntungan, dan kerugian KB secara benar
dengan persentase 72% (lebih dari target yang ditetapkan yaitu 60%).
C. Organisasi Kelompok
Dari observasi yang telah dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa:
- Moderator : mampu memimpin jalannya penyuluhan dengan baik dan
dalam manajemen waktunya, moderator kurang membatasi waktu sehingga
waktu penyuluhan menjadi sangat panjang.
- Penyaji : dalam menyajikan materi penyuluhan, penyaji sudah
menyajikannya dengan cukup baik, namun ada beberapa kekurangan seperti
masih terpaku pada teks, masih terlalu luas dalam penyampaiannya dan masih
menggunakan bahasa medis.
- Pendamping : dalam mendampingi peserta, pendamping sudah cukup baik dalm
memotivasi peserta sehingga peserta aktif dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diberikan.
D. Struktur
- Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah alat peraga, flip chart dan
leaflet.
- Alat peraga kontrasepsi yang dipakai sudah cukup baik sehingga peserta bisa
melihat langsung contoh-contoh alat kontrasepsi
- Leaflet yang disebar sudah cukup bagus, namun ada beberapa kekurangan
seperti kurang bervariasinya warna dan kurang ditambahkan logo Rumah Sakit
beserta instansi.
- Flip chart yang dipakai sudah cukup baik, namun penempatan flip chart kurang
strategis sehingga peserta kurang memperhatikan flip chart tersebut.