Anda di halaman 1dari 94

ASUHAN KEPERAWATAN PERKEMBANGAN KELUARGA MELEPAS ANAK PADA

KELUARGA Ny. H DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA


MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK EFEKTIF
DI DESA CANDIWULAN KECAMATAN KEBUMEN
KABUPATEN KEBUMEN

DI SUSUN OLEH:

PROGRAM STUDI PROFESI NERS B SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PERKEMBANGAN KELUARGA PASANGAN BARU


PADA KELUARGA TN. M DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA
MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK EFEKTIF Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Pembelajaran Stase Keperawatan Keluarga Program Pendidikan Profesi
Ners B STIKES Muhammadiyah Gombong

Telah disahkan pada

Hari :
Tanggal :

Mengetahui:

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(.........................................) ( .................................................)
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..........................................................................................................................i


Halaman Pengesahan................................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................................iii

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN


A. Konsep Diagnosa Keperawatan Utama.......................................................1
B. Batasan Karakteristik........................................................................................1
C. Faktor Yang Berhubungan…………………………………………..1
D. Tujuan……………………………………………………………….1
E. Pathofisiologi………………………………………………………..2

BAB II TINJAUAN KASUS


A. Pengkajian……………………………………………………….….3
B. Analisa Data……...…….…..............................................................13
C. Skoring Diagnosa Keperawatan……………………………………15
C. Intervensi Keperawatan.………........................................................17
D.Implementasi........................................................................................................22
E. Evaluasi…………....…………….………………………………….23

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………...25


DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26

LAMPIRAN
a. Laporan Pendahuluan Pre Planning
b. SAP
c. Leaflet........................................................................
d. Dokomentasi Kegiatan.................................................................
e. Jurnal Kesehatan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat ilmu yang telah
diberikan kepada manusia supaya dapat mengenali dunia dengan ilmu pengetahuan untuk
kemaslahatan ummat manusia serta memberikan nikmat sehat dan sempat sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan Asuhan Keperawatan Keluarga yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Keluarga Ny. H Tahap Perkembangan keluarga Remaja Pelepasan dengan
masalah keperawatan utama manajemen kesehatan keluarga tidak efektif” ini tepat pada
waktunya. Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini disusun guna memberikan gambaran
tentang proses asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan pada keluarga Ny. H sebagai
keluarga dengan tahap perkembangan keluarga baru mulai dari pengkajian, perumusan
diagnosa keperawatan, penyusunan intervensi, laporan implementasi, hingga evaluasi.

Tidak lupa penulis menyampaikan terimakasih kepada ibu Rina Saraswati,


M.Kep.Sp.Kep.Kom. yang telah memberikan saran, bimbingan serta masukannya, serta
semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan laporan ini. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa kesempurnaan hanya milik ALLAH Subhanahu wa ta’ala dan penulisan
laporan askep ini masih jauh dari kata sempurna. Namun penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan juga berharap ada saran untuk penulisan yang lebih baik
kedepannya.

Kebumen , 20 Oktober 2020

Penulis
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, memepertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosiaonal, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall
dan Logan : 1988). Keluarga juga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan
dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang
berinteraksi dan merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan masyarakat.
Keluarga dapat menempatkan peran yang sesuai antara individu dan masyarakat.
Terbentuknya keluarga yang sehat akan tercipta komunitas sehat. Masalah yang dialami
anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena keluarga
merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagi usaha ksehatan masyarakat.
Dalam hal ini ada dampak positif dan keuntungan yang didapatkan oleh perawat yaitu
dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Membangun
keluarga yang sehat dibutuhkan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
keluarga.
Banyak perubahan dalam komposisi keluarga. Ada yang berkurang, namun juga
ada yang bertambah. Berkurang pada contoh anak lulus SMA yang pergi kuliah atau
bekerja di kota lain, sehingga mereka meninggalkan rumah orangtua.Ada perubahan
corak interaksi, baik yang bersifat mengecil maupun membesar, menyempit maupun
meluas. Semua harus berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan ini.
Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai pada saat
anak pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah
anak dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk
tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri. Keluarga mempersipakan
anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantuk anak
terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).
Tugas Perkembangan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal. Tugas
perkembangan keluarga menurut Setiadi, 2008 hal. 16 pada tahap ini adalah memperluas
keluarga inti menjadi keluarga besar.Mempertahankan keintiman pasangan. Sedangkan
menurut undang-undang No.13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan sosial lanjut usia,
seseorang disebut lansia bila telah memasuki atau mencapai usia 60 tahun lebih.
Permasalahan Kesehatan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
.Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu ditingkatkan. Masalah
dalam hal transisi peran bagi suami istri. Masalah perawatan orang tua lanjut usia.
Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan situasi fisik (kolestrol
tinggi, obesitas/kegemukan, tekanan darah tinggi). Masalah gaya hidup perlu
mendapatkan perhatian antara lain, kebiasaan minum alkohol, merokok, makan dan lain-
lain. Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan atau
megelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada keluarga
khususnya yang ada kaitannya dengan masalah manajemen kesehatan keluarga tidak
efektif. Penulis akan mengelola keluarga binaaan pada keluarga Ny. H dengan masalah
keperawatan yang terjadi pada keluarga tersebut. Penulis mengambil keluarga Ny. H
sebagai keluarga binaan karena dilatar belakangi oleh masuknya kriteria umur keluarga
Ny. H yang termasuk usia produktif masa dewasa dan perlu dilakukan proses
keperawatan lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut;
Bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap pelepasan /dewasa
awal ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memenuhi salah satu tugas stase keperawatan keluarga, laporan asuhan
keperawatan ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran terkait pemberian
proses asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap pelepasan /dewasa awal.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami konsep keperawatan keluarga.
b. Mahasiswa mampu memahami konsep keperawatan keluarga pada tahap
pelepasan /dewasa awal.
c. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga.
d. Mahasiswa mampu mengidentifikasi asalah keperawatan keluarga sesuai
dengan tahap pelepasan /dewasa awal.

e. Mahasiswa mampu menentukan masalah/diagnosa keperawatan


keluarga tahap pelepasan /dewasa awal.

f. Mahasiswa mampu menyusun intervensi keperawatan keluarga tahap


pelepasan /dewasa awal.

g. Mahasiswa mampu menegimplementasikan intervensi yang telah disusun.


h. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
pada keluarga binaan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif dengan kode diagnosa sesuai buku
SDKI (D.0115) adalah pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak
memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga (SDKI, 2016).

B. Penyebab

a. Kompleksitas sistem pelayanan kesehatan.

b. Kompleksitas program perawatan/pengobatan.

c. Konflik pengambilan keputusan.

d. Kesulitan ekonomi.

e. Banyak tuntunan.

f. Konflik Keluarga. (SDKI, 2016).

C. Gejala dan Tanda Mayor

1. Subjektif;

a. Mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita.

b. Mengungkapkan kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan.

2. Objektif;

a. Gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat.

b. Aktivitas keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan tidak tepat.


D. Gejala dan Tanda Minor

1. Subjektif (tidak tersedia).

2. Objektif

a. Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi factor resiko.

E. Kondisi Klinis Terkait

1. PPOK.

2. Sklerosis multiple.

3. Arthritis rheumatoid.

4. Nyeri Kronis.

5. Penyalahgunaan zat.

6. Gagal ginjal/hati tahap terminal.

F. Pengkajian Fokus
1. Data Demografi
a. Jenis Kelamin
Laki-laki yang mengalami penurunan pendapatan cenderung berisiko depresi
lebih tinggi dibandingkan perempuan karena laki-laki merupakan kepala
keluarga yang mempunyai peran besar dalam keluarga (Lee dan Smith, 2009).

b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan lansia dapat mempengaruhi pendapatan uang pensiunan
dan mekanisme koping yang dilakukan (Hayati, 2014).

c. Anggota Keluarga
Kaji berapa jumlah anggota keluarga inti dan berapa orang yang sekiranya
masih dalam masa pembiayaan klien.

d. Pekerjaan Terdahulu dan Penghasilan


Pekerjaan lansia sebelum pensiun/berhenti bekerja perlu dikaji. Tidak semua
pekerjaan apalahi yang bukan pegawai akan dapat uang pensiun. Selain itu
jumlah uang pensiunan juga dapat memengaruhi tingkat stress dan depresi
lansia (semakin rendah jumlah uang pensiun yang diterima maka semakin
tinggi tingkat stress dan depresi) (Kurniasih, 2013).
D. Riwayat Kesehatan Dahulu dan Sekarang
Perlu dikaji terkait penyakit yang pernah diderita untuk memprediksi apakah
lansia tersebut dapat terserang penyakit yang sama lagi dikemudian hari atau
justru menderita komplikasi akibat penyakit primernya terdahulu. Hal tersebut
berkaitan dengan pembiayaan yang mungkin akan dibebankan pada lansia
apalagi jika lansia tersebut tidak memiliki keanggotaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN).

G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik secara komprehensif (head to toe/per sistem) wajib dilakukan
meski tidak ada keluhan berarti yang dirasakan lansia guna mengantisipasi penyakit
degeneratif.

H. Diagnosa Keperawatan yang Dapat Muncul


a. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif berhubungan dengan kesulitan
ekonomi. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, D.0115, Kategori: Perilaku,
Subkategori: Peny dan Pembelajaran.
BAB II
TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN
Dilakukan pada hari Rabu, tanggal 15 Oktober 2020, Pukul 15.15 WIB
A. Data Umum :
1. Nama Kepala Keluarga( KK ) : Tn. M
2. Alamat : Desa Candiwuan Kec. Kebumen
3. Pekerjaan kepala keluarga : Buruh
4. Pendidikan kepala keluarga : SMK

No Nama Usia Jenis Hubunga Agama Pekerja Pendidika


Kelami n dengan an n
n KK
1 Tn. M 52 th L Suami Islam Buruh SMA
2 NY. H 45 th P Istri Islam IRT SMA
3 Sdr. I 20 th L Anak Islam Anak D1
4 Sdr. F 15 th L Anak Islam Anak SMP
5 Sdr. I 8 th L Anak Islam Anak SD
5. Genogram

6.
H M

I I I

Bagan 1 : Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Hubungan keluarga
: Klien : Garis keturunan
: Perempuan : Tinggal dalam
Kesimpulan : Keluarga Ny. H mempunyai riwayat dan keluarga Tn. M tidak ada
riwayat penyakit keturunan.
6. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Ny. H adalah keluarga inti (nuclear family). Ny. H tinggal bersama
dengan 3 orang anaknya.
a. Jenis Tipe keluarga
Tipe Keluarga Tn. M adalah keluarga inti (nuclear family). Ny. H tinggal
bersama dengan isteri dan 3 orang anaknya.
b. Masalah Yang terjadi Pada tipe keluarga
1) Perlunya Manajemen kesehatan
Keluarga Ny. H memerlukan manajemen kesehatan yang baik
dikarenakan salah satu anggota keluarga yaitu Ny. H memiliki
masalah kesehatan yaitu cholesterol yang tinggi dan Ny. H
mengatakan kebiasaan dirumah Tn M tidak merokok.
2) Hubungan Komunikasi, dan Pola Asuh
Ny. H mengatakan hubungan keluarga baik akan tetapi hubungan
komunikasi aga terganggu karena anak dan suami sibuk dengan
pekerjaan diluar kota .

7. Budaya dan Suku


Ny. H mengatakan bahwa mereka berasal dari suku Jawa, bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Jawa dan Indonesia. Kelurga Ny. H tetap mengikuti
budaya setempat, kebudayaan yang di laksanakan tidak ada pengaruhi dan
mengganggu masalah kesehatan karena keluarga, dalam urusan masalah
kesehatan keluarga pergi ke pelayanan kesehatan yang terdekat yaitu Puskesmas

8. Agama
Keluarga Ny. H menganut agama Islam, mereka rajin menjalankan ibadah sholat 5
waktu. Menurut Ny. H sejak kecil sudah ditanamkan prinsip dan pokok-pokok
ajaran agama Islam. Ny. H selalu berusaha berdo’a agar diberikan rizki yang cukup
dan barokah. Pasien Ny. H juga berdo’a agar Tn. M (suaminya) selalu diberi
kesehatan agar tetap bekerja menafkahi keluarga, untuk anaknya agar sehat dapat
membanggakan kedua orang tua.
Agama yang berhubungan dengan kesehatan yang ada
Keluarga NY .H meyakini dan menyerahkan masalah kesehatan semua kepada
allah SWT, dan menyerahkan masalah penyembuhannya kepada Allah.

9. Status Sosial Ekonomi


Penghasilan dalam keluarga diperoleh dari Tn. M sebagai sopir sebesar Rp
1.900.000,-/ bulan. Ny H sebagai ibu rumah tangga yang bertugas mengurus
keperluan rumah, karena semenjak menikah Ny.H berhenti bekerja / merantau.
Ny.H menyatakan merasa cukup dengan panghasilan suaminya dalam penyediaan
menu makanan keseharian, hanya belum paham menu makanan yang dapat
meningkatkan kadar koleterol dan asam urat. Ny. H mempunyai 1 sepeda motor, 1
sepeda ontel, TV, Kipas angin dan sudah mempunyai KIS (kartu Indonesia sehat).
Kebutuhan yang dikeluarkan setiap bulan.Keluarga Tn.J mengatakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari yaitu makan, minum, membayar listrik, dan sisanya
untuk ditabung.
10. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. H mengatakan jarang berlibur, sering di rumah dan berkumpul bersama
dengan keluarga, apabila merasa jenuh Ny.H menonton TV bersama keluarga dan
pergi berkebun dan menyiram tanaman.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga
Keluarga Ny.H masuk pada tahap perkembangan keluarga dewasa awal atau
pelepasan atau launching family.Tahap keluarga yang sedang dijalani oleh
keluarga adalah Keluarga dengan Anak Dewasa ( Pelepasan ). Keluarga pada tahap
pelepasan anak dewasa memiliki tugas perkembangan sebagai berikut :
 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
 Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
 Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

2. Tugas Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tugas perkembangan keluarga Ny. H yang belum terpenuhi yaitu, menurut
Ny. H sudah setahun semenjak anak sulungnya merantau di luar pulau Jawa dan
jarang pulang sehingga kadang merasa merindukan anaknya .Ny. H, sering ngobrol
dan meluangkan waktu untuk saling komunikasi dengan suami dan anaknya untuk
masalah ini.
Tugas dalam tahap perkembangan ini:
 Mempertahankan kepuasan dan hubungan yang bermakna hubungan antara
Keluarga Ny. H jika ada masalah selau bermusyawarah bila ada masalah yang
menimpa anggota keluarga.

Hubungan pernikahan
 Keluarga Ny. H untuk anaknya belum ada yang menikah, baru mempunyai anak
pertama Laki – laki yaitu An.B, hubungan pernikahan Tn.M dan Ny.H harmonis
tidak ada masalah.
Hubungan dengan anak
 Menyiapkan pola komunikasi yang lebih baik di keluarganya

3. Riwayat Keluarga Inti


a. Riwayat Keturunan
Ny. M mengatakan di keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan
seperti hipertensi dan DM.
b. Riwayat Kesehatan Anggota
keluarga Tn. M
Tn. M dalam keadaan sehat, hanya sesekali maghnya kambuh dan hanya sakit
biasa batuk, flu dan demam.
Ny. H
Ny. H dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan hanya sakit biasa seperti batuk,
flu dan demam. Ny H menyatakan sudah pernah keguguran 6 bulan yang lalu .
Akan tetapi Ny.H dan keluarga tidak ada yang merawat karena anaknya dan
suaminya merantau. Ny. H menggunakan kontrasepsi pil tetapi tidak rutin
minum. Ny. H juga mempunyai kda cholesterol tinggi dan tidak rutin berobat.
An. B
An. B dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan, hanya sakit biasa seperti batuk,
pilek, dan demam serta kurang napsu makan.
c. Sumber pelayanan kesehatan yang digunakan
Keluarga Ny. H menggunkan fasilitas kesehatan seperti dokter setempat,
puskesmas, dan Rumah sakit untuk memeriksa kesehatan keluarga.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. M mengatakan dalam keluarganya tifak ada yang mempunyai penyakit
keturunan seperti hipertensi dan DM
..
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny.H mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti Diabetus Melitus dan Hipertensi.
C. Pengakajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Ny. H mengatakan status rumah yang ditempati adalah milik pribadi.
Tipe rumahnya adalah rumah permanen (gedong tapi belum dikeramik ), lantai
masih plester, atap rumah terbuat dari genting, tanpa langit-langit. Ukuran
2,
rumah 10 x 9m terdiri dari 2 kamar tidur, jendela masih tertutup dengan papan
kayu sehingga ventilasi udara ada , 1 dapur, ruang TV terdapat di dalam ruang
keluarga, terdapat 1 kamar mandi, dapur dan terdapat sumur 10 meter
disamping rumah (sumur terbuka) digunakan untuk mandi, mencuci makanan
atau baju, untuk memasak air minum atau makan, terdapat jamban di dalam
rumah. Ruang tamu memiliki jendela yang terbuka dengan papan kayu.
Penerangan di rumah jika malam hari menggunakan listrik sedangkan pada
siang hari mengandalkan sinar matahari dan lampu. Kondisi rumah kurang
bersih dan tertata rapi. Pembuangan sampah terdapat di belakang rumah. Air
bening tidak berbau. Lantai rumah disapu pagi hari. Ny. H mengatakan
keluarganya merasa nyaman dengan lingkungan sekitar rumah, tidak ada bahaya
banjir, ataupun longsor. Ny. H mengatakan puas dengan keadaan rumahnya saat
ini, walaupun masih belum bagus dan permanen bangunanya tapi merasa senang
dan puas karena tinggal dirumah sendiri tidak mengontrak.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tempat tinggal Ny. H berada di pedesaan, jarak dengan berdekatan.
Karakteristik pendidikan tetangga sekitar beragam, mulai dari tingkat
pendidikan SD sampai dengan Sarjana. Di lingkungan Ny. H banyak kegiatan
yang selalu rutin dilakukan oleh warga, baik kegiatan sosial maupun kegiatan
keagamaan, yaitu seperti pengajian ibu-ibu, yasinan dan arisan di desa.
Kebiasaan Ny. H dan tetangga sekitar membuang sampah lalu dibakar ,
tetangganya ada yang memelihara hewan seperti ayam, bebek, kambing , tempat
mengaji atau rumah tahfiz, terdapat warung yang dapat dijangkau dengan jarak
kurang lebih 100 meter. Di desa Candiwulan terdapat 2 SD, dan Paud,
poskamling, lingkungan sekitar rumah cukup bersih, namun banyak tumbuhan
rumput.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga tinggal di rumah yang ditempati sekarang sejak 20 tahun yang
lalu.Ny. H asli dari Candiwulan dan suaminya Kalijirek, Kebumen. Keluarga
Ny.H biasanya menggunakan motor pribadi untuk mencapai tempat pelayanan
kesehatan puskesmas ataupun rumah sakit.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. H mengatakan hubungan dengan tetangga berjalan harmonis dan
baik, biasanya waktu berkumpul dengan tetangga lebih sering pada sore hari.
Ny. H mengatakan mengikuti kegiatan arisan ibu-ibu

5. Sistem Pendukung Keluarga


Ny. H mengatakan keluarga mempunyai kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat)
sebagai jaminan kesehatan keluarga. Informasi kesehatan keluarga didapatkan
bertanya dengan tenaga kesehatan seperti mantri (perawat) dan bidan yang sering
merawat keluarga. Ny. H mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit tidak
berobat pada alternative seperti dukun. Saat ada anggota keluarga yang sakit
dirawat oleh anggota keluarga lain yang sehat.
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Ny. H mengatakan dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa
Jawa dan Indonesia. Apabila ada masalah keluarga selalu dimusyawarahkan
bersama. Antar anggota keluarga ditanamkan rasa saling percaya dan saling
terbuka. Saat santai menonton TV bersama.Anak pertama Ny. H selalu menelpon
untuk bertukar kabar dan meskipun suaminya masih di Jakarta tetapi selalu
menelpon dan mengirimkan uang untuk anak dan istrinya.
2. Struktur Kesehatan Keluarga
Menurut Ny. H apabila ada masalah mereka berusaha menyelesaikan masalah
tersebut secara bersama-sama dengan keluarga. Ny. H mengatakan pengambilan
keputusan dalam keluarga dilakukan oleh Tn. M. Antar anggota keluarga saling
menghargai dan menyayangi. Didalam keluarga tidak ada yang bekerja dibidang
kesehatan.
3. Struktur Peran
Peran Formal:
Tn. M sebagai kepala keluarga pencari nafkah yang utama, melindungi
keluarga dan memberikan rasa tentram dan nyaman. Ny. H sebagai ibu rumah
tangga yang mengurus urusan keluarga di rumah.
Peran Informal:
Tn. M sebagai pemimpin dalam rumah tangga bertugas untuk mendidik anak
dan melindungi keluarga nantinya. Setiap anggota keluarga Ny. H keluarga sebagai
pendukung atau pendorong jika ada anggota keluarga yang mempunyai masalah,
menjadi sahabat bagi semua anggota keluarga dan sebagai penghibur jika ada
anggota keluarga yang sedang bersedih.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Ny. H mengatakan bahwa anggota keluarga diajarkan etika dan sopan santun
dengan orang lain ataupun orang yang lebih tua. Nilai yang dianut oleh keluarga
adalah saling menghormati antara anggota keluarga, menghormati yang lebih tua
dan menyayangi, menghargai orang yang lebih muda.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Ny. H mengatakan dalam keluarga kehidupan cukup, dan keluarga merasa
bersyukur atas semua yang telah dimiliki saat ini. Keluarga Ny. H saling
menyayangi, menghormati dan menjaga, selalu menghibur satu sama lain ketika
ada yang sedang sedih / sakit. Ny. H mengatakan sangat menghargai suaminya,
karena suami yang telah bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Ny. H mengatakan keluarga berkumpul setiap bulan, suaminya
pulang dari merantau di Jakarta tapi selama pandemi suaminya belum pulang.
Ny.H mengatakan merindukan anak pertama dan suaminya yang merantau dan
selama ini NY. H tinggal dengan kedua anaknya , mertua yang tinggal disebelah
rumah.

3. Fungsi Perawatan Keluarga


a. Mengenal Masalah Kesehatan
Ny. H mengatakan setiap ada anggota keluarga yang sakit lumayan parah
biasanya segera dibawa ke dokter ataupun ke rumah sakit. Sumber pelayanan
kesehatan yang biasa digunakan adalah klinik terdekat dari rumah yaitu di
praktek Bidan , dan puskemas kebumen 1 atau RSUD dr Soedirman Kebumen.
Pemilihan pelayanan kesehatan tergantung dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi.
b. Mengambil Keputusan mengenai tindakan kesehatan yansg tepat
Ny. H mengatakan terkadang keluarga mengalami masalah kesehatan.
Keluarga Ny. H sudah dapat mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatan Ny. H , hal ini bisa dilihat dari Ny. H dan keluarga yang pergi ke
pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga Ny. H
sudah mempunyai KIS untuk menjamin kesehatan keluarganya.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. H mengatakan tau dan sadar akan pentingnya kesehatan, saat anggota
keluarga sakit panas diberikan kompres air hangat dan saat ada yang sakit batuk
meminum jeruk dicampur dengan kecap, namun apabila belum sembuh periksa
ke tenaga kesehatan.
d. Memelihara Lingkungan yang Sehat
Ny. H mengatakan tempat pembuangan sampah berada di belakang
rumah. Ny. H mengatakan jendela rumah seharusnya selalu dibuka setiap hari
akan tetapi masih ditutup dengan papan karena belum punya biaya untuk
membuat daun jendela, dan menggunakan bahan-bahan dari lingkungan untuk
kesehatan. Serta mencuci tangan sebelum makan dan terkadang anaknya belum
cuci tangan.
e. Kemampuan Keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan
Ny. I mengatakan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu bidan
desa, puskesmas dan rumah sakit apabila terdapat anggota keluarga yang sakit.
Ny, I mengatakan mengetahui fasilitas kesehatan disekitar dan sangat
terjangkau dengan cepat. Keluarga mengetahui manfaat berobat untuk
mengobati anggota keluarga yang sakit.
4. Fungsi Reproduksi
Ny. I mengatakan sudah menyadari mengalami keguguran 5 bulan yang
lalu dan dilakukan cuuretage di RS. Ny. I mengatakan sekarang menggunakan
kontrasepsi hormonal yaitu pil KB meskipun tidak rutin minum pil KB
meskipun NY. H menyadari pentingnya untuk mencegah kehamilan
karena usianya yang sangat beresiko jika sampai hamil dan melahirkan anak
lagi. NY. H mengatakan suami dan dirinya sudah tidak menginginkan anak lagi
karena usia dan jumlah anaknya yang cukup.
5. Fungsi Ekonomi
Ny. H mengatakan keluarganya makan dengan teratur 3 kali sehari yaitu
dengan menu nasi, sayur, lauk pauk serta buah-buahan jika ada. Ny. H
mengatakan, ia menabung sedikit demi sedikit untuk persiapan jika ada kebutuhan
keluarga yang mendadak terutama untuk kebutuhan kesehatan. Ny. H mengatakan
penghasilan keluarga sebulan kurang lebih 1,9 juta dari suami bekerja sebagai
buruh.

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Stress jangka pendek dan jangka panjang
a. Stress jangka pendek
Ny. H mengatakan merasa sedikit cemas dan merindukan atau cemas karena
sudah cukup lama berpisah dari suami dan anak sulungnya yang merantau
meskipun selalu bertukar kabar.
b. Stress jangka panjang
Ny. I mengatakan untuk jangka panjang yaitu masalah ingin suaminya tidak
merantau dan anaknya mendapatkan pekerjaan di pulau jawa sehingga
jaraknya tidak harus menyeberang pulau.
2. Kemampuan keluarga bersepon terhadap situasi atau stressor dan strategi
koping yang digunakan
Ny. H mengatakan semua masalah yang dihadapi adalah ujian dan harus selalu
bersyukur atas semua yang dimiliki saat ini. Saat ada masalah dikomunikasikan
dan dimusyawarahkan terlebih dahulu dan diambil keputusan oleh suaminya
sebagai kepala keluarga.
3. Kemampuan Keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga Ny. H berespon sangat baik terhadap setiap masalah yang ada. Keluarga
Ny. H menganggap bahwa masalah yang mengganggu kesehatan harus segera
ditangani.
4. Strategi koping yang digunakan
Keluarga memusyawarahkan setiap masalah yang ada di dalam anggota keluarga.
Setiap ada anggota keluarga yang sakit, Tn. M membawa anggota keluarga ke
tempat bidan desa.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga mempunyai kebiasaan makan gorengan tempe setiap hari. Ny. H
mengatakan saat menyelesaikan masalah anggota keluarga tidak ada yang main
tangan, berkata kasar selalu diselesaikan dengan baik sampai selesai.

G. Harapan Keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang


dihadapi
Ny. H mengatakan bahwa keluarga berharap perawat dapat membantu
keluarga dalam mengalami masalah yang mereka hadapi dan keluarga mengatakan
berterima kasih atas kunjungan perawat sehingga dapat memberi informasi tentang
cara hidup sehat dan selamat selama menjalani masa pandemi . Ny. H dan keluarga
berharap di desa rutin diadakan pemeriksaan, sosialisasi mengenai informasi
kesehatan untuk keluarga sertacakupan pelayanan kesehatan bias mencakup
keluarga miskin bisa terpenuhi dengan adil tanpa ada yang dibeda-bedakan.
H. Pengkajian Fisik
No Pemeriksaan NY. H SDr. I
1. Pengukuran TB : 165cm TB : 145cm
Pertumbuhan BB : 58 kg BB :42 kg
2. Pengukuran TD : 120/80 mmHg TD : 110/70 mmHg
0 0
Fisiologis Suhu :36,3 C Suhu: 36,5 C
Nadi : 71 x/menit Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 21/menit Respirasi : 22/menit

3. Kepala dan Mesochepal Rambut Mesochepal, Rambut bersih,


Leher bersih, tidak berketombe, tidak berketombe, tidak mudah
tidak mudah dicabut, dicabut, tidak ada pembesaran
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
kelenjar tiroid
4. Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak anemis,
anemis, sclera tidak sclera tidak ikterik, edema mata
ikterik, edema mata negatif, gangguan penglihatan
negatif, gangguan tidak ada, pupil 2/2 mm
penglihatan tidak ada,
pupil 2/2 mm
5. Mulut Mukosa bibir kering, Mukosa bibir lembab, tidak ada
tidak ada karies, bersih, karies, bersih, tidak ada
tidak ada pembesaran pembesaran tonsil
tonsil
6. Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada serumen,
serumen, pendengaran pendengaran baik
baik
7. Dada Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, tidak ada nyeri
ada nyeri tekan, tekan, pengembangan dada
pengembangan dada kanan dan kiri sama, tidak ada
kanan dan kiri sama, retraksi dinding dada suara
tidak ada retraksi dinding nafas vesikuler, irama dan
dada, suara nafas frekuensi nafas regular
vesikuler, irama dan
frekuensi nafas regular
8. Abdomen Tidak terdapat Tidak terdapat pembesaran
pembesaran hepar, tidak hepar, tidak ada lesi dan nyeri
ada lesi dan nyeri tekan, tekan, , bising usus terdengar
bising usus terdengar (+) (+) 16 x/menit
15 x/menit
9. Urogenital Bersih, tidak keputihan, Bersih, tidak ada keputihan,
tidak ada kelainan tidak ada kelainan
10. Ekstremitas Rentang gerak penuh, Rentang gerak penuh, tidak
tidak terdapat lekukan, terdapat lekukan, tidak ada
tidak ada edema dan lesi, edema, dan lesi, kekuata.n otot
kekuata.n otot atas 5 dan atas 5 dan bawah juga 5
bawah juga 5
11. Pengkajian Kesadaran penuh, fungsi Kesadaran penuh, fungsi
Neurologis motorik dan sensorik motorik dan sensorik baik.
baik. Nilai kekuatan otot
Nilai kekuatan otot 5 5
5 5 5 5
5 5
POHON MASALAH

Kesiapan Peningkatan Proses keluarga (D.0123): Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif (D.00115)
Tentang keluarga beradaptasi dengan perubahan

Keluarga Ny. H membutuhkan pengendalian komunikasi


yang efektif untuk menghindari kesepian saat di rumah.
Keluarga Ny.H membutuhkan informasi terkait diet
choleterol dan KB

Ds:
Ds:
1. Keluarga Ny. H mengatakan
sering mengikuti perkumpulan rutin seperti arisan RT 1. Ny.H mengatakan cholesterolnya tinggi sudah 1 tahun
dan RW, pengajian, yang lalu.
Keluarga Ny. H mengatakan senang bisa aktif 2. Ny.H juga mengatakan jarang memeriksakan kesehatannya
dikegiatan tersebut. 3. Ny.H mengatakan kurang mengetahui tentang makanan
2. Keluarga Ny.H mengatakan jika di rumah sering yang sehat ,komplikasi yang ditimbulkan dan makanan
merasa kesepian karena suami dan anaknya merantau . yang harus di hindari dan di konsumsi untuk mejaga
3. Ny. H mengasuh sendiri 2 anaknya sedangkan suami choleterolnya stabil .
dan anak sulungnya merantau. 4. Ny. H mengatakan pasien tidak rutin minum pil KB
4. NY. H mengatakan kawatir karena anaknya merantau di Do:
tempat yang jauh
Ny.A bertanya-tanya informasi terkait KB dan diet cholesterol
Do:

KeluargaNy. H terlihat membutuhkan teman untuk sharing

Memahami perawatan dan pencegahan terkait KB dan


Promosi koping makanan sehat

Bagaimana peran dan komunikasi yang baik?


Keluarga Dewasa dan melepas anak
ANALISA DATA

NO ANALISA DATA PROBLEM

1 Ds: - Ny. H mengatakan dirumah dan merantau di jakarta Manajemen kesehatan


- Ds: keluarga tidak eketif
- Ny.H mengatakan cholesterolnya tinggi sudah 1 tahun (D.0115)
yang lalu.
- Ny.H jugamengatakan jarang memeriksakan
kesehatannya
- Ny.H mengatakan kurang mengetahui tentang makanan
yang sehat ,komplikasi yang ditimbulkan dan makanan
yang harus di hindari dan di konsumsi untuk mejaga
choleterolnya stabil .
- Ny. H mengatakan pasien tidak rutin minum pil KB
- Do:
- Ny.A bertanya-tanya informasi terkait KB dan diet
cholesterol
Do:

Ny.A bertanya-tanya informasi terkait KB dan diet cholesterol

2 Ds: Kesiapan Peningkatan


Proses keluarga (D.0123):
- Keluarga Ny. H mengatakan Tentang keluarga
sering mengikuti perkumpulan rutin seperti arisan RT
dan RW, pengajian, beradaptasi dengan
Keluarga Ny. H mengatakan senang bisa aktif perubahan
dikegiatan tersebut.
- Keluarga Ny.H mengatakan jika di rumah sering merasa )
kesepian karena suami dan anaknya merantau .
- Ny. H mengasuh sendiri 2 anaknya sedangkan suami
dan anak sulungnya merantau.
- NY. H mengatakan kawatir karena anaknya merantau di
tempat yang jauh
Do:

- KeluargaNy. H terlihat membutuhkan teman untuk


sharing

A. PRIORIOTAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1 Manajemen kesehatan tidak eketif (D.0115)
2. Kesiapan Peningkatan Proses keluarga (D.0123): Tentang keluarga beradaptasi
dengan perubahan )
I. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
Problem : Manajemen kesehatan keluarga tidak eketif (D.0115)

NO KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN


Sifat Masalah
3
Klien mengatakan bahwa
1 3 1=
Kurang sehat 3 sifat
1
masalah ini dianggap sebagai
1 kurang sehat dan
Ancaman
2 mengganggu
kesehatan kesehatan
Keadaan
1
sejahtera
Kemungkinan
masalah
dapat diubah
2 Potensi masalah untuk
Dengan dicegah dengan mudah
2 2 2 2 2=
mudah dengan melakukan promosi
2
kesehatan perilaku hidup
Hanya
1 sehat
sebagian
Tidak dapat
0
diubah
Potensi
masalah
untuk
di cegah Klien mengatakan potensi
3 2 masalah untuk dicegah yaitu
cukup dengan cara disiplin
Tinggi 3 1 3 1
dan teratur daklam ber KB
= 0.6
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya
masalah
Masalah berat 2
harus 2 1 2 1=
ditangani 1 Klien mengatakan permasalah
4 Ada masalah ini
tapi tidak harus segera ditangani
1
perlu segera
ditangani
Masalah tidak
0
dirasakan
JUMLAH 4,6
II. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
Kesiapan Peningkatan Proses keluarga (D.0123): Tentang keluarga beradaptasi
dengan perubahan )
NO KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
Sifat Masalah
2
Kurang sehat 3 1 3𝑥1
= 0,6
1 Klien mengatakan
Ancaman
2 sifat masalah yaitu
kesehatan
sebagai ancaman
Keadaan kesehatan
1
sejahtera
Kemungkinan
masalah dapat
diubah
2
2 Dengan mudah 2 2 2𝑥2=
2 Klien mengatakan kemungkinan
Hanya sebagian 1 masalah dapat
Tidak dapat diubah yaitu
0
diubah dengan mudah
Potensi masalah
untuk di rubah
2
3 Tinggi 3 1 3𝑥1
Klien mengatakan
= 0.6
potensi masalah
Tinggi 2
untuk diubah yaitu
Rendah 1
cukup
Menonjolnya
masalah
Masalah berat 2
harus 2 1 2𝑥1
ditangani = 0.5 Klien mengatakan
Ada masalah menonjolnya
4
tapi masalah dianggap
tidak perlu 1 ada masalah tapi
segera tidak segera
ditangani ditangani
Masalah tidak
0
dirasakan
JUMLAH 3,7
J. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DATA DIAGNOSIS SLKI SIKI TTD


KEPERAWATAN
KODE DIAGNOSIS KODE HASIL KODE INTERVENSI

Ds: (D.011 Manajemen L.12104 Luaran utama : I.12359 Intervensi utama


2) kesehatan Manajemen kesehatan - Bimbingan
1. Ny.H mengatakan
keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam Antisipasif
cholesterolnya
tidak efektif diharapkan kesehatan komunitas meingkat dengan I.13495 Tindakan :
tinggi sudah 1 kriteria hasil :
- Identifikasi metode
tahun yang lalu.
Cukup menuru sedan Cukup meningkat penyelesian
2. Ny.H juga menurun n g meningk masalah yang biasa
mengatakan jarang at dilakukan
memeriksakan Melekukan tindakan untuk mengurangi faktor - Identifiasi
kesehatannya resiko kemungknan
1 2 3 4 5 perkembangan yang
3. Ny.H mengatakan
Aktivitas hidup sehari eektif memenuhi tujuan terjai serta
kurang mengetahui
kesehatan dampaknya pada
tentang makanan
1 2 3 4 5 individu dan
yang sehat
Verbalisasi kesulitan dalam menjalani program keluarga
,komplikasi yang
perawatan/pengobatan Observasi :
ditimbulkan dan
1 2 3 4 5 - Fasilitasi
makanan yang
harus di hindari bagbagiamana
dan di konsumsi Luaran sekunder maslah akan
untuk mejaga L.12105 Manajemen kesehatan keluarga Kriteria hasil : diselesaikan
choleterolnya - Fasilitasi
stabil . identifikasi
Cukup menuru sedan Cukup meningkat sumberdaya
4. Ny. H mengatakan
menurun n g meningk yang tersedia
pasien tidak rutin
at - Jadwalkan
minum pil KB
Kemampuan mnjelaskan maslah kesehatan yang tindak lanjut
Do: dialami - Libatkan
1 2 3 4 5 keluarga terkait
Ny.A bertanya-tanya
Aktivitas keluarga mengatasi masalah kesehatan Edukasi :
informasi terkait KB
yang tepat - Jelaskan
dan diet cholesterol
1 2 3 4 5 perkembangan

Tindakan untuk mengurangi faktor resiko perilaku normal

1 2 3 4 5 - Informasikan
harapan

Pemeliharaan Kesehatan dengan kriteria hasil : realistis terkait


L.12106 Cukup menuru sedan Cukup meningkat perilaku pasien

menurun n g meningk Kolaborasi: Rujuk


ke lembaga
at
pelayanan
Kesiapan Menunjukkan perilaku adpatif masyarakat
(D.012 Peningkatan 1 2 3 4 5 - Edukasi kesehatan
Ds:
3): Proses Menunjukkan pemahaman perilaku sehat I.12383 - Edukasi penyakit
1. Keluarga Ny. H keluarga : 1 2 3 4 5 I.12384Tindakan :
mengatakan Tentang Kemampuan menjalankan perilaku sehat Observasi
sering mengikuti keluarga 1 2 3 4 5 - identifikasi kesiapan
perkumpulan rutin beradaptasi Menunjukkan minat meningkatkan perilaku sehat dan kemampuan
seperti arisan RT dengan menerima informasi
dan RW, perubahan
pengajian, - identifikasi
Keluarga Ny. H faktor yang dapt
mengatakan meningktkan dan
senang bisa aktif Luaran utama : menurunkn
dikegiatan .13112 Manajemen kesehatan motivasi perilaku
tersebut. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam hidup bersih dan
diharapkan kesiapan peningkatan proses kelarga sehat
2. Keluarga Ny.H
tentang beradaptasi dengan perubahan meningkat Terauptik
mengatakan jika di
Proses keluarga dengan kriteria hasil : - sediakan materi dan
rumah sering
Cukup menuru sedan Cukup meningkat media pendidikan
merasa kesepian
menurun n g meningk kesehatan
karena suami dan
at - jadwalkan penkes
anaknya merantau .
sesuai kesepakatan
3. Ny. H mengasuh Adaptasi keluarga terhadap situasi - berian kesempatan
sendiri 2 anaknya 1 2 3 4 5 untuk bertanya
sedangkan suami Kemampuan berkomunikasi diantara anggota Edukasi
dan anak keluarga - Jelaskan faktor
sulungnya 1 2 3 4 5 resiko yang dapat
merantau. Kemampuan keluarga memenuhi kebut emoional mempengaruhi
anggota kesehatan
4. NY. H mengatakan
1 2 3 4 5 - Ajarkan perilaku
kawatir karena
Hubungan dengan masyarakat hidup bersih dan
anaknya merantau
1 2 3 4 5 sehat
di tempat yang jauh
- Ajarkan strategi
yang dapat
Do: digunakan untuk
meningkatkan
KeluargaNy. H
perilku hidup bersih
terlihat
dan sehat
membutuhkan
teman untuk Luaran tambahan/ sekunder

sharing L.09086 Dukungan keluarga dengan kriteria hasil : I. 12472 Promosi Perilaku
Cukup menuru sedan Cukup meningkat Upaya Kesehatan

menurun n g meningk Tindakan

at Observasi :
- Identifikasi perilaku
Anggota keluarga mendukung yang sakit upaya kesehatan
1 2 3 4 5 yang dapat
Menanyakan kodisi klien ditingkatkan
1 2 3 4 5 Terapeutik :
Bekerjasama dalam menentukan perawtan dan - Berikan lingkungan

perilaku seh yang mendukung

1 2 3 4 5 kesehatan

Berkerjasam dengan penyedia layanan dlm - Orietasi pelayanan

menentukan perawatan kesehatan kesehatan yang

1 2 3 4 5 dapat dimanfaatkan
Edukasi :
L.12106
Status kopng dengan kriteria hasil : - Anjurkan bila sakit
Cukup menuru sedan Cukup meningkat
ditolong tenaga
menurun n g meningk
kesehatan
at
- Anjurkan unuk
Kemampuan memenuhi peran sesuai usia
mencuci tangan
1 2 3 4 5
dengn sabun dan
Perilaku koping adapdtif
air bersih
1 2 3 4 5
- Anjurkan
Verbalisasi kemampuan mengatasi masalah memakai masker
1 2 3 4 5 - Anjurkan untuk
menjaga jarak
Partisipasi sosial - Anjurkan untuk
mengindari
Verbaisasi kelemahan dir kerumunan
1 2 3 4 5 - Anjurkan untuk
Tanggung jawab diri berolahraga fisik
1 2 3 4 5 setiap hari
Orientasi realitas -

1 2 3 4 5
CATATAN IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA 1

TTD
Diagnosa Tgl dan
Implementasi Evaluasi Formatif dan
ke……. waktu
Nama
1,2 24 Oktober Memperkenalkan diri Rs:
2020 Keluarga Ny. H mengatakan menerima
Membina Hubungan saling percaya dan percaya atas kedatangan
14.00 WIB dengan keluarga binaan mahasiswa.
Menjelaskanmaksud dan tujuan Rs :
kedatangan
Keluarga Ny. H mengatakan bersedia
Melakukan pengkajian keluarga meliputi
14.15 data umum, riwayat keluarga, tahap dilakukan pengkajian.
perkembangan keluarga, pengkajian Ro:
lingkungan, dan struktur keluarga, fungsi Keluarga Ny. H tampak kooperatif
keluarga,stres dan koping keluarga,
strategi koping yang digunakan, strategi
adaptasi, harapan keluarga sesuai dengan
kontrak waktu

15.30 Memberi penjelasan kepada klien untuk Rs:


pergi ke pelayanan kesehatan untuk Keluarga Ny. H mengatakan paham dan tahu
memeriksakan kesehatannya setelah dijelaskan mahasiswa.
Ro:
Keluarga Ny. H menerima mahasiswa
dengan baik.
Menyanyakan alasan tidak teratur minum Rs :
KB
Mengatakan kadang kadang lupa
Menjelaskan dampak akibat tidak taat
ber kB bagi individu dan keluarga (resiko Klien mengatakan merasa aman aman saja
tinggi) tidak minum Pil KB karena suaminya
merantau
Ro:
Keluarga Ny. H menerima dengan baik,
dan kooperatif.

Klien menyadari kemungkinan kehamilan


bila tidak taat ber KB

15.45 Menentukan prioritas masalah Rs :


keperawatan keluarga : Keluarga Ny. H mengatakan masalah yang
Kesiapan Peningkatan Manajemen lebih penting adalah nyeri kronis
Kesehatan Ro :

Keluarga Ny. H tampak antusias dalam


menentukan masalah yang harus
diselesaikan terlebih dahulu

16.00 Mengkaji tanda-tanda vital dan Rs :


mengecek cholesterol
Keluarga Ny. H mengatakan bersedia di
cek tanda vital dan asam urat
Ro :

Pemeriksaan terhadap Ny. H


TD :130/90 mmHg. N: 84x/. cholesterol 350
mg/dl.
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KUNJUNGAN KE-2

TTD
Diagnosa Tgl dan
Implementasi Evaluasi Formatif dan
ke……. waktu
Nama
1,2 26 Oktober Menjelaskan maksud dan tujuan Rs:
2020 kedatangan Keluarga Ny. H mengatakan paham
setelah dijelaskan maksud
14.00 WIB kedatangan mahasiswa.
Ro:
Keluarga Ny. H menerima mahasiswa
dengan baik.

26 Oktober Melakukan pengecekan tekanan darah Rs :


2020 dan pengontrolan kadar nilai cholesterol
Keluarga Ny. H mengatakan bersedia di
14.10 WIB Melakukan penyuluhan kesehatan cek tanda vital dan asam urat
tentang makanan diet rendah lemak Ro :

Pemeriksaan terhadap Ny. H

TD :140/90 mmHg. N: 88x/. Asam urat 7,6 mg/dl.

14.20 Menentukan prioritas masalah


keperawatan keluarga :
Kesiapan Peningkatan Manajemen
Kesehatan
14.30 Mengulang kembali materi penyuluhan
yang pernah dilakukan & menanyakan
keluhan yang dirasakan saat ini
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KUNJUNGAN KE-3

TTD
Diagnosa Tgl dan
Implementasi Evaluasi Formatif dan
ke……. waktu
Nama
28 Oktober Menjelaskan maksud dan tujuan Rs:
2020 kedatangan Keluarga Ny. H mengatakan paham
setelah dijelaskan maksud
15 .00 WIB kedatangan mahasiswa.
Ro:
Keluarga Ny. H menerima mahasiswa
dengan baik.

28 Oktober Melakukan pengecekan tekanan darah Rs :


2020 dan pengontrolan kadar nilai cholesterol
Keluarga Ny. H mengatakan bersedia di
15.10 WIB Menentukan perawatan lanjutan yang cek tanda vital dan cholesterol
dapat dilakukan dan menyarankan Ro :
keluarga untuk mengontrol cholesterol Pemeriksaan terhadap Ny. H
ke fasilitas pelayanan kesehatan TD :120/90 mmHg. N: 93x/. cholesterol350
terdekat mg/dl.

28 Oktober Menentukan kontrak waktu rencana Rs :


2020 tindakan lanjut untuk hari esok
melakukan penyuluhan kesehatan di Keluarga Ny. H mengatakan siap menerima
15.30 WIB rumah Ny. H informasi penyuluhan kesehatan.
Ro :

Keluarga Ny. H tampak antusias pada saat


menentukan hari untuk dilakukan penyuluhan
kesehatan di rumahnya.
VI. EVALUASI KEPERAWATAN HARI KE-1

TGL/JAM NO.DX EVALUASI PARAF

24 Oktober S:
2020
1. Ny. H mengatakan senang dan banyak informasi
16.40 WIB yang akan didapat setelah dilakukan penyuluhan
kesehatan.
2. Ny. H mengatakan belum paham mengenai
makanan yang aman dan pencegahan naiknya
kadar cholesterol.
3. Ny. H senang bisa menceritkan tentang kondisinya
yang ditinggal merantau
O:

Ny. H tampak senang dan kooperatif saat pengkajian


kesehatan dilakukan.

Pemeriksaan TTV:

Pemeriksaan terhadap Ny. H

TD :130/90 mmHg. N: 84x/. cholestrerol 350 mg/dl.

Kesadaran composmentis, penglihatan jelas , ekstermitas


atas tidak ada masalah, ekstermitas bawah terasa kaku.

Nilai cholesterol : 350


A:-
P:

1. Lanjutkan intervensi
Melakukan rencana keperawatan berdasarkan
pengkajian yang sudah dilakukan.
2. Penyuluhan tentang KB
3. Penyuluhan makanan sehat rendah cholesterol
VI. EVALUASI KEPERAWATAN HARI KE-2

TGL/JAM NO.DX EVALUASI PARAF

28 Oktober S:
2020
4. Ny. H mengatakan senang dan banyak informasi
16.40 WIB yang didapat setelah dilakukan penyuluhan
kesehatan.
5. Ny. H mengatakan jadi paham mengenai makanan
yang aman dan pencegahan naiknya kadar
cholesterol.
6. Ny. H mengatakan akan lebih rutin mengikuti
kegiatan di masyarakat
7. Ny. H mengatakan akan lebih rutin berbagi kabar
dengan anak dan suaminya
O:

Ny. H tampak senang dan kooperatif saat penyuluhan


kesehatan dilakukan.

Pemeriksaan TTV:

Pemeriksaan terhadap Ny. H

TD :130/90 mmHg. N: 84x/. Asam 350 mg/dl.

Kesadaran composmentis, penglihatan jelas ,


ekstermitas atas tidak ada masalah,
ekstermitas bawah terasa kaku.

Nilai asam urat : 350


A:-
P:

4. Lanjutkan intervensi
Melakukan rencana keperawatan berdasarkan
pengkajian yang sudah dilakukan.
S : Ny. H mengatakan merasa senang ketika dilakukan
pengkajian.

S : Ny. H mengatakan sudah tau caranya tentang cara


berikap dan berkomunikasi dengan baik untuk anak dan
suaminya yang sedang merantau

O: - Tampak Koopratif dan memahami edukasi yang di


berikan

A :- masalah keperawatan keluarga Kesiapan Peningkatan


Proses keluarga : Tentang keluarga beradaptasi dengan
perubahan teratasi sebagian

P: - Terapkan secara berkala

- lanjutkan intervensi

- Melakukan rencana keperawatan berdasarkan


pengkajian yang sudah dilakukan
VI. EVALUASI KEPERAWATAN HARI KE-3

EVALUASI KEPERAWATAN HARI KE-3

TGL/JAM NO.DX EVALUASI PARAF

24 Oktober S:
2020
8. Ny. H mengatakan senang dan banyak informasi
16.40 WIB yang didapat setelah dilakukan penyuluhan
kesehatan.
9. Ny. H mengatakan jadi paham mengenai makanan
yang aman dan pencegahan naiknya kadar
cholesterol.
10. Ny. H mengatakan sudah mengikuti kegiatan di
masyarakat seperti arisan dan yasinan
11. Ny. H mengatakan sudah berkurang rasa cemas
dan kawatir tentanganak dan suaminya dengan
sering berkomunikasi.
O:

Ny. H tampak senang dan kooperatif saat


penyuluhan kesehatan dilakukan.

Pemeriksaan TTV:

Pemeriksaan terhadap Ny. H

TD :130/90 mmHg. N: 84x/. Asam 350 mg/dl.

Kesadaran composmentis, penglihatan jelas ,


ekstermitas atas tidak ada masalah,
ekstermitas bawah terasa kaku.

Nilai cholesterol : 350


A:-
P:

5. Lanjutkan intervensi
Melakukan rencana keperawatan berdasarkan
pengkajian yang sudah dilakukan.
S : Ny. H mengatakan merasa senang ketika
dilakukan pengkajian.

S : Ny. H mengatakan sudah tau caranya tentang cara


berikap dan berkomunikasi dengan baik untuk anak
dan suaminya yang sedang merantau

O: - Tampak Koopratif dan memahami edukasi yang di


berikan

A :- masalah keperawatan keluarga Kesiapan Peningkatan


Proses keluarga : Tentang keluarga beradaptasi
dengan perubahan teratasi sebagian

P: - Terapkan secara berkala

- lanjutkan intervensi

- Melakukan rencana keperawatan berdasarkan


pengkajian yang sudah dilakukan
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kunjungan pada keluarga binaan stase komunitas keluarga


di Desa Candiwulan Rt 04/Rw 02 pada keluarga Ny.H, dinyatakan bahwa Ny.H yang
termasuk Usia Produktif dengan dengan penyakit Hipertensi dengan kondisi kadar
cholesterol yang tinggi yang di dideritanya kurang lebih satu tahun belakagan ini. Dari
hasil 3x kunjungan ke rumah keluarga Ny.H pada awal tanggal 24 Oktober 2020
sampai dengan 28 Oktober 2020, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengkajian yang didapatkan dari keluarga Ny.H belum


menunjukan adanya tanda dan gejala nyeri pada kedua telapak kaki Ny.H.
Tanda gejala yang muncul pada Ny.A umumnya yaitu, nyeri pada lutut, rasa
nyeri dan kaku pada kaki saat beraktivitas, kurang pengetahuan mengenai
penyakit, hanya saja beliau merasa kawatir karena kurang informasi tyentang
maanan yang sehat yang aman supaya kadar choleterol darahnya stabil
sehingga penyakit asam urat, penyakit jantung, penyakit gout arthritis dapat di
cegah dan tidak terjadi. Hal ini menunjukan jika seseorang terdiagnosa Gout
Arthritis memiliki kemungkinan akan muncul masalah dan keluhan yang sama
yang dirasakan oleh penderita.

2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny.H membutuhkan


informasi yang cukup mengenai diet yang aman untuk menurunkan cholesterol
darahnya , KB dengan segala segi negatif dan positifnya . Diagnosa yang
muncul dalam masalah keperawatan ini adalah Kesiapan Peningkatan
Manajemen Kesehatan (D.0112), dan Kesiapan Peningkatan Proses keluarga
(D.0123): Tentang keluarga beradaptasi dengan perubahan. Intervensi yang
dilakukan oleh penulis sesuai dengan diagnosa keperawatan yang dialami oleh
klien.
3. Intervensi disusun berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (2018).

4. Implementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan intervensi


keperawatan yang telah disusun. Pada umum nya penulis melakukan
semua intervensi yang ada tetapi terdapat beberapa intervensi yang tidak
diimplementasikan.

5. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh penulis dari hasil kunjungan


sebanyak 3x kunjungan ke rumah keluarga Ny.H, perawatan pada keluarga
Ny.H dari ke-2 diagnosa semuanya sudah teratasi dan pasien dapat secara aktif
dan mandiri melakukan penanganan dan pencegahan penyakit asama urat yang
diderita NyH dan melaksanakan progam minum pil Kb nya dengan rutin dan
teratur.
LAMPIRAN
Pertemuan Ke : 1 Tanggal : 24 Oktober 2020

I. Latar Belakang

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas


kepla keluarga dan beberapa orang orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap Dalam keadaan saling ketergantungan. Masing
masing tahap perkembangan memiliki tugas dalam tahap masing masing salah
satunya adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja, pada tahap
perkembangan ini muncul berbagai masalah seperti kesehatan reproduksi.

Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan


manusia karena fisik , psikologis, sosial dan jasmani adalah satu kesatuan.
Selain itu pola asuh juga sangat berpengaruh pada perkembangan remaja. Pola
asuh merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan mempengaruhi
terhadap perilaku dan pertumbuhan serta perkembangan remaja

Oleh karena itu penulis disini akan melakukan proses pendekatan


keperawatan keluarga atau akan mengelola keluarga binaan untuk mengetahui
masalahh apa saja yang terjadi pada keluarga khususnya dengan masalah
masalah yang di alami oleh Ny. H sebagai istri dan ibu serta merawat 2 orang
anaknya karena suami dan anak sulungnya merantau dan jarang pulang
kerumah.

II. Rencana keperawatan

A. Diagnose :

B. Tujuan Umum

Menanyakan kesediaan dan mengadakan kontrak waktu untuk di lakukan


kunjungan pengelolaan sebagai keluarga binaan

C. Tujuan khusus

Membina hubungan saling percaya antara klien dan perawat


III. Rancangan kegiatan

A. Metode : Wawancara dan observasi

B. Strategi pelaksaan

Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan keluarga

5 menit Orientasi : Menjawab salam

Member salam

Perkenalan

Menjelaskan tujuan
kunjungan

10 menit Kerja : Memutuskan untuk bersedia


atau tidak di lakukan pengkajian
Menjelaskan prosedur
wawancara

5 menit Terminasi : Menjawab salam

Meminta kontrak kembali


untuk kunjungan pengkajian

Mengucapkan terimakasih
dan meminta maaf

Mengucapkan salam

C. Media dan Alat

1. Wawancara

a. Panduan wawancara

b. Baltpoint

2. Observasi

a. Lembar observasi kuisioner

b. Baltpoint
D. Waktu dan tempat : Rumah kleuarga Ny. H

1. Waktu : 15.00 – 15.20 wib

2. Setting tempat

A B

Keterangan

A : Perawat

B : Keluarga Ny. H

E. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria struktur

a. Menyipakan pre planning serta kontrak waktu dengan keluarga

b. Menyiapkan kuesioner, dan panduan wawancara

2. Kriteria proses

a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang telah di sepakati

b. Keluarga dapat kooperatif

3. Kriteria Hasil

a. Di harapkan dari hasil wawancara dan pengkajian di temukan


masalah keperawatan keluarga
Pertemuan ke : 2 Tanggal : 24 Oktober 2020

l. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu unit terpenting dalam setiap kehidupan, sehat fisik,
psikologis, jasmani maupun rohani. Selain msalah keluarga ada juga masalah yang lainnya
seperti masalah sosial dan pergaulan. Pada masa remaja adalah masa yang sangat di
pengaruhi pengaruhi oleh pergaulan maupun pola asuh yang di berikan oleh orang tua.
Pola asuh adalah faktor yang sangat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
pada anak remaja oleh karena itu penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan
untuk mengelola keluarga bonaan untuk mengetahi masalah masalah yang ada dalam
keluarga. Disini penulis akan mengelola keluarga binaan dengan masalah perilaku cenderung
beresiko pada remaja. Penulis mengambil keluarga tersebut di latarbelakangi karena Ny. H
yang membutuhkan informasi mengenai KB yang sedang dilakukan Ny. H sekarang yaitu
kontrasepi Pil dan Ny. H membutuhkan motivasi dan informasi sekitar diet yang aman untuk
menjaga choeterol darahnya turun dan normal.Ny H juga membutuhkan seseorang yang mau
mendengarkan dan sharing mengenasi anak dan suaminya yang merantau.

ll. Rencana Keperawatan

A. Diagnose : Peningkatan manajemen kesehatan keluarga

B. Tujuan umum

1. Melakukan pengkajian dari data umum hingga pengkajian lingkungan keluarga

C. Tujuan Khusus

D. 1. Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat

2. Melakukan pengkajian data dasar status kesehatan keluarga

3. Menggali masalah yang ada di dalam keluarga Ny.

H lll. Rencana Kegiatan

A. Metode : wawancara
Strategi pelaksanaan

No Waktu Kegiatan kunjungan Kunjungan kelurga

1 4 menit Member salam Menjawab salam

Menanyakan kabar Menjawab setiap


pertanyaan
Meminta waktu untuk melakukan
pengkajian

2 20 menit Pelaksaan wawancara : Menjawab pertanyaan


pertanyaan
Menanyakan tentang data umum
didalam keluarga

Observasi lingkungan rumah dari


depan hingga belakang rumah

Menanyakan struktur keluarga

Menyakan stress koping dalam


keluarga

Melakukan pemeriksaan fisik


pada semua anggota keluarga

Menanyakan tentang Program KB


yang dilakukan Ny. H

Menanyakan riwayat kesehatan


terakhir yang dialami klien

Menanyakan tentaang suami dan


anaknya yang merantau

3 3 menit Terminasi Memutuskan kontrak


yang akan datang
Meminta kontrak kembali untuk
kunjungan kembali Menjawab salam

Mengucapkan terimakasih dan


meminta maaf

Mengucapkan salam
B. Media dan Alat

1. Wawancara

a. Panduan wawancara

b. Bolpoint

c. Format pengkajian

C. Waktu dan tempat : rumah keluarga Ny. H

1. Waktu : 15.00-15.30 wib

2. Setting tempat :

A B

Keterangan :

A: Perawat

B: keluarga Ny. H

D. Kriteria evaluasi

3. Kriteria struktur

a. Menyiapkan pre planning

b. Kontrak, waktu dengan keluarga

c. Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara, menyiapkan format


pengkajian

4. Kriteria proses

a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang di sepakati

b. Keluarga kooperatif

5. Kriteria hasil

a. Di harapkan dari hasil dapat menindaklanjuti masalah samalah yang


di alami oleh keluarga Ny. H
Pertemuan ke : 3 Tanggal : 28 Oktober 2020

l. Latar Belakang

Dari beberapa diagnosa keperawatan yang telah di munculkan keluarga dapat


menentukan prioritas masalah yang terjadi di dalam keluarga Ny. H. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka di pertemuan ke 3 akan di lakukan
intervensi yang sudah di rencanakan

ll. Rencana Keperawatan

Diagnosa : Kesiapan Peningkatan Proses keluarga : Tentang keluarga beradaptasi


dengan perubahan
A. Tujuan umum

Melakukan implementasi penkes ( pendidikan kesehatan ) dan memeberikan leaflet


tentang KB , diet yang aman untuk menurunkan choesterol dan perilaku hidup
sehat.

B. Tujuan khusus

1. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pola hidup sehat

2. Keluarga mampu mengetahui cara menjaga kesehatan diri dan keluarga

lll. Rencana Kegiatan

A. Metode : Penjelasan , Tanya jawab dan demosntrasi

Strategi pelaksanaan

No Waktu Kegiatan penyuluhann Kegiatan peserta

1 5 menit Orientasi - Menjawab


salam
- Memberi salam

- Menjelaskan tujuan
kunjungan

2 20 menit Kerja : Menyimak dan


memperhatikan
Menjelaskan materi
penyuluhan secara
berurutan dan teratur

Materi :
1. Pengertian KB

2. Makanan sehat
untuk menurunkan
cholesterol

3. Pengertian pola
hidup sehat

4. Dampak dampak
dari tidak menjaga
hidup sehat

3 10 menit Terminasi : - Bertanya dan


menjawab
- Meminta keluarga pertannyaan
menjelaskan dan
menyebutkan - Menjawab
kembali : salam

1. Pengertian KB
dan makanan
sehat

2. Pengertian pola
hidup sehat

3. Dampak dari
tidak menjaga
kesehatan

- Memberikan pujian
atas jawaban yang
benar

- Mengucapkan
terimakasih dan
mengucapkan salam

B. Media dan alat


1. Lembar balik

2. Leaflet

C. Waktu dan tempat : Rumah keluarga Ny. H

1. Waktu : 15.00 – 15.35 wib

2. Setingg tempat :

A B

Keterangan :

A : Penyuluh

B : Keluarga Ny. H

D. Kriteria evaluasi

1. Kriteria struktur

a. Menyiapkan pre planning kontrak wektu dengan keluarga

b. Menyiapkan instrument lembar balik dan leaflet

2. Kriteria proses

a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang di sepakati

b. Keluarga kooperatif

3. Kriteria hasil

a. Di harapkan keluarga dapat memahami penyuluhan yang di berikan


DAFTAR PUSTAKA

Andormoyo, Sulistyo. (2013). Konsep & Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta


Ar-Ruzz Media.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia.


Jakarta: Buletin Jendela.

PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, Edisi 1 Cetakan ke-3


(Revisi). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1 Cetakan ke-2.


Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar luaran Keperawatan Indonesia, Edisi 1 Cetakan ke-2. Jakarta:
DPP PPNI.

Republik Indonesia. (1998). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13


tahun 1998. Kesejahteraan Lansia. Jakarta.

Stanley, M, Beare, P.G. (2012). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

Susanto, Teguh. (2013). Asam Ura Deteksi Pencegahan Pengobatan.


t , ,
Yogyakarta: Buku Pintar.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DIET RENDAH CHOLESTEROL

DISUSUN OLEH:

PROGRAM STUDI PROFESI NERS B SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIET KOLESTEROL

1. Latar Belakang

Kolesterol berasal dari bahasa Yunani chole-(empedu) dan stereo (padat), dan
akhiran-ol kimia untuk alkohol. Poulletier François de la Salle kolesterol diidentifikasi
terlebih dahulu dalam bentuk padat di batu empedu, pada tahun 1769. Kolesterol
merupakan senyawa lemak yang kompleks. Mayoritas kolesterol dalam tubuh, yaitu
kira-kira 80% dihasilkan dari dalam tubuh (di hati). Sisanya (20%) diperoleh dari
makanan. Banyak orang menganggap semua kolesterol jahat, padahal kegunaannya
juga banyak, di antaranya membuat hormon seks, membentuk dinding sel dan lain-
lain.

Kolesterol adalah molekul prekursor penting bagi sintesis Vitamin D dan


hormon-hormon steroid, termasuk kortisol hormon kelenjar adrenal dan aldosteron
serta hormon seks progesteron, estrogen, dan testosteron, dan turunannya.

Kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit. Kolesterol yang


tinggi tidak hanya dialami oleh orang yang bertubuh gemuk, tapi orang yang kurus
tidak berarti kolesterolnya rendah. Ini juga dapat menimpa orang-orang yang masih
muda. Berbagai kalangan umur, harus berusaha menjalani pola hidup yang sehat agar
dapat menjaga kolesterol dalam darahnya tetap normal.

Kolesterol yang amat sangat kurang juga dapat menyebabkan penyakit kanker
karena adanya obat penurunan kolesterol berlebihan tanpa diimbangi dengan
mengatur pola makan yang sehat. Sebenarnya yang lebih penting bukan obatnya
untuk apakah fungsi obat namun perbanyaklah cara dan gaya hidup sehat itu sendiri.

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah melakukan diskusi selama 20 menit tentang managemen diet kolesterol
yang baik .

b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan keluarga dapat:
1. Menjelaskan diet yang tepat terhadap penyakit kolesterol.
2. Memilih jenis diet yang tepat terhadap penyakit kolesterol.
3. Menjelaskan bahaya diet yang tidak tepat
3. TOPIK
a. Jenis diet yang tepat untuk kolesterol

4. METODE
a. Ceramah tanya jawab/ Diskusi
b. Games
5. MEDIA
a. Booklet
b. Food Model atau pake gambar bahan makanan

6. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal : RABU , 28 OKTOBER 2020
Waktu : 15.00
Tempat : Rumah Ny. H

7. SUSUNAN ACARA
Waktu Uraian Kegiatan penyuluh Uraian Kegiatan Peserta
5 menit Pembukaan :
a) Mengucapkan salam a) Menjawab salam
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan maksud dan tujuan
10 menit Pelaksanaan :
a) Penyampaian materi a) Penyampaian

 Jenis makanan yang Materi


mengandung kolesterol  Peserta
menyimak
 Jenis makan yang
penyampaian
mengandung rendah
materi
kolesterol dan baik untuk di
 Peserta
konsumsi
mencatat
b) Tanya jawab
materi yang
 Memberikan kesempatan
disampaikan
kepada peserta untuk
bertanya b) Peserta bertanya
5 menit Penutup :
a) Evaluasi a) Evaluasi
 Memberikan pertanyaan  Peserta
kepada peserta menjawab
 Tebak gambar pertanyaan
 Peserta dapat
menebak
gambar sesuai
nama dan
golongan
makanan

b) Salam penutup b) Menjawab salam

8. EVALUASI
 Peserta diberikan pertanyaan mengenai jenis makan diet kolesterol
 Penyuluh memberian gambar-gambar makanan, peserta diminta memilih dan
memutuskan makanan seperti apa yang baik bagi penderita kolesterol
MATERI PENYULUHAN

DIET RENDAH CHOESTEROL

A. DEFINISI KOLESTEROL
Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang
sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa
hormon.

B. LEMAK BAIK VS LEMAK JAHAT


Dari hati, kolesterol diangkut oleh suatu lipoprotein yang disebut LDL (low
density lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan (sel otot, jantung,
otak, dsb) agar dapat berfungsi dengan baik. Kelebihan kolesterol diangkut kembali
menuju hati oleh suatu lipoprotein yang disebut HDL (high density lipoprotein) untuk
diuraikan lalu di buang ke dalam kandung empedu sebagai asam empedu. LDL dianggap
sebagai lemak yang “jahat” karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding
pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang “baik” karena dalam
operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan
cara mengangkutnya kembali ke hati.

C. PENYEBAB KOLESTEROL TINGGI


Penyebab timbulnya kolesterol jahat dalam tubuh atau darah, yakni :
1. Konsumsi makanan yang tidak sehat

Banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat hanya akan membuat tubuh
semakin mudah terserang penyakit dan mengalami banyak keluhan gangguan
kesehatan. Makanan yang umumnya kita konsumsi sehari-hari pastinya mengandung
lemak, namun lemak tak selamanya buruk bagi tubuh asalkan kadar lemak yang kita
peroleh dari berbagai sumber makanan tak melebihi batas normal. Banyak
mengonsumsi makanan yang tinggi lemak atau lemak jenuh akan membawa dampak
buruk bagi kesehatan tubuh yang salah satunya adalah kolesterol.
Berikut ini ada tabel dari jenis makanan yang memiliki kadar kolesterol dari
tiap mg/10 gr :
Tabel diatas adalah tabel jumlah kolesterol pada makanan yang boleh dikonsumsi dan
tidak boleh dikonsumsi oleh penderita kolesterol.
2. Kurang aktivitas fisik
Terlalu banyak diam atau jarang bergerak hanya akan membuat tubuh semakin
lemah dan fungsi kerja organ tubuh tidak optimal. Lakukanlah olahraga fisik minimal
2-3 kali dalam seminggu selama 30 menit per session. Olahraga yang teratur dan
sesuai dengan kemampuan dapat membantu dalam menurunkan kadar kolesterol jahat
dan meningkatkan kolesterol baik.
3. Merokok
Rokok yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan tubuh yang
juga mempengaruhi sistem kardiovaskular dalam berbagai cara, termasuk
menurunkan kadar oksigen dan memicu kerusakan pada jantung. Dalam sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Dr. Adam Gepner dari sebuah University of
Wisconsin School of Medicine and Public Health di Madison, Amerika Serikat,
mengungkapkan bahwa rokok dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah dan
membunuh kolesterol baik.
4. Umur dan jenis kelamin
Umur dan jenis kelamin juga mempengaruhi seseorang untuk terserang
kolesterol. Kolesterol dulu menghinggapi seseorang ketika usia tua, namun kini usia
muda pun rentan dengan kolesterol yang secara perlahan mulai meningkat. Umumnya
kolesterol hinggap pada pria ketika memasuki usia 40 tahun keatas dan pada wanita
umumnya ketika memasuki masa menopause.
5. Berat badan berlebih
Jika seseorang kelebihan berat badan identik dengan tubuh yang menyimpan
banyak lemak dan kalori. Seseorang yang kelebihan berat badan pastinya rentan
terhadap suatu penyakit, bahkan penyakit kolesterol pun siap mengintai. Semakin
banyak lemak dan kolesterol yang terkandung dalam darah, semakin buruk keadaan
dan tingkat kesehatan akan mengalami gangguan. Untuk itu disarankan melakukan
diet sehat, mengurangi asupan makanan yang mengandung lemak jenuh.

D. TANDA DAN GEJALA


1. Sering pusing belakang kepala
Pusing di belakang kepala diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah di sekitar
kepala. Penyumbatan ini terjadi lantaran kolesterol yang mulai membentuk plak di
pembuluh darah. Jika dibiarkan, maka pembuluh darah akan pecah dan menyebabkan
stroke.
2. Tengkuk dan pundak pegal
Pegal di tengkuk dan pundak merupakan implikasi dari aliran darah yang tidak lancar
pada pembuluh darah di daerah tersebut. Aliran darah yang tidak lancar juga
disebabkan adanya penyumbatan pembuluh dari kolesterol.
3. Sering pegal di tangan dan kaki
Pembuluh darah di tangan dan kaki juga dapat tersumbat akibat penumpukan
kolesterol. Pegal di tangan dan kaki akibat penumpukan kolesterol biasanya terjadi
terus-menerus meskipun tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat.
4. Sering kesemutan di tangan dan kaki
Hampir sama dengan pegal, kesemutan merupakan implikasi dari aliran darah yang
tidak lancar di bagian tubuh tertentu. Kesemutan berhubungan dengan saraf yang
tidak mendapat aliran darah.
5. Dada sebelah kiri seperti tertusuk
Dada sebelah kiri berhubungan dengan organ pemompa darah yaitu jantung.
Penyumbatan di pembuluh darah sekitar jantung dapat mengakibatkan rasa nyeri
seperti ditusuk. Bahkan rasa nyeri bisa menjalar hingga ke daerah di sekitar leher.
Nyeri dada juga bisa menjadi tanda-tanda dari serangan jantung.

E. BAHAYA KOLESTEROL TINGGI


Kolesterol yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah
sehingga akan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan atau pengerasan pembuluh
darah (aterosklerosis). Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan
stroke

F. CARA CERDAS MENYIKAPI KOLESTEROL


Adalah dengan melakukan pola hidup segar dan bugar yang terdiri dari 4S yaitu
makan sehat, berpikir sehat, berat badan sehat, dan aktivitas sehat.
1. Makan sehat
Makanan sehat seperti kacang-kacangan, ikan tuna, minyak jagung dan minyak
kedelai, alpukat, minyak zaitun, jeruk, stroberi, anggur, tomat, dan wortel. Hindari
makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol, dan konsumsi gula yang
berlebihan.
2. Berpikir sehat
- Diperlukan pengelolaan stress dengan baik
- Dalam mengonsumsi obat untuk menurunkan kolesterol, sebaiknya memeriksakan
diri dan berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan agar memperoleh
obat yang sesuai
3. Berat badan sehat
Mengurangi berat badan sekitar 2,5 - 4,5 kg di duga dapat memperbaiki kadar
kolesterol
4. Aktivitas sehat
- Salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol adalah dengan berolahraga
secara rutin
- Pastikan dapat berolahraga 30 menit setiap hari dan lima hari dalam seminggu.
PERTANYAAN / QUIS
Apakah kebanyakan garam dapat memicu tekanan dara tinggi dan masalah
cholesterol dalam tubuh kita ? Ya/ tidak
Rata-rata, setiap orang membutuhkan 2300-2600 mg atau satu sendok teh garam
setiap hari. Kekurangan garam berbahaya bagi kelenjar gondok atau tiroid, namun
kebanyakan garam juga mampu memicu tekanan darah tinggi dan masalah
kolesterol.
Apakah mi gandum menyehatkan? Ya/tidak
Ahli nutrisi Gurmit Gambhir menyatakan bahwa mi gandum memang
menyehatkan karena memiliki lebih banyak serat dan nutrisi. Namun jangan
terlalu sering mengonsumsi mi gandum jika produk tersebut adalah makanan
kemasan yang mengandung bahan pengawet.
Apakah susu hangat membuat tidur lebih nyenyak? Ya/ tidak
Ya benar, sebab susu hangat mengandung protein tryptophan yang bersifat
membuat tidur lebih nyenyak. Namun susu juga mengandung asam amino yang
terkadang berperang dengan tryptophan untuk membuat nyaman tubuh dan otak.
Selain susu hangat, sebenarnya ada banyak makanan lain yang bisa membuat tidur
Anda lebih nyenyak.
Bagaimana cara makan buah yang benar? Ya/ tidak
Pagi hari setelah minum air putih. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah
menikmati buah setelah mengonsumsi makanan utama, sebab hal ini menganggu
sistem pencernaan Anda.
Apakah sebaiknya aku makan brown rice? Ya/ tidak
Brown rice memang lebih menyehatkan dan bernutrisi tinggi daripada nasi putih
biasa. Penderita diabetes tipe 2 pun disarankan untuk mengonsumsi brown rice.
Diet juga akan semakin mudah berhasil jika Anda mulai mengubah menu nasi
menjadi brown rice.
Apakah mentega tidak sehat? Ya/ tidak
Ahli nutrisi Naini Setalvad menyebutkan mentega memang mengandung lemak
jenuh yang mengganggu kesehatan. Jika kesulitan meninggalkan mentega,
sebaiknya Anda mengimbanginya dengan konsumsi makanan lemak tak jenuh,
misalnya minyak zaitun.
Apakah madu dan jeruk nipis mampu menurunkan berat badan? Ya/ tidak
Campuran madu dan jeruk nipis memang bisa membantu Anda cepat kurus,
namun Anda tetap harus mengimbanginya dengan olahraga teratur dan pola
makan hidup sehat.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PENYULUHAN KESEHATAN KELUARGA BERENCANA

DISUSUN OLEH:

PROGRAM STUDI PROFESI NERS B SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Keluarga Berencana (KB)

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Oktober 2020

Waktu : 10.00 WITA

Penyaji :

Tempat : Rumah Ny. H

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran mengetahui
tentang KB.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:
a. Menjelaskan kembali pengertian KB dengan tepat
b. Menyebutkan 3 dari 5 jenis KB dengan tepat
c. Menyebutkan 3 dari 5 keuntungan dan kerugian KB dengan tepat
d. Menyebutkan 3 dari 5 efek samping KB dengan tepat

B. SASARAN
Ny. H

C. GARIS BESAR MATERI


1. Pengertin KB
2. Jenis KB
3. Keuntungan KB
4. Efek samping KB
5. Komplikasi KB
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 10 menit Pembukaan - Menyampaikan


salam
- Perkenalan diri
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
2 15 menit Pelaksanaan - Menjelaskan dan
menguraikan materi
- Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya
- Menjawab
pertanyaan peserta yang
belum jelas
3 10 menit Evaluasi - Feedback
- Memberikan reward
4 5 menit Terminasi - Menyimpulkan hasil
peyuluhan
- Mengakhiri kegiatan
(salam)

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. MEDIA
1. Alat peraga
2. Leaflat
3. Flip chart

G.PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Moderator :
2. Penyaji : Siti Subekti
3. Notulen : Wiwin Hartini
4. Observer : Rendra (CI dari puskesmas Kebumen 1)
H. SETTING TEMPAT

P
a a N

Keterangan:
P : penyaji M
: moderator N :
notulen O :
observer a :
audience

I. RENCANA EVALUASI
1. Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah slide.
b. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang dipakai
yaitu laptop, alat peraga,flip chart dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam bentuk
makalah dan akan disajikan dalam bentuk flip chartuntuk mempermudah
penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni pasangan suami istri.

2. Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 100 dari seluruh undangan
b. 60% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan
peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.

3. Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
 100% dari peserta dapat menjelaskan pengertian KB dengan benar
 100% dari peserta dapat menyebutkan jenis KB dengan benar
 100% dari peserta dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian KB dengan
benar
 100 % dari peserta dapat menjelaskan efek samping KB dengan tepat
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya menggunakan serta
memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi klien.
Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untukmendapatkan
objek – objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan mendapatkan
kehamilan yang diinginkan, mengatur interval kehamilan, menentukanjumlah anak
dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri. (Hanafi. 2003).Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan, alat yangdigunakan untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jarak
kelahiran.( Hanifa. 2003 dan Manuaba. 2008).
2. Jenis-jenis KB
a. Kontrasepsi PIL
Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang digunakan
wanita,berbentuk tablet. Pada dasarnya kontrasepsi pil terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu pilkombinasi, pil yang mengandung progesteron dan pil yang
mengandung estrogen.Kontrasepsi Pil adalah salah satu kontrasepsi yang paling
banyak digunakan kontrasepsi pil mengandung hormon ekstrogen dan
progesterone serta dapatmenghambat ovulasi.Kontrasepsi pil ini harus diminum
setiap hari secara teratur.Uji klinis terhadap pil memperlihatkan angka
kegagalan pada tahun pertama 2,7 5di Indonesia. (Pendit, 2006)
 Jenis – jenis pil kombinasi ada 3 macam yaitu :
- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon
- estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon.
- Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon
- Estrogen/progesterone dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpahormon.
- Trifasi : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormone
estrogen/progesterone dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpahormon (Saifuddin. 2003).
 Efektivitas
Pada pemakaian yang seksama, pil kombinasi 99 % efektif mencegah
kehamilan.Namun, pada pemakaian yang kurang seksama, efektivitasnya
masih mencapai 93 %.(Everett. 2007).
 Keuntungan
Keuntungan menggunakan kontrasepsi pil adalah dapat diandalkan
jikapemakaiannya teratur, meredakan dismenorea, mengurangi resiko
anemia mengurangi resiko penyakit payudara, dan melindungi terhadap
kankerendometrium dan ovarium.
 Kerugian
Kerugian menggunakan kontrasepsi pil adalah harus diminum secara
teratur, cermat, dan konsisten, tidak ada perlindungan terhadap penyakit
menular, peningkatan resiko hipertensi dan tidak cocok digunakan ibu yang
merokokpada usia 35 atahun. (Everett, 2007).
 Indikasi
Indikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi, telah memiliki
anak, Ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi esklusif, ibu yang siklus
haid tidak teratur, riwayat kehamilan ektopik. (Sifuddin. 2003).
 Kontra indikasi
Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang sedang hamil,
perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat dengan komplikasi,
depresiberat dan obesitas.(Everett, 2007).
 Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja pil adalah dengan cara menekan gonadotropin releasing
hormon. Pengaruhnya pada hifofisis terutama adalah penurunan sekresi
luitenezing hormon (LH), dan sedikit folikel stimulating hormon.Dengan
tidakadanya puncak LH, maka ovulasi tidak terjadi. Disamping itu,
ovariummenjadi tidak aktif, dan pemasakan folikel terhenti beserta lendir
sevik mengalami perubahan, menjadi lebih kental, gambaran daun pakis
menghilang sehingga penetrasi sperma menurun.
 Efek Samping
Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan berat
badan,perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea. (Hanifa.
2003).
 Cara pemakaian
Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus haid,
dapat juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya hari minggu,
agar mudah diingat lalu diminum terus – menerus pada pil yang berjumlah
28 tablet.(Hanifa. 1999).

b. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi Suntik adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon
progesterone dan ekstrogen, kontrasepsi ada ada 2 macam yaitu suntil yang
sebulan sekali (syclopen) dan suntik 3 bulan sekali (depo propera), akan tetapi
ibu lebih suka menggunakan suntik yang sebulan karena suntik sebulan dapat
menyebabkan perdarahan bulanan teratur dan jarang menyebabkan spoting.
(Pendit. 2006).
 Efektifitas
Efektivitas kontrasepsi suntik adalah antara 99 % dan 100 % dalam
mencegahkehamilan.Dan tinggat kegagalannya sangat kecil. Keefektifannya
0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian.
(Everett.2007).
 Kerugian
Kerugian kontrasepsi suntik adalah perdarahan tidak teratur, perdarahan
bercak, mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, efektivitasnya berkurang
bila digunakan bersamaan dengan obat epilepsi dan kemungkinan terjadi
tumor hati.(Saifuddin. 2003).
 Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sederhana setiap 8
sampai 12 mingggu, tingkat keefektivitasannya tinggi, tidak menggagu
pengeluaran pengeluaran asi. (Manuaba. 2008).
 Indikasi
Indikasi kontrasepsi suntik adalah usia reproduksi, telah mempunyai anak,
ibuyang menyusui, ibu post partum, perokok, , nyeri haid yang hebat dan
ibu yang sering lupa menggunakan kontrasepsi pil. (Saifuddi. 2003).
 Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi adalah ibu yang dicuriagai hamil, perdarahan
yangbelum jelas penyebabnya, menderita kanker payudara dan ibu yang
menderita diabetes militus disertai komplikasi.
 Efek samping
Efek samping kontrasepsi suntik adalah sakit kepala, kembung, depresi,
berat badan meningkat, perubahan mood, perdarahan tidak teratur dan
amenore.
 Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi suntik adalah menghalangi pengeluaran FSH
dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum, mengentalkan lendir serviks
sehingga sulit ditembus spermatozoa, perubahan peristaltik tuba fallopi
sehingga konsepsi dihambat mengubah suasana endometrium sehingga
tidaksempurna untuk implantasi hasil konsepsi
 Jenis – jenis suntik
Jenis kontrasepsi suntik ada 3 macam yaitu depopropera yang berisi
progesterone asetat dan diberikan dalam suntikan 150 mg setiap 12
minggu.Noristerat berisi noresteron dan diberikan dalam suntikan 200 mg
setiap 8minggu.syclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu.
(Everett. 2007).
 Cara pemakaian
Cara pemakaian kontrasepsi suntik adalah melaui suntikan, dapat dilakukan
segera setelah post partum, setelah post abortus :Depopropera harus
diberikan dalam 5 haripertama haid, tidak dibutuhkankontrasepsi tambahan
dan selajutnya diberikan setiap 12 minggu. Noristerat harus diberikan pada
masa mestruasi, tidak dibutuhkan kontrasepsitambahan setelah itu diberikan
setiap 8 minggu.Cyclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu
(Everett. 2007).

c. Kontrasepsi Susuk
Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam bawah kulit, yang
memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan merupakan kontrasepsi jangka
panjang 5 tahun serta efek perdarahan lebih ringan tidak menaikan tekanan
darah. Sangat efektif bagi ibu yang tidak boleh menggunakan obat yang
mengandung estrogen.(Hanifa. 1999).
 Mekanisme kerja
Mekanisme kerja implant adalah dapat menekan ovulasi, membuat getah
serviks menjadi kental, membuat endometrium tidak siap menerima
kehamilan. Dengan konsep kerjanya adalah progesteron dapat mengahalangi
pengeluaranLH sehingga tidak terjadi ovulasi dan menyebabkan situasi
endometrium tidaksiap menjadi tempat nidasi.
 Jenis – jenis
Jenis – jenis kontrasepsi susuk adalah : Norplan dari 6 batang silastik
lembutberongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang di
isi dengan36 mg levonolgestrel dengan lama kerjanya 5 tahun. Implanon
terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg 3-keto desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun. Jedenadan indoplan Terdiri dari 2 batang yang di isi
dengan 75 mg levonolgesterdengan lama kerjanya 3 tahun. (Saifuddin.
2003)
 Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun, control
medisringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit tidak terlalu
tingggi, biaya ringan. (Manuaba 2008).
 Kerugian
Kerugian kontrasepsi implant adalah terjadi perdarahan bercak,
meningkatnyajumlah darah haid, berat badan bertambah, menimbulkan
acne, dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk memasang dan
membukanya.
 Indikasi
Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita yang
inginkontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca keguguran
 Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil, perdarahan
yang tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati yang berat,
obesitas dan depresi. (Everett. 2007).
 Efek samping
Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri , gatal atau infeksi pada
tempatpemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot, perubahan berat
badan, jerawat, nyeri tekan pada payudara, rambut rontok. ( Everett. 2007).
 Waktu pemasangan
Waktu pemasangan yang baik dalam pemasangan implan adalah : Setiap
saatselama siklus haid hari ke – 2 sampai hari ke- 7 tidak diperlukan
metodekontrasepsi tambahan. Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja
diyakini tidak terjadi kehamilan, bila insersi setelah hari ke – 7 siklus haid,
klien janganmelakukan hubungan seksual atau menggunakan kontrasepsi
lainnya untuk 7 hari saja. Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan
pasca persalinan insersi dapat dilakukan setiap saat, bila menysui penuh,
klien tidak perlu memakai metode kontrasepsi lain. Waktu yang paling
untuk pemasangan implant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa pra
ovulasi dari siklushaid, sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan.
(Hanifa. 2003).
 Cara pemasangan
Cara pemasangan implant adalah :
- Mempersiapkan pasien yaitu dengan menganjurkan pasien
membersihkanlengan yang akan dipasang.yaitu lengan yang jarang
digunakan.

- Gunakan cara pencegahan infeksi.


- Pastikan kapsul – kapsul tersebut berad sedikit 8 cm diatas lipatan siku
di
daerah media lengan.
- Suntikan lidokain sebanyak 0,5 ml lalu lakukan insisi yang kecil,
hanya
sekedar menembus kulit.
- Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil.
- Kemudian masukkan implant secara perlahan – lahan sampai
semu implant masuk kedalam bawah kulit.
- Kapsul pertama dan keenam harus membentuk sudut 750
- Kemudian cabut trokar perlahan, kemudian bersihkan luka insisi
dengan
bethadine setelah itu tutup dengan kain kasa. (Sifuddin. 2003).
 Cara pencabutan

- Desinfeksi daerah yang akan di insisi.


- Suntikkan lidocain 5cc.
- Insisi diperdalam dan jaringan ikat lemak melekat pada kapsul implant.
- Tangan kanan mendorong implant kearah insisi
- Tangan kiri memegang arteri klem untuk menjepit kapsul implant
- Keluarkan kapsul implant satu – persatu.
- Setelah selesai bersihkan luka insisi, jahit jika luka terlalu dalan
ataulebar agar tidak terjadi perdarahan. (Manuaba, 2008).

d. Kontrasepsi IUD
IUD adalah suatu benda kecil dari plastic lentur, kebanyakan mempunyai lilitan
tembaga yang dimasukkan kedalam rahim. IUD adalah alat kontrasepsi yang
dimasukkan kedalam rahim yang megandungtembaga.Kontrasepsi ini sangat
efektif digunakan bagi ibu yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi yang
mengandung hormonal dan merupakan kontrasepsi jangka panjang 8 -10
tahun.Tetapi efek dari IUD dapat menyebabkan perdarahan yanglama dan
kehamilan ektopik. Angka kegagalan pada tahun petama 2,2%. (Pendit.2006).
 Jenis – jenis IUD
Menurut Speroff 2003, jenis IUD ada beberapa macam yaitu : Lippe lopp
yang terbuat dari plastic, berbentuk huruf S. TCU – 380A adalah alat yang
berbentuk T, yang dililit tembaga pada lengan horizontal dan lilitan tembaga
memiliki inti perak pada batang. Sof – T adalah IUD tembaga yang
berbentukmirip rongga uterus. Multiload 375, kawat tembaga yang dililit
pada batangnya dan berbentuk 2/3 lingkaran elips. Nova T mempunyai inti
perak pada kawat tembaganya pada batang dan sebuah lengkung besar pada
ujung bawah.Levonogestrel adalah alat yang berbentuk T mempunyai arah
merekat padalengan vertical.
 Keuntungan
Menurut Saifuddin. 2003 dan V Taree. 2007 keuntungan
pemakaiankontrasepsi IUD adalah : Dapat segera aktif setelah pemasangan.
Metode jangkapanjang, tidak mempengaruhi produksi asi. Tidak
mengurangi laktasi. Kesuburan cepat kembali setelah IUD dilepas.Dapat di
pasang segera setelah melahirkan. Meningkatkan kenyamanan hubungan
suami istri karena rasa aman terhadap resiko kehamilan. Menurut PKMI.
2007 keuntungan IUD ada beberapa hal, yaitu : Sangat efektif 0,6 - 0,8
kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama pemakaian. IUD dapat
segera aktif setelah pemasangan.Metode jangka panjang (8 – 10 tahun
pemakaian). Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Tidak ada efek
samping hormonal. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume asi. Dapat
digunakan hingga menopause. Tidak ada interaksi dengan obat – obatan.
 Efek Samping
Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang disebabkan
oleh benda asing yang masuk kedalam tubuh dan tidak diharapkan. Efek
samping IUD menurut Saifuddin. 2003 antara lain : Haid lebih banyak dan
lama. Saat haid terasa sakit. Perdarahan spoting. Terjadinya pedarahan yang
banyak. Kehamilan insitu
 Indikasi
Menurut Glasier. 2005 yang merupakan indikasi pemakaian kontrasepsi
IUD adalah : Wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang.
Multigravida. Wanita yang mengalami kesulitan menggunakan kontrasepsi
lain.
 Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja IUD adalah mencegah terjadinya pembuahan dengan
penghambatan bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma
yang mencapai tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. Mekanisme kerja
IUD adalah menghambat bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah
sperma yang mencapai tuba fallopi, menonaktifkan sperma, menebalkan
lendir serviks sehingga menghalangi pergerakan sperma (Mansjoer 2007).
Mekanisme kerja IUD adalah dapat menimbulkan reaksi radang pada
endometrium dengan mengeluarkan leokosit yang dapat menghancurkan
blastokista atau sperma.IUD yang mengandung tembaga juga dapat
menghambat khasiat anhidrase karbon dan fosfase alkali, memblok
bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma yang mencapai
tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. IUD dapat menimbulkan infeksi
benda asing sehingga akan terjadi migrasi leokosit, makrofag dan
menimbulkan perubahan susunan cairan endometrium yang akan
menimbulkan gangguan terhadap spermatozoa sehingga gerakannya
menjadi lambat dan akan mati dengan sendirinya. (Manuaba. 2008). IUD
bentuk insert, contohnya lippes loop, menimbulkan reaksi benda
asingdengan terjadinya migrasi leokosit, limfosit dan makrofag. Pemadatan
lapisanendometrium menyebabkan gangguan nidasi hasil konsepsi sehingga
kehamilan tidak terjadi (Manuaba. 2008).
 Kerugian
Kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Menstruasi yang lebih
banyak dan lebih lama. Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak
steril. Ekspulsi (IUD yang keluar atau terlepas dari rongga rahim).
Sedangkan kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Haid menjadi
lebih lama dan banyak. Perdarahan spoting (bercak – bercak). Kadang –
kadang nyeri haid yang hebat, perlu tenaga terlatih untuk memasangkan dan
membuka IUD.
 Kontra Indikasi
Menurut Saifuddin. 2003 dan Burns. 2000 yang merupakankontra indikasi
pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang sedang hamil. Wanita
yang sedang menderita infeksi alat genitalia. Perdarahan vagina yang tidak
diketahui. Wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi IUD. Wanita
yang menderita PMS. Wanita yang pernah menderita infeksi rahim. Wanita
yangpernah mengalami pedarahan yang hebat.
 Waktu Pemasangan
Waktu pemasangan IUD yang baik menurut Manuaba 2008 antara lain :
Bersamaan dengan menstruasi, Segera setelah menstruasi, Pada masa akhir
masa nifas, Bersamaan dengan seksio secaria, Hari kedua dan ketiga pasca
persalinan,Segera setelah post abortus.
 Waktu Pencabutan
Waktu pencabutan IUD yang baik menurut (Manuaba 2008) antara lain :
Ingin hamil lagi, Terjadi infeksi, Terjadi perdarahan, Terjadi kehamilan
insitu.
 Jadwal Pemeriksaan Ulang
Setelah dilakukan pemasangan IUD maka ibu harus melakukan jadwal
pemeriksaan ulang menurut Manuaba 1998.hlm 458 antara lain :
- Dua minggu setelah pemasangan
- Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
- Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
- Setiap enam bulan sekali sampai satu tahun
- Jika ada keluhan
 Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan karena pemasangan kontrasepsi IUD menurut
Manuaba 2008 yaitu :
- Perforasi, sering terjadi saat pemasangan dengan disertai ras sakit
sehingga perlu dibuka segera dan dilakukan observasi terhadap infeksi
atau perdarahan infeksi dapat menimbulkan kehamilan ektopik karena
pernah memakai IUD
- Abortus infeksi. Pemasangan IUD tanpa diketahui telah terjadi
kehamilan dapat menimbulkan perdarahn yang banyak karena terjadi
peningkatan aliran darah menuju uterus dan mudah terjadi infeksi
sampai abortus serta sepsis.

e. Kontrasepsi Mantap
Kontap adalah kontrasepsi permanen yang digunakan untuk mencegah
kehamilan. Kontap ada 2 macam yaitu tubektomi yang digunkan pada wanita
dan vasektomi yang digunakan pada pria. Keunggulan kontap adalah merupakan
kontrasepsi yang hanya dilakukan atau dipasang sekali, relatif aman. Angka
kegagalan kontap pada pria 0,1%-0,5 5 dalam tahun pertama sedangkan
kegagalan pada kontap wanita kurang dari 1% perseratus setelah satu tahun
pemasangan. Kontap adalah alat kontrasepsi mantap yang paling efektif
digunakan, aman danmempunyai nilai demografi yang tinggi. Kontap ada 2
macam yaitu tobektomi yang dilakukan pada wanita dan vasektomi yang
dilakukan pada pria.
 Tubektomi
Tubektomi adalah satu – satunya kontrasepsi yang permanent.metode ini
melibatkan pembedahan abdominal dan perawatan di rumah sakit yang
melibatkan waktu yang cukup lama.
- Efektivitas
Tubektomi ini mempunyai efektivitas nya 99,4 % - 99,8 % per 100
wanitapertahun. Dengan angka kegagalan 1 – 5 per 100 kasus
- Keuntungan
Keuntungan tobektomi adalah efektivitas tinggi, permanen, dapat
segeraefektif setelah pemasangan.
- Kerugian
Kerugian tobektomi adalah melibatkan prosedur pembedahan dan
anastesi, tidak mudah kembali kesuburan.
- Indikasi
Indikasi tubektomi adalah wanita usia subur, sudah mempunyai anak,
wanita yang tidak menginginkan anak lagi.
- Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak setujuan terhadap operasi dari salah satu
pasangan, penyakit psikiatik, keadaan sakit yang dapat meningkatkan
resiko saat operasi.
- Efek samping
Efek samping tubektomi dalah jika ada kegagalan metode maka ada
resikotinggi kehamilan ektopik, meras berduka dan kehilangan.(Everett.
2007).
 Vasektomi
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanent yang popular untuk
banyakpasangan.Vasektomi adalah pemotongan vas deferen, yang
merupakan saluranyang mengangkut sperma dari epididimis di dalam testis
ke vesikula seminalis.
- Efektivitas
Vasektomi adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif.Angka
kegagalanlangsungnya adalah 1 dalam 1000, angka kegagalan lanjutnya
adalah antara 1dalam 3000.
- Keuntungan
Keuntungan adalah metode permanent, efektivitas permanen,
menghilangkankecemasan akan terjadinya kehamilan yang tidak
direncanakan, proseduraman dan sederhana
- Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak mampuan fisik yang serius, masalah
urologi,tidak didukung oleh pasangan.
- Efek samping
Efek samping adalah infeksi, hematoma, granulose sperma.
3. Kondom
Kondom adalah suatu selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis
( kondom pria) atau vagina ( kondom Wanita) pada saat senggama. Kondom
pertama kali dipakai untuk menghindari terjadinya penularan penyakit kelamin
terbuat dari karet tipis ( Lateks).
 Cara kerja:
- Barier penis sewaktu melakukan coitus
- Mencegah pengumpulan sperma pada vagina
 Efektifitas
- Gagal karena kondom yang bocor atau kurangnya kedisiplinan pemakai.
- Kondom hanya digunakan untuk sekali pakai
- Pakailah kondom manakala penis sudah ereksi penuh
- Sarungkan dan tinggalkan sebagain kecil dari ujung kondom untuk
menampung sperma
- Kondom yang mempunyai kantong kecil diujungnya,jepit ujung kondom
sehingga yakin tidak ada udara
- Gunakan lubrikan ketika vagina kering untuk mencegah pergesekan atau
sobeknya kondom
- Keluarkan penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan tahan
sisi kondom untuk mencegah tertumpahnya sperma ke dalam atau dekat
vagina
- Simpan kondom ditempat yang kering dan sejuk
- Jangan memakai Vaselin sebagai pelumas karena dapat merusak karet
- Periksa kondom setelah senggama untuk melihat adanya kerusakan ataukah
masih utuh atau tidak
 Keuntungan
- Memberi perlindungan terhadap PMS
- Tidak menggangu kesehatan klien
- Murah dan dibeli secara umum
- Tidak perlu pemeriksaan medis
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Metode kontrasepsi sementara
 Kerugian
- Angka kegagalan cukup tinggi ( 3-15 kehamilan per 100 wanita pertahun)
- Perlu dipakai pada setiap saat hubungan seksual
- Mungkin mengurangi kenikmatan hubungan seksual
- Memerlukan penyediaan setiap kali hubungan seksual
 Indikasi
- Seseorang yang memerlukan kontrasepsi sementara
- Pasangan yang ingin menjarangkan anak
- Pasangan yang mengkhawatirkan efek samping metode lain
- Klien yang pernah atau sedang menderita PMS termasuk AIDS
- Wanita hamil dengan atau punya resiko menderita PMS selama hamil
 Efek Samping
- Pernah dilaporkan kondom yang tertinggal di vagina
- Infeksi ringan
- Reaksi alergi terhadap kondom karet

DAFTAR PUSTAKA

Hanifa Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawiroharjo. 2003

Manuaba IBG. 2008.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC

Abdul Bari Saifuddin, dkk. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepasi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Everett, S., 2007. Buku saku kontrasepsi & kesehatan seksual reproduktif.
Jakarta :EGC

Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi.Jakarta : EGC

Arif, Mansjoer, dkk., ( 2007 ), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus,
FKUI, Jakarta.

Burn. A. pemberdayaan wanita dalam bidang kesehatan. editor edisi Indonesia. Tanuan
achmad. Yogyakarta: yayasan esentria medica
LAPORAN DOKUMENTASI HASIL PENYULUHAN KB DI RUANG
KEMUNING BRSU TABANAN TANGGAL 21 NOVEMBER 2014

A. Peserta
- Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan mengenai KB sebanyak 7 orang
dengan tingkat kehadiran 100%.
- Dari 7 orang peserta yang hadir, sebanyak 7 orang peserta belum paham
mengenai jenis-jenis kb dan fungsinya, diantaranya 2 orang peserta belum
menggunakan alat kontrasepsi KB.
- Suasana selama penyuluhan sangat kondusif namun dikarenakan tempat
penyuluhan yang panas, perhatian peserta menjadi terganggu.

B. Proses Penyuluhan
- Dari 7 orang peserta yang mengikuti penyuluhan, sebanyak 5 orang aktif
mendengarkan, bertanya, dan berinteraksi mengenai materi penyuluhan dengan
persentase 72% (lebih dari target yang ditetapkan yaitu 60%).
- Selama proses penyuluhan berlangsung, tidak terdapat peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan.
- Dari 7 orang peserta yang mengikuti penyuluhan, sebanyak 5 orang peserta dapat
menjelaskan pengertian, jenis, keuntungan, dan kerugian KB secara benar
dengan persentase 72% (lebih dari target yang ditetapkan yaitu 60%).

C. Organisasi Kelompok
Dari observasi yang telah dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa:
- Moderator : mampu memimpin jalannya penyuluhan dengan baik dan
dalam manajemen waktunya, moderator kurang membatasi waktu sehingga
waktu penyuluhan menjadi sangat panjang.
- Penyaji : dalam menyajikan materi penyuluhan, penyaji sudah
menyajikannya dengan cukup baik, namun ada beberapa kekurangan seperti
masih terpaku pada teks, masih terlalu luas dalam penyampaiannya dan masih
menggunakan bahasa medis.
- Pendamping : dalam mendampingi peserta, pendamping sudah cukup baik dalm
memotivasi peserta sehingga peserta aktif dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diberikan.

D. Struktur
- Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah alat peraga, flip chart dan
leaflet.
- Alat peraga kontrasepsi yang dipakai sudah cukup baik sehingga peserta bisa
melihat langsung contoh-contoh alat kontrasepsi
- Leaflet yang disebar sudah cukup bagus, namun ada beberapa kekurangan
seperti kurang bervariasinya warna dan kurang ditambahkan logo Rumah Sakit
beserta instansi.
- Flip chart yang dipakai sudah cukup baik, namun penempatan flip chart kurang
strategis sehingga peserta kurang memperhatikan flip chart tersebut.

E. Pertanyaan dan Jawaban


1. Ada berapa macam jenis KB pasang?
Jawab : ada 2, yaitu spiral dan yang berbentuk T
2. Apa keuntungan dan kerugian dari KB pasang?
Jawab : keuntungannya dapat diguankan dalam jangka waktu yang panjang
dan tidak mempengaruhi produksi ASI, sedangakan kerugiannya adalah
menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama
3. Apa KB yang sesuai untuk ibu menyusui?
Jawab : KB yang sesuai untuk ibu menyusui adalah KB suntik 3 bulan, pil,
IUD, dan KB susuk
4. Jenis KB apa saja yang ada untuk laki-laki?
Jawab : kondom dan vasektomi yaitu pemotongan saluran keluarnya sperma
5. Berapa lama KB pasang itu boleh digunakan?
Jawab : 8 hingga 10 tahun

Anda mungkin juga menyukai