Anda di halaman 1dari 69

EFEKTIFITAS AIR REBUSAN DAUN SIRIH HIJAU DALAM

MENGATASI KEPUTIHAN SISWI KELAS X1 DI SMA


MUHAMMADIYAH 1
GOMBONG

SKRIPSI
Disusun Untuk memenuhi sebagian Persyaratan
Mencapai Drajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh:
Dwi Nur Baety
NIM: A11501106

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2019
EFEKTIFITAS AIR REBUSAN DAUN SIRIH HIJAU DALAM
MENGATASI KEPUTIHAN SISWI KELAS X1 DI SMA
MUHAMMADIYAH 1
GOMBONG

SKRIPSI
Disusun Untuk memenuhi sebagian Persyaratan
Mencapai Drajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh:
Dwi Nur Baety
NIM: A11501106

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2019

i
STIKES Muhammadiyah Gombong
ii
STIKES Muhammadiyah Gombong
iii
STIKES Muhammadiyah Gombong
iv
STIKES Muhammadiyah Gombong
v
STIKES Muhammadiyah Gombong
vi
STIKES Muhammadiyah Gombong
KATA PENGANTAR

“Assalamu’alaikum warokhmatullohi wabarokatuh”

Puji syukur kehadirat kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Sekripsi
dengan judul “ Efeketifias Air Rebusan Daun Sirih Hijau Dalam Mengatasi
Keputihan Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 1 Gombong”. Sholawat seta
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis
mendapat kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan sekripsi ini. Sekripsi
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong, dalam penyusunan sekripsi ini
tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi, namun bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak yang telah membantu. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Hj. Herniyatun, S.Kep,M.Kep,Sp.Mat, selaku ketua STIKES


Muhammadiyah Gombong
2. Eka Riyanti M. Kep.Sp.Kep.Mat selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong
3. Eka Riyanti M. Kep.Sp.Kep.Mat, selaku pembimbing I yang selalu
memberikan arahan dan bimbingan
4. Diah Astutiningrum, M.Kep, selaku pembimbing II yang selalu
memberikan arahan dan bimbingan
5. Seluruh dosen dan staf pengajar STIKES Muhammadiyah Gombong yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi ini
6. Bapak Sutikno dan Ibu Tasiyem serta kaka saya Nita Pratiwi S.Pd atas
doa, dukungan serta support semangat.
7. Teman-teman sebimbingan dan seperjuangan prodi S1 Keperawatan
angakatan 2015 STIKES Muhammadiyah Gombong yang saling
memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini

vii
STIKES Muhammadiyah Gombong
KATA PERSEMBAHAN
Bismilah.......
Assalamualaikum......
Ya ALLAH illahi Rabbi, Maha Pengasih dan Penyang
Terimakasih atas semua yang kau beri padahal diriku
terlalu sering membuat-Mu kecewa
Terimaksih selalu beri aku kenikmatan tak terhingga
Ya ALLAH yang Maha Besar lagi Maha Mulia
Tiada kekuatan, kesabaran dan ketenangan hati selain dari
pertolongan-Mu, sehingga hamba dapat menyelesaikan karya kecil ini.
 Kupersembahkan karya yang tak seberapa ini untuk Ayah dan Ibu tercinta
dan tersayang, yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan dan doa
yang tidak pernah putus dipanjatkan kepada ALLAH SWT kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat waktu
 Kaka kandung saya Nita Pratiwi, S.Pd yang selalu mendoakan dan
memberikan suport positif dan semangat untuk saya
 Nenek dan Kakek dari pihak ibu dan bapak yang tidak henti-hentinya
memberikan dukungan dan doa yang tidak pernah putus dipanjatkan
kepada ALLAH SWT kepada saya
 Ibu Eka Riyanti M.Kep. Sp.Mat sebagai pembimbing I yang selalu sabar
membimbing saya hingga dapat terselesaikan penyusunan proposal ini
 Ibu Diah Astutingrum, M.Kep sebagai pembimbing II yang selalu sabar
membimbing saya hingga dapat terselesaikan penyusunan proposal ini
 Sahabat-sahabat saya yang sama-sama seperjuangan dalam
menyelesaiakan skripsi yaitu group Keluarga Ningrat (Arini Mustikasari,
Ari Destriani, Dika Nofi Setyorini, Dwi Dian Pratama) yang sudah
melewati suka duka selama empat tahun bersama
 Sahabatku Ulfa Rafidah, sahabat dari kecil sampai kita jadi tumbuh
menjadi wanita dewasa masih bersama, yang selalu support dan saling
mendoakan untuk bersama-sama mengerjakan maha karya kecil ini.

viii
STIKES Muhammadiyah Gombong
 Sahabtku sekaligus konsultan bimbinganku Anton Aji Pangestu, Afton
Feriadi, Dwikoro Prihantini yang selalu ada ketika aku kesusahan dalam
penyusunan ini.
 Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak bisa saya sebutkan satu
bersatu
 Teman-teman sebimbingan dan seperjuangan prodi S1 Keperawatan
angakatan 2015 STIKES Muhammadiyah Gombong yang saling
memberikan semangat dalam penyusunan proposal ini.

ix
STIKES Muhammadiyah Gombong
HALAMAN MOTTO

“Jangan menyerah atas impianmu, karena impian memberi tujuan hidup,


ingatlah sukses bukan kunci kebahagian tetapi kunci kesuksesan”

“Buatlah Senjamu nanti menjadi jingga yang memerah, agar sepasang mata
merasa teduh dikala melihatmu”

~Tri Utami~

“ Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak
diberikan kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukan
kepadamu jalan yang lurus” (QS. Mariyam:43)

x
STIKES Muhammadiyah Gombong
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Skripsi, Juni 2019

Dwi Nur Baety¹), Eka Riyanti²), Diah Astutiningrum, ³)


Dwinurbaety17@gmail.com

ABSTRAK
EFEKTIFITAS AIR REBUSAN DAUN SIRIH HIJAU DALAM MENGATASI KEPUTIHAN
KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBOMG

Latar Belakang: Keputihan adalah keluarnya cairan berlebih dari vagina yang terkadang disertai
rasa gatal, nyeri, rasa panas dibibir kemaluan, kerap disertai bau busuk. Sekitar 75% wanita di
dunia mengalami keputihan, paling tidak sekali seumur hidup dan sebanyak 45% wanita
mengalami keputihan dua kali atau lebih. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya keputihan
patologis dengan menggunakan daun sirih hijau (peper betle L) kandungan di dalam daun sirih
hijau (peper betle L) ini dapat menghilangkan bakteri dan anti jamur di dalam tubuh.
Tujuan: Untuk Mengetahui efektifitas rebusan air daun sirih hijau dalam mengatasi keputihan
siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 Gombong
Metode: Metode penelitian ini menggunakan quasy eksperiment dengan rancangan Pretest -
posttest with control group design, teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu total
Sampling yang dilakukan secara random menjadi dua kelompok. 24 responden kelompok
intervensi dan 24 responden kelompok kontrol yang mengalami keputihan. Setelah 6 hari
diobservasi gejala keputihanya berkurang pada kelompok intervensi. Uji stastik yang digunakan
non parametik (uji wilcoxon).
Hasil: Hasil uji statistik Wilcoxon kelompok intervensi terdapat perbedaan antara pre dan postest
diperoleh 0,000 (p<0,05) yang berarti Ha diterima artinya ada pengaruh bilas dengan air rebusan
daun sirih hijau untuk mengatasi keputihan, dibandingkan kelompok kontrol yang tidak diberikan
air rebusan daun sirih hijau.
Kesimpulan: Ada perbedaan sihgnifikan antara pre dan postest setelah diberikan intervensi air
rebusan daun sirih hijau.
Peneliti Selanjutnya: Dapat membandingkan daun sirih jenis yang lainya, perlu adanya
penyeragaman ukuran

Kays Words;
Daun Sirih Hijau, Keputihan, Remaja

-------------------------------------------------------------------------------
¹Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
²Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
³Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

xi
STIKES Muhammadiyah Gombong
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
School Of Health Sciences Of Muhammadiyah Gombong
Undergraduate Thesis, Junly 2019

Dwi Nur Baety¹), Eka Riyanti²), Diah Astutiningrum³)


Dwinurbaety17@gmail.com

ABSTRACT

EFFECTIVENESS OF GREEN FLOWER LEAVES IN OVERCOMING VAGINAL


DISCHARGE AT CLASS OF XI CLASS IN MUHAMMADIYAH SENIOR HIGH SCHOOL 1
GOMBOMG

Background: Vaginal discharge is the discharge of excess which is sometimes accompanied by


itching, pain, a sense of tenderness in the public lips, often accompanied by a foul smell. Around
75% women in the world experience vaginal discharge, at least once in their lifetime and as many
as 45 % women experience vaginal discharge twice or more. One way to prevent the occurrence of
pathological vaginal discharge using green betel leaf (peper betle L) cantent in green betel leaf
(peper betle L) can be removed bacteria and anti-fungal in the body
Objectives: The purpose of this research is to know the point out effectiveness of water decoction
of green betel leaves in overcoming the discontinuity at class XI in Muhammadiyah
Muhammadiyah Senior High School 1 Gombong.
Methode: This research methode usesing quasy experiment design with Pre and post-test group
design. Done randomly into two groups, against 24 respondents in the intervention group and 24
respondents control group who are experincing vaginal discharge. After 6 days observed
symptoms of vaginal discharge is reduced vaginal discharge in intervention group. The Stastical
test result used non parametric (Wilcoxon test).
Results : At statistical test result used of Wilcoxon, group intervation there is a discrepancy
between pre and post-test obtained 0,000 (p <0.05) which means Ha acceptable means there is
there is the influence with water decoction of green betel leaves to overcome whiteness, compared
to the control group that is not given the betel leaf decoction.
Conclusion : There was significant difference between pre and post-test after the water
intervention of green betel leaf decoction
Further researcher: Can compare other types of betel leaves, it is necessary to uniform the same
leaf size

Kays Words;
Green Betel Leaves, Vaginal discharge, Teen

-----------------------------------------------------------------------------------
¹Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
²Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
³Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

xii
STIKES Muhammadiyah Gombong
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN PERTANYAAN................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARSME........................................v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..............................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
KATA PERSEMBAHAN.....................................................................................viii
HALAMAN MOTTO .............................................................................................xi
ABSTRAK...............................................................................................................x
ABSTRACT............................................................................................................xi
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................6
E. Keaslian Penelitian..........................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................10
A. Tinjauan Teori ............................................................................................10
1. Keputihan.................................................................................................10
a. Definisi Keputihan..............................................................................10
b. Proses Fisiologis Keputihan................................................................10
c. Jenis-jenis Keputihan..........................................................................11
d. Efek Perawatan yang salah organ genetalia eksterna..........................15
e. Dampak Keputihan..............................................................................16
f. Cara mencegah keputihan...................................................................17
g. Penatalaksanaan Farmakologi dan Nonfarmakologi...........................18
2. Daun Sirih................................................................................................20
a. Kandungan dari daun sirih..................................................................20

xiii
STIKES Muhammadiyah Gombong
b. Manfaat daun sirih secara ilmiah......................................................20
c. Pengertian daun sirih hijau................................................................21
d. Kandungan daun sirih hijau .............................................................22
d. Manfaat Daun Sirih Hijau.................................................................22
f. Hasil Penelitian.................................................................................22
B. Kerangka Teori.............................................................................................25
C. Kerangka Konsep........................................................................................26
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................27
A. Desain atau Rancangan Penelitian................................................................27
B. Populasi dan Sampel.....................................................................................28
1. Populasi....................................................................................................28
2. Sampel......................................................................................................28
C. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................29
D. Variabel Penelitian........................................................................................29
E. Definisi Operasional.....................................................................................30
F. Instrumen Penelitian.....................................................................................30
G. Validitas dan Reabilitas................................................................................31
H. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................33
I. Teknik Analisa Data.....................................................................................35
J. Etika Penelitian.............................................................................................37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................39
A. Hasil Penelitian ............................................................................................39
B. Pembahasan..................................................................................................42
C. Ketebatasan Penelitian ................................................................................49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................50
A. Kesimpulan...................................................................................................50
B. Saran.............................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DOKUMENTASI
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv
STIKES Muhammadiyah Gombong
DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Karakeritik Usia Responden ..........................................................39


2. Tabel 4.1 Karakteristik Pengalaman Organisasi ............................................39
3. Tabel 4.2 Sebelum diberkan air rebusan daun sirih hijau ..............................40
4. Tabel 4.3 Sesudah diberikan air rebusan daun sirih hijau .............................40
5. Tabel 4.5 Perbedaan Kelompok Kontrol dan Intervensi ................................41

xv
STIKES Muhammadiyah Gombong
LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pustaka


Lampiran 2. Jadwal Penelitian
Lampiran 3. Lembar Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Lembar Surat Ijin Penelitian
Lampiran 5. Lembar Lolos Uji Etik
Lampiran 6. Instrumen Penelitian
Lampiran 7. SOP Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih Hijau
Lampiran 8. Kegiatan Bimbingan
Lampiran 9. Hasil Analisa Data

xvi
STIKES Muhammadiyah Gombong
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan
memerlukan perawatan khusus. Kesehatan organ reproduksi berawal dari
menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan vagina yang bertujuan supaya
vagina tetap bersih, sehat, normal dan terhindar dari adanya penyakit. Salah
satu masalah kesehatan reproduksi pada kaum remaja yaitu keputihan atau
Flour Albus (Astuti et al, 2018)
Faktor pendukung penyebab keputihan yaitu faktor fisologis (normal)
dan patologis (tidak normal). Faktor fisiologis(normal) keputihan yang
dipengaruhi oleh ovulasi, sebelum haid, rangsangan seksual dan emosi.
Sedangkan faktor patologis (tidak normal) disebabkan oleh infeksi, bakteri,
parasit, jamur dan virustrikomonas vaginalis, vaginal bacterial, sifillis,
kandida albicans gonnorheae (Andayani et al 2017)
Menurut National Center For Biotechnology Information (2013) Sekitar
75% wanita di dunia mengalami keputihan, paling tidak sekali seumur hidup
dan sebanyak 45% wanita mengalami keputihan dua kali atau lebih.
Sedangkan pada kaum wanita yang berada di Eropa angka keputihan sebesar
25%, dimana 40-50% akan mengalami kekambuhan .
World Health Organization (WHO) dalam Pusdatin (2012) rentang usia
remaja adalah usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
nomor 25 tahun 2014. Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18
tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Jumlah
kelompok usia 10-19 tahun di Indonesia menurut Sensus penduduk sebanyak
43,5 juta atau 18% dari jumlah penduduk.
Menurut World Health Organization (2016) diperkirakan setiap tahun
ada 357 juta kasus masalah kesehatan reproduksi. Banyaknya kasus setiap
tahunnya yang dapat di sembuhkan baru empat kasus infeksi menular, yang

1
STIKES Muhammadiyah Gombong
2

dapat disembuhkan diantarnya: Chlamydia trachomatis(131 juta ), Neisseria


gonnorhoeae (87 juta), sifilis (6 juta), dan Trichomonas vaginalis (142
juta)dan penyakit yang dapat disembuhkan di antara orang yang berusia 15-
45 tahun. Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013) bahwa pengetahuan
remaja tentang kesehatan reproduksi belum memadai. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah presentase remaja perempuan yang mengetahui tentang
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yaitu hanya berkisar 35,3%.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2015), menjelaskan bahwa
keputihan merupakan gejala yang sering dialami oleh perempuan. Keputihan
(Flour albus, leukorea, vaginal discharge) adalah istilah keluarnya cairan dari
genatalia seseorang wanita yang bukan darah. Pada keadaan normal cairan
yang keluar berupa mukus atau lendir yang jernih, tidak berbau dan tidak
mencolok, dan agak lengket. Pada keadaan patologis terjadi perubahan cairan
genital dalam jumlah, konsistensi, warna, dan bau.
Rasa gatal dan rasa panas atau nyeri pada saat keputihan di daerah
vagina adalah salah satu faktor yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan
yang terjadi karena mencuci vagina dengan air kotor, pemeriksaan dalam
yang tidak benar, pemakaian pembilas yang berlebihan. Keputihan dapat juga
disebabkan oleh masalah hormonal, celana yang tidak menyerap keringat dan
penyakit menular seksual. Selain rasa gatal, panas dan nyeri faktor perilaku
juga berpengaruh dalam meningkatkan terjadinya keputihan yaitu
pengetahuan yang kurang baik, sikap negatif dan tindakan yang tidak tepat
dalam perawatan organ reproduksi(Kusmiran, 2013)
Dampak dari Keputihan menyebabkan rasa tidak nyaman pada wanita
sehingga dapat mempengaruhi rasa percaya dirinya. Keputihan patologis yang
berlangsung terus menerus akan mengganggu fungsi organ reproduksi wanita
khususnya pada bagian saluran indung telur yang dapat menyebabkan
infertilisasi (Octaviyanti, 2012)
Keputihan juga menjadi salah satu gejala awal dari Kanker Serviks,
pada Kanker Serviks lendir pada keputihan akan mengalami perubahan
warna, memiliki aroma yang tidak sedap atau bau, serta terjadi perubahan

STIKES Muhammadiyah Gombong


3

tekstur dan konsistensi cairan vagina. Menurut Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI (2015) di Provinsi Jawa Tengah estimasi jumlah
penderita Kanker Serviks pada tahun 2013 mencapai 19,734 dengan
presentase sebanyak 0,8%.
Banyak yang di lakukan oleh masyarakat untuk mengurangi terjadinya
keputihan diantarnya secara farmakologi (obat-obat dari dokter), non
farmakologi seperti: perubahan tingkah laku, personal hygine, psikologis,
serta mengkonsumsi produk herbal yang dipercayai khasiatnya. Penggunaan
bahan alam sebagai obat herbal dinilai lebih aman, karena efek samping yang
tidak berbahaya untuk tubuh dari pada obat modern (Sari, 2012). Salah satu
tanaman yang sering dijadikan alternatif untuk mengurangi keputihan yaitu
daun sirih, selain banyak di sekitar lingkungan rumah daun sirih hijau sering
digunakan karena resiko efek samping yang tidak berbahaya. Secara umum
kandungan dari daun sirih mempunyai senyawa kimia aktif seperti polifenol,
alkaloid, steroid, saponin, dan tanin (Handayani 2017 ).Tanaman sirih
mempunyai ragam spesies, di antaranya sirih gading, sirih hitam, sirih
kuning, sirih hijau dan sirih merah. Daun sirih yang biasanya digunakan
untuk masalah kewanitaan atau keputihan yaitu daun sirih hijau (piper betle.
l)dan daun sirih merah (piper crocatum) (Elshabrina, 2013).
Kandungan dari daun sirih hijau (piper betle.l) sangatlah bagus untuk
pengobatan, ada beberapa kandungan yang terdapat didalam daun sirih hijau
diantaranya minyak astiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allyprokatekol,
eugenol, caryophyllelen, cyneole, candinene, diastse, pati, terpennena,
sesquiterpena, phenyil propane, tanin, gula, dan anti jamur. Karena
kandungan yang sangat kaya tersebut daun sirih sering kali dipakai obat
tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit seperti: gusi bengkak,
keputihan, sariawan, demam berdarah, memperlancar haid, asma, radang
tenggorokan, menghilangkan bau ketiak, dan mimisan (Andareto, 2015)
Menurut Hidayat & Sri (2009) daun sirih merah (piper crocatum)
merupakan tanaman sirih merah yang berwarna merah keperak-perakan dan
apabila daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.

STIKES Muhammadiyah Gombong


4

Kandungan dalam daun sirih merah yaitu minyak astiri, hidroksikavicol,


kavicol, kavibetol, allyprokatekol, carvacrol, eugenol, cineole, caryofelen,
kadimen estragol, ter-penena dan phenyl propada. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Werdhany et al (2009) air rebusan daun sirih merah
mengandung antiseptik atau karvikol yang bersifat desinfektan dan ati jamur,
sehingga bisa digunakan sebagai obat antiseptik untuk menjaga kesehatan
rongga mulut, menyembuhkan penyakit keputihan dan bau tidak sedap.
Hasil penelitian Sulistyowati (2016), pemberian daun sirih berupa
rebusan daun sirih dari 10 lembar direbus dengan 250 cc air dan ditunggu
sampai mendidih sampai tersisa 100cc air rebusan daun sirih untuk satu kali
cebok dan diberikan 3 kali dalam sehari efektif dalam mengatasi keputihan
(Flour Albus). Penelitian lain yang dilakukan oleh Zubeir et al (2010),
menunjukan bahwa penggunaan ekstrak daun sirih hingga satu minggu dapat
mengurangi keluhan keputihan dengan mengurangi jumlah lendir tanpa
mempengaruhi flora normal, sehingga reaktif aman untuk mengurangi
keputihan.
Selain Daun Sirih terdapat tanaman lain yang dapat digunakan untuk
mengatasi keputihan yaitu Daun Binahong dan Bawang Putih, kandungan di
dalam Daun Binahong senyawa fenol juga terdapat pada tanaman binahong.
Tanaman ini berasal dari dataran cina yang dikenal dengan sebutan Madeira
vine. Bagian tanaman binahong yang bermanfaat sebagai obat pada umumnya
adalah rhizome, akar dan daun. Hasil penelitian bahwa daun binahong
terdapat senyawa alkaloid, saponin dan flavonoid atau senyawa fenol yang
setara dengan daun sirih, sedangkan kandungan bawang putih mempunyai
anti bakteri yang dapat menghambat jamur dan virus.
Hasil penelitian yang di lakukan oleh Kustanti (2017), menunjukan
bahwa penggunaan rebusan daun sirih hijau efektif dalam menurunkan
kejadian keputihan. Beberapa konten yang terkandung dalam minyak esensial
dari daun sirih dihasilkan oleh minyak terbang (betiephenol), seskuiterpen,
pati, diastase, gula dan zat tanin dan alkohol yang memiliki kuman
mematikan, antioksidasi dan fungisida dan anti jamur. Penelitian lain yang

STIKES Muhammadiyah Gombong


5

dilakukan oleh Anas et al (2018) dalam penelitian Perbedaan Daya Hambat


Antibakteri Antara Ekstrak Daun Sirih Merah (piper crotatum) dan Ekstrak
Daun Sirih Hijau (piper betle L.) yaitu dari kedua jenis ekstrak daun sirih
yang digunakan dalam penelitian ini, ekstrak daun sirih hijau (piper betle l.)
memiliki efek daya hambat yang lebih baik terhadap pertumbuhan bakteri
Streptococcusmutans dibandingkan ekstrak daun sirih merah (piper
crocatum). Menurut Gunawan et al (2015) yang bahwa ada pengaruh
pemberian daun sirih hijau (piper betle. L)berfungsi untuk antiseptik sebagai
anti jamur canddida albican. Daun Sirih hijau mengandung minyak astiri,
senyawa fenil propanoid, dan tannin.
Berdasarkan hasil observasi yang sudah di dapatkan bahawa dari 48
siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 Gombong mengalami keputihan.
Keputihan keluar sebelum menstruasi sebanyak 42 siswi, Keputihan dengan
lendir berwarna putih 27 siswi, keputihan dengan berbau tidak sedap seperti
bau amis 26 siswi, keputihan keluar saat beraktivitas berlebih 18 siswi dan
keputihan yang menggangu aktivitas berjumlah 20 siswi, sedangkan sisiwi
yang pernah memakai sabun pencuci area kewanitaan sebanyak 5 siswi dan
siwi yang pernah memakai pengobatan herbal yaitu daun sirih hijau untuk
menangani keputihan hanya 1 siswi. Olehkarena itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang efektifitas air rebusan daun sirih dalam
mengatasi keputihan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat di rumuskan masalah: “Bagaimana
Efektifitas Air Rebusan Daun Sirih Hijau Dalam Mengatasi Keputihan Siswi
Kelas X1 Di SMA Muhammadiyah 1 Gombong?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektifitas rebusan air daun sirih hijau dalam mengatasi
keputihan siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 Gombong.
2. Tujuan Khusus

STIKES Muhammadiyah Gombong


6

a. Untuk mengetahui tingkat keputihan pada siswi kelas X1 SMA


Muhammadiyah 1 Gombong sebelum diberikan terapi air rebusan daun
sirih hijau untuk cebok dalam mengatasi keputihan.
b. Untuk mengetahui tingkat keputihan pada siswi kelas X1 SMA
Muhammadiyah 1 Gombong sesudah diberikan terapi air rebusan daun
sirih hijau untuk cebok dalam mengatasi keputihan
c. Untuk mengetahui efektifitas air rebusan daun sirih hijau pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Hasil penelitian ini disarankan dapat sebagai salah satu intervensi non
farmakologi yaitu penggunaan tanaman herbal yang bersifat tradisional
untuk mengurangi keputihan pada siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah
1 Gombong.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Ilmu Keperawatan
Penelitian ini dapat menambah referensi atau informasi dalam ilmu
keperawatan maternitas dalam mengatasi keputihan pada remaja
b. Bagi Institusi/Perguruan Tinggi
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan sebagai
referensi yang berkaitan dengan kesehatan kewanitaan yaitu keputihan.
c. Bagi Masyarakat
Diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat bisa digunakan
untuk pengobatan alternatif tradisional yang dapat digunakan untuk
masalah keputihan patologis.
d. Bagi Praktisi
Diharapkan bagi pelayanan kesehatan untuk dapat mengadakan
sosialisasi mengenai masalah kesehatan reproduksi remaja khususnya
keputihan.

STIKES Muhammadiyah Gombong


7

E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan informasi yang kami peroleh selama ini, penelitian mengenai
“Efektifitas Rebusan Air Daun Sirih Hijau Dalam Mengatasi Keputihan Siswi
Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 1 Gombong” belum ada, namun
penelitian yang pernah dilakukan yaitu:
1. Kustanti, C (2017) dengan judul penelitian “Pengaruh Pemberian Air
Rebusan Daun Sirih Hijau Terhadap Kejadian Keputihan”. Metode
penelitian ini menggunakan metode eksperimental quasi eksperimental
(quasi eksperimental) atau desain penelitian eksperimental dengan Desain
Rancangan Seri Waktu. Perawatan 30 responden, 20 responden kontrol
dilakukan di Desa, Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta April 2016 dan
pelaksanaan kegiatan pada juni 2016 dan penyelesaian laporan pada Juli
2016. Hasil penelitian berdasarkan analisis mengenai penurunan rata-rata
pemberian Air Rebusan Daun Sirih Hijau terlihat perbedaannya yang
bermakna secara statistik signifikan dengan p= 0,001 p (= 0,05) antara
kelompok perlakukan dan kelompok kontrol. Itu penurunan keputihan
terjadi pada kelompok perlakukan -12,8290 dari pre-test hingga post-test.
Persamaan : meneliti menggunakan rebusan air daun sirih, metode quasi
eksperimental. Perbedaan: desain penelitian menggunakan teknik
sampling: Total Sampling, Desain: Pretest - posttest with control group
design, jumlah sampel : menggunakan 48 responden, waktu: 27 April-4
Mei 2019 dan tempat: SMA Muhammadiyah 1 Gombong
2. Pulungan, F K (2018) dengan judul “Efektivitas Daun Sirih Hijau dan
Daun Sirih Merah Dalam Mengatasi Keputihan Patologis Pada Remaja di
SMA Taman Siswa Pematang Siantar”. Metode penelitian ini
menggunakan eksperimental quasi eksperimental (quasi eksperimental)
atau desain penelitian eksperimental dengan Desain Penelitian ini
menggunakan desain deskriptif komparatif , teknik total sampling, dan
jumlah sampel 30 orang dimana 15 orang kelompok daun sirih hijau dan
15 orang kelompok daun sirih merah. Kejadian keputihan pada kelompok
daun sirih hijau dan daun sirih merah yaitu keputihan patologis dimana

STIKES Muhammadiyah Gombong


8

ditandai dengan gejala cairan yang keluar kuning kehijauaan , berbau , dan
mengeluarkan rasa gatal, sedangkan setelah menggunakan daun sirih hijau
dan daun sirih merahkeputihan menjadi ringan dan tidak mengalami
keputihan lagi.Berdasarkan hasil uji mann-whitney didapatkan nilai p =
0,006 yang berarti bahwa adanya perbedaan efektivitas daun sirih hijau
dan daun sirih merah terhadap keputihan patologis pada remaja di
SMATaman Siswa Pematang Siantar. Peneliti menyarankan agar tenaga
kesehatan terutama perawat dapat memperkenalkan lebih dalam mengenai
manfaat daun sirih hijau dan daun sirih merah kepada masyarakat terutama
wanita agar masyarakat lebih yakin dalam menggunakan pengobatan non-
farmakologis.Persamaan: penelitian menggunakan kuantitatif, metode
quasi exsperimental, menggunakan air rebusan daun sirih hijau dan merah.
Perbedaan:Menggunakan air rebusan daun sirih hijau, jumlah sampel:
menggunakan 48 responden, Desain: desain yang digunakan Pretest -
posttest with control group design, waktu : 27 April- 4 Mei 2019 dan
tempat : SMA Muhammadiyah 1 Gombong.
3. Puspita, et al (2016) dengan judul penelitian “ Cebok Dengan Air Rebusan
Daun Binahong Dapat Mencegah Terjadinya Keputihan Patologis Pada
Remaja Di Pesantren Al-Izzah Demak” Penelitian ini dilaksanakan selama
satu minggu dengan memberikan intervensi 5 kali. Rancangan penelitian
menggunakan penelitian Quasi-exsperimental menggunakan One group
pre-post test design terhadap 16 responden kelompok intervensi dan 16
responden kelompok kontrol yang mengalami keputihan patologis. Setelah
5 hari responden langsung di observasi gejala keputihannya berkurang atau
tidak. Uji statistik yang digunakan adalah Man-withney didapatkan p value
= 0.000 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh cebok dengan air rebusan
daun binahong dapat mencegah keputihan patologis pada remaja di
Pondok Pesantren Al-Izzah Demak. Persamaan : penelitian menggunakan
kuantitatif, metode quasi exsperimental dan desain penelitian Pretest -
posttest with control group design. Perbedaan: meneliti menggunakan air
rebusan daun sirih hijau, jumlah sampel : menggunakan 48 responden ,

STIKES Muhammadiyah Gombong


9

waktu : 27 April- 4 Mei 2019 dan tempat : SMA Muhammadiyah 1


Gombong.
4. Penelitian yang dilakukan Sulistyowati (2016), dengan judul penelitian
“Perbedaan Efektifitas Penggunaan Daun Sirih dan Bawang Putih terhadap
Flour Albus”. Penelitian ini menggunakan Quasi-exsperimental , desain
penelitian ini adalah tes dua kelompok dan tes paska kelompok sampel
yang diambil dari inklusi adalah 30 pada pengibatan daun sirih dan 28
menggunakan bawang putih. Dilakukan selama 3 hari kemudian dilakukan
post test pada kedua kelompok menggunakan kuesioner. Hail penelititian
ini menunjukan daun sirih dan bawang putih efektif dalam menentukan
keputihan dengan nilai p <0,05 sedangkan hasil yang diperoleh dari mann
whitney p velue = 0,067 Ho. Persamaan: Menggunakan Daun sirih,
Metode Penelitian: Quasi Eksperiment, Perbedaan: Desain menggunakan
tes dua kelompok meneliti menggunakan air rebusan daun sirih hijau dan
bawang putih, jumlah sampel : menggunakan 30 responden untuk daun
sirih dan 28 menggunakan 28 bawang putih, waktu : 27 April- 4 Mei 2019
dan tempat : SMA Muhammadiyah 1 Gombong.

STIKES Muhammadiyah Gombong


DAFTAR PUSTAKA

Aldriana & Haryanti. (2013) Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Keputihan
Di Pesantren Hasanatul Barokah Kecamatan Tambusai. Jurnal Maternity and
Neonatal, 2 (5):294-299.

Anas, R dkk. (2018). Perbedaan Daya Hambat Antara Ekstrak Daun Sirh Merah (Piper
Crocatum) Dan Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) Terhadap Bakteri
Streptococcus Mutans (Study Eksperimental Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Farmasi Umi 2016): Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesa:
Makasar. Vol 10 (01) :120-125.

Andareto, O., (2015). Apotik Herbal di Sekitar Anda . Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta

Andayani, S dkk (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Personal


Hyiene Remaja Putri Dalam Penanganan Dan Pencegahan Keputihan Pada Siswi
SMK Negeri 11 Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 3.

Astuti, H dkk (2018). Hubungan Perilaku Vaginal Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
Pada Mahasiswi Di Asrama Putri Psik Unitri Malang. Nursing News, No 3, 595-
602.

BKKBN.(2013). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 Kesehatan Reproduksi


Remaja. http://kesga.kemkes.go.id/ accesed 20 November 2018.

Bobak .(2010). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: Egc.

Daili, dkk (2009). Penyakit Menular Seksual. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran.

Darma, M. dkk (2017). Hubungan Pengetahuan, Vulva Hygiene, Stres, Dan Pola Makan
Dengan Kejadian Infeksi Flour Albus (Keputihan) Pada Remaja Siswi SMA Negeri
6 Kendari 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2,(6) ;
Issn2502-731x .

Depkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun. Available Online 13 Januari 2019.

Dharma K, (2011). Metodelogi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

Elshabrina. (2013). 33 Dahsyatnya Daun Obat Sepanjang Masa. Yogyakarta: CV.

Fathnur & Sani,K. (2016). Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas Dan


Eksperimental. Yogyakarat : Deepublish.

Firzanah, F. (2013). Pengaruh Mengkonsumsi Air Rebusan Daun Binahong (Anredera


Cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu
Nifas Di Bps. Ny. Dian Susilorini Amd. Keb. Ngronggot Nganjuk.
Http://Unimasd3bidan/2013/06/Pengaruh-Mengkonsumsi-Air-Rebusan-Daun.
Diakses Pada Tanggal 25 Jnauari 2019.

STIKES Muhammadiyah Gombong


Gunawan, Adi dkk (2015). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih (Piper Sp.) Terhadap
Pertumbuhan Jmaur Candida Albicans. Prossiding Seminar Nasional Biotik: 368-
376.

Handayani, S., dkk (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Personal
Hygiene Remaja Putri Dalam Penenangan Dan Pencegahan Keputihan Pada
Siswi SMK Negeri 11 Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat .5: 629-636.

Hidayat, A. A.(2013). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta:
Salemba Medika.
Http://Www.Depkes.Go.Id/.../Profil-Kesehatan-Indonesia/Profil
Kesehatanindonesia-2014.Pdf.Diakses Tanggal 18 November 2018.

Humairoh, dkk (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Vulva Hygiene Pada
Remaja Putri Panti Asuhan Di Kecamatan Tembalang: Kota Semarang.
Kesehatan Masyarakat Vol 6: 745-752.

Iswati, Erna (2010). Awas Bahaya Penyakit Kelamin. Yogyakarta :Diva Press
Jakarta: 54-57.

Kasdu D (2008). Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta: Puspa Swara.

Kemenkes Ri Pusat Data Dan Informasi. (2017). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja.
Jakarta Selatan.

Kurniawati dkk. (2014). Aktivitas Antimikroba Kombinasi Rebusan Daun Sirih Hijau
(piper betle) dan Daun Sirih Merah (piper crocatum) terhadap candida albicans.
Jurnal Biologi, 3 (1): 55-61.

Kusmiran & Eny. ( 2013). Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakrata: Salemba
Medika.

Kustanti, Ceciliya (2017). Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Sirih Hijau Terhadap
Kejadian Keputihan. Jurnal Keperawatan Notokusumo, 5 (1):81-87.

Manuaba I.A.C, dkk (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Egc.

Marhaeni, A. G. (2016). Keputihan Pada Wanita. Jurnal Skala Husada Volume 13 No.
(1) : 30-38.https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/ acceseed 20 Januari 2019.

Monalisa, Bubakar, dkk (2012). Clinical Aspects Flour Of Female And Treatment.
IJDV,(1).

Nikmah & Widyasih (2018). Personal Hygiene Habits dan Kejadian Flour Albus
Patologis pada Santriwati PP AL-Munawwir, Yogyakarta. Jurnal
MKMI,14(1):36-43.

Notoatmodjo, S (2012). Metodelogi Penelitian kesehatan. Jakarat: Rineka Cipta.

STIKES Muhammadiyah Gombong


Notoadmojo, S. (2009). Konsep Perilaku Kesehatan. Dalam:Promosi Kesehatan
Teori&Aplikasi edisi revisi 2009. Jakarta:Rineka Cipta.

Nuhayati, A (2013) Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Vaginal Hygine


Terhadap Kejadian Keputihan Patologis Pada Remaja Putri Usia 13-17 Tahun
Di Daerah Pondok Cabe Ilir: Jakarta. Avaibel
From:Http://Repository.Uinjkt.Ac.Id/Dspace/Bitstram/123456789/26343/1/Anni
sa Nurhayati-Fkik.Pdf. Accesed 15 Januari 2019.

Octaviyati, Namira. (2012). Hubungan Pengetahuan Mengenai Kebersihan Genitalia


Eksterna Dengan Kejadian Keputihan Pada Mahasiswa Fakultas Mipa Uns.
:Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Paryono. (2016). Perilaku Penggunaan Tisu Toilet Terhadap Kejadian Keputihan Pada
Remaja. Kebidanan dan Kesehatan Tradisional.,1,(1).

Pulungan, F K. (2018). Efektivitas Daun Sirih Hijau Dan Daun Sirih Merah Dalam
Mengatasi Keputihan Patologis Pada Remaja Di Sma Taman Siswa Pematang
Siantar: Skripsi Universitas Sumatra Utara.

Puspita, R dkk (2016). Cebok Dengan Air Rebusan Daun Binahong Dapat Mencegah
Terjadi Keputihan Patologis Pada Remaja Di Pesantren Al-Izzar Demak. Jurnal
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan :1-7.

Reveny, Julia. (2011). Daya Antimikroba Ekstrak Dan Fraksi Daun Sirih Merah (Piper
Betel Linn.). Jurnal Ilmu Dasar.

Saifuddin A. (2009). Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Saputri, H. K. (2012). Hubungan perilaku vaginal hygiene dengan kejadian keputihan


patologis pada wanita (Studi di Yayasan Kanker Wisnuwardhana
Surabaya).http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/496/gdlhub-gdl-s1-2012
saputrihin-24762-kkc-kk-f-k.pdf. diaccesed pada tanggal 10 Juli 2019.

Saraswati, Sylvia. (2010). 52 Penyakit Perempuan: Mencegah & Mengobati. Yogyakart:


Kata Hati.

Sari, Rita Purnama. (2012). Hubungan Pengetahuan Dan Prilaku Remaja Putri Dengan
Kejadian Keputihan Di Kelas Xii Sma Negeri 1 Seunuddon Kab. Aceh Utara.
Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Sibagaring Ee,dkk (2010). Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info Media.

Solikhah, dkk (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Keputihan Dengan


Perilaku Remaja Putri Dalam Menjaga Kebersihan Diri Di Desa Bandung
Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan, (6).

STIKES Muhammadiyah Gombong


Sugiyono. (2016). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Sulistiyowati, & Amalia, A. (2016). Perbedaan Efektifitas Penggunaan Daun Sirih Dan
Bawang Putih, 08, (03): 38-44.

Syahrinastiti T,A, dkk. (2015). Perbedaan Daya Hambat Ekstrak Daun Sirih Hijau ( Piper
betle L. ) dan Daun Sirih Merah ( Piper crocatum Ruiz & Pav ) terhadap
pertumbuhan Escherichia coli. Jurnal Kesehatan Andala,
http://jurnal.fk.unand.ac.id accesed 25 Mei 2019.

Vakish, C (2012). Piper betle: Phytochemistry.tradisional use and Pharmacological


activity-A review. International Journal of Pharmaceutical Reseach and
Development, 4(04):216-223.

Werdhany, W dkk. (2009). Sirih Merah. Yogyakarta: Balai Pengkajian Teknologi


Pertanian.

Werdiyani, N.L.Y (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang


Kesehatan Reproduksi Dengan Kejadian Keputihan Di Smp N 2 Bangli Bali.
Yogyakarta:Universitas Respati.

Widiyastuti, Y dkk (2013). Karakteristik Morfologi dan Kandungan Mintak Astiri


Beberapa Jenis Sirih (Piper sp.), 6 (2).

Yanhendri & Yenny. (2012). Berbagai Bentuk Sedian Topikal dalam Dematologi. CDK,
39 (6).

Zubier, dkk. (2010). Efiksasi Ekstrak Sirih Merah Dalam Mengurangi Gejala Keputihan
Fisilogis. Depok:Universitas Indonesia.

STIKES Muhammadiyah Gombong


DATA DEMOGRAFI KUESIONER
KUESIONER
KUESIONER POST
PEDOMAN EVALUASI
KARAKTERISTIK RESPONDEN
KONTROL
FOTO
SOP
KEGIATAN BIMBINGAN
SOP PENGGUNAAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH
HIJAU

Prosedur Tetap

1 Pengertian Daun sirih hijau adalah suatu jenis tumbuhan yang bisa
digunakan untuk mengobati keputihan dengan cara direbus
dan dibilas ke kemaluan sebelum aktivitas pagi dan malam
hari sebelum tidur selama 6 hari
2 Tujuan a. Responden dapat mengetahui efektifitas air rebusan
daun sirih hijau untuk mengatasi keputihan
b. Responden menggunakan air rebusan daun sirih hijau
dengan benar
3 Proses Pelaksanaan Orientasi
Tindakan a. Salam Terapeutik
1) Memberi salam kepada responden
2) Memperkenalkan diri (nama dan identitas singkat
peneliti) kepada responden
3) Menanyakan nama dan panggilan responden
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan responden saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c.Kontrak(topik,waktu,tempat
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenalkan daun
sirih hijau sebagai obat tradisional untuk keputihan
dan cara penggunaannya
2) Menjelaskan tujuan kerja
d.Persiapkan bahan : Peneliti menyiapkan 1 botol berisi
rebusan daun sirih hijau untuk pagi hari dan 10 lembar
daun sirih hijau digunakan pada malam hari
c. Cara pembuatan air rebusan daun sirih hijau:
1) Rebus 10 lembar daun sirih hijau yang telah dicuci
bersih, kemudian siapkan panci berisi air sebanyak 2,5
liter (8 gelas) kemudian masukan daun sirih yang sudah
bersih kedalam panci berisi air, tutup hingga mendidih
90-100ºC selama 15 menit.(dilarang membuka tutup
panci sebelum mendidih)
2) Kemudian diamkan air rebusan daun sirih dalam
keadaan masih tertutup panci sampai hangat/dingin
dengan sendirinya
3) Bilaskan air rebusan yang masih hangat tersebut untuk
sekali pemakaian ke area kewanitaan
4) Lakukan berulang-ulang selama 6 hari pagi dan malam
hari
5) Selama pemakain air rebusan daun sirih hijau dilarang
memakai sabun pencuci kewanitaan, selalu menjaga
organ kewanitaanya dari keasaaman vagina dengan cara
personal hygine yang benar dan kurangi aktifitas
berlebih.
Terminasi
f. Evaluasi responden
Mengevaluasi responden dengan cara mengisi quesioner
yang sudah disiapkan untuk mengukur tingkat keputihan
sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun sirih
STIKES Muhammadiyah Gombong
STIKES Muhammadiyah Gombong
Statistics

N Valid 24

Missing 0
Mean 16.42
Std. Error of Mean .103

Karakteristik Usia Kelompok Intervensi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 16 tahun 14 58.3 58.3 58.3

17 tahun 10 41.7 41.7 100.0

Total 24 100.0 100.0

Statistics

N Valid 24

Missing 0
Mean 16.38
Std. Error of Mean .101

Karakteristik Usia Kelompok Kontrol

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 16 15 62.5 62.5 62.5

17 9 37.5 37.5 100.0

Total 24 100.0 100.0

STIKES Muhammadiyah Gombong


Statistics

N Valid 24

Missing 0
Mean .50
Std. Error of Mean .104

Karakteristik Pengalaman Organisasi Kelompok Intervensi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak aktif organisai 12 50.0 50.0 50.0

aktif organisasi 12 50.0 50.0 100.0

Total 24 100.0 100.0

Statistics

N Valid 24

Missing 0
Mean .21
Std. Error of Mean .085

Karakteristik Pengalaman Organisasi Kelompok Kontrol

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid tidak aktif organisasi 19 79.2 79.2 79.2

aktif organisasi 5 20.8 20.8 100.0

Total 24 100.0 100.0

STIKES Muhammadiyah Gombong


Statistics

N Valid 24

Missing 0
Mean 2.21
Std. Error of Mean .085

Kategori Tingkat Keputihan Sebelum Perlakuan

Cumulative
Kategori Frequency Percent Valid Percent
Percent

Valid Keputihan Ringan 19 79.2 79.2 79.2

Keputihan Sedang 5 20.8 20.8 100.0

Total 24 100.0 100.0

Statistics

N Valid 24

Missing 0
Mean 1.12
Std. Error of Mean .069

Kategori Tingkat Keputihan Sesudah Kelompok Perlakuan

Cumulative
Kategori Frequency Percent Valid Percent
Percent

Valid Tidak Keputihan 21 87.5 87.5 87.5

Keputihan Ringan 3 12.5 12.5 100.0

Total 24 100.0 100.0

STIKES Muhammadiyah Gombong


Statistics
Kategori

N Valid 24

Missing 0
Mean 2.12
Std. Error of Mean .069

Pretest Kategori Tingkat Keputihan Kelompok Kontrol

Valid Cumulative
Kategori Frequency Percent
Percent Percent

Valid Keputihan Ringan 21 87.5 87.5 87.5

Keputihan Sedang 3 12.5 12.5 100.0

Total 24 100.0 100.0

Statistics

N Valid 24

Missing 0
Mean 2.12
Std. Error of Mean .069

Postest Kategori Tingkat Keputihan Kelompok Kontrol


Kategori Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Keputihan Ringan 21 87.5 87.5 87.5

Keputihan Sedang 3 12.5 12.5 100.0

Total 24 100.0 100.0

STIKES Muhammadiyah Gombong


Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks kelompok Intervensi

N Mean Rank Sum of Ranks

Pretest Intervensi - Negative Ranks 0a .00 .00


Postest Intervensi Positive Ranks 22b 11.50 253.00

Ties 2c

Total 24

Test Statisticsc

Pretest Intervensi -
Postest Intervensi

Z -4.400a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Wilcoxon Signed Ranks Test


Ranks Kelompok Kontrol

N Mean Rank Sum of Ranks

Pretest Kontrol - Postest Negative Ranks 2a 2.50 5.00


Kontrol
Positive Ranks 2b 2.50 5.00

Ties 20c

Total 24

Test Statisticsb

Pretest Kontrol -
Postest Kontrol

Z .000a
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

STIKES Muhammadiyah Gombong


Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Total

X1 Pearson Correlation 1 .612** .438* 1.000** 1.000** .612** 1.000** .901**

Sig. (2-tailed) .001 .028 .000 .000 .001 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25

X2 Pearson Correlation .612** 1 .036 .612** .612** 1.000** .612** .792**

Sig. (2-tailed) .001 .865 .001 .001 .000 .001 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25

X3 Pearson Correlation .438* .036 1 .438* .438* .036 .438* .567**

Sig. (2-tailed) .028 .865 .028 .028 .865 .028 .003

N 25 25 25 25 25 25 25 25

X4 Pearson Correlation 1.000** .612** .438* 1 1.000** .612** 1.000** .901**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .028 .000 .001 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25

X5 Pearson Correlation 1.000** .612** .438* 1.000** 1 .612** 1.000** .901**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .028 .000 .001 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25

X6 Pearson Correlation .612** 1.000** .036 .612** .612** 1 .612** .792**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .865 .001 .001 .001 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25

X7 Pearson Correlation 1.000** .612** .438* 1.000** 1.000** .612** 1 .901**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .028 .000 .000 .001 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25

Total Pearson Correlation .901** .792** .567** .901** .901** .792** .901** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

STIKES Muhammadiyah Gombong


Reliability
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 25 100.0

Excludeda 0 .0

Total 25 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.803 7

STIKES Muhammadiyah Gombong


KARAKTERISTIK RESPONDEN KELOMPOK INTERVENSI
KODE USIA JENIS PENGALAMAN PRETEST POSTEST
KELAMIN ORGANISASI

1 16 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Tidak


Ringan Keputihan
3 17 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Tidak
Ringan Keputihan
5 16 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Tidak
Ringan Keputihan
7 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Tidak
Organisasi Sedang Keputihan
9 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Tidak
Organisasi Ringan Keputihan
11 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Tidak
Organisasi Ringan Keputihan
13 16 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Tidak
Ringan Keputihan
15 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Tidak
Organisasi Ringan Keputihan
17 16 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Tidak
Ringan Keputihan
19 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Tidak
Organisasi Ringan Keputihan
21 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Tidak
Organisasi Ringan Keputihan
23 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
25 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
27 16 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Tidak
Sedang Keputihan
29 17 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Tidak
Ringan Keputihan
31 16 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Tidak
Sedang Keputihan
33 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Sedang Ringan
35 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Tidak
Organisasi Ringan Keputihan
37 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Tidak
Organisasi Ringan Keputihan
39 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Tidak
Organisasi Sedang Keputihan
41 16 PEREMPUAN Aktif Organisai Keputihan Tidak
Ringan Keputihan
43 17 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Tidak
Ringan Keputihan
45 16 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Tidak
Ringan Keputihan
47 17 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Tidak
Ringan Keputihan

STIKES Muhammadiyah Gombong


KARAKTERISTIK RESPONDEN KELOMPOK KONTROL
KODE USIA JENIS PENGALAMAN PRETEST POSTEST
KELAMIN ORGANISASI

2 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan


Organisasi Ringan Ringan
4 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
6 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
8 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Sedang Sedang
10 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
12 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
14 16 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Keputihan
Ringan Ringan
16 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
18 16 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Keputihan
Ringan Sedang
20 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Sedang Ringan
22 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
24 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
26 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
28 17 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Keputihan
Ringan Ringan
30 16 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Keputihan
Ringan Sedang
32 17 PEREMPUAN Aktif Organisasi Keputihan Keputihan
Sedang Ringan
34 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
36 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
38 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
40 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
42 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
44 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
46 16 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan
48 17 PEREMPUAN Tidak Aktif Keputihan Keputihan
Organisasi Ringan Ringan

STIKES Muhammadiyah Gombong


STIKES Muhammadiyah Gombong
JADWAL PENELITIAN

Okt- Nov Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul-
Kegiatan 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019
Pengajuan judul
Studi Pendahuluan
Penyusunan
Proposal
Ujian Proposal
Perbaikan
proposal dan uji
etik
Penelitian
Analisa data
Hasil dan
Pembahasan
Seminar hasil

Anda mungkin juga menyukai