STIKes YPIB
Majalengka
ynt_agst@yahoo.co.id
Abstrak
Bayi yang lahir sangat memerlukan makanan yang bergizi yaitu Air Susu Ibu (ASI).
Untuk meningkatkan kecukupan ASI dapat dilakukan dengan mengkonsumsi daun katuk.
Persentase ASI eksklusif di BPM Bd. Hj. Iin Solihah, S.ST. tahun 2018-2019 masih rendah
dan mengalami penurunan sebesar 0,24%, walaupun penurunanya relatif kecil perlu dilakukan
upaya untuk meningkatkan kecukupan ASI pada ibu menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas daun katuk terhadap kecukupan ASI pada ibu menyusui di Bidan
Praktek Mandiri (BPM) Bd. Hj. Iin Solihah, S.ST., Kabupaten Majalengka Tahun 2020. Jenis
penelitian ini quasi eksperimental dengan desain nonequivalent control group design. Sampel
dalam penelitian ini adalah 30 orang yang terdiri dari 15 kelompok eksperimen dan 15
kelompok kontrol. Dilakukan pada bulan Maret-Juni 2020. Pengumpulan data menggunakan
lembar observasi. Analisis univariat menggunakan distribusi tendensi sentral dan analisis
bivariatnya menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata
kecukupan air susu ibu pada ibu menyusui kelompok eksperimen sebelum pemberian daun
katuk sebesar 6,80 dan sesudah pemberian daun katuk 8,47. Kesimpulan pemberian daun
katuk terbukti efektif terhadap kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada ibu menyusui.
Kata Kunci : Daun Katuk, Air Susu Ibu (ASI), Ibu Menyusui
|1
JOURNAL OF MIDWIFERY CARE Ciptaan disebarluaskan di bawah
: VOL. 01 NO. 01, DESEMBER 2020 Lisensi Creative Commons
Atribusi-NonKomersial-
BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
masalah
|2
yang yang harus diatasi mulai dari masa
Kesehatan RI, 2019). Adapun Cakupan ASI
kehamilan, persalinan, masa nifas dan bayi
eksklusif di Provinsi Jawa Barat pada tahun
baru lahir (Kementerian Pemberdayaan
2018 sebesar 90,79%. Meskipun sudah
Perempuan, 2018).
mencapai target, namun masih terdapat
Bayi yang lahir sangat memerlukan
beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
makanan yang bergizi yaitu Air Susu Ibu
Barat yang masih rendah cakupannya, salah
(ASI). ASI merupakan makanan paling
satunya Kabupaten Majalengka (Dinas
cocok bagi bayi untuk memenuhi
Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2019).
kebutuhan gizi dan melindunginya dalam
Berdasarkan data Dinas Kesehatan
melawan kemungkinan serangan penyakit.
Kabupaten Majalengka pada tahun 2018,
Untuk bayi hingga usia enam bulan, ASI
cakupan ASI eksklusif di Kabupaten
sudah mencukupi kebutuhan karbohidrat,
Majalengka sebanyak 15.861 bayi (75,39%)
lemak, protein, vitamin, dan antibodi yang
dari jumlah keseluruhan sebanyak 21.064
tidak dimiliki susu formula merk apapun
bayi. Cakupan ini belum mencapai target
(Roesli, 2012).
rencana strategis (renstra) (80%) (Dinas
Pemberian ASI secara eksklusif
Kesehatan Kabupaten Majalengka, 2019).
menurut World Health Organization
Salah satu puskesmas di Kabupaten
(WHO) adalah memberikan hanya ASI saja
Majalengka pada tahun 2018 dengan
tanpa memberikan makanan dan minuman
cakupan ASI eksklusif paling rendah
lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur
terdapat di UPTD Puskesmas Kertajati
6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun
yaitu sebanyak 207 bayi (22,00%) dari
bukan berarti setelah pemberian ASI
jumlah bayi sebanyak 941 bayi (Dinas
eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan
Kesehatan Kabupaten Majalengka, 2019).
tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai
Cakupan ASI eksklusif di UPTD Puskesmas
bayi berusia 2 tahun (WHO, 2018).
Kertajati ini paling rendah dan masih jauh
Berdasarkan Profil Kesehatan
dari target yang diharapkan 80%.
Indonesia tahun 2018, secara nasional
Salah satu Bidan Praktek Mandiri
persentase bayi baru lahir yang mendapat
(BPM) yang berada di wilayah kerja UPTD
ASI eksklusif sebesar 68,74% dari target
Puskesmas Kertajati yang akan dijadikan
nasional sebesar 80% (Kementerian
lokasi oleh peneliti adalah BPM Bd. Hj. Iin
Solihah, S.ST. Berdasarkan data dari BPM
mengandung alkaloid dan sterol yang dapat
Bd. Hj. Iin Solihah, S.ST., jumlah ibu nifas
meningkatkan kelancaran ASI. Selain itu
dan menyusui pada tahun 2018 sebanyak
daun katuk mengandung vitamin A, B1, C,
176 orang dan tahun 2019 sebanyak 160
tanin, saponin alkaloid papaverin
orang. Menurut Bd. Hj. Iin Solihah, S.ST,
(Rahmanisa, 2015). Daun katuk
beberapa kendala ibu tidak menyusui di
mengandung hampir 7% protein dan 19%
BPM Bd. Hj. Iin Solihah, S.ST disamping
serat kasar, vitamin K, pro-vitamin A (beta
karena produksi ASI yang kurang ditandai
karoten), Vitamin B dan C. Mineral yang
ASI yang keluar sedikit juga dikarenakan
dikandung adalah Kalsium (2,8%) zat besi,
faktor kesibukan pekerjaan ibu diantaranya
kalium, fosfor dan magnesium. Daun katuk
ada yang bekerja di pabrik membantu suami
sudah dikenal oleh nenek moyang kita
di sawah dan ada yang ikut berdagang atau
sebagai sayur pelancar ASI (Savitri, 2016).
berjualan.
Pemberian daun katuk dengan cara direbus
Salah satu upaya untuk
yaitu diberikan pada ibu menyusui selama 1
memperbanyak ASI yaitu dengan
minggu (7 hari), dikonsumsi oleh ibu pada
meningkatkan kualitas makanan yang dapat
pagi dan sore dengan dosis sebanyak 50
merangsang pengeluaran ASI, misalnya
gram daun katuk direbus dengan air 300 ml.
sayur-sayuran hijau, daun katuk, daun ubi
Ibu dapat mengkonsumsi rebusan daun
jalar, daun pepaya dan sebagainya
katuk ini pada hari ke-2 atau ke-3 setelah
(Suraatmaja, 1997). Daun katuk adalah
melahirkan, hal ini karena peningkatan
sejenis sayuran daun yang memiliki nama
berat badan bayi pada hari ke-4 dan
latin Sauropus androgynus dan termasuk
seterusnya (Apriadi, 2015).
famili Euphorbiaceae. Salah satu manfaat
Penelitian yang dilakukan oleh
daun katuk yang cukup populer adalah
Juliastuti, (2019) mengenai kecukupan ASI
kemampuannya untuk memperlancar dan
pada ibu menyusui di UPTD Puskesmas
memproduksi ASI (Savitri, 2016).
Tarogong Kabupaten Garut menunjukkan
Untuk meningkatkan kecukupan
bahwa rebusan daun katuk dan ekstrak daun
ASI dapat dilakukan dengan mengkonsumsi
katuk efektif dalam memenuhi kecukupan
daun katuk berupa rebusan atau sayur
ASI. Juga hasil penelitian Nasution, (2019)
bening maupun ekstrak daun katuk karena
di Puskesmas Lamepayung Kabupaten
Kuningan menunjukkan bahwa pemberian
Berdasarkan latar belakang tersebut,
daun katuk efektif untuk produksi ASI pada
maka peneliti tertarik untuk melakukan
ibu post partum.
penelitian tentang “Efektivitas Daun Katuk
Hasil studi pendahuluan di BPM Bd.
terhadap Kecukupan Air Susu Ibu (ASI)
Hj. Iin Solihah, S.ST., Kecamatan Kertajati
Pada Ibu Menyusui di Bidan Praktek
Kabupaten Majalengka pada tanggal 16
Mandiri (BPM) Bd. Hj. Iin Solihah S.ST.,
Januari 2020, terhadap 10 ibu post partum
Kabupaten Majalengka Tahun 2020.”
yang menyusui didapatkan hasil bahwa
sebanyak 3 ibu (30%) mengatakan tidak ada
Metode
masalah dengan pemberian ASI pada
Jenis penelitian ini merupakan
anaknya karena ASI yang keluar cukup
penelitian quasi eksperimental dengan
banyak, namun 7 ibu (70%) mengatakan
desain nonequivalent control group design.
mengalami masalah dengan ASI yaitu 2
Sampel dalam penelitian ini adalah 30
orang tidak bisa memberikan ASI pada
orang yang terdiri dari 15 kelompok
anaknya dengan alasan sibuk bekerja dan 5
eksperimen dan 15 kelompok kontrol.
orang (50%) tidak bisa menyusui karena
Dilakukan pada bulan Maret-Juni 2020.
ASI yang keluar sedikit sehingga ibu di
Pengumpulan datanya menggunakan lembar
samping memberi ASI juga memberi susu
observasi. Analisis univariat menggunakan
pengganti ASI dan 5 ibu (50%) tersebut
distribusi tendensi sentral dan analisis
mengatakan belum pernah mengkonsumsi
bivariatnya menggunakan uji t berpasangan.
daun katuk untuk mencegah dan
meningkatkan ASI.
Hasil
Tabel 1. Distribusi Tendensi Sentral Kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Menyusui
yang Diberi dan yang Tidak Diberi Daun Katuk
Kecukupan ASI Sebelum Minimal-
Mean Median S.D 95% CI
Pemberian Daun Katuk Maksimal
Yang diberi daun katuk 6,80 7,00 1,474 5-10 5,98-7,62
Yang tidak diberi daun katuk 5,80 6,00 1,421 3-8 4,96-6,64
Berdasarkan tabel 3 uji normalitas (pretest) sebesar 0,354 dan data kecukupan
data dengan Shapiro wilk, menunjukkan ASI pada kelompok kontrol pada hari
bahwa data kecukupan ASI pada kelompok ketujuh (posttest) sebesar 0,624. Hal ini
eksperimen sebelum perlakuan (pretest) berarti semua data berdistribusi normal
sebesar 0,192, data kecukupan ASI pada karena nilai p > 0,05. Selanjutnya dilakukan
kelompok eksperimen sesudah perlakuan uji t berpasangan dengan hasil sebagai
(posttest) sebesar 0,258, data kecukupan berikut.
ASI pada kelompok kontrol pada hari
pertama
Tabel 4. Efektivitas Daun Katuk terhadap Kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu
Menyusui
Beda
Kecukupan ASI pada Ibu Menyusui Mean N t P value
Mean
Yang diberi daun katuk
- Pretest (hari-1) 6,80 1,67 15 3,851 0002
- Posttest (hari-7) 8,47
Yang tidak diberi daun katuk
- Pretest (hari-1) 5,80 1,00 15 1,345 0,200
- Posttest (hari-7) 6,80
Keterangan: *) berdasarkan Uji t berpasangan