Anda di halaman 1dari 2

PATOFISIOLOGI DIARE PADA LANSIA

Pada kelompok lansia, sistem pertahanan tubuh mulai mengalami penurunan. Dapat disebabkan karena terjadinya sistem penurunan di berbagai proses metabolisme tubuh termasuk sintesis protein yang bekerja pada sistem imunitas, maupun penurunan efektivitas penyerapan air pada sistem cerna. Jika yang terjadi adalah penurunan kekebalan tubuh, diare yang menyerang lansia sangat dimungkinkan disebabkan oleh adanya infeksi bakteri maupun virus. Faktor infeksi yang menyebabkan diare pada lansia ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam absorbsi cairan dan elektrolit. Atau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan menyebabkan system transport aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat. Jika infeksi karena virus, virus akan masuk ke dalam tubuh bersama dengan makanan dan minuman. Kemudian virus itu akan sampai ke sel-sel epitel usus halus dan akan menyebabkan infeksi dan merusakkan sel-sel epitel tersebut. Sel-sel epitel yang rusak akan digantikan oleh sel enterosit baru yang berbentuk kuboid atau sel epitel gepeng yang belum matang sehingga fungsi sel-sel ini masih belum bagus. Hal ini menyebabkan vili-vlli usus halus mengalami atrofi dan tidak dapat menyerap cairan dan makanan dengan baik. Cairan dan makanan tadi akan terkumpul di usus halus dan akan meningkatkan tekanan osmotik usus. Hal ini menyebabkan banyak cairan ditarik ke dalam lumen usus dan akan menyebabkan terjadinya hiperperistaltik usus. Cairan dan makanan yang tidak diserap tadi akan didorong keluar melalui anus dan terjadilah diare (Kliegman, 2006). Diare pada lansia juga dapat disebabkan oleh pengaruh obat-obatan yang digunakan oleh lansia. Obat-obatan yang dikonsumsi tersebut dapat menyebabkan kerusakan mukosa usus halus dan usus besar. Kerusakan mukosa usus mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam absorbsi cairan dan elektrolit. Proses penuaan berhubungan dengan penurunan aktivitas Na+ K+ ATPase yang diperlukan untuk pemecahan ATP untuk menyediakan energi bagi Na+ K+ pompa yang mengatur pertukaran air dan transportasi elektrolit. Penurunan konsentrasi Na+ K+ ATPase

akan mengurangi aktivitas pompa Na+ K+ yang mengakibatkan penyerapan cairan menurun dan dapat menyebabkan diare. Pada lansia terjadi degenerative sehingga dapat menyebabkan gangguan pada system pencernaan atau transportasi berupa defisiensi enzim disakaridase dan enterokinase serta kerusakan pada ion transport (Na+/H+, Cl-/HCO3-) yang akan menimbulkan gangguan absorbsi.

Anda mungkin juga menyukai