Anda di halaman 1dari 3

PERAN KELUARGA dalam PERAWATAN LANSIA

LANSIA
Seseorang yang telah mencapai 65 tahun keatas. Secara biologis, menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit

memenuhi undangan dan menjadi panutan. Tipe mandiri, mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam mencari pekerjaan, bergaul dengan teman dan

memenuhi undangan. Tipe tidak puas, konflik lahir batin menentang sehingga proses pemarah, penuaan, tidak sabar,

Tipe Lansia :
Oleh : NURHIDAYATI HANIFAH Tipe arif Bijaksana, kaya dengan hikmah, menyesuaikan PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 perubahan diri pengalaman, dengan mempunyai

mudah tersinggung, sulit dilayani, kritik dan suka menuntut. Tipe pasrah, menerima dan

menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama dan melakukan pekerjaan apa saja.

zaman,

kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan,

Tipe bingung, kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri,

Psikososial : yang dirasakan adalah


pendapatan berkurang, kehilangan status (dulu mempuyai jabatan/ posisi yang cukup tinggi, lengkap dengan semua fasilitas); kehilangan relasi; kehilangan kegiatan

tangga, berintekrasi satu sama lain, dan didalam perannya masing-masing menciptakan dan mempertahankan kebudayaan.

minder, menyesal, pasif, acuh tak acuh.

Spiritual : semakin matang/rajinnya lansia dalam kehidupan keagamaan

Perubahan pada Lansia


Fisik : rasa kaku dan linu yang dapat
terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh, diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening, kelelahan dan berdebar-debar, kulit mudah rusak

Peran Keluarga Berdasarkan menyatakan peran Depkes RI (2005) dalam

keluarga

pembinaan lansia antara lain:

Keluarga
Dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah

1. Memberi dorongan, kemudahan dan fasilitas bagi lansia untuk mengamalkan kemampuan dan kearifan yang dimiliki 2. Mengembangkan kehidupan beragama 3. Pembinaan fisik /Mental

Mental : sikap yang semakin egosentrik,


mudah curiga, bertambah pelit atau tamak jika memiliki sesuatu.

4. Pembinaan sosial ekonomi dan budaya

Menyediakan waktu dan perhatian Jangan beban Memberikan tinggal bersama kesempatan untuk menganggapnya sebagai

Memeriksakan teratur

kesehatan

secara

Memberikan dorongan untuk tetap hidup bersih dan sehat Mencegah terjadinya Kecelakaan baik dirumah maupun diluar rumah Memberikan acara -acara perhatian yang baik

Melakukan pembicaraan terarah Mempertahankan keluarga Membantu menyiapkan makanan bagi lansia Membantu dalam hal tranporstasi Membantu dalam hal sumber kehangatan

Mintalah nasehatnya dalam peristiwa - peristiwa penting Mengajaknya keluarga Membantu mencukupi kebutuhannya Memberi dorongan untuk kegiatan diluar rumah termasuk dalam

pada orang tua yang sudah lanjut. ( Maryam, dkk, 2008)

sumber keuangan Memberikan kasih sayang,

pengembangan hobi Membantu mengatur keuangan Mengupayakan sarana transport untuk kegiatan mereka

menghormati dan menghargai Bersikap sabar dan bijaksana terhadap prilaku lansia

Anda mungkin juga menyukai