RINGKASAN
ABSTRACT
rejected, there is a family support relationship with the independence of the elderly people
for fulfilling the activity of daily living at Kombos Health Center Manado City.
The conclusion of this study are that family support for the elderly people in the Kombos
Health Center Manado City was mostly good. Most of the elderly people in the Kombos
Health Center Manado City are independent in fulfilling their daily activities. There is a
significant correlation between family support and the independence of the elderly people for
fulfilling the activities of daily living in the Kombos Health Center Manado City
PENDAHULUAN
hobinya, memberikan kesempatan kepada (18%), cuci pakaian (43%), bantu di kebun
lansia untuk beribadah dengan baik dan (11%) dan sebagainya.
beristirahat yang cukup (Ismayadi, 2008) Survey awal yang peneliti lakukan
Dukungan keluarga merupakan suatu pada bulan Mei tahun 2018 jumlah lanjut
bentuk hubungan interpersonal yang usia yang tercatat tinggaldi wilayah kerja
diberikan oleh keluarga kepada anggota Puskesmas Kombos berjumlah 42 jiwa
keluarga berupa perhatian (perasaan suka, dan 35 diantaranya tinggal serumah
cinta dan empati), bantuan instrumental dengan keluarga. Hasil wawancara dan
(barang dan jasa), informasi dan penilaian observasi terhadap 5 orang lansia
(informasi yang berhubungan dengan self didaptkan bahwa 4 orang membutuhkan
evaluation). Keluarga dapat menjadi faktor bantuan dalam melakukan aktifitas sehari
yang sangat berpengaruh dalam – hari dan 2 diantaranya mengalami
menentukan keyakinan dan nilai serta kesulitan karena anak – anaknya bekerja
dapat juga menentukan tentang program dan sering meninggalkan lansia sendirian
pengobatan yang dapat diterima mereka. di ruamh.
Keluarga juga dapat memberikan Wijayanto (2014) dalam
dukungan dan membuat keputusan penelitiannya tentang hubungan antara
mengenai perawatan dari anggota keluarga support keluarga dengan mekanisme
yang sakit. (Bondan, 2009) koping pada lansia melakukan penelitian
Lansia yang ada dalam keluarga dengan mewawancarai sebanyak 15 lansia
masih terlibat langsung dalam menentukan untuk mengetahui gambaran tentang
keputusan keluarga, terutama dalam hal- support system keluarga yang diterima
hal penting (misalnya : pindah rumah, hari oleh lansia. Gambaran yang didapat
perkawinan cucu dan sebagainya). Lansia peneliti rata-rata lansia (8 dari 15 lansia)
merupakan sumber nasehat dan restu dan mengungkapkan keluhan mereka
sangat dihormati dalam upacara maupun mengenai kurangnya perhatian dan
dalam kegiatan sehari-hari. Dalam kepedulian dari anggota keluarganya, hal
penelitian Darmojo (2016), menunjukkan tersebut disebabkan oleh berbagai hal,
bahwa tugas-tugas lain yang biasanya diantaranya kesibukan dari anggota
mereka masih melakukan antara lain keluarganya, kemiskinan dan tingkat
momong cucu (54%), membantu memasak pendidikan yang rendah anggota
(59%), bersih-bersih rumah (59%), keluarganya, keluarga tidak mau
mencuci piring (53%), jahit menjahit direpotkan dengan berbagai permasalahan
dan penyakit yang umumnya diderita oleh
dalam hal ini dariPuskesmas Kombos Kota responden atau 5,7% berpendidikan SMA.
dan yang berumur > 90 tahun sebanyak 7 Tabel 5.7. Hubungan Dukungan Keluarga
responden (20 %). Dengan Kemandirian Pada Lansia dalam
Tabel 5.5 Distribusi responden pemenuhan aktivitas sehari-hari di
berdasarkan dukungan keluargadi Puskesmas Kombos
Puskesmas Kombos tahun 2018 Duk Kemandirian Lansia
Dukungankeluarga N Prosentase unga Ketergant
Mandiri Tota N
Baik 21 60 n ungan % OR
l
Kurang Baik 14 40 Kelu
n % n %
Total 35 100 arga
Pada tabel 5.5 diatas terlihat bahwa Baik 11 31,4 10 28,6 21 60
dukungan keluarga terhadap lansia yang Kura
9 25,7 5 14,3 14 40 11.7
baik sebanyak 21 responden (60%) dan ng 0.0
86
kurang baik sebanyak 14 responden (40%). Tota 10
20 57,1 15 42,9 35
Tabel 5.6. Distribusi responden l 0
berdasarkan Kemandirian Lansia dalam
pemenuhan aktivitas sehari-hari di Dari tabel 5.7 diatas terlihat bahwa
PuskesmasKombos tahun 2018 dukungan keluarga yang baik membuat
Kemandirian n % lansia menjadi mandiri sebanyak 11
Lansia responden (31,4%). Lansia dengan
Mandiri 20 57,1 dukungan keluarga baik dan
Tergantung 15 42,9 ketergantungan dalam pemenuhan ADL
Total 35 100 sebanyak 10 responden (28,6%). Lansia
Pada tabel 5.6 diatas terlihat bahwa dengan dukungan keluarga yang kurang
lansia yang mandiri sebanyak 20 dan mandiri sebanyak 9 responden
responden (57,1%) dan yang (25,7%) dan yang mendapatkan dukungan
ketergantungan sebanyak 15 responden keluarga kurang dan mengalami
(42,9%). ketergantungan dalam pemenuhan ADL
Analisis statistik untuk melihat sebanyak 5 responden (14,3%). Dari hasil
hubungan antara dukungan keluarga analisa statistik dengan Uji Chi-Square
dengan kemandirian lansia dalam menunjukkan bahwa Ho ditolak yang
pemenuhan aktivitas sehari-hari dilakukan artinya ada hubungan dukungan keluarga
dengan menggunakan uji chi-square. Hasil dengankemandirian lansia dalam
uji dapat dilihat pada tabel 5.7 pemenuhan aktivitas sehari-hari nilai
P=0,0008< α 0,05 maka dapat dinyatakan satu dengan lainnya; memiliki ikatan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan emosi; terlibat dalam posisi sosial; peran
antara hubungan dukungan keluarga dan tugas-tugas yang saling berhubungan;
dengan kemandirian lansia dalam serta adanya rasa saling menyayangi dan
pemenuhan aktivitas sehari-hari. Hasil uji memiliki.Sedangkan menurut Peraturan
statistic juga menunjukkan nilai Odds Pemerintah nomor 21 tahun 1994 Bab I
Ratio sebesar 11,786 yang artinya lansia ayat 1 keluarga adalah unit terkecil dalam
yang mendapatkan dukungan keluarga masyarakat yang terdiri dari suami-istri,
yang baik akan 11 kali lebih mungkin atau suami, istri dan anaknya, atau ayah
menjadi mandiri dibandingkan dengan dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Potter
lansia yang kurang mendapatkan dukungan & Perry. 2011).
keluarga. Dukungan keluarga adalah sikap,
Pembahasan tindakan, dan penerimaan keluarga
Dukungan keluarga dapat terhadap penderita yang sakit.Anggota
membantu individu untuk mengatasi keluarga memandang bahwa orang yang
masalahnya secara efektif. Dukungan bersifat mendukung selalu siap
keluarga juga dapat meningkatkan memberikan pertolongan dan bantuan jika
kesehatan fisik dan mental pada lansia. diperlukan (Friedman, 1998; Anonim,
Dukungan keluarga berhubungan dengan 2012). Berbagai perubahan tersebut di atas
pengurangan gejala penyakit dan sering membuat lansia mengalami masalah
kemampuan untuk memenuhi dalam menghadapi kehidupan sehingga
kebutuhannya sendiri akan perawatan dukungan keluarga sangat di butuhkan
kesehatan. Keluarga mempunyai peran (Hurlock, 2010)
penting dalam menunjang kemandirian Ketidakmandirian lansia disebabkan
usia lanjut. Karena keluarga memiliki tiga hal yaitu keterbatasan fisik dan atau
kedekatan dan keterikatan baik fisik mental, memilih untuk dibantu dalam satu
maupun emosional. Keluarga adalah dua aktivitas tertentu namun mandiri dalam
orang atau lebih yang disatukan oleh aktivitas lainnya, serta tidak adanya
ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan dukungan keluarga. Dengan demikian
emosional dan yang mengidentifikasikan dukungan keluarga sangat berhubungan
diri mereka sebagai bagian dari keluarga dalam mendukung kemandirian lansia
(Friedman, 2014). Keluarga adalah untuk menjaga kesehatan fisik maupun
kumpulan dua atau lebih individu yang kejiwaannya. Sehingga meningkatkan
berbagi tempat tinggal atau berdekatan kesehatan dan kualitas hidup lansia. Para
lansia akan dapat menikmati hari tua cendrung gelisah, mudah stress, merasa di
mereka dengan tentram dan damai yang remehkan, dan tidak siap tinggal dirumah.
pada akhirnya akan memberikan banyak Sebaliknya jika kepribadian seseorang itu
manfaat bagi semua anggota keluarga yang tenang dan mencapai sesuatu dengan usaha
lain. yang tidak terburu-buru, orang tersebut
. Dukungan keluarga bagi lansia sangat tidak menunjukkan perubahan mental yang
diperlukan selama lansia masih mampu negatif. Bahkan, mereka selalu mensyukuri
memahami makna dukungan keluarga segala sesuatu yang terjadi dalam
tersebut sebagai penyokong atau penopang kehidupannya. Pandangan seseorang
kehidupannya. Dalam kehidupan sehari - terhadap orang yang sudah lansia berbeda
hari jika lansia karena berbagai alasan secara sosial. Sikap sosial yang kurang
sudah tidak mampu memahami makna baik ini sering menyebabkan orang lansia
dukungan keluarga, maka yang diperlukan sulit menyesuaikan diri dengan
bukan hanya dukungan keluarga namun lingkungannya. Pada budaya timur, ada tat
layanan atau pemeliharaan secara sosial nilai yang masih mengagungkan dan
(social care) sepenuhnya, jika yang menghormati orang tua. Orang tua
terakhir ini tidak ada yang melaksanakan dianggap sebagai orang yang bijaksana
berarti lansia tersebut menjadi terlantar dan banyak pengalaman yang selalu
dalam kehidupannya (Kuntjoro, 2012). menjadi panutan. Perubahan mental pada
Diantara lain bentuk dukungan keluarga lansia dapat dikurangi dengan sikap positif
menurut Friedman (2010) adalah : “orang Muda” yang tidak menilai lansia
Dukungan emosional, dukungan sebagai orang lusuh, lemah, siap dibuang,
penghargaan (penilaian), dukungan dan menjadi beban orang lain (Ranah,
instrumental,dukungan informative. 2015)
Perubahan mental ketika seseorang
memasuki masa lansia akan
mempengaruhi kesehatan badannya. Sikap
hidup, perasaan, dan emosi akan
mempengaruhi perubahan mental lansia.
Perubahan mental seseorang dipengaruhi
oleh tipe kepribadian orang tersebut.
Seseorang yang kepribadiannya ambisius
akan selalu berambisi untuk lebih mau
ketika memasuki masa lansia akan
DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi, 2014. Dukungan Keluarga, Friedman, 2014. Buku Ajar Geriatri Ilmu
dalam Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta:
http://www.rajawana.com/artikel/ FK-UI
artikel/kesehatan/435-dukungan-
keluarga.htm diakses pada 19 Mei Hurlock. 2010. Pengantar Keperawatan
2018 pukul 18.00 Keluarga. Jakarta : EGC
Aswar, 2012. Konsep Keluarga, dalam Keecknotte, 2014. Strateg penangan lansia
http://www.rajawana.com/artikel/ dan aspek kemandirian lansia
pendidikan-umum/391-konsep- dalam produktivitas lansia, PT
keluarga.html Diakses pada 19 Mei Gajahmada, Suarabaya.
2018 pukul 18.20
KemenKes. RI, 2016. Sistem pelayanan
Bandiyah, 2014. Hubungan antara Tingkat kesehatan pada lanjut usia dan
usia dengan Tingkat Kemandirian posyandu Lansia di Indonesia.
Lansia dalam pemenuhan ADL di
Panti Sosial Tresna Werdha. Kontjoro, 2012. Pelayanan kesehatan
Diambil dari padan lansia dan kemandirian
http://www.puspitaskripsi.com/ di lansia, PT.Gramedia, Jakarta.
akses pada 20 Mei 2018 pukul
19.05 leny, 2012. Keperawatan Keluarga. Jakarta
: Nuha Medika
Darmojo,2016. Gambaran penyesuaian
diri dan dukungan sosial dalam Maryam, 2014. Faktor-faktor yang
mencapai kepuasan hidup pada mempengaruhi kemandirian
masa lansia: studi deskriptif pada lanjut usia serta produktivitas
wanita usia lanjut yang tinggal lanjut usia, PT. Gramedia Jakarta.
sendiri Depok: Fakultas
Psikologi, Universitas Indonesia. Muhalim, 2016 dengan judul hubungan
dukungan keluarga dengan
Dulmus, 2017. Tatanan keluarga dan kemandirian lansia,
kompleksitas permasalahan lansia, www.kuesioner.http.com
PT. Gramedia, Jakarta.