Anda di halaman 1dari 11

Nama : Dwi Anggorowati

Kelas : 1A
Nim : P3.73.24.2.19.008

Resume Pelayanan Rawat Jalan Dan Rawat Inap


A. Definisi Rawat Jalan dan Rawat Inap

1. Rawat Jalan

Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa
mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Salah satu pelayanan rumah sakit yang
penting yaitu pelayanan rawat jalan.

Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja dirumah sakit yang melayani
pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh
prosedur diagnostik serta terapeutik.

2. Rawat Inap

Pelayanan rawat inap adalah suatu kelompok pelayanan kesehatan yang terdapat di
rumah sakit yang merupakan gabungan dari beberapa fungsi pelayanan. Kategori pasien
yang masuk rawat inap adalah pasien yang perlu penanganan intensif atau pbservasi ketat
karena penyakitnya.

Rawat inap adalah pelayan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, pengobatan,
keperawatan, rehabilitasi medic dengan menginap diruang rawat inap pada sarana
kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas dan rumah bersalin.

Standart pasien rawat inap dibagi dalam 3 kelompok :


a. Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tidak akan menambah
gawat penyakitnya.
b. Pasien yang urgen tetapi tidak gawat darurat dapat dimaksudkan ke dalam
daftar tunggu.
c. Pasien gawat darurat , langsung dirawat.
Ketentuan umum penerimaan pasien rawat inap, antara lain:
1. Semua pasien yang menderita segala macam penyakit
2. Diterima disentral obname pada waktu yang ditetapkan kecuali kasus
darurat
3. Diagnosis medis harus tercantum dalam surat permintaan dirawat
4. Menyertakan tanda tangan persetujuan untuk tindakan
5. Pasien dapat diterima untuk menjalani rawat inap
6. Apabila ada rekomenfdasi dokter atau dikirim oleh dokter poliklinik atau
UGD
B. Tujuan Rawat Jalan dan Rawat Inap
1. Rawat Jalan
Tujuan dari pelayanan rawat jalan adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihan
pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung
jawabkan (Standart pelayanan Rumah sakit).
Fungsi dari pelayanan rawat jalan adalah sebagai tempat konsultasi, penyelidikan,
pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli dibidang masing-masing yang
disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya
atau tidak memerlukan pelayanan perawatan.
2. Rawat Inap
Adapun tujuan pelayanan rawat inap yaitu :
1. Membantu penderita memenuhi kebutuhannya sehari-hari sehubungan dengan
penyembuhan penyakitnya
2. Mengembangkan hubungan kerja sama yang produktif baik antara unit maupun
antara profesi
3. Meningkatkan suasana yang memungkinkan timbul dan berkembangnya gagasan
yang kreatif.
4. Mengandalkan evaluasi yang terus menerus dan dipergunakan untuk usaha
peningkatan.
5. Memanfaatkan hasil evaluasi tersebut sebagai alat peningkatan atau perbaikan
praktek yang dipergunakan.
C. Standar Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap
1. Rawat Jalan
Standard minimal rawat jalan adalah sebagai berikut:
1) Dokter yang melayani pada Poliklinik Spesialis harus 100 % dokter spesialis.
2) Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik
penyakit dalam, klinik kebidanan, dan klinik bedah.
3) Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 – 13.00 setiap hari kerja, kecuali hari
Jumat pukul 08.00 – 11.00.
4) Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
5) Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.
2. Rawat Inap
Standar minimal rawat inap di Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
1. Pemberian layanan rawat inap adalah dokter spesialis, dan perawat dengan
minimal Pendidikan D3
2. Penanggung jawab pasien rawat inap adalah 100% dokter.
3. Ketersediaan pelayanan rawat inap terdiri dari anak, penyakit dalam, kebidanan,
dan bedah.
4. Jam kunjung dokter spesialis adalah pukul 08.00-14.00 setiap hari kerja.
5. Kejadian infeksipasca operasi kurang dari 1,5%
6. Kejadian infeksi nasokomial kurang dari 1,5%
7. Kematian pasien lebih dari 48 jam : kurang dari 0,24%
8. Kejadian pulang paksa kurang dari 5%
9. Kepuasan pelanggan lebih dari 90%
D. Jenis Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap
1. Rawat Jalan
Jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit secara umum dapat dibedakan atas 4 macam
yaitu :
1) Pelayanan gawat darurat (emergency services)
2) Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital outpatient services)
3) Pelayanan rujukan (referral services)
4) Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgery services)
Isi atau Formulir Rekam Medis
Formulir rekam medis rawat jalan :
A. Lembar umum terdiri dari :      2) Evaluasi psikologis
     1) Identitas Pasien      3) Data dasar medis
     2) Ringkasan pasien rawat jalan      4) Data dasar nurse atau perawat
3) Catatan poliklinik      5) Catatan lanjutan medis
     4) Konsultasi      6) Salinan Resep
     5) Hasil pemeriksaan      7) Catatan lanjutan nurse
B. Lembar spesifik terdiri dari :      8) KIUP
     1) Evaluasi sosial      9) Buku Register

2. Rawat Inap
Adapun jenis-jenis metode penugasan yang berkembang saat ini adalah sebagai
berikut:

a. Metode Fungsional
Kelebihan :

1) Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tiugas yang jelas


dan pengawasan yang baik.
2) Sangat baik untuk Rumah Sakit yang kekurangan tenaga.
3) Perawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial, sedangkan perawat
pasien diserahkan kepada perawat junior dan atau belum berpengalaman.
Kelemahan :

1) Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat.


2) Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak dapat menerapkan proses
keperawatan.
3) Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan
ketrampilan saja.
b. Metode Perawatan Tim
Tujuan Metode Tim :

1) Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif


2) Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
3) Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda.
Konsep Metode Tim :

1) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai


teknik kepemimpinan.
2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan
terjamin.
3) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.
4) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik
jika didukung oleh kepala ruang.
Kelebihan :

1) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.


2) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.
3) Memungkinkan komunikasi antar timsehingga konflik mudah diatasi dan
memberikan kepuasan kepada anggota tim.
Kelemahan :

1) Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi


tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan
pada waktu-waktu sibuk (memerlukan waktu )
2) Perawat yang belum terampil & kurang berpengalaman cenderung untuk
bergantung/berlindung kepada perawat yang mampu.
3) Jika pembagian tugas tidak jelas, maka tanggung jawab dalam tim kabur.
a. Metode Primer
Konsep dasar metode primer :

1) Ada tanggung jawab dan tanggung gugat


2) Ada otonomi
3) Ketertiban pasien dan keluarga.
Kelebihannya :

1) Model praktek professional


2) Bersifat kontinuitas dan komprehensif
3) Perawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi terhadap hasil dan
memungkinkan pengembangan diri → kepuasan perawat
4) Klien/keluarga lebih mengenal siapa yang merawatnya
Kelemahannya :

1) Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan


pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan
klinik, akontable serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin.
2) Biaya lebih besar
c. Metode Kasus
Kelebihan :

1. Perawat lebih memahami kasus per kasus


2. Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah
Kekurangan :

1. Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggungjawab


1. Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang
sama
Klasifikasi rawat inap di rumah sakit yaitu sebagai berikut :

a. Klasifikasi perawatan rumah sakit telah ditetapkan berdasarkan tingkat


fasilitas pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit, yaitu seperti berikut:
1. Kelas utama (termasuk VIP)
2. Kelas I
3. Kelas II dan Kelas III
b. Klasifikasi pasien berdasarkan berdasarkan kedatangannya
1. Pasien baru
2. Pasien lama
c. Klasifikasi pasien berdasarkan pengirimnya
1. Dikirim oleh dokter rumah sakit
2. Dikirim oleh dokter luar
3. Rujukan dari puskesmas dan rumah sakit lain
4. Datang atas kemauan sendiri

E. Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap


1. Rawat Jalan
Pelayanan di unit rawat jalan secara garis besar meliputi 2 aspek yaitu pelayanan
Medis dan Pelayanan administrasi. Kedua aspek pelayanan tersebut memiliki tugas
dan proses yang berbeda-beda sebagai berikut :
a. Registrasi atau pendaftaran
b. Bagian Pemeriksaan
c. Bagian Rekam Medis
d. Bagian Farmasi dan Apotik
e. Bagian kasir
2. Rawat Inap
a. Kegiatan layanan kesehatan terutama dilakukan oleh perawat. 
b. Disamping itu secara team perawat ruangan juga menjalankan pemeriksaan rutin
terhadap kondisi pasien, utamanya terhadap vital sign penderita.
c. Dalam hal pemberian obat, petugas kesehatan bekerja sama dengan petugas
farmasi untuk memberikan dosis  dan waktu yang tepat kepada pasien.
d. Pencatatan medis secara rutin harus dikerjakan perawat  di lembaran catatan yang
terdapat dalam rekam medis tiap penderita. Sedangkan pencatatan  yang berkaitan
dengan  pelaporan dan uran non medis lainnya, dikerjakan oleh tenaga
administrasi ruangan.
F. Tempat Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap
1. Rawat Jalan
1. Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP)
2. Kartu Identitas Berobat (KIB)
3. Dokumen Rekam Medis
4. Buku Register
5. Tracer
6. Buku Ekspedisi
7. No antrian

Menanyakan kepada pasien yang datang, apakah sudah pernah berobat? Bila belum
berarti pasien baru dan bila sudah berarti pasien lama.

A. Pasien baru
Pelayanan pada pasien baru meliputi:
1) Menanyakan identitas pasien lengkap untuk dicatat pada formulir rekam medis
rawat jalan, KIB dan KIUP 
2) Menyerahkan KIB kepada pasien dengan pesan untuk dibawa kembali bila datang
berobat berikutnya.
3) Menyimpan KIUP sesuai huruf abjad (alfabetik)
4) Menanyakan keluhan utamanya guna memudahkan untuk mengarahkan pasien ke
poliklinik yang sesuai
5) Menanyakan apakah membawa surat rujukan. Bila membawa :
a. Tempelkan pada formulir.
b. Baca isinya ditujukan kepada dokter siapa atau diagnosisnya, guna
mengarahkan pasien menuju poliklinik yang sesuai
c. Mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu poliklinik yang sesuai
d. Mengirimkan dokumen rekam medis ke poliklinik yang sesuai dengan
menggunakan buku ekspedisi
B. Pasien lama
Kedatengan klien ini dapat dibedakan:
1) Klien yang dating dengan perjanjian
2) Klien yang dating tidak dengan perjanjian

Pelayanan yang dilakukan untuk pasien lama meliputi:

a. Menanyakan terlebih dahulu membawa KIB atau tidak


b. Bila membawa KIB, maka catatlah nama nomor rekam medisnya pada tracer
untuk dimintakan dokumen rekam medis lama kebagian rekam medis.
c. Bila tidak membawa KIB, maka tanyakanlah nama dan alamatnya untuk dicari
KIUP.
d. Mencatat nama dan nomor rekam medis yang di temukan di KIUP pada tracer
untuk dimintakan dokumen rekam medis lama kebagian rekam medis.
C. Pasien rawat darurat
Beberapa kemungkinan lanjutan dari pasien gawat darurat :
a. Pasien bisa langsung pulang
b. Pasien dirujuk atau dikirim ke RS lain
c. Pasien harus dirawat
2. Rawat Inap
1. Ruang Post Perawat
Ruang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian asuhan dan pelayanan
keperawatan (pre dan post conference, pengaturan jadwal), dokumentasi sampai
dengan evaluasi pasien.
2. Ruang Konsultasi
Ruang untuk melakukan konsultasi oleh profesi kesehatan kepada pasien dan
keluarganya.
3. Ruang Tindakan
Ruangan untuk melakukan tindakan pada pasien baik berupa tindakan invasive
ringan maupun non-invasive.
G. Alur Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap
1. Rawat Jalan
a. Pasien diterima oleh bagian pendaftaran
b. Melakukan registrasi dengan mengisi formulir pasien rawat jalan untuk pasien
baru, dan menanyakan No MR bagi pasien lama.
c. Pasien diarahkan kepelayanan rawat jalan yang dituju (Poli umum, Spesialis, Poli
anak dan lain sebagainya).
d. Pasien mendapatkan pelayanan pemeriksaan oleh Dokter dan jika diperlukan
pasien akan dikirim kebagain pemeriksaan penunjang, jika tidak maka pasien
dapat kebagian Farmasi untuk mengambil obat.
e. Kemudian pasien menyelesaikan pembayaran dikasir.
2. Rawat Inap
Aliur proses pelayanan pasien unit rawat inap akan mengikuti alur sebagai berikut:
1) Bagian penerimaan pasien (Admission Departemant)
2) Ruang perawatan
3) Bagian administrasi dan keuangan
H. Menjaga Mutu Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap
1. Rawat Jalan
a. Sarana, prasarana serta jenis pelayanan rawat jalan sangat beraneka ragam,
sehingga sulit merumuskan tolak ukur yang bersifat baku.
b. Tenaga pelaksana bekerja pada sarana pelayanan rawat jalan umumnya terbatas,
sehingga di satu pihak tidak dapat dibentuk suatu perangkat khusus yang
diserahkan tanggung jawab penyelengaraan program menjaga mutu, dan pihak
lain, apabila beban kerja terlalu besar, tidak memiliki cukup waktu untuk
menyelengarakan program menjaga mutu.
c. Hasil pelayanan rawat jalan sering tidak diketahui, ini disebabkan karena banyak
dari pasien tidak datang lagi ke klinik.
d. Beberapa jenis penyakit yang datang ke sarana pelayanan rawat jalan adalah
penyakit yang dapat sembuh sendiri, sehingga penilaian yang objektif sulit
dilakukan.
e. Beberapa jenis penyakit yang datang ke sarana pelayanan rawat jalan adalah
mungkin penyakit yang telah berat dan bersifat kronis, sehingga menyulitkan
pekerjaan penilaian.
f. Beberapa jenis penyakit yang datang berobat datang kesarana pelayanan rawat
jalan mungkin jenis penyakit yang penanggulangannya sebenarnya berada di luar
kemampuan yang dimiliki. Keadaan yang seperti ini juga akan menyulitkan
pekerjaan penilaian.
g. Rekam medis yang dipergunakan pada pelayanan rawat jalan tidak selengkap
rawat inap, sehingga data yang diperlukan untuk penilaian tidak lengkap.
h. Perilaku pasien yang datang kesarana pelayanan rawat jalansukar dikontrol, dan
karenanya sembuh atau tidaknya suatu penyakit yang dalami tidak sepenuhnya
tergantung dari mutu pelayanan yang diselenggarakan.
2. Rawat Inap
a. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)
b. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
c. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
d. NDR (Net Death Rate)
e. GDR (Gross Death Rate)
I. System Dokumentasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
1. Rawat Jalan
Dibagian rawat jalan akan dibedakan mengenai laporan mengenai pelayanan KIA atau
pelayanan ginekologi, begitu juga mengenai pencatatan pelaporan mengenai keluarga
berencanapun begitu disetiap bagian akan berbeda karena setiap pelayanan memberikan
dan membutuhkan data yang berbeda karena kebutuhan yang berbeda.
2. Rawat Inap
Ketentuan umum penerimaan pasien rawat inap, anatara lain: semua pasien yang
menderita segala macam penyakit, diterima disentral , obname pada waktu yang
ditetapkan kecuali kasus darurat, diagnosis medik harus tercantum dalam surat
permintaan dirawat, diagnosis medik harus tercantum dalam surat permintaan dirawat,
menyertakan tanda tangan persetujuan untuk tindakan, pasien dapat diterima untuk
menjalani rawat inap, apabila ada rekomendasi dokter atau dikirim oleh dokter poliklinik
atau UGD.

Anda mungkin juga menyukai