Anda di halaman 1dari 2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segalarahmat, berkah, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah yang berjudul “IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM”.

Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenaiperspektif Islam tentang IPTEK dan
seni, dan juga untuk memenuhi tugasmata kuliah Agama Islam.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernyaberupa artikel dan tulisan telah
penulis jadikan referensi guna penyusunanmakalah ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan
tulisan-tulisanyang mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik.

Penulisberharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagipenulis khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna,banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yangmembantu guna
penyempurnaan makalah ini.

Kesimpulan

Ilmu pengetahuan dalam sudut pandang filsafat adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan firasat yang sudah diklasifikasi, diorganisasi,
disistematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji
kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Sedangkan ilmu pengetahuan dalam Al-
Qur’an adalah proses pencapaian segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindra, intuisi dan firasat dan obyeknya sehingga memperoleh kejelasan. Teknolgi adalah
dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil
penerapanpraktis dari ilmu pengetahuan yang berkarakteristik netral dan obyektif. Seni adalah
hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya serta merupakan ekspresi jiwa
seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni
identik dengan keindahan, keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Seni yang lepas dari
nilai-nilai ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal dan budi.

Jika manusia berlaku adil dengan semua yang makhluk hidup di alamini, maka disini letak
kebenaran norma moral yang baik, dimana manfaat yangdieroleh dari alam ini, harus juga
memberikan manfaat kepada manusia lain.Manusia menyesuaikan pada hidupnya dengan irama
yang ditentukan olehlingkungan alam. Karena perubahan lingkungan alam berada diluar
kendalitangan manusia, maka manusia memasrahkan diri kepada lingkungan.Dalam pandangan
Islam, antara iman, ilmu pengetahuan, teknologidan seni terdapat hubungan yang harmonis dan
dinamis yang terintegrasidalam suatu sistem yang disebut Dienul Islam. Di dalam Dienul
Islamterkandung tiga unsur pokok yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu
dan amal shaleh atau ikhsan. Pengembangan IPTEK yanglepas dari keimanan dan ketakwaan
tidak akan bernilai ibadah serta tidakakan menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam
lingkungannya.
Fungsi utama manusia yaitu, abdun: ketaatan, ketundukan dankepatuhan kepada kebenaran dan
keadilan, dan khalifah: tanggungjawabterhadap diri sendiri dan alam lingkungannya, baik
lingkungan sosial maupunlingkungan alam. Allah memberikan petunjuk berupa agama sebagai
alat bagimanusia untuk mengarahkan potensinya kepada keimanan dan ketakwaanbukan pada
kejahatan yang selalu didorong oleh nafsu amarah. Manusiamendapat amanah dari Allah untuk
memelihara alam, agar terjagakelestariannya dan keseimbangannya untuk kepentingan umat
manusia.

Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan berperan dalam praktik kebidanan. Pengetahuan


kebidanan sudah berdasarkan ilmu terapan yang terdiri dari pengetahuan umum, keterampilan dan
perilaku yang berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial untuk pelayanan kebidanan di masyarakat. Ilmu
pengetahuan berperan dalam banyak hal, diantaranya bidan membutuhkannya untuk membantu
kelahiran bayi dan pertolongan kepada orang bersalin, memperluas wawasan filosofi kebidanan, asuhan
kebidanan, serta berorientasi pada pelayanan menggunakan keahlian demi kebutuhan klien
(masyarakat).

Dengan adanya teknologi, bidan menggunakan peralatan serta prosedur tertentu untuk membantu
dalam melengkapi ilmu kebidanan. Misal, bidan melakukan USG membutuhkan peralatan yang
merupakan bagian dari teknologi. Selain itu banyak teknologi baru canggih yang membantu bidan dalam
praktiknya melakukan persalinan. Dalam hal ini dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak.

Dalam memberikan praktik pelayanan kebidanan perlu kita lakukan pendekatan yaitu seni. Kesenian
dikenal dengan rasa keindahan guna melengkapi kesejahteraan hidup. Rasa keindahan yang dirasakan
dapat dimiliki dan disalurkan oleh setiap orang. Begitu pun seorang bidan dalam praktiknya harus
mempunyai jiwa seni agar dapat menyampaikan suatu informasi tanpa menggurui masyarakat karena
bidan membutuhkan seni berkomunikasi.

Dengan seni juga, bidan diharapkan akan memberikan dampak positif dalam mengatasi masalah
kliennya sebagai contoh ketika persalinan yaitu ketika ibu mengalami stress, baik stress fisik maupun
batin

Anda mungkin juga menyukai