Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMPSIA KOMPLIKASI EDEMA PARU


CASE STUDY

oleh
Qoriq Dwi Vega, S.Kep
NIM 192311101164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2020
1. Identitas pasien
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 34 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Status : Menikah
e. Agama :-
f. Pekerjaan :-
g. Alamat : Madura
h. Diagnosa Medis : intra uterine fetal death

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama:
keluhan kejang berulang disertai kesulitan bicara

b. Riwayat kesehatan sekarang:


Hasil penilaian pasien ini dengan G2P1A0 29/30 minggu
IUFD
Preeklamsia
HELLP syndrome
acute kidney injury (AKI)
oliguria
asidosis metabolic
obese grade 2

c. Riwayat kesehatan klien sebelumnya:


Perlu dikaji terkait riwayat genetik, kejadian hipertensi sebelumnya

d. Pengkajian fisik head to toe (DATA FOKUS):


Edema di tungkai bawah
Pernapasan 23 x/menit
Tekanan darah 140/70 mmHg
Nadi 109x/menit
Kesadaran glascow coma scale (GCS) 4-x afasia motorik-6
Berat Badan 101 kg
Tinggi badan 166 cm
BMI 36,6 (obese grade 2)

e. Pemeriksaan Penunjang:
Hb 13,4 g/dl (n: 12-16g/dL)
Platelet 93.000 (n: 170-380x10^3/mm^3)
BUN/SK 54/7,3 mg/dL (n: 9-20/0,6-1,3 mg/dL)
SGOT/SGPT 532/1470 U/L (n: 5 – 35/5-35 U/L)
LDH 2511 (n: 90-210 U/L)
Albumin 2,8 mg/dL (n: 3,5 – 5,0 mg/dL)
Na/K/Cl 136/4,1/102 mEq/L (135-144/ 3,6-4,8/97-106 mmol/L)
Analisa gas darah; asidosis metabolic
pH 7,25 (n: 7,35-7,45)
pCO2 22 (n: 35-45mmHg)
pO2 107 (n: 75-100mmHg)
HCO3 9,6 (n: 21-25mmHg)
BE -17,6 (n: -2-+2)
SaO2 97% (n: 95-100%)
P/f ratio 509 (n: 400-500mmHg)
CT Scan kepala: edema serebri
3. Intervensi
No Diagnosa Keperawatan Etiologi Intervensi Keperawatan Rasional
1 Kelebihan volume cairan Plasentasi abnormal Manejemen cairan Manejemen cairan
b.d  1)Monitor status hidrasi (frekuensi nadi, kekuatan 1)mengetahui adanya dehidrasi
gangguan perpindahan Invasi trophoblast nadi, akral, CRT, kelembapan mukosa, turgor intravaskuler, karena cairan edema
cairan ekstrasel  kulit, tekanan darah) merembes ke luar pembuluh darah
d.d Pembuluh maternal 2)Monitor berat badan sebelum dan sesudah 2)mengetahui adanya penurunan volume
DO: sempit dialysis cairan dalam tubuh

-edema serebri Iskemia plasental 3)Monitor hasil pemeriksaan lab (hematokrit, Na, 3)mengetahui fungsi ginjal yang membaik
-edema tungkai bawah  K, Cl, BJ urin, BUN) dalam melakukan filrasi
-oliguria Vasospasme 4)Catat intake output dan hitung balans cairan 24 4)mengetahui efektifitas diuretik, dan
-TD 140/70mmHg  jam banyaknya cairan yang masih tertimbun
-Nadi 109x/menit aktivasi endoteliel, 5)Lakukan pemijatan pada area tungkai hingga 5)mengurangi nyeri, dan melancarkan
-bunyi napas ronchi halus protein angiogenik dan telapak kaki suplai darah menuju area edema
-Napas 23x/menit antiangiogenik 6)Rendam kaki klien pada air hangat dan kencur 6)mendilatasi pembuluh darah, melancarkan
 suplai darah, mengurangi inflamasi
*Perlu dikaji lebih lanjut Hipertensi 7)Kolaborasi pemberian diuretik 7)meningkatkan jumlah cairan yang dapat

mengenai: dikeluarkan oleh tubuh
Permeabilitas kapiler
-gambaran efusi pleura 
-adanya hepatomegaly Ekstravasasi Pemantauan cairan Pemantauan cairan
-kondisi ansietas dan gelisah  8)Monitor kadar albumin dan protein total 8)memantau perkembangan fungsi ginjal
-serta penambahan BB Retensi natrium dan air
sebelum dan sesudah  Pemantauan tanda vital Pemantauan tanda vital
kehamilan Edema 9)Monitor TD 9)indikator terapi pijat dan rendam kencur
efektif
10)Monitor nadi 10)indikator fungsi jantung membaik,
karena vaskositas darah menjadi normal
11)Monitor pernapasan 11)indikator klien sudah relaks, ekspansi
paru meningkat
12)Monitor suhu tubuh 12)mengetahui adanya perubahan suhu
tubuh akibat GFR (dehidrasi) dan fungsi
hipotalamus
13)Monitor oksimetri 13)mengetahui aliran O2 kapiler adekuat
14)Monitor penyebab perubahan tanda vital 14)mengetahui segera faktor perubahan TTV
lainnya
2 Gangguan pertukaran gas Kerusakan nefron Pemantauan respirasi Pemantauan respirasi
b.d  1)Monitor pola napas 1)indikator adanya edema paru, aliran O2
kerusakan pada ginjal akibat Filtrasi darah tidak adekuat
kompensasi hipertensi  2)Auskultasi bunyi napas 2)memastikan jalan napas bebas, bersih
d.d Kelebihan volum cairan 3)Monitor saturasi oksigen 3)memastikan pertukaran O2 baik di alveoli

D.O: Transudasi cairan 4)Monitor nilai AGD 4)memantau keseimbangan asam-basa
-Analisa gas darah; asidosis intersisial paru 5)Monitor hasil x-ray thorax 5)memastikan adanya edema paru
metabolic : 
pH 7,25 (n: 7,35-7,45) Cairan menumpuk di Terapi oksigen Teraapi oksigen
pCO2 22 (n: 35-45mmHg) paru 6)Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas 6)membantu suplai oksigen ke jaringan,
pO2 107 (n: 75-100mmHg)  dan tidur menyeimbangkan asam-basa
HCO3 9,6 (n: 21-25mmHg) Edema paru 7)Monitor kecepatan aliran oksigen 7)memastikan aliran sesuai indikasi, tidak
-Napas 23x/menit  hiperventilasi, terlalu banyak O2, mencegah
-Nadi 109x/menit Hipoksemia iritasi mukosa hidung

-Oliguria 8)Monitor efektifitas terapi oksigen (oksimetri dan 8)membantu memutuskan pengubahan terapi
pH
-AKI: Peningkatan RFT  AGD)
Asidosis metabolic
*Perlu dikaji lebih lanjut Manejemen asam-basa asidosis metabolic Manejemen asam-basa asidosis metabolic
mengenai: 9)Monitor dampak susunan saraf pusat (sakit 9)memberikan tindakan pengurangan rasa
-adanya gejala lain seperti kepala, gelisah, defisit mental, kejang) nyaman dengan segera, dan pencegahan
pusing dan penglihatan 10)Monitor dampak saluran pencernaan (nafsu 10) memberikan tindakan pengurangan rasa
kabur makan menurun, mual, muntah) nyaman dengan segera, pengubahan terapi
-sianosis, diaphoresis, warna dan pencegahan
kulit abnormal, gelisah
Pengaturan Posisi Pengaturan posisi
11)Atur posisi untuk mengurangi sesak 11)meningkatkan rasa nyaman, membantu
mengalirankan cairan yang tertimbun
12)Ajarkan cara menggunakan postur yang baik 12)memandirikan pasien dalam pengubahan
dan mekanika tubuh yang baik dalam melakukan posisi yang tepat
perubahan posisi
13)Berikan topangan pada area edema 13)pengurangan rasa nyeri, mengurangi
tekanan kerja otot area edema
3 Risiko dukacita terganggu Plasentasi abnormal Mendengar aktif Mendengar aktif
b.d respon terhadap  1)Tunjukkan ketertarikan kepada klien 1)menunjukkan empati dan kepedulian,
kematian janin Invasi trophoblast meningkatkan kepercayaan klien
 2)Gunakan pertanyaan maupun pernyataan yang 2)mengetahui sepenuhnya perasaan yang
Pembuluh maternal mendorong klien untuk mengekspresikan dialami klien
sempit perasaan, pikiran, dan kekhawatiran

Iskemia plasental 3)Dengarkan isi pesan maupun perasaan yang 3)mengetahui bantuan yang dibutuhkan tepat
 tidak terungkap selama percakapan
Nutrisi dan O2 ke 4)Gunakan teknik diam/mendengarkan dalam 4)memfasilitasi klien mengungkapkan
plasenta rangka mendorong klien untuk mengekspresikan seluruh perasaannya
 perasaan, pikiran dan kekhawatiran
Pertumbuhan janin
terhambat Peningkatan koping Peningkatan koping
 5)Berikan kemampuan penilaian penyesuaian 5)meningkatkan keyakinan klien bahwa
Kurang pengetahuan pasien terhadap perubahan sesuai indikasi dapat mengatasi situasi saat ini

6)Berikan penilaian mengenai pemahaman pasien 6)meningkatkan keyakinan diri klien bahwa
Keterlambatan deteksi
terhadap proses penyakit dapat mengontrol penyakitnya
dini dan penanganan
 7)Dukung sikap pasien terkait dengan harapan 7)meningkatkan keyakinan klien bahwa
Keparahan yang realistis sebagai upaya untuk mengatasi dapat mengatasi situasinya saat ini
 perasaan ketidakberdayaan
Intra Uterine Fetal 8)Dukungan keluarga 8)meningkatkan rasa aman dan tenang
Death Inspirasi harapan
Inspirasi harapan
9)Bantu pasien dan keluarga untuk
9)menjadikan klien dan keluarga yakin
mengidentifikasi area dari harapan dalam hidup
bahwa ada solusi dari masalah berdukanya
saat ini
10)memberdayakan klien dalam mengatasi
10)Kembangkan daftar mekanisme koping pasien
maslahnya sendiri, hingga selepas KRS
11)Ciptakan lingkungan yang memfasilitasi pasien
11)meningkatkan religiusitas dan efikasi diri
melaksanakan praktik agamanya dengan cara yang
tepat
Terapi Murratal (Apabila klien Muslim) Terapi Murratal
12)Identifikasi aspek yang akan diubah (fisiologis 12)menentukan parameter keberhasilan yang
dan psikologis) akan digunakan
13)Identifikasi lama dan durasi 13)memastikan terapi tidak mengganggu
waktu tidur/makan klien
14)Monitor perubahan yang difokuskan 14)memastikan parameter keberhasilan
terpenuhi
15)Atur media dan volume sesuai Kebutuhan 15)agar tidak mengganggu klien di
sekitarnya, tidak mengganggu organ
pendengaran
16)Anjurkan memusatkan perhatian sambil nafas 16)meningkatkan kenyamanan,
dalam melambatkan detak jantung
4. Analisis EBN
Judul/ Tahun Jurnal Pengaruh Penerapan Pijat dan Rendam Kaki dengan Air Hangat Campuran Kencur terhadap Edema Kaki
pada Ibu Hamil/2020
Penulis Mutiara Dwi Yanti, Tetty Junita Purba, Putri Ayu Yessy Ariescha, Andayani Boang Manalu, Nurul Aini
Siagian, Mardiah
Prosedur dan Prosedur:
Terapi diberikan selama 5 hari, dalam waktu 20 menit pemijatan
Efektifitas
Pemijatan membantu meningkatkan relaksasi, mengurangi kecemasan, mengurangi rasa sakit, dan
meningkatkan kualitas tidur.
Rendam kaki dengan air hangat mampu memperlebar pembuluh darah sehingga aliran oksigen dapat
mencapai jaringan, menimbulkan efek relaksasi.
Senyawa dalam kencur (Kaempfaria Galanga L) berupa polifenol, kuinon, triterpenoid, tanin, dan
flavonoid, menghambat pelepasan serotonin dan dapat menghambat sintesis prostaglandin yang dapat
bekerja sebagai antiinflamasi dan mengurangi edema.

Efektifitas:
Hasil pretest dan posttest menunjukkan perbedaan edema dari rata-rata 23,30cm menjadi 22,30cm.
p-value 0,000
Judul/ Tahun Jurnal Therapeutic Effect of Al-Quran Murattal (Surah Yusuf) on Blood Pressure Level in Pregnant Women with
Preeclampsia/2020
Penulis Sri Rejeki, Sumastia Trimuliani, Machmudah, Nikmatul Khayati
Prosedur dan Prosedur:
Terapi diberikan selama 3 hari, dalam waktu 15 menit
Efektifitas
Murattal Alquran memberikan pengaruh terhadap kecerdasan emosional, (EQ) kecerdasan intelektual (IQ),
dan kecerdasan spiritual (SQ) seseorang. Mendengarkan Murattal akan menstimulasi hypothalamus untuk
mengeluarkan endorphin (hormon bahagia) sehingga timbul efek ketenangan dan relaksasi (melambatkan
detak jantung) pada seseorang sehingga juga akan bekerja dalam menurunkan tekanan darah, tingkat
kecemasan dan intensitas nyeri.

Efektifitas:
Hasil pretest dan posttest menunjukkan perbedaan dari rata-rata tekanan darah 145.67/93.80mmHg
menjadi 134.56/86.22 mmHg.
p-value 0,000

Anda mungkin juga menyukai