KASUS KOMPREHENSIF
Diajukan Guna Menyusun Laporan Tugas Akhir
Oleh :
TIRA SEYUDHIANTI
NIM. 1702277026
i
Judul : Asuhan Kebidanan Komprehensif di PMB Dede Asmara
Kabupaten Ciamis
Nama : Tira Seyudhianti
NIM : 1702277026
PERSETUJUAN
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Mengetahui
Ketua Program Studi D3 Kebidanan
i
Judul : Asuhan Kebidanan Komprehensif di PMB Dede Asmara
Kabupaten Ciamis
Penyusun : Tira Seyudhianti
NIM : 1702277026
PENGESAHAN
Mengesahkan,
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Mengetahui,
Wakil Ketua I Ketua
STIKes Muhammadiyah Ciamis, Program Studi D3 Kebidanan,
ii
PERNYATAAN
Tira Seyudhianti
NIM. 1702277026
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ilahi Robbi atas taufik, rahmat dan
Hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan kasus komprehensif ini
dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif di PMB Dede Asmara
Kabupaten Ciamis”.
Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada jungjunan
besar kita, yakni Nabi Muhammad S.A.W yang telah menunjukan kepada kita
jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi rahmat
bagi seluruh alam.
Kasus komprehensif ini diajukan untuk salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan D3 Kebidanan dan memenuhi gelar Ahli Madya
Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Ciamis. Penulis
menyadari bahwa penyusunan dan penulisan kasus komprehensif ini masih
banyak kekurangan dan belum sempurna.
Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan kasus komprehensif ini yaitu kepada yang terhormat:
iv
6. Aulia Ridla Fauzi, SST., M.Keb selaku pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyusunan kasus komprehensif ini.
7. Dede Asmara, SST selaku Pembimbing Lahan Praktik yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyusunan kasus komprehensif ini.
8. Ny. I beserta keluarga yang telah banyak memberikan informasi dan atas
kerjasamanya yang begitu tulus selama penulis melakukan asuhan kebidanan.
9. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan kasih sayang, doa,
dukungan dan memenuhi segala kebutuhan materi sampai saat ini.
10. Teman-teman satu asrama 309 yang bersedia tukar pikiran dan motivasi
selama penyusunan kasus komprehensif ini.
11. Rekan-rekan kebidanan XIV’17 yang telah memberikan motivasi selama
penusunan kasus komprehensif ini.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 5
C. Tujuan.............................................................................................. 5
D. Manfaat............................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Kehamilan............................................................... 8
1. Pengertian Kehamilan.............................................................. 8
2. Konsep Dasar Kehamilan Trimester III..................................... 8
3. Perubahan Fisiologis pada Trimester III.................................... 8
4. Perubahan Psikologi pada Trimester III..................................... 9
5. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III..................................... 9
6. Perubahan Fisiologis pada Trimester III.................................... 14
7. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan dengan Anemia Ringan....... 14
B. Konsep Dasar Persalinan
1. Pengertian Persalinan..............................................................
2. Faktor yang Mempengaruhi Persalinan.................................... 15
3. Tahapan-tahapan Persalinan...................................................... 15
vi
C. Konsep Dasar Nifas
1. Pengertian Nifas...................................................................... 18
2. Perubahan Fisiologi Masa Nifas............................................... 18
3. Tahapan Masa Nifas.................................................................. 19
4. Kunjungan Masa Nifas.............................................................. 19
D. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
1. Pengertian Bayi Baru Lahir..................................................... 21
2. Ciri-ciri Baru Baru Lahir Normal............................................. 21
3. Manajemen Bayi Baru Lahir..................................................... 21
E. Teori Manajemen Kebidanan........................................................... 22
F. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan.................................................... 28
G. Landasan Hukum............................................................................. 31
H. Tinjauan Islam.................................................................................. 32
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Metode Pengkajian........................................................................... 34
B. Tempat dan Waktu Pengkajian........................................................ 35
C. Subjek yang Dikaji........................................................................... 35
D. Jenis Data......................................................................................... 35
E. Instrumen Pengkajian....................................................................... 37
F. Tinjauan Kasus................................................................................. 39
BAB IV PEMBAHASAN
A. Asuhan Kehamilan pada Trimester III...................................................... 55
B. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin....................................................... 57
C. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas........................................................... 60
D. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir................................................. 61
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan.................................................................................................. 64
B. Saran........................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 66
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Keterkaitan Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian
SOAP....................................................................................32
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan komprehensif yaitu manajemen kebidanan mulai dari ibu
hamil, bersalin, sampai bayi baru lahir sehingga persalinan dapat berlangsung
dengan aman dan bayi yang dilahirkan selamat dan sehat sampai dengan masa
nifas. Continuity of care adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin
hubungan yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang
berkelanjutan berkaitan dengan tenaga profesional kesehatan, pelayanan
kebidanan dilakukan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua
trimester, kelahiran, sampai 6 minggu pertama postpartum. Tujuannya adalah
untuk membantu upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
[1].
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018, ancaman
terhadap wanita yang masih menderita dan meninggal karena masalah
kesehatan yang serius selama kehamilan dan persalinan. Pada 2015,
diperkirakan 303.000 wanita di seluruh dunia meninggal karena faktor ibu.
Hampir semua kematian ini (99%) terjadi di negara berpenghasilan rendah
dan menengah, dengan hampir dua pertiga (64%) terjadi di Wilayah Afrika.
Mengurangi AKI sangat tergantung kepastian bahwa perempuan memiliki
akses perawatan berkualitas sebelum, selama dan setelah melahirkan.
Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa ada 12,8 juta kelahiran di antara
remaja perempuan berusia 15-19 tahun setiap tahun, mewakili 44 kelahiran
per 1000 gadis remaja dalam kelompok usia ini. Melahirkan anak usia dini
dapat meningkatkan risiko bagi bayi baru lahir dan juga bagi ibu muda.
Target pada tahun 2030 rasio kematian ibu global menjadi kurang dari 70 per
100.000 kelahiran hidup atau indikator rasio kematian ibu melahirkan [2].
Untuk angka kematian bayi (AKB) di dunia pada tahun 2018 sebesar 24 per
seribu kelahiran hidup [3].
1
2
mampu menurunkan angka kematian anak, hal ini merupakan indikator angka
kematian neonatal (AKN).
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2017 jumlah
AKI yang terlaporkan sebanyak 696 orang (76.03/100.000 KH), jumlah ini
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016. AKB di Provinsi Jawa Barat
tahun 2017 terdapat 3.077 bayi meninggal meningkat 5 orang dibanding
tahun 2016 yang tercatat 3.072 kematian bayi [4]. Di Provinsi Jawa Barat
cakupan pemberian tablet besi (Fe) pada ibu hamil mendapatkan 90 tablet
besi (Fe) pada tahun 2017 sebesar 94,2 %, angka ini sudah mencapai target
(90%), apabila cakupan ini dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu (90,32%).
AKI di Kabupaten Ciamis tahun 2018 mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis pada bulan Januari
sampai Juli 2018 terdapat 15 kasus, meningkat dari tahun lalu hanya 6 kasus.
Jumlah AKB di Kabupaten Ciamis tahun 1018 sebanyak 110. Jumlah ibu
hamil di Kabupaten Ciamis pada tahun 2017 yaitu sebanyak 18.881 dengan
prevalensi anemia sebanyak 2.981 atau 15,78% dari jumlah kehamilan,
dengan anemia ringan sebanyak 2.897 atau 97,1% dan anemia berat sebanyak
84 orang atau 2,9% dari jumlah kasus anemia ibu pada ibu hamil [7].
Berdasarkan pencatatan laporan data jumlah kelahiran di PMB Dede
Asmara pada tahun 2018 sebanyak 106 kelahiran hidup, tidak ada AKI dan
AKB (PMB Dede Asmara, 2018).
Hasil penelitian yang dilakukan ibu bersalin fisiologis tidak secara
langsung menyumbang AKI, namun apabila tidak ditangani dengan orang
yang memiliki kompetensi yang menjamin aspek keselamatan dan keamanan
ditakutkan terjadi penyulit atau kegawatdaruratan yang tak terduga saat
persalinan berlangsung yang harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
baik lagi.
Maka dari itu perlu adanya peningkatan pelayanan kebidanan yang
menyeluruh dan bermutu serta berkesinambungan . Pelayanan tersebut yaitu
pelayanan kebidanan secara komprehensif yang sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan dan kewenangan bidan yang tercantum dalam [6]. Bidan
4
Artinya : “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani,
kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan).
Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula)
melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak
dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi
umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (lauhul mahfuz).
Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah” (QS. Fathir: 11)
[8].
di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak
antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan
baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia
ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan
perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal
sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan
perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga” (HR. Bukhari dan
Muslim).
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan komprehensif di PMB
Dede Asmara Kabupaten Ciamis ?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif melalui
pendekatan manajemen kebidanan dengan 7 langkah varney dan
didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data secara lengkap untuk menilai keadaan
pasien secara keseluruhan di PMB Dede Asmara Kabupaten Ciamis.
b. Mampu menginterpretasikan data secara komprehensif pada kehamilan,
persalinan, nifas dan bayi baru lahir di PMB Dede Asmara Kabupaten
Ciamis.
6
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan di bidang ilmu
kebidanan. Khususnya tentang kebidanan komprehensif di PMB Dede
Asmara Kabupaten Ciamis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Bermanfaat sebagai bahan kajian terhadap materi asuhan
kebidanan serta referensi kepustakaan yang dapat dijadikan studi kasus
selanjutnya mengenai pendokumentasian kebidanan komprehensif pada
ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
b. Bagi Lahan Praktik
7
d. Bagi Peneliti
Studi kasus ini sebagai sarana dan alat dalam memperoleh
pengetahuan dan pengalaman untuk mahasiswa mampu
mengaplikasikan seluruh teori ilmu kebidanan yang telah didapat
selama perkuliahan mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
9
10
10
11
9) Sistem Muskuloskeletal
Sendi pelvic pada saat kehamilan sedikit bergerak
perubahan tubuh secara bertahan dan peningkatan berat wanita
hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara
mencolok [10].
10) Sistem Kardiovaskuler
Selama kehamilan jumlah leukosit akan meningkat yakni
berkisar antara 5000-12000 dan mencapai puncaknya pada saat
persalinan dan masa nifas berkisar 14000-16000 [10].
11) Sistem Integumen
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna
menjadi kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan
mengenai daerah payudara dan paha [10].
12) Sistem Metabolisme
Pada wanita hamil laju metabolisme basal (basal metabolik
rate/ BMR). Biasanya meningkat pada bulan keempat gestasi. BMR
meningkat 15- 20% yang umumnya ditemukan pada triwulan
terakhir [10].
13) Sistem Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh
Kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg dan sampai akhir
kehamilan 11-12 kg [10].
14) Sistem Darah dan Pembekuan Darah
a) Sistem Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian,
bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di
dalamnya terdapat unsur-unsur padat, sel darah [10].
b) Pembekuan Darah
Pembekuan darah adalah proses majemuk dan berbagai
faktor diperlukan untuk melaksanakan pembekuan darah [10].
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
e. Penolong
Kesiapan alat dan tenaga medis yang akan membantu jalannya
persalinan [14].
3. Tahapan-tahapan Persalinan
a. Proses Persalinan
Menurut [16] persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu :
1) Kala I (Kala pembukaan)
Kala pembukaan berlangsung antara pembukaan 0-10 cm.
dalam Proses ini terdapat 2 fase, yaitu fase laten (8 jam) dimana
serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7jam) dimana serviks
membuka dari 3 sampai 10 cm. Kontraksi akan lebih kuat dan sering
selama fase aktif. Lamanya kala 1 pada primigravida berlangsung 12
jam sedangkan pada multigravida sekitar 8 jam. Pada fase aktif
persalinan, frekuensi dan lama kontraksi uterus pada umunya
meningkat (kontraksi dianggap adekuat jika terjadi tiga kali atau
lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau
lebih) dan terjadi penurunan bagian terbawah janin.
Mekanisme pembukaan serviks berbeda antara Primigravida
dan multigravida. Pada primigravida, ostium uteri internum akan
membuka lebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan
menipis, kemudian ostium internum sudah sedikit terbuka.
2) Kala II
Kala II ini dimulai pembukaan lengkap (10 cm) sampai
lahirnya bayi. Kala II biasanya akan berlangsung selama 2 jam pada
primigravida dan 1 jam pada multigravida.
Tanda dan gejala kala II:
a) Kontraksi akan semakin kuat dengan interval 2-3 menit, dengan
durasi 50-100 detik.
16
17
17
18
18
19
19
20
3) Perineum
Pada post natal hari ke-5, perineum sudah mendapatkan
kembali sebagian tonus-nya, sekalipun tetap lebih kendur daripada
keadaan sebelum hamil [17].
d. Perubahan Sistem Pencernaan
Alat pencernaan mengalami tekanan yang menyebabkan kolon
menjadi kosong, pengeluaran cairan berlebih pada waktu persalinan,
kurangnya asupan asupan cairan dan makanan, serta kurangnya aktifitas
tubuh. Supaya buang air besar kembali normal, dapat diatasi dengan diet
tinggi serat, peningkatan asupan cairan, dan ambulasi awal. Bila ini tidak
berhasil, dalam 2-3 hari dapat diberikan obat laksanansia. Selain
konstipasi ibu juga mengalami anoreksia akibat penurunan dari sekresi
kelenjar pencernaan dan mempengaruhi
e. Perubahan Sistem Perkemihan
Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit
untuk buang air kecil dalam 24 jam pertama. Urine dalam jumlah besar
akan dihasilkan dalam 12-36 jam post partum.
f. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus. pembuluh-
pembuluh darah yang berada di antara anyaman otot-otot uterus akan
terjepit. Perubahan Sistem Endokrin
1. Hormon Plasenta
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan.
HCG (Human Chorionic Gonadotropin) menurun dengan cepat dan
menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 post partum dan
sebagai onset pemenuhan mamae pada hari ke-3 post partum.
2) Hormon Pituitary
Prolaktin darah akan meningkat dengan cepat. Pada wanita
yang tidak menyusui, prolaktin menurun dalam waktu 2 minggu.
FSH dan LH akan meningkat pada fase konsentrasi folikuler
(minggu ke-3) dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi.
20
21
21
22
22
23
k Pengaturan Suhu
2. Manajemen Bayi Baru Lahir
a. Pengaturan Suhu
Bayi kehilangan panas melalui 4 cara :
1) Konveksi adalah melalui benda-benda padat yang berkontak
dengan kulit bayi.
2) Konduksi adalah pendinginan melalui aliran udara disekitar bayi
3) Evaporasi adalah kehilangan panas melalui penguapan air pada
kulit bayi yang basah.
4) Radiasi adalah melalui benda padat dekat bayi yang tidak
berkontak secara langsung dengan kulit bayi.
b. Resusitasi Bayi Baru Lahir
Resusitasi tidak dilakukan pada semua bayi baru lahir. Akan
tetapi penilaian untuk menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi
harus dilakukan pada setiap bayi baru lahir. Penghisapan lendir dari
mulut bayi, secara stimulasi bayi dengan mengusap telapak kaki atau
punggung bayi apabila dapat bernafas dengan spontan tidak perlu
dilakukan resusitasi.
c. Inisiasi Menyusui Dini(IMD)
Manfaat IMD bagi bayi adalah membantu stabilisasi
pernafasan, mengendalikan suhu tubuh bayi lebih baik dibandingkan
dengan incubator, menjaga kolonisasi kuman yang aman untuk bayi.
d. Pengikatan dan Pemotongan Tali Pusat
Pengikatan dan pemotongan tali pusat segera setelah
persalinan banyak dilakukan secara luas di seluruh dunia, tetapi
penelitian menunjukkan kali ini tidak bermanfaat bagi ibu dan bayi,
bahkan dapat berbahaya bagi bayi. Penundaan pengikatan tali pusat
memberikan kesempatan bagi terjadinya transfuse fetomaternal
sebanyak 20-50% (rata-rata 21%) volume darah bayi.
e. Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
S : Subjektif
Data dari pasien didapat dari anamnesa yang merupakan langkah I Varney.
O : Objektif
Hasil pemeriksaan fisik pemeriksaan diagnostik dan pendukung lain untuk
mendukung asuhan.
A : Analisa data
Kesimpulan apa yang dibuat dari data subyektif dan obyektif
P : Perencanaan
Menggambarkan pelaksanaan dari tindakan dan evaluasi perencanaan
berdasarkan assesment [21].
5 Langkah
7 Langkah (varney) SOAP NOTES
(kompetensi bidan)
Data Data Subjektif & Objektif
Masalah/Diagnosa
Antisipasi masalah
potensial/diagnosa
lain Assement/Diagnosa
Assement/Diagnosa
Menetapkan
kebutuhan segera
untuk konsultasi,
kolaborasi
Perencanaan Asuhan Perencanaan Asuhan Plan :
Implementasi Implementasi a. Konsul
b. Tes diagnostik
Evaluasi Evaluasi c. Rujukan
d. Pendidikan
d. Konseling
e. Follow up
28
29
29
30
30
31
nifas biasanya berlangsung pada rentang waktu 40 hari. Pada asuhan ini
bidan akan memberikan asuhan yang berupa pemantauan involusi uteri,
kelancaran ASI dan kondisi ibu dan anak.
Tujuan diberikannya asuhan masa nifas yakni untuk:
a. Membantu ibu dan pasangan selama masa transisi awal mengasuh anak.
b. Menjaga kesehatan ibu dan bayi secara fisik maupun psikologisnya.
c. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi dan perawatan bayi sehat.
4. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Asuhan ini diberikan kepada bayi baru lahir. Pada bayi baru lahir,
bidan akan memotong tali plasenta, memandikan, mengobservasi ada
tidaknya gangguan pada pernapasan dan memakaikan pakaian dan
membedong dengan kain.
Tujuan diberikan asuhan kepada bayi baru lahir yakni:
a. Untuk membersihkan jalan napas.
b. Memotong dan merawat tali pusat.
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi.
d. Mengidentifikasi dan pencegahan infeksi [22].
G. Landasan Hukum
a. Tugas dan Wewenang Bidan [23].
Berikut adalah tugas dan wewenang bidan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan:
Pasal 46
a. Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan bertugas
memberikan pelayanan yang meliputi:
1) pelayanan kesehatan ibu.
2) pelayanan kesehatan anak.
3) pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
4) pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
5) pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
31
32
H. Tinjauan Islam
Islam sebagai agama yang sempurna, mengatur semua aspek kehidupan.
Memberikan perhatian besar terhadap kelangsungan keluarga, sesuai posisinya
sebagai bagian penting dalam masyarakat. Tentu saja faktor keluarga menjadi
penentu baik atau buruknya suatu masyarakat.
Permasalahan keluarga tentu saja berkaitan erat dengan wanita dan
anak-anak. Bahkan wanita memegang peranan terhadap kelangsungan dan
kesinambungan keluarga tersebut. Perkembangan keluarga melalui proses
keturunan, menjadikan wanita berada di posisi terpenting dalam melahirkan
generasi baru dari manusia. Proses kehamilan yang sepenuhnya diemban oleh
seorang calon ibu, merupakan sebuah kerja keras dan penuh resiko. Membuat
32
33
Artinya: “Dialah yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu, lalu
dijadikan darinya pasangannya, lalu melahirkan dari keduanya banyak laki-
laki dan perempuan …”(QS. Ar-rum: 30)
Kelahiran anak yang melewati proses persalinan juga faktor yang
dapat meningkatkan rasa kasih sayang orang tua terutama ibu kepada anaknya.
33
34
Kelahiran anak melewati proses yang panjang-lebih kurang 9 bulan. Sang ibu
menunggu kelahiran buah hatinya dengan penuh harap dan bahagia. Proses
keibuan pun tumbuh secara alami di samping harus aktifitas sehari-hari.
Allah SWT sebagai pencipta makhluk, telah menjelaskan proses
demi proses penciptaan manusia di dalam rahim seorang perempuan.
34
35
DAFTAR PUSTAKA
FORMAT PENGKAJIAN
oral (minum)
Menilai DJJ setiap kontraksi uterus
selesai.
Segera rujuk jika bayi belum lahir
atau tidak akan segera lahir setelah
pembukaan lengkap dan dipimpin
meneran lebih dari 120 menit pada
primigravida dan lebih dari 60
menit pada multigravida.
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan,
berjongkong atau mengambil posisi √
yang nyaman, jika ibu belum
merasa ada dorongan untuk
meneran dalam selang waktu 60
menit.
IV. PERSIAPAN UNTUK MELAHIRKAN BAYI
15. Meletakkan handuk bersih (untuk
mengeringkan bayi) di perut ibu,
jika bayi telah membuka vulva √
dengan diameter 5-6 cm.
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat √
1/3 bagian seagai alas bokong ibu.
17. Membuka tutup partus set dan √
periksa kembali kelengkapan
peralatan dan bahan.
18. Memakai sarung tangan DTT/steril
pada kedua tangan. √
V. PERTOLONGAN UNTUK
MELAHIRKAN BAYI
19. Setelah tampak kepala bayi dengan
diameter 5-6 cm membuka vulva
maka lindungi perineum dengan
satu tangan yang dilapisi dengan √
kain bersih dan kering, tangan yang
lain menahan belakang kepala
untuk memperthanakan posisi
defleksi dan membantu lahirnya
kepala. Anjurkan ibu meneran
secara efektif atau bernafas cepat
dan dangkal.
20. Meriksa kemungkinan adanya
lilitan tali pusat (ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi),
segera lanjutkan proses kelahiran √
bayi.
Jika tali pusat melilit leher secara
42
bayi asfiksia)
Bila semua jawaban “YA” lanjut ke
26.
26. Keringkan tubuh bayi
Mengeringkan tubuh bayi mulai
dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya (kecuali kedua tangan) √
tanpa membersihkan verniks. Ganti
handuk basah dengan handuk/kain
yang kering,. Pastikan bayi dalam
posisi dan kondisi aman diperut
bagian bawah ibu.
27. Meriksa kembalo uterus untuk
memastikan satu bayi yang lahir √
(hamil tunggal) dan bukan
kehamilan ganda (gemelli).
28. Mmberitahu ibu bahwa ia akan
disuntik oksitosin agar uterus √
berkontraksi baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi
lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM √
(intramuscular) di 1/3 distal lateral
paha (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin).
30. Setelah 2 menit bayi lahir, pegang
tali pusat dengan satu tangan pada
sekitar 5 cm dari pusar bayi,
kemudiaan jari telunjuk dan jari
tengah tangan lain menjepit tali
√
pusat dan geser hingga 3 cm
proksimal dari ousar bayi. Klem
tali pusat pada titik tersebut
kemudian tahan klem ini pada
posisinya, gunakan jari telunjuk
dan tengah tangan lain mendorong
isi tali pusat sekitar 2 cm distal dari
klem pertama.
31. Mendorong dan mengikat tali
pusat.
Dengan satu tangan, pegang tali √
pusat yang telah dijepit (lindungi
pusar bayi) dan lakukan
pengguntingan tali pusat diantara 2
klem tersebut.
Ikat tali pusat dengan benang DTT
atau steril pada satu sisi kemudian
44
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan
1. TK Sabilul Huda : Tahun 2005
2. SDN 1 Darmaraja : Tahun 2005-2011
3. MTsN 1 Kawali : Tahun 2011-2014
4. MAN 2 Ciamis : Tahun 2014-2017
5. D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Ciamis : Tahun 2017-2020
52
53