Anda di halaman 1dari 4

Permintaan Jambu Madu Deli Mencapai Lebih dari 1 Ton per Hari, Bisa Ditanam di Lahan

Terbatas
07 Jan 2016 10:45

Peluangusaha.co - Di kawasan Asia


khususnya Asia Tenggara jambu air
menjadi salah satu jenis buah yang
keberadaannya cukup melimpah dan
tersebar di segala pelosok. Indonesia
ternyata memiliki varietas jambu air
unggulan kualitas super salah satunya ialah
Jambu Madu Deli Hijau asal Langkat
Sumatera Utara. Tanaman jambu yang
dapat tumbuh di berbagai ketinggian ini
memiliki ukuran yang berbeda dari jenis
jambu air tropis lainnya.
Jambu Madu Deli hijau merupakan buah asli dari daerah Langkat, Binjai Sumatera Utara.
Keunggulan jambu ini adalah rasanya yang sangat manis, bertekstur renyah, berukuran lebih
besar dan bisa dipanen sepanjang tahun. Yang berbeda dengan jambu air lain, Jambu Madu
Deli Hijau sangat berpeluang dikembangkan mengingat masyarakat Indonesia pada
umumnya memang menyukai buah khususnya buah jambu air apalagi dengan ukuran yang
besar. Selain itu buah ini pun sangat potensial untuk dikembangkan sebab jumlah petani
pembibit maupun pembesaran semakin tumbuh seiring permintaan Jambu Madu Deli yang
terus meningkat setiap bulan.
Menurut Muhamad Ali Sadikin, pelaku usaha pembibitan dan pembesaran Jambu Madu Deli
Hijau sekaligus Ketua Kelompok Tani Maju Hijau Lestari asal Langkat Sumatera Utara yang
di hubungi Peluang Usaha, prospek usaha Jambu Madu Deli sangat cerah. Itu didasari dari
permintaan buah Jambu Madu Deli yang hingga sampai saat ini belum mencukupi
permintaan konsumen. Menurut Sadikin, di kota Medan saja yang terpaut jarak yang jauh
dari sentra penghasil Jambu Madu Deli di daerah Langkat permintaan Jambu Madu Deli per
hari minimal bisa mencapai satu ton. Angka tersebut di luar permitaan yang datang dari luar
kota.
Sadikin menuturkan bahwa sampai saat ini seluruh petani Jambu Madu Deli belum bisa
memenuhi permintaan pasar karena masih terkendala keterbatasan produksi dan lahan. Oleh
karenannya ia begitu yakin prospek usaha Jambu Madu Deli sangat berpeluang besar.
Menurut Sadikin, tanaman buah Jambu Madu Deli mulai ditanam di daerah Langkat sejak
tahun 2000an hingga tahun 2006. Awalnya tanaman Jambu Madu Deli ditanam oleh orangorang Singapura berperawakan Tiongkok di lahan seluas 4 sampai 5 hektar dengan nama
Jambu Madu. Setelah memasuki tahun 2007 jenis jambu air ini mulai banyak dikenal
masyarakat dan telah bersertifikat dari Dinas Pertanian sehingga namanya menjadi Jambu
Madu Deli Hijau.
Mengikuti perkembangan yang ada hingga sampai saat ini penyuka Jambu Madu Deli terus
berkembang. Bahkan menurut Sadikin selain dalam negeri respon pasar mancanegara
ternyata sangat bagus. Sebagai sentra penghasil Jambu Madu Deli Langkat, Binjai dan Stabat

sudah sering disambangi oleh konsumen asal Malaysia, Singapura dan New Zealand dengan
tujuan untuk mengajak bekerja sama.
Spesifikasi Buah. Menurut Sadikin yang menarik dari karakter tanaman buah Jambu Madu
Deli ini adalah bisa berbuah sepanjang tahun sehingga masa panen akan lebih cepat. Berat
masing-masing buah bisa mencapai 150gram hingga 200gram, memiliki daging buah yang
tebal dan renyah. Keistimewaan Jambu Madu Deli dari mulai keluar bunga sampai berbuah
dan siap panen tanaman hanya membutuhkan waktu tiga bulan dan setelah berbuah pohon
akan cepat berbunga kembali. Ciri buah yang sudah masak ialah berwarna kemerahan semu
pada bagian luar buah, berbintik dan memiliki rasa yang manis antara 8-9 brik. Rasa manis
pada Jambu Madu Deli berasal dari fluktosa yang dihasilkan. Perbedaan mencolok Jambu
Madu Deli dari jenis jambu lain ialah tak memiliki biji dan kaya akan kandungan vitamin.
Menurut studi kesehatan yang sudah dilakukan ahli gizi kandungan vitamin yang terdapat
pada buah yang mampu tumbuh sebesar gelas minuman kemasan itu mampu menurunkan dan
menetralkan kadar gula pada penderita diabetes, paru-paru dan jantung. Karena kandungan
yang terdapat pada Jambu Madu Deli dapat menarik toksin yang ada di dalam tubuh. Tak
seperti kebanyakan buah lain, Jambu Madu Deli bisa dikonsumsi sebelum makan nasi karena
tidak memiliki rasa asam sehingga tidak mengakibatkan sakit perut.
Media Tanam. Yang harus diperhatikan ketika hendak memulai pembibitan Jambu Madu
Deli adalah menyiapkan media tanam berupa planterbag atau polybag. Menurut Sadikin
tanaman buah Jambu Madu Deli akan tumbuh dan berkembang bagus jika ditanam dalam
planterbag atau pun polybag. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dari penanaman
menggunakan polybag maupun planterbag antara lain buah akan terasa lebih manis
ketimbang pohon ditanam di media tanah langsung. Selain itu dengan menanam di polybag
atau planterbag pemupukan, penyemprotan dan pembuangan ranting menjadi lebih mudah
karena media tanam yang sudah dibatasi. Polybag yang berbahan plastik berwarna gelap akan
memuai jika terkena sinar matahari sehingga akar akan bergerak dan mendapatkan oksigen.
Hal senada juga disampaikan oleh Timotius Jongki Gunawan, seorang pembibit tanaman
buah Jambu Madu Deli asal Yogyakarta. Dengan menggunakan planterbag maupun polybag
dapat meminimalisir penggunaan lahan. Menurutnya jika pohon jambu madu ditanam di
media tanah langsung akan memerlukan jarak tanam sekitar 5,5m sampai 8,8m yang dapat
memboroskan penggunaan lahan. Berbeda dengan menggunakan planterbag dan polybag
yang jarak tanamnya hanya 1,5m sehingga menurut Timoti usaha Jambu Madu Deli sangat
disarankan bagi para petani yang ingin membuka kebun namun memiliki lahan yang sempit.
Polybag berukuran lebih kecil ketimbang planterbag yaitu berukuran 38x40cm dan mampu
bertahan 3-4 tahun. Sedangkan planterbag berukuran lebih besar 46x46cm. Penggunaan
media tanam polybag atau planterbag dengan komposisi yang ideal akan sangat menunjang
pertumbuhan pohon dan buah menjadi lebih optimal. Buah akan tumbuh dengan rasa lebih
manis, ketinggian pohon dapat di sesuaikan. Dengan ukuran planterbag 46x46cm terdapat
komposisi berupa sekam, tanah dan guano (kotoran kelelawar). Langkah awal campur tanah
dan sekam lalu tuangkan ke dalam planterbag sebanyak 2/3 dari planterbag, selagi pohon
ditanam berikan guano dan lapisi kembali menggunakan lapisan tanah dan sekam.
Untuk indukan pohon Jambu Madu Deli sebaiknya mendapatkan sinar matahari yang cukup,
paling tidak sekitar 65% dari keseluruhan pohon. Namun jika terlalu banyak tersinar matahari
buah dapat berbentuk kurang sempurna namun memiliki rasa yang lebih manis. Sadikin

selaku pelaku pembesaran tanaman buah Jambu Madu Deli, membungkus buah, pentil
maupun pucuk jambunya menggunakan kantong plastik putih agar tak terkena langsung
paparan sinar matahari, namun sebaiknya tanaman diberi kelambu agar mendapatkan hasil
yang maksimal. Beda halnya dengan Timoti yang menanam Jambu Madu Delinya di dataran
700mdpl, ia lebih memilih membungkus buah Jambu Madu Delinya dengan kantong plastik
dengan warna yang lebih gelap. Selain untuk menghindari sinar matahair pembungkusan
pada buah juga bermanfaat untuk menghindari buah dari paparan pestisida dan pupuk kimia.
Pemasaran. Strategi pemasaran bibit maupun buah Jambu Madu Deli biasanya dilakukan
pembibit atau pembudidaya selain mengandalkan promosi dari mulut kemulut, juga membuat
website memasang iklan di situs iklan gratis, facebook, web pribadi atau juga lewat pameran
agribisnis. Bibit Jambu Madu Deli kebanyakan diburu oleh para konsumen untuk
dibudidayakan sendiri, penghobis dan tak sedikit untuk dijual kembali. Harga bibit Jambu
Madu Deli di dalam polybag terbilang murah. Harganya tergantung dengan ukuran di
antaranya tinggi 30cm-40cm dijual di pasaran seharga Rp 50 ribu per pohon. Ukuran 50 cm
ke atas Rp 75 ribu/pohon dan ukuran 1 meter Rp 125 ribu. Sedangkan pohon yang sudah
berbuah berukuran tanggung dijual di pasaran mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per
pohon.
Harga buah lebih fantastis, 1kg Jambu Madu Deli grade A di pasaran seharga Rp 50 ribu/kg,
grade B Rp 35 ribu/kg. Namun pembelian langsung pada petani, harga dipatok mulai dari
grade A Rp 30 ribu/kg dan grade B Rp 25 ribu/kg tergantung kondisi buah. Dalam hal
pengiriman, bibit bisa dikemas dalam kardus atau boks kayu dengan posisi tegak berdiri atau
rebah dan disusun rapat agar tidak saling bergesek atau terguncang. Media tanam dalam
polybag maupun pot juga bisa dikurangi atau tetap utuh. Namun, alternatif pengiriman bibit
untuk efisiensi biaya dapat dilakukan dengan menumpuk bibit. Gunakan jasa ekspedisi
pengiriman yang terpercaya.
Kendala. Baik Timoti, Sadikin dan Muhamad Rafi yang dihubungi Peluang Usaha secara
terpisah menuturkan, budidaya Jambu Madu Deli terbilang mudah, tak ada kendala yang
berarti meski ada beberapa yang memang menjadi masalah dalam budidaya. Kendala yang
dihadapi Timoti adalah masalah pemilihan induk untuk dijadikan batang bawah karena
ketersediaannya masih belum banyak.
Muhammad Rafi asal Riau yang melakukan pembesaran Jambu Madu, sering menghadapi
hama dan penyakit yang kerap menyerang tanaman Jambu Madu Delinya seperti lalat buah
yang bisa mengakibatkan buah tidak mulus, belalang/ulat pemakan daun serta tungau (sejenis
kutu) bisa menjadi hama dan penyakit yang bisa merusak kualitas buah dan daun tanaman.
Mengatasi serangan hama lalat buah biasa dengan membungkus buah jambu menggunakan
kelambu dan untuk hama belalang atau ulat disemprotkan insektisida, dan untuk mengatasi
tungau (sejenis kutu) dengan penyemprotan akarisida.
Tips untuk Pemula. Bagi pemula yang ingin memulai usaha di bidang agribisnis Jambu
Madu Deli merupakan komoditi yang patut di coba. Karena bisa dibudidayakan di lahan
terbatas dengan jumlah pohon yang banyak. Pemula bisa melakukan usaha pembibitan di
lahan seluas 500m2 dan melakukan perbanyakan dengan cara stek, cangkok, okulasi maupun
sambung pucuk. Pemula juga bisa memulai usaha pembibitan dengan membeli bibit hasil
okulasi langsung dari petani bibit yang berumur dua bulan, lalu tinggal merawatnya sampai
akhirnya bibit layak jual kembali atau dibesarkan hingga berbuah.

Bagi yang akan mendalami usaha ini, baik pembibitan maupun pembesaran sama-sama
memberikan untung berlimpah. Sebab tanaman buah Jambu Madu Deli ini selain mudah
diperbanyak juga mudah dipelihara, tidak rewel, dan berbuah sepanjang tahun. Hal ini seperti
yang telah dibuktikan oleh Timoti pembibit di daerah Yogyakarta yang memperoleh untung
30% dan Muhamad Raffi usaha pembuahan dan pembibitan di Riau yang mendapat untung
hingga di atas 50%.
- See more at: http://peluangusaha.co/rubrik/1058/Permintaan-Jambu-Madu-Deli--MencapaiLebih-dari-1-Ton.html#sthash.7HcXOh86.dpuf

Anda mungkin juga menyukai