Home, Profil, Visi MIsi, Jenis Bibit Jambu, Jenis Bibit Lainnya, Cara Pesan Bibit, Cara
Kerjasama, Keunggulan Bibit,Budidaya, Binaan, Pesan dan Kesan, Testimoni, Kontak, Foto
Aktivitas, Video.
CARA BUDIDAYA
Budidaya Jambu Madu Deli dengan sistem Tabulampot tidak
memerlukan lahan yang luas, namun dengan hanya pemamnfaatan lahan
pekarangan sekitar rumah, kita sudah dapat mengebunkan Jambu Madu
Deli. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam sistem tabulampot
ini,ada beberapa tahap yang harus kita perhatikan :
1. Pemilihan bibit.
2. Media tanam yang sesuai.
3. Tempat / wadah.
4. Perawatan .
5. Pasca panen.
A. Pemilihan bibit
Bibit yang akan kita tanam harus jelas asal usulnya dari sumber yang
dapat dipercaya, karena dari bibit yang kita tanam merupakan titik awal
penentu keberhasilan daripada budidaya tabulampot kita.
B. Media tanam
Media tanam termasuk bagian yang penting dalam mendukung
keberhasilan budidaya Jambu Madu Deli dengan sistem Tabulampot,
karena media yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh dalam sistem ini
maka akan berakibat tanaman tidak akan berkembang baik sesuai dengan
yang kita inginkan. Adapun media yang di anjurkan dalam budidaya
tabulampot Jambu Madu Deli :
1.
Tanah / kompos yang steril dari berbagai penyakit yang dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman baik cendawan maupun nematoda
yang menyerang pada sistem perakaran tanaman.
2.
Pupuk kandang yang sudah di fermentasi. Dan khusus untuk jambu
Madu Deli dianjurkan pupuk kandang dari jenis unggas, karena hal ini
berpengaruh pada rasa jambu itu sendiri.
3.
Pencampuran antara tanah dengan pupuk kandang dengan
perbandingan 2:1 ( 2 tanah + 1 pupuk kandang ).
C. Tempat / wadah
Tempat/wadah yang biasa di gunakan ada beberapa pilihan, antara
lain:
1. Polybag khusus ( tempahan ) dengan kadar kemurnian 100% dengan
ukuran minimal 6070cm ini mampu bertahan 3-4 tahun.
2.
Pot/ ember pelastik anti pecah dengan diameter minimal 60 cm ini
mampu bertahan hingga 4-5 tahun.
3. Goni biji pelastik dengan dimeter 60 cm ini mampu bertahan hingga 2- 3
tahun.
D. Perawatan
Dalam merawat jambu Madu deli dengan Sistem Tabulampot, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Pengendalian hama.
Hama penggangu tanaman Jambu Madu Deli terutama pada saat
daun muda biasanya hama yang menyerang yaitu :
- belalang
- ulat
- kutu
- lalat buah (dacus pedetris )
Untuk penyemprotan hama dapat di sesuaikan dengan musim. Bila
kemarau, penyemprotan hama cukup 1 bulan sekali dan saat musim hujan
bisa 1 - 3 minggu sekali tergantung serangan pengganggu tanaman
jambu. Biasanya musim hujan serangan lebih tinggi bila di banding pada
musim kemarau.
2. Pemupukan
Pemupukan dasar sebaiknya menggunakan pupuk kandang dan kimia
( NPK 25x 7 x7 ). Hal ini dilakukan sejak umur 1- 6 bulan pertama.
Pemupukan selanjutnya, pupuk kandang dan kimia ( NPK 16x16x16 )
NB:
Pemupukkan Kimia Interval Waktu 7-10 hari sekali
Pemupukan Pupuk Kandang 1-2 Bulan Sekali
3. Pemangkasan
Untuk menyeimbangkan percabangan, maka perlu adanya pemangkasan
agar pohon sesuai dengan kondisi Tabulampot.
Dalam pemangkasan ada 2 tahap.
1. pemangkasa pembentukan karakter pohon
2. pemangkasan penyeimbang
agar produksi buah tetap stabil tidak terganggu dengan percabangan
yang mengakibatkan buah tidak maksimal.dilakukan pemangkasan 6-8
bulan sekali.
4. Penyiraman
Penyiraman termasuk bagian yang penting, karena hal iniakan
mempengaruhi pertumbuhan dan rasa daripada buah itu sendiri.
Adapun penyiraman yang baik yaitu :
1. Umur 1- 6 bulan cukup satu kali penyiraman dengan volume 3- 4 liter
air
2. Umur 6- 12 bulan penyiraman dua kali sehari, yaitu pagi dan sore
3. Umur 12 bulan dan seterusnya pada saat pembuahan pada saat kemarau
maka penyiraman tiga kali sehari.
E. Pasca panen
Untuk menghasilkan buah jambu yang super maka perencanaan dari awal
sejak berbunga harus sudah di program,yaitu :
1. Penjarangan bunga.
2. pemilihan bakal buah.
3.pembungkusan
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan buah yang berkualitas.Agar buah
yang dihasilkan sesuai dengan yang kita inginkan, sehingga pada
akhirnya mendapatkan buah yang maksimal, tingkat kematangan sesuai
yang di inginkan konsumen, sehingga buah yang di hasilkan seragam dan
sesuai dengan permintaan pasar.
Jambu deli hijau berubah warna kemerahan karena diduga pengaruh pemberian pupuk
kandang ayam berlebihan
Menurut ahli fisiologi tumbuhan dari Institut Pertanian Bogor, Dr Ir Ahmad Junaedi MSi,
sinar matahari memang mempengaruhi warna buah jambu. Soal pemindahan tanaman pada
akhir Desember 2014, menyebabkan banyak akar putus. Akibatnya tanaman mengalami stres.
Setelah itu, Bayu memberikan banyak pupuk kandang yang mengandung nitrogen tinggi.
Pemberian nitrogen menyebabkan buah menjadi lebih bongsor dan sel-sel lebih tipis dan
berubah merah. Kasus seperti itu kerap terjadi pada aglaonema. Pada kondisi kurang sehat
atau terganggu, pucuk tanaman itu kerap berubah menjadi merah dan ukurannya mengecil.
Pembungkus buah juga mempengaruhi terbentuknya warna merah. Buktinya, setelah tanaman
beradaptasi, kemudian Bayu mengganti pembungkus plastik berwarna biru, warna kulit buah
kembali hijau seperti lazimnya buah jambu madu deli hijau.
Meski hanya mengandung 5% darah merah, tetapi bila kondisi lingkungan memungkinkan,
maka kulit jambu dapat memunculkan warna merah. Untuk mengetahui sifat dominan, bisa
dilihat dari sentra penanaman. Karena selalu berwarna hijau, Sunardi, kolektor jambu air di
Binjai, Sumatera Utara, mendaftarkan jambu air unggul itu dengan nama deli hijau.
Oleh karena itulah Reza berpesan untuk tidak menyebut warna saat mengusulkan penamaan
satu varietas. Nama yang dirilis tidak boleh menggunakan kata hijau untuk deli hijau. Sebab,
bila perawatan dan kondisi lingkungan berbeda, warna akan berubah. Biasanya yang akan
berubah merah pada jambu air itu ialah cuping bagian bawah atau bagian dekat tangkai buah.
Kasus itu muncul terutama bila perbanyakan tanaman selalu menggunakan vegetatif. Apalagi
bila pohon berbeda-beda sumbernya.
5 Tips Jitu Menanam Dan Merawat Jambu Madu Bagaimanakah cara atau tips
menanam dan merawat jambu madu supaya bisa tumbuh subur ?
Diketahui bahwa jambu air jenis madu dikenal mempunyai citarasa yang begitu manis dan
legit menyerupai madu.
Bentuk buahnya pun cantik dan tumbuhan ini asli berasal dari Deli yang bisa dibudidayakan
dengan baik di pekarangan belakang rumah maupun memakai media pot.
Beruntung sekali anda jika ternyata berhasil mengembangkan tanaman ini dalam skala besar,
dimana diketahui bahwa tingkat kesulitan dalam merawat tanaman ini pun tergolong rendah.
Bahkan anda hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam / hari untuk merawat pohon jambu
madu yang sudah berusia dewasa agar bisa tumbuh optimal.
Erat hubungannya dengan penjelasan kami tersebut di atas, simak kiat kiat penanaman dan
perawatan jambu madu berikut ini :
1). Tanam Pada Posisi Yang Tepat
Menanam pohon jambu madu bisa anda lakukan secara langsung di tanah atau dengan
bantuan media pot.
Idealnya, buat lubang penanaman di tanah yang mempunyai jarak sekitar 2,5 sampai 3 meter
sehingga masing masing tanaman akan tumbuh secara normal.
Sedangkan untuk penanaman yang menggunakan pot, anda bisa menerapkan atau melakukan
teknik pembuatan tabulampot yang benar dan sederhana.
Penanaman yang dilakukan terlalu rapat atau penggunaan pot yang berukuran kecil justru
berakibat terjadi ketidaknormalan pertumbuhan terhadap tanaman tanaman tadi sebagai
bibit baru.
2). Siram Tanaman Pada waktu Pagi dan Sore Hari
Jambu madu merupakan tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah cukup banyak untuk
bisa tumbuh besar dan normal.
Itulah sebabnya, dibutuhkan tehnik penyiraman tanaman minimal 2 kali sehari ketika pagi
dan sore.
Namun bila cuaca sedang panas ( musim kemarau ), intensitas penyiraman bisa anda
tingkatkan menjadi 3 4 kali sehari agar kebutuhan air dapat terpenuhi.
Prosedur penyiraman tanaman adalah dilakukan dengan metode manual, irigasi, atau
memakai kran otomatis.
3). Berikan Pupuk Kandang Dan Pupuk NPK
Agar tingkat kesuburan media tanam dapat terjaga sehingga pohon jambu dapat berbuah
lebat, anda perlu memberikan perhatian penuh terhadap kondisi keseluruhan tanaman dengan
melakukan pemupukan, berikan pupuk kandang dan pupuk NPK secara berkala.
Taburkan pupuk ini di sekitar pohon jambu madu tanpa mengenai batang utamanya.
Ketika mendekati masa panen, frekuensi pemberian pupuk bisa lebih ditingkatkan setiap 2
kali / minggu.
4). Berantas Hama Dan Penyakit
Pemberantasan hama dan penyakit bertujuan untuk memastikan bahwa tanaman mampu
menghasilkan buah dengan kualitas tinggi tanpa mengalami pembusukan, rasa kurang
sempurna serta kecacatan bentuk luar.
Maka dari itu, lakukan penyemprotan secara rutin dengan menggunakan pestisida dan
insektisida yang sesuai dengan usia tanaman.
Guna menghindari serangan ulat, bungkus masing masing bakal buah dengan memakai
kertas koran atau plastik.
5). Pilih Bibit Dari Varietas Unggulan
Paling utama dan perlu diingat bahwa anda harus jeli dalam memilih bibit jambu madu yang
berasal dari varietas unggulan dan berkualitas tinggi.
Anda harus bisa memilih bibit semacam ini karena telah terbukti mempunyai daya tahan dan
daya produksi yang sempurna.
Baca Artikel Lainnya :
Walaupun harganya mahal, tetapi hal ini merupakan suatu bentuk investasi yang aman untuk
anda lakukan dal mendapatkan hasil panen yang memuaskan. Sehat dan berlimpah.
Demikian ulasan singkat dari kami, semoga bermanfaat !
Mengapa durian musang king layak untuk dibudidayakan? Karena buah yang dihasilkan
menunjukkan tekstur yang lembut layaknya durian montong, dengan aromanya yang harum
serta rasanya yang manis dan legit.
Lantas hal tersebut membuat durian ini berharga mahal, untuk pasaran Malaysia dan
singapura durian musang king diharga Rp 250.000.
2. Durian bawor
Durian bawor masuk dalam kategori unggulan karena keistimewaan nya yaitu: lebih cepat
berbuah, jika ditanam pada ketinggian 70 cm 100 cm akan berbuah disaat usia 3 4 tahun.
Sedangkan untuk kualitas buah, Bawor memiliki rasa yang manis dan legit ditambah daging
buah nya tebal dengan biji yang kecil / kempes.
3. Durian menoreh kuning
Durian unggulan yang berasal dari jogja ini merupakan durian yang layak juga untuk
dibudidayakan, karena memiliki keunggulan dalam pembudidayaan nya yang cukup mudah
dari durian yang lain, tahan terhadap serangan hama (lalat buah), memiliki daya prduksi buah
yang panjang hingga 50 100 tahun kedepan.
Kriteria buah menoreh kuning tentunya memiliki rasa manis dan legit pula, serta serat halus
yang menempel pada permukaan buah memberikan rasa sensasi yang baik ketika
mengonsumsi nya.
4. Durian Ochee
Durian ochee merupakan durian yang mampu mengalahkan pesaingnya yaitu durian musang
king, hal tersebut dikarenakan keunggulan buahnya yang tidak lengket ketika dipegang
namun begitu nempel dan legit ketika sampai dilidah, terdapat 5 rasa kombinasi yang
terkandung seperti: gurih, manis, lembut, dan sedikit memiliki rasa pahit yang sudah menjadi
ciri khas durian.
Durian ochee dapat dijadikan sebagai referensi kalian dalam memulai budidaya durian, hal
tersebut dikarenakan tanaman buah ini sangat ramah disemua tempat tanah serta tahan
terhadap cuaca kering.
Baca Artikel Lainnya :
Otomatis hal tersebut dapat meminimalkan budget perawatan durian pada umumnya,
sehingga hal tersebut dapat memberikan keuntungan yang baik untuk kalian.