Bagi Anda yang sedang mencari komoditas emas untuk dibudidayakan, maka kapulaga
adalah jawaban yang tepat. Ya, budidaya kapulaga hijau ataupun jenis lainnya sedang
sangat diminati saat ini.
Bukan hanya dicari oleh masyarakat Indonesia saja, buah kapulaga juga diminati di pasar
internasional. Ini dibuktikan dari banyaknya permintaan buah kapulaga dari berbagai
negara, seperti Cina, Hongkong, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan,
Singapura, hingga Jerman dan Amerika Serikat.
Di Indonesia sendiri, buah kapulaga juga banyak dicari oleh perusahaan jamu dan obat-
obatan herbal. Ini dikarenakan buah kapulaga memiliki kandungan minyak atsiri yang
sangat baik untuk kesehatan manusia. Wah, menggiurkan bukan?
Bahkan untuk permintaan nilai ekspornya semakin meningkat, hingga 6.248 ton senilai
7.785.335 dollar Amerika.
Untuk kebutuhan dalam negeri sendiri, tanaman kapulaga masih besar kebutuhannya
untuk industri makanan, minuman serta kebutuhan farmasi.
Hal inilah yang menjadikan tanaman kapulaga memiliki prospek yang cukup bagus jika
dikembangkan, salah satunya dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Lalu, bagaimana cara budidaya kapulaga biar cepat panen dan bisa terus panen hingga
lebih dari 5 tahun? Yuk simak panduan budidaya kapulaga berikut:
Dengan begitu, hanya dalam satu luasan lahan, Anda bisa mendapatkan keuntungan
berlipat.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah syarat hidup tanaman kapulaga:
Oleh karena itu, Anda harus melakukan pengolahan lahan dengan baik dan benar. Anda
juga sangat disarankan untuk membudidayakan kapulaga dengan sistem organik.
Sebab, beberapa perusahaan obat dan farmasi maupun beberapa negara pengimpor
umumnya menginginkan kapulaga yang terbebas dari bahan-bahan kimia. Utamanya
pupuk kimia.
Selain lebih sehat, pupuk organik yang mengandung nutrisi lengkap seperti produk GDM
Organik juga terbukti efektif digunakan sebagai pupuk perangsang buah kapulaga. Sebab,
kapulaga bisa terangsang untuk terus berbuah jika mendapatkan nutrisi yang cukup dan
mendapatkan enzime pertumbuhan.
Produk GDM Organik yang Anda aplikasikan saat penolahan lahan maupun pengaplikasian
rutin setelah tanam, mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, serta bakteri baik
yang dapat menciptakan enzim pertumbuhan. Dengan begitu, tanaman kapulaga akan
terus berbuah meski sudah lebih dari 5 tahun.
Nah, berikut ini adalah panduan cara pengolahan tanah dan pemupukan dasar dengan
sistem organik:
1. Cangkuli tanah hingga dapat membalik tanah dengan kedalaman 5-8 cm. ini
sekaligus bertujuan untuk menggemburkan tanah.
2. Buat bedengan pada tanah yang sudah gembur tersebut.
3. Ukuran bedengan dapat disesuaikan dengan luasan laha. Meski begitu,
disarankan untuk membuat bedengan dengan ketinggian 30-40 cm dan lebar
150-250 cm.
4. Jarak tanam disesuaikan dengan tanaman penaungnya. Namun, disarankan
dengan ukuran sekitar: Panjang:2-2,5 cm dan lebar 1,5-2 m.
5. Siapkan tangki sprayer berisi air penuh. Tuangkan 250 ml GDM Black
BOS kedalam tangki sprayer tersebut, lalu aduk hingga tercampur merata.
6. Sirami tanah hingga basah. Berulah kemudian semprotkan larutan GDM Black
BOS tersebut ke bedengan yang sudah disirami. Tujuan dari
pengaplikasian GDM Black BOS ini adalah untuk mencegah penularan penyakit
melalui tanah (tular tanah), meremediasi tanah yang tercemar, menghilangkan
bibit-bibit penyakit yang ada ditanah, serta menggemburkan dan menutrisi
tanah.
7. Dosis yang disarankan untuk GDM Black BOS adalah sebanyak 5 kg/ha.
8. Tebarkan secara merata GDM SaMe Granule Bio Organic keseluruh permukaan
bedengan. Dosis yang disarankan adalah 150 kg/ha.
9. Diamkan tanah selama lebih dari 7 hari. Ini bertujuan agar proses
penggemburan, pemusnahan bibit penyakit dan penyuburan tanah dari bakteri
GDM dapat berjalan optimal
10. Anda bisa melihat perubahan tanah yang menjadi lebih gembur dan subur
setelah pengaplikasian GDM SaMe Granule Bio Organic dan GDM Black BOS.
Sambil menunggu proses persiapan tanah selesai, kini saatnya Anda untuk
mempersiapkan bibit tanaman.
Namun sebelum itu, Anda harus memastikan dulu bahwa tanaman penaung yang Anda
tanam sebelumnya sudah tumbuh dengan baik dan mampu menjadi difuser terhadap sinar
matahari.
Untuk mendapatkan penyaring sinar matahari yang optimal, Anda disarankan untuk
menanam tanaman penaung berupa pohon. Disarankan juga untuk memilih pohon yang
bisa dipanen.
Meski begitu, perbanyakan tanaman kapulaga secara vegetatif lebih banyak dipilih karena
lama proses penanaman dan budidaya yang singkat, tingkat keberhasilan tumbuh yang
lebih tinggi dan sifat unggul dari induk pasti turut diturunkan.
Perbanyakan secara vegetatif bisa diperoleh dengan stek anakan maupun sobekan
rumpun tanaman. Agar lebih jelas, berikut ini adalah panduan cara mempersiapkan bibit
kapulaga:
1. Pilih Indukan kapulaga yang sehat, bebas penyakit, dan memiliki sifat unggul
(buah besar, berwarna merah cerah, dan berbuah banyak).
2. Jangan lupa pilih bibit yang jelas asal-usulnya dan merupakan jenis murni yang
tidak tercampur.
3. Pilih indukan yang berumur 10-12 bulan dan rimpang sudah mempunyai 2-3
mata tunas.
4. Pada stek anakan, pilih anakan yang sudah memiliki 4-10 helai daun, sudah
terdapat rimpang/rhizome, sudah berakar, dan terbentuk tunas.
5. Tidak ada luka memar, keriput, layu, ataupun cacat fisik lain.
6. Pilih rimpang yang tampak kencang, segar, dan kulit tidak terkelupas.
7. Tunas sudah berumur 3 bulan.
Setelah mendapatkan bibit yang berkualitas dari indukan unggul, maka langkah selanjutnya
adalah memberikan perlakuan terhadap bibit yang dipilih. Berikut ini adalah caranya:
Meski begitu, pupuk organik yang Anda gunakan juga harus bisa memenuhi kebutuhan
unsur hara makro dan mikro, sehingga bisa membantu mempercepat pertumbuhan
tanaman. Sebab, tidak semua pupuk organik mengandung unsur hara makro-mikro
lengkap.
Disarankan untuk menggunakan produk GDM Organik yang terdiri dari Pupuk Organik Cair
GDM Spesialis Tanaman Pangan, GDM SaMe Granule Bio Organic dan GDM Black BOS.
Sebab, rangkaian produk GDM Organik ini mengandung unsur hara makro-mikro dan
bakteri baik yang sangat dibutuhkan tanaman. Berikut ini adalah kandungan yang terdapat
didalam produk GDM Organik:
1. Unsur hara makro (N,P,K) sangat dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Sehingga pupuk organik yang Anda gunakan harus mengandung N,P,K dalam
jumlah yang sesuai.
2. Unsur hara mikro seperti Na, Ca, Mg, Fe, Cu, Zn, Mn, B, Co, Mo juga sangat
dibutuhkan oleh tanaman untuk menunkang pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, meski diserap dalam jumlah kecil. Oleh karena itu, pupuk yang Anda
gunakan juga harus mengandung unsur hara tersebut.
3. Bakteri baik juga memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kapulaga. Bakteri baik (apatogen) ini berperan dalam
membantu penyediaan enzim pertumbuhan dan lainnya, melawan bakteri jahat
(patogen) ataupun jamur dan virus penyebab penyakit, membantu
meningkatkan sistem kekebalan tanaman terhadap serangan hama penyakit,
serta menyuburkan dan menggemburkan tanah.
Mengetahui begitu banyaknya peran pupuk GDM Organik ini, sehingga Anda sangat
disarankan untuk mengaplikasikan produk ini ke tanaman kapulaga. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini adalah cara pemupukan kapulaga secara organik:
a. Pemupukan Rutin
Sesuai namanya, pemupukan rutin harus dilakukan secara rutin untuk membantu
memenuhi kebutuhan hara sehari-harinya.
Dalam pemupukan rutin ini, dibagi menjadi dua, yaitu saat tanaman berumur <3 bulan dan
>3 bulan. Berikut ini panduannya:
b. Pemupukan Pengulangan
Selain melakukan pemupukan rutin, Anda juga perlu melakukan pemupukan pengilangan.
Tujuannya, agar tanah sebagai penyedia hara bisa terus memberikan nutrisi untuk
tanaman.
Oleh karena itulah, pemupukan pengulangan ditujukan untuk memupuk tanah. Lakukan
pemupukan pengulangan ini dengan cara:
Dengan melakukan pemupukan tersebut secara rutin, maka Anda bisa melakukan
pemanenan kapulaga secara rutin hingga lebih dari 5 tahun.
Ini dikarenakan pemupukan produk GDM Organik terbukti bisa mencegah serangan hama
penyakit dan bisa memenuhi seluruh kebutuhan tanaman. Dengan begitu, tanaman bisa
terus produktif hingga lebih dari 5 tahun.