Anda di halaman 1dari 46

MODUL

BIMBINGAN TEKNIS PENANAMAN TANAMAN


DI KELURAHAN KAMPUNG TENGAH,
KECAMATAN KRAMAT JATI,
JAKARTA TIMUR

Penulis :

PS Dyah Prinajati

Linda Noviana

Laila Febrina

Program Studi Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik
Universitas Sahid Jakarta
Cara dan Tips Budidaya Kangkung Darat Hasil Melimpah

Tidak ada salahnya budidaya sayuran untuk memanfaatkan lahan yang ada. Salah satu jenis
sayuran yang mudah dibudidayakan dan berpeluang di pasaran adalah kangkung. Kangkung
merupakan jenis sayuran yang kini banyak diminati masyarakat luas. Kangkung memiliki
rasa yang lezat dan harga yang terjangkau di pasaran. Mulai dari tempat makan yang
sederhana sampai yang mewah memiliki menu makanan dari bahan kangkung ini.

Indonesia memiliki kondisi geografis yang cocok untuk pertumbuhan kangkung. Kangkung
dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi. Berdasarkan habitat hidupnya,
kangkung dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kedua jenis
tersebut memiliki ciri masing-masing. Namun saat ini kangkung darat lebih banyak
dibutuhkan dan beredar di pasaran karena budidaya kangkung darat ini sangat mudah dan
memiliki siklus panen cepat, yaitu sekitar4-6 minggu.

Banyak cara untuk budidaya kangkung darat, namun dapat dilakukan tips berikut untuk
mendapat hasil panen yang lebih melimpah.

Pembibitan

 Pembibitan dapat dilakukan melalui cara vegetatif dengan stek batang dan cara
generatif dengan menggunakan biji. Namun disarankan menggunakan biji agar bisa
memilih benih yang berkualitas tinggi dan seragam.
 Jangan menggunakan benih yang sudah berumur lebih dari satu tahun, karena
produktivitasnya akan menurun.
 Bibit yang baik jadi akan tumbuh dengan tegak, bukan menjalar.

Persiapan Lahan

 Lahan dibersihkan dari gulma dan kotoran terlebih dahulu.


 Buatlah bedengan selebar 1 meter dengan ketinggian sekitar 30 cm. Jarak antar
bedengan 30 cm untuk saluran drainase air dan jalan pemeliharaan.
 Usahakan lahan mendapat sinar matahari penuh dan rata untuk pertumbuhan
kangkung.
Pemupukan

 Dilakukan sekali sebelum penanaman karena untuk pupuk dasar dan kebutuhan nutrisi
sampai tanaman sampai panen.
 Pemupukan dilakukan dengan pupuk kandang yang terutama berasal dari kotoran
ayam. Pupuk akan lebih ramah lingkungan dan terurai sehingga cocok dengan
tanaman kangkung yang bersiklus panen cepat. Pemupukan dilakukan 3 hari sebelum
penanaman sekitar 10 ton per hektar.

Penanaman

 Lubang tanam atau sebagai jarak tanam disiapkan 20 cm x 20 cm untuk ruang tumbuh
kangkung.
 Jangan menyebar benih, namun masukan benih ke dalam tiap lubang sebanyak 3 biji
agar lebih tertata dan optimal pertumbuhannya serta tidak ada benih yang terbuang,
walaupun cara ini memakan waktu yang lebih lama.
 Tutup lubang tanam dengan tanah yang sudah dicampur pupuk kandang.

Pemeliharaan

 Penyulaman, dilakukan untuk mengambil atau mengganti tanaman yang tidak


tumbuh dengan sempurna agar tidak mengganggu tanaman yang lain.
 Penyiangan, dilakukan untuk pembersihan gulma yang pertumbuhannya lebih cepat
dibanding kangkungnya sendiri.
 Pengairan, merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan. Air harus selalu
tersedia dalam kondisi lapang. Penyiraman dapat dilakukan pagi dan sore hari bila air
hujan tidak mencukupi.
 Pengendalian hama dan penyakit, dilakukan untuk mencegah produksi kangkung
menurun. Hama yang sering menyerang adalah ulat grayak (Spodaptera litura) dan
kutu daun (Myzus persicae). Sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah karat
putih. Gunakan pestisida biologi atau nabati untuk menjaga kualitas dan keamanan
produk.
 Pemupukan, dilakukan apabila diperlukan saja atau jika keadaan tanah memang
kurang subur.

Panen

 Panen dapat dilakukan sekitar 4-6 minggu setelah masa tanam. Kangkung yang sudah
siap panen berwarna hijau dan sudah lebat. Kangkung darat memang memiliki batang
yang lebih kecil dan warna yang tidak sehijau kangkung air.
 Pemanenan pertama dapat dengan cara dipotong batang bagian bawah, karena
kangkung darat mampu dipanen 2 kali, sehingga panen yang kedua bisa dengan
mencabut sampai akarnya.

Pemasaran kangkung dilakukan dengan membersihkan hasil panen dengan air mengalir
sehingga terhindar dari kontaminan dan menjaganya agar tetap segar. Hasil panen juga
jangan sampai terkena matahari secara langsung dan ditempatkan di tempat yang lembab.
Panduan Lengkap Cara Budidaya Jahe Emprit
Dalam Polybag Dengan Mudah

Jahe emprit adalah salah satu jenis jahe yang memiliki ukuran yang kecil, dibandingkan
dengan jenis jahe lain seperti jahe gajah dan jahe merah. Jahe merupakan jenis tanaman obat
yang dimanfaatkan rimpangnya. Permintaan jahe dipasaran kini cukup tinggi sehingga
banyak orang yang mencoba membudidayakan jahe, namun bagi orang yang tidak memiliki
lahan yang luas untuk budidaya jangan khawatir karena ada solusi untuk mengatasi hal
tersebut yaitu dengan menanam jahe emprit tersebut dalam polybag atau pot. Berikut adalah
cara budidaya jahe emprit dengan menggunakan polybag atau pot:

a. Pemilihan Bibit Jahe Emprit


Bibit adalah hal utama yang perlu disiapkan dalam melakukan budidaya. Bibit jahe emprit
dapat diperoleh dari pembibitan atau perkebunan jahe emprit yang sudah ada. Pilihlah bibit
yang baik dan berkualitas, memiliki daya tumbuh yang tinggi serta jahe yang dihasilkan
berkualitas pula tidak cacat.

b. Tempat Menanam Dan Media Tanam


Karena bibit jahe emprit nanatinya akan tumbuh besar maka gunakan polybag atau pot tanam
yang berukuran besar dengan diameter sekitar 60cmx40cm. Siapkan media tanam berupa
tanah yang sedikit gembur dan berpasir dicampur dengan pupuk kandang.

c.Penanaman Jahe Emprit


Setelah bibit, tempat tanam dan media tanam siap mak selanjutnya lakukan penanaman.
Tanam bibit jahe emprit pada kedalaman 5-7 cm dengan tunas menghadap atas karena jika
terbalik maka pertumbuhan jahe akan terhambat. Lakukan penanaman ini pada saat musim
hujan sehingga anda tidak perlu menjaga kelembaban media tanam bibit jahe emprit yang
baru di tanam tersebut.

d. Perawatan Tanaman Jahe Emprit


Walau ditanam dalam polybag atau pot, tanaman jahe emprit juga perlu dilakukan perawatan
yang rutin untuk menghasilkan jahe emprit yang berkualitas dengan hasil panen memuaskan.
Perawatan yang perlu dilakukan antara lain: Penyiraman, penyiangan gulma, pemupukan,
pembubunan, penyulaman dan pengendalian hama.

1. Penyiraman
Lakukan penyiraman secara rutin yaitu sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
Usahakan media tanam selalu dalam keadaan lembab dan tidak kering karena jika
mengalami kekeringan tanaman jahe emprit akan mati.
2. Penyiangan gulma
Lakukan penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu yang tumbuh dalam
pot karena akan mengganggu pertumbuhan rimpang jahe. Lakukan penyiangan secara
intensif. Penyiangan gulma tersebut mulai dilakukan pada saat tanama jahe emprit
berumur sekitar 4 bulan agar tidak merusak akar rimpang. Gulma biasanya banyak
tumbuh pada saat tanaman jahe emprit berumur 6 bulan.
3. Pemupukan
Setelah tanaman jahe tumbuh lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk
kandang berupa kotoran sapi ataupun kotoran domba. Pada saat tanaman jahe
memasuki umur 4 bulan maka lakukan pemupukan kembali dengan pupuk kandang
agar tanaman jahe emprit lebih subur.
4. Pembubunan
Lakukan pembubunan atau pendangiran setelah tanaman jahe berbentuk rumpun
dengan 4 atau 5 anakan agar rimpang jahe emprit tetap tertuup tanah dan sistem
drainase juga akan terjaga.
5. Penyulaman
Lakukan penyulaman pada tanaman jahe yang tidak tumbuh dengan tanaman yang
baru, penyulaman tersebut dilakukan saat tanaman jahe berumur sekitar 1 bulan
setelah tanam.
6. Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Jahe Emprit
Penyakit yang sering menyerang tanaman jahe adalah penyakit busuk rimpang
(disebabkan oleh bakteri Ralstonia solonacearum), penyakit ini belum ada cara
pengendalian yang memadai namun penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan
penanaman dengan bibit yang baik, pembuatan irigasi, pergiliran tanaman, dan
melakukan penyiangan.
Menanam Bayam dalam Polybag

Bayam adalah salah satu sayur yang paling wajib untuk berada di hidangan masyarakat
Indonesia karena mudahnya dalam pemprosesannya untuk dijadikan bahan makanan. Tinggal
cukup direbus saja, maka sayuran ini dapat langsung dikonsumsi dengan makanan pokok
lainnya.

Selain itu tenyata teknik yang diperlukan untuk menanam tanaman bayam juga ternyata
sangat mudah, terlebih apabila dilakukan dengan menggunakan polybag. Hal ini didasari
karena tanaman ini tidak memerlukan banyak bahan serta peralatan yang digunakan untuk
melakukan proses penanaman tanaman bayam dengan mudah.

Oleh karena itu, penanaman bayam sebenarnya dapat dilakukan sendiri tanpa harus memiliki
pengetahuan terhadap ilmu bertani. Untuk lebih jelasnya, simaklah artikel penjelasan
bagaimana cara menanam bayam dengan menggunakan polybag dibawah ini.

1. Memilih Benih Tanaman Bayam

Karena proses pembudidayaan tanaman bayam bukanlah hanya sekedar menanam tanaman
dan menumbuhkannya saja. Perlu dilakukan pemilihan terhadap benih yang akan digunakan
sebagai bibit tanaman bayam agar menghasilkan tanaman yang berkualitas tinggi dan sesuai
denggan harapan.

Berikut adalah penjelasan terhadap pemilihan bibit tanaman bayam yang akan digunakan
sebagai benih untuk melakukan penanaman:
 Pilihlah benih tanaman bayam yang sehat, tidak terkena penyakit, dan tidak terkena
serangan hama pada waktu penanaman sebelumnya.
 Pilihlah benih tanaman bayam yang pada bagian kecambahnya memiliki kemampuan
untuk memiliki kecambah diatas 80%.

Setelah memilih benih tanaman bayam yang akan digunakan sebagai benih untuk
dilakukannya proses penanaman, maka hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah
melakukan penyemaian terhadap bibit yang akan digunakan.

2. Penyemaian Bibit Tanaman Bayam

Kemudian, saat dilakukannya proses penanaman terhadap benih maupun bibit dari tanaman
bayam, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu proses persemaian terhadap benih yang akan
digunakan. Ketika penyemaian dilakukan dengan salah, maka proses penanaman harus
kerjakan dari awal kembali. Oleh karena itu, sebagai metode yang harus diperhatikan dengan
seksama agar proses penyemaian dapat dilakukan dengan benar dan tepat. Maka, simaklah
hal-hal yang diperlukan dalam melakukan penyemaian terhadap tanaman bayam ini:

 Rutinlah berikan penyiraman terhadap bibit tanaman bayam yang sedang dilakukan
penyemaian setiap harinya pada baik itu pagi hari, maupun sore hari. Atau tergantung
dengan keadaan media tanam yang sedang digunakan untuk dilakukannya
penyemaian.

 Apabila proses penyemaian terhadap benih tanaman bayam yang sedang dilakukan
telah mencapai waktu penyemaian pada minggu kedua. Kita dapat melakukan
pemindahan terhadap tanaman bayam yang telah tumbuh dengan menggunakan
polybag yang ukurannya lebih besar dari yang saat ini digunakan untuk melakukan
penyemaian. Kemudian pada polybag yang lebih besar tersebut sebaiknya diberikan
media tanam berupa tanah dengan campuran dari pupuk kandang atau organic dengan
perbandingan masing-masing 1:1.

 Lakukanlah penyiraman kembali secara berkala terhadap tanaman bayam agar


tanaman bayam tersebut tumbuh subur.

Hal diatas adalah cara yang diperlukan untuk bagaimana cara melakukan proses penyemaian
yang diperlukan dalam menyemai bibit tanaman bayam. Hal yang selanjutnya diperlukan
dalam menanam tanaman ini adalah dikarenakan bibit akan menjadi tanaman yang tumbuh
dengan cepat. Maka hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah dengan melakukan
perawatan terhadap tanaman bayam yang sedang ditanam.

3. Media Tanam

Hal yang harus pertama kali dilakukan adalah untuk mempersiapkan terhadap lahan yang
kemudian akan digunakan sebagai tempat untuk melakukan penyemain. Untuk mengetahui
bagaimana lahan yang tergolong baik maupun tidak layak untuk melakukan proses
penanaman kemudian akan dijelaskan pada bagian bawah dari artikel ini. Pada tanah yang
akan digunakan sebaiknya adalah tanah yang tidak memiliki atau terhindar dari banyaknya
hama, gulma, serta penyakit yang ditakutkan kemudian hari akan menyerang tanaman bayam.

Kemudian, bangunlah atap yang kemudian akan digunakan dalam menjaga benih tanaman
bayam terhadap serangan dari cahaya matahari yang ditakutkan akan berlebihan serta
menjadi pelindung dari angin kencang dan hujan yang terlalu deras yang ditakutkan akan
menggangu proses penyemaian yang sedang dilakukan terhadap benih tanaman bayam.

Apabila media tanam yang akan digunakan dalam melakukan proses penanaman telah
disiapkan. Maka, hal yang kemudian sebaiknya dilakukan adalah untuk melakukan
penanaman pada polybag, kemudian tanamanlah dengan kedalaman 3 cm untuk benihnya,
kemudian tutuplah kembali dengan ukuran yang terbilang cukup tipis, yaitu sekitar 2 cm.

4. Langkah-langkah Penanaman Tanaman Bayam

Berikut ini adalah cara-cara menanam bayam dengan baik dan benar:

 Pertama-tama, siapkanlah benih-benih yang akan Anda gunakan dalam penanaman


tanaman bayam kita dapat menggunakan bibit yang dibeli dari pot maupun dengan
membuatnya sendiri. Selain itu kita dapat pula membuat bibit dengan menggunakan
metode tanam secara langsung dengan batang dari tanaman bayam yang akan
dibudidayakan dengan menggunakan metode stek.

 Kedua, buatlah campuran media tanam yang akan digunakan untuk menggunakan
penanaman dengan cara mencampurkan tanah serta pupuk kandang, setelah itu remas
lah tanah dan pupuk kandang tersebut menjadi satu lalu ayaklah campuran tersebut
hingga media tanam yang akan digunakan memiliki tekstur yang terbilang sangat
halus.
 Ketiga, pada media tanam yang telah dibuat hingga menjadi sangat halus tersebut
kemudian dipindahkan dan dimasukkan ke dalam polybag yang akan digunakan untuk
melakukan penanaman dan pada bagian dasar dari polybag tersebut sebaiknya
diberikan beberapa pecahan genteng yang akan berguna untuk menghindari larutnya
tanah dari polybag sehingga tanah akan lebih sulit untuk keluar dari wadahnya.

 Keempat, apabila Anda melakukan proses penanaman dengan menggunakan batang


bayam, maka sebaiknya diperlukan dan menggunakan polybag dengan ukuran sedang.
Setelah itu, bagian dari akar baya, ditanam hingga ke dalam tanah.

 Kelima, apabila Anda menggunakan proses penanaman dengan menggunakan benih


bayam. Anda dapat melakukan penyemaian dengan memberikannya ke dalam
polybag yang akan digunakan sebagai media penyemaia yang kamudian akan
dijelaskan dibawah. Berikanlah benih tersebut ke dalam polybag berukulan kecil
dengan banyak benih antar polybag sebanyak 2 – 3 biji.

 Keenam, Ketika benih yang ditanam telah mulai membesar dan tumbuh, maka Anda
dapat memindahkannya ke wadah atau polybag yang lebih besar sehingga tanaman
tersebut memiliki ruangan untuk tumbuh.

 Ketujuh, untuk pada tahapan pemindahan bibit dari polybag kecil menuju polybag
yang berukuran lebih besar dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan proses
yang sama dengan halnya seperti proses penyemaian sebeluumnya, yaitu dengan
mengisi polybag yang lebih besar dengan memberikan media yang berupa tanah dan
pupuk kandang yang telah dicampur dan diaduk secara rata dan dihaluskan terlebih
dahulu kemudian bibit tanaman bayam yang telah tumbuh tersebut dimasukkan
kedalamnya. Jangan lupa untuk tetap memberikan dasar berupa pecahan genting atau
bebatuan agar tanah yang berada pada polybag tidak larut ketika diberikan pengairan.

 Kedelapan, apabila telah dilakukan pemindahan dari polybag kecil menuju polybag
yang telah berukuran sedang. Maka hal yang sebaiknya dilakukan setelah ini adalah
pemberian air guna untuk menjaga kelembaban dari tanaman bayam ini. Perlu
diperhatikan kembali ketika melakukan proses pemindahan terhadap bibit yang
sedang ditanam agar harus dipindahkan secara hati-hati. Hal ini diharapkan untuk
menjaga agar bibit tanaman bayam tersebut tidak rusak pada bagian akarnya.

 Terakhir, untuk tanaman bayam yang berada pada polybag sebaiknya dapat dilakukan
pemindahan pada rak unutuk tanaman dengan intensitas dari cahaya matahari yang
terbiang cukup. Apabila telah dilakukan. Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan
adalah untuk merawat tanaman sayur hingga tumbuh menjadi tanaman sayur yang
siap untuk dipanen kemudian.

Hal diatas adalah hal yang diperlukan untuk cara menanam bayam.
5. Perawatan Terhadap Tanaman Bayam

Perawatan adalah yang diperlukan tanaman yang sedang ditanam untuk menghasilkan
tanaman yang berkualitas tinggi. Sama dengan tanaman-tanaman lainnya, tanaman bayam
untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas tinggi diperlukan pula perawatan agar tanaman
sayur yang sedang ditanaman tumbuh dengan baik dan benar. Berikut adalah cara yang
sebaiknya diperhatikan dalam merawatan tanaman bayam.

Lalu, anda harus menyiram tanaman bayam secara rutin dan dengan dosis yang tepat. Selain
itu, pemupukan harus dilakukan juga agar bayam dapat tumbuh segar dan cepat. Kemudian,
jangan lupa untuk menjaga bayam dari hama dan penyakit.

6. Metode Pemupukan

Cara menanam bayam selanjutnya adalah proses pemupukan. Pemupukan adalah hal penting
yang diperlukan dalam pemeliharaan tanaman bayam yang sedang ditanam agar
menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan baik serta berkualitas. Untuk pupuk itu sendiri
pula sebagai media yang akan digunakan untuk menyuburkan tanaman bayam agar unsur
hara yang terdapat pada tanah dapat digantikan oleh pupuk.

Dalam hal ini, pemilihan pupuk juga akan mempengaruhi terhadap kualitas dari tanaman
bayam yang akan ditanam seperti penggunaan pupuk organic yang akan menghasilkan nilai
yang lebih baik terhadap tanaman bayam daripada menggunakan pupuk kimia.

Cara pemupukan yang sebaiknya dilakukan adalah dengan cara memberikan dan
memasukkan pupuk kedalam lubang media penanaman. Selain itu, kita dapat pula melakukan
pemberian pupuk dengan cara menyebarkannya secara langsung pada media tanam yang
digunakan untuk penanaman terhadap tanaman bayam. Kemudian, setelah dilakukannya
pemupukan, sebaiknya dilakukan penyiraman agar tanah dan pupuk yang baru saja diberikan
menjadi lembab.

7. Metode Pengapuran

Pengapuran adalah teknik yang digunakan oleh petani untuk melakukan pengstabilan tingkat
keasaman tanah yang diperlukan untuk tanaman yang akan ditanam. Karena, apabila tingkat
keasaman tanah yang didapatkan tidak sesuai dengan tanaman yang akan ditanam. Maka
tanaman tidak dapat tumbuh/ Metode ini digunakan apabila pH dari media tanam yang akan
dipakai dalam melakukan proses penanaman tanaman. Biasanya, pengapuran akan
meningkatkan pH yang berada pada tanah dengan memberikan dolomit.

Kemudian, apabila pH terlalu tinggi, kita dapat pula menurunkannya dengan menggunakan
bantuan dari belerang. Baik peningkatan maupun pengurangan pH pada tanaman dengan
menggunakan proses pengapuran. Cara yang dilakukan adalah terbilang sama, yaitu dengan
cara mencampurkan dolomit maupun belakng kepada media tanam yang akan dilakukan
proses pengapuran tepat satu bulan sebelum dilakukannya proses penanaman terhadap
tanaman bayam.
Sehingga ketika setelah satu bulan proses pengapuran selesai, maka media tanam yang
berupa tanah tersebut telah siap untuk digunakan sebagai media tanam untuk budidaya
tanaman bayam.

8. Metode Pemberian Mulsa

Untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas tinggi, Anda tidak hanya memerlukan bantuan
dari pupuk organic saja, tetapi perlu bantuan lain agar hal tersebut tercapai. Oleh karena itu,
pemberian mulsa ini dapat membantu agar meningkatkan kualitas tanam dari tanaman bayam
yang sedang Anda.

Tujuannya adalah agar hal yang diproduksi oleh tanaman bayam berkualitas tinggi. Mulsa
yang dapat diberikan serta digunakan untuk metode pemberian mulsa ini adalah dengna
menggunakan mulsa yang berupa plastik yang berwarna perak maupun plastik yang berwarna
hitam.

Apabila kita melakukan metode ini, diharapkan pada kemudian hari agar seluruh, baik itu,
berupa hama maupun juga berupa penyakit akan segara berkurang.

9. Metode Perempalan atau Pemberian Ajir

Suatu saat kita akan menemukan bahwa tanaman sayur yang sedang kita tanam akan
memiliki pertumbuhan yang terbilang sangat subur. Oleh karena itu, kita perlu melakukan
penguatan terhadap tanaman bayam yang sedang ditanam agar tetap berdiri dengan tegak
karena akar yang terbilang belum siap untuk menopang pertumbuhan dari tanaman yang
sedang ditanam.

Serta untuk mencegah dari kondisi cuaca buruk yang ditakutkan akan menghancurkan
tanaman dengan, baik itu, hujan deras maupun angin kencang. Maka diperlukan bantuan
dengan melakukan perempalan terhadap tunas pada tanaman liar yang tumbuh serta
dilakukannya pemasangan terhadap ajir agar tanaman menjadi lebih kuat dan tahan terhadap
kondisi alam yang akan menggangu proses pertumbuhan.

10. Metode Pemberian Pestisida

Pemberian pestisida adalah cara untuk menanggulangi serangan dari hama, gulma, serta
penyakit yang ditakutkan akan merusak pertumbuhan dari tanaman yang sedang ditanam.
Sebaiknya, kita menggunakan jenis pestisida yang menggunakan bahan organic seperti daun
mindi karena kandungannya yang berfungsi untuk menahan serangan terhadap ulat grayak
maupun kutu daun karena memiliki banyak kandungan seperti glikosdida, margosin, serta
flafonoid.

Untuk melakukan pertahanan dengan menggunakan pestisida yang alami dengan


menggunakan pestisida alami, kita dapat menggunakan tanaman yang berada disekitar kita
pula. Untuk hal ini, kita dapat mengatasi penyakit dengan mengguankan bunga camoril. Cara
yang dilakukan untuk memberikan pestisida tersebut adalah dengan menggunakan 60 cc dan
1 liter air yang akan dilakukan penyemprotan secara langsung pada bagian batang maupun
daun secara keseluruhan selama satu kali dalam seminggunya.

Tips Menanam Bayam

Berikut ini adalah tips untuk cara menanam bayam:

1. Ketika menggunakan polybag, usahakan agar polybag yang ditanamkan tanaman


bayam agar berada pada posisi untuk yang tidak terkena angin kencang. Karena angin
yang kencang akan sangat mudah untuk menghancurkan tanaman bayam yang sedang
ditanam, terlebih ketika usia tanaman bayam sudah semakin tinggi akan semakin
mudah bagi angin untuk menghancurkan tanaman ini.
2. Sebaiknya, lakukanlah penanaman pada daerah yang memiliki curah hujan sekitar
1500 mm/tahun.
3. Apabila melakukan penanaman dengan menggunakan lahan, sebaiknya hindarilah
penanaman yang berada tepat di tanaman yang lebih tinggi di sekitar tanaman bayam
karena selain akan menggangu pemberian cahaya sinar matahari untuk tanaman
bayam, maka akan pula menggangu pertumbuhan dari tanaman itu sendiri dalam
mencari zat yang digunakan untuk tumbuh pada dalam tanah.
4. Lakukanlah penanaman pada daerah yang memiliki tingkat kelembaban sekitar 40% –
60%.
5. Usahakan tanah yang digunakan adalah tanah yang gembur dan memiliki zat serta
unsur hara yang cukup untuk menumbuhkan tanaman bayam.
6. pH atau tingkat keasaman tanah yang diperlukan tanaman bayam untuk tumbuh
adalah sekitar 6 – 7. Lakukanlah proses pengapuran apabila anda mendapatkan tanah
yang tidak berada pH yang disarankan.
7. Memiliki persediaan atau irigasi yang memungkinkan untuk dilakukannya penanaman
terhadap tanaman bayam yang akan ditanam.
Cara Menanam Bayam Merah Di Rumah

Bayam merupakan salah satu jenis sayur yang paling banyak disukai mulai dari anak- anak
hingga orang dewasa. Rasanya yang tidak pahit serta lembut jika dimasak merupakan daya
tarik tersendiri yang dimiliki bayam, maka tak heran setiap paginya di pasar setiap penjual
sayur pasti menjual bayam dan pasti selalu habis tak tersisa diborong pembelinya. Selain
karena cita rasanya yang lezat, bayam banyak diminati karena harganya yang sangat
ekonomis tidak seperti sayuran lain dan memasaknya pun sangat mudah dan sederhana.

Hanya dengan menambahkan kuah bening dan bumbu ataupun membuatnya jadi oseng-
oseng, anda sudah dapat menikmatinya. Selain itu bayam juga merupakan sayuran yang
merakyat, semua bisa menikmati kelezatannya. Di berbagai restoran pun bayam juga sudah
menjadi promadonanya sendiri dalam setiap menu mereka. Karena bayam banyak resto yang
digemari oleh orang- orang, dank arena bayam pula banyak anak yang mulai menyukai sayur
dalam menu makanan mereka.

Tetapi tahukah anda bahwa bayam saat ini tidak hanya jenis bayam berdaun hijau saja yang
banyak digemari orang, adapun jenis bayam dengan daun berwarna merah keunguan yang
saat ini menjadi primadona di pasar sayur. Bayam merah memiliki rasa lezat dengan
pengolahan yang sederhana seperti bayam pada umumnya. Berbeda dengan bayam hijau,
bayam ini memiliki banyak manfaat serta keunikannya tersendiri. Yaitu warna yang terdapat
pada daun dan batangnya, untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan singkat mengenai
bayam merah.

Bayam merah merupakan jenis tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Amaranthus caudutus
dengan bahasa lainnya yaitu Lovelies bleeding. Nama tersebut diberikan karena warna merah
yang ada pada daunnya, dan sebenarnya merupakan jenis sayuran yang berasal dari Amerika
tropik kemudian tersebar secara global di seluruh dunia. Selain karena rasanya, bayam merah
memiliki kandungan gizi yang jauh lebih baik disbanding dengan bayam pada umumnya.
Kandungan Gizi Bayam Merah

 Zat Besi
 Kalori
 Protein
 Lemak
 Kalsium
 Karbohidrat
 Serat
 Vitamin C
 Antioksidan
Dan perlu anda ketahui dengan banyaknya kandungan yang ada pada bayam merah, bayam
merah memiliki banyak sekali manfaat serta khasiat yang anda dapatkan ketika
mengkonsumsi bayam merah secara rutin. Diantaranya dengan menambahkan bayam merah
ke dalam menu makanan anda, maka bayam merah akan membantu proses diet yang sedang
anda jalani.

Kandungan serat yang ada pada bayam merah tidak hanya baik untuk kelancaran sistem
pencernaan anda tetapi juga membantu untuk banyak membakar lemak yang ada pada tubuh
anda saat proses diet anda berlangsung. Selain itu dilihat adanya warna merah gelap pada
daun bayam merah, maka bayam merah memiliki kandungan oksidan yang sangat tinggi
sehingga baik sekali untuk kesehatan tubuh karena dapat mencegah adanya penyakit kanker.

Tanaman bayam merah juga dapat digunakan sebagai obat tradisional penurun demam serta
meningkatkan kekebalan tubuh anda dengan efektif tanpa efek samping tentunya tidak seperti
obat ataupun vitamin yang terbuat dari bahan kimia. Banyaknya khasiat dan zat gizi yang
terkandung di dalamnya membuat banyak sekali orang ingin membudidayakannya sebagai
ladang bisnis ataupun untuk konsumsi sendiri. Untuk anda yang ingin menanam bayam
merah di rumah ataupun kebun, berikut merupakan cara menanam bayam merah dengan
mudah.

1. Lahan Tanam

Sebenarnya menanam bayam merah sangatlah mudah hanya perlu memperhatikan beberapa
syarat tumbuh bayam merah sebelum menanamnya. Untuk syarat tumbuh bayam merah akan
tumbuh subur di daerah bersuhu kurang lebih sekitar 16 hingga 20 derajat celcius dengan
keasaman tanah kurang lebih sekitar 6 hingga 7. Setelah anda memperhatikan betul syarat
tersebut, maka anda bisa memulai untuk mempersiapkan lahan tanam yang tepat bagi bayam
merah.

Berikut merupakan langkah dalam mempersiapkan atau membuat lahan tanam bayam merah:

 Pilihlah lokasi yang memiliki kisaran suhu 16 hingga 20 derajat celcius dan memiliki
kondisi tanah yang subur serta sesuai dengan syarat tumbuh bayam merah.
 Usahakan tanah lahan merupakan tanah humus dan terhindar dari angin yang cukup
kencang.
 Gemburkan tanah terlebih dahulu menggunakan pacul ataupun sekop dan campurkan
pupuk organic saat proses penggemburan tanah berlangsung.
 Buatlah bedengan pada lahan tanam dengan ukuran kurang lebih sekitar 100 hingga
200 cm dengan lebar 30 cm, sedangkan untuk tinggi dan panjangnya anda hanya perlu
menyesuaikannya dengan ukuran panjang lahan tanam.
 Jangan lupa anda juga harus member jarak sekitar 30 cm untuk drainase lahan tanam.
 Lakukanlah penyiraman secara rutin dan pemupukan setiap 2 minggu sekali pada
tanah agar ternutrisi dengan baik hingga bibit bayam merah siap ditanam pada lahan
tanamnya.

2. Benih Bayam merah

Selanjutnya adalah anda perlu menyiapkan benih bayam merah ini. Tentunya anda perlu
menyiapkan benih yang berkualitas serta layak tanam agar anda mendapatkan hasil panen
yang melimpah dan berkualitas.

Adapun hal yang harus anda perhatikan dalam memilih serta mendapatkan benih unggul :

 Jika anda ingin yang praktis dan lebih mudah, anda bisa membeli benih dari toko
bebih tanaman ataupun koprasi tani.
 Ketika membeli pastikan bahwa benih dalam keadaan kering dan terbungkus dengan
rapih serta tidak cacat sama sekali.
 Namun bila anda ingin mendapatkan benih bayam merah dari bayamnya langsung,
maka anda perlu memilih bunga bayam merah yang benar- benar sudah tua.
 Jemurlah bunga bayam merah di panas sinar matahari penuh dan pisahkanlah bijinya.

3. Penyemaian

Maka anda harus melakukan proses penyemaian, namun ada kalanya juga anda bisa langsung
menaburkan benih pada bedengan. Namun cara langsung tersebut sangat tidak efektif untuk
kedepannya, karena bayam merah akan tumbuh tidak pada tempatnya dan harus dilakukan
penanaman ulang. Maka dari itu disarankan lebih baik anda melakukan proses penyemaian
terlebih dahulu.
Dan berikut adalah langkah- langkahnya :

 Sediakan media semai seperti tray semai atau jika anda tidak memilikinya anda juga
bisa menggunakan polybag.
 Campurkan tanah, pupuk organik, dan sekam dengan perbandingan 2: 1: 1 secara rata.
 Isi tray semai ataupun polybag anda dengan tanah campuran tersebut.
 Sebarkanlah benih bayam merah di atas tray semai ataupun polibag dan tutup dengan
tanah campuran tipis saja.
 Siramilah menggunakan metode spray setiap hari sebanyak 2 kali sehari saat pagi dan
sore hari.
 Letakkanlah pada tempat yang sekiranya agak teduh. Untuk penyiraman pastikan
bahwa tanah lembab tapi jangan sampai basah.

4. Penanaman Bibit Bayam Merah

Sebelum anda menanam pastikan kondisi lahan tanam sudah terpupuki dan disiram dengan
baik sehingga tanah sudah gembur dan sedikit lembab. Lalu setelah benih bertunas dan
memiliki ukuran 3 hingga 6cm maka bibit tersebut sudah layak untuk di tanam dan berikut
merupakan langkah - langkahnya :

 Perhatikan semua bibit yang telah bertunas dan gunakan bibit dengan kondisi yang
baik saja.
 Buatlah lubang tanam menggunakan sekop kecil dengan jarak 10 hingga 15 cm setiap
lubang.
 Pastikan lubang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, cukup untuk menanam bibit
bayam merah.
 Ambil bibit bayam merah daritray semai ataupun polibag dengan perlahan dan hati-
hati jangan sampai akarnya rusak.
 Setelah itu goyangkan sedikit agar tanah yang melekat sedikit terbuang dan masukkan
bibit bayam merah ke dalam lubang tanam.
 Tutupilah lubang tanam menggunakan tanah campuran pupuk tipis saja dan padatkan
agar tanaman dapat berdiri kokoh.
 Anda bisa melapisi tanah bedengan menggunakan mulsa organik seperti jerami
ataupun mulsa plastik berukuran gelap untuk mencegah gulma sehingga anda tidak
perlu melakukan penyiangan berlebih.

5. Perawatan Bayam Merah

Anda juga harus melakukan perawatan dengan benar. Perawatan yang anda lakukan terhadap
bayam merah sangat mudah.

Selain anda hanya perlu melakukan penyiraman dan pemupukan lanjutan anda juga harus
memberantas hamanya saja. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada langkah berikutnya
dalam cara menanam bayam merah.
6. Penyiraman dan Pemupukan Bayam Merah

Penyiraman dan pemupukan bayam merah sangatlah mudah, Dan berikut adalah langkah-
langkahnya :

 Untuk penyiraman, anda disarankan menyiram bayam merah sebanyak 2 kali dalam
sehari yaitu setiap pagi dan sore menggunakan air yang dicampur pupuk cair selama 1
minggu setelah masa tanam agar tanaman tumbuh subur.
 Setelah itu anda bisa memulai penyiraman menggunakan air biasa hingga masa panen
tiba.
 Untuk pemupukan bayam merah, lakukanlah pemupukan setiap 2 hingga 3 minggu
sekali menggunakan pupuk kompos ataupun pupuk kandang.
 Sembari memupuk, anda juga harus melakukan penyiangan di sekitar lahan tanam
serta sedikit menggemburkan tanah pada lahan tanam agar pupuk mudah diserap akar
bayam merah.

7. Hama dan Panen

Ketika anda menanam bayam merah, anda juga harus waspada pada hama yang sering
mengganggu kesuburan bayam merah untuk hama serangga, maka anda bisa menggunakan
obat insektisida secukupnya saja dan jika bayam merah terserang hama jamur, maka anda
bisa menggunakan fungisida untuk mengatasinya.

Anda bisa menyemprotkannya pada bagian daun tanaman bayam merah ataupun batangnya.
Setelah bayam merah sudah cukup usia untuk dipanen maka anda bisa menghentikan proses
pemupukan seminggu sebalumya.
Dan berikut adalah cara tepat untuk memanen bayam merah :

 Perhatikan terlebih dahulu bayam merah yang siap panen memiliki ciri daun yang
banyak dan memiliki ukuran besar yang cenderung sama.

 Perhatikan juga tinggi tanaman, bayam merah yang siap panen memiliki tinggi sekitar
20 hingga 30 cm.

 Ada banyak cara dalam memanen bayam merah, anda bisa langsung mencabutnya
hingga akar atau hanya memetik sebagian daunnya saja.

 Jika anda mencabutnya pastikan anda mebcabutnya dengan hati- hati agar tidak
merusak tanaman lainnya.

 Agar lebih awet dan terjaga kesegarannya, potonglah akar tanaman dan semprot
dengan sedikit air.
Cara Mudah Menanam Kencur Di Polybag, Pot, Karung
Di Rumah Bagi Pemula
Kencur atau dalam bahasa latin Kaempferia galanga merupakan salah satu jenis tanaman
obat atau empon-empon yang masuk dalam suku Zingiberaceae atau suku temu-temuan.
Kencur merupakan tanaman rimpang yang dapat tumbuh dengan subur pada dataran rendah
ataupun pegunungang yang memiliki tanah gembur dengan kadar air yang tidak terlalu
banyak. Pada musim penghujan kencur akan tumbuh dengan baik, Kencur memiliki banyak
menfaat karena kandungan zat kimia pada kencur tersebut. Berikut adalah kandungan zat
kimia pada kencur: pati (4,14 %), mineral (13,73 %), minyak-minyak atsiri (0,02 %), berupa
sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam sinamat, etil ester, borneol, kamphene,
paraeumarin, asam anisat, alkaloid serta gom.

Banyak orang yang mulai membudidayakan kencur ini, namun bagi anda yang tidak memiliki
lahan, anda dapat melakukan penanaman kencur dalam pot, polybag ataupun karung. Kali ini
kita akan membahas tentang Cara Menanam Kencur dalam Pot, Polybag Atau Karung.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Persiapan Bibit Kencur

Pilihlah bibit kencur yang berkualitas agar kencur yang dihasilkan juga
berkualitas. Pilihlah rimpang kencur yang tua yaitu telah berumur sekitar 10
bulan, telah memiliki calon tunas (minimal dua calon tunas). Siapkan
rimpang-rimpang tersebut sesuai dengan kebutuhan atau jumlah polybag, pot
atau karung tanam.
Setelah rimpang untuk bibit diperoleh, letakkan bibit-bibit tersebut pada
tempat yang tidak terkena matahari secara langsung selama beberapa hari
hingga siap tanam.

b. Persiapan Polybag, Pot atau Karung Tanam Serta Media Tanam


Siapkan polybag atau pot yang berukuran agak besar, jika anda ingin yang
lebih besar anda dapat menggunakan karung. Setelah siap, selanjutnya isikan
media tanam kedalamnya. Media tanam tersebut yaitu berupa campuran tanah
dengan pupuk kandang atau pupuk kompos, bisa juga campuran tanah dan
pasir dengan perbandingan 4 : 1. Setelah diisi media tanam, letakkan polybag,
pot arau karung tanam tersebut pada tempat yang teduh selama sekitar 1
hingga 2 hari sampai kondisi tanah stabil.

c. Penanaman Kencur Dalam Polybag, Pot arau Karung Tanam.


Setelah semuanya siap, selanjutnya lakukan penanaman. Buatlah lubang tanam
pada media tanam sedalam 5 hingga 7 cm atau disesuaikan dengan panjang
rimpang bibit kencur menggunakan pisau atau yang lainnya. Dalam satu
media tanam, ditanami 2 rimpang bibit dengan jarak penanaman sekitar 10 cm
hingga 15 cm. Posisi penanaman yaitu bagian calon tunas menghadap keatas.
d. Pemeliharaan Tanaman Kencur Dalam Polybag, Pot arau Karung
Tanam.
Lakukan perawatan pada tanaman berupa penyiranaman secara rutin yaitu 2
kali sehari pada pagi dan sore hari apabila tidak hujan. Agar lebih sehat maka
lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos
saja. Jika ada rumput yang tumpuh disekitar tanaman maka segera bersihkan
dengan cara mencabutnya. Hama yang sering menyerang tanaman kencur
adalah ulat pemakan daun, pengendalian hama ini dapat dilakukan secara
manual yaitu dengan mengambil bagian yang terserang hama tersebut
kemudian hama tersebut dimatikan.
e. Pemanenan Kencur
Kencur mulai dapat dipanen setelah berumur sekitar 7-9 bulan.Selain
rimpangnya, daun mudanya juga dapat dimanfaakan sebagai lalapan atau
daun-daunan dalam pecel.

Demikian artikel pembahasan tentang”Cara Mudah Menanam Kencur Di


Polybag Di Rumah Bagi Pemula“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti
postingan kami berikutnya. Sampai jumpa
Cara Menanam Kunyit Dalam Pot Dengan Mudah
Di Rumah dan Cepat berbuah

Cara Menanam Kunyit Dalam Pot/Polybag Dengan Mudah Di Rumah – Kunyit (Curcuma
longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.) adalah salah satu jenis tanaman rimpang berwarna
kuning asli dari wilayah Asia Tenggara. Kunyit ini merupakan anggota dari kelompok
Zingiberaceae. Kunyit biasanya digunakan sebagai bumbu dapur.

Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk): Angiosperms
(tidak termasuk): Monocots
(tidak termasuk): Commelinids
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Curcuma
Spesies: C. longa

Kunyit memiliki banyak mengandung senyawa seperti Kurkuminoid, Minyak atsiri, Mineral,
Arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan dammar. Karena kandungan tersebut kunyit
memiliki banyak manfaat seperti Dapat melancarkan menstruasi atau haid, dapat membantu
memperlancar Asi dan lain sebagainya.

Pembibitan dan Penyemaian Rimpang Kunyit

Ambillah rimpang kunyit yang sudah tua, minimal 8 bulan. Karena semakin tua, semakin
bagus. Dan ini harus diperhatikan. Banyak orang yang tidak memerhatikan ini semua,
sehingga banyak yang salah atau gagal.

Bibit disesuaikan dengan jumlah pot atau polibag. Satu wadah hanya untuk satu bibit.. Jangan
sampai lebih. Jika sudah siap semua, sekarang kita akan menyemai bibit kunyit yang sudah
disiapkan. Perhatikan dengan baik, bahwa semuanya harus sudah siap sebelum melakukan
pembibitan. Mulai dari media tanamn sampai yang lain. Sekarang kita masuk ke penyemaian.

 Rimpang kunyit taruh pada tanah lembap yang sudah disiapkan.


 Tempatkan pada sinar matahari langsung
 Jika sudah, taburi dengan tanah secukupnya dan siram pagi sore, dengan air
secukupnya untuk menghasilkan bibit yang bagus
 Rimpang siap tanam jika sudah memiliki tinggi 10cm.
 Ingat. 1 pot hanya 1 rimpang

Cara Mengolah Tanah untuk Tanam Kunyit

Langkah ini cukup mudah. Karena rimpang sudah muncul tunas, dan sudah memiliki panjang
10cm, maka sekarang waktunya untuk menanam. Pastikan Anda menanam dengan baik,
sehingga tidak salah dalam masa panen atau bahkan mati. Mari kita siapkan semuanya

 Siapkan tanah dengan campuran kompos dan pupuk kandang


 Lubangi tanah sedalam 8 cm
 Masukkan rimpang. Ingat, satu wadah hanya 1 rimpang
 Timbun lagi dengan tanah yang ada
 Sirami pagi dan sore
Sangat mudah. Kuncinya, penyiraman, kompos dan pupuk kandang, serta 1 pot hanya 1
rimpang saja.

Pemupukan
Agar kebutuhan nutrisi yang diperlukan kunyit untuk tumbuh dengan baik terpenuhi, lakuka
pemupukan secara rutin setiap satu bulan sekali dengan menggunakan pupuk kompos atau
pupuk organik. Pemupukan atersebut dengan mengombinasikan tanah, kompos dan upuk
kandang dengan perbandingan 1:1:1.

Penyiraman
Agar kelembaban media tanam terjaga, lakukan penyiraman secara rutin setiap 2-3 hari
sekali. Penyiraman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari dengan penyiraman secukupnya
saja jangan terlalu banyak karena jika terlalu banyak dapat menyebabkan rimpang kunyit
cepat membusuk.

Masa Panen Kunyit

Kunyit dapat mulai dipanen setelah berumur sekitar 8 bulan setelah tanam. Pada umur
tersebut berat kunyit sudah ideal.
Cara Menanam Okra dari Biji (Panduan Lengkap)

Bagi sebagian orang Okra adalah nama yang asing. Tidak hanya asing, bentuknya yang aneh
dan juga sifatnya yang berlendir menjadikan Okra dikenal sebagai tanaman yang menjijikan
bagi mereka. Namun walaupun seperti itu, Okra adalah tanaman yang kaya manfaat.
Terlebih, cara menanam Okra yang mudah dan minim perawatan menjadikan Okra salah satu
tanaman yang banyak dibudidaya.

Okra dikenal yang juga dengan nama Bendi atau Abelmoschus Esculentus Moench
merupakan tanaman berbunga yang masuk kedalam suku Malvaceae. Buah Okra termasuk
unik karena berbentuk memanjang dan runcing pada bagian ujungnya. Sekilas
penampilannya mirip dengan cabai hijau hanya saja buah Okra dikelilingi oleh bulu-bulu
halus disekitar permukaannya.

Manfaat Okra

Biasanya buah Okra ini diolah menjadi beberapa masakan seperti: oseng-oseng, kari, balado,
tumis, campuran untuk salad, bahkan juga bisa dimakan mentah. Dan seperti telah disinggung
diawal, berikut adalah beberapa manfaat dari tanaman Okra:

 Melancarkan sistem pencernaan dan menyembuhkan sembelit,


 Bersifat menenangkan. Itulah kenapa segala macam rasa pusing, cemas, dan stress
akan hilang setelah mengonsumsi buah Okra.
 Mengurangi rasa lesu, tidak nyaman, dan letih,
 Mengatasi ambeien atau wasir,
 Meringankan sakit kerongkongan atau tenggorokan,
 Meningkatkan daya ingat dan daya pikir otak,
 Menjaga kesehatan otot dan sistem syaraf,
 Menetralkan asam lambung,
 Mampu memulihkan stamina dan tenaga,
 dll
Beberapa manfaat diatas bisa didapatkan jika anda secara rutin mengkonsumsi buah Okra.
Dan banyaknya manfaat yang bisa didapatkan diatas disebabkan karena buah Okra memiliki
banyak kandungan positif yang berguna untuk kesehatan tubuh. Kandungan positif tersebut
adalah:

 Vitamin A, C, E, dan juga K,


 Seng,
 Potassium,
 Selenium,
 Fosfor,
 Gula,
 Karbohidrat,
 Lemak,
 Kolesterol,
 Sodium,
 Magnesium,
Jika anda mulai tertarik untuk mencoba menanam Okra, cara menanam Okra sangatlah
mudah dan bisa dilakukan kapan saja. Terlebih karena tanaman Okra termasuk tanaman
tropis yang cocok untuk iklim Indonesia. Dan berikut adalah cara menanam Okra yang bisa
anda coba:

1. Persiapan Benih Okra

Tanaman Okra adalah salah satu jenis tanaman yang diperbanyak dengan cara biji, Untuk
mendapatkan biji ini, ada dua cara yang bisa anda lakukan. Pertama, anda bisa membelinya
di toko pertanian. Dan yang kedua, anda bisa membuatnya sendiri dengan bantuan tanaman
Okra yang sudah tua.

Untuk cara kedua yang harus anda lakukan adalah mencari tanaman Okra yang sudah
berbuah. Biji Okra didapatkan dari buah Okra yang sudah tua dan warnanya sudah
menghitam. Namun jika anda ingin mendapatkan biji dengan cara ini yang harus anda
perhatikan diawal adalah kualitas pohon Okra yang akan anda ambil bijinya. Pastikan pohon
tersebut berbuah lebat dan sehat
2. Penyemaian Benih Okra

Benih Okra yang sudah anda dapatkan sebenarnya bisa langsung ditanam di lahan atau juga
bisa ditanam melalui proses penyemaian terlebih dahulu. Jika anda ingin menanamnya secara
langsung dilahan, anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa lahan yang anda miliki
sudah siap tanam. Namun jika lahan yang akan dijadikan tempat menanam Okra belum siap,
anda bisa menyemai benih terlebih dahulu.

Sebelum anda memulai proses penyemaian, hal yang harus anda persiapkan adalah polybag,
tanah gembur, pupuk kandang sebagai pupuk dasar, dan juga air. Sama seperti proses
menyemai tanaman lainnya, polybag diisi oleh media tanam yang merupakan campuran dari
tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Setelah diisi oleh media tanam, satu
polybag bisa diisi dengan 2 benih Okra dan disiram dua kali dalam sehari. Setelah tinggi
tanaman Okra mencapai 15-20cm, bibit tanaman Okra bisa dipindahkan ke lahan tanam yang
lebih luas.

3. Persiapan Lahan Menanam Okra

Ada beberapa persiapan yang harus anda siapkan pada lahan yang akan anda tanami tanaman
Okra. Persiapan tersebut adalah:

 Seperti sudah disinggung, tanaman Okra adalah tanaman yang cocok untuk daerah
dengan cuaca tropis seperti Indonesia. Karena itulah tanaman Okra bisa ditanam di
daerah dataran rendah, dataran sedang, ataupun dataran tinggi. Hanya saja yang perlu
diperhatikan adalah curah hujan. Tanaman Okra adalah tanaman yang menghendaki
curah hujan sedang.

 Lahan yang akan ditanami tanaman Okra haruslah memiliki tanah yang gembur. Jadi
jika lahan anda masih berupa tanah yang keras, anda harus membajak atau
mencangkulnya terlebih dahulu untuk mendapatkan tanah yang gembur.

 Bersihkan lahan yang akan ditanami tanaman Okra dari gulma, tanaman liar, juga dari
batu-batu besar.

 Pembuatan bedengan yang berfungsi sebagai media tanam tanaman Okra. Ukuran
bedengan yang biasa digunakan untuk menanam tanaman Okra memiliki lebar 90cm
sampai dengan 100cm dengan tinggi maksimal 30cm dan panjang bedeng disesuaikan
dengan lahan.
 Usahakan lahan yang akan dijadikan area tanam tidak dekat dengan pohon besar atau
bangunan besar lainnya yang dapat menghalangi masuknya sinar matahari karena
lahan atau menyinari tanaman Okra anda. Hal ini karena tanaman Okra termasuk
tanaman yang membutuhkan sinar matahari yang cukup banyak untuk dapat tumbuh.

4. Penanaman Okra

Seperti yang sudah disinggung diawal, benih tanaman Okra bisa ditanam langsung di lahan
tanam. Setelah proses pembuatan bedeng selesai. Cara menanam okra yang dilakukan
biasanya menggunakan proses tugal dengan kedalaman beberapa cm saja. Satu lubang tugal
bisa diisi 2 sampai dengan 3 benih Okra dan ditutup dengan tanah. Namun hal yang harus
diperhatikan adalah pemberian pupuk dasar yang diberikan pada setiap lubang tugal sebelum
diisi benih.

Jika anda menggunakan proses penyemaian, anda harus membuat lubang yang lebih besar
sesuai dengan besar polybag yang digunakan untuk menyemai. Yang harus anda siapkan
sebelum proses menanam ini adalah merobek plastik polybag tanpa bentuk tekstur tanah.
Setelah itu masukan benih semaian tersebut kedalam lubang yangsudah dibuat di bedeng dan
timbun dengan tanah tipis.

5. Perawatan

Dalam proses perawatan, ada beberapa jenis perawatan yang bisa anda lakukan untuk
menjaga kesehatan tanaman Okra anda. Perawatan-perawatan tersebut adalah penyiraman,
pemberian pupuk, dan pengendalian hama.

6. Penyiraman

Tanaman Okra termasuk tanaman yang hanya bisa tumbuh dengan maksimal jika kebutuhan
airnya tercukupi. Penyiraman untuk tanaman Okra bisa dilakukan sebanyak 2 kali dalam
sehari untuk menjaga kelembapan tanah. Namun jika hari tersebut hujan, penyiraman bisa
ditunda sampai keesokan harinya.

7. Pengendalian Hama Tanaman Okra

Salah satu kelebihan tanaman Okra dibanding tanaman yang lain adalah pada daya tahan.
Tanaman Okra dikenal sebagai tanaman yang tahan akan serangan hama. Namun walaupun
seperti itu, bukan berarti tanaman Okra tidak memiliki hama pengganggu lainnya. Hama
penggaggu yang biasanya sering dijumpai pada tanaman Okra adalah kutu busuk atau ulat
jagung.
Langkah untuk mensiasati pengendalian hama ini bisa dilakukan dengan manual. Yaitu
dengan cara mengambil kutu-kutu tersebut dan menyingkirkannya atau menyemprot tanaman
dengan larutan sabun. Langkah ini berfungsi untuk mengendalikan populasi kutu busuk
ditanaman Okra. Karena jika dibiarkan, sudah pasti kutu busuk ini akan semakin banyak
jumlahnya. Salah satu tanda tanaman Okra yang terserang hama ini adalah dengan adanya
lubang-lubang dibagian daun.

8. Pupuk Susulan

Tanaman Okra termasuk jenis tanaman yang membutuhkan banyak nutrisi untuk tumbuh
secara optimal. Setelah pupuk dasar diberikan, pemberian pupuk selanjutnya dilakukan pada
saat setelah buah pertama tumbuh dan pada saat pertengahan musim tanam.

Untuk jenis pupuk yang diberikan sebagai pupuk susulan, anda bisa memberikannya pupuk
kompos. Pemberian nutrisi juga diperlukan namun jangan berlebihan. Pemberian nutrisi yang
berlebihan justeru akan mengganggu pertumbuhan tanaman Okra.

9. Penyiangan

Penyiangan adalah salah satu tehnik perawatan yang paling dasar dan paling umum.
Penyiangan disini maksudnya adalah mencabut dan menyingkirkan gulma serta tanaman liar
yang ada disekitar tanaman Okra anda. Hal ini dimaksudkan karena gulma terkadang menjadi
salah satu tempat favorit bagi penyakit dan hama bersembunyi.

10. Masa Panen Okra

Jika pada tanaman buah yang lain buah hanya bisa dipanen ketika sudah masuk masa tua dan
matang, buah Okra hanya bisa dipanen ketika buah masih dalam keadaan muda. Ukuran buah
Okra yang paling baik untuk dipanen adalah pada saat buah berukuran 5-7cm. Lewat dari
ukuran tersebut, buah akan terasa pahit dan keras saat di kunyah. Namun walaupun seperti
itu, sekali tanaman Okra memasuki masa panen, anda bisa memanen buah Okra 2-3 kali
sehari selama beberapa bulan. Dan jika perawatan tanaman Okra maksimal, tanaman Okra
dipastikan akan memberikan hasil yang maksimal pula
Cara Menanam Cabe Sendiri di Rumah
dengan Mudah dan Pasti Berbuah

Cabe merupakan bumbu yang selalu ada hampir di semua masakan Indonesia. Sebabnya
orang Indonesia adalah pecinta pedas sehingga ketika harga cabe naik, pastilah timbul
kehebohan di tengah masyarakat.

Selain cabe rawit dan cabe merah besar, ada beberapa jenis cabe yakni cabe kathur, cabe
keriting, cabe Jalapeno, cabe gendot, dan paprika.Namun cabe yang menjadi primadona di
Indonesia adalah jenis cabe rawit dan cabe merah.

Harga cabe sendiri sering mengalami fluktuasi atau naik turun. Hal ini dikarenakan cuaca
ataupun industri hotel, restoran, kafe lebih dulu memesan cabe hingga cabe yang beredar di
masyarakat menjadi langka. Ketika terjadi kelangkaan cabe, maka tentu saja harganya pun
menjadi melesat jauh.

Jika Anda merupakan penggemar cabe, daripada harus membeli alangkah baiknya jika Anda
hanya tinggal memetik saja di halaman Anda. Tidak usah khawatir, cara menanam cabe
mudah kok. Anda juga tidak perlu membutuhkan lahan yang luas.

1. Bibit cabe

Cara menanam cabe tentu saja berawal dari bibit. Pertama-tama tentu saja Anda harus
memiliki bibit cabe yang berkualitas. Cukup mudah memilih bibit cabe. Pilihlah bibit cabe
yang masih segar. Kupas cabe lalu ambil bijinya. Setelah itu jemur di bawah sinar matahari
sampai kering. Cara lain untuk mendapatkan bibit cabe adalah dengan membeli bibit cabe di
toko. Namun jika Anda hendak menanam cabe dalam skala kecil, lebih baik membuat
bibitnya sendiri. Bibit cabe yang dijual di toko biasanya dalam sekala besar dan tentu saja
mahal
2. Menyemai cabe

Langkah selanjutnya adalah dengan menyemai cabe. Gunakan polybag ukuran kecil sebagai
media penyemaian. Masukkan tanah dan juga pupuk. Campur hingga tingginya polybag.
Masukkan bibit cabe pada polybag dan siram setiap hari. Lebih rinci lagi, begini cara
menyemai bibit cabe agar cepat tumbuh:

1. Siapkan tempat penyemaian. Polybag misalnya.


2. Masukkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1.
3. Biarkan pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari selama 1 minggu.
4. Rendam bibit dalam air hangat selama 3 jam.
5. Lalu letakkan benih pada polybag. Tutupi benih dengan tanah kira-kira 1 cm saja
kedalamannya.
6. Tunggu hingga benih berkecambah.
7. Kemudian mulai diperkenalkan dengan sinar matahari langsung.

3. Penanaman cabe

Setelah berumur 4 minggu, pindahkan benih cabe pada lahan yang telah disiapkan. Jangan
lupa untuk menggemburkan tanah lahan dan memberikan pupuk. Berhati-hatilah saat
melepaskan benih dari polybag agar akar tidak rusak.

Jika Anda tetap menggunakan polybag, gunakanlah polybag dengan diameter minimal 30 cm.
Bisa juga menggunakan ember bekas yang sudah dibersihkan.

Gunakanlah perbandingan 3:2:1 dengan rincian tanah, pupuk, dan sekam mentah untuk
tempat menanam.

4. Pemupukan cabe

Selama masa penanaman, rajinlah memberi pupuk. Gunakan pupuk kompos sehingga cabe
menjadi lebih organik.

5. Perawatan cabe

Jangan lupa untuk menyirami cabe setiap hari. Dan juga seringlah melihat apakah ada
tanaman lain yang tumbuh yang akan mengganggu pertumbuhan cabe. Jika ada cabut secara
rutin agar cabe bisa tumbuh dengan baik.

6. Panen

Ketika cabe telah tumbuh sempurna. Anda bisa melakukan panen.

Ternyata, menanam cabe pun bisa dilakukan secara mudah. Jadi, apakah Anda tertarik untuk
menanam cabe sendiri di rumah?
Cara Menanam Cabe Merah di Pot – Teknik dan Tips Perawatan

Cabe merupakan sayuran yang tak dapat lepas dari bahan masakan orang Indonesia. Ada
banyak jenis cabe yang ada di seluruh dunia. Namun, cabe yang paling populer di Indonesia
ialah cabe rawit. Walaupun demikian, tak hanya cabe rawit yang digunakan oleh orang
Indonesia. Dalam olahan masakan ada juga jenis cabe merah yang kerap digunakan oleh
masyarakat Indonesia dalam olahan masakan mereka. Sehingga bisa dikatakan bahwa cabe
merah ini merupakan salah satu bahan utama dalam olahan masakan khas Indonesia.

Masyarakat Indonesia kerap menggunakan cabe merah sebagai bahan utama dalam olahan
masakan, karena cabe merah merupakan salah satu tanaman tropis yang dapat hidup dengan
baik di Indonesia. Melihat peminat pasar yang cukup tinggi membuat banyak petani yang
menanam si cabe merah sebagai komoditi. Sehingga dengan kata lain, para tani cabe,
khususnya tani cabe merah memiliki potensi dalam menggeluti bisnis cabe merah ini. Anda
bisa mencoba melakukan upaya dalam komoditi pertanian pada cabe merah.

Salah satu alasan yang membuat Indonesia cocok ditanami cabe merah ialah iklim Indonesia
yang beriklim tropis sehingga memungkinkan sinar matahari bersinar sepanjang waktu. Cabe
juga dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut.
Perlu diketahui bahwa cabe merah jika ditanam di daerah dataran tinggi, maka akan
mendapatkan hasil yang tidak maksimal. Hal ini dikarenakan suhu udara yang ada pada
lingkungan tersebut juga mempengaruhi humus pada tanah tersebut yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman khususnya tanaman cabe merah ini. Selain itu, tanah merupakan salah
satu hal yang paling utama pada tanaman ataupun tumbuhan.

Cabe juga merupakan salah satu tanaman yang singkat masa panennya juga frekuensi hasil
panen yang cukup yakni hingga 40 kali masa panen. Penanaman cabe pun tak harus
menggunakan media tanam yang luas. Anda sudah dapat menanam cabe hanya dengan lahan
sempit atau tak memiliki lahan dengan media pot atau polybag. Jadi, untuk Anda yang ingin
berkebun atau budidaya cabe, tidak perlu khawatir karena tidak memiliki lahan yang cukup
luas. Cukup Anda memiliki lahan yang sempit pun, Anda sudah bisa budidaya cabe.
Sehingga Anda tidak perlu lagi untuk khawatir jika tidak memiliki lahan yang luas untuk
menanam cabe.

Namun, cara menanam cabe merah ada banyak yang harus Anda pahami terlebih dahulu agar
Anda dapat menanam cabe merah dengan hasil yang maksimal. Cara-cara menanam cabe
merah tersebut di antaranya:

 Cabe merah dapat hidup di tempat yang banyak mendapat cahaya matahari 10 hingga
12 jam sehari dan memiliki suhu 24 sampai 28 derajat celcius.
 kelembaban tanah mencapai 80 persen dengan PH antara 6 sampai 7.
 Curah hujan yang dikehendaki yakni 800 hingga 2000 mm pertahun.
 Tanah yang digunakan harus gembur

Budidaya Cabe Merah Dengan Lahan Luas

Mungkin dengan lahan yang sempit, maka Anda masih tidak merasa puas jika ingin
menjadikan budidaya cabe ini menjadi penghasilan utama Anda. Sehingga, Anda
memerlukan lahan yang luas sebagai bahan komoditi pertanian Anda. Apalagi di negara
agraris ini, peluang dalam komoditi pertanian sangatlah berprospek jika mengetahui
peluangnya.

1. Pengolahan Lahan dan Pembenihan

Pengolahan tanah adalah yang utama sebelum menanam cabe. Ada banyak cara untuk
mengolah tanam salah satunya mencampur tanah dengan pupuk kandang. Jika kandungan
tanah terlalu asam maka dapat ditambahkan dolomoit dan juga buat bedengan dan mulsa
plastik. Dengan bahan tambahan berikut, dapat memaksimalkan perkebunan cabe Anda.

Cara Pengelohan Tanah:

1. Bajak lahan sedalam 20 hingga 40 cm. Bersihkan dari rumput liar dan batu
2. Buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan
60 cm. Juga buat saluran drainase yang baik sebab cabe merah tidak tahan terhadap
genagan air.
3. Apabila daun cabe merah terlihat pucat dan mudah terserang virus juga banyak
ditumbuhi ilalang, itu berarti tanah yang Anda gunakan memiliki kadar keasaman
yang tinggi. Jika kadar keasaman tanah yang tinggi Anda dapat menggunakan kapur
pertanian atau dolomit sebanyak 2-4 ton/Ha. Pemberian dolomit adalah ketika
pembajakan atau pembuatan bedengan.
4. Campurkan pupuk organik, pada setiap bedengan secara merata atau setara 20 ton/Ha.
Selain pupuk organik tambahkan urea 350 kg/Ha dan KCI 200 Kg/Ha
5. Tutup bedengan dengan mulsa plastik perak hitam. Kegunaan mulsa plastik salah
satunya ialah menjaga kelembaban, menekan erosi, mengendalikan gulmadan
menjaga kebersihan kebun. Namun, Anda tentunya harus menambah biaya untuk
mulsa plastik.
6. Buat lubang tanam sebanyak dua baris dalam setiap bedengan dengan jarak 60-70 cm.
Lebih baik lagi jika lubang tanam dibuat zigzag dan tidak satu baris sehingga sirkulasi
angin dan sinar matahari yang mengenai tanaman dapat maksimal. Sesuaikan ukuran
diameter dan kedalaman kira-kira 10 cm.

Di Indonesia, masyarakatnya mengenal dua jenis cabe merah yakni cabe merah besar dan
cabe merah keriting. Perbedaan mencolok dari dua jenis cabe merah ini terlihat dari bentuk
dan tekstur kulitnya. Ada baiknya sebelum Anda memulai pembenihan Anda melakukan
survey singkat tentang cabe yang akan Anda tanam. Mulai dari jenis cabe merah atau varietas
cabe lainnya.

Kemudian setelah tanah selesai yang selanjutnya ialah pembenihan. Anda dapat
menggunakan benih yang murah, sesuai kondisi lahan atau yang lebih murah dapat
menggunkan biji cabe hasil panen yang telah dijemur. Biji cabe yang dijemur akan
menghasilkan biji cabe yang berkualitas dan bermutu. Ikuti langkah-langkah tersebut secara
berurut dan benar, agar Anda dapat memaksimalkan perkebunan cabe Anda.

2. Penyemaian

Ada baiknya sebelum menanam di lahan dilakukan penyemaian dengan cara menggunakan
media polybag yang diisi campuran pupuk dan tanah juga tambahkan sekam agar tanah
menjadi gembur. Setelah itu baru tanam benih dalam satu pot untuk satu benih. Jangan lupa
siram setiap pagi dan sore hari. Penggunaan polybag bertujuan untuk mencegah apabila benih
ditabur langsung ke tanah akan membuat pertumbuhan tanaman berhimpitan sehingga akan
ada benih yang tidak dapat tumbuh. Hal inilah yang dapat merusak setiap tanaman tanpa
disadari.
Mungkin untuk menggunakan polybag ini bisa saja masuk dalam kategori kewajiban dalam
tahap penyemaian. Karena dengan adanya polybag, maka Anda dapat membuktikan cara
menanam cabe merah ini dengan hasil yang maksimal.

Cara penyemaian dalam tahapan cara menanam cabe:


 Siapkan tanah dengan arang sekam, pupuk kompos atau pupuk kandang. campur
semuanya dengan perbandingan 2:1:1.
 Gunakan naungan tempat penyemaian guna menghindari terik matahri dan air hujan
 rendam biji cabe dengan air hangat kurang lebih 3 jam. Jangan gunakan biji yang
mengapung di air. Kemudian masukkan setiap biji cabe kedalam polybag sedalam 0.5
cm dan tutup dengan kompos halus. Jangan lupa siram sedikit
 Cara penyiraman benih di dalam polybag adalah dengan menutup permukaan polybag
dengan kertas koran kemudian siram. Dan buka kertas koran sekitar 3 hari setelah
penyemaian.
 Selanjutnya pindahkan benih dari polybag kedalam tanah setelah 21-24 hari
disemaikan.

3. Penanaman

Pemindahan dari media penyemaian ke dalam lahan yang luas, sebaiknya dilakukan sekali
tanam dan jangan lakukan di saat matahari sedang terik, lakukan di pagi atau sore hari. Cara
penanaman adalah robek polybag dan beri jarak antar tanaman juga usahakan hindarkan
tanaman dengan hama seperti bekicot dan ulat.

Hama pada tanaman ini yang dapat menghambat Anda dalam melakukan tahapan cara
menanam cabe dengan hasil yang maksimal. Anda perlu memperhatikan langkah ini agar
dapat menghindari kebun cabe Anda dari hama seperti yang disebutkan tadi. Anda juga perlu
membaca-baca beberapa artikel yang terkait dengan budidaya menanam cabe merah, agar
Anda semakin memahami.

Lalu, letakkan tanaman cabai anda pada tempat yang strategis. Amati pertumbuhannya dari
hari ke hari. Kemudia, tetap rawat tanaman cabai anda setiap hari.

4. Perawatan

Merawat tanaman cabe terbilang mudah. Tanaman cabe tak perlu banyak air sehingga Anda
dapat memberi air jika merasa tanah kering juga pemberian pupuk cupuk dua minggu sekali
dan usahakan pupuk yang digunakan adalah pupuk cair. Dalam penanaman cabe merah
membutuhkan penopang kayu untuk menjaga tanaman berdiri tegak.

Tancapkan penopang kayu dengan jarak minimal 4 cm dari pangkal batang. Pemasangan
sebaiknya dilakukan stelah 7 hari masa tanam. Sedangkan pengikatan dapat dilakukan setelah
tanaman berusia 1 bulan. Karena tanaman cabe ketika sudah tumbuh pada masa sebulan atau
lebih, tanaman cabe sudah memiliki kandungan yang sudah mulai kuat pada tanaman
tersebut.
Juga, jangan lupa menyiram tanaman cabai dan jangan sampai mengering. Anda bisa
berkonsultasi untuk menambahkan pupuk atau sebagainya agar tanaman cabai anda tetap
sehat dan tubuh subur.

5. Pemanenan

Tanaman cabe dapat dipenen dalam waktu yang cukup singkat yakni 60 sampai 75 hari
setelah tanam. Frekuensi panen cabe dapat mencapai 30 sampai 40 kali panen tergantung
jenis cabe. Tips dalam memanen di antaranya panen cabe saat pagi hari saat embun
mengering sehingga cabe tidak layu.

Pemilihan cabe yang siap panen adalah yang tidak terlalu tua sedikit berwarna merah di
ujungnya atau sudah merah sempurna. Cabe yang dipanen sebelum waktunya akan membuat
cabe yang dipanen masih terasa mentah alias keras, pun juga sebaliknya jika dipanen lebih
dari waktunya, maka cabe yang dipanen pun akan membusuk karena terlalu lama dipanen.

Hasil panen cabai Anda bisa sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Anda bisa
menghemat biaya membeli cabe merah di pasar yang harganya memang selalu naik. Selain
itu, hasil tanamnya mungkin bisa lebih baik untuk dikonsumsi. Lalu, untuk jangka panjang
anda mungkin bisa memulai bisni cabai merah.

Budidaya Cabe Dalam PolyBag Atau Lahan Sempit

Nah, untuk cara selanjutnya yaitu merupakan cara yang mungkin akan cocok untuk Anda
yang ingin berkebun cabe, tapi memiliki lahan sempit. Jika Anda ingin menanam cabe merah
untuk konsumsi di rumah, Anda dapat menggunkan cara yang sederhana dengan menanam di
polybag atau dalam pot. Sehingga, Anda tidak perlu menggunakan lahan yang luas dalam
menanam cabe.

Berikut ini cara menanam cabe dalam pot atau polybag atau menggunakan lahan sempit,
yaitu di antaranya:

1. Menyiapkan Benih

Cara termudah mendapatkan benih cabe adalah membelinya, namun jika Anda ingin
menekan budget Anda dapat membuat benih sendiri dari cabe merah yang Anda beli di pasar
atau jika Anda sudah memiliki tanam cabe Anda dapat menggunakannya sebagai calon benih.

Cara pembuatan benih sendiri:


 Pilih cabe yang berwarna merah sempurna
 Potong cabe menjadi tiga bagian, ambil bagian tengah saja kemudian pisahkan kulit
dengan bijinya.
 Kemudian siapkan tempat kemudian isi dengan air hangat panas kuku
 Selanjutnya siapkan satu siung bawang merah lelu haluskan dan campur ke dalam air
hangat dalam wadah
 Kemudian masukkan biji cabe merah dan rendam semalaman
 Keesokannya Anda akan mendapati biji cabe yang melayang dan tenggelam, gunakan
biji cabe yang tenggelam, yang melayang silahkan dibuang.
 Tiriskan biji cabe dan jemur namun jangan langsung di bawah terik matahari
2. Penyemaian Benih

Walau Anda dapat langsung menanam biji ke dalam pot belum tentu tanaman cabe akan
tumbuh dengan baik, sehingga tak ada salahnya Anda melakukan penyemaian.

Cara Penyemaian Benih:


 Siapkan kertas tisu dan basahi dengan air
 Tebarkan beberapa biji cabe keatas permukaan tisu yang sudah dibasahi
 Tutup lembaran tisu dengan tisu dan kemudian basahi kembali
 Masukkan ke dalam wadah yang tertutup rapat
 Tunggu beberapa hari sampai biji cabe berkecambah

3. Menanam di Polybag atau pot

 Isi polybag atau wadah dengan campuran tanah dengan pupuk kompos dan sekam.
 Pilih benih denagn batang yang cukup kuat atau memiliki daun sebanyak 5-6 helai
 Pindahkan benih cabe kedalam polybag atau pot dan jagan pindahkan di saat matahari
sedang terik
 Siram secukupnya
 Perawatan dan Panen
Untuk perawatan, Anda tak perlu menyiram air terlalu banyak. Cukup saat merasa tanah
disekitar tanaman kering Anda dapat menyiramnya. Untuk pemupukan Anda dapat
melakukannya dua minggu sekali. Sedangkan masa panen cabe ialah 75-80 hari tergantung
warna cabe yang sudah merah atau belum.

Namun sebelum Anda menanam cabe merah dalam jumlah besar atau ke dalam lahan
pertanian, hendaknya Anda memahami hal berikut ini yang sangat penting dalam budidaya
cabe merah.

Tips Sebelum Menanam Cabe Merah

 Jangan menanam cabe merah saat harga cabe sedang anjlok dan saat pasokan cabe
melimpah.
 Pilih jenis cabe yang harga jual tinggi namun harga bibit yang tidak terlalu mahal.
 Anda dapat membeli benih cabe hibrida dari industri benih terpercaya yang
menerapkan teknologi pemuliaan modern.
 Benih cabe lokal dapat Anda beli dari sesama petani atau melakukan pembenihan dari
panen terdahulu.

Tak usah khawatir bagi Anda yang ingin menanam cabe namun tak memiliki lahan luas,
Anda tetap dapat menanam cabe menggunkan media polybag. Tanaman cabe yang buahnya
tak akan lepas dari bahan masakan orang Indonesia dapat Anda jadikan peluang tersendiri.
Namun ada kalanya komoditi cabe harus mengalami naik turun dalam hal harga atau
pasokan.

Biasanya harga cabe akan naik disaat tertentu misalkan di musim penghujan yang berdampak
gagal panen, bulan puasa yang berdampak naiknya harga cabe, atau disaat pasokan cabe
melimpah. Kondisi pasar yang relatif tidak stabil, membuat Anda harus pandai mengatur
waktu penanaman sehingga pada masa panen Anda tidak mengalami kerugian yang
signifikan.

Cara menanam cabe merah adalah langsung menaburkan benih ke dalam tanah, namun cara
ini tidak berlaku untuk Anda yang menanam dalam jumlah besar atau memiliki lahan luas.
Disebabkan cara ini tidak dapat membuat tanaman cabe seratus persen dapat ditanam dan
tumbuh maksimal. Untuk penyiangan gulma atau hama Anda tak perlu melakukannya
berlebihan sebab banyak kejadian dimana petani mengalami gagal panen akibat penyiangan
gulma. Penyiangan gulma dapat dilakukan saat diperlukan saja.
Cara Menanam Tomat di Polybag (Teknik Mudah)

Tomat atau dengan bahasa latinnya adalah Lycopersicon esulentum yang merupakan tanaman
asli Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini pada umumnya dapat bertahan di
daerah dengan suhu 20 hingga 27 derajat Celcius dengan curah hujan sekitar 750 – 1250
miligram per tahunnya.

Tomat merupakan jenis tanaman yang masuk dalam kategori sayuran namun memiliki
struktur buah. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah dataran tinggi dari 0 sampai 1500
meter di atas permukaan laut. Hal itu juga dilihat dari jenis varietasnya. Tentunya tanaman ini
memerlukan tanah yang subur dan gembur dengan pH 5 sampai 7. (Baca juga: Cara
Menanam Daun Ketumbar)

Tidak seperti di perkebunan, tanaman tomat dapat tumbuh di alam bebas hingga mencapai
ketinggian 3 meter, sehingga tampak seperti perdu. Nah, seiring perkembangnya teknologi,
khususnya di budidaya tanaman, tanaman tomat pun mulai dibudidaya dengan membatasi
ketinggian tanaman tomat hanya sebatas 2 meter saja. Hal ini dilakukan agar tanaman tomat
tidak mudah roboh. Membatasi ketinggian tanaman ini pun dapat dilakukan dengan
menggunakan ajir atau tali untuk menahan tanaman agar tidak roboh.

Telah diketauhi bahwa kini tomat memiliki 400 lebih varietas tomat yang ditanam secara
global atau universal. Walaupun masih ada beberapa varietas yang hanya cocok ditanam pada
dataran tinggi, ada juga yang cocok di dataran rendah. Tomat yang hanya cocok di dataran
tinggi merupakan tomat varietas tomat mutiara, berlian, dan kada, sedangkan varietast tomat
yang hanya cocok di dataran rendah di antaranya adalah varietas tomat intan, ratna, dan CLN.
Bahkan ada juga varietas tomat yang cocok di dataran keduanya, yaitu bisa ditanamn di
dataran rendah maupun di dataran tinggi. Jenis varietas tomat seperti ini di antaranya adalah
Tomat GH2 dan tomat GH4.

Tanaman tomat merupakan tanaman yang bebas alias dapat tumbuh di mana saja, sehingga
tanaman tomat dapat tumbuh di berbagai media lahan seperti lahan terbuka, hidroponik,
vertikultur, hingga ke media pot atau polybag.
Jenis-Jenis Tomat

Pada umumnya, tomat dapat dapat dibedakan dari bentuk buahnya, sehingga terdapat empat
golongan tanaman tomat yang beredar di pasaran yaitu di antaranya:

1. Tomat Buah. Tomat ini biasa juga disebut sebagai tomat granola. Tomat ini memiliki
bentuk dasar bulat dengan pangkal yang mendatar.
2. Tomat Gondol. Tomat jenis ini berbentuk lonjong. Tomat ini sering digunakan untuk
bahan dasar pembuatan saus.
3. Tomat Sayur. Nah, untuk tomat jenis ini yang biasa kita jumpai di dapur-dapur.
Tomat ini bertekstur keras dan rasanya pun tidak manis seperti tomat buah alias
rasanya asam.
4. Tomat Cherry. Tomat jenis yang terakhir adalah tomat Cherry yang berbentuk kecil
seperti buah cherry. Rasanya pun kombinasi dari tomat buah dan tomat sayur, yaitu
manis-manis asam.

Cara menanan tomat di media polybag tidaklah sesulit yang dibayangkan, berikut ini
langkah-langkahnya:

1. Memilih Jenis dan Varietas Tomat

Sebelum memulai menanam tomat di polybag, lakukan pemilihan jenis tomat dan
varietasnya. Karena tidak semua jenis atau varietas tomat cocok dengan lahan manapun.
Sehingga, perlu adanya pencocokkan antara lahan, lokasi, kondisi iklim, dan ketinggian
tempat dengan jenis atau varietas tomat.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, Anda perlu memilih jenis varietas tomat yang cocok
dengan wilayah Anda saat ini. Jika Anda sedang berada di dataran tinggi, maka Anda perlu
memilih tomat dengan varietas mutiara, berlian, atau kada. Jangan memilih menggunakan
varietas intan, ratna, atau CLN. Varietas tersebut tidaklah cocok dengan wilayah Anda. Pun
sebaliknya. Lebih aman lagi, Anda menggunakan varietas tomat GH2 dan GH4 yang dapat
ditanam di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah.

2. Memilih Benih

Agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam menanam tomat di polybag, gunakanlah benih
yang unggul dengan sumber yang terpercaya. Jangan sampai Anda menggunakan benih yang
abal-abal, yang malah membuat Anda rugi dalam menanam tomat. Anda bisa mendapatkan
benih tomat di toko-toko pertanian yang terpercaya sesuai dengan varietas yang Anda
kehendaki. Anda pun juga dapat melihat sifat-sifat tanaman tomat tersebut di label yang ada
di kemasan benih. Sehingga, Anda tidak salah menggunakan benih tomat yang nantinya
malah tidak cocok pada media polybag.

Sebenarnya, Anda tak perlu membeli benih di toko pertanian agar Anda dapat lebih hemat
dalam menanam tomat. Berikut ini adalah menggunakan benih tanpa membeli di toko
pertanian:

1. Pilih tomat yang akan dijadikan benih nantinya.


2. Biarkan tomat tersebut menua di pohon.
3. Jika tomat sudah terasa tua, ambil biji tomat dan bersihkan lender pada biji tomat.
4. Rendam biji tomat menggunakan air bersih.
5. Anda bisa memilih biji yang siap disemai dengan melihat benih yang tenggelam, itu
menandakan biji siap disemai.
6. Lakukan seleksi biji kembali dengan melihat tekstur biji, upayakan jangan yang cacat
atau keriput.
7. Keringkan biji dengan cara dijemur di terik matahari
8. Dan angkat biji, pindahkan ke wadah yang steril dan kering.

Menggunakan biji tanpa membeli benih di toko sebenarnya kelemahan terletak pada
ketidaktahuan varietas tomat bagi orang awam yang baru belajar menanam tomat.

3. Menyemai Benih

Sebelum melakukan tahap menanam, sebaiknya benih Anda semai terlebih dahulu, hingga
benih yang awalnya berupa biji menjadi bibit tanaman. Hal ini perlu dilakukan karena banih
yang baru tumbuh memerlukan perlakuan yang khusus agar tanaman dapat tumbuh secara
optimal dan sesuai keinginan Anda dengan hasil yang memuaskan.

Benih tomat perlu disemai agar daun dan batang tanaman nantinya dapat tumbuh optimal dan
kuat. Dan dalam proses penyemaian, seharusnya dilakukan di media yang terpisah dengan
penanaman masal.

4. Menyiapkan Media Persemaian

Karena benih perlu disemai terlebih dahulu, maka Anda perlu menyiapkan wadah atau tempat
untuk tempat menyemai benih. Usahakan menggunakan tempat semai yang terlindung dari
hujan dan sinar matahari secara langsung. Bahkan media semai benih pun ada berbagai
macam yang salah satunya adalah media untuk tanaman holtikultura. Media semai pun bisa
berupa bedengan, rak semai, atau bahkan polybag semai.

Menggunakan Bedengan

Jika Anda menggunakan media semai berupa bedengan. Anda bisa memulainya dengan
membuat larikan di atas bedengan dengan kedalaman sekitar 1 centimeter dan jarak antara
larik dengan bedengan sekitar 5 centimeter.
Lalu, benih tomat ditanam dengan benar pada tiap larik dengan jangan terlalu rapat, usahakan
dengan jarak sekitar 3 centimeter setiap benihnya. Kemudian tutup permukaan dan siram
dengan air secukupnya benih tersebut.

Menggunakan Polybag

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan media semai berupa polybag, maka Anda perlu
memulainya dengan mengisi polybag dengan media semai. Daun pisang juga bisa digunakan
sebagai bahan alternative untuk media semai jika tidak memiliki polybag. Kemudian,
benamkan benih ke dalam tanah yang sudah disiapkan tadi hingga sedalam 1 centimeter.
Lanjutkan dengan menutup permukaan dan siram dengan air secukupnya. Perlu diingat,
bahwa setiap polybag hanya bisa digunakan untuk satu benih saja.

5. Penyiraman Benih

Setelah Anda melakukan tahapan menyemai benih, maka Anda cukup menyiramnya dengan
air bersih sebanyak 2 kali dalam sehari. Perlu diingat bahwa dalam melakukan penyiraman
terhadap beih perlu berhati-hati atau dengan kelembutan, agar media tidak rusak yang dapat
gagalnya penyemaian pada benih. Sebagai tambahan, Anda juga bisa menambahkan pupuk
pada benih yang terlah disemai tadi.
Pemberian pupuk pun jangan dilakukan secara langsung, namun tunggu hingga dua minggu
benih disemai. Pupuknya pun Anda bisa menggunakan pupuk cair organic, kompos atau bisa
juga menggukana NPK. Dan juga, Anda perlu memperhatikan semaian benih, jangan sampai
tumbuh gulma pada area permukaan semai benih. Sehingga Anda perlu mengecek setiap hari
benih yang telah disemai tadi.

6. Pemindahan Benih

Benih yang telah disemai hingga menjadi bibit tanaman tadi, siap dipindahkan jika sudah
memakan waktu hingga sebulan. Atau Anda bisa melihat benih yang memiliki daun 5 helai,
maka bibit tersebut siap dipindahkan.

7. Menyiapkan Media Tanam/Polybag

Bibit tomat memang siap dipindahkan, namun sebelum memindahkan bibit tomat, maka
Anda perlu menyiapkan media tanamnya terlebih dahulu, yaitu polybag. Setelah menyiapkan
polybag, isi dengan bahan-bahan di antaranya tanah:arang sekam: kompos dengan
perbandingan 2:1:1.

8. Menanam Tomat dengan Teknik Cabut

Dalam tahap menanam tomat, terdapat dua cara menanam tomat yaitu: cara cabut dan cara
diputar. Untuk menggunakan cara cabut dengan fungsi memindahkan bibit tanaman ke media
tanam polybag sebagai berikut:

 Siram media semai dengan air agar media semai menjadi gembur dan mudah untuk
dicabut.
 Cabut bibit tanaman dengan hati-hati agar bibit tidak rusak, dan usahakan akar bibit
tidak putus atau rusak.
 Gemburkan tanah pada media tanam di polybag yang sudah disiapkan.
 Tancapkan atau tanam bibit tanaman secara tegak lurus pada lubang tanam yang
sudah disiapkan pada polybag sebagai media tanam. Usahakan dalam menanam
bibit, posisi akar tegak lurus dan jangan sampai bengkok atau terlipat, agar akar
dapat tumbuh secara optimal dan tidak mengganggu pertumbuhan tanaman tomat
nantinya.
 Atur tanaman yang menancap ke dalam lubang tanam dengan menyesuaikan
panjang akar yang ada pada bibit tanaman tomat tersebut.

9. Menanam Tomat dengan Teknik Putar

Cara memindahkan bibit tomat ke polybag yang kedua adalah dengan cara diputar, yaitu
sebagai berikut:

 Seperti biasa, gemburkan terlebih dahulu media semai dengan air bersih agar bibit
tanaman mudah diangkat.
 Angkat bibit tanaman tomat tadi dengan cara diputar secara perlahan. Untuk bibit
tanaman yang menggunakan bedengan, cukup mencungkil tanah sekitar bibit tanaman
sedalam 10 cm dengan menggunakan sekop atau tangan kosong. Untuk penyemaian
yang menggunakan polybag semai, cukup menyobek atay menarik plastic polybag.
Bahkan plastic polybag juga bisa digunakan berkali-kali untuk bibit tanaman
selanjutnya atau bibit tanaman lainnya.
 Angkat bibit tersebut dan pindahkan bibit ke media tanam yang sebelumnya media
tanam sudah digemburkan dengan air agar mudah menancapkannya.

10. Pemeliharaan dan Perawatan

Untuk merawat atau memelihara tanaman tomat dalam polybag ini dibilang sangat mudah
dilakukan. Bahkan telah diakui banyak petani tomat, bahwa kesehatan tanaman yang berada
di polybag ini lebih terjamin dan dapat menghindari penyakit tanaman atau hama melalui
akar tanaman. Tetap jaga tanaman tomat Anda untuk tidak terlihat kering dengan cara
menyiram tanaman dengan bersih secara berkala yaitu 2 kali dalam sehari.

11. Pemberantasan Gulma


Dan perlu diingat dalam penyiraman tanaman tomat, jangan terlalu basah agar akar tanaman
tidak membusuk karena kebanyakan kadar air di dalam tanah.

Anda perlu menyiangi gulma pada tanaman tomat Anda secara teratur dan berkala. Jika Anda
melihat terdapat tanaman yang layu atau mati, sebaiknya cabut dan buang media tanamnya
sekaligus, agar tidak menular ke tanaman lain. Anda juga perlu memangkas tunas yang mulai
tumbuh pada tanaman tomat Anda dan juga memberikan ajir sebagai penopang tanaman
tomat agar ketika tanaman mulai tumbuh tinggi, tanaman tidak roboh.

12. Pupuk Tanaman

Jika tanaman tomat Anda sudah berumur sekitar seminggu, sebaiknya Anda memberikan
pupuk kompos pada tanaman tomat Anda. Cukup memberikan pupuk segenggam saja setiap
polybagnya. Lakukan hal ini setiap bulannya. Atau Anda bisa melakukannya ketika Anda
mulai melihat ada tanaman yang sekiranya ada yang tidak subur. Anda juga bisa
menambahkan pupuk buah atau pupuk organic cair pada tanaman tomat Anda.

13. Penyemprotan Tanaman

Jika Anda melihat tanaman tomat Anda terlihat mulai terserang hama, cukup ambil hama
tersebut secara manual saja, yaitu dengan menggunakan tangan yang dilindungi oleh sarung
tangan. Buang hama tersebut dan daun atau batang yang terkena hama tadi, Anda buang agar
virus tidak menyebar ke seluruh tubuh tanaman tomat Anda. Di sini, Anda bisa memulai
melakukan penyemprotan pada tanaman tomat Anda.

Penyemprotan tanaman adalah hal yang paling penting sebenarnya dalam budidaya tanaman
tomat, agar tanaman tomat dapat tumbuh dan panen secara optimal. Sebagai referensi, Anda
bisa menggunakan pestisida organic yang alami untuk tanaman tomat Anda.

14. Panen

Anda dapat memanen hasil tanaman tomat Anda setelah 3 bulan jika Anda menanamnya di
polybag. Namun, waktu panen juga tergantung dari varietas benih tomat yang Anda gunakan.
Anda dapat memanen tomat, jika Anda mulai melihat buah tomat yang awalnya berwarna
hijau berubah menjadi hijau kekuning-kuningan. Atau Anda juga bisa melihat tei daun tomat
yang mulai terlihat kering atau batang tanaman mulai terlihat menguning.

Perlu diketahui bahwa tomat tidak matang dengan waktu yang sama. Waktu yang baik dalam
memanen adalah pagi atau sore hari, karena pada waktu itu matahari tidak terlalu terik.
Cara Menanam Pakcoy/Pak Choi Yang Baik Dan Benar
 Syarat Tumbuh

Pakcoy dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis baik itu dataran rendah maupun tinggi
asalkan tanah untuk menanam sayuran tersebut kaya akan unsur hara dan tersinari oleh sinar
matahari dan terdapat air yang cukup. Tanah untuk menanam setidaknya memiliki pH sekitar
5,5 sampai 6.

 Lahan Tanam

Tanah pada lahan untuk menanam pakcoy sebaiknya digemburkan dahulu, lalu buatlah
bedengan dengan lebar bedengan berkisar 2 meter dengan panjang menyesuaikan panjang
lahan. Ratakan bedengan lalu beri pupuk kompos dengan dosis per hektarnya antara 7-10
ton.Lalu padatkan tanah dan pupuk kompos dengan menyirami menggunakan air. Jangan
lupa beri jarak antar bedeng sekitar 50 cm untuk saluran air.

 Pembibitan

Pembibitan bisa dilakukan dengan persemaian langsung pada bedengan tapi dipisah dengan
bedengan utamanya hingga bibit berdaun. Bisa juga di lakukan persemaian bibit pada
polybag. Caranya taburkan bebih bibit pada polybag ataupun bedengan yang telah ada
kemudian tutup dengan tanah lagi sekitar 2 cm,Sirami bibit benih dengan cara di semprot.
Tanaman bibit benih akan tumbuh daun sekitar 3-5 helai daun pada hari ke 3 atau 4 setelah
persemaian, setelah itu benih dapat di pindahkan pada bedengan utama.

 Penanaman Bibit

Setelah bedengan dan bibit sudah siap, maka buatlah lubang tanam pada bedengan dengan
ukuran 4 cm x 6 cm atau 8 cm x 10 cm. Setelah lubang siap pindahkan bibit dari media tanam
yang lain pada bedengan utama.
 Perawatan Tanaman

Perawatan yang perlu dilakukan saat membudidayakan pakcoy, antara lain:


pemupukan,penyiangan, penjarangan,dan penyiraman.

1. Pemupukan
pemupukan dilakukan bisa dilakukan menggunakan pupuk NPK ataupun Urea, jika
menggunakan NPK setiap hektar diberi dengan dosis sekitar 300 kilogram ssedangkan
jika menggunakan Urea dosis yang diberikan untuk per hektarnya adalah 50 kilogram.

2. Penyiangan
Selama masa tanam penyiangan dapat dilakukan setidaknya 2 sampai 4 kali.

3. Penjarangan
Penjarangan tanaman juga perlu dilakukan yaitu pada saat tanaman telah memasuki 2
minggu setelah penanaman.

4. Penyiraman
Penyiraman harus dilakukan dengan rutin apalagi pada saat musim kemarau.

 Hama Dan Penyakit

Hama Dan Penyakit yang sering menyerang tanaman pakcoy antara lain siput,tritip,cacing
bulu, ulat, jamur, serta bakteri. Semua itu dapat diatasi denagn mudah apabila diberikan
penanganan yang baik dan benar.

 Pemanenan

Pakcoy dapat dipanen ketika sudah mencapai umur 28 hingga 30 hari setelah penanaman
tergantung cuaca,bibit serta perawatannya.

Anda mungkin juga menyukai