Contoh 1.
(i) Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka
C D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
21
Perkalian Kartesian (cartesian product)
Catatan:
1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka: A B = A . B.
2. Pasangan berurutan (a, b) berbeda dengan (b, a), dengan kata lain (a, b) (b, a).
3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A B B A dengan syarat A atau B
tidak kosong.
Pada Contoh 1 di atas, D C = {(a, 1), (a, 2), (a, 3), (b, 1), (b, 2), (b, 3) } C
D.
4. Jika A = atau B = , maka A B = B A =
22
Perkalian Kartesian (cartesian product)
23
Prinsip Inklusi-Eksklusi
irisannya.
A B = A + B – A B
24
Contoh:
U=100
A B = 100/15 = 6
A B = A + B – A B = 33 + 20 – 6 = 47
25
Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5.
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Contoh:
Di antara bilangan bulat antara 101 dan 600 (termasuk 101 dan 600 itu sendiri), berapa
banyak bilangan yang tidak habis dibagi oleh 4 dan 5 atau yang habis dibagi oleh
keduanya?
Solusi:
Misalkan
U={Jumlah bilangan bulat antara 101 dan 600,
termasuk 101 dan 600 }
A = { Anggota U yang habis dibagi 4 }
B = { Anggota U yang habis dibagi 5 }
Maka
Ditanyakan: A B?
U= 600-101 = 500
A= 500/4 = 125
B= 500/5 = 100
A B = 500/20 = 25
26
Prinsip Inklusi-Eksklusi
A B = U – A B
= 500 – 175
= 325
27
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Prinsip inklusi-ekslusi untuk 3 buah himpunan A,B,C :
A B C A B C A B AC B C A B C
i j k
| A A
1i j k n
A | ( 1) n 1
| A1 A2 An |
28
Prinsip
Inklusi-Eksklusi
Contoh:
Carilah banyaknya anggota dari |A B C D| jika setiap himpunan
berukuran 50, setiap irisan dari dua himpunan berukuran 30, setiap irisan dari
tiga himpunan berukuran 10, dan irisan dari keempat himpunan berukuran 2.
Solusi.
|ABCD|=|A| + |B| + |C| + |D| - |AB| - |
AC| - |AD| - |BC| - |BD|- |CD| + |
ABC|+ |ABD|+ |ACD|+ |BCD| -
|A B C D|
= 4 . 50 – 6 . 30 + 4 . 10 – 2 = 58
29
Latihan
1. Ada berapa bilangan bulat positif lebih kecil atau sama dengan 100 yang habis
dibagi 6 atau 9?
Misalkan
U : 100
A: bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 6
B: himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 9.
30
Latihan
1. Ada berapa bilangan bulat positif lebih kecil atau sama dengan 100 yang habis
dibagi 2 atau 3?
Misalkan
U : 100
A: bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 2
B: himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 3.
31
Latihan
Dari 120 orang mahasiswa Informatika, 100 orang mengambil
paling sedikit satu mata kuliah pilihan, yaitu logika matematika,
bahasa C, dan pemrograman berbasis web.
Diketahui
65 orang mengambil logika matematika
45 orang mengambil bahasa C
42 orang mengmbil pemrograman berbasis web
20 orang mengambil Logika matematika dan bahasa C
25 orang mengambil logika matematika dan pemrograman berbasis
web
15 orang mengambil bahasa C dan pemrograman berbasis web
100 orang mengambil paling sedikit 1 mata kuliah
Berapakah orang yang mengambil ketiga-tiganya?
32
Fungsi dan Grafiknya
Relasi
Relasi himpunan A ke himpunan B dapat kita definisikan
sebagai sebuah hubungan yang memasangkan anggota-
anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
Suatu relasi dapat di nyatakan dengan 3 cara, yaitu diagram
Cartesius, dengan diagram panah, dan yang ke tiga yaitu
dengan himpunan pasangan berurutan.
x1 y1
x2 y2
x3 y3
y4
Himpunan pasangan berurutan : {(x1,y1), (x2,y3),
(x3,y2), (x3,y4)}
Diagram Kartesian
CONTOH
Misalkan X = {1,2} dan Y = {3,6} .
Himpunan {(1,3), (2,3)}
Merupakan fungsi dari X ke Y, karena setiap anggota X berelasi
dengan tepat satu anggota Y.
Himpunan {(1,3),(1,6),(2,3)}
Bukan merupakan fungsi dari X ke Y, karena ada anggota X,
yaitu 1, yang menentukan lebih dari satu nilai di Y.
Fungsi dinyatakan dengan huruf-huruf: f, g, h, F, H, dst.
Apabila f merupakan fungsi dari himpunan A ke
himpunan B, maka dituliskan:
f:AB
Himpunan A dinamakan domain atau daerah definisi
atau daerah asal (Df)
Himpunan B dinamakan kodomain atau daerah kawan
fungsi f (Rf)
Jika Df tidak diketahui maka domain fungsi f adalah
himpunan terbesar di dalam R sehingga f terdefinisikan
atau ada. Jadi:
CONTOH
Jika pada fungsi f : A B , sembarang elemen x
anggota A mempunyai kawan y anggota B, maka
dikatakan “y merupakan bayangan x oleh f “ atau “y
merupakan nilai fungsi f di x” dan ditulis y = f(x).
2
f ( x) x 2
Df R
Rf y R : y 2
CONTOH :
Diketahui fungsi y = F(x) = x² + 2x - 3,
-1 1
Tentukan :
a. Daerah Hasil
b. Pembuat Nol Fungsi
c. Nilai
Minimum/Makssimum
Cara penyelesaiannya:
a. Daerah Hasil dengan himpunan daerah asalnya {( -
1,0,1) } maka
y = f(x) = x² + 2x – 3
x=-1
y = f(-1) = (-1)2+2.(-1)-3
x=0
y = f(x) = x² + 2x - 3
y = f(0) = (0)2+2.(0)-3
=-3
x=1
y = f(x) = x² + 2x - 3
y = f(1) = (1)2+2.(1)-3
=0
b. Pembuat Nol Fungsi c.Nilai Min Y= -4 , Max
Y=0
x=1
Latihan
Jika diberikan fungsi sebagai berikut :
2
f ( x) x 4 dengan
Latihan
Diketahui suatu fungsi f : x x + 2 dengan
daerah asal fungsi { x/ 1 < x < 6, x A}
a. Tentukan rumus fungsi !
b. Tentukan daerah asal fungsi !
c . Tentukan daerah hasil fungsi !
d. Jika f(x) = 15 , maka tentukan nilai x !
Latihan
Diketahui suatu fungsi f : x x + 4 dengan
daerah asal fungsi { x/ 1 < x < 8, x A}
a. Tentukan rumus fungsi !
b. Tentukan daerah asal fungsi !
c . Tentukan daerah hasil fungsi !
d. Jika f(x) = 15 , maka tentukan nilai x !
Latihan
Diketahui suatu fungsi f : x x + 3 dengan
daerah asal fungsi { x/ -3 < x < 3, x A}
a. Tentukan rumus fungsi !
b. Tentukan daerah asal fungsi !
c . Tentukan daerah hasil fungsi !
d. Jika f(x) = 10 , maka tentukan nilai x !
Macam-macam fungsi
A. Menurut Sifatnya
Fungsi Ke dalam (Into)
Fungsi satu-satu/ fungsi into/ fungsi injektif f : A B disebut
fungsi satu-satu jika setiap anggota A mempunyai bayangan
yang berbeda, dengan kata lain tidak ada dua anggota A yang
mempunyai bayangan yang sama didalam B. Jadi jika f(a1) =
f(a2) maka a1 = a2 atau jika a1 a2 maka f(a1) f(a2).
Kepada Tidak
/Surjektif Kepada /Tidak
Surjektif
B. Menurut Jenis dan Fungsinya
1. Fungsi Aljabar
Fungsi aljabar adalah fungsi yang aturannya meliputi operasi aljabar
(tambah, kurang, kali, bagi, akar, dan pangkat).
Fungsi Rasional
Fungsi rasional adalah fungsi yang variabel bebasnya
berpangkat bilangan bulat . fungsi rasional meliputi :
Fungsi Polinom
Fungsi polinom merupakan fungsi suku banyak bentuknya
f(x) = an xn + an-1 xn-1 +…..+ a2x2 + a1x + a0
dengan an ≠ 0
a0 = suku tetap
an , an-1 , …..a, a0 = bilangan real
contoh fungi polinom : 2x3+ 4x2 +6x-5
5x2 + 4x -8 dst
Fungsi Kubik
Fungsi kubik adalah fungsi yang berpangkat tiga.
Bentuknya f(x) = ax3 + bx2 +cx + d
dengan a≠ 0
Contohnya fungsi kubik : x3 + 2x2 + 5x +6
Fungsi Linear
Fungsi linear adalah fungsi yang variabelnya berpangkat 1
dan grafiknya merupakan garis lurus.
Bentuknya y = f(X) = ax + b dimana : a dan b = konstanta
dan a≠ 0
2 3
8
1 8
2 4
12
1 12
2 6
3
4
Latihan Soal
1. Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = x² - 4x + 3
2. Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = 12 + 4x - x²
3. Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = 2x² + 4x - 6
Fungsi Irrasional
Fungsi irrasional adalah fungsi yang variabel bebasnya terdapat di
bawah tanda akar. Contohnya y =
2. Fungsi Transenden
Fungsi transenden adalah fungsi yang bukan merupakan fungsi
aljabar.
Fungsi Goeometri
Contoh: y = f(x) = 2 sin 3x + 12
Fungsi Eksponen
Contoh: f(x) = 12x
Fungsi Logaritma
Contoh: f(x) = 5log3x
Fungsi Siklometa
Contoh: f(x) = arc sin x
3. Fungsi Mutlak
Fungsi Mutlak adalah suatu fungsi yang aturannya memuat
nilai mutlak suatu bilangan real x,dinyatakan dengan |
x|,didefinisikan sebagai :
Contoh : y =│x│
4. Fungsi dengan Parameter
Fungsi dengan parameter diantaranya adalah x=at+b,
y=2t2 +c, dengan t adalah parameter yang menetapkan fungsi
itu.
x=at+b y = 2((x-b)/a)2
X-b=a.t
(X-b)/a=t
C. Menurut Letak Variabelnya
Fungsi Implisit
Fungsi Implisit merupakan lawan dari fungsi eksplisit jadi
pada fungsi implisit perbedaan antar variabel bebas dan
variabel tidak bebas tidak dapat dibedakan dengan jelas.
Contohnya: f(x,y)= 3x + 4y
Fungsi Eksplisit
Fungsi Eksplisit y terhadap x adalah fungsi dengan aturan
y=f(x) yang memasangkan setiap unsur di daerah asalnya
dengan tepat satu unsur di daerah nilainya. Contohnya: y =
2x-5
D. Fungsi-Fungsi Khusus
Fungsi Identitas
Fungsi A:B─>B yang ditentukan oleh A(x) disebut fungsi
identitas
pada A.Fungsi I memasangkan setiap elemen daerah asal
dengan dirinya sendiri.
contoh: garis y=x yang melalui titik pangkal O(o,o)
Fungi Konstan
Fungsi konstan adalah fungsi f yang dinyatakan
dalam rumus f(x) = c, dengan c suatu konstanta. Fungsi
konstatn f memasangkan setiap bilangan real dengan
konstanta c.
Contoh : f(x)=3
Fungsi Komposisi
Jika fungsi f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x) dan
kemudian g bekerja pada f(x) untuk menghasilkan g(f(x)),
maka dikatakan bahwa kita telah mengkomposisikan g
dengan f. Fungsi yang dihasilkan disebut kompoosisi g
dengan f, yang dinyatakan dengan g°f. Jadi (g°f)(x) =
g(f(x))
Sifat fungsi komposisi tidak komulatif f°g ≠g°f
Contoh Fungsi Komposisi
Diketahui rumus f(x) = x-4 dan g(x)=2x-6
Tentukan (f°g)(x) = …?
Penjelasan: (f°g)(x) = f(g(x))
= f(2x-6)
= (2x-6) – 4
= 2x-10
Contoh Fungsi Komposisi
1. Jika f(x) = 2x + 6 dan g(x) = 2x2 + 6x – 7 maka (f°g)
(x) = …?
y=sin x
o° •
30°
•60° •90° •120° •150° 180°
• • •
210° 240°
• •
270° 300° 330° 360°
• • x
y
y= cos x
o° •
30°
•
60°
• • • • • • •
90° 120° 150° 180° 210° 240° 270° 300° 330°
• • 360°
• x
~ ~
y
Asimtot tegak
o° 30° • 45°
• •60° 90°
• 120°•135°
• 150°
• 180°
• 210°
• 225°
• •240° 270°
• 300°•315°
• •330° 360°
• x
Asimtot tegak
1 y=cos x
y=cos(x-h)
-90° 0° 90° 180° 270° 360°
y=cos(x+h)
-1 90° 90°
k f(x)
k
f(x)-k
x
-2
y
Cara II.
a. Untuk nilai-nilai x sama,
ordinat pada grafik fungsi f(x)=½ sin x
Sama dengan ½ kali ordinat pada setiap x
Titik grafik fungsi f(x) = sin x. 0° 30° 60° 90° 120 150° 180° 210° 240° 270° 300° 330° 360°
b. Untuk nilai-nilai x sama,
ordinat pada grafik fungsi f(x)= -2sin x
Sama dengan -2 kali ordinat pada setiap
Titik grafik fungsi f(x) = sin x.
Contoh :
Buatlah sketsa grafik fungsi f(X) = sin 2x, pada interval 0°≤ x ≤360°
Solusi :
grafik fungsi f(x) = sin 2x, memiliki periode
Artinya pada absis 180° terjadi satu gelombang atau pada interval 0°≤ x ≤360°
Terdapat dua gelombang.
1 Gelombang
3
3
3
3
3
3
3
4 2 3
4 3 2
Latihan
1. Diketahui
2. Diketahui
3. Diketahui
4. Diketahui
2
5. Diketahui
2
TERIMA KASIH