Anda di halaman 1dari 109

Matematika Dasar

Himpunan dan Fungsi

Ira Mulyawati, S.Si., MT


Komposisi Penilaian (Kontrak Perkuliahan):
Aspek Penilaian Prosentase

Ujian Akhir Semester 30%

Ujian Tengah Semester 30%

Tugas Mandiri 20%


Kuis 10%
Kehadiran 10%
Pelaksanaan Perkuliahan
1. Perkuliahan dilaksanakan mulai jam 12.10- 14.40
2. Pertemuan dilaksanakan selama 14 x tatap muka
3. Pada pertemuan 11 dan 12 dilakukan tugas mandiri
diluar kampus (dengan penugasan kelompok)
4. Pertemuan 13 dan 14 presentasi tugas
Perkuliahan
5. UTS akan dilaksanakan setelah 8 kali tatap muka
7. Untuk Kehadiran Perkuliahan
Mahasiswa diwajibkan hadir perkuliahan 75 %
dari jumlah keseluruhan tatap muka
Apabila ada sesuatu hal yang menyebabkan tidak
masuk, mhn informasikan kepada ketua kelas dan
diwajibkan melampirkan surat keterangan.
8 Tidak diijinkan untuk menandatangani kehadiran
teman yang tidak hadir
9 Apabila telp masuk (silent), silahkan ijin keluar
untuk menerima telp tersebut
10 Diperkenankan untuk minum di kelas
dengan tidak mengganggu teman yang lain
11 Banyak-banyak membaca literatur yang
berhubungan dengan MATEMATIKA DASAR
Referensi:
James Stewart, Lothar Redlin, Saleem Watson. 2016.
Precalculus: Mathematics for Calculus, Seventh Edition
Boston, USA: Cengage Learning
Kenneth H. Rosen. 2012. Discrete Mathematics And Its
Applications, Seventh edition. New York, USA: The
McGraw-Hill Companies, Inc
Ron Larson. 2014. Precalculus with Limits, Third
Edition. Boston, USA: Cengage Learning
Willem Conradie Valentin Goranko.2015. Logic And
Discrete Mathematics A Concise Introduction. West
Sussex, United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd.
Hand Out Perkuliahan Matematika Dasar. 2009. Jurusan
Pendidikan Biologi – Fpmipa Universitas Pendidikan
Indonesia
HIMPUNAN
PENGERTIAN Himpunan adalah kumpulan obyek yang terdefinisi
dengan jelas.
Contoh:
 Himpunan Limbah B3
 Himpunan Limbah Domestik
 Himpunan kucing bermata indah ???

PENGERTIAN ANGGOTA HIMPUNAN Obyek pembentuk


himpunan disebut anggota atau elemen himpunan.
Contoh :
 Timbal adalah anggota himpunan Limbah B3.
 Air bekas cucian piring bukan anggota himpuan Limbah B3.
Pengertian Bilangan Cacah, Asli dan Prima
Bilangan cacah {0, 1, 2, 3, 4, 5,6,...}
Bilangan asli {1, 2, 3, 4, 5,6,...}
Bilangan Prima {2,3,5,7,...}
 
BILANGAN KARDINAL
Bilangan Kardinal dari suatu himpunan adalah bilangan
yang menyatakan banyaknya anggota himpunan tersebut
dengan notasi n, A = { 2,5,7,11 }, n(A) = 4

HIMPUNAN EKUIVALEN A dikatakan ekuivalen


dengan B bila n(A) = n(B)
Himpunan A = {1, 2} adalah "subset wajar" (proper subset) dari B =
{1, 2, 3}, sehingga ekspresi A ⊆ B dan A ⊊ B keduanya benar.
Himpunan D = {1, 2, 3} adalah subset dari E = {1, 2, 3}, sehingga D
⊆ E benar, dan D ⊊ E salah.

Cara Menyatakan banyaknya himpunan bagian; Banyak anggota


himpunan A = n(A) = 3, jadi banyak himpunan bagian dari himpunan
A adalah 23 = 8.
:
Untuk memahami himpunan bagian, perhatikanlah himpunan berikut ini.

B = {semua Mahasiswa Usahid Jakarta}

A = {semua Mahasiswa Teknik Lingkungan Usahid Jakarta}


Contoh :
A = {apel, jeruk, mangga, pisang}
maka P(A): { { }, {apel}, {jeruk}, {mangga}, {pisang}, {apel,
jeruk}, {apel, mangga}, {apel, pisang}, {jeruk, mangga}, {jeruk,
pisang}, {mangga, pisang}, {apel, jeruk, mangga}, {apel, jeruk,
pisang}, {apel, mangga, pisang}, {jeruk, mangga, pisang}, {apel,
jeruk, mangga, pisang} }
Perkalian Kartesian (cartesian product)

 Perkalian Kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya


adalah semua pasangan berurutan (ordered pairs) yang dibentuk dari komponen
pertama dari himpunan A dan komponen kedua dari himpunan B

 Notasi: A  B = {(a, b)  a  A dan b  B }


 Kardinalitas perkalian kartesian : A  B = AB

 Contoh 1.
 (i) Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka
C  D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }

21
Perkalian Kartesian (cartesian product)

 Catatan:
1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka: A  B = A . B.
2. Pasangan berurutan (a, b) berbeda dengan (b, a), dengan kata lain (a, b)  (b, a).
3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A  B  B  A dengan syarat A atau B
tidak kosong.
Pada Contoh 1 di atas, D  C = {(a, 1), (a, 2), (a, 3), (b, 1), (b, 2), (b, 3) }  C 
D.
4. Jika A =  atau B = , maka A  B = B  A = 

22
Perkalian Kartesian (cartesian product)

 A = himpunan makanan = { s = soto, g = gado-gado, n = nasi goreng, m = mie


rebus }
 B = himpunan minuman = { c = coca-cola, t = teh, d = es dawet }
 Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat disusun dari kedua
himpunan di atas?
 Jawab:
 A  B = AB = 4  3 = 12 kombinasi dan minuman, yaitu {(s, c), (s, t), (s,
d), (g, c), (g, t), (g, d), (n, c), (n, t), (n, d), (m, c), (m, t), (m, d)}.

23
Prinsip Inklusi-Eksklusi

• Prinsip Inklusi-Eksklusi adalah suatu prinsip yang digunakan untuk

mengetahui jumlah elemen hasil penggabungan dari beberapa himpunan.

• Jumlah elemen hasil penggabungan dihitung dari jumlah elemen di

masing-masing himpunan dikurangi dengan jumlah elemen di dalam

irisannya.

• Untuk dua himpunan A dan B:

A  B = A + B – A  B

A  B = A +B – 2A  B

24
Contoh:
U=100

A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3,

B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5,

A  B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 (yaitu

himpunan bilangan bulat yang habis dibagi oleh KPK – Kelipatan

Persekutuan Terkecil – dari 3 dan 5, yaitu 15),

Hitunglah jumlah bilangan yang habis di bagi 3 atau 5?

yang ditanyakan adalah A  B.

A = 100/3 = 33,

B = 100/5 = 20,

A  B = 100/15 = 6

A  B = A + B – A  B = 33 + 20 – 6 = 47
25
Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5.
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Contoh:
Di antara bilangan bulat antara 101 dan 600 (termasuk 101 dan 600 itu sendiri), berapa
banyak bilangan yang tidak habis dibagi oleh 4 dan 5 atau yang habis dibagi oleh
keduanya?

Solusi:
Misalkan
U={Jumlah bilangan bulat antara 101 dan 600,
termasuk 101 dan 600 }
A = { Anggota U yang habis dibagi 4 }
B = { Anggota U yang habis dibagi 5 }
Maka
Ditanyakan: A  B?
U= 600-101 = 500
A= 500/4 = 125
B= 500/5 = 100
A  B = 500/20 = 25
26
Prinsip Inklusi-Eksklusi

A  B = A + B – 2A  B


= 125 + 100 – 225
= 175

A  B = U – A  B
= 500 – 175
= 325

27
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Prinsip inklusi-ekslusi untuk 3 buah himpunan A,B,C :

A B C  A  B  C  A B  AC  B C  A B C

Misalkan A1, A2, …, An himpunan hingga.


Maka
| A1  A2    A2 |  | A |  | A  A
1 i  n
i
1i  j  n
i j |

  i j k
| A  A 
1i  j  k  n
A |    ( 1) n 1
| A1  A2   An |

28
Prinsip

Inklusi-Eksklusi
Contoh:
Carilah banyaknya anggota dari |A  B  C  D| jika setiap himpunan
berukuran 50, setiap irisan dari dua himpunan berukuran 30, setiap irisan dari
tiga himpunan berukuran 10, dan irisan dari keempat himpunan berukuran 2.

Solusi.
|ABCD|=|A| + |B| + |C| + |D| - |AB| - |
AC| - |AD| - |BC| - |BD|- |CD| + |
ABC|+ |ABD|+ |ACD|+ |BCD| -
|A  B  C  D|
= 4 . 50 – 6 . 30 + 4 . 10 – 2 = 58

29
Latihan
1. Ada berapa bilangan bulat positif lebih kecil atau sama dengan 100 yang habis
dibagi 6 atau 9?
Misalkan
U : 100
A: bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 6
B: himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 9.

30
Latihan
1. Ada berapa bilangan bulat positif lebih kecil atau sama dengan 100 yang habis
dibagi 2 atau 3?
Misalkan
U : 100
A: bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 2
B: himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 100 yang habis dibagi 3.

31
Latihan
Dari 120 orang mahasiswa Informatika, 100 orang mengambil
paling sedikit satu mata kuliah pilihan, yaitu logika matematika,
bahasa C, dan pemrograman berbasis web.

Diketahui
65 orang mengambil logika matematika
45 orang mengambil bahasa C
42 orang mengmbil pemrograman berbasis web
20 orang mengambil Logika matematika dan bahasa C
25 orang mengambil logika matematika dan pemrograman berbasis
web
15 orang mengambil bahasa C dan pemrograman berbasis web
100 orang mengambil paling sedikit 1 mata kuliah
Berapakah orang yang mengambil ketiga-tiganya?
32
Fungsi dan Grafiknya
Relasi
Relasi himpunan A ke himpunan B dapat kita definisikan
sebagai sebuah hubungan yang memasangkan anggota-
anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
Suatu relasi dapat di nyatakan dengan 3 cara, yaitu diagram
Cartesius, dengan diagram panah, dan yang ke tiga yaitu
dengan himpunan pasangan berurutan.

x1 y1
x2 y2
x3 y3
y4
Himpunan pasangan berurutan : {(x1,y1), (x2,y3),
(x3,y2), (x3,y4)}
Diagram Kartesian
CONTOH
 Misalkan X = {1,2} dan Y = {3,6} .
Himpunan {(1,3), (2,3)}
Merupakan fungsi dari X ke Y, karena setiap anggota X berelasi
dengan tepat satu anggota Y.

Himpunan {(1,3),(1,6),(2,3)}
Bukan merupakan fungsi dari X ke Y, karena ada anggota X,
yaitu 1, yang menentukan lebih dari satu nilai di Y.
Fungsi dinyatakan dengan huruf-huruf: f, g, h, F, H, dst.
Apabila f merupakan fungsi dari himpunan A ke
himpunan B, maka dituliskan:
f:AB
Himpunan A dinamakan domain atau daerah definisi
atau daerah asal (Df)
Himpunan B dinamakan kodomain atau daerah kawan
fungsi f (Rf)
Jika Df tidak diketahui maka domain fungsi f adalah
himpunan terbesar di dalam R sehingga f terdefinisikan
atau ada. Jadi:
CONTOH
Jika pada fungsi f : A  B , sembarang elemen x
anggota A mempunyai kawan y anggota B, maka
dikatakan “y merupakan bayangan x oleh f “ atau “y
merupakan nilai fungsi f di x” dan ditulis y = f(x).

2
f ( x)  x  2
Df  R
Rf  y  R : y  2
CONTOH :
Diketahui fungsi y = F(x) = x² + 2x - 3,
-1 1

Tentukan :
a. Daerah Hasil
b. Pembuat Nol Fungsi
c. Nilai
Minimum/Makssimum
Cara penyelesaiannya:
a. Daerah Hasil dengan himpunan daerah asalnya {( -
1,0,1) } maka
y = f(x) = x² + 2x – 3
x=-1
y = f(-1) = (-1)2+2.(-1)-3
x=0
y = f(x) = x² + 2x - 3
y = f(0) = (0)2+2.(0)-3
=-3
x=1
y = f(x) = x² + 2x - 3
y = f(1) = (1)2+2.(1)-3
=0
b. Pembuat Nol Fungsi c.Nilai Min Y= -4 , Max
Y=0

Sehingga, pembuat nol:

x=1
Latihan
 
Jika diberikan fungsi sebagai berikut :
2
f ( x)  x  4 dengan
Latihan
Diketahui suatu fungsi f : x  x + 2 dengan
daerah asal fungsi { x/ 1 < x < 6, x  A}
a. Tentukan rumus fungsi !
b. Tentukan daerah asal fungsi !
c . Tentukan daerah hasil fungsi !
d. Jika f(x) = 15 , maka tentukan nilai x !
Latihan
Diketahui suatu fungsi f : x  x + 4 dengan
daerah asal fungsi { x/ 1 < x < 8, x  A}
a. Tentukan rumus fungsi !
b. Tentukan daerah asal fungsi !
c . Tentukan daerah hasil fungsi !
d. Jika f(x) = 15 , maka tentukan nilai x !
Latihan
Diketahui suatu fungsi f : x  x + 3 dengan
daerah asal fungsi { x/ -3 < x < 3, x  A}
a. Tentukan rumus fungsi !
b. Tentukan daerah asal fungsi !
c . Tentukan daerah hasil fungsi !
d. Jika f(x) = 10 , maka tentukan nilai x !
Macam-macam fungsi
A. Menurut Sifatnya
Fungsi Ke dalam (Into)
Fungsi satu-satu/ fungsi into/ fungsi injektif f : A B disebut
fungsi satu-satu jika setiap anggota A mempunyai bayangan
yang berbeda, dengan kata lain tidak ada dua anggota A yang
mempunyai bayangan yang sama didalam B. Jadi jika f(a1) =
f(a2) maka a1 = a2 atau jika a1 a2 maka f(a1) f(a2).

Fungsi Kepada (Surjektif)


Misalkan f : A B maka range f(A) B. Jika f(A) = B, yaitu
setiap y B ada x A sehingga f(x) = y, maka f disebut fungsi pada/
surjektif dari A ke B.
f = {(1, w), (2, u), (3, v)} dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} 
Fungsi f : A → B dikatakan kepada atau surjektif jika
setiap y ∈ B terdapat x ∈A sehingga y = f(x), yaitu
semua anggota B habis terpasang dengan anggota A.

Kepada Tidak
/Surjektif Kepada /Tidak
Surjektif
B. Menurut Jenis dan Fungsinya
1. Fungsi Aljabar
Fungsi aljabar adalah fungsi yang aturannya meliputi operasi aljabar
(tambah, kurang, kali, bagi, akar, dan pangkat).
 Fungsi Rasional
Fungsi rasional adalah fungsi yang variabel bebasnya
berpangkat bilangan bulat . fungsi rasional meliputi :
Fungsi Polinom
Fungsi polinom merupakan fungsi suku banyak bentuknya
f(x) = an xn + an-1 xn-1 +…..+ a2x2 + a1x + a0
dengan an ≠ 0
a0 = suku tetap
an , an-1 , …..a, a0 = bilangan real
contoh fungi polinom : 2x3+ 4x2 +6x-5
5x2 + 4x -8 dst
Fungsi Kubik
Fungsi kubik adalah fungsi yang berpangkat tiga.
Bentuknya f(x) = ax3 + bx2 +cx + d
dengan a≠ 0
Contohnya fungsi kubik : x3 + 2x2 + 5x +6

Fungsi Linear
Fungsi linear adalah fungsi yang variabelnya berpangkat 1
dan grafiknya merupakan garis lurus.
Bentuknya y = f(X) = ax + b dimana : a dan b = konstanta
dan a≠ 0

Contoh dari fungsi linear: y = x+3


Grafik Fungsi
Grafik Fungsi Linier
Langkah- langkah melukis fungsi grafik linear:
1. Tentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0
diperoleh koordinat A( x1 ,0)
2. Tentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0
diperoleh koordinat B (0, y1)
3. Hubungkan dua titik A dan B sehingga terbentuk
garis lurus.
Contoh
Buatlah grafik dari persaamaan y = x + 3
Penyelesaiannya
1. Pertama kita tentukan titik perpotongan pada kedua sumbu:
Titik potong pada sumbu y, jika x bernilai 0 maka y bernilai:
y=x+3
y=0+3
y=3
(x,y) = (0, 3)
Titik potong pada sumbu x, jika y bernilai 0 maka x bernilai:
y=x+3
0=x+3
x = -3
(x,y) =( -3,0)
Kemudian kita tarik garis lurus dari titik koordinat
tersebut, maka diperoleh grafik sebagai berikut:
Latihan Soal
Gambarlah grafik fungsi linear berikut ini :
1. F(x) = 2x + 5
2. F(x) = 7 – 2x
3. F(x) = 3x - 15
Fungsi Kuadrat

Fungsi kuadrat adalah fungsi yang berpangkat dua.


Bentuknya f(x) = ax2 + bx + c
Dengan a, b, c merupakan konstanta a≠ 0
Contoh : 4x2+6x +5

Grafik persamaanya y = ax2 + bx + c berbentuk parabola.


Grafik Fungsi Kuadrat
Langkah-langkah melukis grafik fungsi kuadrat:
1. Tentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0 diperoleh
koordinat (x1, 0)
2. Tentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0 diperoleh
koordinat (0, y1)
3. Menentukan titik puncak (xp,yp)
Xp = -b/2a Yp = D/-4a
Keterangan: Xp = Persamaan sumbu simetri
Yp = nilai maksimum atau minimum
D = Deskriminan (b ²-4ac)

Kemudian hubungkan titik-titik koordinat tersebut sehingga


membentuk grafik parabola.
Contoh
Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = x²-4x-5
Jawaban:
Titik potong sumbu x, y=0
y = x² - 4x – 5
0 = x² - 4x – 5
0 = (x – 5) ( x + 1),
= -1 dan 5

Titik potong sumbu x (-1,0) dan (5,0)


Titik potong sumbu y,x = 0
y = x² - 4x - 5
y = (0)² - 4(0) – 5
y = -5
Maka titik potong sumbu y adalah (0,-5)

Persamaan sumbu simetri –b/2a


= -(-4)/2.1
=2

Nilai maks/ min b² - 4ac / -4a


= {(-4)² - 4.(1).(-5) / -4 (1)}
= 36 / -4
= -9

Titik puncak {(-b/2a), (b² - 4ac/-4a)} = (2,-9)


Grafik Fungsi y = x²-4x-5
Metode Pemaktoran
Metode Pemaktoran merupakan metode menentukan
akar-akar persamaan kuadrat dengan cara
memfaktorkannya.
d.
e. 6
1 6

2 3
8
1 8

2 4
12
1 12

2 6
3
4
Latihan Soal
1. Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = x² - 4x + 3
2. Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = 12 + 4x - x²
3. Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = 2x² + 4x - 6
 Fungsi Irrasional
Fungsi irrasional adalah fungsi yang variabel bebasnya terdapat di
bawah tanda akar. Contohnya y =

2. Fungsi Transenden
Fungsi transenden adalah fungsi yang bukan merupakan fungsi
aljabar.
Fungsi Goeometri
Contoh: y = f(x) = 2 sin 3x + 12
Fungsi Eksponen
Contoh: f(x) = 12x
Fungsi Logaritma
Contoh: f(x) = 5log3x
Fungsi Siklometa
Contoh: f(x) = arc sin x
3. Fungsi Mutlak
Fungsi Mutlak adalah suatu fungsi yang aturannya memuat
nilai mutlak suatu bilangan real x,dinyatakan dengan |
x|,didefinisikan sebagai :

Contoh : y =│x│
4. Fungsi dengan Parameter
Fungsi dengan parameter diantaranya adalah x=at+b,
y=2t2 +c, dengan t adalah parameter yang menetapkan fungsi
itu.
x=at+b y = 2((x-b)/a)2
X-b=a.t
(X-b)/a=t
C. Menurut Letak Variabelnya
Fungsi Implisit
Fungsi Implisit merupakan lawan dari fungsi eksplisit jadi
pada fungsi implisit perbedaan antar variabel bebas dan
variabel tidak bebas tidak dapat dibedakan dengan jelas.
Contohnya: f(x,y)= 3x + 4y

Fungsi Eksplisit
Fungsi Eksplisit y terhadap x adalah fungsi dengan aturan
y=f(x) yang memasangkan setiap unsur di daerah asalnya
dengan tepat satu unsur di daerah nilainya. Contohnya: y =
2x-5
D. Fungsi-Fungsi Khusus
Fungsi Identitas
Fungsi A:B─>B yang ditentukan oleh A(x) disebut fungsi
identitas
pada A.Fungsi I memasangkan setiap elemen daerah asal
dengan dirinya sendiri.
contoh: garis y=x yang melalui titik pangkal O(o,o)
Fungi Konstan
Fungsi konstan adalah fungsi f yang dinyatakan
dalam rumus f(x) = c, dengan c suatu konstanta. Fungsi
konstatn f memasangkan setiap bilangan real dengan
konstanta c.
Contoh : f(x)=3
Fungsi Komposisi
Jika fungsi f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x) dan
kemudian g bekerja pada f(x) untuk menghasilkan g(f(x)),
maka dikatakan bahwa kita telah mengkomposisikan g
dengan f. Fungsi yang dihasilkan disebut kompoosisi g
dengan f, yang dinyatakan dengan g°f. Jadi (g°f)(x) =
g(f(x))
Sifat fungsi komposisi tidak komulatif f°g ≠g°f
Contoh Fungsi Komposisi
Diketahui rumus f(x) = x-4 dan g(x)=2x-6
Tentukan (f°g)(x) = …?
Penjelasan: (f°g)(x) = f(g(x))
= f(2x-6)
= (2x-6) – 4
= 2x-10
Contoh Fungsi Komposisi
1. Jika f(x) = 2x + 6 dan g(x) = 2x2 + 6x – 7 maka (f°g)
(x) = …?

(f°g) (x) = f(g(x))


= f(2x2 + 6x – 7)
= 2(2x2 + 6x – 7) + 6
= 4x2 + 12x – 14 + 6
= 4x2 + 12x – 8
LATIHAN
1. Jika f(x) = x + 3 dan g (x) = 2x+5 maka (g°f) (x) = …?
2. Jika g(x) = x + 1 dan f(x) = x2+3x+1 maka (f°g) (x) =
…?
Fungsi ganjil dan fungsi genap

fungsi f(x) disebut fungsi ganjil apabila berlaku f(–x)


= –f(x)

fungsi genap apabila berlaku f(–x) = f(x).

Jika f(–x) ≠ –f(x) maka fungsi ini


tidak genap dan tidak ganjil.
Contoh untuk fungsi genap

Bandingkan kedua fungsi dan


f(–x) = f(x) maka fungsi f(x) disebut fungsi genap
Contoh untuk fungsi ganjil

Bandingkan kedua fungsi


dan
g(–x) = – g(x) maka fungsi g(x) disebut fungsi
ganjil
Contoh untuk bukan fungsi ganjil/genap

Bandingkan kedua fungsi


dan

h(–x) ≠ –h(x) maka fungsi h(x) disebut fungsi tidak


genap dan tidak ganjil.
Latihan
FUNGSI TRIGONOMETRI
GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI
A. FUNGSI SINUS DAN GRAFIK
SINUS.

B. FUNGSI COSINUS DAN GRAFIK


COSINUS.

C. FUNGSI TANGEN DAN GRAFIK


TANGEN.

D. TRANLASI GRAFIK FUNGSI


TRIGONOMETRI.
Grafik V.Fungsi
GRAFIKTrigonometri
FUNGSI
a. Grafik Fungsi Trigonometri Normal
TRIGONOMETRI
Untuk menggambar grafik fungsi sinus, grafik cosinus, dan grafik tangen
dapat pergunakan Nilai-nilai fungsi untuk masing-masing sudut
A. Fungsi sinus dan Grafik Sinus
Fungsi sinus (fx) = sin x dan grafiknya dinyatakan sebagai y = sin x,
dengan x dalam derajat atau radian.
Sifat-sifat fungsi sinus f(x) = sin x:

Ke Menu Utama Selanjutnya


x 00 30° 45° 60° 90° 120° 135° 150° 180° 210° 225° 240° 270° 300° 315° 330° 360°

y=sin x

o° •
30°
•60° •90° •120° •150° 180°
• • •
210° 240°
• •
270° 300° 330° 360°
• • x

Ke Menu Utama Sebelumnya


B. Fungsi Cosinus dan grafik Cosinus
Fungsi sinus (fx) = cos x dan grafiknya dinyatakan sebagai y = cos x,
dengan x dalam derajat atau radian.

Sifat-sifat fungsi cosinus f(x) = cos x:

Ke Menu Utama Selanjutnya


x 00 30° 45° 60° 90° 120° 135° 150° 180° 210° 225° 240° 270° 300° 315° 330° 360°

y
y= cos x

o° •
30°

60°
• • • • • • •
90° 120° 150° 180° 210° 240° 270° 300° 330°
• • 360°
• x

Ke Menu Utama Sebelumnya


C. Fungsi Tangen dan Grafik.
fungsi tangen f(x) = tan x dan grafiknya sebagai y = tan x dengan
x dalam derajat atau radian.

Sifat-sifat fungsi fungsi tangen f(x) = tan x :

Ke Menu Utama Selanjutnya


x 00 30° 45° 60° 90° 120° 135° 150° 180° 210° 225° 240° 270° 300° 315° 330° 360°

~ ~

y
Asimtot tegak

o° 30° • 45°
• •60° 90°
• 120°•135°
• 150°
• 180°
• 210°
• 225°
• •240° 270°
• 300°•315°
• •330° 360°
• x

Asimtot tegak

Ke Menu Utama Sebelumnya


D. Tranlasi Grafik Fungsi Trigonometri
dalam menentukan grafik fungsi trigonometri selain menggunakan tabel dapat pula
menggunakan cara tranlasi (pergeseran) grafik fungsi trigonometri.
I. Tranlasi Horizontal
Fungsi-fungsi trigonometri baku f(x)=sin x,f(x)= cos x, dan f(x)=tan x. maka
grafik fungsi f(x – h) diperoleh dari grafik fungsi f(x) yang ditranlasikan sejauh
h satuan arah horizontal ke kanan.sedangkan grafik fungsi f(x +h) diperoleh dari grafik
Fungsi f(x) yang tranlasikan sejauh h satuan arah horizontal ke kiri.
Agar lebih jelas lihat gambar grafik dibawah ini !
Misal , grafik y=cos (x + 90°) dan grafik y=cos(x - 90°),!jika dilihat dari bentuk fungsi
y=cos (x+90°), adalah hasil tranlasi kekiri sejauh 90° dari fungsi y=cos 90° (warna hijau).
y=cos (x – 90°), adalah hasil tranlasi kekanan sejauh 90° dari fungsi y=cos 90° (warna kuning)

1 y=cos x

y=cos(x-h)
-90° 0° 90° 180° 270° 360°
y=cos(x+h)

-1 90° 90°

Ke Menu Utama Selanjutnya


II. Tranlasi Vertikal
misalkan k adalah bilangan real positif yang tidak sama dengan nol dan
f(x) adalah grafik-grafik fungsi trigonometri baku maka:
a.Grafik fungsi f(x) + k, diperoleh dari grafik fungsi f(x) yang ditranlasikan sejauh
k satuan arah vertikal keatas
b.Grafik fungsi f(x) – k , diperoleh dari grafik fungsi f(x) yang ditranlasikan sejauh
k satuan arah vertikal ke bawah.
y f(x)+k
k

k f(x)
k
f(x)-k
x

Agar lebih jelas perhatikan contoh dibawah ini!

Ke Menu Utama Sebelumnya Selanjutnya


III. Komposisi Dua Tranlasi berurutan
tranlasi horizontal dan tranlasi vertikal dapat dilaksanakan secara Berurutan atau pun
sebaliknya didalam mengambar grafik fungsi trigonometri, grafik fungsi yang dihasilkan
Oleh dua tranlasi itu menghasilkan grafik fungsi yang sama.
 Jika grafik fungsi f(x) ditranlasikan horizontal maka diperoleh grafik fungsi f(x ± h), kemudian
ditranlasikan vertikal sehingga diperoleh grafik fungsi akhir f(x ± h)±k.
 Jika grafik fungsi f(x) ditranlasikan vertikal maka diperoleh grafik fungsi f(x)± k, kemudian
ditranlasikan horizontal sehingga diperoleh grafik fungsi akhir f(x ± h)±k.
Contoh 2.
Grafik fungsi y = sin (x + 30)°+1, diperoleh dari grafik fungsi f(x)=sin x yang ditranlasikan sejauh
30° horizontal ke kanan dilanjutkan dengan tranlasi sejauh 1 satuan vertikal ke atas.
y
2•
y=sin (x+30°)+1
1•
y=sin (x+30°)
• • •
30° 0° 30°
•60°• 90° •150°
• 180° • 240°•270° •330°•360° x
- 1• y=sin x

Ke Menu Utama Sebelumnya Selanjutnya


IV. Grafik fungsi trigonometri f(x) = a sin x
grafik fungsi y = a sin x, dengan a ⋲ R dan a ≠ 0, dapat diperoleh dari
Grafik fungsi baku f(x)=sin x, dengan cara mengalikan ordinat tiap titik pada grafik
fungsi f(x)=sin x, dengan bilangan a sedangkan absisnya tetap.
periode grafik fungsi f(x)= a sin x sama dengan periode grafik fungsi
f(x) = sin x, yaitu 2𝞹(360°).

V. Grafik fungsi trigonometri f(x)=a cos x


grafik fungsi y = a cos x, dengan a ⋲ R dan a ≠ 0, dapat diperoleh dari
Grafik fungsi baku f(x)=cos x, dengan cara mengalikan ordinat tiap titik pada grafik
fungsi f(x)=cos x, dengan bilangan a sedangkan absisnya tetap.
periode grafik fungsi f(x)= a cos x sama dengan periode grafik fungsi
f(x) = cos x, yaitu 2𝞹 (360°).

VI. Grafik fungsi trigonometri f(x)=a tan x


grafik fungsi y = a tan x, dengan a ⋲ R dan a ≠ 0, dapat diperoleh dari
Grafik fungsi baku f(x)=tan x, dengan cara mengalikan ordinat tiap titik pada grafik
fungsi f(x)=tan x, dengan bilangan a sedangkan absisnya tetap.
periode grafik fungsi f(x)= a tan x sama dengan periode grafik fungsi
f(x) = tan x, yaitu 2𝞹 (360°).
Agar lebih jelas lihat contoh di bawah ini…………………….!

Ke Menu Utama Sebelumnya Selanjutnya


Contoh . Gambarlah grafik fungsi f(x)= ½ sin x dan f(x) = -2 sin x dalam
Interval 0°≤ x ≤360°
Cara I. menggunakan tabel.
x 00 30° 60° 90° 120° 150° 180° 210° 240° 270° 300° 330° 360°

-2
y
Cara II.
a. Untuk nilai-nilai x sama,
ordinat pada grafik fungsi f(x)=½ sin x
Sama dengan ½ kali ordinat pada setiap x
Titik grafik fungsi f(x) = sin x. 0° 30° 60° 90° 120 150° 180° 210° 240° 270° 300° 330° 360°
b. Untuk nilai-nilai x sama,
ordinat pada grafik fungsi f(x)= -2sin x
Sama dengan -2 kali ordinat pada setiap
Titik grafik fungsi f(x) = sin x.

Ke Menu Utama Sebelumnya Selanjutnya


VII. Grafik fungsi f(x) = sin kx. f(x) = cos kx dan f(x) = tan kx.
Grafik fungsi f(x) = sin kx dengan a⋲ R dan a≠0 dapat diperoleh dari
grafik fungsi trigonometri f(x) = sin x.
dengan cara periode grafik fungsi f(x)=sin kx yaitu :
periode grafik fungsi f(x) = sin kx, berlaku juga untuk grafik fungsi
f(x)=cos kx, dan f(x)=tan kx.

Contoh :
Buatlah sketsa grafik fungsi f(X) = sin 2x, pada interval 0°≤ x ≤360°
Solusi :
grafik fungsi f(x) = sin 2x, memiliki periode

Artinya pada absis 180° terjadi satu gelombang atau pada interval 0°≤ x ≤360°
Terdapat dua gelombang.
1 Gelombang

0° 45° 90° 135° 180° 225° 270° 315° 360°

Ke Menu Utama Sebelumnya


Fungsi Trigonometri
Grafik fungsi
Latihan
Gambarlah grafik fungsi trigonometri dibawah ini :
1. y=Sin x, y=Sin (x + 90°), y=Sin (x - 90°) dalam satu
grafik
2. y=cos x, y=cos (x-30), y=cos (x-30)+1 dalam satu grafik
3. y=cos x , y= ½ cos x, y= 2 cos x dalam satu grafik
4. y= cos 2x, pada interval 0°≤ x ≤360°
Fungsi Trigonometri Invers
Fungsi Tri
Operasi Pada Fungsi
Contoh Soal
3

3
3
3

3
3
3

3
4 2 3
4 3 2
Latihan
1. Diketahui

2. Diketahui

3. Diketahui

4. Diketahui
2
5. Diketahui

2
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai