Wartadi (140710150001)
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017
STUDI KOMPARASI POROSITY DAN ELECTRICAL CONDUCTIVITY
TANAH YANG TERPAPAR RESIDU PUPUK, HIDROKARBON DAN
POLUSI MENGGUNAKAN METODA KELISTRIKAN BATUAN
DISKRIT
Wartadi (140710150001)
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017
i
PENGESAHAN PAPER
3. Ketua Tim
b. NIM : 140710150016
c. Jurusan : Geofisika
4. Dosen Pembimbing
d. Alamat rumah dan No. HP : Royal View Residence Jl. Pataya 1 no.26
Ciwaruga Bandung / 08122000108
ii
Sumedang, 30 Mei 2017
Mengetahui,
Manajer Bidang Akademik dan Ketua Program Studi Geofisika
Kemahasiswaan FMIPA Unpad
FMIPA Unpad
Dr. Mohamad Nurzaman, Drs., M.Si. Dr. Asep Harja, S.Si., M.Si.
NIP. 19690714 199503 1 002 NIP. 19690419 199512 1 001
iii
LEMBAR KEASLIAN NASKAH
Judul Paper :
“STUDI KOMPARASI POROSITY DAN ELECTRICAL CONDUCTIVITY
TANAH YANG TERPAPAR RESIDU PUPUK, HIDROKARBON DAN POLUSI
MENGGUNAKAN METODA KELISTRIKAN BATUAN DISKRIT”
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper dengan judul “STUDI
KOMPARASI POROSITY DAN ELECTRICAL CONDUCTIVITY TANAH YANG
TERPAPAR RESIDU PUPUK, HIDROKARBON DAN POLUSI
MENGGUNAKAN METODA KELISTRIKAN BATUAN DISKRIT”. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah-limpahkan kepada junjungan nabi besar kita,
Nabi Muhammad S.A.W berkat perjuangannya dalam membawa kita semua
terlepas dari belenggu kegelapan dan kebatilan.
Terwujudnya paper ini, tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak baik secara moril maupun maupun materiil. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung terselesaikannya penulisan paper ini, terutama:
v
Penulis menyadari penulisan paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diperlukan.
Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wartadi (140710150001)
vi
DAFTAR ISI
Daftar
Tabel...................................................................................................................... vii
i
Abstrak ................................................................................................................ xi
Universitas Padjadjaran
Fahrul Mukti Wibowo 140710150016
Wartadi 140710150001
Rani Nasrasyam Zalma 140710150017
xiii
terpapar residu pupuk yaitu 1,15 % dan di lahan sekitar area penambangan
hidrokarbon yaitu 0,89 %. Perubahan nilai porosity yang menuju 1% menandakan
nilai tersebut menuju saturasi yaitu porositas tanah yang terpapar pencemaran
mulai penuh dengan fluida /mineral pencemar, sehingga tanah tidak mampu lagi
menyerap fluida/mineral lainnya. Penurunan nilai EC dan porosity pada daerah
penambangan hidrokarbon dan disekitar traffic line menunjukkan tingginya tingkat
ketercemaran daerah tersebut. Keadaan tersebut mengindikasikan bahwa kegiatan
eksplorasi hidrokarbon memberikan kontribusi yang tinggi dalam masalah
pencemaran lingkungan, yang ditunjukkan oleh perubahan nilai fisika tanah.
1
Minyak diambil dengan bor yang dihubungkan dengan pipa drilling, digerakkan
dengan mesin diesel kemudian dialirkan ke penampungan minyak melalui
selang. Pada penampungan minyak, dilakukan pemisahan antara tanah, lumpur,
air, dan minyak melalui pengendapan dan penguapan. Hasil akhir penyulingan
minyak berupa bensin dan solar. Proses pengelolaan minyak tersebut
meninggalkan limbah dan residu yang dapat meresap dan mengendap di dalam
tanah menjadi zat pencemar tanah. Dengan demikian dibutuhkan penelitian
tentang kondisi tanah terpapar minyak yang selanjutnya dapat dimanfaatkan
sebagai acuan dalam pengelolaan lingkungan eksploitasi minyak bumi. (Ilma
Danandika, 2016).
2
1.2 Rumusan Masalah
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanah
Tanah merupakan lapisan kerak bumi yang tersusun atas butiran mineral
dan bahan organik dari flora dan fauna yang telah mengalami pelapukan.
Susunan butiran mineral dan bahan organik menciptakan ruang-ruang kosong
yang disebut pori tanah. Pori tanah tersebut diisi oleh fluida. Tanah dikatakan
berada dalam kondisi jenuh atau tersaturasi jika seluruh pori tanah diisi oleh zat
cair. Sifat-sifat tanah dapat berubah, baik secara lateral dan vertikal. Perubahan
secara lateral adalah perubahan sifat-sifat tanah ke arah tanah lain yang berbeda.
Perubahan secara vertikal ditunjukkan oleh perubahan susunan horison dalam
profil tanah. Sifat tanah yang paling mudah ditentukan adalah warna tanah.
Penentuan warna tanah dapat dilakukan dengan membandingan warna tanah
dengan Munsell Soil Color Chart (MSCC).
4
2.2 Pupuk
Pupuk didefinisikan suatu material yang ditambahkan pada tanah yang
digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan menambah unsur hara yang
diperlukan tanaman. Material pupuk dapat berupa bahan organik maupun
anorganik. Pupuk organik digunakan untuk memperbaiki sifat fisika tanah,
sedangkan pupuk anorganik digunakan untuk memperbaiki sifat sifat kimia
tanah. Perbandingan dari pupuk organik dan anorganik adalah kadar nutrisi,
tingkat kelarutan, dan laju pelepasan nutrisi. Pupuk organik umumnya
memiliki laju pelepasan nutrisi yang lebih rendah dibandingkan pupuk
anorganik (Moenandir, 2004). Hal ini karena sifat pupuk organik yang
kompleks yaitu ketersediaan senyawa yang ada pada pupuk organik tidak
berupa unsur ataupun molekul sederhana sehingga tanaman tidak dapat
langsung menyerap. Nutrisi dari pupuk organik hanya dilepaskan ke tanah
melalui pelapukan yang dapat memakan waktu lama, sementara pupuk
anorganik memberikan nutrisi yang langsung terlarut ke tanah dan siap diserap
tumbuhan tanpa memerlukan proses pelapukan.
2.3 Hidrokarbon
6
tetapi strukturnya yang sangat padat baik untuk digunakan dalam konstruksi
jalan.
Keterangan :
Limestones 50 – 107
Marls 3 – 70
Clays 1 – 100
Oil sands 4 – 800
Keterangan :
2. 4. 2 Porositas
Keterangan :
𝑉𝑃 = Volumetri Pori
𝑉 = Volume Total
Nalai porositas menetukan besar jumlah fluida yang terkandung di
dalam bentuan. Porositas sendiri dibedakan menjadi dua yaitu porositas
total dan porositas efektif. Porositas total adalah nilai total semua ruang 9
pori yang ada pada suatu batuan per seluruh volume batuan. Sedangkan
porositas efektif adalah nilai ruang pori yang saling terhubung hingga
dapat mengalirkan fluida.
𝜃 = 𝑃𝑡 𝑅𝑠 … (2.5)
10
constant, electric conductivity, tekstur serta kandungan organik karbon
dapat diprediksikan dengan jelas meskipun berada pada kondisi
salinitas yang tinggi. Dalam penelitiannya dilakukan pemantauan
secara berkala terhadap 4 jenis kandungan air tanah (soil water content
(𝜃)) dari keadaan kering sampai tersaturasi dengan menggunakan
sensor kapasitansi dan resistivity dari alat Decagon ECH2O-5TE.
Kadar fluida dalam tanah menunjukkan beberapa korelasi dengan
pengukuran resistivitas pada tanah. Keberadaan material tanah dengan
kapasitas tahan air yang tinggi,seperti clay dan silt, serta kondisi water
logging secara signifikan dapat menaikkan mobilitas muatan listrik dan
menurunkan resistivitas tanah (Golovko dkk, 2007).
𝜀 = 𝐾 𝜀0 ... (2.6)
2. 5 Decagon EM50
Gambar 2.1 5TE Water Contents, EC and Temperature Sensor dan ECH2O
EC-5 Sensor
BAB III 12
METODOLOGI PENULISAN
Parameter sifat kelistrikan yang diperoleh dari 5TE Water Contents, EC,
and Temperature Sensor adalah nilai konduktivitas listrik dan kandungan
volumetrik air. Sedangkan dari ECH2O EC-5 Sensor diperoleh permitivitas
dielektrik dan porositas tanah. Software yang digunakan untuk membaca dan
menyimpan hasil pengukuran dari alat Decagon EM50 adalah ECH2O Utility.
Keterangan :
𝑉𝑃
∅= × 100% (2. 3)
𝑉
Keterangan :
𝑉𝑃 = Volumetri Pori
𝑉 = Volume Total
14
porositas pada masing – masing daerah penelitian dengan melihat perubahan
kecenderungan kurva konduktivitas listrik dan porositas yang signifikan
terhadap kedalaman. Data-data yang diperoleh adalah sebagai kajian terhadap
perbandingan sifat kelistrikan.
15
Berdasarkan data nilai konduktivitas listik keempat daerah dapat dikatakan
bahwa daerah terpapar residu pupuk merupakan daerah yang memiliki nilai rata-
rata konduktivitas listrik tertinggi. Tanah original memiliki nilai rata-rata
konduktivitas listrik lebih rendah dari daerah terpapar residu pupuk namun
memiliki nilai rata-rata konduktivitas listrik lebih tinggi dari lahan di sekitar area
penambangan hidrokarbon (Penambangan tradisional hidrokarbon di daerah
Wonocolo). Daerah di sepanjang jalur padat lalu lintas (traffic line di daerah Jakarta
Utara) memiliki nilai rata-rata konduktivitas listrik paling rendah.
16
BAB IV
PEMBAHASAN
17
mengindikasikan bahwa kegiatan eksplorasi hidrokarbon memberikan
kontribusi yang tinggi dalam masalah pencemaran lingkungan, yang
ditunjukkan oleh perubahan nilai fisika tanah.
18
Gambar 4.3 Kurva EC Tanah Terpapar Pupuk
19
Gambar 4.5 Kurva EC Tanah Terpapar Hidrokarbon
20
Gambar 4.7 Kurva EC Terpapar Polusi
21
Gambar 4.8 Distribusi nilai EC terhadap porosity
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada penulisan ini, didapatkan beberapa
kesimpulan yaitu :
1. Nilai EC dan porosity daerah terpapar residu pupuk lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai EC dan porosity tanah original. Daerah
terpapar residu pupuk memiliki nilai EC tertinggi sebesar 12,56 dS/m
dan nilai porosity tertinggi sebesar 1,15 % sedangkan tanah original
memiliki nilai EC tertinggi sebesar 5,15 dS/m dan nilai porosity
tertinggi sebesar 0,06 %.
2. Nilai EC lahan di sekitar area penambangan hidrokarbon
(Penambangan tradisional hidrokarbon di daerah Wonocolo) lebih
rendah dibandingkan dengan nilai EC tanah original. Nilai porosity
lahan di sekitar area penambangan hidrokarbon (Penambangan
tradisional hidrokarbon di daerah Wonocolo) lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai porosity tanah original. Lahan di sekitar area
penambangan hidrokarbon (Penambangan tradisional hidrokarbon di
daerah Wonocolo) memiliki nilai EC tertinggi sebesar 1,69 dS/cm dan
nilai porosity tertinggi sebesar 0,89 % sedangkan tanah original
memiliki nilai EC tertinggi sebesar 5,15 dS/m dan nilai porosity
tertinggi sebesar 0,06 %.
3. Nilai EC daerah di sepanjang jalur padat lalu lintas (traffic line di
daerah Jakarta Utara) lebih rendah dibandingkan dengan nilai EC tanah
original. Daerah di sepanjang jalur padat lalu lintas (traffic line di
daerah Jakarta Utara) memiliki nilai EC tertinggi sebesar 0,56 dS/m
sedangkan tanah original memiliki nilai EC tertinggi sebesar 5,15
dS/m.
4. Dengan diketahuinya daerah-daerah pencemaran dapat ditentukan
daerah-daerah yang memerlukan perhatian lebih seperti penggunaan
23
pupuk secukupnya, tidak membuang limbah sembarangan dan
penanaman tanaman untuk mengurangi tingkat pencemaran.
5.2 Saran :
I. DATA KETUA
26
III. DATA ANGGOTA II
27
LAMPIRAN
Data tanah terpapar residu pupuk
Dielectric
Portion Bulk EC (
Kedalaman Pore EC Permittivity VWC
DP Dielectric dS/m)
RAW
87,66402 5,76 0,006796 2,88 5,85845 0,097
0-10 cm
87,66457 5,74 0,006806 2,87 5,833659 0,096
87,66365 5,78 0,006796 2,89 5,85845 0,098
10-20 cm
87,66383 5,76 0,006806 2,88 5,833659 0,098
87,63605 9,22 0,009874 4,61 7,728076 0,173
87,63695 9,1 0,009889 4,55 7,695215 0,170
20-30 cm 87,6368 9,12 0,009888 4,56 7,695215 0,171
87,6365 9,16 0,011125 4,58 7,695215 0,172
87,6365 9,16 0,011125 4,58 7,695215 0,172
87,60668 13,54 0,360292 6,77 12,04595 0,252
30-40 cm
87,60705 13,48 0,35386 6,74 12,04595 0,251
87,55404 24,4 1,150945 12,2 13,7859 0,394
40-50 cm 87,55359 24,52 1,127739 12,26 13,88941 0,396
87,55141 25,12 1,139722 12,56 13,42687 0,402
Dielectric
Portion Bulk EC
Kedalaman Pore EC Permittivity VWC
DP Dielectric (dS/m)
RAW
87,62818 10,3 0,020029 5,15 7,405493 0,194
87,62875 10,22 0,021281 5,11 7,405493 0,193
0-10 cm 87,62889 10,2 0,020029 5,1 7,405493 0,192
87,63018 10,02 0,020058 5,01 7,373966 0,189
87,62918 10,16 0,02003 5,08 7,405493 0,191
87,63936 8,78 0,005789 4,39 9,428205 0,164
87,63875 8,86 0,003384 4,43 10,24577 0,166
10-20 cm
87,6386 8,88 0,003388 4,44 10,20356 0,166
87,63471 9,4 0,003384 4,7 10,24577 0,176
87,6299 10,06 0,069693 5,03 9,829951 0,189
87,63163 9,82 0,067409 4,91 9,829951 0,185
20-30 cm 87,63236 9,72 0,068911 4,86 9,667559 0,183
87,63221 9,74 0,068911 4,87 9,667559 0,183
87,63207 9,76 0,068911 4,88 9,667559 0,184
87,64696 7,8 0,061392 3,9 6,543562 0,143
30-40 cm 87,64649 7,86 0,060175 3,93 6,515726 0,145
87,64649 7,86 0,060265 3,93 6,488011 0,145
28
87,64649 7,86 0,060175 3,93 6,515726 0,145
87,64665 7,84 0,060265 3,92 6,488011 0,144
EC
no nama Sample pH TDS T
(dS/m)