net/publication/307856101
CITATION READS
1 4,515
1 author:
Zufialdi Zakaria
Faculty of Geological Engineering - Universitas Padjadjaran (Unpad)
75 PUBLICATIONS 94 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Potential Consolidation Settlement of Semarang City due to Load Stresses View project
All content following this page was uploaded by Zufialdi Zakaria on 06 September 2016.
Segala puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada kita semua sehingga hari ini kita dapat dipertemukan
untuk mengikuti acara Seminar Nasional ke-3 yang diadakaan oleh Fakultas Teknik Geologi
Universitas Padjadjaran. Kami mengucapkan selamat datang pada peserta seminar dimana kita
memiliki kesempatan untuk berbagi informasi tentang berbagai strategi untuk meningkatkan
kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian serta penerapan hasil-hasil penelitian dalam bidang
ilmu geologi.
Pada Seminar Nasional ini, tema yang kami angkat adalah “Peran Geologi dalam Pengembangan
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Kebencanaan”. Berkaitan dengan tema tersebut kami
menghadirkan 2 orang pembicara utama yang menyampaikan materi berkaitan dengan tema kegiatan
hari ini. Peserta seminar nasional adalah para peneliti dosen dan mahasiswa dari berbagai Institusi
Pendidikan, Intitusi Pemerintah, Konsultan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat.
Publikasi hasil penelitian dilakukan melalui presentasi oral dan penyajian poster. Penyampaian melalui
presentasi oral dilaksanakan secara parallel terbagi dalam 9 sesi pada 3 ruangan presentasi, sedangkan
untuk penyajian Poster dilaksanakan pada saat istirahat sesuai dengan tema yang di presentasikan.
Seminar Nasional ini dapat terselenggara berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini ijinkan kami megucapkan terima kasih kepada Civitas Akedemika Universitas
Padjadjaran beserta Jajarannya, Dekan Fakultas Teknik Geologi beserta Jajarannya, para penelaah,
para peserta seminar atas partisipasinya, serta pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada segenap panitia yang telah bekerja keras
demi suksesnya kegiatan ini.
Akhir kata semoga peserta seminar mendapatkan manfaat yang besar dari kegiatan ini sehingga mampu
mewujudkan atmosfer riset yang baik dan budaya riset yang kokoh, berkelanjutan dan berkualitas
sesuai dengan perkembangan Ilmu dan Teknologi Kebumian khususnya bidang Ilmu Geologi dalam
pengembangan pengelolaan sumber daya alam dan kebencanaan.
Terima kasih
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya Seminar Nasional
Geologi tahunan yang ketiga ini dapat diselenggarakan. Mengingat pentingnya peran geologi dalam
pengembangan pengelolaan sumber daya alam dan kebencanaan, seminar yang digagas oleh Fakultas
Teknik Geologi, menyoroti topik-topik yang relevan dengan perkembangan ilmu dan teknologi geologi
dewasa ini, terutama:
a. Pengembangan Kawasan Geopark Nasional,
b. Pengembangan Sumberdaya Energi Baru dan Terbarukan,
c. Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Air,
d. Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Migas, dan
e. Kebencanaan Geologi.
Seminar Nasional Geologi ketiga terlaksana berkat dukungan Universitas Padjadjaran dan bantuan
institusi-institusi pendidikan, instansi pemerintahan khususnya di bidang kebumian, Bappeda Tingkat
I Jawa Barat, serta Pemerintah-pemerintah Daerah. Seminar diikuti oleh peserta yang berasal dari
berbagai institusi diantaranya adalah Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas
Gadjah Mada, Universitas Sumatera Utara, Universitas Diponegoro, Universitas Trisakti, Universitas
Islam Riau, Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP Bandung, STTMI Bandung, AKPRIND
Yogyakarta, UPN “Veteran” Yogyakarta, STTNAS Yogyakarta, Institut Sains dan Teknologi TD
Pardede Medan, USTJ Jayapura, Puslit Geoteknologi LIPI, UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan
Mitigasi Bencana LIPI, P3GL, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan ESDM, Puslit
Pengembangan Sumber Daya Air ESDM, Museum Geologi Badan Geologi, Pemkab Bojonegoro Jawa
Timur, PT. Pertamina Geothermal Energy dan LSM Conservation Indonesia Bali.
Seminar Nasional Geologi akan menjadi wahana bagi para peneliti, dosen, profesional, praktisi dan
mahasiswa untuk mempublikasikan, menyebarkan hasil penelitian dan saling bertukar pikiran.
Harapan kami, pertemuan ilmiah ini dapat ditindaklanjuti dalam kerjasama penelitian,
penyelenggaraan seminar, forum diskusi dan kegiatan ilmiah lainnya
Selamat berseminar, semoga kita semua dapat mengambil manfaat dari pelaksanaan pertemuan ilmiah
ini.
Panitia Penyelenggara
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi Ke-3
DAFTAR ISI
Analisis Morfotektonik Daerah Garut Selatan dan Sekitarnya Berdasarkan Metode Geomorfologi Kuantitatif
........................................................................................................................................................................2.26
Zonasi Daerah Rawan dan Kritis Kontaminasi Air Tanah Dangkal di Daerah Jatinangor dan Sekitarnya .......2.27
Rencana Penataan Dan Pengembangan Kawasan Aspiring Geopark Di Cikotok, Banten, Indonesia.............2.28
Tatanan Stratigrafi Daerah Cilangkap dan Sekitarnya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi............2.29
Tekstur Sedimen, Kelimpahan dan Keanekaragaman Foraminifera Bentik di Perairan Teluk Jakarta ...........2.30
Analisis Struktur Geologi Jalur Kali Watupuru Dan Kali Songgo Daerah Degan Kulonprogo, Dan Implikasinya
Terhadap Penyebaran Batupasir Kuarsa Formasi Nanggulan Yang Berpotensi Sebagai Reservoar ...............2.31
Mikrofasies dan Diagenesa Batugamping Formasi Klapanunggal Daerah Cileungsi, Kecamatan Cileungsi,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat ...........................................................................................................2.32
Fasies Batugamping Formasi Kalibeng Berdasarkan Kumpulan Fosil Foraminifera Besar .............................2.33
Potensi Gas Metana Batubara Formasi Muara Enim di Lapangan YF, Cekungan Sumatera Selatan .............2.34
Karakteristik Batuan Induk Sub-Cekungan Aman Utara, Cekungan Sumatra Tengah Dengan Parameter Tipe
Material Asal, Kekayaan Dan Kematangan .....................................................................................................2.35
Evaluasi Geokimia Dan Karakterisasi Batuan Lempung Sebagai Sumber Potensi Shale Gas Di Daerah Bohorok,
Sumatera Utara. ..............................................................................................................................................2.36
Perspektif Hidrologis Dan Struktur Bawah Tanah Dalam Mitigasi Bencana Mata Air Rekahan .....................2.37
Beberapa Model Penelitian Kestabilan Lereng untuk Mahasiswa Program Sarjana ......................................2.38
Potensi Geopark Gunung Batu dan Curug Cibengang Kabupaten Jonggol, Jawa Barat .................................2.39
Analisa Resiko Gerakan Tanah di Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ...................2.40
Zufialdi Zakaria
Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang KM-21, Jatinangor-45363
Email : zufialdi.zakaria@unpad.ac.id
Abstrak
Penelitian analisis kestabilan lereng sangat diperlukan untuk keperluan mitigasi kebencanaan
geologi dan untuk menunjang pengembangan tata ruang dan kewilayahan secara umum,
terutama di wilayah yang rawan longsor atau di wilayah dengan kemiringan beragam.
Hubungan yang signifikan antara kemiringan lereng () dan Faktor Keamanan lereng (FS),
telah memberikan model penelitian berupa hubungan antara kemiringan dan Faktor Keamanan
lereng dengan hasil FS = f (). Hasil didapatkan berupa persamaan hubungan, besar koefisien
korelasi, dan nilai stabil, kritis, dan labil. Untuk stabilisasi lereng, pekerjaan terasering dapat
dilakukan sehingga didapatkan desain lereng stabil.
Hubungan yang signifikan antara kedalaman Muka Air Tanah (MAT) dan Faktor Keamanan
lereng (FS), telah memberikan model penelitian berupa hubungan antara Muka Air Tanah dan
Faktor Keamanan lereng dengan hasil FS = f (MAT). Hasil didapatkan berupa persamaan
hubungan, besar koefisien korelasi, dan nilai stabil, kritis, dan labil. Untuk
stabilisasi lereng, pekerjaan dewatering (dan terasering) dapat dilakukan agar didapatkan
desain lereng stabil.
Hubungan yang signifikan peran gempa yang menurunkan Faktor Keamanan lereng (FS),
memberikan model penelitian hubungan antara percepatan gempa horizontal dengan Faktor
Keamanan lereng dengan hasil FS = f (h). Hasil didapatkan berupa persamaan hubungan,
besar koefisien korelasi, dan nilai (h)stabil, (h)kritis, dan (h)labil. Untuk mitigasi bencana
longsor, lereng-lereng dengan nilai percepatan gempa horizontal yang sudah diketahui, dapat
dijadikan wilayah limitasi.
Model penelitian ini dapat dikembangkan di berbagai daerah dengan harapan akan
didapatkannya hasil dari para peneliti mahasiswa program sarjana khususnya mengenai analisis
kestabilan lereng di berbagai daerah.
Kata Kunci : kestabilan lereng, lereng, Muka Air Tanah
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
kajian dewatering, banyaknya air yang harus Penelitian yang sederhana ini bisa bermak-
dikeluarkan dapat dihitung dan terukur agar na bila dilakukan tidak pada satu lereng
muka air tanah (MAT) bisa diturunkan. saja, tetapi dengan menghitung Faktor
Satu hal yang sering terlupakan oleh para Keamanan beberapa lereng di daerah X
mahasiswa dalam penelitian analisis kestabilan kemudian memberikan ulasan mengenai
lereng adalah informasi mengenai kondisi cara kualitatif perkuatan lereng, misalnya
geologi teknik daerah setempat, yaitu Peta menambah dinding penahan di kaki lereng,
Geologi Tenik (Jihadi et al., 2015). Peta memperlandai lereng, memotong lereng
geologi teknik yang sudah terbit, bisa dijadikan bagian atas melalui terasering, dan se-
referensi awal. Pemetaan geologi teknik bagainya.
barangkali menjadi suatu pekerjaan khusus, 2) Kestabilan lereng-lereng desain di daerah
yaitu memetakan kondisi geologi daerah studi X dengan membuat terasering dua-tiga
ditinjau dari aspek geologi teknik dengan undak sesuai dengan keperluan agar le-
cakupan studi yang beragam sesuai dengan reng aman (Zakaria, 2009). Thema ini
keperluan. Biasanya mengacu kepada skala adalah salah satu cara rancangbangun le-
peta dan tingkat detail peta, sehingga dapat reng stabil melalui terasering. Bisa dilaku-
dibagi menjadi beberapa jenis peta geologi kan di tempat yang sama dengan thema
teknik berdasarkan skala (Dearman, 1991) pertama di atas, dengan pelaksanakan pe-
nelitiannya adalah orang yang berbeda,
yaitu membandingkan keamanan lereng
b) Thema Penelitian
pada kondisi lereng tunggal dan lereng
Berikut ini contoh beberapa thema pe- desain melalui terasering.
nelitian yang dapat disesuaikan dengan kon- 3) Kestabilan lereng tunggal di daerah X dan
disi daerah baik dalam pertambangan maupun dihubungkan dengan besar sudut kemi-
dalam pengembangan kewilayahan secara ringan lereng sehingga didapat kondisi
umum: besar sudut kemiringan lereng stabil, kritis,
dan labil (Zakaria, 2010). Thema ini
1) Kestabilan lereng tunggal di daerah X
merupakan stabilisasi lereng dengan cara
dengan menilai Faktor Keamanan suatu
simulasi lereng stabil. Peningkatan faktor
lereng di daerah X dan menguraikan pe-
keamanan lereng ditinjau dari kemiringan
nanganannya secara kualitatif jika lereng
lerengnya saja.
akan diperkuat. Penelitian ini sederhana,
yaitu menghitung FS suatu lereng (Gambar Tabel 2. Contoh hubungan Faktor Keamanan dengan
2). Kemiringan Lereng Tanah (modifikasi dari
Zakaria, 2010)
Longsor sering
F < 1,07 terjadi, lereng α > 44,28o
labil
Longsor pernah
1,07 < F < 44,28o < α <
terjadi, lereng
1,25 26,29o
relatif labil
Longsor jarang
Gambar 2. Perhitungan Faktor Keamanan lereng tunggal F > 1,25 terjadi, lereng α< 26,29o
(Zakaria, 2011) relatif stabil
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
4) Kestabilan lereng tunggal maupun lereng mudian, kekuatan pompa dapat disarankan
terasering yang dihubungkan dengan pe- berdasarkan besar debit untuk menurunkan
ningkatan / penurunan muka air. Faktor muka air tanah tersebut.
keamanan lereng akan meningkat jika 6) Kestabilan lereng di daerah X yang dihu-
MAT diturunkan (Gambar 3). Pada pe- bungkan dengan beban gempa yang diper-
nelitian ini, kondisi lereng stabil, kritis dan hitungkan dari nilai percepatan gempa ho-
labil, dihubungkan dengan tinggi muka air risontal, h (Zakaria et al., 2015), sehingga
tanah, maka akan ditemukan pada kondisi didapatkan hubungan faktor keamanan
muka airtanah seberapa dalam kestabilan dengan percepatan gempa (Gambar 4).
lereng akan berubah.
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Pustaka
Dearman, W.R., 1991, Engineering geological
mapping,Butterworth-Heinemann, Oxford,
387 p.
Jihadi, L.H., Azzy, F.N., Anural, M.B., &
Zakaria, Z., 2015, Engineering Geological
Mapping as a part of Landslide Mitigation
Gambar 2. Hubungan curah hujan dengan nilai Faktor
Keamanan (Zakaria et al., 2015) at Surface Mining Site, in Engineering
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”
Seminar Nasional Ke – III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”