SEMINAR SAINS DAN TEKNIK (SAINSTEK) Ke-3 2016

HOTEL SWISS-BELINN, KUPANG-NTT, 28-29 OKTOBER 2016

Prosiding
Volume 1

Editor:

Dr.Ir. Alfred O. M. Dima, M.Si

Meksianis Z. Ndii, S.Si, M.Math.Sc., Ph.D
Prof. Yohanes Buang, Ph.D
Reinner Lerrick, S.Si., M.Sc., Ph.D
Sebstianus A. S. Mola, S.T, M.Kom
Amin A. Maggang, ST., MTN.Eng

ISBN 978-602-8547-85-7
Diterbitkan Oleh: Undana Press

i
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI

Cetakan Pertama 2016

Editor : Dr. Ir.Alfred O.M. Dima, M.Si

Meksianis Z. Ndii, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D
Prof. Yohanes Buang, Ph.D
Reinner I. Lerrick, S.Si., M.Sc., Ph.D
Sebastianus A. S. Mola, ST., M.Cs.
Amin A. Maggang, ST., MTN.Eng

Desain Sampul : Rommy Djami

ISBN : 978-602-8547-85-7

Penerbit : UNDANA PRESS

Jl. Adisucipto Penfui, Telp (0380) 881580

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang memperbanyak buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

ii
 KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME, karena
dengan limpahan rahmat dan kasih-Nya, Fakultas Sains dan Teknik (FST) Universitas Nusa
Cendana (UNDANA) dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Sains dan Teknik
(SAINSTEK) Ke-3 pada tanggal 28-29 Oktober 2016 di Hotel Swiss Belinn-Kupang, dan
menyelesaikan buku kumpulan paper hasil seminar berupa Prosiding.

Seminar Nasional ini bertujuan membentuk forum diskusi interdisiplin antara bidang Sains dan
bidang Teknik dari berbagai Lembaga Peneliti/Lembaga Perguruan Tinggi/Profesional di seluruh
Indonesia.Dalam seminar ini, kami juga mengundang beberapa Keynote Speaker diantaranya
Guru Besar Peternakan IPB, Guru Besar Matematika Universitas Padjadjaran dan Pejabat
Kementerian Pertanian. Selain itu, dalam seminar ini kami mengundang juga beberapa kalangan
litbang daerah, industri yang terkait, professional, dan para penentu kebijakan (Stakeholder).

Seminar nasional ini mengambil tema yang berjudul: PENGEMBANGAN LAHAN KERING,
KEPULAUAN, DAN PARIWISATA BERBASIS SAINS DAN TEKNOLOGI dengan harapan
semoga hasil-hasil penelitian dari para peneliti, para dosen, para professional, dan kalangan
mahasiswa pascasarjana dapat mengambil peran dalam pengembangan lahan kering, kepulauan
dan pariwisata khususnya di Nusa Tenggara Timur. Semoga hasil karya tulisan yang terangkum
dalam prosiding ini akan menjadi sumber inspiratif percepatan pembangunankhususnya di
kawasan Nusa Tenggara Timur dan menjadi bahan kajian untuk pengembangan keilmuan bagi
kesejahteraan negara RI di masa mendatang.

Seminar ini terselenggara dengan baik berkat kerjasama dengan berbagai pihak dan kerja keras
dari Panitia Seminar Fakultas Sains dan Teknik Undana. Tugas yang diemban oleh Panitia
selama persiapan seminar berupa, penyeleksian abstrak yang masuk, pencarian sponsor,
pencarian dana, pengurusan ijin, dan persiapan menjelang pelaksanaan seminar dapat
diselesaikan dengan baik.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor Undana, Dekan FST, Panitia
Seminar, para peserta seminar, sponsor, mahasiswa FST Undana dan segenap pihak yang telah
membantu terselenggaranya acara seminar ini. Semoga prosiding ini dapat menjadi sumbangan
yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Sains dan Teknik saat ini dan
di masa yang akan datang.

Kupang, 28 Oktober 2016

PANITIA SEMINAR

iii
 SAMBUTAN KETUA PANITIA

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya,
kami dapat mempersiapkan dan melaksanakan seminar nasional Sainstek III FST Undana tahun
2016 dengan tema :” Pengembangan Lahan Kering, Kepulauan, dan Pariwisata Berbasis
Sains dan Teknologi” dengan lancar.
Atas terlaksananya kegiatan seminar nasional dan terbitnya prosiding ini, diucapkan terima kasih
kepada para pemakalah utama, pemakalah, peserta, panitia, dan para pihak lainnya. Ucapan
terima kasih juga disampaikan pihak sponsor yang telah memberikan dana dan dukungan moril
bagi terlaksananya kegiatan ini, dan kepada berbagai instansi yang telah mendukung kegiatan ini
dengan hadirnya para pemakalah utama dari lingkungannya, yaitu: Universitas Padjadjaran
(UNPAD) Bandung , Institut Pertanian Bogor (IPB), Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian Balitbang Kementerian Pertanian RI Jakarta.
Harapan kami bahwa melalui penyajian makalah oleh Keynote speaker dan artikel-artikel yang
diseleksi untuk dijadikan karya tulis dalam prosiding ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya upaya pengembangan lahan
kering, kepulauan, dan pariwisata berbasis sains dan teknologi, khususnya di propinsi NTT
dengan karakteristik propinsi kepulauan.
Akhir kata, panitia menyampaikan selamat berseminar kepada semua peserta, semoga manfaat
yanga besar dari pertemuan ini dapat dirasakan tidak hanya bagi peserta , tetapi juga oleh
masyarakat secara umum.

Kupang, 28 Oktober 2016

Ketua Panitia

Dr. Ir. Alfred O. M. Dima, M.Si

iv
 SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena cinta dan kasih-Nya yang berlimpah
sehingga kita dapat hadir pada Seminar Nasional Sains dan Teknik (SAINSTEK) Ke-3 Undana
Tahun 2016ini yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknik (FST) Undana. Kepada
para pembicara utama yang diundang yaitu Prof. Ir. Wasmen Manalu, Ph.D, Prof. Dr. Asep K.
Supriatna, MS., Dr. Ir. I Ketut Kariyasa, M.Si, saya ucapkan selamat datang dan terima kasih
atas peran sertanya. Demikian juga halnya kepada seluruh peserta seminar, saya ucapkan selamat
datang di Nusa Tenggara Timur walaupun cukup jauh namun saudara saudara mau datang karena
cintanya kepada dunia ilmu pengetahuan khususnya bidang Sains dan Teknik.
SeminarNasional Sainstek kali ini mengambil tema :” PENGEMBANGAN LAHAN
KERING, KEPULAUAN, DAN PARIWISATA BERBASIS SAINS DAN TEKNOLOGI ”,
dengan tujuan antara lain:
1. Meningkatkan peran serta bidang sains dan teknik untuk mendukung pembangunan
bangsa secara umum dan pembangunan daerah secara khusus,
2. Menciptakan iklim sinergitas interdisiplin bidang sains dan teknik pada suatu penelitian
maupun suatu proses pemecahan masalah bangsa maupun daerah,
3. Meningkatkan peran serta Universitas Nusa Cendana dalam kancah diseminasi hasil-hasil
penelitian berskala nasional sehingga diharapkan hal ini berdampak positif bagi
peningkatan dan pembangunan sumber daya manusia Undana secara khusus dan Provinsi
NTT secara umum,
4. Mempromosikan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif yang ada di Provinsi
NTT secara umum dan Undana secara khusus.

Civitas Akademika Fakultas Sains dan Teknik Undana mengucapkan terima kasih kepada
Rektor Undana yang telah menyiapkan dana, para sponsor dan semua peserta yang telah
berpastisipasi pada kegiatan ini. Demikian juga disampaikan terima kasih kepada panitia
penyelenggara, tanpa partisipasi peserta dan usaha panitia mustahil seminar ini dapat
dilaksanakan.
Akhirnya sekali lagi saya ucapakan selamat berseminar, semoga interaksi antara peneliti
dan dosen dari berbagai perguruan tinggi, dapat meningkatkan peran sains dan teknik untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan daerah dan negara Indonesia.

Dekan FST Undana,

Drs. Herry Leo Sianturi, M.Si

v
 SUSUNAN PANITIA

Pengarah : Rektor Undana

Penanggung Jawab
Wakil Penanggung Jawab
: Dekan Fakultas Sains dan Teknik
:
1. Pembantu Dekan I
2. Pembantu Dekan II
3. Pembantu Dekan III

Ketua : DR. Alfred O. Dima, M.Si

Wakil Ketua : DR. Kalvein Rantelobo, ST, MT

Sekretaris : Meksianis Z. Ndii, Ph.D

Wakil Sekretaris : Amin A. Magang, ST., MTNEng

Bendahara I : Beby H. A. Manafe, ST., MT

Bendahara II : Ika F. Krisnasiwi, S.Si, M.Sc

Seksi-Seksi

A. Seksi Kesekretariatan :
1. DR. Refli, M.Sc (Ketua)
2. Ali Warsito, S.Si., M.Si
3. Tri M. W. Sir, ST., MEng
4. Rapmaida M. Pangaribuan, S.Si, M.Sc
5. Sebastianus A. S. Mola, ST., M.Kom
6. Jehunias Tanesib, S.Si, M.Sc
7. David Tambaru, S.Si, M.Chem. Sc.
8. Fani K. Serangmo, ST., MT.

B. Seksi Publikasi Ilmiah :

1. Prof. Dr. Yohanes Buang, M.Si (Ketua)
2. Ir. Maria Lobo, M.Math.Sc., Ph.D
3. DR. Hari Rarindo, M.Kes
4. DR. Dra. Maria A. Kleden, M.Sc
5. DR. Drs. Frans Kia Duan, M.Si
6. Drs. David Sir, MAP
7. Dr. rer.nat. Antonius R. Basa Ola, S.Si, M.Phil

C. Seksi Acara dan Seminar :

1. Reinner I. Lerrick, S.Si., M.Sc., Ph.D (Ketua)
2. Dr. Bartholomeus Pasangka, M.Si
3. Hermania Em Wogo, S.Si., M.Si
4. Luther Kadang, S.Tp., M.Si
5. Vinsensius Manek Ati, S.Pt, M.Si
6. Kristina Br. Ginting, S.Si., M.Si
7. Yanto A. Polly, S.Kom., M.Cs
8. Doni M. Sihotang, S.Kom, M.Cs
9. Sumidra Y. Dillak
10. Santi Banamtuan, ST
11. Oskar Naben, ST
12. Juliany N. Muhamad, S.Si, M.Sc
13. Yunita Damaledo, SH

D. Seksi Usaha Dana dan Kerjasama :

1. DR. Suwari, M.Si (Ketua)
2. DR. Partogi H. Simatupang, ST., MT.
3. DR. Jefri S. Bale, ST., MEng

vi
 4. DR. Doddy Darmakusuma, S.Si., M.Si
5. Linda W. Fanggidae, ST., MT
6. DR. Herry Z. Kotta, MT
7. DR. Ruslan Ramang, MT

E. Seksi Dokumentasi dan Perlengkapan :

1. Silvester Tena, ST., MT. (Ketua)
2. Johnson Tarigan, S.Si., M.Sc
3. Rony S. Mauboy, S.Si, M.Si
4. Don E. G. D. Pollo, ST., MT
5. Ariency Kale Ada Manu, ST., MT
6. Dominggus Adoe, ST., MEng
7. Herry F. Lalus, S.Si., M.Si
8. Harti Umbu Mala, S.Si, M.Si
9. Fried M. A. Blegur, S.Si., M.Si
10. Nelson Astawa
11. Oktovianus T. Fanggi

vii
 INFORMASI SEMINAR

Tema : Pengembangan Lahan Kering Kepulauan, Pariwisata Berbasis Sains dan

Teknologi
Waktu Pelaksanaan : 28-29 Oktober 2016
Pelaksana : Fakultas Sains dan Teknik
Tempat : Hotel Swiss Bell Inn-Kupang
Sekretariat : Fakultas Sains dan Teknik, Undana Jl. Adi Sucipto Penfui Kupang Tlp.
(0380)-881597
Website : http://www.sainstek3undana.com/

JADWAL ACARA HARI PERTAMA, 28 OKTOBER 2016

Waktu Acara Keterangan

07.00-08.30 Registrasi Ulang Penyambutan Keynote Speakers diiringi
Tarian daerah dan
Pengalungan kain selendang (natoni) oleh
Panitia
08.30-09.30 Pembukaan Panitia
-Lagu Indonesia Raya
-Doa
-Sambutan Ka. Panitia
-Sambutan Rektor Undana
09.30-09.40 Coffee break
09.40-11.30 Keynote Speaker (Panel) Moderator:
Pemateri 1: Prof. Ir. Wasmen Drs. Hery Leo Sianturi, M.Si
Manalu, Ph.D (Guru Besar FKH
IPB)
Pemateri 2: Prof. Dr. Asep K.
Supriatna, M.S. (Guru Besar
Matematika UNPAD)
Pemateri 3: Dr. Ir. I Ketut Kariyasa,
M.Si (Kepala Pusat Sosial Ekonomi
dan Kebijakan Kementerian
Pertanian RI)

11.30-12.00 Tarian Ja’i Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FST Undana

12.00-13.20 ISHOMA Panitia
13.20-15.30 Parallel Session 1 (5 ruangan) Moderator tiap ruang
15.30-16.00 Coffee Break
16.00-17.30 Parallel Session 2 (5 ruangan) Moderator tiap ruang
17.30-17.45 Penutupan
17.45-18.00 Istirahat
18.00-20.00 Gala Dinner Diiringi
-Tarian Mogi oleh Mahasiswa Jurusan Biologi
FST Undana
-Sasando oleh Pdt. Lewi Pingak

viii
 SUSUNAN ACARA GALA DINER

Waktu Acara Keterangan

18.00-18.15 Sambutan Dekan FST

18.15-19.15 Hiburan Tarian Mogi oleh Jurusan Biologi (Pj Dr.

Alfred Dima)
Sasando
19.15-19.45 Santap malam Panitia
19.45-20.00 Penutupan dan Foto-foto Panitia

JADWAL ACARA HARI KEDUA, 29 OKTOBER 2016

Waktu Acara Keterangan

08.00-09.00 Registrasi Ulang Panitia
09.00-12.00 Wisata Budaya ke Museum NTT Panitia
12.00-13.00 ISHOMA Panitia

13.00-selesai Wisata Budaya Ke Pusat Panitia

Kerajinan dan Oleh-Oleh NTT
serta Wisata Pantai

ix
 JADWAL PRESENTASI MAKALAH

Ruang :A
Bidang : Fisika, Matematika dan Kehutanan
Penaggung Jawab Ruang : Meksianis Z. Ndii, Ph.D

Waktu Nama/Instansi Judul Makalah Moderator

13.20-13.30 HERY L. ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL Ali Warsito, M.Si
SIANTURI, DAN TEMPORAL
JEHUNIAS L. SEISMOTEKTONIK DI DAERAH
TANESIB DAN KEPULAUAN ALOR DAN
YOSEF K. BILI SEKITARYA BERDASARKAN B-
VALUE DENGAN METODE
MAXIMUM LIKELIHOOD
13.30-13.40 CHORNELIS J. B. RANCANG BANGUN i d e m
ANIN, SPEKTROMETER CAHAYA
MINSYAHRIL TAMPAK DENGAN
BUKIT DAN MEMANFAATKAN KAMERA
ANDREAS CH. DIGITAL USB SEBAGAI
LOUK DETEKTOR DAN ARDUINO UNO
SEBAGAI PENGONTROL SISTEM
13.40-13.50 THOMAS A. W. PENGENALAN BENTUK MUTIARA i d e m
CEME, ALI BERDASARKAN CITRA DIGITAL
WARSITO, DAN HASIL RADIOGRAFI SINAR-X
ANDREAS CH.
LOUK
13.50-14.00 HARTI UMBU NILAI GROUND SHEAR STRAIN i d e m
MALA, HERRY F. SEDIMEN BERDASARKAN
LALUS, JULIANI N. PARAMETER MIKROSEISMIK DI
MOHAMAD DESA OEBELO KABUPATEN
KUPANG
14.00-14.10 ELISABETH KAJIAN AWAL SPEKTRUM i d e m
BELANG, SERAPAN SENYAWA HASIL
MINSYAHRIL EKSTRAK DAUN BELIMBING
BUKIT, ALBERT WULUH ASAL TARUS
ZICKO JOHANNES KABUPATEN KUPANG
14.10-14.20 FARIDA DANIEL METODE REGRESI ROBUST i d e m
PENAKSIR LMS DALAM
MENGATASI PENCILAN PADA
PEMODELAN REGRESI LINEAR
BERGANDA
14.20-14.30 SUPARJO RAZASLI ADAPTASI DAN MITIGASI i d e m
CARONG, SIPORA MASYARAKAT TERHADAP
SABANDAR, BANJIR ROB DI DESA SRIWULAN
SUNARTO KECAMATAN SAYUNG
KABUPATEN DEMAK PROVINSI
JAWA TENGAH

14.30-14.40 KERISTINA BR ASPEK MATEMATIKA MASALAH i d e m

GINTING, KASUS GIZI BURUK PADA
RAPMAIDA M. BALITA DI SUMBA BARAT NTT
PANGARIBUAN
14.40-14.50 PHILIPS ANALISIS PREKURSOR i d e m
BRAMANTIA GEMPABUMI 17 AGUSTUS DI
MUDAMAKIN, KUPANG BERDASARKAN
NETRIN M. NDEO MAGNETIC DATA ACQUISITION
SYSTEM (MAGDAS)
14.50-15.00 YOHANIS NDAPA OPTIMISASI PORTOFOLIO i d e m
DEDA, YOSEPH DENGAN KENDALA BUY IN

x
 PIUS KURNIAWAN TRESHOLD MENGGUNAKAN
KELEN DAN EVA DIFERENSIAL EVOLUSI
BINSASI
15.00-15.10 INFIANTO RANCANG BANGUN ALAT UKUR i d e m
BOIMAU, KELEMBABAN TANAH BERBASIS
ENDARKO DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535
KOSTAN D. F.
MATAUBENU
15.10-15.20 ROSENTI DIAGNOSA OSTEOPOROSIS i d e m
PASARIBU, MENGGUNAKAN RADIOGRAFI
KUSMINARTO DIGITAL
15.20-15.30 HERRY F. LALUS, ANALISIS KESTABILAN SISTEM i d e m
HARTI UMBU DINAMIK DARI FORMULASI
MALA DAN LAGRANGIAN IMPLISIT SEBAGAI
JULIANY N. FUNGSI KOORDINAT UMUM
MOHAMAD
15.30-16.00 ISHOMA
16.00-16.10 ROBERTA ANALISIS SENSITIVITAS MODEL Rapmaida Pangaribuan,
HURINT, MZ NDII, EPIDEMI SEIR M.Sc
M. LOBO
16.10-16.20 DIAN LUDJI, M. ANALISIS DINAMIK MODEL i d e m
LOBO, MZ. NDII EPIDEMI TUBERKULOSIS
DENGAN RE-INFEKSI
16.20-16.30 DENS E. S. I. APLIKASI ANALISIS VIDEO i d e m
ASBANU LOGGER PRO UNTUK
MENENTUKAN PERCEPATAN
GRAVITASI BUMI PADA
EKSPERIMEN MESIN ATWOOD
16.30-16.40 MARIA A. ANALISIS PENGARUH i d e m
KLEDEN, MARIA PENGGUNAAN
LOBO, MEKSIANIS SMARTPHONE/HANDPHONE
Z. NDII TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA JURUSAN
MATEMATIKA FAKULTAS SAINS
DAN TEKNIK

16.40-16.50 PHILIPS PEMODELAN TSUNAMI FLORES i d e m

BRAMANTIA BERDASARKAN WINDOWS
MUDAMAKIN, I INTEGRATED TSUNAMI DATA
PUTU DEDY BASE
PRATAMA

xi
 JADWAL PRESENTASI MAKALAH

Ruang :B
Bidang : Sains (Kimia dan Biologi)
Penaggung Jawab Ruang : Reinner I Lerrick, Ph.D

Waktu Nama/Instansi Judul Makalah Moderator

13.20-13.30 ANGEL C. P. BANI, KARAKTERISASI SERAT SABUT Imanuel Gauru, M.Si
HERMANIA EM LONTAR (BORASSUS
WOGO DAN FLABELLIFER L) TERAKTIVASI
IMANUEL GAURU NAOH DAN TERAMOBILISASI
EDTA
13.30-13.40 MELLISSA ERLYN AKTIVITAS LIPOLITIK i d e m
STEPHANIE LEDO, ASPERGILLUS NIGER DAN
YEMIMA R.DIMA, PENICILLIUM SP INDIGENUS
JUMITA V.V NOPE YANG DIISOLASI DARI BIJI
KESAMBI (SCHLEICHERA
OLEOSA)
13.40-13.50 REINNER I LERRICK SINTESIS (2-HIDROKSIFENIL)(5- i d e m
METIL-2-FURANIL)METANON
13.50-14.00 ABDUL MAJID DAN POTENSI BAKTERISIDAL AIR i d e m
NIKMAH PERASAN UMBI MYRMECODIA
PENDENS ASAL TIMOR
TERHADAP STAPHYLOCOCCUS
AUREUS YANG DIISOLASI DARI
LUKA BAKAR SECARA IN
VITRO
14.00-14.10 ALFIUS RIHI KALE AKTIVASI ZEOLIT ALAM ENDE- i d e m
NTT SEBAGAI KATALIS
PERENGKAH TRIGLISERIDA
DARI JARAK PAGAR
14.10-14.20 LUTHER KADANG, PENAPISAN EKSTRAK AKTIF i d e m
LENI HELIAWATI, TERMISIDA DARI KULIT BUAH
DODI MAHONI
DARMAKUSUMA,
ADOLFFINA M.
TUHEHAY
14.20-14.30 YOHANES BUANG SISTEM CARTRIDGE i d e m
PENYARING AIR BERBASIS
BIOSORBEN ALGA, ARANG
TEMPURUNG DAN ZEOLIT
14.30-14.40 DAVID TAMBARU, PENGEMBANGAN SENSOR i d e m
RESKI HELENA BERBASIS KERTAS UNTUK
RUPILU, SUWARI, PENENTUAN KADAR
FIDELIS NITTI DAN KREATININ
IMANUEL GAURU
14.40-14.50 HERMANIA EM PEMANFAATAN LEMPUNG i d e m
WOGO, ADRIANUS ALAM ASAL PULAU SABU NUSA
W. PORAT, TENGGARA TIMUR SEBAGAI
IMANUEL GAURU, PENYANGGA DALAM
FEBRI ODEL PEMBUATAN KATALIS-NI
NITBANI
14.50-15.00 ADI B. E. R. H. LIU ISOLASI DAN OKSIDASI i d e m
DAN REINNER I ASARON HASIL DESTILASI UAP
LERRICK ACORUS CALAMUS L. ASAL
TIMOR DAN ENDE
MENGGUNAKAN H2O2
15.00-15.10 SEFRINUS MARIA POTENSI BIOMASSA i d e m
DOLFI KOLO LIGNOSELULOSA UNTUK

xii
 PRODUKSI BIOETANOL
15.10-15.20 SONYA TITIN NGE, KOMPOSISI SENYAWA i d e m
FERRY FREDY POLIFENOL PADA WINE
KARWUR TERBUAT DARI CAMPURAN
BUAH EKSTRAK DELIMA DAN
PISANG
15.20-15.30 ZIPORA A. RESPON SENSOR BERBASIS i d e m
KUSMAWAN DAN SMART PHONE UNTUK
DAVID TAMBARU ANALISIS BORAKS
KONSENTRASI TINGGI
15.30-16.00 ISHOMA
16.00-16.10 ANITA KLAU, KARAKTERISASI BIOSORBEN Dr. Alfred O. Dima
HERMANIA EM SERAT SABUT LONTAR
WOGO DAN DODI (BORASSUS FLABELLIFER
DARMAKUSUMA L)TERAMOBILISASI EDTA
16.10-16.20 ALFIUS RIHI KALE, KOMPOSIT DARI BAHAN ALGA i d e m
SHERLY M.F LEDOH COKLAT DAN ZEOLIT ALAM
DAN JUSSRY R. ENDE-NTT SEBAGAI BAHAN
PAHNAEL WATER TREATMENT UNTUK
MENGHILANGKAN
KESADAHAN DAN KEKERUHAN
AIR SERTA UJI KUALITAS
16.20-16.30 YUNITA R. K. BILI OKSIDASI ASARON MINYAK i d e m
DAN REINNER I GENOAK (ACORUS CALAMUS L.)
LERRICK ASAL PULAU TIMOR
MENGGUNAKAN m-CPBA
16.30-16.40 PHILIPHI DE INVESTIGASI PEMANFAATAN i d e m
ROZARI & SHERLLY LAHAN BASAH BUATAN
M.F. LEDOH (CONSTRUCTED WETLAND)
DALAM MENURUNKAN
KONSENTRASI PADATAN
TERSUSPENSI, BOD DAN COD
16.40-16.50 ALFIUS RIHI KALE PENGARUH KONSENTRASI i d e m
DAN FAYSAL ASAP CAIR TEMPURUNG
KELAPA TERHADAP SIFAT
PLASTICITY RETENTION INDEX
(PRI) DAN MUTU KOAGULUM
KARET ALAM DARI LATEKS
PEKAT
16.50-17.00 STEFANIA A. OPTIMASI SINTESIS 2,4,5- i d e m
TATINI DAN TRIMETOKSIBENZALDEHIDA
REINNER I LERRICK DARI ASARON HASIL DESTILASI
UAP TANAMAN KALIRAGA
(ACORUS CALAMUS) ASAL
ENDE
17.00-17.10 IHWAN, NUR JENIS-JENIS HERBAL i d e m
RABIAH BERPOTENSI OBAT DI KOTA
ADAWIYAH DAN KABUPATEN KUPANG
MAHMUD,
ALMUHITH NURUL
ASSIDIQ, ARYANDI
SYAMSIR, DIAN
MEILANI, ANDI
RUNESI, DAN
FRANSISKUS
XAVERIUS POLE
17.10-17.20 BIBIANA DHO ENKAPSULASI ION DIVALEN FE, i d e m
TAWA DAN JUSRRY CU DAN NI DI DALAM
ROSALINA MIKROENKAPSULASI KITOSAN

xiii
 PAHNAEL UNTUK DIEMBANKAN PADA
ZEOLIT ALAM ENDE-NTT
SEBAGAI BAHAN KATALIS
PERENGKAH MINYAK JARAK
PAGAR MENJADI BIOFUEL
17.20-17.30 STEVANI S. SNAE OKSIDASI ASARON HASIL i d e m
DAN REINNER I DESTILASI KALIRAGA (Acorus
LERRICK calamus) ASAL ENDE DENGAN
MENGGUNAKAN OKSIDATOR
K2Cr2O7

xiv
 JADWAL PRESENTASI MAKALAH

Ruang :C
Bidang : Teknik Mesin, Teknik Sipil, Ergonomi dan Pariwisata
Penaggung Jawab Ruang : Dr. Partogi

Waktu Nama/Instansi Judul Makalah Moderator

13.20-13.30 JACOB RATU PERANCANGAN IKAT PINGGANG Margie R. Bolla, M.T
ERGONOMIS DAN
PENGARUHNYA TERHADAP
PENURUNAN KELUHAN
MUSKULOSKELETAL PENYADAP
LONTAR
13.30-13.40 JEFRI S. BALE, THE EFFECT OF FABRICATION I d e m
KRISTOMUS PROCESS AND HOLE DIAMETER
BOIMAU, ON TENSILE STRENGTH OF
RAYMOND TOKOH LONTAR FIBER COMPOSITE
13.40-13.50 DAMIANUS MANESI UJI AKUSTIK MATERIAL KAWAT I d e m
BAJA SEBAGAI BAHAN
ALTERNATIF PENGGANTI DAWAI
ALAT MUSIK SASANDO
13.50-14.00 MARGARETH ANALISIS DAMPAK I d e m
EVELYN BOLLA, I KEBERADAAN LIPPO PLAZA
MADE UDIANA TERHADAP KINERJA
DAN ANDI AGUNG LALU LINTAS DI RUAS JALAN
W. UTAMA VETERAN KOTA KUPANG
14.00-14.10 MUHAMAD JAFRI, OPTIMALISASI UNJUK KERJA I d e m
GUSNAWATI POMPA HIDRAULIK RAM
(HIDRAM) 3 INCHI SEBAGAI
TEKNOLOGI TANPA ENERGI
LISTRIK DAN BAHAN BAKAR
MINYAK
14.10-14.20 ADRIANUS EVALUASI BAURAN I d e m
AMHEKA TRANSFORMASI SISTIM
KELISTRIKAN DAERAH
14.20-14.30 PARTOGI H. PEMBUATAN RESPON SPECTRA I d e m
SIMATUPANG, DAN PETA KEGEMPAAN DI KOTA
APRIANTO KUPANG BERDASARKAN
NOMLENI, DOLLY PROBABILISTIC SEISMIC
W.KARELS, HAZARD ANALYSIS (PSHA)
SUMAWAN
14.30-14.40 MAY MUNAH PEMBERDAYAAN PENGELOLA I d e m
ATTUBEL, YAPPY DAN PENGUSAHA INDUSTRI
FANGGIDAE DAN PARIWISATA MELALUI
SARI BANDASO PENERAPAN MODEL BAURAN
TANDILINO PEMASARAN PARIWISATA
UNTUK MENINGKATKAN MINAT
WISATAWAN BERKUNJUNG DI
NUSA TENGGARA TIMUR
14.40-14.50 HARI RARINDO TEKNOLOGI TENUN IKAT NTT I d e m
ERGONOMIS BERBASIS
ANTROPOMETRI DAN
GANGGUAN MUSKOLUSKETAL
PENENUN
14.50-15.00 RIDOLOF W. PENGEMBANGAN MODEL I d e m
BATILMURIK DAN EKONOMI KREATIF BAGI
HANS A. LAO MASYARAKAT DI DAERAH
OBJEK WISATA BAHARI
KABUPATEN KUPANG NUSA

xv
 TENGGARA TIMUR
15.00-15.10 YUDI PRASETYO ANALISIS DAN KEBISINGAN I d e m
AKTIVITAS PESAWAT TERBANG
DALAM RANGKA
PENGEMBANGAN WILAYAH DI
KAWASAN SEKITAR BANDARA
(STUDI KASUS BANDARA EL-
TARI KOTA KUPANG)
15.10-15.20 FAHRIZAL ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK I d e m
INDUSTRI GULA LONTAR
15.20-15.30 DOMINGGUS G.H. PIROLISIS SAMPAH PLASTIK PP I d e m
ADOE, (POLYPROPHYLENE) MENJADI
WENSESLAUS MINYAK PIROLISIS SEBAGAI
BUNGANAEN, IKA BAHAN BAKAR PRIMER
F. KRISNAWI,
FERDYAN A.
SOEKWANTO
15.30-16.00 ISHOMA
16.00-16.10 MARGIE E BOLLA ANALISIS RUAS JALAN RAWAN Dr. Hari Rarindo
KECELAKAAN LALU LINTAS
DI KOTA KUPANG
(STUDI KASUS RUAS JALAN
ARTERI DAN KOLEKTOR)

16.10-16.20 BEN VASCO ANALISA PERPINDAHAN PANAS i d e m

TARIGAN, ISAK PADA VACCINE CARRIER
S.LIMBONG BERBAHAN DASAR FIBER GLASS
BERPENDINGIN ELEMEN PELTIER
16.20-16.30 PRISKA GARDENI TINJAUAN MITIGASI BENCANA i d e m
NAHAK, DJUNAEDI TSUNAMI DI DAERAH WISATA
DAN TEDI PANTAI TABLOLONG
WONLELE
16.30-16.40 PIETER DAUD PENGEMBANGAN MODEL i d e m
SAMADARA, PEMBERDAYAAN EKONOMI
STELLA Y. MASYARAKAT BERBASIS
SAHETAPY ENGEL PARIWISATA (COMMUNITY
DAN HAMZAH BASED TOURISM) DALAM USAHA
NAZARUDI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
DAN PENGENTASKAN
KEMISKINAN MASYARAKAT
DESA KOLBANO KABUPATEN
TIMOR TENGAH SELATAN
16.40-16.50 PARTOGI H. ANALISIS DAN DESAIN i d e m
SIMATUPANG, ELIA TULANGAN PADA JOINT BALOK
HUNGGURAMI DAN KOLOM INTERIOR PORTAL
ADITYA BETON BERTULANG
BARMITZVAH INA MENGGUNAKAN METODE STRUT
AND TIE
16.50-17.00 DOLLY WILLY MODEL SPASIAL DAN FAKTOR i d e m
KARELS PENGONTROL AKUIFER
AIRTANAH DANGKAL UNTUK
PENENTUAN ZONA KONSERVASI
AIRTANAH DI KELURAHAN
OEBUFU KOTA KUPANG
17.00-17.10 DENIK SRI STUDI ANALISIS PEMBANGUNAN i d e m
KRISNAYANTI, DAN EMBUNG KECIL DI PULAU
WILHELMUS FLORES DAN KEPULAUAN
BUNGANAEN

xvi
 JADWAL PRESENTASI MAKALAH

Ruang :D
Bidang : Biologi, Peternakan, Kehutanan, Perikanan, Pertanian
Penaggung Jawab Ruang : Beby H. A. Manafe, M.T
Waktu Nama/Instansi Judul Makalah Moderator
13.20-13.30 BARNABAS PABLO ANALISIS KEBERLANJUTAN Rony Mauboy, M.Si
PUENTE WINI PERIKANAN KARANG DI
BHOKALEBA, KABUPATEN SIKKA
ACHMAD (PENDEKATAN TEKNIK RAPFISH)
FAHRUDIN DAN
LUKY ADRIANTO
13.30-13.40 LILY F. ISHAQ, EXPLORASI DAN UJI i d e m
ANTONIUS S. J. ADU EFEKTIVITAS MIKORIZA
TAE, PETERS O. ARBUSKULA: POTENSI
BAKO, MORESI M. PENGEMBANGAN SEBAGAI
AIRTHUR TEKNOLOGI PUPUK HAYATI DI
LAHAN KERING
13.40-13.50 MAHFUD DAN ANATOMI SALURAN i d e m
IHWAN PENCERNAAN (DIGESTI) BIAWAK
AIR (VARANUS SALVATOR)
(REPTIL: VARANIDAE)
13.50-14.00 YUNIALDI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN i d e m
HAPYNES TEFFU, TOKSISITAS EKSTRAK
RUDDY SUWANDI, GORGONIAN AKAR BAHAR
DAN NURJANAH RUMPHELLA SP DAN
HICKSONELLA SP
14.00-14.10 OLIVINA S. KOMBINASI JENIS, WAKTU i d e m
MESSAKH PENANAMAN TANAMAN SELA
DAN EKSTRAK GULMA
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
HASIL TANAMAN TOMAT
(LYCOPERSICUM ESCULENTUM,
MILL.)
14.10-14.20 ROCKIE R.L. SUPIT ANALISIS PERTUMBUHAN ALGA i d e m
MERAH KAPPAPHYCUS ALVAREZII
(DOTY) DOTY YANG
DIBUDIDAYAKAN DENGAN
METODE TALI TUNGGAL LEPAS
DASAR (OFF-BOTTOM MONOLINE
METHOD) DI PERAIRAN DESA
BOLOK KECAMATAN KUPANG
BARAT KABUPATEN KUPANG
14.20-14.30 RIKKA PERUBAHAN BIOKIMIAWI DAN i d e m
WELHELMINA SIR MIKROBIOLOGIS FERMENTASI
NIRA AREN (ARENGA PINNATA)
DENGAN PENAMBAHAN AKAR
CABAI JAWA (PIPER
RETROFRACTUM), CEGUK
(QUISQUALIS INDICA) DAN
KULIT POHON TALOK
(MUNTINGIA CALABURA) OLEH
ISOLAT SACCHAROMYCES SP
14.30-14.40 DAVID A. S. PUKA, KUALITAS FISIK PELLET i d e m
BERNADUS NDOEN, RANSUM RUMINANSIA DENGAN
T LAPENANGGA, T. BAHAN PEREKAT YANG
A. Y FOENAY DAN BERBEDA
ARNOLD TABUN
14.40-14.50 BARNABAS PABLO ANALISIS BIOEKONOMI i d e m

xvii
 PUENTE WINI PENGELOLAAN SUMBERDAYA
BHOKALEBA, IKAN TEMBANG (Sardinella Sp) DI
MARIA KABUPATEN SIKKA
YOHANISTA,
DIMAS ADRIANTO
14.50-15.00 GEERTRUIDA M. DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN i d e m
SIPAHELUT. DAGING AYAM LOKAL DI DESA
ST.Y.F.G DILLAK, BAUMATA TIMUR KABUPATEN
ULRIKUS R. LOLE KUPANG NTT
DAN N.G.A
MULYANTINI
15.00-15.10 REFLY i d e m
15.10-15.20 GERGONIUS FALLO SELEKSI RIZOBAKTERIA ASAL i d e m
RIZOSFER PADI SAWAH DI
LAHAN KERING KABUPATEN
TIMOR TENGAH UTARA
15.20-15.30 USLAN, MADE GENETIK FALOAK (STERCULIA i d e m
PHARMAWATI QUADRIFIDA R.BR) DI
KECAMATAN KOTA RAJA KOTA
KUPANG BERDASARKAN MARKA
RAPD (RANDOM AMPLIFIED
POLYMORPHIC DNA)
15.30-16.00 ISHOMA
16.00-16.10 MERPISELDIN ANALISIS PROKSIMAT PADA Vincen Ati, M.Si
NITSAE, HARTINI PEMBUATAN MANISAN
R. L. SOLLE, ’SABOAK’ DARI POHON LONTAR
MELLISSA E. S. (BORASSUS FLABELLIFER L.)
LEDO, APRILIANA
BALLO, AGUS M.
MEHA DAN SIMON
T. NUHAMARA
16.10-16.20 HERMINA MANLEA MAPPING THE ACCESSIBILITY i d e m
INDEX AND VULNERABILITY
INDEX OF EVERY REGENCY IN
NUSA TENGGARA TIMUR
PROVINCE IMPACTED BY
EARTHQUAKES HAPPENED
DURING OCTOBER TO
NOVEMBER 2015
16.20-16.30 REYNA V. NONA PROFIL KOMODITI UNGGULAN i d e m
YUSTINA M.S.W. PERKEBUNAN TANAMAN KAKAO
PU’U DI KABUPATEN ENDE
16.30-16.40 ST. Y.F.G DILLAK PENGGUNAAN IMBUHAN PAKAN i d e m
DAN N.G.A PADA PAKAN RENDAH PROTEIN
MULYANTINI BAGI AYAM BROILER DI DAERAH
TROPIS

16.40-16.50 S. H. DILAGA, PENANAMAN LAMTORO DI LAR i d e m

IMRAN, SANTI MILIK PETERNAK UNTUK PAKAN
NURURLY, DAN SAPI SUMBAWA PASCA SAPIH
PADUSUNG SEBAGAI PENGHASIL DAGING
OLIVINA S. DALAM MENUNJANG
MESSAKH PARIWISATA
16.50-17.00 LENNY M. MOOY, APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR i d e m
NOVA D. LUSSY, DAUN PAITAN YANG DIBERIKAN
SINTA MARIA SECARA TETES
SILLA DALAM TANAH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL
TANAMAN TERUNG

xviii
17.00-17.10 VINNI D. TOME, POTENSI HASIL BAWANG i d e m
CHATLYNBI MERAH LOKAL NTT DI LAHAN
PANDJAITAN, KERING
NIMROT NEONUFA
17.10-17.20 ZULIANATUL SIFAT ORGANOLEPTIK MI YANG i d e m
HIDAYAH, TERBUAT DARI
KARTIWAN, DAN MOSOF(MODIFIED SORGHUM
JOHN TIBO KANA FLOUR)
TIRI

xix
 JADWAL PRESENTASI MAKALAH
Ruang :E
Bidang : Ilmu Komputer dan Teknik Elektro
Penaggung Jawab Ruang : Arfan Y. Mauko, M.Cs

Waktu Nama/Instansi Judul Makalah Moderator

13.20-13.30 ACHMAD SHODIQ, PERBANDINGAN ALGORITMA Arfan Y. Mauko, M.Cs
DONY M. SIHOTANG DIJKSTRA DAN ALGORITMA
DAN BERTHA S. DJAHI FLOYD WARSHALL DALAM
PENENTUAN RUTE
TERPENDEK BERBASIS WEB
GIS (STUDI KASUS KOTA
KUPANG)
13.30-13.40 SRI KURNIATI, ABDUL PEMODELAN KEDIP i d e m
WAHID DAN TEGANGAN LISTRIK
SUDIRMAN (FLICKER) DENGAN
MENGGUNAKAN FUNGSI ALIH
JARINGAN LISTRIK
13.40-13.50 ANINDYAHN NATALIA KLASIFIKASI SPAM MESSAGE i d e m
SANU, BERTHA MENGGUNAKAN
SELVIANA DJAHI, TRANSFORMED COMPLEMENT
EMERENSYE S. Y. NAÏVE BAYES
PANDIE PADA DATASET YANG TIDAK
SEIMBANG

13.50-14.00 ALIF SUBARDONO, SISTEM PENAMPILAN i d e m

RIEZKY MUBAROK, INFORMASI KULIAH
NUR ROHMAN ROSYID
DAN HIDAYAT NUR
ISNIANTO
14.00-14.10 PUTU SUGIARTAWAN PREDIKSI KUNJUNGAN i d e m
DAN ANIEK SURYANTI WISATAWAN MENGGUNAKAN
KUSUMA TRANSFORMASI WAVELET
DAN LONG SHORT TERM
MEMORY RECURRENT
NEURAL NETWORK
14.10-14.20 GODLIEF ERWIN ANALISA QUALITY OF i d e m
SEMUEL MIGE SERVICE PADA PROTOTYPE
SMART BUILDING BERBASIS
WSN
14.20-14.30 BAGUS A. SUSILO, PENERAPAN METODE i d e m
WENEFRIDA T. INA, WEIGHTED PRODUCT PADA
DAN JOHANIS F.M. SISTEM PENDUKUNG
BOWAKH KEPUTUSAN PEMBERIAN
KREDIT DI KOPERASI SERBA
USAHA KAIROS
14.30-14.40 ALDA CENDEKIA IDENTIFIKASI TELINGA i d e m
SIREGAR, AGUS BERDASARKAN FITUR
HARJOKO GEOMETRIK
14.40-14.50 FRANSINA KASE, EVALUASI SISTEM i d e m
NURSALIM, FRANS J. PENCAHAYAAN BAUATAN
LIKADJA PADA RUANG AUDITORIUM
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
DENGAN SIMULASI
MENGGUNAKAN SOFTWARE
DIALUX V.4.9
14.50-15.00 YUSUF BAGAS PENGEMBANGAN SISTEM i d e m
SAPUTRO, YOS INFORMASI KESISWAAN
RICHARD BEEH DAN BERBASIS ANDROID STUDI

xx
 TIWUK WIDIASTUTI KASUS SMA NEGERI 1
TENGARAN
15.00-15.10 YOSE SATRIO ENERAPAN METODE i d e m
NEGORO, WENEFRIDA LEARNING VECTOR
T. INA DAN SILVESTER QUANTIZATION (LVQ) PADA
TENA. PENGENALAN POLA TANDA
TANGAN
15.10-15.20 IMAN MUTAQIN, IMPLEMENTASI INVERS i d e m
MUHAMMAD ARROFIQ KINEMATIKA PADA SISTEM
GERAK BERPOLA PADA
ROBOT MEKANUM BERBASIS
MIKROKONTROLER
15.20-15.30 YANCE MALELAK, SISTEM PAKAR DIAGNOSA i d e m
BEBY H.A. MANAFE AUTISME PADA ANAK
DAN WENEFRIDA T. MENGGUNAKAN METODE
INA DEMPSTER-SHAFER
15.30-16.00 ISHOMA
16.00-16.10 PUTU SUGIARTAWAN, PREDIKSI DATA TIME SERIES Beby Manafe, M.T
ARFAN MAUKO MENGGUNAKAN MODEL
HYBRID SELF ORGANIZING
MAP (SOM) DENGAN ELMAN
RECURRENT NEURAL
NETWORK (ERNN)
16.10-16.20 IMANUEL CHRISTIAN PENGENALAN POLA CITRA i d e m
MAUKO, NICODEMUS DIGITAL MOTIF KAIN TENUN
MARDAMUS ALOR MENGGUNAKAN
SETIOHARJO METODE TRANSFORMASI
LUKMETIABLA WAVELET DAN ADAPTIVE
NEURO-FUZZY INFERENCE
SYSTEM
16.20-16.30 DESAK MADE DWI SISTEM INFORMASI DIGITAL i d e m
UTAMI PUTRA, PUTU LIBRARY (DILIB) UNTUK
SUGIARTAWAN KOLEKSI LAPORAN DI STMIK
STIKOM INDONESIA
16.30-16.40 NIXSON J. MEOK, IMPLEMENTASI KOMUNIKASI i d e m
FRANS F.G. RAY MULTIHOP BERBASIS KANAL
VHF ANTARA FIXED STATION
DAN NODE BERGERAK PADA
JARINGAN AD HOC
16.40-16.50 KIRIE ELEISON BETTY, PENERAPAN METODE i d e m
SILVESTER TENA, FORWARD CHAINING DALAM
MOLINA OLIVIA ODJA PEMBUATAN GAME
PLATFORMER TIGA DIMENSI
16.50-17.00 SUDIRMAN, SRI PENGGUNAAN KONTROL i d e m
KURNIATI, JAUHARI PULSE WIDTH MODULATION
EFFENDI (PWM) PADA PENYEARAH
TERKENDALI SATU PHASA
DENGAN BEBAN YANG
BERVARIASI
17.00-17.10 PUTU SUGIARTAWAN PREDIKSI KUNJUNGAN i d e m
DAN ANIEK SURYANTI WISATAWAN MENGGUNAKAN
KUSUMA TRANSFORMASI WAVELET
DAN BACKPROPAGATION
NEURAL NETWORK
17.10-17.20 FREDERIKUS B SISTEM PENDETEKSIAN i d e m
WULUGENING, JANI F. KUALITAS TELUR SECARA
MANDALA DAN OTOMATIS MENGGUNAKAN
SILVESTER TENA MIKROKONTROLER
ATMEGA2560

xxi
 DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Sambutan Ketua Panitia Seminar
Sambutan Dekan FST Universitas Nusa Cendana
Susunan Panitia
Informasi Seminar
Jadwal Presentase Paper
Daftar Isi

NO JUDUL PENULIS HALAMAN

1 GENETIK FALOAK (STERCULIA QUADRIFIDA R.BR) DI USLAN, MADE A1-A4

KECAMATAN KOTA RAJA KOTA KUPANG PHARMAWATI
BERDASARKAN MARKA RAPD (RANDOM AMPLIFIED
POLYMORPHIC DNA)
2 POTENSI BAKTERISIDAL AIR PERASAN UMBI ABDUL MAJID DAN A5-A10
MYRMECODIA PENDENS ASAL TIMOR TERHADAP NIKMAH
STAPHYLOCOCCUS AUREUS YANG DIISOLASI DARI
LUKA BAKAR SECARA IN VITRO
3 AKTIVASI ZEOLIT ALAM ENDE-NTT SEBAGAI ALFIUS RIHI KALE A11-A25
KATALIS PERENGKAH TRIGLISERIDA DARI JARAK
PAGAR
4 ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL DAN TEMPORAL HERY L. SIANTURI, A26-A35
SEISMOTEKTONIK DI DAERAH KEPULAUAN ALOR JEHUNIAS L. TANESIB
DAN SEKITARYA BERDASARKAN B-VALUE DENGAN DAN YOSEF K. BILI
METODE MAXIMUM LIKELIHOOD
5 ANATOMI SALURAN PENCERNAAN (DIGESTI) MAHFUD DAN IHWAN A36-A41
BIAWAK AIR (VARANUS SALVATOR) (REPTIL:
VARANIDAE)
6 SINTESIS (2-HIDROKSIFENIL)(5-METIL-2- REINNER I LERRICK A42-A48
FURANIL)METANON
7 POTENSI HASIL BAWANG MERAH LOKAL NTT DI VINNI D. TOME, A49-A53
LAHAN KERING CHATLYNBI
PANDJAITAN, NIMROT
NEONUFA
8 PENAPISAN EKSTRAK AKTIF TERMISIDA DARI LUTHER KADANG, LENI A54-A58
KULIT BUAH MAHONI HELIAWATI, DODI
DARMAKUSUMA,
ADOLFFINA M. TUHEHAY
9 OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN KENDALA BUY YOHANIS NDAPA DEDA, A59-A64
IN TRESHOLD MENGGUNAKAN DIFERENSIAL YOSEPH PIUS
EVOLUSI KURNIAWAN KELEN DAN
EVA BINSASI
10 PERBANDINGAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN ACHMAD SHODIQ, DONY A65-A70
ALGORITMA FLOYD WARSHALL DALAM M. SIHOTANG DAN
PENENTUAN RUTE TERPENDEK BERBASIS WEB GIS BERTHA S. DJAHI
(STUDI KASUS KOTA KUPANG)
11 KARAKTERISASI SERAT SABUT LONTAR (BORASSUS ANGEL C. P. BANI, A71-A76
FLABELLIFER L) TERAKTIVASI NAOH DAN HERMANIA EM WOGO
TERAMOBILISASI EDTA DAN IMANUEL GAURU
12 KARAKTERISASI SERAT SABUT LONTAR (BORASSUS ANITA KLAU, HERMANIA A77-A83
FLABELLIFER L)TERAMOBILISASI EDTA EM WOGO DAN DODI
DARMAKUSUMA
13 METODE REGRESI ROBUST PENAKSIR LMS DALAM FARIDA DANIEL A84-A95
MENGATASI PENCILAN PADA PEMODELAN REGRESI

xxii
 LINEAR BERGANDA
14 JENIS-JENIS HERBAL BERPOTENSI OBAT DI KOTA IHWAN, NUR RABIAH A96-A105
DAN KABUPATEN KUPANG ADAWIYAH MAHMUD,
ALMUHITH NURUL
ASSIDIQ, ARYANDI
SYAMSIR, DIAN MEILANI,
ANDI RUNESI, DAN
FRANSISKUS XAVERIUS
POLE
15 EXPLORASI DAN UJI EFEKTIVITAS MIKORIZA LILY F. ISHAQ, ANTONIUS A106-A111
ARBUSKULA: POTENSI PENGEMBANGAN SEBAGAI S. J. ADU TAE, PETERS O.
TEKNOLOGI PUPUK HAYATI DI LAHAN KERING BAKO, MORESI M.
AIRTHUR
16 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN EKSTRAK YUNIALDI HAPYNES A112-A118
GORGONIAN AKAR BAHAR RUMPHELLA SP DAN TEFFU, RUDDY SUWANDI,
HICKSONELLA SP DAN NURJANAH
17 POTENSI BIOMASSA LIGNOSELULOSA UNTUK SEFRINUS MARIA DOLFI A119-A129
PRODUKSI BIOETANOL KOLO
18 ADAPTASI DAN MITIGASI MASYARAKAT TERHADAP SUPARJO RAZASLI A130-A139
BANJIR ROB DI DESA SRIWULAN KECAMATAN CARONG, SIPORA
SAYUNG KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA SABANDAR, SUNARTO
TENGAH

19 KOMPOSISI SENYAWA POLIFENOL PADA WINE SONYA TITIN NGE, FERRY A140-A147
TERBUAT DARI CAMPURAN BUAH EKSTRAK FREDY KARWUR
DELIMA DAN PISANG
20 PERUBAHAN BIOKIMIAWI DAN MIKROBIOLOGIS RIKKA WELHELMINA SIR A148-A153
FERMENTASI NIRA AREN (ARENGA PINNATA)
DENGAN PENAMBAHAN AKAR CABAI JAWA (PIPER
RETROFRACTUM), CEGUK (QUISQUALIS INDICA) DAN
KULIT POHON TALOK (MUNTINGIA CALABURA) OLEH
ISOLAT SACCHAROMYCES SP
21 RESPON SENSOR BERBASIS SMART PHONE UNTUK ZIPORA A. KUSMAWAN A154-A160
ANALISIS BORAKS KONSENTRASI TINGGI DAN DAVID TAMBARU
22 SIFAT ORGANOLEPTIK MI YANG TERBUAT DARI ZULIANATUL HIDAYAH, A161-A165
MOSOF(MODIFIED SORGHUM FLOUR) KARTIWAN, DAN JOHN
TIBO KANA TIRI
23 KOMBINASI JENIS, WAKTU PENANAMAN TANAMAN OLIVINA S. MESSAKH A166-A178
SELA DAN EKSTRAK GULMA TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT
(LYCOPERSICUM ESCULENTUM, MILL.)
24 IDENTIFIKASI TELINGA BERDASARKAN FITUR ALDA CENDEKIA A179-A190
GEOMETRIK SIREGAR, AGUS
HARJOKO
25 APLIKASI ANALISIS VIDEO LOGGER PRO UNTUK DENS E. S. I. ASBANU A191-A195
MENENTUKAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI
PADA EKSPERIMEN MESIN ATWOOD
26 AKTIVITAS LIPOLITIK ASPERGILLUS NIGER DAN MELLISSA ERLYN A196-A201
PENICILLIUM SP INDIGENUS YANG DIISOLASI DARI STEPHANIE LEDO,
BIJI KESAMBI (SCHLEICHERA OLEOSA) YEMIMA R.DIMA, JUMITA
V.V NOPE
27 ANALISIS PROKSIMAT PADA PEMBUATAN MANISAN MERPISELDIN NITSAE, A202-A206
’SABOAK’ DARI POHON LONTAR (BORASSUS HARTINI R. L. SOLLE,
FLABELLIFER L.) MELLISSA E. S. LEDO,
APRILIANA BALLO, AGUS
M. MEHA DAN SIMON T.
NUHAMARA
28 SELEKSI RIZOBAKTERIA ASAL RIZOSFER PADI GERGONIUS FALLO A207-A212

xxiii
 SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn, Kupang – 28-29 Oktober 2016

Review:
POTENSI BIOMASSA LIGNOSELULOSA UNTUK PRODUKSI BIOETANOL

Sefrinus Maria Dolfi Kolo

Program Studi Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor
Email: sefrinus76grace@gmail.com

ABSTRAK

Kebutuhan sarana transportasi dan aktivitas industri yang tinggi akibat peningkatan jumlah penduduk
menyebabkan peningkatan konsumsi energi minyak bumi beberapa tahun terakhir. Meningkatnya
konsumsi energi minyak bumi ini tidak seiring dengan produksi minyak bumi yang dihasilkan
sehingga banyak penelitian yang mengarah pada pemanfaatan energi yang berasal dari sumber energi
terbarukan, salah satunya adalah biomassa non pangan (bahan berlignoselulosa). Pemanfaatan limbah
atau bahan non pangan seperti jerami, rumput-rumputan, kayu, tandan kosong kelapa sawit memiliki
kandungan biomassa tinggisebagai bahan mentah pembuatan bioetanol.Banyak penelitian telah
dilakukan dalam upaya mengembangkan teknologi proses perlakuan awal, diantaranya dengan
menggunakan asam, basa, ataupun mikroorganisme. Namun teknologi yang digunakan selama ini
yaitu dengan kondisi-kondisi ekstrim (waktu yang lama, temperatur, tekanan dan konsentrasi pelarut
yang tinggi), sehingga dibutuhkan peralatan dan biaya yang mahal. Bila proses perlakuan awal
berlangsung dalam waktu yang panjang dan kondisi yang ekstrim maka dapat menyebabkan terjadinya
konversi komponen lignoselulosa menjadi senyawa-senyawa sekunder seperti xilitol, asam suksinat,
asam laktat furfural, hidroksimetilfurfural, asam asetat dan gliserol yang berperan sebagai inhibitor
pada tahap hidrolisis selanjutnya. Faktor penghambat tersebut dapat diatasi dengan perlakuan awal
larutan basadan hidrolisis asam encer menggunakan metode microwave. Pemanasan menggunakan
microwave mampu mengkonversi langsung pati menjadi gula sederhana dalam waktu yang relatif
singkat dibandingkan dengan pemanasan konvensional dan laju reaksi hidrolisis pati menjadi glukosa
meningkat 50-100 kali microwave. Konsentrasi asam yang digunakan juga lebih rendah sehingga
menjadi lebih ramah lingkungan, disamping menghemat biaya dan waktu produksi yang menjadi lebih
pendek. Proses perlakuan awal bahan lignoselulosa yang efektif dan efisien ini akan diperoleh
monomer-monomer gula yang tinggi sehingga proses kofermentasi akan menghasilkan etanol yang
tinggi pula.
Kata kunci: lignoselulosa, energi terbarukan, microwave, kofermentasi, bioetanol

1. PENDAHULUAN
Peningkatan jumlah penduduk saat ini, telah meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) melalui sarana
transportasi dan aktivitas industri. Peningkatan konsumsi BBM ini tidak seiring dengan produksi bahan bakar fosil
sehingga memerlukan suatu energi alternatif yang bisa diperbaharui dan mudah didapat. Salah satu cara yaitu
menggunakan bahan lignoselulosa untuk dikonversi menjadi bioetanol. (Gambar1).

Bahan lignoselulosa sebagai bahan mentah bioetanol diketahui dapat menggura ngi persaingan dengan bahan pangan
dan memberikan tantangan tersendiri karena perbedaan struktur dinding selnya yang lebih kompleks sehingga perlu
dilakukan perlakuan awal untuk membuka struktur dinding sel tersebut (Silverstein dkk., 2007).

Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan teknologi konversi biomassa menjadi sumber energi karena
memiliki sumber biomassa yang sangat melimpah yang berasal dari limbah pertanian, limbah perkebunan, limbah
industri, maupun limbah rumah tangga, contohnya rumput-rumputan, tandan kosong sawit, tongkol jagung, ampas
tebu, ampas sorgum manis, jerami dan dedak padi.

Biomassa memiliki kandungan lignin yang kaku dan membungkus karbohidrat selulosa dan hemiselulosa sehingga
menjadi penghambat asam atau enzim saat akan dihidrolisis menjadi monomer gula. Oleh karena itu, berbagai
penelitian untuk menentukan perlakuan awal yang tepat dalam menghilangkan struktur ligninnya sudah dilakukan
sejak lama melalui pengolahan fisik, kimia dan biologis (enzim) (Mosier dkk., 2005).

A-119
Dengan kata lain perlakuan awal merupakan kunci penting dan dinilai merupakan salah satu langkah proses yang
mahal pada proses konversi biomassa menjadi bioetanol, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan agar lebih
efisien dan ekonomis dan merupakan subjek pada artikel ini.

Lignin
Bahan Lignoselulosa
(selulosa, hemiselulosa dan
lignin) Delignifikasi

Hidrolisis (gula heksosa dan

pentosa)

Destilasi Kofermentasi

Etanol

Gambar 1. Diagram umum produksi etanol dari bahan lignoselulosa.

2. KARAKTERISTIK LIGNOSELULOSA
Bahan lignoselulosa mempunyai tiga macam kandungan utama polimer yang berbeda, yang dikenal dengan lignin,
hemiselulosa, dan selulosa, yang saling berikatan membentuk satu kesatuan yang utuh (Perez dkk, 2002). Besarnya
kandungan masing-masing komponen bergantung pada jenis biomassa, umur, dan kondisi lingkungan tempat
biomassa tersebut tumbuh dan berkembang, ditunjukan oleh tabel 1 (Jorgensen dkk, 2007).

Selulosa adalah komponen struktural yang banyak ditemukan pada dinding sel tanaman terrestrial dan laut, juga
diproduksi oleh beberapa tanaman laut dan bakteri (Linder dan Teeri, 1997). Selulosa adalah polisakarida yang
mempunyai fungsi sebagai unsur struktural pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi. Selulosa berbentuk serabut,
tidak larut di dalam air dan ditemukan terutama pada bagian berkayu pada tumbuhan. Selulosa adalah polisakarida
terbanyak yang ditemukan pada tanaman. Selulosa tersusun atas D-glukosa yang terikat melalui ikatan β 1,4-
glikosidik (Gambar 2).

Selulosa adalah polimer yang tidak bercabang yang terdiri dari 100-14.000 monosakarida atau lebih. Ikatan β 1,4
glikosidik tidak dapat diputuskan oleh enzim α-amilase. Molekul-molekul selulosa seluruhnya berbentuk linier,
dimana setiap molekul glukosa sebagai penyusun polimer dapat berotasi hingga 180° dan mempunyai
kecenderungan kuat membentuk ikatan-ikatan hidrogen intra dan intermolekul. Ikatan antar fibril ini yang kemudian
membentuk kristal selulosa(Perez dkk, 2002).

Keterangan: 1 dan 4 (ikatan β-1,4-glikosidik)

Gambar 2. Struktur Selulosa
Hemiselulosa adalah material yang berbeda dengan selulosa. Hemiselulosa adalah molekul bercabang yang hanya
memiliki 150-200 monomer (Mulcahy, 1996). Hemiselulosa adalah polimer yang mirip dengan selulosa. Rangka
utama dari hemiselulosa adalah terbentuk dari ikatan β 1,4-D-piranosil dari unit penyusunnya (Gambar 3). Jadi
hemiselulosa secara struktural homologenus dengan selulosa. Dimana selulosa adalah polimer homolinear dengan
sedikit modifikasi antara molekul yang satu dengan yang lain. Hemiselulosa mempu nyai banyak cabang, secara
umum dapat dikatakan bahwa hemiselulosa merupakan polimer nonkristal heteropolisakarida. Komponen yang

A-120
menyusun hemiselulosa adalah gula pentosa (D-xilosa, L-arabinosa), gula heksosa (D-galaktosa, L-galaktosa, D-
mannosa, L-ramnosa, L-fukosa) dan asam uronik (asam L-glukoronat).

Gambar 3. Struktur Hemiselulosa

Lignin adalah material organik penyusun matriks dinding sel tanaman tingkat tinggi (spermatophyta), predominan
pada jaringan pengangkut. Lignin adalah termasuk penyusun sebagian besar biomassa atau yang lebih dikenal
dengan lignoselulosa. Lignin adalah polimer aromatik terbanyak di bumi dan merupakan penyebab utama degradasi
lignoselulosa menjadi lambat. Struktur lignin tidak seragam, lignin juga terdapat bagian yang kristaldan amorf.
Lignin pada tanaman tingkat tinggi tidak berbentuk kristal. Struktur kimia pada lignin yang terdapat di alam dapat
berubah pada kondisi temperatur tinggi dan asam, seperti saat dilakukan perlakuan dengan menggunakan uap air.
Pada saat dilakukan perlakuan dengan menggunakan temperatur di atas 200 o C, maka lignin akan mengalami
degradasi menjadi senyawa partikel dengan ukuran yang kecil dan lepasnya ikatan dengan selulosa (A mbriyanto,
2010).

Gambar 4. Struktur Lignin

Harmsen dkk (2010) menerangkan bahwa struktur lignin sangat berbeda dengan selulosa dan hemiselulosa. Selulosa
dan hemiselulosa terbentuk dari gugus karbohidrat sedangkan struktur kimia lignin sangat kompleks dan tidak
berpola sama. Gugus aromatik ditemukan pada lignin, yang saling dihubungkan dengan rantai alifatik dan terdiri
dari 2-3 karbon (Gambar 4).

Lignin dan hemiselulosa dapat membentuk ikatan kovalen seperti ikatan benzyl ester dengan grup karboksil dari
asam 4-O- metal-Dglukoronik dalam xilan. Ikatan eter yang lebih stabil, yang dikenal dengan nama lignin
carbohydrate complexes (LCC) yang terbentuk antara lignin dengan grup arabinosa atau galaktosa dalam xilan atau
manan. Oleh karena itu lignin sangat sulit untuk didegradasi, sehingga keberadaannya memberikan bentuk
lignoselulosa yang kompleks dan menghambat degradasi selulosa oleh mikroba ataupun bahan kimia lainnya
(Octavia dkk, 2011). Hal ini yang mendorong para peneliti untuk mencari cara pengolahan awal yang baik dalam

A-121
mendegradasi struktur lignin sebagai penghambat pada proses selanjutnya. Hasil penentuan kandungan lignoselulosa
dari beberapa penelitian dengan memanfaatkan bahan limbah dari alam ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Kandungan Lignoselulosa Limbah Penghasil Bioetanol

Jenis limbah Selulosa (% ) Hemiselulosa (% ) Lignin (% )

Ampas tebu 1 48,45 29.92 17,21
Ampas sorgum2 44,5 30,5 22
Tongkol jagung 3 41,27 46 7,40
Tandan kosong kelapa sawit 4 41,30–46,50 25,30–33,80 27,60–32,50
Limbah kapas 5 79,4 15,6 5
Rumput gajah 6 29,9 20,2 21,1
Jerami Padi7 30,38 18,49 7,93
S umber: 1Chen dkk, 2012, 2Choudhary dkk, 2012, 3Wanitwattanarumlug dkk, 2012, 4Nomanbhay dkk, 2013, 5Chen dan Guo,
2013, 6Kolo dkk, 2016,7Argo dkk, 2016.

Besarnya kandungan masing-masing komponen bergantung pada jenis biomassa, umur, dan kondisi lingkungan
tempat biomassa tersebut tumbuh dan berkembang, ditunjukan oleh tabel 1 (Octavia dkk., 2011).Kandungan
selulosa dan hemiselulosa yang tinggi akan menghas ilkan gula pereduksi yang tinggi apabila perlakuan awal
dilakukan dengan metode yang sesuai.
3. PRETREATMENT LIGNOSELULOSA
Perlakuan pendahuluan dapat dilakukan secara fisika, fisiko-kimia, kimia, biologis maupun kombinasi dari cara-cara
tersebut (Sun dan Cheng 2002).
1) Perlakuan pendahuluan secara fisika antara lain berupa pencacahan secara mekanik, penggilingan , dan
penepungan untuk memperkecil ukuran bahan dan mengurangi kristalinitas selulosa.
2) Perlakuan pendahuluan secara fisikokimia antara lain adalah steam explosion, ammonia fiber explosion
(AFEX), dan CO2 explosion. Pada metode ini, partikel biomassa dipaparkan pada suhu dan tekanan tinggi,
kemudian tekanannya diturunkan secara cepat sehingga bahan mengalami dekompresi eksplosif.
3) Perlakuan pendahuluan s ecara kimia, di antaranya adalah ozonolisis, hidrolisis asam, hidrolisis alkali,
delignifikasi oksidatif, dan proses organosolv.
4) Perlakuan secara biologis. Pada metode ini, digunakan mikroorganisme jamur pelapuk coklat, jamur pelapuk
putih, dan jamur pelunak untuk mendegradasi lignin dan hemiselulosa yang ada dalam bahan lignoselulosa.
Di antara ketiga jamur tersebut, yang paling efektif untuk perlakuan pendahuluan pada bahan lignoselulosa
adalah jamur pelapuk putih (white-rot fungi).

Permasalahan utama dari produksi bioetanol dari limbah bahan alam yaitu pada pengolahan awal terhadap struktur
lignoselulosa. Pengolahan awal dlakukan dengan tujuan meningkatkan luas area permukaan (porositas) selulosa
yang terselubung oleh molekul lignin sehingga dapat mening katkan konversi selulosa menjadi glukosa (gula
fermentasi). Metoda yang banyak digunakan untuk memecah rantai selulosa menjadi glukosa adalah delignifikasi,
hidrolisis dengan asam dan enzim.

Semua metode memiliki keunggulan dan kelemahan, namun perlu dicari metode dan teknik yang lebih efisien dan
efektif yaitu pemakaian energi yang rendah dan rendahnya penggunaan bahan kimia sebagai polusi yang dihasilkan
dari proses tersebut. Hidrolisis enzim dipercaya mampu memenuhi persyaratan tersebut, karena pro ses ini bekerja
pada kondisi yang menengah (mild condition) sehingga tidak memerlukan energi yang besar, menghindari
penggunaan bahan kimia yang beracun dan korosif (Octavia dkk, 2011).

Proses perlakuan awal yang akan dikaji pada penulisan artikel ini han ya fokus pada pengolahan secara kimia yaitu
delignifikasi, hidrolisis asam dan enzim secara sederhana dan pengolahan menggunakan microwave.

Delignifikasi dengan NaOH

Proses delignifikasi dilakukan dengan tujuan menghancurkan permukaan ligninnya sehingga struktur karbohidrat
(selulosa dan hemiselulosa) bisa diekspos oleh asam atau enzim saat proses hidrolisis sehingga menghasilkan gula
yang sederhana (glukosa, xilosa, arabinosa) Gambar 5. Delignifikasi biasanya menggunakan basa seperti NaOH
melalui perlakuan pada suhu 120 °C, maka lignin akan mengalami degradasi menjadi senyawa partikel dengan
ukuran yang kecil dan lepasnya ikatan dengan selulosa dan hemiselulosa (Kolo d kk, 2016).

A-122
Proses delignifikasi yang selama ini dilakukan yaitu melalui pemanasan konvensional yang mana membutuhkan
waktu yang lama, suhu tinggi dan konsentrasi NaOH yang tinggi sehingga pada akhirnya menghasilkan senyawa
sekunder yang banyak sehingga dapat menjadi penghambat pada proses hidrolisis gula. Bila proses delignifikasi
berlangsung dalam waktu yang panjang dapat menyebabkan terjadinya konversi komponen lignoselulosa menjadi
senyawa-senyawa sekunder seperti xilitol, asam suksinat, asam laktat furfural, hidroksimetilfurfural, asam asetat dan
gliserol yang berperan sebagai inhibitor pada tahap hidrolisis selanjutnya (Xiang dkk, 2003).

Lignin

Selulosa

Hemiselulosa
Perlakuan
awal

Gambar 5. Proses Perlakuan Awal Delignifikasi (Mood dkk, 2013).

Hidrolisis dengan Asam Encer

Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2 O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida
(OH-) melalui suatu proses kimia. Proses ini biasanya digun akan untuk memecah polimer tertentu, contohnya
polimer organik yang memiliki rantai karbon. Ada tiga metode hidrolisis yang biasa digunakan, yaitu 1) hidrolisis
asam encer (dilute acid hydrolysis), 2) hidrolisis asam pekat (concentrated acid hydrolisis) dan 3) hidrolisis enzim
(enzyme hydrolysis). Hidrolisis selulosa menjadi gula-gula sederhana dapat dilakukan menggunakan tiga metode di
atas.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa proses hidrolisis secara enzimatis lebih menguntungkan dari pada
menggunakan asam yaitu tidak menimbulkan korosi, proses dapat berlangsung pada kondisi mild (pH 4,8 dan
temperatur 50 o C) dan rendemen lebih tinggi. Namun perlu kita ketahui bahwa harga enzim di pasaran sangat mahal
dan untuk produksi enzim sendiri butuh waktu yang s angat lama serta proses hidrolisis dengan menggunakan enzim
membutuhkan waktu yang lebih lama.

Penggunaan asam pekat untuk proses hidrolisis selulosa dilakukan pada temperatur yang lebih rendah daripada asam
encer. Temperatur reaksi adalah 100 o C dan membutuhkan waktu reaksi antara 2 dan 6 jam. Temperatur yang lebih
rendah meminimalisasi degradasi gula. Penggunaan asam pekat ini memiliki keuntungan yaitu konversi gula yang
dihasilkan tinggi bisa mencapai konversi 90%. Kekurangan reaksi ini adalah waktu rea ksi yang dibutuhkan lebih
lama dibandingkan dengan penggunaan asam sulfat encer dan membutuhkan proses pencucian yang baik untuk
mencapai pH reaksi sebelum ditambahkan mikroba pada proses fermentasi pembentukan etanol. Penggunaan asam
sulfat juga dibutuhkan pada proses netralisasi yang menghasilkan limbah gipsum atau kapur yang sangat banyak dan
dapat mencemari lingkungan (Taherzadeh dan Karimi, 2007).

Mekanisme yang terjadi pada Gambar 6 yaitu proton dari asam akan berinteraksi secara cepat dengan ikatan
glikosidik oksigen pada dua unit gula sehingga akan membentuk asam konjugasi. Keberadaan asam konjugasi
menyebabkan konformasi tidak stabil sehingga terjadi pemutusan ikatan C-O dan membebaskan asam konjugasi
pada konformasi yang tidak stabil. Keberadaan air pada sistem akan menyebabkan OH- dari air berikatan dengan ion
karbonium sehingga membebaskan gula dan proton. Proton yang terbentuk akan berinteraksi secara cepat dengan

A-123
ikatan glikosidik oksigen pada dua unit gula yang lain. Proses tersebut terjadi se cara kontinyu sampai semua
molekul selulosa terhidrolisis menjadi glukosa (Xiang dkk, 2003).

Perlakuan pendahuluan dapat dilakukan dengan hidrolisis asam pekat dan encer. Penggunaan larutan asam kuat
encer memiliki kelemahan karena berpotensi menghasilkan produk samping seperti furfural dan hidroksi metil
furfural (HMF) yang dapat menghambat proses fermentasi, mencemari lingkungan, misalnya menghasilkan residu
berupa gipsum, selain memerlukan alat-alat proses yang terbuat dari bahan yang tahan terhadap kondisi asam dan
suhu tinggi. Produk samping yang menghambat proses fermentasi dapat dikurangi dengan penggunaan suhu yang
moderat (121°C) atau diatasi dengan pemberian kalsium hidroksida atau detoksifikasi, tetapi cara ini memerlukan
biaya tambahan (Hermiati dkk, 2010).

Gambar 6. Mekanisme Hidrolisis Selulosa dengan Asam.

Delignifikasi dan Hidrolisis dengan Microwave

Pada masa sekarang ini, metode microwave mulai banyak digunakan termasuk berbagai variasi dalam optimasi
maupun modifikasi instumentasi yang digunakan. Iradiasi microwave lebih efisien sebagai suatu teknik non-
konvensional untuk sintesis organik, karena iradiasi microwave tahan terhadap temperatur sangat tinggi, memiliki
kontrol yang baik terhadap energi dalam suatu reaksi, hasil yang didapat lebih tinggi dan sintesisnya cepat terhadap
senyawa organik (Ahmed, 2011).

Kondensor

Microwave
domestik

Labu sampel

Magnetik
stirer

Gambar 7. Reaktor microwave. (Kumar dkk, 2016)

Reaktor microwave pada Gambar 7 merupakan reaktor microwave yang sudah dimodifikasi dengan berbagai
tujuan. Modifikasi microwave dapat dilakukan pada bagian atas yang dapat berfungsi untuk menyerap gas pada sa at
terjadi reaksi, atau pada bagian tertentu seperti tempat untuk menambahkan suatu reaktan pada saat reaksi

A-124
dilakukan. Kelebihan metode microwave yaitu waktu dilakukan reaksi lebih singkat (bisa dalam hitungan menit),
lebihmenghemat pelarut, rendemen yang dihasilkan lebih tinggi

Kekurangan metode microwave diantaranya adalah: ketika dilakukan sintesis untuk polimer, polimer yang
dihasilkan memiliki berat molekul yang kecil, artinya ada kemungkinan polimer yang terbentuk memiliki rantai
yang pendek. Oleh karena itu, berbagai optimasi dilakukan, diantaranya a dalah optimasi pada energi yang
digunakan serta waktu reaksi yang dibutuhkan agar reaksi berlangsung sempurna.

Pemanasan dengan bantuan iradiasi microwave dapat digunakan secara langsung dalam reaksi hidrolisis asam encer
untuk konversi biomassa berpati menjadi etanol, sementara untuk proses hidrolisis lignoselulosa sebaiknya melalui
proses perlakuan awal. Rendahnya waktu kontak dan konsumsi energi pada saat operasi reaksi microwave, akan
menurunkan pembentukan produk sekunder yang tidak diinginkan. Pemana san dengan microwave dapat
mengkonversi langsung pati menjadi gula dalam waktu yang relatif rendah. Dibandingkan dengan pemanasan
konvensional, laju reaksi hidrolisis pati menjadi glukosa meningkat 100 kali dengan penggunaan iradiasi microwave
(Nikolic dkk, 2010). Perolehan glukosa dari beberapa penelitian yang memanfaatkan limbah bahan alam
ditunjukkan pada Tabel 2.

Optimasi hidrolisis menggunakan microwave dapat dilakukan dengan berbagai variasi yaitu variasi waktu hidrolisis,
suhu hidrolisis, daya serta konsentrasi pelarut yang digunakan. Hasil glukosa pada berbagai penelitian menggunakan
microwave dapat dilihat pada tabel 2 yakni diperoleh hasil yang berbeda. Hasil optimal yaitu pada pengolahan
limbah roti. Hasil yang tinggi ini dikarenakan limbah roti merupakan karbohidrat yang tidak memiliki lignin
sehingga reaksi pemutusan ikatan glikosidik semakin cepat dengan bantuan enzim dan bahan kimia.

Waktu hidrolisis semakin cepat maka hasil glukosa semakin besar. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nikolic dkk, 2010 yang menyatakan bahwa waktu kontak yang rendah akan menurunkan pembentukan produk
sekunder yang tidak diinginkan seperti asam asetat, furfural dan hidroksimetilfurufural (HMF). Pemanasan dengan
microwave dapat mengkonversi langsung pati menjadi gula dalam waktu yang relatif rendah. Dibandingkan dengan
pemanasan konvensional, laju reaksi hidrolisis pati menjadi glukosa meningkat 100 kali dengan penggunaan iradiasi
microwave.

Selain waktu hidrolisis dapat dilakukan juga optimasi suhu hidrolisis pada reaktor microwave.Suhu hidrolisis yang
semakin tinggi dapat merusak glukosa yang dihasilkan dengan pembentukan karamel, sehingga optimasi dilakukan
agar didapatkan suhu yang optimal menghasilkan glukosa yang tinggi. Optimasi juga dapat dilakukan dengan
melakukan variasi daya pada reaktor microwave, sehingga diharapkan konsumsi energi yang rendah. Penelitian juga
diarahkan agar seminimal mungkin menggunakan zat-zat asam pada perlakuan awal dengan konsentrasi yang
rendah. Hasil optimasi dari beberapa kondisi pada perlakuan awal diharapkan secepat mungkin, dengan suhu dan
konsumsi energi yang rendah serta penggunaan konsentrasi asam yang encer agar meminimalkan polusi pada
lingkungan sekitar.

Tabel 2. Beberapa hasil penelitian pada berbagai kondisi microwave.

Peneliti Bahan Glukosa Keterangan
Chen dkk, 2012 Ampas tebu 11,9 g/L (xilosa 11,3 g/L) Microwave (0.02 M, 60 menit, 180
o C, 2.45 GHz, 900 W)

Choudhary dkk, Ampas sorgum 39.8 g TRS/100 g SSB Microwave (50 o C, 5 menit, 1000 W,
2012 2450 MHz)
Wanitwattanarumlug Tongkol jagung 34,79 g/L Microwave (NaOH 3%, 95 oC, 12
dkk, 2012 menit, 180 W)
Chen dan Guo, 2013 Limbah kapas 502 mg/g Microwave (HCl 30%, 110 °C,195
W, 10 menit)
Nomanbhay dkk, Tandan kosong 411 mg/g TKKS Microwave (NaOH 3%, 95 o C, 12
2013 kelapa sawit menit, 180 W)
Pietrzak dan Limbah roti 52,86 g/L Microwave (2 min, 400W, dan 2450
Rygielska, 2014 MHz)
Kolo dkk, 2016 Rumput gajah 26,63 g/L Microwave (H2 SO4 2%, 95 o C, 30
menit, 400 W)
Argo dkk, 2016 Jerami padi 12.89 mg/ml Microwave (NaOH 0,5 M, 2450
MHz, 950 watt (20, 30 dan 40

A-125
 menit))

Hasil hidrolisis dari selulosa dan hemiselulosa akan menghasilkan gula heksosa dan pentosa. Gula heksosa akan
dikonversi ke etanol melalui ragi Saccharomyces cerevisiae. Sedangkan gula pentosa akan dikonversi ke etanol
melalui ragi Pichia stipitis. Rendemen alkohol dari heksosa dalam fermentasi menggunakan ragi dari genus
Saccharomyces cerevisiae dapat mencapai 90%. Proses fermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae adalah proses
pengubahan sebagian besar energi dari gula ke dalam bentuk etanol. Efisien si pengubahan energi tersebut dapat
mencapai 97%. Mekanisme pembentukan etanol oleh ragi melalui jalur Embden-Meyerhorf-Parnas Pathway (EMP)
atau glikolisis. Hasil dari EMP adalah memecah glukosa menjadi 2 molekul piruvat. Setelah melalui tahap glikolisis,
piruvat yang terbentuk kemudian dirubah menjadi asetaldehid dan CO 2 oleh enzim piruvat dekarboksilase, setelah
itu oleh enzim alkohol dehidrogenase dirubah menjadi etanol (Zaldivar dkk, 2001).

Pichia stipitis adalah ragi yang potensial untuk mengkonversi gula pentosa atau heksosa seperti xilosa menjadi
etanol melalui jalur pentosa fosfat dengan mengkonversi xilosa menjadi xilulosa -5-fosfat (Gambar 8).Pichia stipitis
mempunyai bentuk spora bulat, angular, oval, setengah bulat atau berbentuk topi dengan ban yaknya spora peraskus
yang biasa adalah 1-4, bentuk sel membentuk silinder atau pseudomiselium, reproduksi vegetatif, pertumbuhannya
dalam media cair berbentuk pelikel. Temperatur optimum untuk pertumbuhan Pichia stipitis adalah pada temperatur
27-30 o C dan pH sekitar 3-5,5 (Yadav dkk, 2010). Dan umumnya ragi ini hidup optimal pada pH 4,5-5,5 dengan pH
minimum 2-3 dan maksimum pada pH 7-8. Pichia stipitis mempunyai kapasitas konversi xilosa menjadi etanol pada
30 °C di bawah kondisi aerasi yang rendah s ebesar 50 g/L dengan rendemen 0,3-0,44 g etanol/g xilosa (Lee dkk,
2011).

A-126
 Xilosa
Glukosa XR
NAD(P)H
(XYL1)

NAD(P)
+

Glukosa-6P Fruktosa-6P Eri-4P

Xilitol XI
Tal1
NAD+

NADH

Ribulosa-5P Gliseraldehid-3P Sed-7P XDH

(XYL2) Xilulosa
Tkl1 XK
XKS1
Ribosa-5P Xilulosa-5P

Piruvat
Saccaromyces cerevisiae
Pichia stipitis

Metabolit ETANOL TCA

Lain

Gambar 8. Jalur Metabolisme Saccaromyces cerevisiae dan Pichia stipites.

4. KESIMPULAN
Bahan lignoselulosa dapat dikonversi menjadi bioetanol melalui metode perlakuan awal yang sederhana.
Lignoselulosa merupakan bahan yang mengandung karbohidrat yang berlimpah yaitu berupa selulosa dan
hemiselulosa. Tetapi keberadaannya di alam bersamaan dengan lignin yang membungkus matrix selulosa dan
hemiselulosa, sehingga dalam pemanfaatannya memerlukan perlakuan awal (pretreatment) untuk membuka akses
bagi enzim atau bahan kimia mencapai selulosa ataupun hemiselulosa dan mendegradasi menjadi monomer-
monomer gula (gula fermentasi). Biaya produksi pengolahan bioetanol dari biomassa saat ini masih dinilai sangat
tinggi, dimana perlakuan awal memberikan kontribusi yang besar dalam perhitungan keekonomisan proses ini. Oleh
karena itu penelitian bioethanol diarahkan untuk mencari dan mengembangkan proses perlakuan awalyang dinilai
mampu menurunkan harga produksi melalui penghematan energi dan bia ya. Salah satu proses yang dilirik adalah
perlakuan awal dengan kombinasi teknik delignifikasi dan hidrolisis menggunakan microwave dengan konsentrasi
pelarut yang sangat encer. Beberapa hasil penelitian yang menggunakan metoda ini, dapat dilihat adanya
peningkatan perolehan gula fermentasi sehingga dapat meningkatkan perolehan bioetanol. Sedangkan proses
konversi gula heksosa dan pentosa menjadi etanol menggunakan teknik kofermentasi dengan Saccaromyces
cerevisiae dan Pichia stipitis.

A-127
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, R.M., Sastry, G.V., Bano, N., Ravichandra, S., Raghavendra, M. 2011. Synthesis and Cytotoxic,
Antioxidant Activities of New Chalcone Derivatives. Rasayan Journal Chemical4(2): 289-294.
Ambriyanto, K.S. 2010. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Aerob Pendegradasi Selulosa Dari Serasah Daun Rumput
Gajah (Pennisetum purpureum schaum). Tesis. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
Argo, B, D., Yusuf, H., Dewi, M, M., Angky, W, P., Sri, W. 2016. The Effect of Microwave-NaOH Pretreatment
and Hydrolysis Enzyme Using Trichoderma reesei-Aspergillus niger on Rice Straw Bioethanol
Production. Journal on Advanced Science Information Technology 6 (1): 2088-5334.
Chen, W.H., Ye, S.C., Sheen, H.K. 2012. Hydrolysis Characteristics of Sugarcane Bagasse Pretreated by Dilute
Acid Solution in A Microwave Irradiation Environment. Applied Energy93: 237–244.
Chen, J, C., Jian, S, G. 2013. Improving The Conversion Efficiency of Waste Cotton to Bioethanol by Microwave
Hydrolysis Technology. Sustain. Environ. Res23 (5), 333-339
Choudhary, R., Arosha, L, U., Yanna, L., Thara, S., John, H., Gediminas, M. 2012. Microwave Pretreatment for
Enzymatic Saccharification of Sweet Sorghum Bagasse. Biomass and Bioenergy39: 218-226
Eliana, C., Rios J., Peña J., Rios L., (2014): Effects of The Pretreatment Method on Enzymatic Hydrolysis and
Ethanol Fermentability of The Cellulosic Fraction from Elephant Grass. Journal of Fuel118: 41–47.
Harmsen, P.F.H., Huijgen, W.J.J., Bermúdez López, L.M., Bakker, R.R.C. 2010. Literature Review of Physical an d
Chemical Pretreatment Processes for Lignocellulosic Biomass. Biosynergy ECN-E 13: 20-24.
Hermiati, E., Djumali M., Titi, C, S., Ono, S., Bambang, P. 2010. Pemanfaatan Biomassa Lignoselulosa Ampas
Tebu untuk Produksi Bioetanol. Jurnal Litbang Pertanian 29(4): 121-130.
Jorgensen, H., Kristensen, J.B., dan Felby, C. 2007. Enzymatic Conversion of Lignocellulose into Fermentable
Sugars: Challenges and Opportunities, Biofuels, Bioproducts & Biorefining1: 119-134.
Kolo, S, M, D., Wahyuningrum, D., Hertadi, R. 2016. Produksi Xilooligosakarida dari Rumput Gajah (Pennisetum
Purpureum) dengan Hidrolisis Asam Menggunakan Microwave Assisted Organic Synthesis (MAOS).
Prosiding Seminar Nasional 1 Laboratorium Riset Terpadu Universitas Nusa Cendana. ISBN 46-50.
Kumar, P., Barret D.M., Delwiche, J., Stroeve, P. 2009. Methods for Pretreatment of Lignocellulosic Biomass for
Efficient Hydrolysis and Biofuel Production. Journal of American Chemical Society48(8): 3713–3729.
Lee, T.Y., Kim, M.D., Kim, K.Y., Park, K., Ryu, Y.W., Seo, J.H. 2000.A Parametric Study on Ethanol Production
from Xylose by Pichia stipitis. Biotechnology Bioprocess Engineering5: 27-31.
Linder, M., Teeri, T. 1997. The Role and Fungtion of Cellulose Binding Domains. Journal of Biotechnology57: 15-
28.
Mood, S, H., Amir H. G., Meisam T., Gholamreza S, J., Gholam H, N., Mehdi G., Mehdi A. 2013. Lignocellulosic
Biomass to Bioethanol, A Comprehensive Review with A Focus on Pretreatment. Renewable and
Sustainable Energy Reviews27:77–93.
Mosier, N., Wyman, C., Dale, B., Elander, R., Lee, Y.Y., Holtzapple, M., dan Ladisch, M., 2005, Features of
Promising Technologies for Pretreatment of Lignocellulosic Biomass. Bioresource Technology96: 673-
686.
Nikolić. S., Mojović.L., Rakin.M., Sekulić.M.V., Pejin. D., Pejin. J. 2010. Improvement of Bioethanol Production
from Corn by Ultrasound and Microwave Pretreatments . Chemical Engineering Transactions21: 1327-
1332.
Nomanbhay, S, M., Refal, H., Kumaran, P. 2013. Microwave-Assisted Alkaline Pretreatment and Microwave
Assisted Enzymatic Saccharification of Oil Palm Empty Fruit Bunch Fiber for Enhanced Fermentable
Sugar Yield. Journal of Sustainable Bioenergy Systems3:7-17.
Octavia, S., Tatang H, S., Ronny, P., I.D.G. Arsa, P. 2011. Pengolahan Awal Lignoselulosa Menggunakan Amoniak
Untuk Meningkatkan Perolehan Gula Fermentasi Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”
ISSN 1693 – 4393.
Pe´rez.J., J. Munoz-Dorado., T. de la Rubia., Martinez, J. 2002. Biodegradation and Biological Treatments of
Cellulose, Hemicelluloses and Lignin: an Overview. International Microbiology Journal5: 53–63.
Pietrzak, W., Joanna K, R. 2014. Ethanol Fermentation of Waste Bread using Granular Starch Hydrolyzing Enzyme:
Effect of Raw Material Pretreatment. Fuel 134: 250–256.
Rouhollah, H., Iraj, N., Giti, E., Sorah, A. 2007. Mixed Sugar Fermentation by Pichia stipitis, Saccharomyces
cerevisiae, and an Isolated Xylose Fermenting Kluyveromyces marxianusand their Cocultures. African
Journal of Biotechnology6(9): 1110-1114.

A-128
Silverstein, R.A., Chen, Y., Sharma-Shivappa, R.R., Boyette, M.D., dan Osborne, J. 2007. A Comparison of
Chemical Pretreatment Methods for Improving Saccharification of Cotton Stalks. Bioresource
Technology98:3000-3011.
Singh, A., Somvir, B., Narsi, R, B. 2014. Enzymatic Hydrolysis of Microwave Alkali Pretreated Rice Husk for
Ethanol Production by Saccharomyces cerevisiae, Scheffersomyces stipitis and Their Co -culture.
Fuel116:699–702.
Sun, Y., Cheng, J. 2002. Hydrolysis of Lignocellulosic Materials for Ethanol Production: A review. Bioresour.
Technol83:1–11.
Taherzadeh, M.J., Karimi, K. 2007. Enzyme-based Hydrolysis Processes for Ethanol from Lignocellulosic
Materials: a Review. Bioresources2(4): 707-738.
Wanderley, M, C, A., Carlos, M., George, J, R, Ester, R, G. 2013. Increase in Ethanol Production from Sugarcane
Bagasse Based On Combined Pretreatments and Fed -Batch Enzymatic Hydrolysis. Bioresource
Technology128:448–453.
Xiang, Q., Lee, Y. Y., Pettersson, P. O., Torget, R. W. 2003. Heterogeneous Aspects of Acid Hydrolysis of α-
Cellulose. Biotechnology for Fuels and Chemicals .. Applied Biochemistry and Biotechnology107(1-3):
505-514.
Yadav, K. S., Shaik N., G. Prashanthi., S., Lanka, S., Rao, L. V. 2010. Bioethanol Fermentation of Concentrated
Rice Straw Hydrolysate using Co-culture of Saccharomyces cerevisiae and Pichia stipitis. Bioresource
Technology102: 6473–6478.
Zaldivar, J.,Borges, A., Johansson, B., Smits, H.P., Villas-Bôas, S.G., Nielsen, J.,Olsson, L. 2002. Fermentation
Performance and Intracellular Metabolite Patterns in Laboratory and Industrial Xylose -Fermenting
Saccharomyces cereviseae. Applied Microbiology Biotechnology59: 436–442.

A-129