Tesis
Program Studi
Kepada
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
iii
iv
tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau
dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya
Makassar,
Yang menyatakan,
PRAKATA
Alhamdulillahi rabbil alamin segala puji hanya untuk Allah SWT serta
Hasanuddin Makassar. Tak lepas pula berkat bantuan dari berbagai pihak,
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Kahar Mustari, MS dan Bapak Dr. Ir. Anwar Umar,
tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, M.Sc, Bapak Prof. Dr. Ir.
Iswoyo, SP., MA., Ibu Tigin Dariati, SP., MES., dan Ibu Dr. Ir. Cry
Wahyuni Brahmi, SP., M.Si yang telah mendidik dan memberi ilmu
vi
memperoleh data.
6. Bapak Ketua LP2M Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. Laode Asrul,
untuk Adinda Siti Rabiatul Adawiah, S.Si., M.Si dan Kakanda Patrisia
10. Cinta dan kasih tercurah untuk orang tua yang tak tergantikan,
segala ujian hidup. Untuk Dewi Sartika Jafar, S.Si dan Nur Wahyudin
Jafar, S.Pd., yang paling bisa diandalkan, serta segenap keluarga dan
kerabat untuk kasih sayang, doa dan motivasi yang tidak pernah putus
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tesis ini
viii
Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat dijadikan sumber
Penulis
ABSTRAK
Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Villa Yuliana, Analytical
Hierarchy Process (AHP) dan Focus Group Discussion
(FGD)
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ........................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................ ix
ABSTRACT ...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ........................................................................ 74
B. Saran .............................................................................. 75
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Soppeng ...................................................................................... 83
Pengunjung ................................................................................. 85
Pakar ........................................................................................... 85
Soppeng ....................................................................................... 86
PUPR ........................................................................................... 87
Pengunjung ................................................................................. 88
Pakar ............................................................................................ 88
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah bagian dari kota yang tidak
didirikan bangunan atau sedikit mungkin unsur bangunan, terdiri atas unsur
alam (vegetasi dan air) dan unsur binaan antara lain : Taman Kota, jalur
hijau, pohon-pohon pelindung tepi jalan, hutan kota, kebun bibit, pot-pot kota,
Menurut Fandeli, 2004 dalam Rasyid (2015) Ruang terbuka hijau kota
status kawasan, seperti kawasan hijau kota yang terdiri atas pertamanan
2
kota, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau
struktur vegetasinya.
Salah satu contoh ruang terbuka hijau adalah taman kota. Taman kota
merupakan salah satu bentuk pemanfaatan ruang sebagai bagian dari ruang
wadah bagi aktivitas masyarakat di udara terbuka dan sebagai bagian dari
tetap merupakan ruang terbuka. Taman kota merupakan sarana umum yang
menjelaskan bahwa ruang terbuka hijau pada wilayah kota minimal 30% dari
luas wilayahnya. Sekarang ini untuk mencapai kota ideal menurut aturan
tersebut, sangat minim ditemukan RTH pada suatu kota dikarenakan alih
fungsi lahan, selain itu kondisinya pun masih kurang baik karena kurangnya
menjadi lebih baik jika taman kota diperhatikan, dijaga, dan dipelihara
sehingga akan memberikan banyak manfaat. Manfaat tersebut baik dari segi
yang layak untuk bersaing dari kota-kota lainnya yang ada di Sulawesi
sebanyak kurang lebih 225,512 jiwa (Soppeng dalam Angka/ BPS 2015).
kebutuhan akan ruang terbuka hijau sebagai sarana rekreasi keluarga dalam
kota.
baik oleh semua warga masyarakat. Hal ini dikarenakan kondisi geografis
ketinggian.
ekologi, kesehatan, estetika, dan rekreasi (Rasyid, 2005). Melalui fungsi yang
beragam ini, taman kota menjadi pilihan menarik bagi masyarakat dan
Perkotaan.
Melalui evaluasi ini diharapkan Taman Villa Yuliana dapat menjadi tempat
yang tidak hanya memiliki nilai fungsional saja tetapi juga memiliki nilai
sesuai dengan kebutuhan RTH, sehingga Taman Kota Soppeng lebih dikenal
berikut :
C. Tujuan Penelitian
2. mengkaji dan menganalisis jenis prasarana fisik yang ada di Taman Villa
D. Manfaat Penelitian
Fokus pada fungsi lingkungan dan estetika dalam penelitian ini yaitu
Soppeng, yang meliputi jenis tanaman hias dalam taman serta manfaat
berbanding lurus dengan interaksi sosial yang akan terjadi. Berdasarkan jenis
dan jumlah interaksi sosial yang terjadi, maka akan bisa diketahui bentuk -
c. Fungsi pendidikan
serta tempat baca buku gratis (perpustakaan mini) yang dilengkapi dengan
fasilitas wifi gratis bagi pengunjung taman yang telah disediakan oleh
pemerintah setempat.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Desain berasal dari kata Bahasa Inggris yaitu Design. Dalam bahasa
bentuk, ukuran, warna, tekstur dan unsur desain lainnya sehingga tercipta
suatu hasil karya tertentu (Arifin dan Nurhayati, 2000). Sedangkan Arsitektur
Lanskap adalah bidang ilmu dan seni yang mempelajari pengaturan ruang
kepuasan jasmani dan rohani manusia serta makhluk hidup lainnya (Hakim
R, 2012).
akan dibuat sesuai dengan keinginan pemilik dan yang akan dikombinasikan
dengan hasil data analisis sintesis perancang. Hasil dari tahap perencanaan
bidang, ruang, tekstur, warna, cahaya, banyangan, bunyi, dan aroma) dan
9
elemen lanskap (soft material dan hard material). Desain arsitektur lanskap
dan ketentaman) sekitar kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya serta
tersebut terlihat dari bentuk, tekstur, warna dan ukurannya. Perubahan ini
diakibatkan oleh karena tanaman adalah makhluk yang selalu tumbuh dan
perdu, semak, ground cover (penutup tanah) dan rumput (elemen pengalas).
karena tanaman hias ketinggian cabang dan rantingnya hanya sekitar 1,8 m,
alam suatu perencanaan adalah suatu seni dan juga ilmu pengetahuan. Seni
kualitas desain yang berubah karena tanaman dipengaruhi iklim, usia dan
habitat binatang (wildlife habitets), dan nilai estetis (aesthetic values). Nilai
komposisi tanaman.
melupakan fungsi daripada tanaman yang dipilih. Pada peletakan ini harus
penting.
kawasan sebagai pengatur dan penyatu berbagai tata guna lahan, bersama
dkk., 2011).
merupakan salah satu sumber daya alam (SDA) sehingga perlu dilestarikan
melalui dua penilaian, yaitu formal dan simbolik. Estetika formal menilai suatu
pada makna konotatif dari objek tersebut setelah dialami oleh pengamat.
dari Ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau. Ruang terbuka hijau
suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi
Pertanian IPB, 2005). Dalam Peraturan Menteri dalam Negeri No. 1 Tahun
kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah paling sedikit 30% dari luas
meningkatkan nilai estetika kota (Kodoatie dan Sjarief, 2010). Proporsi RTH
public pada wilayah kota paling sedikit 20% dari luas wilayah kota
Ruang Terbuka Hijau (RTH) baik RTH public maupun RTH privat,
memiliki fungsi utama yaitu fungsi Ekologis, dan fungsi tambahan yaitu fungsi
merupakan suatu bentuk RTH yang berlokasi, berukuran dan berbentuk pasti
IPB 2005).
mikro, sarana rekreasi dan estetika tetapi masing-masing ruang terbuka hijau
maupun manusia. Sementara untuk kota di luar negeri taman identik dengan
kelas dunia memiliki taman dengan ciri khas permainan musik lewat water
memiliki taman dengan ciri khas kitchen garden, Di Mesir; taman memiliki ciri
merancang taman yang berfungsi spirit kerohanian dengan ciri khas taman
adalah air, batu dan bukit-bukitan dan di Sydney yang berpenduduk asli suku
Aborigin menganggap tanah dan alam bagian dari hidup mereka, jadi
(dua),yakni:
menikmati suasana taman. Bangku dapat dibuat dari besi, kayu, batu
18
lingkungan taman.
landmark di taman.
rincian sebesar 20% ruang terbuka hijau publik, dan 10% ruang terbuka
C. Taman Kota
Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang
beraktivitas. Secara umum taman kota memiliki tiga fungsi yang saling
berkaitan, antara lain fungsi ekologis, estetika dan fungsi sosial. Fungsi
mempercantikl sebuah kota, dan dalam fungsi sosial, taman kota menjadi
kota merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang berdiri sendiri atau
masyarakat kota, fungsi taman kota juga sebagai pelembut kesan keras dari
struktur massif fisik kota. Taman kota juga dapat membentuk karakter kota
dan memberikan keindahan visual lingkungan kota agar tercipta unity antar
ruang.
22
Tabel 3. Daftar nama dan lokasi taman kota yang dikelola Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Soppeng Tahun
2016
NO NAMA TAMAN LOKASI LUAS (m2)
Sebelah Utara Stadion H. A.
1 Taman Bunga Laburawung 665
Wana
2 Taman Tugu BNI Jl. Merdeka 26
3 Taman Lamumpatue (Salassa'E) Jl. Lamumpatu'E 144
4 Taman Tugu BRI Jl. Merdeka 28
5 Taman Villa Yuliana Jl. Pengayoman 980
6 Taman Kalong Jl. Merdeka, Jl. Lamumpatu'E 1.080
7 Taman Tugu Adipura Jl. Pemuda 31
8 Taman BNI Jl. Kalino 12
9 Taman Tugu Prasamya Jl. Pemuda 100
10 Taman Anggrek Jl. Kemakmuran 790
11 Taman Tugu Tani Jl. Kemakmuran 805
12 Taman Waduk Ompo Ompo 600
13 Taman Segitiga depan Kel. Botto Jl. Kayangan 15
Taman Segitiga Jalan Harum
14 15
Sewo Jl. Harum Sewo
15 Taman Segitiga Jl. Perumnas Anggrek Permai 15
16 Taman Tugu Mas Takalala Tettikenrarae Kec. Marioriwawo 112
Taman Segitiga dekat KUA
17 57
Liliriaja Cangadi, Kec. Liliriaja
18 Taman Dare Bunga-Bunga'E Pajalesang 315
Sumber : Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Soppeng(2016)
05/PRT/M/2008)
oleh masyarakat,
aromanya.
memiliki tiga fungsi utama dalam lingkungan perkotaan yaitu fungsi structural,
fungsi lingkungan dan fungsi visual. Fungsi lingkungan dapat dikatakan juga
bidang teknik, bidang arsitektur, nilai estetika dan habitat kehidupan liar.
1. Peredam Bising
Kebisingan dapat direduksi hingga 10 dB pada jalur yang tersusun dari pohon
yang tinggi dan rimbun. Semakin dekat tanaman ke sumber kebisingan akan
25
Pohon yang memiliki batas kanopi tinggi berguna dalam menangkap radiasi
menurunkan suhu lingkungan yaitu bertajuk lebar, bentuk daun lebar, dan
jumlah daun maka semakin banyak jumlah uap air yang dikeluarkan, dengan
4. Penahan Angin
26
angin sekitar 40-50%. Tingkat proteksi suatu area terhadap angin tergantung
menurut Dahlan (1992), antara lain: (1) memiliki dahan yang kuat namun
cukup lentur; (2) daunnya tidak mudah gugur oleh terpaan angin yang agak
kuat; (3) tajuk tidak terlalu rapat dan juga tidak terlalu jarang. Tajuk yang
tajuk yang terlalu jarang tidak dapat berfungsi sebagai penahan angin.
Kerapatan tanaman yang ideal antara 75-85%; (4) tinggi tanaman harus
Taman kota adalah salah satu perwujudan dari ruang terbuka kota
yang sangat penting untuk tempat mengfasilitasi public. Banyak fungsi dari
adanya Taman Kota seperti peresapan air untuk mengurangi resiko banjir,
manfaat didirikan taman dalam kota untuk memperindah tampilan suatu kota,
hijaunya alam dan memiliki fungsi sosial untuk warga bersosialisasi sehingga
28
berbagai kegiatan sosial pada satu kota atau bagian wilayah kota. Taman ini
(untuk lansia), fasilitas olah raga terbatas, dan kompleks olah raga dengan
komponen yang diatur (scope of issues), juga diperlukan pula input berupa
diinginkan dapat tercapai, oleh karena itu setiap komponen memiliki indikator
29
sebagai acuan kondisi ideal taman yang harus dicapai, kriteria dan
komponen ini juga merupakan dasar dalam menilai kualitas taman yang ada,
sehat.
4. Daya Tarik, yaitu menyangkut daya tarik yang ditimbulkan oleh taman,
terbuka dan spontan tentang hal yang dianggap penting dan berkaitan
dengan topik saat itu. Menurut Prastowo (2011) Diskusi Kelompok Terarah
(2) Peserta diskusi berasal dari satu populasi sasaran yang sama atau
penelitian.
wawancara atau obrolan. Ciri khas metode riset FGD yang tidak dimiliki oleh
terlibat secara aktif. 3. FGD adalah diskusi terfokus, bukan diskusi bebas.
Tidak hanya terfokus pada Interaksi dan Dinamika Kelompok, namun pula
32
diteliti tidak dapat dipahami dengan metode survei atau wawancara. Untuk
memperoleh data kualitatif yang bermutu dalam waktu yang relatif singkat.
Sebagai metode yang dirasa cocok bagi permasalahan yang bersifat sangat
lokal dan sepesifik oleh karena itu FGD yang melibatkan masayarakat
rekomendasi tersebut.
(dua) orang logistik dan blocker (Irwanto, 2007). Tugas utama moderator atau
pendapat dan sasaran mempunayi nilai yang sama dan sama pentingnya dan
bersifat memancing peserta untuk berfikir. Perlu adanya garis besar topik
dengan lancar dan tepat pada waktunya sehingga semua masalah dapat
seringkali cara ini tidak mungkin dilakukan atau tidak diinginkan karena
dengan biaya murah. David Minter & Michael Reid menjelaskan bahwa hal ini
yang sering membuat hasil kurang mendalam, kurang cerdas dan inovatif
34
Namun hal ini juga akan terbentur dengan dilematis, karena jika waktu
criteria). Karena sifatnya yang multi kriteria, AHP cukup banyak digunakan
didasarkan pada suatu proses yang terstruktur dan logis (Susila dkk., 2007
kriteria yang digunakan) pada banyak unit lahan dalam ruang wilayah
35
tertentu. AHP dan GIS dapat digunakan untuk memilih unit lahan mana yang
terhadap yang lain. Untuk itu diperlukan suatu skala perbandingan antar dua
sampel yang digunakan di AHP adalah responden ahli yang berasal dari para
Expert Choice 11. Inconsistency ratio atau rasio inkonsistensi data responden
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan
perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2005 dalam Rahim, 2014). Penelitian
gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan atau gejala menurut apa yang
lokasi penelitian ini karena taman kota ini merupakan salah satu taman yang
berada tepat di pusat kota. Keberadaan taman kota hadir di tengah hiruk
Yuliana merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk berkumpul dan
Penelitian ini berlangsung dari bulan januari sampai bulan april 2017 di
Kabupaten Soppeng.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kamera digital, Drone,
Laptop dan alat gambar. Jenis software penunjang untuk pengolahan data
antara lain : Microsoft Word dan Excel 2010, Expert Choise 11 dan Realtime
39
dasar lokasi.
D. Sumber Data
Data dan informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
primer sebagai data utama, diperoleh langsung dari hasil wawancara dan
Sedangkan Data Sekunder dalam penelitian ini berupa arsip atau dokumen
data. Untuk memperoleh data yang lengkap, akurat dan dapat dipertanggung
jawabkan kebenaran ilmiahnya. Terdapat dua jenis data penelitian ini, yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan
studi pustaka dan literatur. Jenis data, sumber dan teknik pengumpulan data
• Pemandangan/view
B Aspek Sosial dan
Teknik
Wawancara Dinas
5. Pengelolaan Lingkungan
Hidup
ruang terbuka hijau Taman Villa Yuliana Kabupaten Soppeng. Validasi AHP
dilakukan dengan penilaian oleh orang yang mengetahui atau pakar di bidang
diberi nilai numeric secara subjektif tentang arti pentingnya secara relatif
tersebut. Perbedaan antara model AHP dengan model lainnya terletak pada
jenis input model AHP yang memakai persepsi manusia yang dianggap
G. Prosedur Penelitian
1. Observasi Awal
keterangan dari pihak – pihak terkait yang dapat membantu dan menemukan
data yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Serta dapat
melakukan studi banding di beberapa kota di Jawa Timur antara lain Taman
Kota Batu, Taman Selecta, Taman Bungkul dan Taman Kantor Wali Kota
Surabaya.
pada satu masalah yaitu Manfaat, Fungsi Penataan dan harapan terhadap
3. Wawancara (Interview)
lebih tentang ilmu arsitektur landskap dan memahami situasi dan kondisi
mengarah pada kedalam informasi serta dilakukan dengan cara yang tidak
dipastikan memiliki informasi yang ingin diperoleh. Responden ahli antara lain
lebih lanjut dalam bentuk rencana tata ruang, tata hijau, sirkulasi, fasilitas dan
keduannya. Desain dalam bentuk tertulis dan ilustrasi gambar (site plan)
yang terdiri dari denah gambar, tampak potongan, detail dan perspektif.
6. Rekomendasi
taman kota terkait aspek ekologis dan estetika. Rekomendasi ini dirumuskan
Kabupaten Soppeng.
✓ Data
INVENTARISASI/
Fisik
KONSEP AWAL
✓ Data
Biofisik
Stackholder FGD ✓ Data
Sosial
s
✓
AHP ANALISIS DAN SINTESIS Potensi
Tapak
✓ Penge
mbangan
KONSEP PERUBAHAN Potensi
46
BAB IV
Soppeng dengan luas wilayah 890 km2. Taman Villa Yuliana dibangun sejak
tahun 2012 dan mulai difungsikan sebagai Taman Kota pada tahun 2015
berupa lampu taman, lampu sorot, kursi/tempat duduk, tempat sampah, dan
47
setapak dan jaringan listrik yang berasal dari PLN. Sarana dan prasarana
yang berada didalam tapak belum cukup lengkap, begitu pula perawatan
tindakan khusus dari pengelola terhadap kondisi tersebut. Selain sarana dan
secara khusus. Berdasarkan survey lapang, tanaman yang ada pada lokasi
penelitian terdiri atas tanaman pohon, tanaman perdu, tanaman semak dan
A B C
D E F
G H I
J
49
K L
Gambar 5. Berbagai jenis tanaman yang terdapat pada tapak (a. Ketapang
Kencana (Terminalia mantaly) ; b. Palem Putri (Veitchia merillii) ; c. Lidah
Mertua (Sansevieria trifasciata) ; d. Pucuk Merah (Syzygium oleina) ;
e. Rombusa (Passiflora foetida) ; f. Puring (Codiaeum variegatum) ;
g. Walisongo (Schefflera arboricola) ; h. Soka merah (Ixora acuminata) ;
i. Melati Jawa (Jasminum officinale) ; j. Oleander (Nerium oleander );
k. Akalipa (Acalypha hispida) ; l. Cemara Norfolk (Araucaria heteropylla
mempunyai nilai estetika yang indah dengan model penanaman yang sangat
menjadi tidak teratur. Penempatan tanaman banyak yang tidak sesuai, dan
beberapa jenis tanaman tidak mampu tumbuh jika tidak mendapatkan sinar
matahari langsung.
rekreasi.
50
digunakan pada Taman Villa Yuliana, secara lengkap tersaji Pada Tabel 7 di
bawah ini.
pada bidang yang berbeda, dan penilaian bobot untuk setiap elemen yang
peruntukannya.
Pada bagian ini penilaian dilakukan dengan perbandingan dua jenis tanaman
Kawasan Perkotaan bahwa contoh jenis vegetasi pada taman kota yaitu :
(1) 150 Pohon (Pohon Besar, Pohon Sedang, Pohon Kecil); (2) Semak; (3)
Perdu; dan (4) Penutup Tanah. Karakteristik tanaman yang paling penting
Gambar 6.
0.268
0.265
0.234
0.227
0.225
0.224
0.138
0.106
0.069
0.080
0.077
0.055
Dinas Lingkungan Hidup yaitu penutup tanah dengan bobot 0.265. Menurut
Dinas PUPR yaitu perdu dengan bobot 0.234. Menurut Pakar yaitu perdu
dengan bobot 0.225 dan Menurut Bupati yaitu semak/herbaseus yang paling
prioritas penting di taman Villa Yuliana yaitu Penutup Tanah karena bersifat
kekurangan unsur hara. Tanaman penutup tanah atau cover crop memiliki
fungsi, yaitu: (a) meningkatkan kesuburan tanah; (b) Pengendalian Air; (c)
prioritas penting di taman Villa Yuliana yaitu perdu karena cabangnya yang
cabangnya yang banyak dan tingginya yang lebih rendah, kurang dari 4-5
berbatang kayu, hidup bergerombol lebih dari satu pohon, cabang ranting
dan batang yang hijau, tumbuh cepat dan menghasilkan bunga dan banyak
biji dalam singkat periode tertentu, memiliki daun dan batang yang mati turun
suatu komponen lunak yang terdapat pada area taman meskipun tanaman
akan tetapi ukuran tersebut tidak berlaku pada area taman rumah sebab para
perdu dengan ukuran yang lebih pendek sekitar 70-150 cm. Contoh jenis
prioritas sangat penting di taman Villa Yuliana yaitu semak yang memiliki
banyak ranting dan bercabang pendek tinggi lebih rendah dari pohon,
habitus semak memiliki ciri -ciri berkayu dengan cabang yang banyak,
tinggi lebih rendah dari pohon, memiliki kayu yang sedikit, batang
tahi ayam (Tagetes erecta), mawar (Rosa L.), melati (Jasminum sambac),
(Acalypha hispida) dan kana (Canna indica); tanaman yang digunakan untuk
saat ini tanaman yang ada apakah sudah sesuai peruntukannya dengan
Kawasan Perkotaan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pembobotan oleh Dinas
tanaman prioritas yang ada pada lokasi tersebut masih sangat kurang dalam
segi fungsi dan jenis tanaman dalam memenuhi persyaratan RTH sesuai
dengan peraturan.
adam hawa (Rhoeo discolor), sutra bombai (Portulaca grandiflora), lili paris
dan analisis lebih mendalam terkait jenis prasarana fisik yang merupakan
Yuliana.
C. Kajian dan Analisis Jenis Prasarana Fisik yang ada di Taman Villa
Yuliana Berdasarkan Kriteria Yang Ditetapkan Pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008
Prasarana fisik (Hardscape) taman Villa Yuliana saat ini masih banyak
yang perlu dibenahi baik dari segi penataan maupun jumlahnya. Data
prasarana fisik (Hardscape) yang diperlukan pada taman kota dapat dilihat
pada Tabel 8.
Kawasan Perkotaan.
Menurut Simonds (1983) dalam Harris dan Dines (1988), jalan adalah
kelancaran lalu lintas. Dijelaskan juga fungsi tanaman pada jalan adalah
untuk mengisi ruang yang membatasi antara jalan dengan bagian lain yang
juga berapa jumlah kunjungan per harinya. Setelah data tersebut didapatkan,
maka dibuatlah kajian dan analisis ketersediaan jenis prasarana fisik yang
4 20
Lama waktu yang dihabiskan a. < 1 jam 1 5
pengunjung di Taman Villa b. 1 – 2 jam 10 50
c. 2 – 3 jam
Yuliana 6 30
d. > 3 jam
3 15
Sumber : Data Sekunder (2017)
Soppeng dalam pembangunan lokasi Ruang Terbuka Hijau. Pada bagian ini
61
0.182
0.181
0.168
0.158
0.154
0.137
0.049
0.037
0.036
0.03
0.03
Villa Yuliana
62
pengunjung yaitu parkiran dan lampu taman dengan bobot 0.321. Menurut
Tim Penggerak PKK yaitu Kursi/Tempat Duduk dengan bobot 0.241. Menurut
Pakar yaitu Lampu taman dengan bobot 0.155 dan Menurut Dinas
Lingkungan Hidup yaitu Air Mancur yang paling penting dengan bobot 0.145.
Menurut Dinas PUPR yaitu Lampu taman dengan bobot 0.104 dan Menurut
Bupati yaitu lampu taman merupakan prasarana fisik yang paling penting
Taman Villa Yuliana. Prasarana lain yang dianggap penting adalah gazebo
taman bersama pengunjung lain sekaligus tempat berteduh pada saat panas
Kabupaten Soppeng.
antara lain : (a) Untuk tempat duduk; (b) Untuk bersantai; (c) Untuk
Istirahat.Bangku dapat dibuat dari besi, kayu, batu atau beton dan
37,5 - 45cm.
penting adalah label dan simbol pada setiap tanaman dan prasarana yang
prioritas penting di taman Villa Yuliana yaitu Air Mancur. Air mancur (water
dan polutan yang telah tercampur dalam air bisa dimanfaatkan dan diserap
sebagai bahan nutrisi yang penuh manfaat. Hasil dari proses fotosintesa
64
adalah oksigen. Berbagai tanaman air berbunga cantik yang bisa dipilih
diantaranya yaitu eceng gondok, melati air, water poppy, teratai, lotus dan
iris.
Bupati taman prasarana fisik yang memiliki prioritas penting di taman Villa
tiang dan lampu sendiri yang beda dengan tiang dan lampu taman kota
sorot lampu akan membentuk cahaya yang unik. Dengan begitu, suasana
sekitar taman menjadi nyaman dan indah serta baik sebagai penyegaran
(refreshing).
Villa Yuliana saat ini adalah parkiran, gazebo, WC Umum, fasilitas bermain
anak, trek lari, dan lapangan terbuka. Apabila hal tersebut terpenuhi, Taman
masyarakat.
dalam tinjauan estetik dan fungsional. Hal ini dirasa perlu untuk menunjang
prioritas antara satu elemen dengan elemen lain yang berada pada tingkat
Pada penelitian ini pakar atau responden ahli diambil dari Stakeholder
sebagai salah satu pakar penilai yang dipilih yang memiliki kapasitas
RTHKP adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang
67
1 tahun 2007).
dengan hasil data analisis sintesis perancang. Hasil dari tahap perencanaan
JENIS KARAKTERISTIK
NO KETERANGAN
TANAMAN
1. Krokot Disesuaikan dengan kebutuhan
2. Nona Makan Sirih Disesuaikan dengan kebutuhan
3. Adam Hawa Disesuaikan dengan kebutuhan
4. Kenanga Disesuaikan dengan kebutuhan
5. Kamboja Bali Disesuaikan dengan kebutuhan
6. Sikat Botol Disesuaikan dengan kebutuhan
7. Anggrek Tanah Disesuaikan dengan kebutuhan
8. Bayam Hias Disesuaikan dengan kebutuhan
9. Aglonema Disesuaikan dengan kebutuhan
10. Anthurium Disesuaikan dengan kebutuhan
69
eksisting Taman Villa Yuliana (Gambar 10) dapat diganti dengan usulan
rancangan revitalisasi Taman Villa Yuliana (Gambar 11) yang lebih ramah
beberapa sarana fisik yang dianggap penting untuk ditambahkan (Tabel 10),
sehingga ungsi Taman Villa Yuliana sebagai Taman Kota dapat terpenuhi.
Gambar 10. Kondisi Existing Taman Villa Yuliana di Kabupaten Soppeng saat ini
7
2
71
7
3
72
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Yuliana saat ini adalah parkiran, gazebo, WC umum dan fasilitas bermain
anak.
B. SARAN
sesuai dengan peraturan yang ada. Selain itu perlu perberian papan
3. Desain yang ada saat ini agar disempurnakan sesuai dengan kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
Dariati, T., Dungga, N.E., Brahmiyanti, C. W., dan Nurfaidah, 2011. Bahan
Ajar Perencanaan, Perancangan dan Pengelolaan Lanskap.
Universitas Hasanuddin. Makassar
Gunadi. 1995. Buku ajar ilmu geligi tiruan sebagian lepasan jilid I. Hipokrates.
Jakarta
Heryanto, Bambang. 2011. Roh dan Citra Kota Peran Perancangan Kota
sebagai Kebijakan Publik. Surabaya. Brillian Internasional. ISBN:
9789791546966 Hal. 50
Mahardi, Firdha. 2013. Evaluasi Fungsi Ekologis dan Estetika pada Beberapa
Taman Kota di Jakarta. [Thesis]. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian
Bogor.
Purnomohadi, Ning. 2001. Ruang Terbuka Hijau sebagai Unsur Utama Tata
Ruang Kota. http://www.ampl.or.id/digilib/read/ruang-terbuka-hijau-
sebagai-unsur-utama-tata-ruang-kota/2840/. Akses pada tanggal 9
November 2016
JENIS
NO NAMA PEKERJAAN/ ALAMAT KETERANGAN
PROFESI
1. H. A. Kaswadi Razak, SE PNS Jl. Merdeka No.72 Bupati Soppeng
2. Drs. A. Aswam, M.Si PNS BTN Lalabata Dinas Lingkungan Hidup
6. Tigin Dariati, SP., MES Staf Pengajar Perdos Unhas Perguruan Tinggi
78
Permai Masyarakat
9. Andi Masykur, S.STP, SH 37 S2 PNS Jl. Salotungo Tokoh
Masyarakat
10. Dirhan Eka Pradipta, S.IP 34 S1 PNS BTN Pepabri Tokoh
Masyarakat
11. Andi Riska Inayah, SE., 30 S2 Pengawai BUMN Takkalala Tokoh
MAP Masyarakat
12. Asniyar, SKM 29 S1 Tenaga Honorer Takkalala Tokoh
Masyarakat
13. Irma Jamaluddin 23 S1 Mahasiswa Jl. Kemakmuran Tokoh
Masyarakat
14. Mukhtadir Putra 24 S1 Mahasiswa BTN Malaka Tokoh
Permai Masyarakat
15. Fadhilah 20 SMA Mahasiswa Jl. Lakacere Tokoh
Masyarakat
16. Nur Rahma Aribe 22 SMA Mahasiswa BTN Madello Indah Tokoh
Masyarakat
17. Ria Megasari, SP., M.Si 29 S2 Wiraswasta Jl. Pasar Sentral Tokoh
Masyarakat
80
fisik dan Merancang Desain Taman Villa Yuliana dalam tinjauan estetika dan
A. PREFERENSI RESPONDEN
B. PERSEPSI RESPONDEN
Kabupaten Soppeng
Gambar 19. Hasil Pembobotan Prasarana Fisik yang Prioritas Menurut Dinas
Gambar 20. Hasil Pembobotan Prasarana Fisik yang Prioritas Menurut Dinas
Gambar 21. Hasil Pembobotan Prasarana Fisik yang Prioritas Menurut Tim
Pengunjung/Tokoh Masyarakat
Pakar/Pihak Akademisi
89