Anda di halaman 1dari 94

PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT SUKU

MELAYU DI DESA SUNGAI DAUN KECAMATAN SELAKAU


KABUPATEN SAMBAS

LILI MEISIA
H1041151067

SKRIPSI

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020

PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT SUKU


MELAYU DI DESA SUNGAI DAUN KECAMATAN SELAKAU
KABUPATEN SAMBAS

LILI MEISIA
H1041151067

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Sains pada Jurusan Biologi

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020

PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT SUKU


MELAYU DI DESA SUNGAI DAUN KECAMATAN SELAKAU
KABUPATEN SAMBAS

Tanggung Jawab Yuridis Material Pada:

LILI MEISIA
H1041151067

Disetujui Oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Rafdinal, S.Si., M.Si Dr. Siti Ifadatin, S.Si., M.Si


NIP. 197108311999031002 NIP. 197103272000032001

Disahkan Oleh,
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura
H. Afghani Jayuska, S.Si., M.Si.
NIP.197107072000121001
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PONTIANAK

TIM PENGUJI SKRIPSI

NAMA/NIP TIM GOLONGAN TANDA


PENGUJI /JABATAN TANGAN

Dr. Rafdinal, S.Si., M.Si Ketua IV/a


NIP. 197108311999031002 Lektor Kepala

Dr. Siti Ifadatin, S.Si., M.Si Sekretaris III/c


NIP. 197103272000032001 Lektor
Riza Linda, S.Si., M.Si Anggota III/d
NIP. 197005070199932001 Lektor
Dr. Zulfa Zakiah, S.Si., M.Si Anggota III/d
NIP. 197306242000032001 Lektor

Berdasarkan Surat Keputusan Dekan


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura Pontianak

Nomor : 342/UN22.8/EP/2019
Tanggal : 08 April 2019
Tanggal Lulus : 09 Januari 2020

PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT SUKU


MELAYU DI DESA SUNGAI DAUN KECAMATAN SELAKAU
KABUPATEN SAMBAS

ABSTRAK

Suku Melayu di Kalimantan Barat adalah suku terbesar setelah Suku Dayak.
Sebagian besar masyarakat di Desa Sungai Daun adalah bersuku Melayu yang
masih menggunakan Tumbuhan sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat, bagian tumbuhan yang digunakan sebagai
obat, cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan yang digunakan sebagai obat.
Penelitian dilakukan di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau, Kabupaten
Sambas. Metode penelitian menggunakan snawball sampling dengan responden
berjumlah 12 orang terdiri dari kepala desa, dukun kampung, dukun beranak dan
anggota masyarakat lainnya yang memiliki pengetahuan mengenai tumbuhan
obat. Hasil penelitian didapatkan ada 74 jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam
43 famili yang digunakan sebagai obat. Persentase terbesar yaitu Famili
Euphorbiaceae (6,8%), Asteraceae (6,8%) dan Piperaceae (6,8%). Bagian
tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat adalah daun (48,8%). Cara
pengolahan dan penggunaan tumbuhan obat yang paling banyak digunakan adalah
direbus (55,3%) dan diminum (48,3%).

Kata kunci: Tumbuhan Obat, Suku Melayu, Desa Sungai Daun


UTILIZATION OF MEDICINAL PLANTS BY COMMUNITY OF MALAY
TRIBE IN SUNGAI DAUN VILLAGE, SELAKAU SUB-DISTRICT,
SAMBAS DISTRICTS

ABSTRACT

The Malay tribe in West Kalimantan are the largest after Dayak tribe. Most people
in Sungai Daun Village are Malay tribe who still use plants as medicine. This
research was conducted with the aim to know the types of medicinal plants, parts
of plants used as medicines and methods of processing and the use of plants as
medicine. The research was conducted in Sungai Daun Village, Selakau Sub-
District, Sambas District. The research method using snawball sampling with 12
respondents consist of village heads, herbalist, shaman giving birth and other
community members who have knowledge about medicinal plants. The results
showed that there were 74 species of plants included in the 43 families used as
medicine. The highest percentage of families is Asteraceae (6,8%),
Euphorbiaceae (6,8%) and Piperaceae (6,8%). Part of a widely used plant as
medicine is the leaves (48,8%), while the way of processing and the use of
medicinal plants is in boiled (55,3%) and drunk (48,3%).

Keywords: Medicinal Plants, Malay Tribe, Sungai Daun Village


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas


ridho dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Suku Melayu Di Desa Sungai
Daun Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas”. Skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta, Sorli dan
Jamiah serta saudaraku Jusmah, Karsinah, Misran, Edi Susanto dan Robino atas
do’a serta dukungan moral maupun materil yang tiada henti, dan telah
memberikan semangat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan
kepada:
1. H. Afghani Jayuska, S.Si, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak,
2. Dr. Kustiati, S.Si., M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak,
3. Ari Hepi Yanti, S.Si, M.Sc selaku pembimbing akademik atas saran,
bimbingan dan motivasi yang telah diberikan,
4. Dr. Rafdinal, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing pertama yang telah
memberikan arahan dan bimbingannya dalam menyelesaikan penelitian dan
penyusanan skripsi ini.
5. Dr. Siti Ifadatin, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan arahan dan bimbingannya dalam menyelesaikan penelitian dan
penyusanan skripsi ini.
6. Riza Linda, S.Si, M.Si selaku dosen penguji pertama atas saran dan
masukannya dalam penulisan skripsi ini,
7. Dr. Zulfa Zakiah, S.Si., M.Si selaku dosen penguji kedua saran dan
masukannya dalam penulisan skripsi ini,

i
8. Tri Rima Setyawati, S.Si., M.Si selaku Kepala Laboratorium Zoologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura
Pontianak,
9. Mukarlina, S.Si., M.Si selaku Kepala Laboratorium Tumbuhan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak,
10. Seluruh dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tanjungpura Pontianak,
11. Emma Khairiah, S.Si, Sri Rahayu, S.Si dan Margie Surahman, S.Si selaku
Laboran Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tanjungpura Pontianak,
12. Kepala Desa dan anggota masyarakat Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau
Kabupaten Sambas, Salmiah, Gunawan Wibisono, Abdullah, dan Luqmanul
Hakim yang ikut serta dalam membantu penelitian ini. Dukungan dari Jamil,
Yazid AL Ziqri, Riko Riyanto, Rino, Yulina Utari, Aina Lusiana, Melly
Marsinda, Irtiawati, Rara Ganesha, Rodiyeh, dll,
13. Teman-teman seperjuangan mahasiswa/mahasiswi Biologi angkatan 2015
(Bioquin) atas semangat dan motivasi serta bantuan dalam penyelesaian
skripsi ini, terimakasih atas seluruh goresan kisah yang telah diukir bersama,
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Maka dari
itu mohon maaf jika terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penulisan skripsi
dan sangat mengharapkan saran untuk kemajuan dan perbaikan di masa yang akan
datang dan semoga skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
para pembaca. Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan
imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuannya, Amin.

Pontianak, Januari 2019

Lili Meisia
NIM. H1041151067

ii
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL........................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 2
1.3 Tujuan...................................................................................... 3
1.4 Manfaat.................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 4


2.1 Tumbuhan Obat....................................................................... 4
2.2 Pengobatan Tradisional............................................................ 5
2.3 Cara Pengolahan dan Penggunaan Tumbuhan Obat................ 6
2.3 Kelemahan dan Kelebihan Obat Tradisional........................... 7
2.4 Senyawa Metabolit Sekunder.................................................. 8
2.5 Suku Melayu............................................................................ 10

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 12


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................. 12
3.2 Deskripsi Lokasi Penelitian..................................................... 12
3.3 Alat dan Bahan......................................................................... 13
3.4 Prosedur Kerja.......................................................................... 13
3.4.1 Penentuan Responden.................................................... 13
3.4.2 Tahap Observasi............................................................ 14
3.4.3 Tahap Pengumpulan Data.............................................. 14
3.4.4 Pengambilan Sampel Tumbuhan................................... 14
3.4.5 Pembuatan Herbarium................................................... 14
3.4.6 Inventarisasi dan Identifikasi Tumbuhan....................... 15
3.5 Analisis Data............................................................................ 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 16


4.1 Hasil......................................................................................... 16
4.1.1 Jenis Tumbuhan Obat.................................................... 16
4.1.2 Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Famili.................... 21
4.1.3 Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Habitus.................. 21
4.1.4 Pemanfaatan Bagian Tumbuhan Obat........................... 22
4.1.5 Cara Pengolahan Tumbuhan Obat................................. 22
4.1.6 Cara Penggunaan Tumbuhan Obat................................ 23
4.1.7 Pemanfaatan Tumbuhan Berdasarkan Penyakit
yang Disembuhkan........................................................ 23
4.1.8 Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat.......................... 24

iii
4.2 Pembahasan............................................................................. 25

BAB V PENUTUP....................................................................................... 31
5.1 Simpulan.................................................................................. 31
5.2 Saran........................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 32
LAMPIRAN................................................................................................. 37

iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Famili dan Jenis Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masya
rakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau
Kabupaten Sambas....................................................................... 16

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian.............................................................. 12
Gambar 4.1 Persentase Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Famili............ 21
Gambar 4.2 Persentase Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Habitus.......... 22
Gambar 4.3 Persentase Bagian Tumbuhan yang Digunakan sebagai Obat. 22
Gambar 4.4. Persentase Cara Pengolahan Tumbuhan Obat. ....................... 23
Gambar 4.5. Persentase Cara Penggunaan Tumbuhan Obat........................ 23
Gambar 4.6. Persentase Pemanfaatan tumbuhan obat berdasarkan penyakit
yang disembuhkan.................................................................. 24
Gambar 4.7 Persentase Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat................... 24

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Responden.................. 37


Lampiran 2 Kuesioner Responden............................................................. 38
Lampiran 3 Daftar Responden................................................................... 42
Lampiran 4 Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat
Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau
Kabupaten Sambas.................................................................. 43
Lampiran 5 Persentase Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Famili........... 58
Lampiran 6 Persentase Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Habitus......... 60
Lampiran 7 Persentase Bagian Tumbuhan yang Digunakan sebagai Obat
................................................................................................ 61
Lampiran 8 Persentase Cara Pengolahan Tumbuhan Obat........................ 62
Lampiran 9 Persentase Cara Penggunaan Tumbuhan Obat....................... 63
Lampiran 10 Pemanfaatan Tumbuhan Obat Berdasarkan Penyakit
yang Disembuhkan.................................................................. 64
Lampiran 11 Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat................................... 66
Lampiran 12 Dokumentasi Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat............. 72
Lampiran 13 Dokumentasi Tumbuhan Obat................................................ 73

vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan tumbuhan obat perlu dijaga dan dilestarikan agar dapat
dikembangkan dengan baik sebagai salah satu unsur kebudayaan. Menurut Ahyat
(2005) masyarakat Kalimantan Barat terdiri dari beberapa suku salah satunya
adalah Suku Melayu. Suku Melayu di Kalimantan Barat adalah suku terbesar
setelah Suku Dayak. Sebagian besar masyarakat di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas bersuku Melayu yang masih tetap memegang teguh
nilai budaya warisan leluhurnya. Suku Melayu memanfaatkan tumbuhan yang ada
di sekitarnya untuk bahan obat.
Suku Melayu di Desa Sungai Daun menggunakan tumbuhan obat untuk
penyembuhan berbagai macam penyakit. Berdasarkan hasil observasi
pendahuluan dengan penduduk lokal mereka menggunakan tumbuhan sebagai
obat baik secara langsung maupun diolah terlebih dahulu. Menurut Indra (2014)
beberapa tumbuhan obat yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat adalah pepaya
untuk mengobati demam, kembang sepatu untuk mengobati maag, melati putih
untuk mengobati BAB (Buang Air Besar) berdarah, katuk untuk mengobati
bengkak dan memperbanyak ASI, seledri untuk mengobati rematik, ciplukan
untuk mengobati masuk angin, kelapa sebagai penawar racun, sirih untuk
mengobati sakit kepala, sakit gigi dan juga gatal-gatal, dan patah kemudi untuk
mengobati nyilu sendi. Pengolahan tumbuhan obat ini masih menggunakan cara
yang sederhana seperti ditumbuk, direbus, dan diremas.
Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun masih
menggunakan tumbuhan yang ada di sekitarnya sebagai bahan obat karena
mudah didapatkan, bahan bakunya dapat ditanam di pekarangan rumah
maupun di kebun dan dapat diramu sendiri serta cara pengolahannya yang
masih sederhana. Namun diantara berbagai jenis tumbuhan obat sebagian
besar tidak diketahui oleh masyarakat setempat sehingga tidak dirawat dan
dilestarikan dengan baik. Hal tersebut menyebabkan masyarakat tidak
mengenal jenis-jenis tumbuhan obat dan tumbuhan obat terkesan sebagai
tumbuhan liar yang keberadaannya mengganggu tumbuhan lain atau

1
sebagai gulma. Selain itu kawasan desa tersebut telah terjadi pembukaan
lahan perkebunan kelapa, kelapa sawit, karet, pisang dan ladang pertanian.
Hal ini berdampak pada berkurangnya tumbuhan obat yang ada di sekitar
kawasan tersebut, sehingga perlu adanya upaya pelestarian tumbuhan obat.
Penelitian mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai obat telah
banyak dilakukan. Hasil penelitian Indra (2014) di Desa Sungai Baru dan
Desa Sempadian Kabupaten Sambas menemukan 41 famili dan 73 jenis
tumbuhan obat. Hasil penelitian Sari (2014) di Dusun Serambi Kecamatan
Kembayan Kabupaten Sanggau menemukan 35 famili dan 51 jenis
tumbuhan obat. Hasil penelitian Gunadi (2017) di Desa Gerantung
Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang menemukan 36 famili dan
51 jenis tumbuhan obat. Hasil penelitian Sudarmono (2018) di Desa Subah
Kabupaten Sambas menemukan 19 famili dan 30 jenis tumbuhan obat.
Upaya pengobatan dengan menggunakan tumbuhan telah dikenal
masyarakat dari sejak dulu hingga sekarang. Penelitian mengenai
pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai
Daun Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas sampai saat ini belum
pernah dilakukan dan belum terdokumentasi dengan baik. Oleh karena itu
penelitian ini perlu untuk dilakukan agar dapat diperoleh data-data
mengenai tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat
Suku Melayu di desa tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun masih menjaga tradisi
leluhur dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai obat untuk mengobati berbagai
macam penyakit. Namun informasi mengenai tumbuhan obat di daerah tersebut
secara rinci belum teridentifikasi dengan lengkap dan perlu adanya upaya
pelestarian tumbuhan obat. Penelitian mengenai pemanfaatan tumbuhan obat
sangat perlu dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Jenis-jenis tumbuhan apa saja yang digunakan sebagai obat dan jenis penyakit
yang dapat disembuhkan oleh masyarakat Suku Melayu?

2
2. Bagian apa saja dari tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat
Suku Melayu?
3. Bagaimana cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan yang digunakan
sebagai obat oleh masyarakat Suku Melayu?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat dan jenis
penyakit yang dapat disembuhkan oleh masyarakat Suku Melayu.
2. Mengetahui bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat
Suku Melayu.
3. Mengetahui cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan yang digunakan
sebagai obat oleh masyarakat Suku Melayu.

1.4 Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
seberapa banyak tumbuhan obat dan manfaat tumbuhan tersebut yang digunakan
oleh masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun. Hasil penelitian juga dapat
menjadi data dasar dalam upaya pemanfaatan tumbuhan obat dimasa yang akan
datang dan untuk melestarikan tumbuhan obat yang ada di alam.

3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Obat


Indonesia memiliki lebih dari 20.000 tumbuhan obat, namun baru 1.000
jenis saja yang didata dan sekitar 300 jenis yang sudah dimanfaatkan untuk
pengobatan tradisional (Hariana, 2006). Para ahli pengobatan menyatakan bahwa
75% dari 121 jenis obat modern yang dibuat dari tumbuhan ditemukan melalui
etnofarmakologi yang berasal dari pengetahuan penduduk asli yang membantu
mengidentifikasi tumbuhan obat. Hasil identifikasi dan inventarisasi oleh program
penelitian tumbuhan obat hutan Indonesia, Fakultas Kehutanan IPB tidak kurang
dari 1845 jenis tumbuhan obat yaitu 250 jenis tumbuhan obat dieksploitasi dari
hutan untuk bahan industri obat tradisional di Indonesia (Ibrahim, 2016).
Tumbuhan obat merupakan seluruh jenis tumbuhan yang memiliki khasiat
sebagai obat, baik yang sengaja ditanam maupun tumbuh liar, kemudian
tumbuhan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diramu dan disajikan
sebagai obat untuk penyembuhan atau pencegahan berbagai macam penyakit
(Priyoto dan Widiastuti, 2014). Penemuan-penemuan kedokteran modern yang
berkembang dengan pesat menyebabkan pengobatan tradisional terlihat
ketinggalan zaman. Banyak obat-obatan modern terbuat dari tumbuhan obat
sehingga penemuan kedokteran modern tersebut kini telah mendukung
penggunaan obat tradisional (Putra, 2013 dalam Wulandara 2018). Menurut
Hosseinzadeh et al (2015) juga mengatakan sumber daya obat modern diproduksi
secara tidak langsung berasal dari tumbuhan.
Tumbuhan obat yang dijadikan bahan-bahan untuk industri dan
perdagangan sebagian besar didapatkan dari hutan (Kumar & Nautiyal, 2013). 20-
22% jenis tumbuhan obat sudah dibudidayakan dan sekitar 78% didapatkan
melalui pengambilan langsung dari hutan (Nugroho 2010). Selain itu tumbuhan
obat telah digunakan selama ribuan tahun untuk membumbui makanan dan untuk
mengobati gangguan kesehatan atau untuk mencegah penyakit. Tumbuhan obat
dianggap sebagai sumber daya yang kaya akan bahan yang dapat digunakan dalam
pengembangan obat, selain itu banyak tumbuhan pangan yang memiliki efek obat

5
seperti bawang putih. Tumbuhan obat juga berperan penting dalam
pengembangan budaya manusia diseluruh dunia. Budidaya dan pelestarian
tumbuhan obat melindungi keanekaragaman hayati (Singh, 2015).

2.2 Pengobatan Tradisional


Obat tradisional merupakan bentuk perawatan kesehatan tertua yang
diketahui atau dipercaya oleh manusia. Obat tradisional digunakan untuk
mencegah atau mengobati berbagai penyakit untuk mendukung kesehatan atau
penyembuhan yang melibatkan seluruh bagian tumbuhan atau bagian-bagian
tumbuhan untuk mengobati cidera atau berbagai macam penyakit (Pathak & Das,
2013). Definisi Obat tradisional menurut Depkes RI (2003) adalah ramuan atau
bahan yang berupa tumbuhan, hewan, mineral atau campuran dari bahan tersebut
yang digunakan untuk pengobatan secara turun temurun berdasarkan pengalaman.
Bahan obat alami yang berasal dari tumbuhan ketersediannya lebih banyak
dibandingkan dengan yang berasal dari hewan maupun mineral, sehingga istilah
obat tradisional hampir selalu identik dengan tumbuhan obat.
Pengobatan tradisonal dilakukan oleh orang yang dianggap memiliki
pengetahuan dalam penggunaan tumbuhan serta hewan hingga hal yang bersifat
magis dan menggunakan mantra dalam cara pengobatannya. Para ahli pengobatan
tradisional dikenal dengan berbagai sebutan seperti dukun, belian, tabib, basir dan
orang pintar (Noorcahyati, 2012). Pengobatan tradisional telah lama dipraktekan
dan diterima secara luas di seluruh dunia. Menurut WHO (World Health
Organization) dalam Badrunasar & Santoso (2016), penggunaan obat tradisonal
telah mencapai hingga 65% dari penduduk negara maju dan 80% dari penduduk
negara berkembang. Faktor penggunaan obat tradisional karena adanya kegagalan
penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu seperti kanker dan semakin luas
informasi mengenai obat tradisional di seluruh dunia.
Tradisi penggunaan tumbuhan sebagai obat sudah ada dari nenek moyang
terdahulu yang dipercaya masyarakat dapat menyembuhkan berbagai jenis
penyakit. Tradisi tersebut sudah berlangsung sejak lama diturunkan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya. Tradisi masyarakat tersebut akhirnya menjadi

6
satu pengalaman bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan dalam pengobatan.
Berbagai macam penyakit dan keluhan ringan maupun berat diobati dengan
memanfaatkan ramuan dari tumbuhan tertentu yang mudah didapat di sekitar
pekarangan rumah. Obat tradisional juga mudah dibuat dan tidak mengandung
resiko yang membahayakan karena obat tradisional memiliki efek samping yang
relatif lebih sedikit dibandingkan dengan obat modern ( Thomas, 1992).

2.3 Cara Pengolahan dan Penggunaan Tumbuhan Obat


Pengobatan dengan menggunakan tumbuhan yang dikenal dengan istilah
herbal merupakan pengobatan tradisional yang umumnya dilakukan masih dalam
bentuk sederhana. Bahan baku obat yang diambil dari alam setelah dibersihkan
biasanya langsung digunakan dalam bentuk segar dengan cara direndam maupun
direbus untuk kemudian diminum atau dimandikan, selain itu diolah dengan cara
dihaluskan dan ditumbuk ataupun dipanaskan dalam bungkusan daun. Ramuan
atau bahan baku pengobatan yang tidak digunakan langsung maka dilakukan
pengeringan serta disimpan dan digunakan jika diperlukan (Noorcahyati, 2012).
Pengobatan dilakukan dengan jumlah yang sesuai dan sebaiknya tumbuhan obat
tidak dikonsumsi secara berlebihan. Tumbuhan obat juga harus dalam keadaan
bersih dan steril sebelum digunakan. Tumbuhan segar maupun kering sebaiknya
harus dicuci terlebih dahulu. Perebusan tumbuhan obat juga sebaiknya dilakukan
di atas api kecil (Hariana, 2006).
Perebusan biasanya dilakukan dengan api besar sampai airnya mendidih,
kemudian api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat
kering. Tumbuhan obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus dengan api kecil
sehingga zat yang berkhasiat obat dapat secara lengkap dikeluarkan pada air
rebusan. Tumbuhan obat yang mengandung racun perlu direbus dengan api kecil
dalam waktu lama sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Tumbuhan
obat direbus dengan api yang besar untuk ramuan obat yang berkhasiat
mengeluarkan keringat seperti demam dan influenza sehingga pendidihan menjadi
cepat dan penguapan berlebih dari zat yang merupakan komponen tumbuhan
dapat dicegah (Dalimartha, 1999).

7
Pengolahan tumbuhan obat masih dilakukan secara sederhana seperti
ditumbuk misalnya kunyit yang digunakan untuk menurunkan panas atau diseduh
untuk mengurangi panas dalam, umbut tepus kampung dan daun leban digunakan
untuk mengobati sakit perut, pucuk daun resam untuk mengobati gigitan binatang
berbisa, daun temali untuk obat luka, akar pasak bumi untuk obat demam, getah
kayu pulai untuk obat koreng/luka dan daun nangka belanda dapat digunakan
sebagai obat kanker. Pengolahan bagian tumbuhan tersebut masih sangat
sederhana seperti ditumbuk, direbus, dan ada juga yang langsung digunakan pada
bagian yang sakit (Meliki et al, 2013). Pengobatan luar umumnya cara
pengolahan tumbuhannya dengan ditumbuk kemudian ditempelkan pada bagian
yang sakit dan pengobatan dalam dilakukan dengan cara direbus kemudian air
rebusannya diminum ( Wulandara, 2018).

2.4 Kelemahan dan Kelebihan Obat Tradisional


Tumbuhan obat dalam pengobatan tradisional memiliki beberapa
kelemahan seperti efek farmakologisnya yang lemah, belum dilakukan uji klinis,
bahan baku belum standar dan mudah tercemar oleh mikroorganisme.
Pemanfaatan tumbuhan obat perlu diperhatikan keamanannya dengan ketepatan
penggunaan obat tradisional yaitu kebenaran bahan, ketepatan waktu pengguna,
ketepatan dosis, ketepatan cara penggunaan, ketepatan pemilihan obat untuk
indikasi tertentu dan ketepatan dalam mentelaah informasi (Katno dan Pramono,
2008).
Kelemahan tumbuhan obat menurut Zein (2005) adalah:
1. Sulitnya mengenali jenis tumbuhan dan nama tumbuhan yang berbeda
berdasarkan daerah tempatnya tumbuh.
2. Kurangnya sosialisasi tentang manfaat tumbuhan obat.
3. Belum adanya upaya pengenalan dini terhadap tumbuhan obat di institusi
pendidikan yang sebaiknya dimulai dari pendidikan dasar.
Upaya untuk menghilangkan atau kelemahan tersebut menurut Zein (2005)
adalah:
1. Sosialisasi tumbuhan obat di institusi pendidikan.

8
2. Mendukung setiap kegiatan penelitian ilmiah bidang tumbuhan obat tradisional
untuk membuktikan khasiat tumbuhannya secara ilmiah agar kalangan
profesional dapat memahami secara positif.
3. Memulai melakukan kegiatan penelitian sekecil apapun terhadap tumbuhan
yang berkhasiat untuk penyembuhan penyakit tertentu, mempublikasikannya
serta melakukan penelitian yang berkesinambungan ke arah yang lebih baik
dan berorientasi pada industri fitofarmaka.
Menurut Putra (2013) dalam Wulandara (2016) mengatakan bahwa konsep
pengobatan herbal sangat berbeda dengan konsep pengobatan modern.
Pengobatan herbal atau tradisional, penyebab penyakit adalah lemahnya sistem
imun. Penggunaan obat herbal sangat popular di masyarakat karena obat-obatan
herbal memberikan manfaat yang belum tentu diperoleh dari penggunaan obat
kimiawi atau obat modern. Kelebihan dari obat herbal yaitu:
1. Bahan yang digunakan alamiah (organik)
2. Meningkatnya sistem imun
3. Kandungannya lebih banyak diserap tubuh dari pada obat sintetis
4. Halal karena murni berasal dari tumbuhan
5. Efek sampingnya minim apabila digunakan dengan benar
6. Mengobati berbagai penyakit

2.5 Senyawa Metabolit Sekunder


Metabolit sekunder adalah senyawa organik yang disintesis oleh tumbuhan
dan merupakan sumber senyawa obat, digolongkan atas terpenoid, alkaloid,
steroid, fenolik, flavonoid dan saponin. Beberapa manfaat dari kandungan
metabolit sekunder berpotensi sebagai antioksidan, antiinflamasi, antikanker,
antidiabetes, antimikroba dan antitripanosoma. Metabolit sekunder juga dapat
mengobati berbagai jenis penyakit berupa gangguan perut/pencernaan, gangguan
otot, gangguan kepala, penyakit dalam, penyakit kulit/luka/memar, gangguan
pernafasan, sakit gigi, iritasi mata dan membersihkan darah/menetralkan darah
(Mainawati, 2017).

9
Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi
pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang berbeda-beda antara
spesies yang satu dengan spesies yang lainnya. Senyawa metabolit sekunder pada
tumbuhan biasanya ditemukan pada batang, akar, biji, buah dan daun. Senyawa-
senyawa metabolit banyak diisolasi dari tumbuhan dan hewan yang bermanfaat
sebagai obat (Rn Fadlila, 2011). Menurut Noorcahyati (2012) berdasarkan asal
biosintesisnya metabolit sekunder terdiri dari 3 kelompok yaitu alkaloid, terpenoid
atau steroid dan senyawa fenolat.
1. Alkaloid
Alkaloid adalah senyawa organik yang paling banyak ditemukan dalam
tumbuhan. Sebagian besar terbentuk dari gugusan asam amino dengan struktur
dasar alkaloid mengandung gugus atom N (Trubus, 2010 dalam Noorcahyati,
2012). Alkaloid seringkali beracun dan banyak mempunyai kegiatan fisiologi
yang menonjol, karena itu alkaloid digunakan secara luas dalam bidang
pengobatan (Noorcahyati, 2012).
2. Terpenoid atau Steroid
Terpenoid atau steroid digolongkan berdasarkan jumlah atom karbonnya
seperti hemiterpenoid (C5), monoterpenoid (C10) dan triterpenoid (C30).
Triterpenoid terdiri dari steroid, saponin dan glikosida jantung dan penting dalam
pengobatan tradisional (Trubus, 2010 dalam Noorcahyati, 2012). Senyawa dari
golongan terpenoid atau steroid memiliki fungsi yang beragam seperti sebagai
penarik serangga dan ada juga yang berfungsi sebagai pertahanan tumbuhan.
Senyawa triterpenoid untuk mengatasi diabetes, sitotoksik, anti tumor, mengatasi
malaria dan gangguan pada menstruasi. Saponin merupakan senyawa perpaduan
dari glikosida triterpenoid dan sterol. Saponin mampu untuk menurunkan kadar
kolesterol, menghemolisis sel darah, dan mencegah penyempitan pembuluh darah
jantung. (Noorcahyati, 2012).
3. Senyawa Fenolat
Senyawa fenolat yang dikenal dalam pengobatan adalah flavonoid dan
tanin. Fungsi flavonoid adalah untuk melindungi tumbuhan dari pengaruh buruk
sinar ultar violet. Flavonoid juga berfungsi sebagai antioksidan, antivirus,

10
antiradang, anti alergi, sebagai pereda sakit, mengurangi pembekuan darah dan
melancarkan aliran darah. Tanin memiliki ciri rasa yang sepat seperti yang
terdapat pada jambu biji dan teh. Tanin dimanfaatkan untuk mengatasi diare.
Kemampuan dari tanin adalah menghalangi penyerapan senyawa aktif ephedrine
dan codein (Noorcahyati, 2012).

2.6 Suku Melayu


Masyarakat di Kalimantan Barat terdiri dari beberapa suku, salah satunya
adalah Suku Melayu. Suku Melayu di Kalimantan Barat adalah suku terbesar
setelah Suku Dayak. Suku Melayu merupakan suku yang mayoritas terdapat di
kawasan pesisir dan pantai serta suku yang telah lama bermukim di Kalimantan
Barat. Suku Melayu pada dasarnya adalah pendatang dari Jazirah Malaka atau
Semenanjung Melayu (Ahyat, 2005). Suku Melayu masih mengadakan upacara
adat yang menggunakan berbagai jenis tumbuhan, tujuan dari upacara adat ini
adalah untuk menolak bala agar masyarakat terhindar dari segala bahaya
(Suryansyah, 2011 dalam Wulandara, 2018).
Suku Melayu di Kalimantan Barat tersebar luas hampir seluruh kabupaten
dan kota. Suku Melayu di Kalimantan Barat antara lain Melayu Sambas, Melayu
Singkawang, Melayu Pontianak, Melayu Mempawah, Bengkayang, Melayu
Sanggau, Melayu Landak, Melayu Sekadau, Melayu Sintang, Melayu Kapuas
Hulu, Melayu Kubu Raya, Melayu Ketapang, dan Melayu Sukadana. Peninggalan
sejarah dan budaya Suku Melayu di Kalimantan Barat tercermin pada peninggalan
keraton yang terdapat di seluruh kabupaten dan kota. Adat dan tradisi masih
dilestarikan secara turun temurun oleh generasi penerus Suku Melayu. Golongan
Suku Melayu berbeda dengan Suku Dayak, hal ini disebabkan oleh agama,
pergaulan dan cara hidupnya (Ahyat, 2005).
Suku Melayu di daerah Kalimantan Barat khususnya Kecamatan Selakau
Kabupaten Sambas menempati berbagai desa salah satunya adalah Desa Sungai
Daun. Desa Sungai Daun merupakan salah satu suku yang berbudaya Melayu dan
bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Melayu. Masyarakat setempat

11
sering memanfaatkan tumbuhan disekitar perkarangan rumah, ladang pertanian
dan perkebunan untuk bahan yang dijadikan sebagai obat.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, dimulai dari bulan Mei sampai
Agustus 2019 di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas
Provinsi Kalimantan Barat. Identifikasi tumbuhan obat dan pengolahan data
dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tanjungpura, Pontianak.

3.2 Deskripsi Lokasi Penelitian


Sungai Daun merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Selakau,
Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat (Gambar 3.1). Desa Sungai Daun
memiliki luas sekitar 17.136 km2. Batas-batas wilayah Desa Sungai Daun adalah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sungai Rusa
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Semelagi Besar
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Selakau
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Cina Selatan

Gambar 3.1 Peta Lokasi Desa Sungai Daun

13
Penduduk di Desa Sungai Daun terdiri dari 1102 KK (Kepala Keluarga)
dengan laki-laki sebanyak 2081 orang dan perempuan sebanyak 1829 orang.
Jumlah keseluruhan penduduk di Desa Sungai Daun adalah 3.910 orang. Jumlah
masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun adalah 3413 orang (87, 29 %),
selain Suku Melayu terdapat juga Suku lainnya yaitu Suku Bugis 15 orang (0,38
%), Suku Cina 431 orang (11,02 %), Suku Jawa 38 orang (0,97 %), Suku Dayak
11 orang (0,28 %), Suku Batak 1 orang (0,3 %) dan Suku Padang 1 orang (0,3 %).
Sebagian besar masyarakat Desa Sungai Daun bermata pencaharian di bidang
pertanian, perkebunan dan swasta (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa, 2014).

3.3 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, alat perekam
suara, benang, buku identifikasi tumbuhan, gunting, jarum, kertas label, karton,
kardus, kuesioner, kamera, parang/pisau, plastik, selotif bening, sprayer dan sasak
bambu 50 cm.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alkohol 70%.

3.4 Prosedur Kerja


3.4.1 Penentuan Responden
Berdasarkan penelitian Bernard (2004) penentuan responden dengan
menggunakan metode teknik snowball sampling yaitu menentukan responden
kunci (Kepala Desa), untuk kemudian menetukan responden lain yang juga
mengetahui tumbuhan obat berdasarkan informasi dari responden sebelumnya.
Responden yang terpilih berpengetahuan luas dalam pengobatan menggunakan
tumbuhan obat, ditentukan berdasarkan keterangan dari tokoh masyarakat
setempat. Jumlah responden yang diwawancarai di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas berjumlah 12 orang. Responden dalam penelitian ini
mengacu pada Syah (2014), terdiri dari dukun kampung, dukun beranak dan
anggota masyarakat Suku Melayu asli lainnya yang memiliki pengetahuan
mengenai tumbuhan obat.

14
3.4.2 Tahap Observasi
Observasi dilakukan di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau Kabupaten
Sambas dengan mewawancarai kepala desa maupun tokoh masyarakat lainnya
untuk menggali informasi lebih lanjut, dari hasil observasi tersebut dipilih
responden yang akan diwawancarai dalam pemanfaatan tumbuhan obat.

3.4.3 Tahap Pengumpulan Data


Wawancara dilakukan sebagai teknik pengumpulan data dan mengetahui
langsung jenis-jenis tumbuhan obat yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat.
Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik semi terstruktur yang
berpedoman pada daftar pertanyaan atau kuesioner yang diberikan diisi dengan
panduan peneliti (Lampiran 1).

3.4.4 Pengambilan Sampel Tumbuhan


Menurut Akhriadi (2016), tahap-tahap pengambilan sampel tumbuhan
adalah alat dan bahan disiapkan yang akan digunakan termasuk lokasi penelitian
yang akan diambil tumbuhannya sebagai sampel. Bagian tumbuhan yang akan
digunakan sebagai sampel dengan cara dipotong dengan ukuran 30 x 40 cm atau
mencabut tumbuhan tersebut apabila tumbuhan yang ditemukan kecil maka
diambil seluruh bagian tumbuhan sebagai sampel. Jika tumbuhan terlalu besar
dibuat berseri (pangkal, ujung dan tengah) dan diberi nomor koleksi yang sama.
Setiap pengambilan sampel harus disertakan etiket gantung yang telah diisi.

3.4.5 Pembuatan Herbarium


Pembuatan herbarium dilakukan pada tumbuhan yang belum
teridentifikasi di lapangan, sedangkan untuk tumbuhan yang sudah diketahui
nama latinnya akan diambil fotonya dan dicatat nama daerahnya serta nama
ilmiahnya. Pembuatan herbarium ini mengacu pada Steenis et al (2005) yaitu:
1. Spesimen diletakan pada kertas koran dan diberi label dimana label berisi
keterangan tentang nomor spesies, nama lokal, lokasi pengambilan sampel dan
nama kolektor.
2. Spesimen disemprot dengan alkohol 70%
3. Spesimen ditata rapi dan diapit diantara 2 kertas koran.

15
4. Spesimen selanjutnya disemprotkan kembali dengan alkohol 70% kemudian
diapit dengan sasak bambu berukuran panjang 50 cm diatas lembaran koran
dan kardus yang berukuran 30 x 40 cm.
5. Spesimen dijemur dibawah sinar matahari tidak langsung dimana spesimen
kemudian disemprot kembali dengan alkohol 70%.
6. Spesimen yang sudah kering dipindahkan ke atas karton kemudian diselotip
bening dan dijahit serta diberi keterangan berupa klasifikasi, deskripsi dan
kolektor.

3.4.6 Inventarisasi dan Identifikasi Tumbuhan


Inventarisasi tumbuhan sebagai obat dilakukan dengan metode survey
lapangan berdasarkan hasil informasi dari responden. Setiap tumbuhan yang
ditemukan akan difoto, dicatat nama daerahnya dan karakter morfologi dari
tumbuhan tersebut. Identifikasi tumbuhan dilakukan dengan menggunakan buku
“Flora” (Steenis et al., 2005), “Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1”
(Dalimartha, 1999), buku “Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2” (Dalimartha,
2000), buku “Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3” (Dalimartha, 2003), buku
“Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4” (Dalimartha, 2006), buku “Tumbuhan
Obat dan Khasiatnya” (Hariana, 2013), buku “Tumbuhan Obat Taman Nasional
Gunung Halimun, Jawa Barat, Indonesia” (Harada et al, 2006), buku “Tumbuhan
Obat Tradisional di Sulawesi Utara Jilid I” (Kinho et al., 2011), buku “Tumbuhan
Obat Tradisional di Sulawesi Utara Jilid II” (Kinho et al., 2011) dan Database
Plantamor (http://www.plantamor.com).

3.5 Analisis Data


Data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan
metode deskriptif yaitu menggambarkan jenis-jenis tumbuhan yang digunakan
sebagai obat dan tabulasi yaitu data yang disajikan dalam bentuk tabel.

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Jenis Tumbuhan Obat
Berdasarkan inventarisasi dan wawancara pemanfaatan tumbuhan obat
oleh masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun diperoleh 74 jenis tumbuhan
yang termasuk ke dalam 43 famili yang digunakan sebagai obat.
Tabel 4.1 Famili dan Jenis Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat
Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau Kabupaten
Sambas
No Famili dan Jenis Nama Habitus Bagian Cara Kegunaan
Tumbuhan Obat Daerah Tumbuhan Pengolahan/
Penggunaan
1. Acanthaceae
Graptophyllum Puding Perdu Daun Direbus/ Kolesterol,
pictum (L.) Griff. Diminum darah tinggi
2. Amaranthaceae
Celosia argentea L. Jengger Herba Bunga Direbus/ Batuk
Ayam Diminum
3. Annonaceae
Annona muricata L. Nangka Pohon Daun Direbus/ Kolesterol,
belande Diminum darah tinggi
4. Apiaceae
Apium graveolens L. Daun sop Herba Daun Direbus/ Darah tinggi,
Dimakan rematik
Centella asiatica (L.) Pegage Herba Daun Ditumbuk/ Luka luar
Urban Ditempelkan

Direbus/ darah tinggi


Dimakan
5. Apocynaceae
Catharantus roseus Tapak Herba Daun Direbus/ Kencing manis
(L.) G. Don dara Diminum
6. Arecaceae
Areca cathecu L. Pinang Pohon Biji Direbus/ Mengurangi
Diminum pendarahan saat
haid, sakit perut
Cocos nucifera L. Kelapa Pohon Air buah Dipotong/ Gatal-gatal
Dimandikan

Dipotong/ Keracunan
Diminum
7. Asteraceae
Gynura procumbens Sambung Perdu Daun Direbus/ Kolesterol,
L. Merr nyawa Diminum darah tinggi

Ageratum conyzoides Kalimao Herba Daun Ditumbuk/ Demam


L. Dibalurkan

Diperas/ Sakit perut


Diminum

Cosmos caudatus Keniker Perdu Daun Direbus/ Obat dalam


Kunth Diminum

17
Lanjutan Tabel 4.1 Famili dan Jenis Tumbuhan Obat yang digunakan oleh
Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
Vernonia cinerea (L.) Kedaraan Herba Batang, akar, Ditumbuk/ Demam
Less. daun, bunga Ditempelkan

Thitonia diversifolia Bunge Perdu Daun Direbus/ Kencing manis


(Hemsley) A. Gray insulin Diminum
8. Basellaceae
Anredera cordifolia Minohong Liana Daun Diperas/ Bisul
(Ten.) Steenis Dioleskan

Direbus/
Diminum Tambah darah
9. Campanulaceae
Isotoma longiflora Katarak Herba Daun Diperas/ Sakit mata
(L.) C. Presl Diteteskan
10. Caricaceae
Carica papaya L. Batek Perdu Daun Direbus/ Demam, malaria
Dimakan

Getah Dipotong/ Kutil


Dioleskan
11. Clusiaceae
Mangostana garcinia Manggis Pohon Kulit Buah Direbus/ Kolesterol,
Gaertn. Diminum kanker, darah
tinggi
12. Commelinaceae
Rhoeo discolor (L.) Pandan Herba Daun Direbus/ Ginjal
Hance ungu Diminum

Zebrina pendula Zebrina Herba Daun Ditumbuk/ Bengkak


Schinitz. Ditempelkan

13. Crassulaceae
Calanchoe pinnata Tumbuh Herba Daun Ditumbuk/ Demam
(Lam.) Pers. daun Ditempelkan
14. Euphorbiaceae
Sauropus androgynus Cangkok Perdu Daun Direbus/ Melancarkan
(L.) Merr. manis Dimakan ASI, maag

Phyllanthus niruri L. Meniran Herba Batang, akar, Direbus/ Peluruh air seni,
daun, buah Diminum sakit persendian

Manihot esculenta Bandong Perdu Daun Ditumbuk/ Sakit perut


Crantz Ditempelkan

Acalypha hispida Ekor Perdu Daun Direbus/ Sariawan, batuk


Burm. f. kucing Diminum
Codiaeum variegatum Puring Perdu Daun Ditumbuk/ Sakit perut
L. Ditempelkan
15. Elaeocarpaceae
Muntingia calabura Ceri Pohon Daun Direbus/ Jantung, kanker,
L. Diminum kolesterol

16. Fabaceae
Tamarindus Asam Pohon Buah Direbus/ Batuk
occidentalis Gaertn. jawe Diminum

Cassia alata L. Gelinggan Perdu Daun Diperas/ Panu, kurap


g Dioleskan

18
Lanjutan Tabel 4.1 Famili dan Jenis Tumbuhan Obat yang digunakan oleh
Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
17. Iridaceae
Eleutherine Bawang Herba Umbi Direbus/ Kanker, kista
americana Merr. mekah Diminum
18. Lamiaceae
Orthosiphon Somet Semak Daun Direbus/ Sakit persendian
aristatus ( Blume) kucing Diminum
Miquel

Plectranthus Ati-ati Herba Daun Direbus/ Maag


scutellaroides L. Diminum

Ocimum basilicum L. Kemangi Herba Daun Direbus/ Darah tinggi


Dimakan
19. Lauraceae
Cinnamomum alatum Kayu Pohon Kulit batang Direbus/ Nifas, maag
Lukman. manis Diminum
20. Liliaceae
Allium cepa L. Bawang Herba Umbi Dipotong/ Sakit kepala
merah Dioleskan

Dipotong/ Demam, masuk


Dibalurkan angin

Allium sativum L. Bawang Herba Umbi Dipotong/ Bisul


puteh Dioleskan
21. Malvaceae
Hibiscus rosa- Bunge Perdu Daun Direbus/ Penurun panas
sinensis L. lampu Diminum

Furcaria sabdariffa Rosela Perdu Buah Direbus/ Kolesterol,


Ulbr. Dimium darah tinggi

Durio zibethinus L. Durian Pohon Daun Direbus/ Susah BAB


Diminum (Buang Air
Besar), BAB
berdarah
22. Marantaceae
Donax caniformis K. Bamban Herba Daun Diperas/ Sakit mata
Schum Diteteskan
23. Melastomataceae
Melastoma Kodok Perdu Daun Ditumbuk/ Lika luar
malabathricum L. Ditempelkan

Akar Direbus/ Keracunan


Diminum
24. Moraceae
Artocarpus integra Nangka Pohon Buah Ditumbuk/ Melepaskan
Merr. Ditempelkan pusar bayi
25. Moringaceae
Guilandina moringa Kelor Perdu Daun Direbus/ Rematik, darah
L. Diminum tinggi
26. Musaceae
Musa paradisiaca L. Pisang Herba Jantung Direbus/ Melancarkan
pisang Dimakan ASI
27. Myrtaceae
Psidium guajava L. Jambu Pohon Daun Ditumbuk./ Sakit perut
bigek Ditempelkan

19
Lanjutan Tabel 4.1 Famili dan Jenis Tumbuhan Obat yang digunakan oleh
Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
Caryophyllus Cangkeh Pohon Buah Direbus/ Nifas
aromaticus L. Diminum
28. Oleaceae
Jasminum sambac Bunge Perdu Daun Diremas/ Demam
(L.) Aiton malor Dibalurkan

Bunga Ditumbuk/ Sakit kepala


Ditempelkan
29. Oxalidaceae
Averrhoa acutangula Gelemben Pohon Buah Dipotong/ Batuk
Stokes g Dimakan

Bunga Direbus/ Darah tinggi


Diminum
30. Pandanaceae
Pandanus hasskarlii Pandan Herba Daun Ditumbuk/ Penurun panas
Merr. wangi Ditempelkan
31. Passifloraceae
Passiflora Markisa Liana Biji Direbus/ Kolesterol,
quadrangularis L. Diminum darah tinggi
32. Piperaceae
Piper retrofractum Cabe jawe Perdu Buah Ditumbuk/ Nifas
valh. Dioleskan

Piper betle L. Sireh Liana Daun Diremas/ Demam


Dibalurkan

Diperas/ Sakit mata


Diteteskan

Direbus/ Keputihan
Dibasuhkan

Piper decumanum L Sireh Liana Daun Direbus/ TBC


merah Diminum (Tuberculosis),
kolesterol

Piper ningrum Linn. Lade Liana Buah Ditumbuk/ Nifas


Dimakan

Peperomia pellucida Sireh cine Herba Daun Ditumbuk/ Rematik,


(L.) Kunth Ditempelkan memar, luka
luar, bengkak
33. Plantaginaceae
Plantago major L. Lapak itik Herba Daun Diperas/ Sakit perut
Diminum
34. Poaceae
Imperata cylindrica Lalang Semak Akar Direbus/ Rematik
(L.) Raeusch. Diminum

Cymbopogon nardus Sarai Semak Batang Direbus/ Gatal-gatal, bau


(L.) Rendle wangi Dimandikan badan

Adropogon citratus Sarai Semak Batang Ditumbuk/ Patah tulang


DC. Ditempelkan
35. Rhamnaceae
Ziziphus mauntiana Bidara Perdu Daun Direbus/ Rematik,
Lam. Diminum kolesterol

20
Lanjutan Tabel 4.1 Famili dan Jenis Tumbuhan Obat yang digunakan oleh
Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
36. Rubiaceae
Paederia scandens Daun Herba Daun Ditumbuk/ Bisul
(Lour.) Merr. singantut Ditempelkan

Gardenia augusta Sempiring Perdu Bunga Ditumbuk/ Bengkak


Merr. Ditempelkan

Morinda citrifolia L. Mengkud Pohon Daun Dilayukan/ Sakit perut,


u Ditempelkan perut kembung

Buah Diperas/ Darah tinggi


Diminum

Ixora coccinea Bunge Perdu Akar Direbus/ Menambah


pasak Diminum nafsu makan
37. Rutaceae
Citrus aurantifolia Jeruk Pohon Buah Diperas/ Batuk,
Swingle nipis Diminum kolesterol
38. Solanaceae
Physalis angulata L. Kecapok Herba Batang, daun, Direbus/ Batuk, demam,
akar, buah dan Diminum demam
bunga berdarah

Solanum torvum Tarong Perdu Buah Direbus/ Kolesterol


Swartz kokak Dimakan
39. Thymelaeaceae
Phaleria macrocarpa Mata Perdu Kulit buah Direbus/ Kolesterol,
(Scheff) Boerl dewa Diminum darah tinggi
40. Verbenaceae
Premna cordifolia Singkel Perdu Daun Direbus/ Menghilangkan
Roxb. Dimakan bau badan
41. Vitaceae
Cayratia trifolia (L.) Lakum Liana Daun Ditumbuk/ Bisul
Domin Ditempelkan
42. Xanthorrhoeaceae
Aloe vera L Lidah Herba Daun Dipotong/ Penyubur
buaya Dioleskan rambut
43. Zingiberaceae
Curcuma longa L. Kunyik Semak Rimpang Dipotong/ Influenza
Dioleskan

Direbus/ Melancarkan
Diminum haid

Ditumbuk/ Nifas
Dioleskan

Ditumbuk/ Melepaskan
Ditempelkan pusar bayi

Curcuma alba L. Kunyik Semak Rimpang Direbus/ Demam, batuk


puteh Diminum

Zingiber officinale Layyak Semak Rimpang Direbus/ Masuk angin


Roscoe Diminum

Zingiber officinale Layyak Semak Rimpang Direbus/ Malaria

21
Linn. Var. Rubrum merah Diminum
4.1.2 Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Famili
Jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat Suku
Melayu di Desa Sungai Daun dikelompokan dalam 43 famili dengan persentase
terbesar adalah famili Asteraceae, Euphorbiaceae dan Piperaceae yang masing-
masing terdiri atas 5 jenis tumbuhan (6,8%). Persentase terkecil jenis tumbuhan
yang diperoleh adalah famili Acanthaceae, Amaranthaceae, Annonaceae,
Apocynaceae, Basellaceae, Campanulaceae, Caricaceae, Clusiaceae,
Crassulaceae, Elaeocarpaceae, Iridaceae, Lauraceae, Marantaceae,
Melastomataceae, Moraceae, Moringaceae, Musaceae, Oleaceae, Oxalidaceae,
Pandanaceae, Passifloraceae, Plantaginaceae, Rhamnaceae, Rutaceae,
Thymelaeaceae, Verbenaceae, Vitaceae, dan Xanthorrhoeaceae yang masing-
masing terdiri atas 1 jenis tumbuhan (1,3%). Persentase jenis tumbuhan obat
berdasarkan famili dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Lampiran 5.
8
7
6
5
4
3
2
1
0
e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e
a e a ae ae ae a a ae a a a a a a ae a a a a a a a a ae a a a a a a a a a a a a a a a a a a a
ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce ce
era rbia era bia era mia Poa lva pia reca lina aba Lilia lana rta tha ona yna ella nula rica usia sula r pa rida ura nta ata ora inga usa tha lea lida ana ora gina mna uta laea ena V ita oea
t o p u b a a A A e F y n n c s a l s I La ra m M r M an O xa nd sifl a a R e rb h
As uph Pi R ingi L M m So M ara An po Ba pa C C Cra oca a o o
Ac O Pa as ant Rh rr
m A m ae M last M P Pl ym Ve ho
E Z Co Am Ca El e Th a nt
M X

Gambar 4.1 Persentase Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Famili


4.1.3 Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Habitus
Jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat Suku
Melayu di Desa Sungai Daun berdasarkan tingkat habitusnya yaitu herba, perdu,
pohon, semak dan liana. Habitus yang paling tinggi persentasenya yaitu herba
sebesar 32,4%, sedangkan persentase yang terendah yaitu liana (8,1%). Persentase

22
jenis tumbuhan obat berdasarkan tingkat habitusnya dapat dilihat pada Gambar
4.2 dan Lampiran 6.
35
30
25
20
15
10
5
0
Herba Perdu Pohon Semak Liana

Gambar 4.2 Persentase Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Habitus


4.1.4 Pemanfaatan Bagian Tumbuhan Obat
Pemanfaatan bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh
masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun terdiri atas 5 bagian yaitu daun,
buah (kulit buah, air buah dan biji), batang (kulit batang, rimpang, getah dan
umbi), bunga, dan akar. Bagian tumbuhan yang paling sering digunakan adalah
daun dengan persentase tertinggi 48,8%. Bagian tumbuhan yang memiliki
manfaat terkecil yaitu bunga (7%) dan akar (7%). Persentase bagian-bagian
tumbuhan yang dimanfaatkan dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Lampiran 7.
60

50

40

30

20

10

0
Daun Buah Batang Bunga Akar

Gambar 4.3 Persentase Bagian Tumbuhan yang Digunakan sebagai Obat

4.1.5 Cara Pengolahan Tumbuhan Obat

23
Cara pengolahan tumbuhan obat oleh masyarakat Suku Melayu di Desa
Sungai Daun meliputi 6 cara yaitu direbus, ditumbuk, dipotong, diperas, diremas,
dan dilayukan. Persentase tertinggi cara pengolahan tumbuhan obat yaitu direbus
sebesar 55,3%, sedangkan cara pengolahan paling sedikit dengan cara dilayukan
sebesar 1,2%. Persentase cara pengolahan tumbuhan obat dapat dilihat pada
Gambar 4.4, Lampiran 8.
60
50
40
30
20
10
0
Direbus Ditumbuk Diperas Dipotong Diremas Dilayukan

Gambar 4.4 Persentase Cara Pengolahan Tumbuhan Obat

4.1.6 Cara Penggunaan Tumbuhan Obat


Cara penggunaan tumbuhan obat oleh masyarakat Suku Melayu di Desa
Sungai Daun terdiri atas 8 yaitu diminum, ditempelkan, dimakan, dioleskan,
dibalurkan, diteteskan, dimandikan, dan dibasuhkan. Cara penggunaan tumbuhan
obat yang paling sering digunakan yaitu diminum (48,3%) dan cara penggunaan
tumbuhan obat yang paling jarang digunakan yaitu dibasuhkan (1,1%). Persentase
cara penggunaan tumbuhan obat dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan Lampiran 9.
60

50

40

30

20

10

0
Diminum Ditempelkan Dimakan Dioleskan Dibalurkan Diteteskan Dimandikan Dibasuhkan

Gambar 4.5 Persentase Cara Penggunaan Tumbuhan Obat

4.1.7 Pemanfaatan Tumbuhan Berdasarkan Penyakit yang Disembuhkan

24
Pemanfaatan tumbuhan obat berdasarkan penyakit yang disembuhkan
dikelompokan menjadi penyakit dalam dan penyakit luar. Berdasarkan penyakit
yang disembuhkan oleh masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun paling
banyak adalah penyakit dalam (74,4%) yang terdiri atas darah tinggi, kolesterol,
batuk dan lain-lain, sedangkan paling sedikit penyakit yang disembuhkan adalah
penyakit luar (25,6%) terdiri atas luka luar, gatal-gatal, bisul dan lain-lain.
Persentase pemanfaatan tumbuhan obat berdasarkan penyakit yang disembuhkan
dapat dilihat pada Gambar 4.6 dan Lampiran 10.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Penyakit dalam Penyakit luar

Gambar 4.6 Persentase Pemanfaatan Tumbuhan Obat Berdasarkan Penyakit yang


Disembuhkan
4.1.8 Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat
Tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Melayu di Desa
Sungai Daun diambil dari beberapa tempat yaitu pekarangan rumah, hutan, kebun
dan tepi jalan. Sebagian besar tumbuhan obat diperoleh di pekarangan rumah
(68,9%) dan sebagian kecil tumbuhan obat diperoleh di hutan. Sedikitnya
ditemukan tumbuhan obat pada hutan karena hutan di desa tersebut sudah
tereksploitasi sehingga keberadaan tumbuhan obat berkurang. Persentase tempat
pengambilan tumbuhan obat dapat dilihat pada Gambar 4.7 dan Lampiran 11.

25
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pekarangan rumah Kebun Tepi jalan Hutan

Gambar 4.7 Persentase Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat


4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh
masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau Kabupaten
Sambas diperoleh 74 jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam 43 famili. Hasil
penelitian ini menemukan jenis tumbuhan yang lebih banyak dibandingkan
dengan hasil penelitian Sudarmono (2014) yaitu menemukan 30 jenis tumbuhan
obat dan 20 famili yang dimanfaatkan masyarakat di Sambas Botanical Garden.
Keanekaragaman jenis dan famili tumbuhan obat di Desa Sungai Daun
menggambarkan berbagai jenis tumbuhan dapat dijadikan bahan ramuan obat.
Persentase jenis tumbuhan obat berdasarkan famili yang tertinggi adalah
Euphorbiaceae, Asteraceae, dan Piperaceae yang masing-masing terdiri atas 5
jenis tumbuhan (6,8%) (Lampiran 5).
Famili Euphorbiaceae paling banyak ditemukan karena mudah tumbuh
sehingga ditemukan di berbagai habitat (Lampiran 11). Menurut Djawarningsih
(2012), famili Euphorbiaceae memiliki masa pembungaan dan pembuahan
sepanjang tahun serta sebarannya cukup luas di Indonesia. Penelitian Nurhaida
(2015) menyatakan bahwa famili Euphorbiaceae paling banyak dimanfaatkan
sebagai tumbuhan obat di Dusun Kelampuk Kecamatan Tanah Pinoh Barat
Kabupaten Melawi. Jenis-jenis tumbuhan famili Euphorbiaceae yang
dimanfaatkan masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun sebagai obat adalah
puring, ekor kucing, bandong, meniran dan cangkok manis.

26
Famili Asteraceae merupakan tumbuhan yang sebagian tumbuh liar
sebagai gulma dan tidak dibudidayakan sehingga mudah diperoleh di berbagai
habitat (Lampiran 11). Menurut Karyati & Adhi (2018) berdasarkan jumlah
spesies, famili Asteraceae termasuk famili terbesar dan terbanyak dari famili
tumbuhan berbunga (Angiospermae). Jenis-jenis tumbuhan famili Asteraceae
yang digunakan sebagai obat yaitu bunge insulin, kedaraan, keniker, kalimao dan
sambung nyawa. Famili Piperaceae merupakan tumbuhan yang umumnya
digunakan masyarakat sebagai obat dan biasanya sengaja ditanam di pekarangan
rumah dan kebun sehingga mudah untuk diperoleh. Jenis-jenis tumbuhan famili
Piperaceae yang digunakan sebagai obat adalah cabe jawe, sireh, sireh merah,
lade dan sireh cine.
Berdasarkan hasil penelitian bagian tumbuhan yang paling banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun adalah daun
sebesar 48,8%. Bagian daun tumbuhan paling banyak digunakan karena daun
mudah diperoleh dan selalu tersedia dibandingkan dengan bagian lainnya seperti
bunga, buah dan biji. Penelitian Wulandara (2018), bagian daun tumbuhan paling
banyak dimanfaatkan di Desa Durian Sebatang karena penggunaan daun sebagai
bahan dasar ramuan obat secara tradisional pengolahannya lebih mudah, daun bisa
langsung diolah dan bisa juga dikeringkan agar tahan lama. Menurut Murtie
(2013) dalam Mais (2018) menyatakan bahwa pada daun diduga banyak
terakumulasi senyawa metabolit sekunder yang berguna sebagai obat seperti
vakuola ataupun pada jaringan tambahan pada daun seperti trikoma. Menurut
Sjahid (2008) dalam Sari (2015) menyatakan bahwa keberadaan metabolit
sekunder lebih banyak berada di daun karena proses fotosintesis terjadi di daun.
Selain itu menurut Fakhrozi (2009) dalam Haryono (2014), daun adalah bagian
tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan karena pemanfaatan pada daun tidak
menimbulkan suatu pengaruh besar terhadap pertumbuhan suatu spesies
dibandingkan dengan batang atau akar dari tumbuhan tersebut dan tidak
berdampak buruk bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Menurut Okakinanti
(2014), bagian tumbuhan yang perlu dibatasi penggunaannya dalam pengobatan di

27
Manyuke adalah bagian umbi, kulit kayu, batang dan akar karena penggunaan
bagian-bagian tumbuhan tersebut dapat langsung membuat mati tumbuhan.
Penggunaan bagian tumbuhan oleh masyarakat Suku Melayu di Desa
Sungai Daun sebagai obat untuk setiap jenis tumbuhan tidaklah sama, tetapi
tergantung dari jenis penyakit yang disembuhkan. Tumbuhan obat yang bagian
daunnya dipercaya untuk menyembuhkan penyakit yaitu gelinggang untuk
mengobati panu dan kurap, nangka belande untuk mengobati darah tinggi dan
kolesterol, dan singkel untuk menghilangkan bau badan. Tumbuhan obat yang
buahnya digunakan sebagai obat adalah jeruk nipis untuk mengobati batuk dan
kolesterol. Tumbuhan obat yang bunganya digunakan sebagai obat adalah
sempiring untuk mengobati bengkak. Tumbuhan obat yang batangnya dipercaya
sebagai obat adalah sarai untuk mengobati patah tulang. Tumbuhan obat yang
rimpangnya digunakan sebagai obat adalah layyak untuk mengobati masuk angin.
Tumbuhan obat yang bijinya digunakan sebagai obat adalah pinang untuk
mengurangi pendarahan saat haid dan sakit perut. Tumbuhan obat yang umbinya
digunakan sebagai obat adalah bawang mekah untuk mengobati kanker dan kista.
Tumbuhan obat yang akarnya digunakan sebagai obat adalah lalang untuk
mengobati rematik. Tumbuhan obat yang kulit buahnya digunakan sebagai obat
adalah manggis untuk mengobati kanker, kolesterol dan darah tinggi. Tumbuhan
obat yang getahnya digunakan sebagai obat adalah pepaya untuk mengobati kutil.
Tumbuhan obat yang air buahnya digunakan sebagai obat adalah kelapa untuk
mengobati gatal-gatal dan keracunan. Tumbuhan obat yang kulit batangnya
digunakan sebagai obat adalah kayu manis untuk mengobati maag dan nifas.
Cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan obat dilakukan dengan cara
sederhana oleh masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun. Berdasarkan hasil
penelitian nilai persentase cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan obat oleh
masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun adalah direbus (55,3%) dan
diminum (48,3%). Masyarakat di Desa Sungai Daun dalam cara pengolahan
paling banyak dengan cara direbus karena dianggap masyarakat sangat efektif,
mudah dan mengeluarkan kandungan kimia lebih banyak. Menurut Gunadi
(2017), proses direbus dapat mengangkat zat yang terkandung pada tumbuhan dan

28
mempunyai reaksi yang begitu cepat bila diminum dibandingkan dengan cara
dikunyah, dibakar, ditempel maupun yang lainnya. Sesuai dengan Voight (1994)
dalam Sari (2015) yang menyatakan bahwa semakin tinggi temperatur maka
kelarutan suatu zat semakin besar. Cara penggunaan yang paling banyak
dilakukan adalah diminum karena masyarakat setempat lebih sering mengolah
tumbuhan obat dengan cara direbus dan air rebusannya diminum dan masyarakat
percaya bahwa dengan cara diminum penyakit akan cepat sembuh. Hasil
penelitian Haryono (2014) menyatakan bahwa dengan cara diminum penyakit
yang mereka rasakan akan sembuh dan mempunyai reaksi yang begitu cepat
dibandingkan dengan cara dioles, ditempel maupun dengan cara lainnya.
Pemanfaatan tumbuhan obat berdasarkan jenis penyakit yang
disembuhkan oleh masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun ada 2 macam
pengobatan yaitu pengobatan dalam dan pengobatan luar. Sebagian besar manfaat
tumbuhan obat adalah untuk pengobatan penyakit dalam seperti darah tinggi,
kolesterol, batuk, rematik, kencing manis dan lain-lain sebesar 74,4% (Lampiran
9). Hasil penelitian Indra (2014) menyatakan bahwa jenis tumbuhan obat yang
dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Sungai Baru dan Desa Sempadian
sebagian besar yaitu untuk pengobatan penyakit dalam seperti sakit perut, sakit
kepala, sakit gigi, maag, demam, kejang- kejang, batuk, darah tinggi, masuk
angin, keseleo, rematik, kanker, malaria dan sesak napas. Masyarakat banyak
mengetahui pengobatan penyakit dalam karena di desa tersebut banyak yang
menderita penyakit dalam akibat pekerjaan yang cukup berat yaitu bekerja sebagai
petani. Menurut Takoy (2013), penyakit yang dialami oleh masyarakat Suku
Dayak seberuang di Kawasan Hutan Sepauk Kabupaten Sintang dapat disebabkan
oleh perubahan lingkungan (cuaca), dan salah makan.
Cara pengobatan luar bervariasi berdasarkan jenis penyakit yang akan
disembuhkan. umumnya komposisi tumbuhan obat yang digunakan sebagai
pengobatan luar oleh masyarakat di Desa Sungai Daun hanya menggunakan satu
jenis tumbuhan (tunggal). Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun
meyakini bahwa masing-masing penyakit dapat disembuhkan oleh tumbuhan yang
berbeda, tetapi ada juga tumbuhan yang dapat mengobati jenis penyakit lebih dari

29
satu seperti untuk mengobati luka luar dan keracunan dengan kodok. Menurut Sari
(2014) Suku Melayu di Dusun Serambi Kecamatan Kembayan Kabupaten
Sanggau menggunakan kodok untuk mengobati sakit perut dan turunkan tekanan
darah tinggi. Suku Melayu Desa Sungai Daun memanfaatkan tumbuhan obat
untuk mengobati batuk dan darah tinggi dengan gelembeng. Menurut Efremila
(2015) Suku Dayak di Desa Kayu Tanam Kecamatan Mandor Kabupaten Landak
menggunakan gelembeng untuk mengobati malaria dan maag.
Suku Melayu di Desa Sungai Daun memanfaatkan tumbuhan obat untuk
mengobati batuk dan kolesterol dengan jeruk nipis. Menurut Aminah (2016) Desa
Sejahtera Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara memanfaatkan jeruk
nipis untuk melepaskan tali pusar bayi. Adanya perbedaan pemanfaatan tumbuhan
obat pada suatu daerah karena pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan obat
merupakan warisan turun temurun dari leluhur yang berbeda sehingga
kepercayaan terhadap manfaat tumbuhan yang digunakan sebagai obat juga
berbeda. Menurut Takoy (2013) mengatakan bahwa pemanfaatan tumbuhan obat
pada suatu daerah berbeda-beda karena pemanfaatan tumbuhan obat merupakan
warisan turun temurun. Penelitian Hidayat et al (2012) mengatakan setiap
masyarakat atau etnis memiliki pengetahuan dan tradisi lokal yang berbeda satu
sama lain dalam memanfaatkan sumber daya tumbuhan karena perbedaan
lingkungan alam dan aspek sosial budaya lokal.
Suku Melayu di Desa Sungai Daun memanfaatkan lakum untuk mengobati
bisul. Menurut Lestari (2018), tumbuhan lakum memiliki kandungan senyawa
metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid dan tanin. Menurut Prasetyo
(2016), penggunaan daun lakum dalam mengobati bisul bertujuan untuk
mengecilkan bisul, mengurangi rasa nyeri dan membantu mencegah penyebaran
bisul. Menurut Kusuma (2009) dalam Prasetyo (2016) menyatakan bahwa bisul
merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Menurut Gupta et al (2012) dalam Lestari (2018) menyatakan bahwa senyawa
metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan lakum diketahui dapat
digunakan sebagai antidiabetes, antiviral, antibakteri, antiprotozoa, antitumor,
antikanker, aktivitas diuretik, antiinflamasi, hipoglikemik, hepatoprotektif,

30
antinosiseptif dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian Cruz et al (2014), ekstrak
etanol daun lakum pada konsentrasi 75% dan 100% menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus sehingga daun lakum memiliki sifat antibakteri
sebagai obat alternatif untuk bisul. Suku Melayu di Desa Sungai Daun
memanfaatkan bunge insulin untuk mengobati kencing manis. Menurut Amanatie
& Sulistyowati (2015), tumbuhan bunge insulin memiliki manfaat menanggulangi
penyakit diabetes mellitus. Menurut Jamal & Agusta (1999) dalam Sasmita et al
(2017), daun bunge insulin mengandung senyawa alkaloid, terpenoid, flavonoid,
saponin, tanin, polifenol dan golongan sesquiterpen.
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat berdasarkan habitus yang paling
banyak ditemukan adalah habitus herba. Tingginya persentase habitus herba
karena ada tumbuhan yang tumbuh liar dan ada tumbuhan yang mudah
dibudidayakan sehingga mudah ditemukan di berbagai habitat. Menurut
Asmemare et al (2015), habitus herba merupakan tumbuhan yang memiliki batang
lunak dan tidak membentuk kayu. Tumbuhan herba umumnya mudah ditemukan
sehingga masyarakat lebih banyak memanfaatkannya untuk bahan pangan,
pewarna, kerajinan, budaya dan obat tradisional. Menurut Arizona (2011) dalam
Nurhaida (2015), tumbuhan herba sangat mudah penanamannya, cepat dalam
pertumbuhan, tidak memerlukan lahan yang luas dan cukup di pekarangan rumah.
Tempat pengambilan tumbuhan obat oleh masyarakat Suku Melayu di
Desa Sungai Daun yaitu dari pekarangan rumah (68,9%), kebun (23%), tepi jalan
(5,4%) dan hutan (2,7%) (Lampiran 10). Tingginya persentase pengambilan
tumbuhan obat di pekarangan rumah karena sangat efektif bagi masyarakat
memanfaatkan tumbuhan liar yang keberadaannya banyak di sekitar pekarangan
rumah dan ada juga masyarakat yang menanam sendiri atau membudidayakan
berbagai macam tumbuhan obat di pekarangan rumahnya agar mudah diperoleh
bila dibutuhkan. Menurut Okakinanti (2014), tumbuhan obat yang dimanfaatkan
oleh masyarakat Menyuke lebih banyak dijumpai di pekarangan rumah karena
masyarakat memang sudah menanam sendiri berbagai macam tumbuhan obat di
pekarangan rumahnya. Tumbuhan obat juga banyak ditemukan di kebun yaitu

31
sebanyak 23% karena masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun secara
sengaja menanam atau membudidayakan tumbuhan obat tersebut.

32
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun memanfaatkan 74 jenis
tumbuhan yang termasuk ke dalam 43 famili sebagai obat.
2. Pemanfaatan tumbuhan obat berdasarkan tingkat habitus oleh masyarakat Suku
Melayu di Desa Sungai Daun adalah herba (32,4%), perdu (29,7%), pohon
(19%), semak (10,8%) dan liana (8,1%).
3. Bagian tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Suku Melayu di Desa
Sungai Daun adalah daun (48,8%), buah (20,9%), batang (16,3%), bunga
(7,0%) dan akar (7,%).
4. Cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan oleh masyarakat Suku Melayu
di Desa Sungai Daun adalah direbus (55,3%), ditumbuk (22,4%), diperas
(10,6%), dipotong (8,2%), diremas (2,3%), dan dilayukan (1,2%).
5. Cara penggunaan tumbuhan obat yang dilakukan oleh masyarakat Suku
Melayu di Desa Sungai Daun adalah diminum (48,3%), ditempelkan (19,5%),
dimakan (11,5%), dioleskan (9,2%), dibalurkan (4,6%), diteteskan (3,4%),
dimandikan (2,3%), dan dibasuhkan (1,1%).
6. Pemanfaatan tumbuhan obat berdasarkan jenis penyakit yang disembuhkan
adalah penyakit dalam (74,4%) dan penyakit luar (25,6%).
7. Tempat pengambilan tumbuhan obat yaitu di pekarangan rumah (68,9%),
kebun (23%), tepi jalan (5,4%), dan hutan (2,7%).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan perlu adanya penelitian
lanjutan mengenai kandungan senyawa kimia yang terkandung pada tumbuhan
obat dan melestarikan tumbuhan liar yang digunakan sebagai obat dengan cara
dibudidayakan.

33
DAFTAR PUSTAKA
Ahyat, SI, 2005, Dinamika dan Pengaruh Budaya Melayu di Kalimantan Barat,
International Conference On Indonesia Studies, Departemen Sejarah,
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta
Akhriadi, P, 2016, Manual Lapangan Pembuatan Spesimen Herbarium, Manual
Edisi I, Radesa Press, Padang
Aminah, S, 2016, Tumbuhan Obat yang Dimanfaatkan oleh Battra di Desa
Sejahtera Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara, Jurnal Hutan
Lestari, Vol. 4, No. 3, Hal: 299-305
Amanatie & Sulistyowati, E, 2015, Structure Elucidation of the Leaf of Thitonia
diversifolia (Hemsl) Gray, Jurnal Sains dan Matematika, Vol. 23, No. 4,
Hal: 101-106
Asmemare, K, Nitibaskara, UT & Lidiawati, I, 2015, Potensi Etnobotani
Masyarakat Desa Sekitar Hutan (Studi Kasus di Desa Tamanjaya,
Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten), Jurnal Nusa Sylva,
Vol. 15, No. 1
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, 2014, Daftar Isian
Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan Desa, Pemerintah Kabupaten
Sambas
Badrunasar, A & Santoso, BH, 2016, Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat, Forda
Press, Bogor
Bernard, H, 2004, Research Methods in Antropology; Qualitative and
Quantitative Method Third Edition, Almitra Press, Walnut Creek
California
Cruz, PC, Jerold, CA, & Jonas, PC, 2014, Antibacterial Property of Cayratia
trifolia L. as an Alternative Treatment for Boils, The Internasional Journal
Research Publication’s, Vol. 12, No. 12, ISSN:2251 1563
Dalimartha, S, 1999, Atlas Tumbuhan Obat Jilid 1, Trubus Agriwidya, Jakarta
Dalimartha, S, 2000, Atlas Tumbuhan Obat Jilid 2, Trubus Agriwidya, Jakarta
Dalimartha, S, 2003, Atlas Tumbuhan Obat Jilid 3, Trubus Agriwidya, Jakarta
Dalimartha, S, 2006, Atlas Tumbuhan Obat Jilid 4, Trubus Agriwidya, Jakarta
Djarwaningsih, 2012, Jenis-Jenis Euphorbiaceae (Jarak-Jarakan) yang berpotensi
sebagai Obat Tradisional, Herbarium Bogoriense Bidang Botani Puslit
Biologi, LIPI, Cibinong Science Centre
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003, Penyelenggaraan Pengobatan
Tradisional, Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Efremila, 2015, Studi Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Etnis Suku Dayak di Desa
Kayu Tanam Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, Jurnal Hutan
Lestari, Vol. 3, No. 2, Hal: 234-246
Galeri Tumbuhan, Plantamor, diakses Januari 2018, <http://www.plantamor.com>
Gunadi, D, 2017, Studi Tumbuhan Obat Pada Suku Dayak di Desa Gerantung
Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang, Jurnal Hutan Lestari,
Vol. 5, No. 2, Hal: 425-436

34
Haryono, D, 2014, Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Mengkiang,
Kecamatan Sanggau Kapuas, Kabupaten Sanggau, Jurnal Hutan Lestari,
Vol. 2, No.3
Hosseinzadeh, S, Jafarikukhdan, A, Hosseini, A, and Armand, R, 2015, The
Application of Medicinal Plants in Traditional and Modern Medicine: a
Review Thymus vulgaris, International Journal of Clinical Medicine,
Vol. 6, page: 635-642

Hariana, A, 2006, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Penebar Swadaya, Jakarta

Hariana, A, 2008, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Penebar Swadaya, Jakarta

Hariana, A, 2013, 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Penebar Swadaya,


Jakarta

Hidayat, R, Walujo, BE, Wardhana, W, 2012, Etnobotani Pekarangan Masyarakat


Melayu Di Dusun Mengkadai Sarolangun Jambi, Prosiding Seminar
Nasional Prodi Biologi FMIPA UNHI, Herbarium Bogoriense Pusat
Penelitian Biologi-LIPI, Cibinong

Harada, K, Mulyati, R, dan Anwar, M, 2006, Tumbuhan Obat Taman Nasional


Gunung Halimun Jawa Barat Indonesia, PALMedia Creative Pro,
Bandung

Indra, 2014, Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Etnis Melayu di Desa Sungai
Baru dan Desa Sempadian Kabupaten Sambas, Jurnal Hutan Lestari,
Vol. 2, No. 2

Ibrahim, 2016, Inventarisasi Tumbuhan Obat Tradisional Suku Dayak Bakumpai


di Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya, Skripsi, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Palangka
Raya

Katno & Pramono, 2008, Tingkat Manfaat Keamanan dan Efektivitas Tanaman
Obat dan Obat Tradisional, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT), Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Karyati & Adhi, MA, 2018, Jenis-Jenis Tumbuhan Bawah di Hutan Pendidikan
Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Mulawarman Press,
Samarinda

Kinho, J, Arini, DID, Tabba, S, Kama, H, Kafiar, Y, Shabri, S, Karundeng, CM,


2011, Tumbuhan Obat Tradisional di Sulawesi Utara Jilid I, Balai
Penelitian Kehutanan Manado, Manado

35
Kinho, J, Arini, DID, Halawane, J, Nurani, L, Halidah, Kafiar, Y, Karundeng,
CM, 2011, Tumbuhan Obat Tradisional di Sulawesi Utara Jilid II, Balai
Penelitian Kehutanan Manado, Manado

Kumar, N & Nautiyal, S, 2013, an Inventory of Medicinal Wealth of Jhil-mil


Jheel Conservation Reserve, International Journal of Herbal Medicine,
Vol. 1, No.2, hal: 1-8

Lestari, DF, 2018, Daya Hambat Ekstrak Etanol Batang Lakum (Cayratia trifolia
(L.) Domin) Terhadap Pertumbuhan Isolat Phytophthora sp. Im5 secara
In Vitro, Jurnal Protobiont, Vol. 7, No. 3, Hal: 15-23

Mainawati, D, 2017, Uji Kandungan Metabolit Sekunder Tumbuhan Obat yang


Terdapat Di Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu, Jurnal
Mahasiswa Prodi Biologi, Vol.3, No.1
Mais, M, 2018, Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Etnis Sahu dan Loloda Di
Halmahera Barat Maluku Utara, Jurnal MIPA UNSRAT online, Vol. 7,
No. 1, Hal: 8-11
Meliki, Linda, R, dan Lovadi, I, 2013, Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Suku
Dayak Iban Desa Tanjung Sari Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten
Sintang, Jurnal Protobiont, Vol.2, No.3, hal: 129-135

Noorcahyati, 2012, Tumbuhan Berkhasiat Obat Etnis Asli Kalimantan, Balai


Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam, Kalimantan Timur

Nugroho, I, A, 2010, Lokakarya Nasional Tanaman Obat Indonesia Edisi 2, Asia


Pacific Forest Genetic Resources Programme

Nurhaida, 2015, Studi Etnobotani Tumbuhan Obat di Dusun Kelampuk


Kecamatan Tanah Pinoh Barat Kabupaten Melawi, Jurnal Hutan Lestari,
Vol. 3, No. 4, Hal: 526-537

Okakinanti, AE, 2014, Etnobotani Tumbuhan Obat di Manyuke dan


Implementasinya dalam Pembuatan Buklet Manfaat Keanekaragaman
Hayati, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Tanjungpura, Pontianak

Pathak, K, & Das, RJ, 2013, Herbal Medicine- a Rational Approach in Health
Care System, International Journal of Herbal Medicine,Vol. 1, No. 3,
hal:86-89
Prasetyo, B, 2016, Pemanfaatan Tumbuhan Lakum (Cayratia trifolia (L.) Domin.)
oleh Masyarakat Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah,
Jurnal Protobiont, Vol. 5, No. 2, Hal: 25-33
Priyoto & Widyastuti, T, 2014, Pengobatan Herbal Untuk Penyakit Ringan, Graha
Ilmu, Yogyakarta
Rn Fadlila, NR, 2011, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder
Ekstrak Etil Asetat Dari Kulit Batang Nangka (Artocarpus heterophylla

36
Lamk), Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
(UIN) Allaudin, Makasar

Sari, YR, 2014, Etnobotani Tumbuhan Obat di Dusun Serambi Kecamatan


Kembayan Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, Jurnal Hutan Lestari,
Vol. 2, No.3

Sari, A, 2015, Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Dayak


Jangkang Tanjung Di Desa Ribau Kecamatan Kapuas Kabupaten
Sanggau, Jurnal Protobiont, Vol. 4, No. 2, Hal: 1-8

Singh, R, 2015, Medicinal Plants: a Review, Journal of Plant Sciences, Vol. 3,


page: 50-55

Sudarmono, 2018, Keanekaragaman Tanaman Obat di Sambas Botanical Garden


Kalimantan Barat Indonesia, the Journal of Tropical Life Science, Vol. 8,
No. 2, Hal: 116-122

Steenis, V, Hoed, Bloembergen, & Eyma, 2005, Flora, PT, Pradnya Paramita,
Jakarta

Syah, J, 2014, Studi Etnobotani Tumbuhan Obat yang Dimanfaatkan Masyarakat


Dusun Nekbare Desa Babane Kecamatan Samalantan Kabupaten
Bengkayang, Jurnal Hutan Lestari, Vol. 2, No.3

Sasmita, WF, Susetyarini, E, Husamah, & Pantiwati, Y, 2017, Efek Ekstrak Daun
Kembang Bulan (Thitonia diversifolia) Terhadap Kadar Glukosa Darah
Tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Alloxan, Jurnal
Biosfera, Vol. 34, No. 1, Hal: 22-31

Takoy, MD, 2013, Tumbuhan Berkhasiat Obat Suku Dayak Seberuang di


Kawasan Hutan Desa Ensabang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang,
Jurnal Protobiont, Vol. 2, No. 3, Hal: 122-128

Thomas, ANS, 1992, Tanaman Obat Tradisional 2, Kanisius, Yogyakarta


Wulandara, FD, 2018, Etnobotani Tumbuhan Obat Suku Melayu Desa Durian
Sebatang Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara, Skripsi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura,
Pontianak
Zein, U, 2005, Pemanfaatan Tumbuhan Obat dalam Upaya Pemeliharaan
Kesehatan, http://e-usureporsitory.com

37
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Untuk Responden

DATA RESPONDEN

Nama Responden :
Usia :
Jenis Kelamin :

1. Apakah anda tahu tumbuhan obat (secara umum)?


2. Jenis tumbuhan apa saja yang anda gunakan sebagai obat?
3. Bagian-bagian tumbuhan manakah yang anda gunakan/manfaatkan sebagai
obat (akar, batang, daun, buah dan biji)?
4. Apa manfaat tumbuhan obat tersebut?
5. Bagaimana cara pengolahan tumbuhan yang anda gunakan sebagai obat
(ditumbuk, direbus, diremas, dan lain-lain)?
6. Bagaimana cara penggunaan tumbuhan yang anda gunakan sebagai obat
(dioles, ditempel, diminum, dan lain-lain)?

38
7. Penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dengan menggunakan tumbuhan
obat tersebut?
8. Berapa kali sehari penggunaan tumbuhan yang anda gunakan sebagai obat?
9. Berapa lama penyakit dapat disembuhkan dengan menggunakan tumbuhan
obat tersebut?
10. Apakah tumbuhan obat tersebut sulit untuk di dapatkan?
11. Dari mana tumbuhan obat tersebut anda dapatkan (di ladang, di hutan, di
perkarangan, di sawah, dan lain-lain)?
12. Bagaimana ketersediaan tumbuhan obat di Desa Sungai Daun?
13. Dari mana anda memperoleh pengetahuan tentang tumbuhan obat?

Lampiran 2. Kuesioner Responden

PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT SUKU


MELAYU DI DESA SUNGAI DAUN KECAMATAN SELAKAU
KABUPATEN SAMBAS KALIMANTAN BARAT

PROGRAM STUDI BIOLOGI

39
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019

Penjelasan Singkat

Partisipan yang terhormat,


Saya mahasiswa Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Pontianak, saat ini sedang
melaksanakan penelitian dalam bidang etnobotani. Penelitian ini adalah bagian
dari usulan skripsi saya yang berjudul “Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh
Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau Kabupaten
Sambas Kalimantan Barat”. Penelitian ini di bawahi bimbingan Bapak Dr.
Rafdinal S.Si., M.Si dan Ibu Dr. Siti Ifadatin S.Si., M.Si.
Saya mengajak anda untuk berpartisipasi dalam penelitian saya ini. Penelitian ini
akan menggali tentang pengetahuan jenis-jenis tumbuhan obat dan pola
pemanfaatannya. Studi ini melibatkan masyarakat di Desa Sungai Daun
Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas. Penelitian ini partisipan akan diminta
untuk pengisian kuesioner. Partisipasi anda dalam mengisi kuesioner tersebut
membutuhkan waktu ±30 menit. Semua data yang terkumpul akan dijaga
kerahasiaannya. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan di jurnal protobiont atau
di dalam seminar biologi.
Beberapa hal yang akan saya tekankan dalam penelitian ini yaitu:
1. Informasi apapun yang anda berikan akan digunakan semata-mata untuk
penelitian saja.
2. Partisipasi anda dalam penelitian ini yaitu sukarela semata, anda berhak
memundurkan diri kapan saja atau pada saat informasi yang telah anda berikan
belum diproses.
3. Hanya saya dan dosen pembimbing yang akan mengakses informasi tersebut.

40
Kami mengharapkan partisipasi anda dalam penelitian ini dan berterima kasih atas
bantuan dan kerjasama anda terhadap penelitian ini. Partisipasi dan kerja sama
anda akan sangat berharga dan membantu dalam penelitian ini. Apabila anda
membutuhkan informasi lebih lanjut atau memiliki pertanyaan seputar penelitian
ini, silahkan menghubungi kami pada contact person yang tertera di bawah ini.

Terima Kasih
Hormat Kami,

Lili Meisia

Dosen Pembimbing :
1. Dr. Rafdinal, S.Si., M.Si
2. Dr. Siti Ifadatin, S.Si., M.Si
Concact person : Lili Meisia (08565314326)
I. DATA RESPONDEN

Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :

II. KISI-KISI PERTANYAAN

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar sesuai dengan
pengetahuan dan pengalaman anda, tuliskan jawaban pada lembar jawaban
yang sudah disediakan, serta lingkari pilihan jawaban yang menurut anda
sesuai.

A. Pemanfaatan Tumbuhan Obat


1. Jenis Tumbuhan apa saja yang anda manfaatkan sebagai obat ?
2. Untuk pengobatan penyakit apa saja tumbuhan tersebut ?

41
3. Bagian manakah dari tumbuhan tersebut yang anda gunakan untuk
obat?
a. Akar c. Daun e. Biji
b. Batang d. Buah f. Lainnya......
4. Bagaimana cara mengolah tumbuhan tersebut ?
a. Ditumbuk c. Dibakar e. Digiling
b. Diremas d. Direbus f. Lainnya.....
5. Bagaimana cara penggunaan tumbuhan tersebut ?
a. Diminum c. Dimakan e. Dioleskan
b. Ditempelkan d. Dibalurkan f. Lainnya.....
6. Dari mana anda mendapatkan tumbuhan obat tersebut ?
a. Hutan c. Ladang e. Lainnya.....
b. Kebun d. Pekarangan rumah
7. Dari mana anda mengetahui informasi tentang tumbuhan obat ?
a. Buku/majalah c. Keluarga e. Lainnya.....
b. Dukun d. Internet

B. Pengetahuan Masyarakat Suku Melayu Terhadap Tumbuhan Obat dan Pola


Pemanfaatannya

No Nama Tumbuhan Bagian Kegunaan Cara Cara


Tumbuhan Tumbuhan Pengolahan Penggunaan

42
8.

Terima Kasih Atas Kerjasama Anda

Lampiran 3. Daftar Responden

No Nama Jenis Kelamin Pekerjaan Usia Pendidikan


Responden (Tahun)

43
1. Usman Laki-laki Dukun 59 Tidak sekolah
2. Matani Laki-laki Dukun 51 Tidak sekolah
3. Borhan Laki-laki Dukun 61 SD
4. Sorli Laki-laki Dukun 60 SD
5. Mi’an Arif Laki-laki Dukun 54 SD
6. Gibak Perempuan Dukun beranak 48 Tidak sekolah
7. Mida Perempuan Dukun beranak 46 Tidak sekolah
8. Dare Perempuan Ibu rumah tangga 74 Tidak sekolah
9. Budi Laki-laki Kepala desa 42 SMA
10. Norlah Perempuan Ibu rumah tangga 73 Tidak sekolah
11. Bujang Perempuan Petani 57 Tidak sekolah
12. Ilham Laki-laki Petani 47 SD

44
Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau Kabupaten
Sambas

No Famili dan Jenis Tumbuhan Obat Nama Jenis Penyakit Cara Pengolahan Cara Penggunaan Frekuensi Lama
Daerah Penggunaan Penyembuhan
1. Acanthaceae
Graptophyllum pictum (L.) Griff. Puding 1. Kolesterol Diambil 3-7 helai daun kemudian dicuci Air rebusan 3x1 3-7 hari
2. Darah tinggi hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas, setelah itu air
rebusan disaring
2. Amaranthaceae
Celosia argentea L. Jengger 1. Batuk Diambil bunga yang dibutuhkan kemudian Air rebusan 3x1 3-7 hari
Ayam dicuci hingga bersih lalu direbus dengan air diminum
sekitar 3 gelas, biarkan hingga mendidih dan
air rebusan tersisa 1 gelas, setelah itu air
rebusan disaring.
3. Annonaceae
Annona muricata L. Nangka 1. Darah tinggi Diambil 5-10 helai daun, kemudian dicuci Air rebusan 3x1 3-7 hari
belande 2. Kolesterol hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas, selanjutnya air
rebusan disaring
4. Apiaceae
Apium graveolens L. Daun sop 1. Darah tinggi Diambil batang serta daunnya dengan Daun beserta 3x 1 3.7 Hari
2. Rematik jumlah yang dibutuhkan, kemudian dicuci batang rebusan
hingga bersih lalu direbus atau dimasak atau sayur
sebagai sayur. dimakan

Centella asiatica (L.) Urban Pegage 1. Luka luar Diambil batang serta daun secukupnya Ditempelkan pada 2x1 3-7 hari
kemudian dicuci hingga bersih lalu tubuh yang luka
ditumbuk hingga halus.

45
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau
Kabupaten Sambas
2. Darah tinggi Diambil batang serta daunnya dengan Batang rebusan 3x1 3-7 hari
jumlah yang dibutuhkan, kemudian dicuci atau sayur
hingga bersih lalu direbus atau dimasak dimakan
sebagai sayur.
5. Apocynaceae
Catharantus roseus (L.) G. Don Tapak dara 1. Kencing Diambil 10-20 helai daun, kemudian cuci Air rebusan 3x1 7-14 hari
manis hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas, setelah itu air
rebusan disaring.
6. Arecaceae
Areca cathecu L. Pinang 1. Mengurangi Diambil 3-7 biji, kemudian dicuci hingga Air rebusan 3x1 1.3 Hari
pendarahan bersih direbus dengan air sekitar 3 gelas, diminum
saat haid biarkan hingga mendidih dan tersisa 1 gelas,
2. Sakit perut selanjutnya air rebusan disaring.

Cocos nucifera L. Kelapa 1. Gatal-gatal Siapkan 1-2 buah kelapa muda kemudian Air kelapa 2x1 1-3 hari
dipotong bagian atas kelapa lalu diambil dimandikan pada
airnya sesuai dengan kebutuhan. tubuh bayi yang
sakit

2. Keracunan Siapkan 1 buah kelapa muda kemudian Air kelapa 3x1 3-7 hari
dipotong bagian atas kelapa lalu diambil diminum
airnya sesuai dengan kebutuhan.
7. Asteraceae
Gynura procumbens L. Merr Sambung 1. Darah tinggi Diambil 5-10 helai daun kemudian dicuci Air rebusan 3x1 3-7 hari
nyawa 2. Kolesterol hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas, setelah itu air
rebusan disaring

46
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
Ageratum conyzoides L. Kalimao 1. Demam Diambil 10-20 helai daun, kemudian dicuci Dibalurkan pada 2x1 3-7 hari
hingga bersih lalu daun ditumbuk hingga tubuh
halus, setelah itu daun yang sudah halus
diberi air secukupnya.

2. Sakit perut Diambil 10-20 helai daun, kemudian dicuci Air perasan 3x1 1-2 hari
hingga bersih lalu daun ditumbuk hingga diminum
halus, setelah itu diperas untuk diambil
airnya.

Cosmos caudatus Kunth Keniker 1. Obat dalam Diambil daun yang dibutuhkan kemudian Air rebusan 3x1 7.14 Ari
dicuci hingga bersih lalu direbus dengan air diminum
sekitar 3 gelas, biarkan hingga mendidih dan
tersisa 1 gelas, setelah itu air rebusan
disaring.

Vernonia cinerea (L.) Less. Kedaraan 1. Demam Diambil 1 tumbuhan, kemudian dicuci Ditempelkan pada 2x1 3.7 hari
hingga bersih lalu ditumbuk hingga halus. dahi

Thitonia diversifolia (Hemsley) Bunge 1. Kencing Diambil 5-10 helai daun, kemudian dicuci Air rebusan 3x1 7-14 hari
A. Gray insulin manis hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas, setelah itu air
rebusan disaring
8. Basellaceae
Anredera cordifolia (Ten.) Minohong 1. Bisul Diambil 3-5 helai daun kemudian dicuci Dioleskan pada 2x1 3-7 hari
Steenis hingga bersih lalu ditumbuk hingga halus bisul dan
dan diperas untuk diambil airnya. sekelilingnya.

47
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
1. Tambah Diambil 3-7 helai daun kemudian dicuci Air rebusan 3x1 3-7 hari
darah hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan tersisa
1 gelas, setelah itu air rebusan disaring.
9. Campanulaceae
Isotoma longiflora (L.) C. Presl Kolod 1. Sakit Mata Diambil 5-10 daun kemudian dicuci hingga Air perasan 2x1 3-7 hari
bersih lalu ditumbuk hingga halus, setelah diteteskan pada
itu daun yang sudah halus diperas untuk mata
diambil airnya.
10. Caricaceae
Carica papaya L. Batek 1. Demam Diambil daun yang dibutuhkan kemudian Daun rebusan 2 x1 3-7 hari
2. Malaria dicuci hingga bersih lalu rebus atau dimasak atau sayur
sebagai sayur dimakan

3. Kutil Dipotong atau dilukai batang untuk diambil Dioleskan pada 2x1 3-7 hari
getahnya. bagian yang sakit
11. Clusiaceae
Mangostana garcinia Gaertn. Manggis 1. Darah tinggi Disiapkan 1-3 kulit buah manggis, kemudian Air rebusan 3x1 7-14 hari
2. Kanker dicuci hingga bersih lalu direbus dengan air diminum
3. Kolesterol sekitar 3 gelas, biarkan hingga mendidih dan
air rebusan tersisa 1 gelas, setelah itu air
rebusan disaring.
12. Commelinaceae
Rhoeo discolor (L.) Hance Pandan ungu 1. Ginjal Diambil 3-7 helai daun, kemudian dicuci Air rebusan 3x1 ≥ 7-14 hari
hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan tersisa
1 gelas, selanjutnya air rebusan disaring.

48
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
Zebrina pendula Schinitz. Zebrina 1. Bengkak Diambil 10-20 helai daun kemudian dicuci Ditempelkan pada 2x1 3-7 hari
hingga bersih, setelah itu ditumbuk hingga bagian yang sakit
halus.
13. Crassulaceae
Calanchoe pinnata (Lam.) Pers. Tumbuh 1. Demam Diambil 5-10 daun, kemudian dicuci hingga Ditempelkan pada 2x1 3-7 hari
daun bersih, setelah itu daun ditumbuk hingga dahi bayi
halus.
14. Euphorbiaceae
Sauropus androgynus (L.) Merr. Cangkok 1. Melancarka Diambil daun yang dibutuhkan kemudian Daun rebusan 3x1 1.3 hari
manis n Asi dicuci hingga bersih lalu direbus atau atau sayur
2. Mag dimasak sebagai sayuran dimakan

Phylianthus niruri L. Meniran 1. Peluruh air Diambil 5-10 tumbuhan kemudian dicuci Air rebusan 3x1 3-7 hari
seni hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
2. Sakit 3 gelas, biarkan hingga mendidih dan tersisa
persendian 1 gelas, setelah itu air rebusan disaring.

Manihot esculenta Crantz Bandong 1. Sakit perut Diambil 3-7 helai daun kemudian dicuci Ditempelkan pada 2x1 1.2 Hari
hingga bersih lalu ditumbuk hingga halus perut

Acalypha hispida Burm. f. Ekor kucing 1. Sariawan Diambil 3-7 daun kemudian dicuci hingga Air rebusan 3x1 1-3 hari
2. Batuk bersih lalu direbus dengan air sekitar 3 diminum
gelas, biarkan hingga mendidih dan tersisa 1
gelas, setelah itu air rebusan disaring.

Codiaeum variegatum L. Puring 1. Sakit perut Diambil 5-10 daun kemudian dicuci hingga Dioleskan pada 2x1 1-2 hari
pada bayi bersih lalu ditumbuk hingga halus dan diberi perut
air sedikit.

49
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas

15. Elaeocarpaceae
Muntingia calabura L. Ceri 1. Jantung Diambil 10-20 helai daun, kemudian cuci Air rebusan 3x1 ≥ 7-14 hari
2. Kanker hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3. Kolesterol 3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas, setelah itu air
rebusan disaring..
16. Fabaceae
Tamarindus occidentalis Gaertn. Asam jawe 1. Batuk Disiapkan daging buah asam jawa yang Air rendaman 3x1 3.7 Hari
dibutuhkan kemudian direndam dalam air diminum
hangat kuku 1 gelas dan diberi gula.
Cassia alata L. Gelinggang 1. Panu Diambil 3-7 daun kemudian dicuci hingga Dioleskan pada 3x1 3-7 hari
2. Kurap bersih lalu ditumbuk hingga halus dan yang sakit
diperas untuk diambil airnya
17. Iridaceae
Eleutherine americana Merr. Bawang 1. Kanker Diambil 5 umbi kemudian direbus dengan Air rebusan 3x1 ≥ 7-14 hari
mekah 2. Kista air sekitar 3 gelas, biarkan hingga mendidih diminum
dan air rebusan tersisa 1 gelas, setelah itu air
rebusan disaring..
18. Lamiaceae
Orthosiphon aristatus ( Blume) Somet 1. Sakit Diambil 5-10 daun kemudian dicuci hingga Air rebusan 3x1 1.3 hari
Miquel kucing persendian bersih lalu direbus dengan air sekitar 3 diminum
gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas selanjutnya air
rebusan disaring.
Plectranthus scutellaroides L. Ati-ati 1. Maag Diambil 3-7 helai daun, kemudian dicuci Air rendaman 3x1 1.3 Hari
hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas selanjutnya air
rebusan disaring

50
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
Ocimum basilicum L. Kemangi 1. Darah tinggi Diambil daun secukupnya kemudian dicuci Daun rebusan 3x1 3-7 hari
hingga bersih lalu direbus atau dimasak atau sayuran
sebagai sayuran dimakan
19. Lauraceae
Cinnamomum alatum Lukman. Kayu manis 1. Nifas Diambil kulit batang kayu manis yang Air rebusan 3x1 7-14 hari
2. Maag dibutuhkan kemudian dicuci hingga bersih diminum
lalu direbus dengan air sekitar 3 gelas,
biarkan hingga mendidih dan air rebusan
tersisa 1 gelas selanjutnya air rebusan
disaring.
20. Liliaceae
Allium cepa L. Bawang 1. Sakit kepala Diambil 1 siung/umbi bawang merah, Dioleskan pada 2x1 2-5 hari
merah kemudian dipotong bagian akar bawang dahi

2. Demam Diambil 3-5 siung/umbi bawang kemudian Dibalurkan pada 2x1 2.5 hari
3. Masuk dipotong kecil-kecil dan ditambahkan perut. Punggung
angin minyak kelapa dan dada

Allium sativum L. Bawang 1. Bisul Diambil 1 siung/umbi bawang kemudian dioleskan pada 3x1 3-7 hari
puteh dipotong menjadi dua bagian bagian yang sakit
21. Malvaceae
Hibiscus rosa-sinensis L. Bunge 1. Penurun Diambil 3-7 helai daun, kemudian dicuci Air rendaman 3x1 2.5 Hari
lampu panas hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas selanjutnya air
rebusan disaring

51
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
Furcaria sabdariffa Ulbr. Rosela 1. Darah tinggi Siapkan 1-3 buah kemudian dicuci sampai Air rebusan 3x1 3-7 hari
2. Kolesterol bersih lalu buah dijemur dibawah sinar diminum
matahari langsung, setelah itu buah direbus
dengan air sekitar 3 gelas, biarkan hingga
mendidih dan air rebusan tersisa 1 gelas,
selanjutnya air rebusan buah disaring

Durio zibethinus L. Durian 1. Susah BAB Diambil 3-7 helai daun, kemudian dicuci Air rebusan 3x1 1-3 hari
2. BAB hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
berdarah 3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas, setelah itu air
rebusan disaring
22. Marantaceae
Donax caniformis K. Schum Bamban 1. Sakit mata Diambil 5-10 daun kemudian dicuci hingga Air diteteskan 1x1 3-7 hari
bersih lalu daun ditumbuk hingga halus dan pada mata
diperas untuk diambil airnya.
23. Melastomataceae
Melastoma malabathricum L. Kodok 1. Luka luar Diambil10-20 helai daun, kemudian dicuci Ditempelkan pada 2x1 3-7 hari
hingga bersih, setelah itu ditumbuk hingga bagian yang sakit
halus.
2. Keracunan Diambil akar secukupnya kemudian dicuci Air rebusan 3x1 3-7 hari
hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas selanjutnya air
rebusan disaring
24. Moraceae
Artocarpus integra Merr. Nangka 1. Melepaskan Diambil 1 buah nangka yang kecil atau Ditempelkan pada 2x1 3-5 hari
pusar bayi yang masih muda, kemudian dicuci hingga pusar bayi
bersih lalu buah nangka ditumbuk hingga
halus.

52
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas

25. Moringaceae
Guilandina moringa L. Kelor 1. Rematik Diambil 10-20 daun, kemudian dicuci Air rebusan 3 x1 3-7 hari
2. Darah tinggi hingga bersih lalu daun direbus dengan air diminum
sekitar 3 gelas, biarkan hingga mendidih dan
air rebusan tersisa 1 gelas, selanjutnya air
rebusan disaring
26. Musaceae
Musa paradisiaca L. Pisang 1. Melancarka Diambil 1 jantung pisang, kemudian dicuci Jantung pisang 3x1 1-3 hari
n ASI hingga bersih lalu direbus atau dimasak Rebusan atau
sebagai sayuran sayuran dimakan
27. Myrtaceae
Psidium guajava L. Jambu bigek 1. Sakit Diambil 5-10 daun yang muda kemudian Ditempelkan pada 3x1 1.2 hari
perut/Diare dicuci hingga bersih lalu daun ditumbuk perut
hingga halus.

Caryophyllus aromaticus L. Cangkeh 1. Nifas Diambil buah yang dibutuhkan, kemudian Air rebusan 3x1 7-14 hari
dicuci hingga bersih lalu bunga direbus diminum
dengan air sekitar 3 gelas, biarkan hingga
mendidih dan air rebusan tersisa 1 gelas,
setelah itu air rebusan disaring
28. Oleaceae
Jasminum sambac (L.) Aiton Bunge malor 1. Demam Diambil 3-7 helai daun, kemudian dicuci Dibalurkan pada 2x1 3-7 hari
hingga bersih lalu diremas dan diberi air tubuh
secukupnya

2. Sakit kepala Disiapkan bunga secukupnya, kemudian Ditempelkan pada 2x1 3-7 hari
dicuci hingga bersih lalu bunga ditumbuk dahi
hingga halus

53
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas

29. Oxalidaceae
Averrhoa acutangula Stokes Gelembeng 1. Batuk Siapkan buah secukupnya, kemudian dicuci Buah dimakan 3 x1 3-7 hari
hingga bersih lalu dipotong-potong

2. Darah tinggi Diambil bunga yang dibutuhkan kemudian Air rebusan


dicuci hingga bersih lalu direbus dengan air diminum
sekitar 3 gelas, biarkan hingga mendidih dan 3x1 3-7 hari
air rebusan tersisa 1 gelas selanjutnya air
rebusan disaring
30. Pandanaceae
Pandanus hasskarlii Merr. Pandan 1. Penurun Diambil 3-7 daun kemudian dicuci hingga Ditempelkan pada 2x1 2-5 hari
wangi panas bersih lalu ditumbuk hingga halus perut
31. Passifloraceae
Passiflora quadrangularis L. Markisa 1. Kolesterol disiapkan biji buah yang dibutuhkan, lalu Air rebusan 3x1 3-7 hari
2. Darah tinggi direbus dengan air sekitar 3 gelas, biarkan diminum
hingga mendidih dan air rebusan tersisa 1
gelas selanjutnya air rebusan disaring
32. Piperaceae
Piper retrofractum valh. Cabe jawe 1. Nifas Siapkan buah yang dibutuhkan, kemudian Dioleskan pada 2x1 7.14 Ari
cuci hingga bersih lalu buah ditumbuk dahi
hingga halus.

Piper betle L. Sireh 1. Demam Diambil 3-7 helai daun kemudian dicuci Dibalurkan pada 2x1 3-7 hari
sampai bersih lalu daun diremas dengan tubuh
diberi air secukupnya.

2. Sakit mata Diambil daun 2-3 helai daun lalu dicuci Air diteteskan 2x1 3-7 hari
sampai bersih kemudian daun ditumbuk pada mata
hingga halus dan diperas untuk diambil
airnya.

54
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas

55
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
Cymbopogon nardus (L.) Rendle Sarai wangi 1. Gatal-gatal Diambil 3-5 batang beserta daun serai Air digunakan 2x1 1.3 hari
2. Bau badan kemudian dicuci hingga bersih lalu direbus untuk mandi
dengan air kurang lebih 3-5 gayung, biarkan
hingga mendidih.

Adropogon citratus DC. Sarai 1. Patah Diambil 3-5 batang kemudian dicuci hingga Ditempelkan pada 2x1 ≥ 7-14 hari
tulang bersih lalu ditumbuk hingga halus dan bagian sakit
dipanaskan dengan minyak

35. Rhamnaceae
Ziziphus mauntiana Lam. Bidara 1. Rematik Diambil 5-10 daun, kemudian dicuci hingga Air rebusan 3x1 3-7 hari
2. Kolesterol bersih lalu direbus dengan air sekitar 3 diminum
gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas, selanjutnya air
rebusan disaring
36. Rubiaceae
Paederia scandens (Lour.) Merr. Daun 1. Bisul Diambil 10-20 helai daun, kemudian dicuci Ditempelkan pada 2x1 3.7 Hari
singantut hingga bersih lalu ditumbuk hingga halus bagian yang sakit

Gardenia augusta Merr. Sempiring 1. Bengkak Diambil bunga secukupnya, kemudian Ditempelkan pada 2x1 3.7 Hari
dicuci hingga bersih lalu ditumbuk hingga bagian yang sakit
halus

Morinda citrifolia L. Mengkudu 1. Sakit perut Diambil 1-3 helai daun, kemudian dicuci Ditempelkan pada 2x1 1-2 hari
2. Perut hingga bersih lalu dilayukan diatas api. bagian yang sakit
kembung
3. Darah tinggi Diambil buah yang dibutuhkan, kemudian Air perasan 3x1 3.7 hari
dicuci hingga bersih lalu dipotong menjadi 4 diminum
bagian setelah itu diperas untuk diambil
airnya.

56
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
Ixora coccinea Bunge pasak 1. Menambah Diambil akar secukupnya kemudian dicuci Air rebusan 3x1 1-3 hari
nafsu makan hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas, setelah itu air
rebusan disaring
37. Rutaceae
Citrus aurantifolia Swingle Jeruk nipis 1. Batuk Siapkan buah yang dibutuhkan kemudian Air perasan 3x1 3-7 hari
2. Kolesterol dicuci hingga bersih lalu dipotong menjadi 2 diminum
bagian dan diperas untuk diambill airnya
38. Solanaceae
Physalis micranta Link Kecapok 1. Batuk Diambil 1 tumbuhan kemudian dicuci Air rebusan 3x1 3.7 Hari
2. Demam hingga bersih lalu direbus dengan air sekitar diminum
3. Demam 4 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
berdarah rebusan tersisa 1 gelas, selanjutnya aiar
rebusan disaring.

Solanum torvum Swartz Tarong 1. Kolesterol Siapkan buah yang dibutuhkan kemudian Rebusan atau 3x1 3-7 hari
kokak dicuci hingga bersih, setelah itu direbus atau sayuran dimakan
dimasak sebagai sayur
39. Thymelaeaceae
Phaleria macrocarpa (Scheff) Mata dewa 1. Kolesterol Siapkan kulit buah yang dibutuhkan Air rebusan 3x1 3-7 hari
Boerl 2. Darah tinggi kemudian dicuci hingga bersih lalu dijemur diminum
dibawah sinar matahari langsung, setelah itu
direbus dengan air sekitar 3 gelas, biarkan
hingga mendidih dan tersisa 1 gelas,
selanjutnya air rebusan disaring.
40. Verbenaceae
Premna cordifolia Roxb. Singkel 1. Menghilang Diambil daun yang dibutuhkan, kemudian Rebusan atau 3x1 1-3 hari
kan bau dicuci hingga bersih lalu daun direbus atau sayuran dimakan
badan dimasak sebagai sayur.

57
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas

41. Vitaceae
Cayratia trifolia (L.) Domin Lakum 1. Bisul Diambil daun secukupnya, kemudian dicuci Ditempelkan pada 2x1 3-7 hari
hingga bersih lalu ditumbuk hingga halus. bagian yang sakit
42. Xanthorrhoeaceae
Aloe vera L Lidah buaya 1. Penyubur Diambil 1-2 daun lidah buaya, kemudian Daging lidah 2x1 1-3 hari
rambut dicuci hingga bersih lalu dipotong dan buaya dioleskan
diambil dagingnya pada kulit kepala
43. Zingiberaceae

Curcuma longa L. Kunyik 1. Influenza Diambil 1 rimpang kunyit kemudian Dioleskan pada 2x1 1-3 hari
dipotong menjadi 2 bagian. hidung

2. Melancarka Diambil 2-5 rimpang kunyit, kemudian Air rebusan 3x1 3-7 hari
n menstruasi dicuci hingga bersih lalu ditumbuk hingga diminum
halus selanjutnya direbus dengan air sekitar
3 gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas selanjutnya air
rebusan disaring.

3. Nifas Diambil 1 rimpang kunyit, kemudian dicuci Dioleskan pada 2x1 3.7 hari
4. Melepaskan hingga bersih lalu rimpang kunyit ditumbuk dahi dan
pusar bayi hingga halus. payudara.
Ditempelkankan
pada pusar bayi.
Curcuma alba L. Kunyik 1. Demam Diambil 3-5 rimpang, kemudian dicuci Air rebusan 3x1 3.7 Hari
puteh 2. Batuk hingga bersih lalu rimpang ditumbuk hingga diminum
halus, setelah itu direbus dengan air sekitar 3
gelas, biarkan hingga mendidih dan air
rebusan tersisa 1 gelas selanjutnya air
rebusan disaring.

58
Lanjutan Lampiran 4. Daftar Tumbuhan Obat yang digunakan oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan
Selakau Kabupaten Sambas
Zingiber officinale Roscoe Layyak 1. Masuk Diambil 3-5 rimpang, kemudian dicuci Air rebusan 3 x1 3.7 Hari
angin hingga bersih lalu ditumbuk hingga halus, diminum
setelah itu direbus dengan air sekitar 3 gelas,
biarkan hingga mendidih dan air rebusan
tersisa 1 gelas, selanjutnya air rebusan
disaring

Zingiber officinale Linn. Var. Layyak 1. Malaria Diambil 3-5 rimpang, kemudian dicuci Air rebusan 3x1 3-7 hari
Rubrum. merah hingga bersih lalu ditumbuk hingga halus, diminum
setelah itu direbus dengan air sekitar 3 gelas,
biarkan hingga mendidih dan air rebusan
tersisa 1 gelas, setelah itu air rebusan
disaring.

59
Lampiran 5. Persentase Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Famili

No Nama Famili Jumlah Jenis Persentase (%)


1 Asteraceae 5 6,8
2 Euphorbiaceae 5 6,8
3 Piperaceae 5 6,8
4 Rubiaceae 4 5,4
5 Zingiberaceae 4 5,4
6 Lamiaceae 3 4,0
7 Poaceae 3 4,0
8 Malvaceae 3 4,0
9 Apiaceae 2 2,7
10 Arecaceae 2 2,7
11 Commelinaceae 2 2,7
12 Fabaceae 2 2,7
13 Liliaceae 2 2,7
14 Solanaceae 2 2,7
15 Myrtaceae 2 2,7
16 Amaranthaceae 1 1,3
17 Annonaceae 1 1,3
18 Apocynaceae 1 1,3
19 Basellaceae 1 1,3
20 Campanulaceae 1 1,3
21 Caricaceae 1 1,3
22 Clusiaceae 1 1,3
23 Crassulaceae 1 1,3
24 Elaeocarpaceae 1 1,3
25 Iridaceae 1 1,3
26 Lauraceae 1 1,3
27 Marantaceae 1 1,3
28 Melastomataceae 1 1,3
29 Moraceae 1 1,3
Lanjutan Lampiran 5. Persentase Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Famili

30 Moringaceae 1 1,3
31 Musaceae 1 1,3
32 Acanthaceae 1 1,3
33 Oleaceae 1 1,3
34 Oxalidaceae 1 1,3
35 Pandanaceae 1 1,3
36 Passifloraceae 1 1,3
37 Plantaginaceae 1 1,3
38 Rhamnaceae 1 1,3
39 Rutaceae 1 1,3
40 Thymelaeaceae 1 1,3
41 Verbenaceae 1 1,3

60
42 Vitaceae 1 1,3
43 Xanthorrhoeaceae 1 1,3
Jumlah 74 100
Rumus yang digunakan:
Jumlah Jenis Per Famili x 100 %
Total Keseluruhan Jenis

Lampiran 6. Persentase Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Habitus

No Habitus Jumlah Jenis Persentase (%)


1. Herba 24 32,4
2. Perdu 22 29,7
3. Pohon 14 19,0
4. Semak 8 10,8
5. Liana 6 8,1
Jumlah 74 100

61
Lampiran 7. Persentase Bagian Tumbuhan yang Digunakan sebagai Obat

No Bagian Tumbuhan yang Jumlah Persentase (%)


digunakan
1 Daun 42 48,8
2 Buah 18 20,9
3 Batang 14 16,3
4 Bunga 6 7,0
5 Akar 6 7,0
Jumlah 86 100

62
Lampiran 8. Persentase Cara Pengolahan Tumbuhan Obat

No Cara pengolahan Jumlah Persentase (%)


1 Direbus 47 55,3
2 Ditumbuk 19 22,4
3 Diperas 9 10,6
4 Dipotong 7 8,2
5 Diremas 2 2,3
6. Dilayukan 1 1,2
Jumlah 85 100

63
Lampiran 9. Persentase Cara Penggunaan Tumbuhan Obat

No Cara Penggunaan Jumlah Persentase (%)


1 Diminum 42 48,3
2 Ditempelkan 17 19,5
3 Dimakan 10 11,5
4 Dioleskan 8 9,2
5 Dibalurkan 4 4,6
6 Diteteskan 3 3,4
7 Dimandikan 2 2,3
8 Dibasuhkan 1 1,1
Jumlah 87 100

64
Lampiran 10. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Berdasarkan Penyakit yang
Disembuhkan
A. Jenis Penyakit Dalam yang Disembuhkan

Jenis Penyakit Dalam


1. Darah tinggi 17. Maag
2. Kolesterol 18. Peluruh air seni
3. Batuk 19. Sakit persendian
4. Rematik 20. Sariawan
5. Kencing manis 21. Batuk
6 Melancarkan haid 22. Jantung
7. Sakit perut 23. Kista
8. Keracunan 24. Nifas
9. Demam 25. Sakit kepala
10. Obat dalam 26. Masuk angin
11. Tambah darah 27. Penurun panas
12. Sakit mata 28. Susah BAB (Buang Air Besar)
13. Malaria 29. Keputihan
14. Kanker 30. TBC (Tuberculosis)
15. Ginjal 31. Patah tulang
16. Melancarkan ASI 32. Influenza

B. Jenis Penyakit Luar yang Disembuhkan

Jenis Penyakit Luar


1. Luka luar 7. Kurap
2. Gatal-gatal 8. Melepaskan pusar bayi
3. Bisul 9. Memar
4. Kutil 10. Bau badan
5. Bengkak 11. Penyubur rambut
6. Panu

C. Persentase Pemanfaatan Tumbuhan Obat Berdasarkan Penyakit yang


Disembuhkan

65
No Pengelompokan Jumlah Jumlah Tumbuhan yang Persentase
Penyakit Penyakit Digunakan
1. Penyakit dalam 32 64 74,4
2. Penyakit luar 11 16 25,6
Jumlah 43 80 100

Lampiran 11. Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat


A. Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat
No Famili dan Jenis Nama Tempat Pengambilan Budidaya/

66
Tumbuhan Obat Daerah Tumbuhan Obat Liar
1. Acanthaceae
Graptophyllum pictum (L.) Puding Pekarangan rumah Budidaya
Griff.
2. Amaranthaceae
Celosia argentea L. Jengger Pekarangan rumah Budidaya
Ayam
3. Annonaceae
Annona muricata L. Nangka Pekarangan rumah Budidaya
belande
4. Apiaceae
Apium graveolens L. Daun Pekarangan rumah Budidaya
sop
Centella asiatica (L.) Pegage Pekarangan rumah Liar
Urban
5. Apocynaceae
Catharantus roseus (L.) G. Tapak Pekarangan rumah Budidaya
Don dara
6. Arecaceae
Areca cathecu L. Pinang Kebun Budidaya
Cocos nucifera L. Kelapa Kebun Budidaya
7. Asteraceae
Gynura procumbens L. Sambu Pekarangan rumah Budidaya
Merr ng
nyawa
Ageratum conyzoides L. Kalima Tepi jalan Liar
o
Cosmos caudatus Kunth Keniker Pekarangan rumah Budidaya
Vernonia cinerea (L.) Kedara Tepi jalan Liar
Less. an
Thitonia diversifolia (Hemsley) Bunge Pekarangan rumah Budidaya
A. Gray insulin
8. Basellaceae

Lanjutan A. Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat


Anredera cordifolia (Ten.) Minoho Pekarangan rumah Budidaya
Steenis ng
9. Campanulaceae
Isotoma longiflora (L.) C. Katarak Pekarangan rumah Budidaya
Presl
10. Caricaceae
Carica papaya L. Batek Pekarangan rumah Budidaya
11. Clusiaceae
Mangostana garcinia Manggi Kebun Budidaya

67
Gaertn. s
12. Commelinaceae
Rhoeo discolor (L.) Hance Pandan Pekarangan rumah Budidaya
ungu
Zebrina pendula Schinitz. Zebrina Pekarangan rumah Budidaya
13. Crassulaceae
Calanchoe pinnata (Lam.) Tumbu Pekarangan rumah Budidaya
Pers. h daun
14. Euphorbiaceae
Sauropus androgynus (L.) Cangko Kebun Budidaya
Merr. k manis
Phyllanthus niruri L. Menira pekarangan rumah Liar
n
Manihot esculenta Crantz Bandon Kebun Budidaya
g
Acalypha hispida Burm. f. Ekor Pekarangan rumah Budidaya
kucing
Codiaeum variegatum L. Puring Pekarangan rumah Budidaya
15. Elaeocarpaceae
Muntingia calabura L. Ceri Pekarangan rumah Budidaya
16. Fabaceae
Tamarindus occidentalis Asam Kebun Budidaya
Gaertn. jawe
Cassia alata L. Gelingg Tepi jalan Liar
ang
17. Iridaceae
Eleutherine americana Bawan Pekarangan rumah Budidaya
Merr. g
mekah
Lanjutan A. Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat
18. Lamiaceae
Orthosiphon aristatus Somet Pekarangan rumah Budidaya
( Blume) Miquel kucing
Plectranthus Ati-ati Pekarangan rumah Budidaya
scutellaroides L.
Ocimum basilicum L. Keman Pekarangan rumah Budidaya
gi
19. Lauraceae
Cinnamomum alatum Kayu Hutan Budidaya
Lukman. manis
20. Liliaceae
Allium cepa L. Bawan Pekarangan rumah Budidaya
g
merah
Allium sativum L. Bawan Pekarangan rumah Budidaya
g puteh

68
21. Malvaceae
Hibiscus rosa-sinensis L. Bunge Pekarangan rumah Budidaya
lampu
Furcaria sabdariffa Ulbr. Rosela Pekarangan rumah Budidaya
Durio zibethinus L. Durian Kebun Budidaya
22. Marantaceae
Donax caniformis K. Bamba Pekarangan rumah Liar
Schum n
23. Melastomataceae
Melastoma malabathricum Kodok Kebun Liar
L.
24. Moraceae
Artocarpus integra Merr. Nangka Kebun Budidaya
25. Moringaceae
Guilandina moringa L. Kelor Pekarangan rumah Budidaya
26. Musaceae
Musa paradisiaca L. Pisang Pekarangan rumah Budidaya
27. Myrtaceae
Psidium guajava L. Jambu kebun Budidaya
bigek

Lanjutan A. Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat


Caryophyllus aromaticus Cangke Kebun Budidaya
L. h
28. Oleaceae
Jasminum sambac (L.) Bunge Pekarangan rumah Budidaya
Aiton malor
29. Oxalidaceae
Averrhoa acutangula Gelemb Kebun Budidaya
Stokes eng
30. Pandanaceae
Pandanus hasskarlii Merr. Pandan Pekarangan rumah Budidaya
wangi
31. Passifloraceae
Passiflora quadrangularis Markis Pekarangan rumah Budidaya
L. a
32. Piperaceae
Piper retrofractum valh. Cabe Pekarangan rumah Budidaya
jawe
Piper betle L. Sireh Pekarangan rumah Budidaya
Piper decumanum L Sireh Pekarangan rumah Budidaya
merah
Piper ningrum Linn. Lade Kebun Budidaya
Peperomia pellucida (L.) Sireh Pekarangan rumah Budidaya
Kunth cine

69
33. Plantaginaceae
Plantago major L. Lapak Pekarangan rumah Budidaya
itik
34. Poaceae
Imperata cylindrica (L.) Lalang Tepi jalan Liar
Raeusch.
Cymbopogon nardus (L.) Sarai Pekarangan rumah Budidaya
Rendle wangi
Adropogon citratus DC. Sarai Pekarangan rumah Budidaya
35. Rhamnaceae
Ziziphus mauntiana Lam. Bidara Pekarangan rumah Budidaya
36. Rubiaceae
Paederia scandens (Lour.) Daun Kebun Liar
Merr. singant
ut
Lanjutan A. Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat
Gardenia augusta Merr. Sempiri Pekarangan rumah Budidaya
ng
Morinda citrifolia L. Mengk Pekarangan rumah Budidaya
udu
Ixora coccinea Bunge Pekarangan rumah Budidaya
pasak
37. Rutaceae
Citrus aurantifolia Jeruk Kebun Budidaya
Swingle nipis
38. Solanaceae
Physalis angulata L. Kecapo Kebun Liar
k
Solanum torvum Swartz Tarong pekarangan rumah Budidaya
kokak
39. Thymelaeaceae
Phaleria macrocarpa Mata Pekarangan rumah Budidaya
(Scheff) Boerl dewa
40. Verbenaceae
Premna cordifolia Roxb. Singkel Kebun Budidaya
41. Vitaceae
Cayratia trifolia (L.) Lakum Hutan Liar
Domin
42. Xanthorrhoeaceae
Aloe vera L Lidah Pekarangan rumah Budidaya
buaya
43. Zingiberaceae
Curcuma longa L. Kunyik Pekarangan rumah Budidaya
Curcuma alba L. Kunyik Pekarangan rumah Budidaya
puteh

70
Zingiber officinale Roscoe Layyak Pekarangan rumah Budidaya
Zingiber officinale Linn. Layyak Pekarangan rumah Budidaya
Var. Rubrum. merah

B. Persentase Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat

No Tempat Pengambilan Tumbuhan Jumlah Persentase


Obat
1. Pekarangan rumah 51 68,9
2. Kebun 17 23,0
3. Tepi jalan 4 5,4
4. Hutan 2 2,7
Jumlah 100 100

71
Lampiran 12. Dokumentasi Tempat Pengambilan Tumbuhan Obat

Hutan Kebun

72
Pekarangan Rumah Tepi Jalan

Lampiran 13. Dokumentasi Tumbuhan Obat

Gambar 1. Puding Gambar 2. Jengger ayam Gambar 3. Nangka


(Graptophyllum pictum (Celosia argentea L.) belande (Annona
(L.) Griff.) muricata L.)

73
Gambar 4. Daun sop Gambar 5. Pegage Gambar 6. Tapak dara
(Apium graveolens L.) (Centella asiatica (L.) (Catharantus roseus (L.)
Urban) G. Don)

Gambar 7. Pinang Gambar 8. Kelapa Gambar 9. Sambung


(Areca cathecu L.) (Cocos nucifera L.) nyawa (Gynura
procumbens L. Merr)

Gambar 10. Kalimao Gambar 11. Keniker Gambar 12. Kedaraan


(Ageratum conyzoides (Cosmos caudatus (Vernonia cinerea (L.)
L.) Kunth) Less.)

74
Gambar 13. Bunge Gambar 14. Minohong Gambar 15. Katarak
insulin (Thitonia diversifolia (Anredera cordifolia (Isotoma longiflora (L.)
(Hemsley) A. Gray) (Ten.) Steenis) C. Presl)

Gambar 16. Batek Gambar 17. Manggis Gambar 18. Pandan ungu
(Carica papaya L.) (Mangostana garcinia (Rhoeo discolor (L.)
Gaertn.) Hance)

Gambar 19. Zebrina Gambar 20. Tumbuh Gambar 21. Cangkok


(Zebrina pendula daun (Calanchoe pinnata manis (Sauropus
Schinitz.) (Lam.) Pers.) androgynus (L.) Merr.)

75
Gambar 22. Meniran Gambar 23. Bandong Gambar 24. Ekor kucing
(Phyllanthus niruri L.) (Manihot esculenta (Acalypha hispida Burm.
Crantz) f.)

Gambar 25. Puring Gambar 26. Ceri Gambar 27. Asam jawe
(Codiaeum variegatum (Muntingia calabura L.) (Tamarindus
L.) occidentalis Gaertn.)

Gambar 28. Gelinggang Gambar 29. Bawang Gambar 30. Somet


(Cassia alata L.) mekah (Eleutherine kucing (Orthosiphon
americana Merr.) aristatus ( Blume)
Miquel)

76
Gambar 31. Ati-ati Gambar 32. Kemangi Gambar 33. Kayu manis
(Plectranthus (Ocimum basilicum L.) (Cinnamomum alatum
scutellaroides L.) Lukman.)

Gambar 34. Bawang Gambar 35. Bawang Gambar 36. Bunge


merah (Allium cepa L.) puteh (Allium sativum L.) lampu (Hibiscus rosa-
sinensis L.)

Gambar 37. Rosela Gambar 38. Durian Gambar 39. Bamban


(Furcaria sabdariffa (Durio zibethinus L.) (Donax caniformis K.
Ulbr.) Schum)

77
Gambar 40. Kodok Gambar 41. Nangka Gambar 42. Kelor
(Melastoma (Artocarpus integra (Guilandina moringa L.)
malabathricum L.) Merr.)

Gambar 43. Pisang Gambar 44. Jambu bigek Gambar 45. Cangkeh
(Musa paradisiaca L.) (Psidium guajava L.) (Caryophyllus
aromaticus L.)

Gambar 46. Bunge malor Gambar 47. Gelembeng Gambar 48. Pandan
(Jasminum sambac (L.) (Averrhoa acutangula wangi (Pandanus
Aiton) Stokes) hasskarlii Merr.)

78
Gambar 49. Markisa Gambar 50. Cabe jawe Gambar 51. Sireh (Piper
(Passiflora (Piper retrofractum betle L.)
quadrangularis L.) Valh.)

Gambar 52. Sireh merah Gambar 53. Lade (Piper Gambar 54. Sireh cine
(Piper decumanum L.) ningrum Linn.) (Peperomia pellucida (L.)
Kunth)

Gambar 55. Lapak itik Gambar 56. Lalang Gambar 57. Sarai wangi
(Plantago major L.) (Imperata cylindrica (L.) (Cymbopogon nardus
Raeusch.) (L.) Rendle)

79
Gambar 58. Sarai Gambar 59. Bidara Gambar 60. Daun
(Adropogon citratus (Ziziphus mauntiana singantut (Paederia
DC.) Lam.) scandens (Lour.) Merr.)

Gambar 61. Sempiring Gambar 62. Mengkudu Gambar 63. Bunge pasak
(Gardenia augusta (Morinda citrifolia L.) (Ixora coccinea)
Merr.)

Gambar 64. Jeruk nipis Gambar 65. Kecapok Gambar 66. Tarong
(Citrus aurantifolia (Physalis angulata L.) kokak (Solanum torvum
Swingle) Swartz)

80
Gambar 67. Mata dewa Gambar 68. Singkel Gambar 69. Lakum
(Phaleria macrocarpa (Premna cordifolia (Cayratia trifolia (L.)
(Scheff) Boerl) Roxb.) Domin)

Gambar 70. Lidah buaya Gambar 71. Kunyik Gambar 72. Kunyik
(Aloe vera L.) (Curcuma longa L.) puteh (Curcuma alba L.)

Gambar 73. Layyak Gambar 74. Layyak


(Zingiber officinale merah (Zingiber
Roscoe) officinale Linn. Var.
Rubrum.)

81

Anda mungkin juga menyukai