BLITAR
“Dasar-Dasar Ekologi”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh
Yang menyatakan
Mengetahui
Asisten Dosen
Fadhila Roslina Rahmi Mia Dwi Kornia Wati Annisa Salsabila Z.I.
NIM. 12208183078 NIM. 12208183080 NIM. 12208183132
Dewi Munadhiroh
NIM. 12208183183
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang telah
dilimpahkan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul
“Analisis Vegetasi Tumbuhan Herba dengan Metode Kuadrat Di Hutan Sekitar Pantai
Serang Kabupaten Blitar” ini tepat pada waktunya. Laporan praktikum ini disusun oleh
peneliti untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Ekologi.
Atas terselesaikannya laporan praktikum ini, peneliti menyampaikan rasa hormat dan
penghargaan serta terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Tulungagung yang telah memberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan S1.
2. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
3. Ibu Dr. Eni Setyowati, S.Pd., MM selaku Kajur Tadris Biologi Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Tulungagung.
4. Ibu Desi Kartikasari, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar Ekolologi
yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian laporan praktikum ini.
5. Seluruh keluarga dan teman-teman yang telah memberi bantuan dan dukungan baik moril
maupun materil.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
praktikum ini. Penyusun sangat mengharap kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan praktikum ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Tabel 6. Rangking Tanaman Herba di Lihat dari Indeks Nilai Penting ..........
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Desa serang secara geografis terletak pada posisi 8º18’-23º35’ lintang selatan dan
112º13’-56º79’ bujur timur, merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kabupaten
Blitar bagian selatan yang berada diwilayah pesisir samudra Indonesia. Di hutan sekitar
Pantai Serang terdapat vegetasi tumbuhan, salah satu jenis tumbuhan yang terdapat
dikawasan ini adalah tumbuhan herba.
Tumbuhan herba adalah tumbuhan pendek, kecil, dan mempunyai batang basah
karena mengandung banyak air dan tidak mempunyai kayu.1 Herba bisa disebut juga
dengan tumbuhan terna yang berbatang lunak yang biasa ditanam sebagai hiasan kebun.
Tumbuhan herba mempunyai peranan yang penting untuk menjaga keseimbangan
ekosistem yakni berperan sebagai tumbuhan penutup tanah. Tumbuhan ini tumbuh
diantara pepohonan yang utama dan dapat memperkuat struktur tanah hutan tersebut.
Tumbuhan penutup tanah dapat berfungsi sebagai peresapan dan membantu menahan
jatuhnya air secara langsung. Selain itu, tumbuhan penutup tanah dapat berperan dalam
menghambat dan mencegah erosi yang berlangsung secara cepat. Tumbuhan ini dapat
mengurangi kecepatan aliran permukaan, mendorong berkembangnya biota tanah yang
dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, serta berperan dalam menambah bahan
organik tanah sehingga menyebabkan resistensi tanah terhadap erosi. Mengingat
keanekaragaman tumbuhan herba memiliki banyak fungsi didalamnya maka perlu
dilakukan penelitian tentang tumbuhan herba tersebut.2
Untuk mengetahui spesies vegetasi yang ada dalam hutan sekitar Pantai Serang
dapat dilakukan dengan pengamatan menggunakan metode kuadrat. Dalam
penganalisisan vegetasi tanaman herba ini dapat menggunakan parameter kerapatan
relatif, kerimbunan relatif, frekuensi relatif, dan Indeks Nilai Penting (INP). Sehingga
akan diketahui ukuran masing-masing parameter.
1
Sari, Ufiza, dkk. Analisis Vegetasi Tumbuhan dengan Metode Kuadrat pada Habitus Herba di Kawasan
Pegunungan Deudap Pulo Nasi Aceh Besar. UIN Ar-Raniry Banda Aceh. 2018. ISBN : 978-602-60401-9-0. Hal
209
2
Adi, Kunarso, dkk. Keragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Berbagai Tegakan Hutan Tanaman di Benakat,
Sumatera Selatan. Balai Penelitian Kehutanan Palembang. 2013. ISSN : 1829-6327. Vol 10. No 2. Hal 86
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penyusun tertarik
untuk membuat penelitian tentang “Analisis Vegetasi Tumbuhan Herba dengan Metode
Kuadrat Di Hutan Sekitar Pantai Serang Kabupaten Blitar”.
Dikarenakan ruang lingkup terlalu luas maka penelitian ini peneliti batasi sebagai berikut:
1. Vegetasi yang digunakan hanya vegetasi yang ditemukan pada hutan disekitar
Pantai Serang Kabupaten Blitar yang sudah diidentifikasi selama masa penelitian.
2. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuadrat.
3. Pengambilan data dilakukan di stasiun 1 dengan 3 plot yang dibuat di hutan
sekitar Pantai Serang Kabupaten Blitar.
1. Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi merupakan cara untuk mengetahui seberapa besar sebaran
berbagai spesies dalam suatu area melalui pengamatan langsung. Analisis vegetasi
yang dilakukan dengan menggunakan metode kuandrat. Analisis yang di maksud pada
penelitian ini adalah analiasis vegetasi tumbuhan herba yang terdapat di kawasan
hutan sekitar Pantai Serang Kabupaten Blitar.
2. Tumbuhan Herba
Tumbuhan herba adalah tumbuhan pendek, kecil, dan mempunyai batang
basah karena mengandung banyak air dan tidak mempunyai kayu. Herba bisa disebut
juga dengan tumbuhan terna yang berbatang lunak yang biasa ditanam sebagai hiasan
kebun.
3. Metode Kuadrat
Metode kuadrat aadalah salah satu metode dengan bentuk sampel dapat berupa
segi empat atau lingkaran dengan luas tertentu. Hal ini tergantung pada bentuk
vegetasi. Berdasarkan metode pantauan luas minimum akan dapat ditentukan luas
kuadrat yang diperlukan untuk setiap bentuk vegetasi. Untuk setiap plot yang
disebarkan dilakukan perhitungan terhadap variable-variabel kerapatan, kerimbunan,
dan frekuensi. Variable kerimbunan dan kerapatan ditemukan dari sejumlah kuadrat
yang dibuat. Keragaman spesies dapat diambil untuk menandai jumlah spesies dalam
suatu daerah tertentu atau sebagai jumlah spesies diantara jumlah total individu dari
seluruh spesies.
4. Hutan Sekitar Pantai Serang Blitar
Desa serang secara geografis terletak pada posisi 8º18’-23º35’ lintang selatan
dan 112º13’-56º79’ bujur timur, merupakan salah satu wilayah yang terletak di
Kabupaten Blitar bagian selatan yang berada diwilayah pesisisr samudra Indonesia.
Pantai serang memiliki garis pantai yang lebih panjang dan juga landai, serta
kenampakan sunset yang indah pada sore hari merupakan daya tarik wisata di Pantai
Serang. Pantai serang memiliki vegetasi yang beragam, seperti halnya pohon cemara,
tumbuhan herba, dan lain-lain. Namun pemerintah dalam hal ini masih berusaha untuk
mengadakan penanaman pohon di hutan sekitar Pantai Serang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
Syafei, Dinamika Populasi Kajian Ekologi Kuantitatif, (Jakarata : Pustaka Sinar Harapan, 1990)hlm. 26
4
D. Marsono, Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. (BIGRAF Publising: Yogyakarta, 1977)
dibedakan menjadi jarang terdapat, kadang-kadang terdapat, sering terdapat dan
banyak sekali terdapat jumlah individu yang dinyatakan dalam persatuan ruang
disebut kerapatan yang umumnya dinyatakan sebagai jumlah individu
(Indriyanto,2010).
2. Dominasi
Dominasi dapat diartikan sebagai penguasaan dari satu jenis terhadap jenis
lain, sehingga dominasi dapat dinyatakan dalam besaran:
a. Banyaknya individu (abudance) dan kerapatan (density)
b. Persen penutupan (cover percentage) dan luas bidang dasar (LBD) / Basal area(BA)
c. Volume
d. Indek nilai penting (importance value-IV) (Indriyanto, 2010)
3. Frekuensi
Frekuensi merupakan ukuran dari uniformitas atau regularitas terdapatnya
suatu jenis frekuensi memberikan gambaran bagaimana pola penyebaran suatu jenis,
apakah menyebar keseluruhan kawasan atau kelompok. Hal ini menunjukkan daya
penyebaran dan adaptasinya terhadap lingkungan (Wolf dkk, 1990)
4. Indek Nilai Penting (Importance Value Indeks)
Indeks Nilai Penting merupakan parameter kuantitatif yang dipakai umtuk
menyatakan tingkat dominasi (tingkat penguasaan) spesies-spesies dalam komunitas
5
tumbuhan. INP merupakan gambaran lengkap mengenai karakter sosiologi suatu
spesies dalam komunitas. Nilainya diperoleh dari menjumlahkan nilai kerapatan
relatif, dominasi relaif dan frekuensi relatif, sehingga jumlah maksimalnya 300%
(Wolf dkk, 1990).
Analisis vegetasi dapat dilanjutkan untuk menentukan indeks keanekaragaman,
indeks kesamaan, indeks asosiasi, dan kesalihan yang dapat banyak memberikan
informasi dalam pengolahan dan penilaian suatu kawasan (Indriyanto, 2010).
5
Sari Ufiza,dkk, Analisis Vegetasi Tumbuhan Dengan Metode Kuadrat Pada Habitus Herba Di Kawasan
Pegunungan Deudap Pulo Nasi Aceh Besar, Prosiding Seminar Nasional Biotik, Program Studi Pendidikan
Bilogi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh: Aceh 2018,hlm.210
merupakan salah satu jenis tumbuhan penyusun hutan yang ukurannya jauh lebih kecil
jika dibandingkan dengan semak ataupun pohon yang batangnya basah dan tidak
berkayu. Herba merupakan tumbuhan pendek (0,3-2 meter) tidak berkayu dan berbatang
basah karena banyak mengandung air. Menurut Syabudin (1992), herba merupakan
tumbuhan tidak berkayu yang tersebar dalam bentuk kelompok individu atau soliter pada
berbagai kondisi habitat seperti tanah yang lembab atau berair, tanah yang kering, batu-
batuan dengan habitat naungan yang rapat. Herba juga memiliki adaptasi yang tinggi
terhadap tumbuhan di sekitarnya seperti semak, perdu, bahkan pohon sehingga tumbuh di
tempat yang kosong.
2. Binnual Herba
Biannual merupakan tumbuhan yang menyelesaikan satu kali siklus
hidupnya dalam rentang waktu dua tahunan (biasanya kurang dari dua tahun).
Setelah menyelesaikan satu kali silkus hidupnya yaitu mulai dari tumbuh, anakan,
berkembangbiak, dewasa. Contoh tumbuhan binnual adalah wortel, kol, seledri,
peterseli.
3. Perennial Herba
perennial yang hidup lebih dari 2 tahun disebut juga tumbuhan tahunan
merupakan tumbuhan yang mampu hidup beberapa tahun. Tumbuhan ini meliputi
tumbuhan berbatang basah (herbaceus), termasuk diantaranya beberapa rumput-
rumputan. Beberapa jenis herba ini secara alami berkembangbiak dengan biji,
tetapi sangat reproduktif dengan potongan batang, umbi, rhizome, stolon, dan
daun
Ciri tumbuhan herba adalah tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak
membentuk kayu, memiliki tinggi < 2 meter, termasuk ke dalam tumbuhan jenis rumput-
rumputan (wiwinda, 2011).6
Metode kuadrat adalah salah satu metode analisa vegetasi yakni dengan
menggunakan pengamatan petak contoh yang luasnya diukur dalam satuan kuadrat.
Adapun betuk petak contoh bisa berupa persegi empat, persegi panjang atau lingkaran.
Metode ini sangat mudah dan cepat sehinggga cocok digunakan untuk struktur dan
komposisi vegetasi tumbuhan. Sistem Analisis dengan menggunakan metode kuadrat
yaitu Kerapatan ditentukan berdasarkan jumlah individu suatu populasi jenis tumbuhan di
dalam area tersebut. Kerimbunan ditentukan berdasarkan penutupan daerah cuplikan oleh
populasi jenis tumbuhan. Sedangkan frekuensi ditentukan berdasarkan kekerapan dari
jenis tumbuhan yang dijumpai dalam sejumlah area sampel (n) dibandingkan dengan
seluruh total area sampel yang dibuat (N), biasanya dalam persen (%).7
6
Widia Paramita, Diversitas Tmbuhan Herba Di Blok Pemanfaatan Sumber Agungg Taman Hutan Raya Wan
Abdul Rachman Kota Bandar Lampung, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Bandar Lampung : Lampung 2018. Hlm. 9-10
7
Tri Cahyanto, Analisis Vegetasi Pohon Hutan alam Gunung Manglayang Kabupaten Bandung, Jurnal ISSN
ISTEK, Vol 8, No. 2, 2014
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Populasi: seluruh jenis vegetasi tumbuhan herba yang ada di hutan Pantai Serang
Kabupaten Blitar.
2. Sampel: sampel dalam penelitian ini adalah semua tumbuhan herba yang terdapat pada
3 plot dalam stasiun 1. Titik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode kuadrat. Metode ini merupakan salah satu metode yang tidak
menggunakan petak contoh (plotless). Metode ini digunakan untuk mengetahui
komunitas tumbuhan herba yang terdapat pada hutan Pantai Serang Kabupaten Blitar.
1. Kerapatan Relatif
2. Frekuensi Relatif
3. Dominansi Relatif
4.1 Data
Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil data vegetasi tumbuhan
herba yang terdapat di Hutan Sekitar Pantai Serang sebagai berikut:
Plot ke
No. Jenis Tumbuhan Jumlah
1 2 3
1. Carex halleriana Asso. 100 38 - 138
2. Ipomoea pes-caprae (L.) 2 4 - 6
3. Cyanus segetum Hill - - 16 16
4. Digitaria sangunialis (L.) 14 48 12 74
5. Mimosa pudica 6 - - 6
6. Imperata cylindrica 22 31 - 53
Jumlah 144 121 28 293
Tabel 1. Data Jumlah Tumbuhan Tiap Plot pada Stasiun 1
2. Dominasi Relatif
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒎𝒃𝒖𝒏𝒂𝒏 𝒔𝒑𝒆𝒔𝒊𝒆𝒔
DR(%) = 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒎𝒃𝒖𝒏𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒔𝒑𝒆𝒔𝒊𝒆𝒔 X 100%
Jumlah
No. Jenis Tumbuhan DR(%)
Kerapatan
1. Carex halleriana Asso. 138 47,098976109
2. Ipomoea pes-caprae (L.) 6 2,04778157
3. Cyanus segetum Hill 16 5,4607508532
4. Digitaria sangunialis (L.) 74 25,255972696
5. Mimosa pudica 6 2,04778157
6. Imperata cylindrica 53 18,088737201
Jumlah 293 100
25
20 Jumlah
frekuensi
15
FR(%)
10
100
80 KR(%)
DR(%)
60
FR(%)
40 INP
20
0
Carex Ipomoea Cyanus Digitaria Mimosa Imperata
halleriana pes-caprae segetum Hill sangunialis pudica cylindrica
Asso (L.) (L.)
Jenis
No. KR(%) DR(%) FR(%) INP Rangking
Tumbuhan
1. Carex
halleriana 47,098976109 47,098976109 18,181818 112,37977022 1
Asso.
2. Ipomoea pes-
2,04778157 2,04778157 18,181818 22,27738114 4
caprae (L.)
3. Cyanus
5,4607508532 5,4607508532 9,0909091 20,012410806 5
segetum Hill
4. Digitaria
sangunialis 25,255972696 25,255972696 27,272727 77,784672392 2
(L.)
5. Mimosa
2,04778157 2,04778157 9,0909091 13,18647224 6
pudica
6. Imperata
18,088737201 18,088737201 18,181818 54,359292402 3
cylindrica
Jumlah 100 100 100 300
100
80
60 INP
40
20
0
Carex Ipomoea Cyanus Digitaria Mimosa Imperata
halleriana pes-caprae segetum Hill sangunialis pudica cylindrica
Asso (L.) (L.)
Berdasarkan Tabel 6 dan grafik rangking tanaman herba di lihat dari indeks
nilai penting vegetasi tanaman herba, didapatkan data yang menunjukkan bahwa
tanaman herba Carex halleriana Asso. menempati ranking paling atas. Kemudian
dilanjutkan Digitaria sangunialis (L.), Imperata cylindrica, Ipomoea pes-caprae
(L.), Cyanus segetum Hill dan Mimosa pudica yang memiliki ranking terakhir.
BAB V
PEMBAHASAN
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Cahyanto,Tri. 2014. Analisis Vegetasi Pohon Hutan alam Gunung Manglayang Kabupaten
Bandung, Jurnal ISSN ISTEK, Vol 8, No. 2.
Kunarso, Adi, dkk. 2013. Keragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Berbagai Tegakan Hutan
Tanaman di Benakat, Sumatera Selatan. Balai Penelitian Kehutanan Palembang.
2013. ISSN : 1829-6327. Vol 10. No 2.
Marsono, D,. 1977. Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Yogyakarta:
BIGRAF Publising.
Paramita, Widia. 2018. Diversitas Tmbuhan Herba Di Blok Pemanfaatan Sumber Agungg
Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Kota Bandar Lampung, Lampung:
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Bandar Lampung.
Syafei. 1990. Dinamika Populasi Kajian Ekologi Kuantitatif. Jakarata : Pustaka Sinar
Harapan.
Ufiza, Sari,dkk,. 2018. Analisis Vegetasi Tumbuhan Dengan Metode Kuadrat Pada Habitus
Herba Di Kawasan Pegunungan Deudap Pulo Nasi Aceh Besar, Aceh: Prosiding
Seminar Nasional Biotik, Program Studi Pendidikan Bilogi FTK UIN Ar-Raniry
Banda Aceh. ISBN : 978-602-60401-9-0.
LAMPIRAN-LAMPIRAN