Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KULIAH LAPANGAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

INVENTARIS FLORA DAN FAUNA DI TAHURA WAN ABDUL RACHMAN,


PESAWARAN LAMPUNG

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 06 : 1. GITA TRIANA (08041382126082)


2.HERNI ERNASARI (08041282126052)
3.IKA SEPTIA (08041282126034)
4.PUTRI NADILLA (08041182126002)
5.RAHMA JULIA NIRWANA (08041282126058)
6.RATRI PRAMUDITA (08041182126024)
7.SILVINA PUJI ARDIYANTI (08041282126054)
8.WAHYU AULIA RAHMAN (08041282126044)

NAMA ASISTEN : AI NAYAH FATIHAH

DOSEN PENGAMPU: 1. Prof. Dr. H. Zulkifli Dahlan, M. S., DEA


2. Prof. Dr. Hilda, M.Si., DEA
3. Dr. Salni, M.Si.
4. Drs. Juswardi, M.Si.

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KULIAH LAPANGAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM


INVENTARIS FLORA DAN FAUNA DI TAHURA WAN ABDUL RACHMAN,
PESAWARAN LAMPUNG
Oleh:
KELOMPOK 06
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mata Kuliah Praktikum Biologi Umum
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sriwijaya
Indralaya, November 2021
Asisten,

Ai Nayah Fatihah
NIM :08041181823110
Dosen Pengampu I Dosen Pengampu II

Prof. Dr. H. Zulkifli Dahlan, M. S., DEA Prof. Dr. Hilda, M.Si.DEA
NIP: 194801021978031001 NIP: 195304141979032001

Dosen Pengampu III Dosen Pengampu IV

Dr. Salni, M.Si. Drs. Juswardi, M.Si.


NIP: 196608231993031002 NIP: 196309241990021001
Mengetahui
Ketua Jurusan Biologi
FMIPA UNSRI

Dr. Arum Setiawan, Si., M.Si.


NIP: 197211221998031001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
serta karunia-Nya, Laporan Praktikum Kuliah Lapangan Biologi Umum di TAHURA
Wan abdul Rachman, Pesawaran Lampung ini berjalan dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa penulis haturkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW guna
selesainya laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester
mata kuliah Praktikum Biologi Umum.
Dalam penulisan laporan ini, penulis mendapat bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Salni, M.Si. selaku dosen pembimbing selama kegiatan praktikum dan
kuliah lapangan biologi umum yang telah mendampingi dan mengarahkan dalam
kegiatan tersebut.
2. Prof. Dr. H. Zulkifli Dahlan, M.Si, DEA , Prof. Dr. Hilda, M.Si.,DEA , Drs.
Juswardi, M.Si. sebagai dosen pengampu dan pembimbing dalam kegiatan
praktikum biologi umum.
3. Ai Nayah Fatihah sebagai asisten dosen yang telah banyak membantu serta
mengarahkan dalam seluruh kegiatan praktikum dan pembuatan laporan kuliah
lapangan biologi umum.

Penulis berharapan semoga lapran ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca
sehingga dapat menjadi salah satu referensi kegiatan pembelajaran. Penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan maupun penulisan laporan ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan laporan ini di
masa mendatang.

Indralaya, November 2021

Penulis,
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………
1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………
1.3 Tujuan …………………………………………………………….
1.4 Manfaat ………………………………………………………….
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….
2.1 Flora………………………………………………………………………
2.2 Inventarisasi Tumbuhan……………………………………………………
2.3 Faktor Habitat…………………………………………………………………
2.4 Peran dan Manfaat Tumbuhan………………………………………….
2.5 Herbarium………………………………………………………………….
2.6 Pembagian Herbarium……………………………………………
BAB III METODE PRAKTIKUM…………………………………………………
3.1 Waktu dan Tempat……………………………………………….
3.2 Alat dan Bahan…………………………………………………….
3.3 Cara Kerja…………………………………………………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………….
4.1 Herbarium……………………………………………………….
4.2 Insecta……………………………………………………………
4.3 Mangrove………………………………………………………….
BAB V PENUTUP………………………………………………………….
5.1 Kesimpulan……………………………………………………….
5.2 Saran……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….
LAMPIRAN………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai jenis kekayaan baik flora,
fauna, maupun biota laut nya. Bahkan, di tahun 2018 Indonesia menyebutkan bahwa
keberagaman flora dan fauna di Nusantara merupakan yang tertinggi di dunia. Setidak
nya sebanyak 10 persen atau lebih dari 25.000 jenis flora yang ada di dunia terdapat di
Indonesia. Fauna di Indonesia mencapai lebih dari 200.000 jenis, meliputi mamalia,
hingga serangga. Indonesia memiliki banyak keanekaragaman biota laut yang nilainya
mencapai 1,7 Triluin, maka dari itu kita harus selalu menjaga kelestarian kekayaan alam
kita. Salah satu kelebihan Indonesia adalah mempunyai keragaman flora dan fauna yang
tersebar ke segala penjuru wilayah Indonesia (Kurnialensyah et al., 2014).

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati, Salah satu keanekaragaman hayati pada


flora, fauna, dan mangrove juga banyak ditemui di provinsi Lampung. Mahasiswa
Universitas Sriwijaya jurusan Biologi mengikuti Kuliah Lapangan di Provinsi Lampung
dengan Mengamati berbagai jenis flora dan fauna,seperti pada fauna mengamati insecta
dan pada flora mengamati tunbuhan langsung serta pembuatan herbarium pada
daun,bunga,batang dan buah. Sedangkan pada flora dan fauna mengamati hutan
mangrove dan biota laut. Keanekaragaman hayati ini tersebar di seluruh wilayah
Indonesia ( Aristides et al., 2016)

Flora adalah segala jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu daerah tertentu. Flora
yang ada di Indonesia sangat beraneka ragam sehingga banyak ilmuwan yang
melakukan koleksi spesimen tumbuhan yang diawetkan yang disebut dengan Hebarium.
Herbarium terdiri atas dua jenis yaitu herbarium kering dan herbarium basah.
Herbarium kering

digunakan untuk spesimen yang mudah dikeringkan misalnya daun, batang, bunga,
dan akar sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek
misalnya buah (Setyawan et al., 2004)

Fauna adalah segala jenis hewan yang hidup dibagian tertentu atau periode tertentu,
salah satu contoh fauna yaitu insecta. Insecta atau serangga merupakan spesies hewan
yang jumlah nya paling dominan diantara spesies hewan lainnya dalam filum
Arthropoda. Serangga mampu hidup dimanapun.bahkan ada serangga yang bisa hidup
tanpa oksigen sekalipun. Hal ini dikarenakan serangga mampu beradaptasi dengan
segala kondisi yang membuat variasi morfologi sesuai dengan cara adaptasi mereka
dengan lingkungannnya. Ada serangga yang mampu terbang, seranggayang hidup di air,
dan banyak yang hidup di terestrial atau di atas permukaan tanah (Mareoto, 1992)

Mangrove merupakan ekosistem yang kompleks terdiri atas flora dan fauna daerah
pantai, hidup sekaligus di habitat dataran dan air laut, antara batas air pasang dan surut.
Ekosistem mangrove berperan dalam melindungi garis pantai dari abrasi, gelombang lut
dan angin topan, serta berperan juga sebagai buffer (perisai alam) dan menstabilkan
tanah dengan menangkap dan memerangkap endapan material dari darat yang terbawa
air sungai yang kemudian terbawa ke tengah laut oleh arus. Mangrove adalah vegetasi
hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut (Steenes, 1978)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dikaji dalam
kegiatan kuliah lapangan ini adalah untuk mengetahui apa saja jenis flora fauna serta
mangrove yang terdapat di kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman,
Pesawaran, Lampung.

1.3 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum dalam rangka kuliah lapangan ini adalah untuk mengetahui
dan mengenal berbagai jenis flora, fauna serta mangrove di Taman Hutan Raya Wan
Abdul Rachman, Pesawaran, Lampung.

1.4 Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum ini adalah dapat mengetahui flora, fauna dan mangrove di
Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, Pesawaran, Lampung.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Flora
Flora dapat didefinisikan sebagai segala jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup di
suatu kawasan baik yang tumbuh secara alami ataupun ditanam dan dipelihara oleh
manusia dan sebagai kekayaan alam yang luar biasa. Flora merupakan jenis tumbuhan
yang berada pada suatu habitat atau daerah tertentu. Beberapa contoh flora yang
terdapat di alam yaitu tumbuhan kaktus, bunga teratai, kantung semar, bunga rafflesia,
lidah buaya, ganggang hijau, putri malu dan lain-lain (Sakethi et al., 2014).

Keragaman flora di Indonesia sangatlah banyak dengan posisi negara Indonesia


yang terletak di garis khatulistiwa memberikan keuntungan bahwa Indonesia merupakan
negara yang memiliki keragaman flora terbesar di dunia. Dalam dunia tumbuhan, flora
di wilayah Indonesia merupakan bagian dari flora Malesiana. Ditinjau dari wilayah
biogeografi, setidaknyaterdapat tujuh wilayah biogeografi utama Indonesia yang
menjadi wilayah penyebaran berbagai spesies tumbuhan, yaitu Sumatra, Jawa dan Bali,
Kalimantan, Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya (Kusmana dan Agus., 2015).

2.2 Inventarisasi Tumbuhan


Inventarisasi merupakan suatu kegiatan menghimpun atau untuk mengoleksi
jenis-jenis tumbuhan yang terdapat pada suatu daerah. Sedangkan identifikasi tumbuhan
berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas (“jati diri”) suatu tumbuhan, dalam
hal ini tidak lain daripada “menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat
dalam sistem klasifikasi”. Istilah identifikasi sering juga digunakan dengan istilah
“determinasi”. Mempertimbangkan hal tersebut di atas tentang penyebaran, potensi dan
manfaat tumbuhan paku hingga belum lengkapnya data, hal tersebut berarti
inventarisasi terhadap tumbuhan paku belum selesai dilaksanakan bahkan masih banyak
yang belum terungkap. Oleh karena itu, perlu dilakukan inventarisasi tumbuhan paku
sebagai kekayaan alam yang dapat dikembangkan dan dilestarikan khususnya di
kawasan-kawasan wisata yang ada di Indonesia (Efendi et al., 2013).

Mengungkapkan atau melakukan identifikasi suatu tumbuhan selalu ada dua


kemungkinan yang dihadapi yaitu:

a. Tumbuhan yang diidentifikasi belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan. Untuk
identifikasi tumbuhan yang belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan maka
diidentifikasi, dan dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1) Menanyakan identitas tumbuhan yang tidak dikenal kepada seseorang yang
dianggap ahli dan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan.
2) Mencocokkan dengan spesimen herbarium yang telah di identifikasikan.
3) Mencocokkan dengan candra dan gambar-gambar yang ada dalam buku-buku flora
atau monografi.
b. Tumbuhan yang diidentifikasi sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan. Untuk
identifikasi tumbuhan yang sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, dapat dilakukan
dengan beberapa cara:
1) Membuat candra atau deskripsinya.
2) Membuat ciri-ciri diagnostiknya.
3) Penetapan kategori spesimen yang tidak boleh menyimpang dari ketentuan-ketentuan
yang berlaku, seperti yang tercantum dalam KITT (Kode Internasional Tatanama
Tumbuhan)

2.3 Faktor Habitat


Habitat dapat didefinisikan sebagai tempat di mana spesies tertentu hidup dan
berkembang dengan kata lain habitat adalah rumah bagi suatu organisme, alamatnya.
Ikan, misalnya, hidup di air dan itulah sebabnya kita mengatakan bahwa habitat mereka
adalah perairan. Cacing tanah, di sisi lain, hidup di bawah tanah, yang merupakan
habitat mereka. Habitat sebagai faktor lingkungan tempat tinggal makhluk hidup dalam
melaksanakan kehidupannya akan memengaruhi kehidupan tumbuh-tumbuhan dan
makhluk lainnya. Misalnya air, bahan-bahan mineral dan nutrien, serta cahaya matahari
adalah faktor abiotik yang berguna untuk proses sintesis. Hasil fotosintesis yang berupa
karbohidrat dapat dimanfaatkan pula oleh makhluk hidup lain sebagai sumber energi.
Hewan dapat hidup di laut, air tawar, kutub, dan padang pasir (Rahman dan Dewi,
2016).

2.4 Peran dan Manfaat Tumbuhan

Tumbuhan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia


sebagai berikut:

1. Yang paling penting peran tanaman dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
pemasok oksigen untuk semua makhluk hidup di bumi.
2. Tanaman juga merupakan komponen penting ekosistem, terutama di hutan.
3. Peran makanan di lapangan antara lain yang direncanakan sebagai makanan atau
makanan. Sayur bagian yang dapat digunakan untuk bahan makanan termasuk batang,
daun, bunga, buah-buahan dan biji-bijian. Contoh tanaman yang digunakan Batangya
adalah: sagu, tebu, dan enau (aren). Contoh tanaman menggunakan daun: bayam, kale,
Melinjo, selada. Contoh tanaman yang digunakan bunga: kubis, kubis, Turi. Contoh
tanaman yang digunakan: jeruk, jambu biji, apel. Contoh tanaman yang digunakan bibit:
kacang, kedelai, jagung. Antara lain Klaver, Jangung, singkong dan kentang.
4. Peran dalam bidang contoh anggota Plantae digunakan adalah kapas dan rami.
5. Peran Dewan di lapangan, antara lain, Plantae digunakan untuk bahan bangunan seperti
pohon jati. Rotan juga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga.
6. Peran daerah obat-obatan misalnya Marchantia polymorpha digunakan untuk mengobati
radang hepatitis atau peradangan hati, Rane dapat digunakan untuk mengobati luka,
dapat diobati dengan Ginkgo Biloba pusing, jambu biji dapat mengobati diare, dan
sebagainya. Bahan obat. Tanaman yang digunakan untuk bahan obat meliputi: daun
sirih untuk obat Itch-Gatar, akar alang-alang untuk mengobati panas. Bark dari kina
untuk mengobati penyakit malaria. Buah mentimun untuk menurunkan tekanan darah
tinggi. Bunga Melati untuk mengobati demam. Kumis daun kucing untuk mengobati
batu ginjal. Daun macet dan macet dan memiliki panas yang lebih rendah. Daun Kelor
mengobati panas dan demam. Tinggalkan LANDEP untuk mengobati rematik. Jintan
daun untuk batuk, Mules, dan afts untuk mengobati.
7. Peran industri, seperti berbagai jenis tanaman direndam dalam bahan baku industri
seperti biji kopi, coklat, daun teh, kelapa sawit, tebu dan kedelai. Bahan baku industri.
Contoh bahan baku industri yang berasal dari tanaman termasuk: karet getah untuk
membuat Ban, jus pinus untuk membuat terpentin di industri cat. Kelapa sawit
digunakan untuk membuat minyak goreng.
8. Peran dalam bidang tanaman hias dan spesies kerajaan Plante dapat digunakan sebagai
tanaman hias misalnya paku sarang burung, bunga Kamboja, bunga tanduk rusa PKU,
Anggrek terbuka dan sebagainya.

Dan tumbuhan juga memiliki manfaat yang banyak bagi keberlangsungan


kehidupan makhluk hidup sebagai berikut:

1. Keuntungan tanaman untuk makhluk hidup lainnya adalah seperti paru dari dunia,
tanaman sebagai elemen hijau, pada tanaman menghasilkan zat asam (O2) yang sangat
diperlukan untuk kehidupan makhluk untuk bernapas.
2. Tanaman menjadi pengatur terhadap lingkungan, vegetasi memastikan bahwa
lingkungan sejuk, nyaman dan segar.
3. Environmentalists (ekologi).
4. Alam menyeimbangkan adalah penciptaan ruang hidup alam untuk Satwayang hidup di
sekitarnya.
5. Tanaman sebagai perlindungan terhadap kondisi fisik alami di sekitarnya (angin yang
kuat, matahri terik, gas dan debu, suara dan kendaraan bermotor).
6. Manfaat tanaman untuk manusia juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan seperti
kayu. Kayu adalah suku dari tanaman yang berbeda seperti pohon jati, pohon mahoni
dan sebagainya. Selain manfaat yang dapat diambil dari batang tanaman adalah perabot
rumah tangga seperti Meja, kursi.
7.
2.5 Herbarium
2.5.1 Fungsi Herbarium
Herbarium merupakan metode pengoleksian spesimen-spesimen yang
telah diawetkan dan disimpan dalam kurun waktu tertentu. Herbarium dapat
dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mentakrifkan takson tumbuhan,
herbarium juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk para ahli bungan
atau ahli taksonomi. Arti lain dari herbarium adalah bukti autentik berupa
spesimen tumbuhan yang berfungsi sebagai acuan untuk mengidentifikasi
tanaman (Esa et al., 2016).

2.6 Pembagian Herbarium

2.6.1 Herbarium Basah

Herbarium basah merupakan awetan dari suatu hasil eksplorasi yang


sudah diidentifikasi. Spesimen tumvuhan yang telah diawetkan disimpan dalam
suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan komposisi yang
berbeda-beda. Herbarium basah adalah bagian material herbarium (bunga atau
buah lunak berdaging) yang disimpan di dalam botol dengan menggunakan
alkohol 70% (Girmansyah, 2018).

2.6.2 Herbarium Kering

Herbarium yang dapat dijadikan sebagai madia pembelajaran adalah


herbarium kering. Herbarium kering merupakan hasil pengawetan spesimen
tumbuhan dengan cara dikeringkan dan bisa disebut juga dengan spesimen
herbarium kering (Mertha et al., 2018)
BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dalam rangka Kuliah Lapangan ini dilaksanakan pada hari Jum’at-
Minggu, tanggal 19-21 November 2021. Di mulai dari pukul 07.30 WIB sampai dengan
selesai. Bertempat di kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, Pesawaran,
Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang di perlukan dalam praktikum ini yaitu sebagai berikut:

1. Gunting tanaman
2. Etiket
3. Kantong kemplang ukuran 5kg
4. Koran dan buku gambar A3
5. Tali rafia
6. Kardus
7. Bambu
8. Karung
9. Jarum dan benang jahit
10. Oven

Adapun bahan yang digunakan untuk praktikum yaitu sebagai berikut:

1. Metanol
2. Sampel tanaman yang telah di dapat.

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Herbarium

Cara kerja dalam mengherbarium suatu sampel tumbuhan yaitu sebagai berikut:

1. Disiapkan alat dan bahan


2. Melakukan pengambilan sampel dengan ukuran panjang 30cm dari pangkal
tumbuhan. Untuk habitus pohon 30cm dari pangkal ranting sedangkan untuk
perdu dan herba diambil beserta akarnya.
3. Sampel yang telah diambil di semprot atau di siram menggunakan metanol dan
dibungkus menggunakan koran agar sampel tetap segar saat di bawa ke
laboratorium untuk dilakukan pengovenan.
4. Lapisi sampel bagian atas dan bawah menggunakan kardus dan jepit dengan
bambu agar sampel aman dan tetap rapi.
5. Sesampai di laboratorium oven sampel dengan menggunakan suhu 50℃ dan
kelembapan 100% hingga kering.
6. Jahit sampel yang sudah mengering di atas buku gambar A3 yang telah di
potong, jahit sampel di bagian batangnya dengan rapi.
7. Beri etiket atau label nama pada setiap sampel dan dimasukkan kedalam kantong
kemplang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Herbarium
4.1.1. Coffea sp
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Family  : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : Coffea robusta Lindl.Ex De Will
Nama Umum : Kopi Robusta
Deskripsi
Coffea robusta Lindl.Ex De Will merupakan salah satu hasil komoditi
perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman
perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa negara. Salah satu
kandungan senyawa dalam kopi adalah kafein. Kafein merupakan suatu senyawa
berbentuk kristal. Penyusun utamanya adalah senyawa turunan protein disebut dengan
purin xantin. Menurut Rahardjo (2012), menyatakan bahwa jenis kopi arabika (Coffea
arabica) dan kopi robusta (Coffea robusta) adalah spesies yang paling banyak
dibudidaya.
Coffea robusta Lindl.Ex De Will adalah tanaman yang termasuk dalam family
Rubiaceae dengan menunjukkan ciri umum berupa tumbuhan berkayu, memiliki daun
majemuk, terdapat daun penumpu yang terletak antara tangkai daun, bunganya berada
di ketiak, dan bunganya berkelamin dua. Menurut Zahrina et al. (2017), menyatakan
bahwa Rubiceae merupakan tumbuhan berupa pohon, perdu, atau herba kadang-kadang
memanjat. Rubiaceae memiliki ciri khas yaitu pada buahnya terdapat aroma yang
memiliki daya tarik.

4.1.2 Lonicera alpigena L


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Dipsacales
Family  : Caprifoliaceae
Genus : Lonicera
Spesies : Lonicera alpigena L
Nama Umum : Alpine Honeysuckle
Deskripsi
Lonicera alpigena dikenal sebagai alpine honeysuckle adalah spesies lonicera
yang berasal dari hutan dipegunungan Eropa Tengah dan Selatan. Kadang
dibudidayakan sebagai tanaman hias diluar daerah asalnya. Ini tanaman semak gugur
yang tingginya rendah dan diakhir musim panas menghasilkan buah-buahan merah
cemerlang yang tidak dapat dimakan dan menyerupai ceri. Menurut Rocha et al.
(2014) tumbuhan ini dapat bertahan dilingkungan yang sejuk seperti didaerah
pegunungan.
Lonicera alpigena tersebar di Eropa dan timur Jauh dari Sakhalin hingga
Kepulauan Jepang. Meskipun populasi di Timur Jauh telah diberlakukan sebagai
spesies terpisah L.glehnii F. Schmidt, Hara (2006) memperlakukan populasi ini
sebagai subspecies L. alpigena karena perbedaan antara penduduk Eropa dan Timur
Jauh tidak begitu mencolok. Berdasarkan Japanase Ministry Of the Environment
(2015) Lonicera alpigena subspesies glehnii terdaftar sebagai tanaman “terancam
punah” dalam buku data merah spesies tanaman Jepang dan merupakan perwakilan
dari flora unik yang terbentuk didekat gua angin.

4.1.3 Gnetum gnemon

Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisi : Gymnospermae
Kelas : Gnetinae
Ordo : Gnetales
Family  : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Nama Umum : Melinjo
Deskripsi

Gnetum gnemon merupakan tumbuhan tahunan berbiji terbuka berbentuk pohon


yang berasal dari AsiaTtropik, Melanesia, dan Pasifik Barat. Tanaman ini memiliki
nama umum yaitu melinjo. Melinjo memiliki akar tunggang yang mampu menembus
tanah sedalam 3-5 meter. Batangnya sangat kokoh dan besar sehingga dapat di
manfaatkan sebagai bahan bangunan rumah, kursi dan meja. Mempunyai daun tunggal
berbentuk lonjong (oval) yang terdiri dari helaian dan tangkai daun serta memiliki
tulang daun yang menyirip. Melinjo memiliki bunga tidak sempurna yang berada di
ketiak daun. Biji melinjo tidak terbungkus oleh daging melainkan terbungkus kulit
bagian luar. Menurut Lestari dan Muharfiza (2015) berpendapat bahwa daerah tumbuh
tanaman ini, dapat tumbuh pada daerah 0-1200 m dpl. Melinjo dapat dijadikan
komoditas pangan karna mengandung banyak manfaat, seperti menurunkan kadar asam
urat, mengelola kadar gula dalam darah, meningkatkan daya tahan tubuh dan menangkal
radikal bebas. Menurut Kato et al. (2009) berpendapat bahwa biji melinjo terbukti
berkhasiat sebagai anti mikroba terhadap mikroorganisme makanan dan enterobakteri.

4.1.4 Myristica fragrans


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Family : Myristicaceae
Genus : Myristica
Spesies : Myristica fragrans
Nama Umum : Pala
Deskrisi
Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari
kepulauan Banda dan Maluku. Daging pala dinamakan myristicae fructus cortex Bentuk
pohon pala,berpenampilan indah tinggi 10 – 20 m, menjulang tinggi ke atas dan ke
pinggir,mahkota pohonnya meruncing, berbentuk pyramida lonjong dan bulat dengan
percabangan relative teratur. Dedaunan yang rapat dengan letak daun yang berselang
seling,bentuk da terdiri dari bulat memanjang , warna daun terdiri dari hijau dan hijau
tua. Menurut Leungoh et al. (2020) di dalam bakal buah terdapat bakal kulit biji dan
bakal biji.bentuk buah pala terdiri dari bulat dan panjang, bentuk biji bulat dan bulat
panjang, warna fuli merah, warna daging buah putih, warna kulit buah kuning, rata-rata
berat segar buah tertinggi terdapat di Balane (59,41 g), rata-rata berat biji tertinggi
terdapat diMalamenggu (9,90 g), rata-rata berat segar fuli tertinggi terdapat di Lesabe
(1,73 g). Menurut Suyono et al. (201). Tanaman Pala termasuk golongan tanaman
berjenis kelamin tunggal,meskipun terdapat pula tanaman berjenis kelamin
ganda.Bermah dua,memiliki perbedaan yang jelas antara pohon betina dan pohon
jantan.Tanaman pala betina ditandai dengan pertumbuhan cabangnya secara
horizontal.sedangkan tanaman Pala jantan di tandai dengan cabang-cabangnya yang
mengarah keatas membuat sudut lancip dengan batangnya.

4.1.5 Dalbergia latifolia


4.1.5 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Dalbergia
Spesies : Dalbergia latifolia
Nama Umum : Sonokeling
Deskripsi
Dalbergia latifolia atau Sonokeling adalah jenis pohon penghasil kayu keras
dari suku Fabaceae. Pohonnya berukuran sedang hingga besar dengan tinggi mencapai
20-40 meter. Batangnya bisa memiliki diameter hingga 1,5meter dengan warna kulit
bagian luarnya yaitu berwarna abu-abu kecoklatan dengan alur pecah-pecah membujur.
Daunnya majemuk menyirip gasal, bentuknya lebar dan berwarna hijau di bagian atas
dan keabu-abuan di sisi bawahnya. Menurut Sukhadiya et al. (2020) menyatakan bahwa
Dalbergia latifolia mempunyai daun yang panjangnya mencapai 10-3- cm dengan 5-7
daun yang memiliki bentuk berbeda. Habitat alami pohon Sonokeling adalah hutan
lembap dengan solum tanah yang dalam. Curah hujan yang baik untuk pertumbuhannya
adalah 750 hingga 5000 mm per tahun dengan drainase yang baik. Pohon ini sangat
cocok tumbuh dilokasi yang terletak pada ketinggian 500meter dpl. Menurut Sukhadiya
et al. (2020) menyatakan bahwa Dalbergia latifolia merupakan tumbuhan asli dari
India, Indonesia, dan sering ditemui di hutan musim.

4.1.6 Isotoma longiflora (L) C. presl


Klasifikasi
Kingdom : Plantea
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Campanulatae
Family : Campanulaceae
Genus : Isotoma
Spesies : Isotoma longiflora (L) C. presl
Nama Umum : Kitolod
Deskripsi
Kitolod (Isotoma longiflora) merupakan salah satu spesies tanaman obat yang
tumbuh liar, biasanya tumbuh dipinggiran selokan, di sela batu-batuan yang lembab.
Menurut Smith (2001) menyatakan bahwa Kitolod ini berkhasiat menyembuhkan sakit
mata, katarak, rabun, tumor mata, mata minus, dan plus. Hal ini dapat terlihat dari
kandungan kimia di dalamnya yaitu senyawa alkohol yakni lobelin, lobelamin, dan
isotomin. Daunnya mengandung alkoloid, saponin, flavonoid dan polifenol. Titik getah
tanaman mengandung racun tetapi bagian tanaman lain memiliki efek anti radang atau
anti inflamasi, anti kanker atau antineoplasma, menghilangkan nyeri serta menghentikan
pendarahan. Tanaman Kitolod akan tumbuh baik jika di tanam di daerah yang lembab
dan penggunaan air kapasitas lapang akan memberi hasil yang tinggi dibanding dengan
pengurangan air. Menurut Aqil et al. (2013) menyatakan bahwa tanaman yang
mengalami kekurangan kebutuhan air pertumbuhan tingginya terhambat sehingga
tanaman menjadi kerdil. Namun tanaman yang kebutuhan air nya tercukupi maka
pertumbuhan tingginya akan meningkat.

4.1.7 Solanum diphyllum


Klasifikasi
Kingdom : Plantea
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanes
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum diphyllum
Nama Umum : Terong-terongan
Deskripsi
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan di Taman Hutan Raya Wan Abdul
Rachman dapat diketahui ciri morfologi dari tanaman Solanum diphyllum yaitu tanaman
perdu, tegak tinggi mencapai 1-2meter. Menurut Hariri dan irsyam (2017) menyatakan
bahwa tanaman ini meiliki bentuk batang membulat, padat, hijau-ungu kecoklatan,
berbulu baliq pendek, berlenti sel, ranting muda bersudut. Solanum diphyllum memiliki
daun berseling, soliter atau berpasangan pada ranting, daun duduk atau bertangkai
1sampai 1,5cm, helaiannya menjorong hingga membundar telur sungsang, pangkal
membaji. Perbungaan tandan, berhadapan dengan daun, panjangnya 5-25mm warna
ungu kecoklatan, lurus tidak bercabang. Daun kelopak berkuping 5, berlekatan
menyerupai kupula, warna hijau pucat, panjang 1-5mm. Daun mahlota berjumlah 5,
berlekatan, berbentuk bintang, berwarna putih kekuningan, panjang mencapai 2-5mm.
Benang sari berjumlah 5, saling bebas berhadapan dengan dau mahkota. Tangkai sari
pendek, berwarna hijau kekuningan dengan kepala sari melekat pada pangakl,
panjangnya mencapai 1-2mm. Putiknya berjumlah 1 dengan panajng 14-6mm berwarna
putih. tumbuhan yang bertipe evegreen ini dapat tumbuh dan berbunga sepanjang tahun
dengan munculnya buah pada bulan Maret. Pola berbunga sepanjang tahun pada marga
Solanum didukung oleh kondisi cukup air dan suhu optimal. Pada kondisi tercekam
kekeringan dan suhu rendah, perbungaan akan mulai terhambat.

4.2 Insecta
4.2.1 Danaus plexippus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kela : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family  : Danaidae
Genus : Danaus
Spesies : Danaus plexippus
Nama Umum : Kupu-Kupu Raja Jantan
Deskripsi
Kupu-kupu merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang harus dijaga
kelestariannya. Kupu-kupu memiliki nilai penting bagi manusia maupun lingkungan
antara lain, nilai ekonomi, ekologi, estetika, pendidikan, konservasi dan budaya.
Danaus plexippus adalah jenis kupu-kupu yang termasuk ke dalam family Danaidae.
Kupu-kupu ini memakan tanaman perdu tahunan. Menurut Glassberg (2001),
menyatakan bahwa sebagian besar jenis kupu-kupu, khususnya kupu-kupu jantan
berkumpul di pasir atau tanah lembab, untuk menghisap garam mineral dan air.
Makanan kupu-kupu berupa serbuk sari dan nektar. Kedua makanan ini
merupakan jenis makanan yang paling umum dan sering dikonsumsi oleh serangga jenis
ini. Nektar menjadi salah satu makanan kupu-kupu karena memiliki banyak nutrisi
penting dan kandungan gula yang memberikan energi pada kupu-kupu secara instan.
Menurut Lestari et al. (2018), menyatakan bahwa kupu-kupu memilih tumbuhan
sebagai pakan, hinggap maupun inang berdasarkan interaksi antara kupu-kupu pada
tumbuhan begitu pula sebaliknya. Kupu-kupu akan tertarik mendatangi bunga sebagai
sumber nektar atau makanannya berdasarkan tiga karakteristik yaitu bentuk bunga,
warna, dan aroma.

4.2.2

Anda mungkin juga menyukai