TESIS
Oleh
ASAARO TELAUMBANUA
137030002/BIO
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains
dalam Program Studi Magister Biologi Pada Program Pascasarjana
Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Oleh
ASAARO TELAUMBANUA
137030002/BIO
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Menyetujui
Komisi Pembimbing,
Pembimbing I Pembimbing II
Sebagai sivitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan
di bawah ini :
Asaaro Telaumbanua.
DATA PRIBADI
DATA PENDIDIKAN
SD : SD Negeri No. 070987 Fadoro Tamat : 1989
SMP : Sekolah Teknik Gunungsitoli Tamat : 1992
SMA : SMA Negeri 3 Gunungsitoli Tamat : 1995
Strata-1 : IKIP Gunungsitoli Tamat : 2003
Strata-2 : Program Pascasarjana FMIPA USU Tamat : 2015
Asaaro Telaumbanua.
Halaman
KATA PENGANTAR i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Pengetahuan Etnobotani 4
2.2 Kearifan Pengobatan Tradisional Suku Nias 4
2.3 Tumbuhan Obat 5
2.4 Pemanfaatan Tumbuhan Obat 6
2.5 Gambaran Asal-usul Suku Nias 8
2.6 Leluhur Orang Nias Dalam Cerita Lisan 9
2.7 Penelitian Suku Nias Secara Genetika 9
BAB III. METODE PENELITIAN 11
3.1 Deskripsi Area Penelitian 11
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 11
3.3 Desain Penelitian 11
3.3.1 Persiapan Penelitian 11
No Judul Halaman
No Judul Halaman
No Judul Halaman
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
a. Kebenaran Bahan
Secara morfologi tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, bunga, biji, dan
buah. Bila akar atau rimpang yang digunakan, perhatikan pertumbuhannya telah
terhenti dan mengering di atas permukaan tanah. Bila daun yang digunakan,
petiklah daun yang tidak terlalu muda atau tua. Bila yang digunakan herba secara
keseluruhan, cabut tanaman bila fase bunga mulai muncul. Bila yang digunakan
kulit kayu, perhatikan bila pertumbuhannya telah maksimal, dan bila yang
digunakan biji, petik buah yang telah masak sempurna (Yayasan Pusaka Nias,
2010). Keberagaman jenis tumbuhan obat kadang kala sulit untuk dibedakan satu
dengan yang lain, sehingga kebenaran dan ketepatan bahan sangat menentukan
tercapai atau tidaknya efek terapi yang diinginkan. Sebagai contoh Lempuyang
emprit (Zingiber amaricans) dan Lempuyang gajah (Zingiber zerumbet)
berkhasiat sebagai penambah nafsu makan sedangkan Lempuyang wangi
(Zingiber aromaticum) memiliki khasiat sebagai pelangsing (Sastroamidjojo,
2001)
c. Ketepatan Dosis
Pemanfaatan tumbuhan obat sama halnya dengan penggunaan obat kimia,
tetap ada dosis yang harus dipatuhi. Contoh Gambir (Uncaria gambir) dapat
mengobati diare jika ukurannya kurang dari ibu jari, tetapi jika dosis
pemakaiannya melebihi maka dapat menyebakan efek lain menyulitkan pasien
buang air besar selama berhari-hari. Informasi ini dapat memberi pelajaran bagi
masyarakat bahwa mengkonsumsi obat tradisional memiliki efek samping jika
tidak mematuhi aturan pemakaiannya (Munawwarah, 2012).
IBU SIRICI
MITOSKAN
Orang Nias
sekarang
METODE PENELITIAN
∑C-∑B
D2 = X 100 %
∑C
∑B-∑A
D2 = X 100 % (Rugayah et al., 2004)
∑C
Dimana :
D1 = Degradasi pengetahuan kelompok umur C terhadap kelompok umur A
D2 = Degradasi pengetahuan kelompok umur C terhadap kelompok umur B
D1 = Degradasi pengetahuan kelompok umur B terhadap kelompok umur A
Σ A = Manfaat tumbuhan yang diketahui oleh kelompok umur A (15-29 tahun)
Σ B = Manfaat tumbuhan yang diketahui oleh kelompok umur B (30 49 tahun)
Σ C = Manfaat tumbuhan yang diketahui oleh kelompok umur C ( ≥ 50 tahun).
No Organ yang
Famili Spesies Nama Umum Nama Lokal Manfaat Cara Pemanfaatan
digunakan
1 Apiaceae Apium graveolens Siladri Siladiri Daun Obat hipertensi Daun seladri 9 helai, daun belimbing sesenggam,
dicuci bersih, ditambahkan air secukupnya, diperas,
disaring lalu hasil sarinya diminum 1 kali sehari, dan
bila sembuh dapat dihentikan
2 Acanthaceae Andrographis Kanine Daun Obat malaria Tumbuhan kanine dicabut bersama akar secukupnya,
paniculata daun lanang segenggam, kulit lanang selembar telapak
tangan, dan akar lanang secukupnya, dicuci bersih,
ditambahkan air secukupnya, direbus kemudian airnya
diminum 1 kali sehari (sore) bila sembuh dapat
dihentikan.
Obat ginjal Daun kanine, daun, kulit dan akar Lanang sekukupnya,
dicuci bersih, ditambahkan air secukupnya, direbus lalu
diminum 3 kali sehari, bila sembuh dapat dihentikan
3 Barleria rionitis Afore hili Daun Obat penawar Afore hili 5 pucuk, daun pulutan 5 lembar, dicuci
racun bersih, ditambahkan air sedikit, diperas, disaring lalu
hasil sarinya diminum 1 kali sehari bila sembuh dapat
dihentikan.
4 Graptophylum Wungu Nazalõ’u Daun Obat maag Daun wungu 5 atau 7 lembar, dicuci bersih,
pictum ditambahkan air sedikit, diperas, disaring lalu hasil
sarinya diminum 3 kali sehari, bila sembuh dapat
dihentikan.
Obat bengkak Daun wungu dioles minyak makan, dipepes dibara api
ditunggu sampai panas lalu ditempel pada bagian
tubuh yang bengkak.
5 Justicia Gandra rusa Lio-lio Daun Obat demam Daun gandra rusa 3 atau 5 pucuk, dicuci bersih,
gendarussa ditambahkan air sedikit, diperas, disaring lalu hasil
sarinya diminum 2 kali sehari.
Obat asam urat Daun gandra rusa segenggam, dicuci bersih
ditambahkan air sedikit, diperas, disaring lalu hasil
sarinya diminum 1 kali sehari, bila sembuh dapat
dihentikan.
6 Arecaceae Cocos nucifera Kelapa Ohi Buah Obat hipertensi Air kelapa muda sebagai bahan larutan pada tumbuhan
suruhan untuk obat hipertensi.
7 Asteraceae Ageratum Babandotan Sõfõ – Sõfõ Seluruh Obat demam Tumbuhan Sõfõ-sõfõ dicabut bersama akar sebanyak 3
conyzoides bagian batang, 3 lembar daun muda ilalang, dicuci bersih,
tumbuhan ditambahkan air sedikit, diperas, disaring lalu hasil
sarinya diminum 2 kali sehari, sedangkan ampasnya
disapukan keseluruh badan anak yang sakit.
Obat sakit mata Daun Sõfõ-sõfõ 3 lembar diperas lalu hasil sarinya
diteteskan pada mata pada pagi hari, bila sembuh dapat
dihentikan.
8 Blumea Sembung Gomboyu Daun Obat malaria Daun sembung 3 lembar, daun pepaya 1 lembar, dicuci
balsamifera bersih, diperas, disaring lalu hasil sarinya diminum 3
kali sehari, bila sembuh dapat dihentikan
9 Elephantopus Tapak liman Ambala danõ Seluruh Obat ginjal Kumis kucing secukupnya, Tapak liman dicabut
scaber bagian bersama akar secukupnya, dicuci bersih, ditambahkan
tumbuhan air secukupnya, direbus lalu airnya diminum 3 kali
sehari, bila sembuh dapat dihentikan.
10 Eupatorium Kono-kono Daun Obat mencret Daun muda kono-kono 3 pucuk, daun muda singkong
odoratum 3 pucuk, dicuci bersih, ditambahkan air sedikit,
diperas, disaring lalu hasil sarinya diminum 2 kali
sehari, bila sembuh dapat dihentikan.
25 Persea Americana Alpukat Foka Daun Obat ginjal Daun alpukat 3 lembar, dicuci bersih, diseduh di air
panas lalu airnya diminum 3 kali sehari, bila sembuh
dapat dihentikan.
26 Lamiaceae Orthosiphon Kumis kucing Sogambi mao Seluruh bagian Obat ginjal Kumis kucing secukupnya, tapak liman dicabut
aristatus tumbuhan bersama akar secukupnya, dicuci bersih,
ditambahkan air secukupnya, direbus lalu airnya
diminum 3 kali sehari, bila sembuh dapat dihentikan.
27 Leaceae Leea indica Mali-mali Daun Obat luka bakar Daun mali-mali secukupnya digiling halus lalu
dibalut sekitar luka bakar
Obat menjaga Daun mali-mali 15 lembar, daun kelor 5 tangkai,
kehamilan daun kecubung 15 lembar, dicuci bersih,
ditambahkan air secukupnya, kemudian direbus
sampai mendidih lalu airnya diminum 3 kali sehari
selama 3 hari.
28 Liliaceae Allium sativum Bawang putih Bawa safusi Umbi Obat ginjal Bawang putih secukupnya, Nenas yang tua 1 buah,
dikupas kulitnya, direbus lalu airnya diminum 1 kali
sehari, bila sembuh dapat dihentikan.
29 Malvaceae Hibiscus rosa Kembang Sõma- soma Bakal bunga Obat batuk Bakal bunga kembang sepatu 9 buah, dicuci bersih,
sinensis sepatu ditambahkan air sedikit, diperas, disaring lalu hasil
sarinya diminum 1 kali sehari, bila sudah sembuh
dapat dihentikan.
30 Urena lobata Pulutan Hefuyu,a Daun Obat penawar Daun pulutan 5 lembar, daun muda rumput gajah
racun paitan 9 lembar, cakar ayam 5 lembar, daun senggani
5 lembar, dicuci bersih, ditambahkan air sedikit,
diperas, disaring lalu hasil sarinya diminum 3 kali
seminggu, bila sembuh dapat dihentikan.
33 Melastomatac Melastoma Senggani Nduru-nduru Daun Obat penawar Daun senggani 5 lembar, pulutan 5 lembar, daun
eae candidum racun muda rumput gajah paitan 9 lembar, cakar ayam 5
lembar, dicuci bersih, ditambahkan air sedikit,
diperas, disaring lalu hasil sarinya diminum 3 kali
seminggu, bila sembuh dapat dihentikan.
34 Moringaceae Moringa oleifera Daun kelor Bulu muru Daun Obat menjaga Daun kelor 5 tangkai, daun kecubung 15 lembar,
kehamilan daun mali-mali 15 lembar, dicuci bersih,
ditambahkan air secukupnya, kemudian direbus
sampai mendidih lalu airnya diminum 3 kali sehari
selama 3 hari.
35 Moraceae Artocarpus Sukun Suku Daun Obat diabetes Daun sukun secukupnya, daun nangka secukupnya,
communis kulit langsat secukupnya daun senggani secukupnya,
daun wewe usõ secukupnya dicuci bersih, direbus
lalu airnya diminum 3 kali sehari, bila sembuh dapat
dihentikan.
36 Artocarpus Nangka Na’a Daun Obat Diabetes Daun nangka secukupnya, daun sukun secukupnya,
heterophyllus kulit langsat secukupnya daun senggani secukupnya,
daun wewe usõ secukupnya dicuci bersih, direbus
lalu airnya diminum 3 kali sehari, bila sembuh dapat
dihentikan
37 Myrtaceae Eugenia aquea Jambu air Samba Daun Obat sakit mata Daun muda jambu air secukupnya, dicuci bersih,
ditambahkan air 1 piring, diperas, disaring kemudian
mata dicelupkan pada pagi hari, bila sembuh dapat
dihentikan.
Obat serak Daun jambu air dan daun jambu mawar masing-
masing 7 lembar, dicuci bersih, ditambahkan air
sedikit, diperas, disaring lalu hasil sarinya diminum 1
kali sehari pada pagi hari.
49 Verbenaceae Vitex pinnata. Laban Manawa danõ Daun Obat luka Daun laban secukupnya, digiling halus lalu dibalut
sekitar daerah luka
50 Zingiberaceae Curcuma Kunyit Undre Rimpang Obat demam Di potong salah satu ujung rimpang kunyit, lalu
domestica dioleskan kapur sirih, dan dituliskan pada kening
anak dengan bentuk tanda (†).
Obat batuk Kunyit secukupnya dikupas kulitnya, di parut,
disaring lalu hasil sarinya ditambahkan kuning telur
kampung 1 butir, madu 1 sendok, dan gula ½
sendok, aduk selanjutnya diminum 3 kali seminggu,
bila sembuh dapat dihentikan.
51 Curcuma Temu lawak Undre gaza Rimpang Obat sesak nafas Temulawak dan kunyit secukupnya dikupas
xanthoriza kulitnya, diparut, disaring lalu hasil sarinya
ditambahkan kuning telur ayam kampung 1 butir,
madu 1 sendok, gula ½ sendok aduk selanjutnya
diminum 3 kali seminggu, bila sembuh dapat
dihentikan.
Obat batuk Temulawak secukupnya dikupas kulitnya, di parut,
disaring lalu hasil sarinya ditambahkan kuning telur
kampung 1 butir, madu 1 sendok, dan gula ½
sendok, aduk selanjutnya diminum 3 kali seminggu,
bila sembuh dapat dihentikan.
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, perdu. guadraguralis, tinggi
batang ± 120 cm, bercabang. Daun tunggal,
opposit, jorong, berombak, acuminatus,
permukaan daun hijau gelap, bagian bawah
daun kasar, panjang daun 12 - 15 cm, lebar
daun 4 – 4,5 cm, penninervis, hijau muda.
Barleria prionitis
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, batang berkayu, bercabang,
bulat, tegak, ukurannya kecil dan tingginya
mencapai ± 2 m, percabangan simpodial.
Berdaun tunggal, tipis, bentuk bulat telur,
ujung meruncing, tepi daun rata,
pertulangan menyirip, permukaan daun
mengkilat, berwarna ungu kemerahan,
panjang 10 - 15 cm, lebar 7 - 10 cm.
Graptophylum pictum
Deskripsi Tumbuhan :
Tanaman budidaya, batang tegak, bulat,
tinggi 5 - 10 m, diameter 30 - 35 cm,
permukaanya batang beralur-alur. Daun
majemuk menyirip genap, penampang
melintang pipih, panjang ±80 cm, lebar 3-4
cm, ujung daun runcing, tulang daun
sejajar, daging daun seperti perkamen tipis
tetapi cukup kaku dan permukaan daun
Cocos nucifera licin.
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar dan sebagian
dibudidayakan, herba. Batang basah, bulat,
tinggi ± 40 cm, berwarna hijau. Daun
tunggal, tipis berbulu halus, bentuk bulat
telur, agak bundar, ujung runcing, pangkal
membulat, tepi bergerigi, pertulangan
menyirip, panjang 4 - 6 cm, lebar 3 - 4 cm.
Bunga majemuk, berwarna putih.
Ageratum conyzoides
Blumea balsamifera
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, batang silindris, berwarna
hijau tua, permukaanya berambut halus
berwarna putih, tinggi ± 40 cm, jarak antar
daun sangat berdekatan sudah berkembang.
Panjang daun ± 35 cm, lebar ± 7 cm, tepi
daun berlekuk. Bunga majemuk, berwarna
merah muda hingga ungu, bunga tunggal
terlindung oleh seludung daun.
Elephantopus scaber
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, batang tegak, bersegi 4 dan
beralur, tinggi 30 – 50 cm. Daun : helai
daun berbentuk segi tiga/ bulat panjang
dengan pangkal agak membulat dan ujung
tumpul atau tegak meruncing, tepi bergigi,
mempunyai tulang daun tiga sampai lima.
panjang daun 10 - 12 cm, lebar 4 - 5 cm.
Eupatorium odoratum
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, rimpang pendek merayap,
tinggi pelepah daun 120 cm, lebar 30 cm,
Daun menyirip, elips sampai lanset,
acuminate puncak, kuning-hijau, gundul
penuh rambut. Bunga 20 sampai 30
pasangan, melekat di tangkai daun. Sorus
lurus, kadang-kadang tersambung di ujung,
spora berwarna kecoklatan-abu-abu gelap
Athyrium filix-femina coklat atau kuning
Deskripsi Tumbuhan :
Tanaman budidaya, batang berbentuk gada
panjangnya 20-30 cm. Batang dikelilingi
daun yang tersusun spiral dengan posisi
daun sejajar secara vertikal, terbentuk 3
spiral terdiri dari 15 daun. Daun
memanjang, sempit, ujung daun runcing,
panjang 60 - 80 cm, lebar daun 3 - 6 cm,
pinggir daun rata dan ada juga yang berduri.
Ananas comosus
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, batang tegak, lunak,
bergetah, tinggi 30 - 50 cm, bercabang pada
pangkalnya. Daun tunggal, bentuk lanset,
permukaan kasar, ujung meruncing,
pangkal menyempit, tepi bergigi melekuk
menyirip. Panjang daun 6 - 15 cm, lebar 2 -
3 cm, warna hijau. Bunga tegak tunggal
keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang.
Isotoma longiflora
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, liana, batang memiliki sulur
dan melilit, warna hijau sampai hitam
kemerahan. Daun tunggal, berseling, jarak
antar ruas batang 8 – 10 cm. Daun tunggal,
berwarna hijau, berbulu halus, daun
bertangkai, bentuk bulat dan pangkalnya
membentuk jantung hati, ujung daun
tumpul, tulang daun menyirip, tepi daun
Aniseia biflora rata, panjang daun 6-7 cm, lebar 6-8 cm.
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, batang bulat, memanjat dan
membelit, bertambah panjang, warna
batang hijau sampai merah kehitaman, jarak
antar ruas batang 5 - 8 cm. Daun tunggal,
berwarna hijau, letak berseling, memiliki
tangkai daun, bentuk bulat hati, ujung
tumpul, tulang daun menyirip, panjang 5-6
cm, lebar 7-8 cm, pinggir daun rata.
Ipomea triloba
Deskripsi tumbuhan :
Tumbuhan liar, batang berkayu, bulat kecil,
bercabang, tinggi ± 1,5 m. Daun tunggal,
bertangkai, tersusun berhadapan, warna atas
daun hijau tua, bagian bawah merah gelap,
bentuk jorong hingga lanset, panjang 4 - 15
cm, lebar 3 - 5 cm, helaian daun tipis, ujung
dan pangkal daun meruncing, tepi bergerigi
halus, pertulangan menyirip.
Excoecariacochinc hinensis
Manihot esculenta
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, perdu, batang berkayu,
bulat, bercabang, tinggi ± 100 cm, tumbuh
duri diketiak daun. Daun tunggal, berseling,
tangkai daun pendek, bentuk daun bundar,
ujung meruncing, tepi daun berombak,
tulang daun menyirip, panjang daun 11 - 20
cm, lebar 6 - 8 cm.
Flacourtia rukam
Deskripsi Tumbuhan :
Tanaman budidaya, batang tumbuh tegak
atau lurus, tinggi 2,5 m – 4 m, beruas-ruas,
setiap ruas terletak mata tunas yang dapat
tumbuh menjadi kuncup tanaman baru.
Daun tersusun dari pelepah daun dan helai
daun, terdapat bulu-bulu dan duri di sekitar
pelepah dan helai.
Saccharum officinarum
Cinnamomum burmannii
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, batang tegak, bulat,
berdiameter ±1 m, tinggi ± 20 m. Daun
tunggal, letak tersebar, duduk berseling,
bentuk oval sampai lonjong, panjang 10-20
cm, lebar 5-8 cm, ujung meruncing, tepi
daun rata, berwarna coklat kemerahan,
permukaan atas licin, dan permukaan
bawah sedikit kasar.
Cinnamomum partenoxylon
Deskripsi Tumbuhan :
Tanaman budidaya, tinggi batang 8 - 10 m.
Daun tunggal, bertangkai, letaknya
berdesakan di ujung ranting, bentuknya
jorong sampai bundar, tepi rata, pertulangan
menyirip, panjang daun 10-20 cm, lebar 5-
10 cm. Buahnya buni, bentuk bulat telur,
panjang 10-20 cm, warna hijau atau hijau
kuning.
Persea Americana
Orthosiphon aristatus
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, batang berkayu, bercabang,
tinggi ± 5 m. Daun majemuk, menyirip,
memiliki satu ibu tulang daun dari pangkal
sampai keujung, memiliki tangkai dari
terusan ibu tulang daun dengan arah
menyamping, titik tangkai daun berwarna
kemerahan, tepi daun bergigi. Panjang 20-
25 cm, lebar 8-10 cm. permukaan daun
Leea indica gelap, bagian bawah daun hijau terang.
Deskripsi Tumbuhan :
Tanaman budidaya, tinggi 30-50 cm, herba
tahunan, tinggi 30-50 cm, berpelepah daun.
Helaian daun mirip pita, pipih, memanjang.
Memiliki akar serabut- serabut kecil. Kulit
tipis berlapis dan berwarna putih. Umbi
terdiri dari sejumlah anak bawang.
Allium sativum
Hibiscus rosa-sinensis
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, perdu, batang berkayu,
bercabang banyak, tinggi 40-80 cm,
berambut halus. Daun tunggal, berlekuk
menjari 3,5 atau 7, panjang daun 3 - 5 cm,
lebar 3 - 5,5 cm, tepi daun bergerigi, daun
bagian atas hijau, bagian bawah hijau muda,
pangkal daun membulat, berlekuk, ujung
runcing. Bunga tumbuh diketiak daun,
Urena lobata berwarna ungu
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, tinggi batang ±15 m, bulat,
tegak, putih, sedikit bercabang,
daun majemuk, bentuk bulat telur, panjang
daun 6 - 12 cm lebar 4-6 cm, bentuk
bunga aktinomorf, jumlah dan warna
sepal dan hijau, memiliki stamen banyak,
bentuk buah buni bulat atau bulat telur,
berdiameter 4 - 6 cm dan berwarna hijau.
Khaya sinegalensis
Melastoma candidum
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, tinggi 7 - 12 m, batang
berkayu, tegak, kulit tipis, permukaan
kasar. Daun majemuk, bertangkai panjang,
berseling, beranak daun, helai daun bulat
telur, panjang 1 - 2 cm, lebar 1 - 2 cm, tipis
lemas, ujung dan pangkal tumpul, tepi rata,
pertulangan menyirip, permukaan atas dan
bawah halus.
Moringa oleifera
Artocarpus communis
Deskripsi Tumbuhan :
Tanaman budidaya, tinggi batang ± 15 m,
Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1 - 4 cm,
daun kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik
sampai jorong memanjang, panjang 8 – 10
cm, lebar 5 – 8 cm, pangkal menyempit
sedikit, daun penumpu bulat telur lancip,
pertulangan daun menyirip, permukaan
daun mengkilap, bagian bawah pucat.
Artocarpus heterophyllus
Deskripsi Tumbuhan :
Tanaman budidaya, pepohonan, batang
berkayu bercabang dan berbengkok-
bengkok, kasar, tinggi 5 - 8 m,. Daun
tunggal berhadapan, berbentuk jantung-
jorong sampai bundar telur sungsang
lonjong, panjang 15 - 20 cm, lebar 4 - 5 cm,
tepi daun rata, tangkai daun berukuran
panjang 0,5 - 1,5 mm.
Eugenia aquea
Deskripsi Tumbuhan :
Tanaman budidaya, tinggi batang 5-8 m,
diameter 50 cm, percabangan rendah dan
bertajuk padat. Daun berhadapan, bentuk
elips, mendatar sampai melengkung,
panjang 25-35 cm, lebar 10-15 cm, pangkal
membaji, ujung lancip, permukaan daun
atas hijau gelap dan bagian bawah hijau
terang, tepi daun rata.
Syzygium malaccense
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, liana, batang bulat,
bercabang, pegangan, berwarna cokelat.
Daun tunggal, berhadapan, bertangkai
pendek, bentuk daun bundar, ujung
meruncing, tepi daun rata, tulang daun
menyirip, permukaan daun hijau gelap,
bagian bawah daun hijau pucat, panjang
daun 12 – 21 cm, lebar 6 - 8 cm.
Syzygium polyanthum
Averrhoa blimbi
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, batang basah, bulat,
bercabang, tinggi 20-30 cm, warnanya
batang hijau pucat. Daun tunggal, berseling,
bentuk bundar telur, ujung meruncing,
pangkalnya membentuk jantung, tepi rata,
panjang 1,5-3 cm, lebar 1,5-2 cm,
permukaan daun hijau pucat mengkilap,
bagian bawah daun berwarna hijau muda.
Peperomia pellucida
Deskripsi Tumbuhan :
Tanaman budidaya, liana, batang memanjat
dan merambat, bercabang, panjang batang 6-
10 m. Daun tunggal, bulat lonjong, tepi rata,
panjang 5 - 8 cm, lebar 3-5 cm, letak daun
berselang-seling, bertangkai, pangkal
berbentuk jantung dan ujung meruncing.
Permukaan daun licin berwarna hijau terang,
daun bagian bawah berwarna hijau gelap.
Piper betle
Axonopus compressus
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, tumbuh berumpun, tinggi
30 - 90 cm. Akar rimpang, menjalar, batang
berbentuk silindris, diameter 2 - 3 mm,
daun hijau, bentuk pita, panjang 50 - 80 cm,
lebar 1 - 2 cm, ujung daun meruncing, tepi
rata, pertulangan sejajar, permukaan atas
halus, permukaan bawah kasap (scaber).
Imperata cylindrical
Deskripsi Tumbuhan :
Tanaman budidaya, tinggi batang 1 - 3 cm,
tegak, bulat, percabangan simpodial, warna
cokelat pucat. Daun tunggal, berhadapan,
bentuk lonjong, tepi rata, pangkal bulat,
ujung meruncing, panjang 8 - 13 cm, lebar
5 - 7 cm, warna hijau. Bunga majemuk,
bentuk lonceng diketiak daun, panjang ± 5
cm, mahkota 5 helai berbentuk lonjong.
Uncaria gambir
Selaginella doederleinii
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, tinggi batang 2 - 3 m.
silindris, tegak, bagian dalam solid, ujung
cabang berbulu. Daun tunggal, bertangkai
pendek, warna hijau, panjang 15 - 20 cm,
lebar 10 - 15 cm, helaian daun agak tebal,
bentuk lonjong, ujung runcing, pangkal
tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip,
permukaan kasar berwarna hijau tua.
Datura suaveolens
Deskripsi Tumbuhan :
Tumbuhan liar, batang berkayu, keras,
kasar, berwarna coklat, tinggi ± 15 m,
diameter batang 35 - 50 cm, mempunyai
banyak cabang yang tidak lurus/bengkok
serta tidak teratur. Duduk daun berhadapan,
3 - 5 daun, Bentuk daun bundar, ujung dan
pangkal daun meruncing, tepi daun rata,
panjang 8 - 15 cm, lebar 4 - 6 cm.
Vitex pinnata
Deskripsi Tumbuhan :
Tanaman budidaya, batang berupa rimpang
beruas-ruas, bercabang, berwarna coklat tua
tinggi mencapai ± 60 cm. Memiliki pelepah
daun yang tegak saling bertumpang tindih,
hijau tua. Daun bundar memanjang sampai
lanset, memiliki ibu tulang daun, tepi daun
rata, helai daun 2-9, berwarna hijau tua,
panjang 30-50 cm, lebar 8-10 cm
Curcuma xanthoriza
5.1 Kesimpulan
1. Persepsi dan pengetahuan masyarakat Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa untuk
kelompok usia ≥ 50 tahun tentang pemanfaatan tumbuhan, mengetahui jenis,
dan cara meramu tumbuhan obat dalam kehidupan sehari-hari sangat tinggi.
2. Diketahui 30 famili dari 51 spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh
masyarakat Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa. Famili yang paling banyak
dimanfaatkan adalah Asteraceae, Acanthaceae, Myrtaceae, Convolvulaceae,
dan Lauraceae.
3. Organ tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun sebanyak 38
spesies, seluruh bagian tumbuhan 4 spesies, bagian rimpang dan buah 2
spesies, dan yang lainnya masing-masing 1 spesies.
4. Nilai indeks kepentingan budaya tertinggi adalah Kelapa (Cocos nucifera)
dengan nilai 35, diikuti dengan Kunyit (Curcuma domestica), dan Pepaya
(Carica papaya ) dengan nilai 25 dan 20.
5. Kelompok usia A (15-29) tahun mengalami degradasi pengetahuan tentang
pemanfaatan tumbuhan obat sebesar 57,14 % terhadap kelompok usia C
( ≥ 50) tahun.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui metabolik sekunder
yang dikandung tiap-tiap jenis tumbuhan dengan harapan dapat
dikembangkan menjadi obat nasional yang bermanfaat untuk bangsa.
2. Diharapkan kepada Pemerintah daerah untuk selalu mendorong masyarakat
membudidayakan tumbuhan obat melalui tanaman obat keluarga (TOGA)
guna menjaga kesehatan keluarga.
Duha, N. 2008. Sowanua dan Nadaoya Manusia Pertama Penghuni Pulau Nias?,
diunduh dari http://mediawarisan.wordpress.com/10/05/2014
Hastuti. S. D., Tokede. M.J dan Maturbongs. R.A. 2002. Tumbuhan Obat menurut
Etnobotani Suku Biak. Beccariana 4 (1) : 20-40.
Hammerle, J. 2007. Nias: Antara Budaya Batu dan Ono Niha, National
Geographic Indonesia. diunduh dari http://unesdoc.unesco.org/
25/04/2014.
Indo Asian News Service 2002. Kelapa Muda Untuk Jantung. Smc/cn02.
http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/diunduh 30/11/2014.
Kennerknecht, I., Johannes M.H, and Roger M.B. 2012. The Peopling of Nias,
from the Perspective of Oral Literature and Molecular Genetic Data.
http://www.kennerknecht et al Nias 2012 offprint.pdf/ diunduh
30/10/2014.
Manalu., Ida., Pangaribuan., Lawolo, dan Handayani. 2012. Etnik Nias Desa
Hilifadölö, Kecamatan Lölöwa’u Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Balitbangkes. Kemenkes RI.
Nasution, R.E. 1992. Prosiding Seminar dan Loka Karya Nasional Etnobotani.
Departement Pendidikan dan Kebudayaan RI-LIPI. Perpustakaan
Nasional RI. Jakarta.
Rasna, I.W, 2010. Pengetahuan Dan Sikap Remaja Terhadap Tanaman Obat
Tradisional Di Kabupaten Buleleng Dalam Rangka Pelestarian
Lingkungan : Sebuah Kajian Ekolinguistik. Jurnal Bumi Lestari, Volume
10 No. 2, Agustus 2010. hlm. 321 – 332
Suli, A.M., Priyo, P., Sumarto, W. 2012. Eksistensi Pemanfaatan Tanaman Obat
Tradisional (TOT) Suku Serawai Diera Medikalisasi Kehidupan. Jurnal
Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan. Universitas
Bengkulu. Vol 1. Desember 2012
Suryana, Y., Iskandar, J., Supratman, U. 2014. Studi Pengetahuan Lokal Tanaman
Obat Pada Agroekosistem Pekarangan Dan Dinamika Perubahannya Di
Desa Cibunar Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang-Jawa
Barat. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik. Universitas
Padjadjaran, Bandung. Vol. 16, No. 1, Maret 2014: 19 - 25
Winarti, C. dan N. Nurdjanah. 2005. Peluang Tanaman Rempah dan Obat sebagai
Sumber Pangan Fungsional. Jurnal Litbang Pertanian 24(2): 47-55
Yusro., Fathul. 2010. Rendemen Ekstrak Etanol Dan Uji Fitokimia Tiga Jenis
Tumbuhan Obat Kalimantan Barat. 29. http://jurnal.untan.ac.id. diunduh
24/04/2014.
N N N
1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10%
10 10 10 10 280 197 115 138 2800 537 310 247
15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248
20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251
25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254
30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255
35 33 32 31 360 134 177 155 5000 586 326 257
40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259
45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261
50 47 44 42 420 157 191 165 8000 613 334 263
55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263
60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263
65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266
70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267
80 71 65 62 600 315 221 187 40000 663 345 269
85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269
90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270
95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270
100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270
110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270
120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270
130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270
140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270
150 122 105 97 1050 414 265 217 400000 662 348 270
160 129 110 101 1100 427 270 221 450000 663 348 270
170 135 114 105 1200 440 275 224 500000 663 348 270
180 142 119 108 1300 450 279 227 550000 663 348 270
190 148 123 112 1400 460 283 229 600000 663 348 270
200 154 127 115 1500 469 286 232 650000 663 348 270
210 160 131 118 1600 477 289 234 700000 663 348 270
220 165 135 122 1700 485 292 235 750000 663 348 271
230 171 139 125 1800 492 294 237 800000 663 348 271
240 176 142 127 1900 498 297 238 850000 663 348 271
250 182 146 130 2000 510 301 241 900000 663 348 271
260 187 149 133 2200 520 304 243 950000 663 348 271
270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000 664 349 272
BIODATA RESPONDEN
Lembaran Kuisioner.
Petunjuk :
1. Baca setiap pertanyaan dibawah ini dengan baik, kemudian beri tanda silang
(x) pada jawaban yang dipilih.
2. Saya mengharapkan jawaban dan kejujuran dari anda.
3. Jawaban yang diberikan tidak akan merugikan anda dalam bidang apapun
karena hanya merupakan data penelitian saya.
Pertanyaan,
1. Apakah tingkat pendidikan Anda?.
1. Tamat SD
2. Tamat SMP
3. Tamat SMA
4. Tamat Diploma
5. Tamat Sarjana
2. Apakah pekerjaan Anda sehari-hari?.
1. Buruh
2. Bertukang
3. Bertani
4. Pegawai swasta
5. Pegawai Negeri
Lembaran Wawancara.
Pertanyaan,
Tidak
2. Dari beberapa jenis tumbuhan obat di atas, apakah ada yang di peruntukkan
obat ibu Hamil?.
Ya
Tidak
Tumbuhan liar
Tidak
Jika Ya, sebutkan semua jenis tumbuhan obat dan cara meramunya,…………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Ya
Tidak
7. Apakah Anda mengkonsumsi obat bebas kimia yang dijual di warung, toko
obat atau apotik?.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
BIODATA RESPONDEN
Petunjuk :
Tumbuhan
No Manfaat sebagai obat
Nama umum Nama lokal
1 Babandotan Sõfõ-sõfõ 1. 3.
2. 4.
2 Ilalang Go’o 1. 3.
2. 4.
3 Kunyit Undre 1. 3.
2. 4.
4 Lanang Boli 1. 3.
2. 4.
5 Sambang darah Bale-bale angi 1. 3.
2. 4.
6 Gandra rusa Lio-lio 1. 3.
2. 4.
7 Jambu air Samba 1. 3.
2. 4.
8 Kitolod Katara 1. 3.
2. 4.
9 Suruhan Tima-tima 1. 3.
2. 4.
10 Belimbing Malimbi 1. 3.
2. 4.
11 Kanine 1. 3.
2. 4.
12 Sembung Gomboyu 1. 3.
2. 4.
13 Pepaya Bala 1. 3.
2. 4.
14 Kumis kucing Sogambi mao 1. 3.
2. 4.
15 Kumis kucing Sogambi mao 1. 3.
2. 4.
16 Alpukat Foka 1. 3.
2. 4.
17 Nenas Gõna 1. 3.
2. 4.
18 Bawang putih Bawa safusi 1. 3.
2. 4.
19 Rumput gajah Soi-soi 1. 3.
paitan 2. 4.
20 Laban Manawa danõ 1. 3.
2. 4.
21 Mali-mali 1. 3.
2. 4.
22 Cakar ayam Lagaene 1. 3.
2. 4.
23 Paku-pakuan Gezero 1. 3.
2. 4.
24 Jambu biji Maziambu 1. 3.
2. 4.
25 Kono-kono 1. 3.
2. 4.
26 Singkong Gowirio 1. 3.
2. 4.
27 Gambir Gambe 1 3.
2. 4.
28 Giti-iti 1. 3.
2. 4.
29 Ubi jalar Bulu gowi 1. 3.
2. 4
30 Wungu Nazalõ’u 1 3
2 4
31 Susu gi’a 1 3
2 4
32 Zini-zini 1. 3.
2. 4.
33 Langsat Lase 1. 3.
2. 4.
34 Languwato 1. 3.
2. 4.
35 Senggani Nduru-nduru 1. 3.
2. 4.
36 Nangka Na’a 1. 3.
2. 4.
37 Tebu hitam Tewu saito 1. 3.
2. 4.
38 Afore hili 1. 3.
2. 4.
39 Sukun Suku 1. 3.
2. 4.
40 Temu lawak Undre gaza 1. 3.
2. 4.
41 Manaze 1. 3.
2. 4.
42 Jambu mawar Maufa 1. 3.
2. 4.
43 Wewe use 1. 3.
2. 4.
44 Kelapa Ohi 1. 3.
2. 4.
45 Selandri Silandri 1. 3.
2. 4.
46 Sirih Tawuo 1. 3.
2. 4.
47 Kembang sepatu Sõma-sõma 1. 3.
2. 4.
48 Kelor Bulu Muru 1. 3.
2. 4.
49 Kecubung Sikaco 1. 3.
2. 4.
50 Selasihan Afoa 1. 3.
2. 4.
51 Pulutan Hefuyu,a 1. 3.
2. 4.
Nilai Deskripsi
Paling disukai, merupakan pilihan utama, jenis tumbuhan yang
2 menjadi komponen utama dan sangat berperan dalam cultural. Jenis
ini memiliki kegunaan yang paling disukai atau juga bagi jenis yang
mempunyai nilai guna tidak tergantikan oleh jenis lain
1 Meliputi jenis tumbuhan berguna yang disukai tetapi terdapat jenis-
jenis apabila jenis tersebut tidak ada.
0,5 Meliputi jenis tumbuhan berguna yang sebagai sumber daya
sekunder, eklusifitasnya atau nilai kegunaanya rendah
(Tunner. 1988)
∑C - ∑A
D1 = X 100 %
∑C
3.486 – 1.494
= X 100 %
3.486
= 57,14 %
∑C - ∑B
D2 = X 100 %
∑C
3.486 - 2.706
= X 100 %
3.486
= 22,37 %
∑B - ∑A
D3 = X 100 %
∑C
2.706 - 1.494
D3 = X 100 %
3.486
= 34,76 %