Metode uji disolusi Menurut Farmakope Indonesia Edisi V (2014), ada dua
metode uji disolusi yaitu:
a. Metode basket
Dalam metode basket, alat terdiri atas wadah tertutup yang terbuat dari kaca atau
bahan transparan lain yang inert, dilengkapi dengan suatu motor atau alat
penggerak. Idak wadah tercelup sebagian dalam penangas sehingga dapat
mempertahankan suhu tablet atau kapsul granul atau agreget partikel halus obat
dalam larutan obat dalam darah, cairan, dan dalam jaringan lain dalam wadah 370
± 0,50˚C selama penguji berlangsung. Bagian dari alat, termasuk lingkungan
tempat alat diletakkan tidak dapat memberikan gerakan, goncangan, atau getaran
signifikasi yang melebihi gerakan akibat perputaran alat pengaduk. Wadah
disolusi dianjurkan berbentuk silinder dengan dasar setengah bola, dengan tinggi
160-175 mm, diameter dalam 98-106 mm, dan dengan volume sampai 1000 ml.
Batang logam berada pada posisi tertentu sehingga sumbuhnya tidak lebih dari 2
mm, berputar dengan halus dan tanpa goyangan yang berarti. Suatu alat pengatur
mempertahankan kecepatan alat.
b. Metode dayung
Sama seperti metode basket, tetapi pada metode ini alat yang digunakan adalah
dayung yang terdiri atas dayung dan batang seperti pengaduk. Batang dari dayung
tersebut sumbunya tidak lebih dari 2 mm dan berputar dengan halus tanpa
goyangan yang berarti. Jarak antara daun dan bagian dalam dasar wadah
dipertahankan selama pengujian berlangsung. Daun dan batang logam yang
merupakan satu kesatuan dapat disalut dengan suatu panyalut inert yang sesuai.
Sediaan dibiarkan tenggelam kedasar wadah sebelum dayung mulai berputar.
Sumber:
ELIS SN. Uji Disolusi Tablet Parasetamol dengan Metode Dayung [tugas akhir].
Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara; 2016.