DISUSUN OLEH :
NIM : 2224170060
2020
HALAMAN PENGESAHAN
MAGANG MAHASISWA PUI-PT UNTIRTA
Judul : Dinamika Keanekaragaman Burung pada Tutupan Lahan
Mangrove di Pulau dengan Remote Sensing sebagai
Ketahanan Pangan Masyarakat Sekitar
Topik Unggulan : Inovasi Pangan Lokal di Provinsi Banten
Menyetujui,
Ketua PUI PT Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
i
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PUSAT UNGGULAN IPTEK PERGURUAN TINGGI
KETAHANAN PANGAN
Jl. Raya Jakarta, KM 4 Pakupatan, Kota Serang – Banten
Telepon (0254) 208330. Fax (0254) 281254
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Prof. Dr. Meutia, SE., MP
Jabatan : Ketua PUI-PT Ketahanan Pangan (Inovasi Pangan Lokal) UNTIRTA
Dengan ini menerangkan bahwa
Nama : Helen Atmisuri
Asal : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bahwa nama yang disebutkan di atas telah menyelesaikan kegiatan magang kerja atau praktik
kerja lapangan (PKL) di lembaga kami selama 1 (satu) bulan sejak tanggal 2 November 2020
sampai dengan 30 November 2020 dibawah bimbingan Dr. Enggar Utari, M.Si. di
laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Untirta Ciwaru.
Helen Atmisuri telah selesai melaksanakan tugas serta tanggung jawab dengan baik selama
kegiatan magang kerja di lembaga kami. Selain itu, pihak yang bersangkutan juga cukup aktif
mempelajari serta mengikuti semua kegiatan yang dilaksanakan di lembaga.
ii
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PUSAT UNGGULAN IPTEK PERGURUAN TINGGI
KETAHANAN PANGAN
Jl. Raya Jakarta, KM 4 Pakupatan, Kota Serang – Banten
Telepon (0254) 208330. Fax (0254) 281254
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Prof. Dr. Meutia, SE., MP
Jabatan : Ketua PUI-PT Ketahanan Pangan (Inovasi Pangan Lokal)
UNTIRTA
Dengan ini menerangkan bahwa
Nama : Helen Atmisuri
Judul Penelitian : Dinamika Keanekaragaman Burung pada Tutupan Lahan Mangrove
di Pulau dengan Remote Sensing sebagai Ketahanan Pangan
Masyarakat Sekitar
Asal : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bahwa nama yang disebutkan di atas dengan judul penelitian “Dinamika Keanekaragaman
Burung pada Tutupan Lahan Mangrove di Pulau dengan Remote Sensing sebagai Ketahanan
Pangan Masyarakat Sekitar” telah melakukan penelitian di bawah bimbingan dosen peneliti
PUI-PT Ketahanan Pangan (Inovasi Pangan lokal) UNTIRTA sejak tanggal 2 November
2020 sampai dengan 30 November 2020
Prof. Dr. Meutia, SE., MP Mila Ermila Hendriyani, M.Pd Helen Atmisuri
NIP. 197208282003122001 NIP. 197509192003122002 NIM. 2224170060
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia – Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
Laporan Magang ini.
Kegiatan magang ini merupakan salah satu syarat akademik bagi seluruh
mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
iv
hati menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan dapat
menjadi referensi untuk penyusunan laporan kegiatan yang sejenis.
Penyusun
Helen Atmisuri
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 18
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ..............................................................................................................10
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ..................................................................................................................12
Tabel 2 ..................................................................................................................14
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Pemilihan lokasi magang kerja di Cagar Alam Pulau Dua ini dengan
alasan karena Cagar Alam Pulau Dua merupakan salah satu kawasan konservasi
ekosistem mangrove yang memiliki prospek dalam bidang pariwisata di Serang,
Banten.
1
1.2 Tujuan Magang Kerja
1. Bagi Mahasiswa :
a. Sebagai sarana latihan dan penerapan ilmu yang didapat di perkuliahan.
b. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan
pengalaman di dunia kerja di bidang ketahanan pangan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mangrove
Mangrove jenis lain selain lindur yang juga memiliki potensi untuk
dijadikan tepung adalah mangrove jneis Brayo (Avicennia marina).
3
Avicennia marina (buah berbentuk seperti kacang), aegiceras (buah
silindris), dan nypa membentuk tipe buah yang dikenal sebagai
kriptovivipari, dimana biji telah berkecambah tetapi tidak terlindungi oleh
kulit buah (perikarp) sebelum lepas dari pohon induk. Masyarakat pesisir
pulau jawa memanfaatkan daun Avicennia marina yang masih muda sebagai
bahan sayur urap dan keripik mangrove. Avicennia marina memiliki biji
yang dapat dimakan sesudah dicuci dan direbus. Buah mangrove jenis
Avicennia marina mengandung kadar karbohidrat dan protein yang tinggi
sehingga bisa dimanfaatkan juga sebagai tepung pengganti terigu.
(Kusmana, 2003)
4
2.3 Kondisi Sosial Masyarakat
5
rata mampu menghidupi manusia penduduk dunia. Akan tetapi seandainya
pun tersedia pangan yang cukup, persoalannya tidak semua masyarakat
memiliki akses untuk mendapatkannya. Penduduk miskin oleh karena
ketiadaan atau kekurangan sumberdaya tidak mampu membeli pangan.
Masyarakat yang memiliki sumber daya untuk membeli atau memproduksi
sendiri, harus memastikan bahwa bahan pangan yang dikonsumsi haruslah
cukup baik secara gizi dan keamanan untuk mendapatkan hidup yang sehat
dan aktif. Selanjutnya ketersediaan dan kemampuan mendapatkan makanan
tersebut haruslah berlangsung sepanjang tahun/masa. (Pramuji, 2004 : 22)
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Praktik Kerja
7
Pengabdian dalam kegiatan magang kerja diperoleh dari keaktifan
peserta magang untuk menyelesaikan kegiatan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan oleh pihak PUI-PT Ketahanan Pangan (Inovasi Pangan
lokal) UNTIRTA dan pihak Cagar Alam Pulau Dua.
2. Observasi
Metode observasi dalam kegiatan magang kerja ini dilakukan
dengan cara pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan
diteliti untuk mengumpulkan data primer yang dibutuhkan sesuai
dengan topik yang dibahas oleh peserta magang.
3. Pencatatan Data
Data yang dibutuhkan dalam kegiatan magang dengan topik
inovasi pangan lokal di Provinsi Banten ini merupakan data yang
dikumpulkan oleh peserta magang yang selanjutnya digunakan untuk
mendukung pembuatan laporan akhir kegiatan magang kerja.
4. Dokumentasi
Metode pelaksanaan dokumentasi dilakukan dengan tujuan
untuk melengkapi informasi – informasi yang diperoleh agar lebih
lengkap serta menunjang kebenaran dna keterangan yang diberikan
sesuai dengan topik inovasi pangan lokal di Provinsi Banten yang
dibahas.
8
BAB IV
9
Pulau Dua dan pada jenis ini terdapat buah yang dapat diolah menjadi
pangan dan bunga mangrove. Bentuk morfologi Rhizophora stylosa
disajikan pada gambar berikut ini.
10
kepala bunga seperti cagak, masing – masing menempel pada gagang
individu yang panjangnya 2 – 4 cm, terletak di ketiak daun, dan buah
memanjang 2 – 4 cm. Menurut Ellison et al (2010) taksonomi tumbuhan
mangrove Rhizophora stylosa sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Familia : Rhizophoraceae
Genus : Rhizophora
11
Tabel 1 : Kandungan nutrisi dari beberapa spesies tumbuhan mangrove.
Kandungan serat
Protein (% w/w)
Karbohidrat (%
Lemak kasar
Kadar abu (%
Air (% w/w)
(mg/100 g)
(% w/w)
Spesies
Kalsium
Tidak larut
w/w)
w/w)
Larut
Total
Mangrove
Sonnerattia
caseolaris (L) - 73,55 5,17 2,41 0,31 2,02 14,67 1,87 2,02 790
Buah
Sonneratia
ovata Back – 80,76 4,85 1,33 0,33 10,39 1,09 11,48 1,25 1100
Buah
Rhizophora
mucronata Poir 51,41 16,19 1,78 0,04 24,13 5,12 29,25 1,33 2980
– Polong muda
Rhizophora
mucronata Poir 46,63 22,29 1,96 0,41 26,93 0,53 27,46 1,25 3880
– Polong tua
Nypa fruticans 88,55 2,62 1,43 0,03 5,18 0,48 5,66 1,71 490
Bruguiera
parviflora
51,75 22,14 2,08 0,12 20,64 1,89 22,53 1,38 1490
(Roxb.) –
Polong
Acanthus
illicfolius L. – 80,21 6,29 3,08 1,56 7,13 0,64 7,77 1,09 1330
Buah
Condia
cochinchinensis 70,01 4,91 3,94 2,90 12,24 3,72 15,96 2,28 2060
Pierre – Buah
Rhizophora
apiculata Bl – 54,40 22,11 2,27 0,14 17,66 2,03 19,69 1,35 3200
Polong
12
Bruguiera
gymmorrrhiza 59,18 19,66 1,93 0,05 14,80 3,13 17,93 1,25 2050
(L) – Polong
Sumber : Bunyapraphatsara dkk. (2002)
13
sebagai anti mikroba maupun antioksidan. Dikutip dari sebuah hasil
peneletian di Thailand, ternyata ekstrak buah – buah mangrove memiliki
aktifitas sebagai antioksidan yang tinggi.
Penghambatan lipid
Spesies Mangrove Antioksidan (EC50) µ/ml
peroksidase (IC50) µg/ml
Sonnerattia caseolaris
417 0,083
(L) – Buah
Rhizophora mucronata
3,83 0,3
Poir - Polong muda
Rhizophora mucronata
4,33 1,125
Poir - Polong tua
Nypa fruticans 53,33 0,950
Bruguiera parviflora
5,0 0,375
(Roxb.)- Polong
Acanthus illicfolius L. –
79,67 38,4
Buah
Cordia cochinchinensis
93,67 54,4
Pierre - Buah
Rhizophora apiculata Bl
36,80 3,850
- Polong
Bruguiera gymmorrrhiza
11.67 4,425
(L) - Polong
Sumber : Bunyapraphatsara dkk. (2002)
14
penuaan dan degeneratif. Bahan-bahan aktif yang sebagai antioksidan
diketahui dapat menghambat proses penuaan dan penyakit degeneratif, serta
dapat mencegah kanker.
15
lainnya termasuk buah hingga ke daun (Prabhahar dkk., 2012). Logam berat
secara alami terdapat di kerak bumi dan biasanya berpindah dengan sangat
lambat. Masuknya logam berat ke badan air khususnya berasal dari buangan
aktifitas pertambangan, pembakaran pada industri dan buangan aktifitas
manusia lainnya yang masuk ke badan air seperti sungai, dan terakumulasi
ketika sampai di muara sungai menyebabkan pantai mengalami pencemaran.
Kondisi ini menyebabkan ikan di perairan pantai mengandung kadar logam
berat, yang tentu saja berpotensi menyebabkan penyakit atau masalah
kesehatan pada manusia sebagai konsumen. Dari sudut pandang ini,
mangrove dengan kemampuannya mengabsorbsi logam berat baik dari
sedimen maupun dari air perairan berperan menjadi suatu filter yang baik,
yang mengurangi pencemaran air laut. Akan tetapi di lain pihak, organisme
yang hidup di mangrove yang kandungan logam beratnya tinggi akan ikut
terkontaminasi dengan logam berat.
16
BAB V
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Bunyapraphatsara, N., Srisukh, V., Jutiviboonsuk, A., Sornlek, P., Thongbainoi. W.,
Chuakul. W., Fong, H.H.S., Fezzuto, J.M. dam Kosmeder, J. (2002).
Vegetables from the Mangrove Areas. Thai Journal of Phytopharmacy. 9 (1) :
1 – 12.
Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., & Sitepu, M.J. (1996). Pengelolaan Sumber
Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu (cetaka n pertama).
Jakarta : PT. Pradnya Paramita.
Kusuma, S., Kumar, A.A., dan Boopalan, K. (2011). Potent antimicrobial activity
of Rhizophora mucronata. Journal of Ecobiotechnology. 3 (11) : 40 – 41.
Priyono, A., Ilminingtyas, D., Mohson, Yuliani, L.S. dan Hakim, T.L. (2010).
Beragam Produk Olahan Berbahan Dasar Mangrove. Semarang : KeSEMaT.
18
Tract Infectious Bacterial Phatogens. International Journal of Medical
Sciences. 2 (3) : 94 – 99.
Riwayanti. (2014). Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove Bagi Kehidupan. Jurnal
Keluarga Sehat Sejahtera. 12 (24) : 17 – 23.
Saad, S., Taher, M., Susanti, D., Qralleh, H., dan Izyani, A.F. (2012). In vitro
Antimicrobial Activity of Mangrove Plant Sonneratia alba. Asian Pacific
Journal of Tropical Biomedicine. 11 (9) : 427 – 429.
19