TENTANG
WALIKOTA SAMARINDA
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SAMARINDA
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 8b
b. Melaksanakan usaha / kegiatan yang menggunakan badan jalan
umum dan atau fasilitas Pemerintah Daerah tanpa seijin Kepala
Daerah.
E. Pada Pasal 8 lama huruf d diubah menjadi huruf e dengan
penyempurnaan sehingga berbunyi dan harus dibaca sebagi berikut :
Pasal 8e
BAB VIII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 12
(1) Para pedagang yang melanggar ketentuan yang diatur pada pasal 8
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1990 akan dikenakan sanksi
administratif berupa denda sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)
dan dapat menahan barang dagangannya samapai batas waktu yang
bersangkutan memenuhi denda tersebut.
(2) Denda sebagaimana dimaksud ayat (1) disetorkan ke Kas Daerah
melalui Dinas Pendapatan Daerah Kota Samarinda.
F. Merubah Bab vii Pasal 11 Ketentuan Retribusi ayat (1) yang berbunyi
sebagai berikut :
Setiap pedagang Kaki Lima yang belum memperoleh ijin menggunakan
lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) Peraturan Daerah
ini tidak dikenakan Retribusi.
E. Merubah Bab VIII dan Pasal 12 lama menjadi Bab IX dan Pasal 13
yang berbunyi dan harus dibaca :
BAB IX
KETENTUAN PIDANA
Pasal 13
H. Menambah Bab baru yaitu Bab X dan merubah Pasal 13 dan 14 lama
sehingga berbunyi dan harus dibaca :
BAB X
KETENTUAN PENYIDIK
Pasal 14
Selain oleh Pejabat Penyidik Umum yang bertugas menyidik Tinda Pidana
sebagaimana dimaksud dala Peraturan Daerah ini dapat juga dilakukan oleh
Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah
Kota Samarinda yang pengangkatannya telah ditetapkan sesua dengan
Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Hal – hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, akan diatur
lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah sepanjang mengenai
pelaksanaannya.
7
Pasal 16
Ditetapkan di Samarinda
Pada tanggal 23 Pebruari 2001
WALIKOTA SAMARINDA
ttd